Anda di halaman 1dari 6

KETIMPANGAN SOSIAL AKIBAT

PERUBAHAN SOSIAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH: KELOMPOK 3
NAMA: JOEL AGUSTINO SURBAKTI
M.FARIZ HIDAYAT
JOAN MARCO
M.HAIRIL

A. KETIMPANGAN SOSIAL
Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah
masyarakat menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Para Ahli
1.Budi Winarno mengatakan bahwa ketimpangan sosial adalah kegagalan
pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga.

2. Soerjono Soekanto menyebut ketimpangan sosial adalah ketidaksesuaian antara


unsur budaya atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

3.Jennie Naidoo dan Jane Wills, ketimpangan sosial adalah perbedaan dalam
pemasukan (income) sumber daya (resource), kekuasaan atau power dan status di
dalam masyarakat

Faktor yang Memengaruhi Ketimpangan Sosial


1. Faktor Internal
Ini adalah masalah yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti pendidikan
rendah, kesehatan yang buruk, atau hambatan budaya. Contohnya, ketika
seseorang tidak memiliki pendidikan yang baik, itu bisa menyebabkan ketimpangan.

2. Faktor Eksternal
Ini adalah masalah yang datang dari luar individu, seperti sistem yang membatasi
kesempatan pekerjaan. Ini berarti seseorang mungkin tidak malas, tetapi sistemnya
sulit untuk mendapatkan pekerjaan

B. KEMISKINAN
Kemiskinan atau Miskin adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan,
dan kesehatan.

Pengertian Kemiskinan
Menurut Soerjono Soekanto, ahli sosiologi hukum, kemiskinan adalah suatu
keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai
dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga
mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengartikan


kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat
dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.

Pada 2021, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa penduduk miskin di Indonesia
mencapai 27,55 juta orang. Angka ini terus meningkat setiap waktunya. Pada 2020
saja, terdapat kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,13 juta hanya dari
bulan Maret hingga September.
Mengutip dari Kemdikbud, kemiskinan juga merupakan masalah global. Kemiskinan
adalah hambatan sosial yang lebih luas. Ketika kemiskinan mulai meningkat,
kemiskinan menjadi masalah sosial karena kemiskinan akan mendorong individu
atau kelompok untuk melakukan kejahatan. Kemiskinan juga menjadi masalah sosial
ketika stratifikasi sosial menciptakan tingkatan dan batasan dalam masyarakat.
Akibatnya, terjadi penyimpangan dan batasan dalam interaksi dan komunikasi
antara orang-orang di tingkat atas dan bawah

Jenis Kemiskinan

Faktor penyebab yang ada mengakibatkan berbagai jenis kemiskinan. Secara


umum, terdapat 6 jenis kemiskinan. Simak penjelasan berikut.

1. Kemiskinan subjektif

Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi


kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan,
hanya saja ia merasa tidak puas dengan pendapatannya.

2. Kemiskinan mutlak

Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu


atau keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis
kemiskinan. Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan,
sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

3. Kemiskinan relatif

Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak
kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya
pengangguran karena kurangnya pekerjaan.

4.Kemiskinan

alamiah Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya


sumber daya alam. Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.

5.Kemiskinan kultural

Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap
orang-orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup
mereka seperti masyarakat modern.

6. Kemiskinan struktural

Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan


masyarakat dengan sumber daya yang tersedia.
Faktor Penyebab Kemiskinan
1. Laju Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Angka kelahiran yang tinggi di suatu daerah dapat mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk suatu
negara menjadi lebih besar.

Sehingga, dapat menyebabkan lapangan pekerjaan yang tersedia menjadi terbatas untuk dapat merekrut
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan demi mendapatkan gaji agar dapat membeli kebutuhan
pokoknya.

2. Masyarakat Pengangguran Meningkat


Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan lapangan kerja yang ada di suatu negara
menjadi terbatas. Sehingga, angka pengangguran di daerah tersebut akan meningkat. Semakin banyak
masyarakat yang pengangguran, maka angka kemiskinan pun akan meningkat

3. Pendidikan yang Rendah


Individu yang memiliki pendidikan yang rendah, cenderung tidak memiliki keterampilan, wawasan
maupun pengetahuan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan.

