Pada dasarnya, kesenjangan sosial adalah suatu kondisi yang tidak seimbang di
dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara personal maupun kelompok, yang
mana di sana terjadi bentuk ketidakadilan distribusi berbagai hal yang dinilai
penting dalam suatu tatanan masyarakat.
Kesenjangan sosial ini seringkali berkaitan dengan adanya suatu bentuk perbedaan
yang nyata dan mudah dilihat dalam segi keuangan masyarakat, yang meliputi nilai
kekayaan harta. Kesenjangan ekonomi sosial yang hadir di masyarakat ini bisa
dilihat dengan mudah dari adanya peluang serta manfaat yang tidak sama dalam
posisi sosial yang berbeda di dalam masyarakat.
Selain itu, kesenjangan sosial ini juga bisa dilihat dari adanya ketidaksetaraan pada
barang atau jasa, kekayaan, imbalan, hukum, kesempatan yang diperoleh pada
setiap orang.
Robert Chambers
Robert Chambers menjelaskan bahwa kesenjangan sosial adalah adalah seluruh
gejala yang muncul di dalam lapisan masyarakat karena adanya bentuk perbedaan
dalam hal keuangan dan yang lainnya di antara masyarakat yang menempati suatu
daerah tertentu.
Wikipedia
Sedangkan jika merujuk pada Wikipedia, maka kesenjangan sosial adalah segala
hal yang erat kaitannya dengan kesenjangan kekayaan, pendapatan, jurang pemisah
antar si kaya dan si miskin, yang mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di
antara tiap personal dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Faktor Demografis
Kondisi demografi daerah ditunjukan dengan adanya tingkat pertumbuhan
masyarakat, pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan struktur
kependudukan. Adanya perbedaan demografis antar tiap daerah ini bisa melahirkan
adanya kesenjangan sosial, karena produktivitas kerja masyarakat pada tiap daerah
tidak sama.
Hal tersebut menyebabkan mereka yang tinggal di dataran rendah bisa lebih cepat
berkembang yang nantinya bisa melahirkan kesenjangan sosial.
Kesenjangan ekonomi yang ada pada masyarakat perkotaan juga bisa disebabkan
karena faktor sosial politik dan geografi daerah yang tidak menguntungkan bagi
daerah pedesaan. Selain itu, kultur kekerabatan dan tradisi/adat istiadat juga
menyebabkan kesenjangan sosial di dalamnya.
Jadi, dari masyarakat pedesaan juga secara internal harus mulai terbuka dengan
dunia luar, mereka tidak boleh merasa alergi pada setiap perubahaan yang ada.
Walaupun mempertahankan budaya sangat penting untuk menjaga adanya kearifan
loka, tapi masyarakat di dalamnya juga harus mempunyai visi yang jelas dan
terukur agar mereka bisa mendapatkan inisiatif untuk mampu merubah nasib
mereka.
Tanpa adanya perubahan pola pikir yang selama ini telah mendarah daging di
masyarakat pedesaan, mereka akan kesulitan untuk menjadi masyarakat yang maju,
karena minimnya persaingan yang terjadi di antara mereka.
Masyarakat yang hidup bersama dengan mata pencaharian yang cenderung sama
antara satu dan yang lain biasanya tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk
saling bersaing. Kalaupun memang ada ketimpangan sosial pada masyarakat
pedesaan, biasanya ketimpangan yang terjadi tidak terlalu parah.
Lebih dari itu, pihak pemerintah juga harus mampu membuat kebijakan yang di
berada di luar masyarakat itu sendiri. Susunan kebijakan tersebut adalah:
Berbagai solusi tersebut harus bisa dijadikan input oleh pemerintah dalam
menyusun berbagai kebijakan, khususnya yang erat kaitannya dengan peningkatan
taraf hidup desa agar bisa menjadi lebih baik. Sehingga, pedesaan yang selama ini
identik dengan keterbelakangan akan perlahan-lahan bisa berkembang menjadi
desa maju.