Dampak Kemiskinan
1. Meningkatnya Kriminalitas di Suatu Daerah
Kemiskinan dapat menjadi salah penyebab terjadinya kriminalitas. Hal ini dikarenakan masyarakat miskin
akan cenderung ingin memenuhi kebutuhan pokoknya dengan menggunakan cara apa pun, termasuk
dengan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas yang dapat dilakukan oleh seorang individu adalah
penipuan, pencurian, perampokan serta pembunuhan.

4. Meningkatnya Angka Pengangguran


Masyarakat yang miskin akan kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Sehingga,
masyarakat miskin akan kesulitan untuk bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dengan masyarakat kaya
atau berkecukupan. Hal tersebutlah yang dapat memicu peningkatan angka pengangguran.

5. Konflik yang Terjadi di Masyarakat akan Bermunculan


Masyarakat miskin umumnya akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari masyarakat kaya.
Contohnya seperti mendapatkan akses ke beberapa fasilitas tertentu. Kesenjangan yang terjadi di
masyarakat tersebut akan memicu terjadinya konflik di kehidupan bermasyarakat karena kecemburuan
yang muncul.

Cara Mengatasi Kemiskinan


1. Melakukan Pembaharuan Pada Data Penduduk
Pemerintah dapat melakukan pembaharuan data penduduk, terutama melengkapi data penduduk miskin
serta rentan miskin yang kemudian dikategorikan untuk pantas mendapatkan bantuan sosial dari
pemerintah.

Sehingga, dana anggaran pemerintah yang telah dialokasikan untuk untuk bantuan sosial dapat disalurkan
kepada warga yang tepat dan benar membutuhkan dana bantuan sosial tersebut.
2. Melakukan Integrasi Penyaluran Bansos
Di berbagai tempat, ada bermacam-macam bentuk bantuan sosial yang berbeda dengan jenis serta jumlah
yang telah diukur oleh pemerintah. Namun, perbedaan tersebut, ternyata justru menimbulkan ketegangan
sosial di beberapa daerah. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, maka pemerintah dapat melakukan
update data seperti pada solusi pertama dan melakukan integrasi penyaluran bantuan sosial, melalui
kerjasama antar bank-bank pemerintah agar dana bantuan sosial tersebut dapat langsung masuk dan
diterima oleh penerima bantuan. Integrasi penyaluran dana bantuan sosial dapat mempermudah proses
pembagian, serta penerima bantuan tidak akan tumpang tindih.

3. Mengurangi Beban Pengeluaran Masyarakat Miskin dan Hampir


Miskin
Salah satu cara untuk menangani kemiskinan adalah dengan mengurangi beban pengeluaran kepada
masyarakat, khususnya masyarakat miskin serta hampir miskin. Terutama mengurangi biaya yang
dikontrol oleh pemerintah atau administered prices.Ada empat biaya yang dikontrol pemerintah dan dapat
dikurangi untuk meringankan beban masyarakat miskin serta hampir miskin. Antara lain adalah tarif air
untuk rumah tangga, tarif listrik, harga LPG, serta harga BBM.

4. Memberikan Insentif di Bidang Pertanian, Peternakan dan


Perikanan
Pemerintah dapat menangani kemiskinan dengan cara meningkatkan insentif bagi petani, peternak serta
nelayan melalui skema pembelian produk yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga
dapat memperbaiki jalur logistic untuk hasil pertanian, peternakan maupun perikanan. Sehingga para
warga yang bekerja di bidang tersebut, dapat meningkatkan produksinya dan menghadapi minimnya
serapan pasar.

5. Mengelola APBN dengan Cermat


Pemerintah perlu mengelola APBN negaranya dengan cermat, agar dapat meningkatkan anggaran untuk
bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat miskin serta hampir miskin. Dengan mengelola
APBN lebih cermat, pemerintah dapat mengalokasikan dana khusus untuk masyarakat miskin dan hampir
miskin agar dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.

Anda mungkin juga menyukai