Anda di halaman 1dari 5

Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial Pada Masyarakat

Reysia Putri Maisahrani


5012111058

Abstrak

Fenomena kemiskinan merupakan fenomena yang sangat realitas dan


problematika kemanusiaan yang sangat mendunia. Bahkan permasalahan
kemiskinan sekarang bukan lagi sekedar masalah kekurangan makanan dan
kelaparan, tapi kehabisan makanan dan bahan pangan juga menjadi salah satu
masalah dari kemiskinan. Kemiskinan merupakan dampak dari kesenjangan
sosial. Kesenjangan sosial merupakan kondisi dari masyarakat yang tidak
seimbang. Adanya kesenjangan sosial atau ketimpangan pendapatan
memperparah tingkat kemiskinan. Kesenjangan sosial disebabkan karena
adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga masalah
kesenjangan adalah masalah keadilan, yang berkaitan dengan permasalah
sosial. Artikel ini akan meninjau dan menganalisis literatur terkini tentang
kemiskinan dan kesenjangan sosial pada masyarakat.

Kata Kunci : Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan problematika kemanusiaan yang sangat mendunia
dan hingga saat ini masih menjadi isu hangat dan utama di berbagai dunia.
Selain bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang
tidak hanya dialami oleh negara-negara berkembang melainkan juga negara
maju seperti Inggris dan Amerika Serikat. Permasalahan kemiskinan sekarang
bukan lagi sekadar masalah kekurangan makanan dan kelaparan, tapi untuk
masyarakat tertentu kehabisan makanan dan bahan pangan juga menjadi salah
satu masalah dari kemiskinan. Sebagai negara yang berkembang memiliki
kekayaan alam yang melimpah sangat mustahil untuk mendengarkan kasus
kematian akibat kelaparan. Di daerah perkotaan yang dengan mudah untuk
mengakses layanan kesehatan, hingga sulit dan jarang mendengar kasus
kematian akibat kemiskinan dan kelaparan pada warga nya. Berbanding terbalik
dengan wilayah terpencil atau wilayah yang sulit untuk dijangkau. Adanya
kesenjangan sosial yang terjadi pada masyarakat sungguh mencolok dan makin
memprihatinkan yang perlu di bahas serta dicari penyebab-penyebab terjadinya
suatu kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial yang muncul dalam masyarakat
perlunya sebuah keberanian dalam pengungkapanpannya. Sehingga
kesenjangan sosial menjadi topik yang menarik serta bagus untuk dipaparkan
dalam pengambilan judul ini. Kesenjangan sosial adalah keadaan tidak adanya
keseimbangan sosial yang dapat dilihat dari aspek ekonomi dan kesejahteraan
sosial terjadinya suatu perbandingan di antara kelompok masyarakat. Nyatanya
bahwa isu kesenjangan sosial sangat bertolak belakang dengan sila ke lima
Pancasila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” yang berarti bahwa
seluruh masyarakat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang sama
untuk menjadi individu yang memiliki akses ke faktor-faktor ekonomi dengan
prinsip kesetaraan. Seluruh rakyat harus diberi kesempatan untuk maju,
tersedianya fasilitas pendidikan dan kesehatan tanpa pandang status sosial.
Kekayaan nasional harus digunakan dengan sebaik mungkin sehingga dapat
dinikmati sama rata oleh seluruh rakyat tanpa ada kesenjangan sosial.
Kemiskinan dan kesenjangan sosial di Indonesia menjadi permasalah yang tiada
habisnya.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang menjadi masalah dasar kemiskinan dan kesenjangan sosial pada
masyarakat?
b. Apa yang menjadi penyebab dari kemiskinan dan kesenjangan sosial?

3. Tujuan
Tujuan dari jurnal ini untuk mengetauhi masalah dan penyebab dari
kemiskinan dan kesenjangan sosial pada masyarakat Indonesia. Serta
memberikan sebuah solusi untuk meminimalisir bahkan menghapuskan
kemiskinan dan kesenjangan sosial di Indonesia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam jurnal ini diperlukan beberapa buku dan jurnal sebagai bahan
referensi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa terdapat 27,55
juta penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin. Penduduk miskin
dikategorikan sebagai kalangan masyarakat dengan pengeluaran per kapita per
bulan dibawah Garis Kemiskinan. Dari situs resmi Kementerian Keuangan,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional mengatakan, terdapat 3 hal utama yang ditegaskan
melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas).
Ketiga hal tersebut yakni (1) reformasi yang berjalan perlu diteruskan (2)
percepatan pembangunan ekonomi disegala bidang dan (3) pembangunan yang
inklusif. Menurut Chambers, kemiskinan dipahami sebagai keadaan kekurangan
uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Dalam arti luas,
mengatakan bahwa kemiskinan adalah suatu intergrated concept yang memiliki
lima dimensi, yaitu: 1) kemiskinan (proper), 2) ketidakberdayaan (powerless), 3)
kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency), 4) ketergantungan
(dependence), dan 5) keterasingan (isolation) baik secara geografis maupun
sosiologis (Suharto, 2005).
Kemiskinan disebabkan oleh berbagai hal. Menurut Sharp, setelah
melakukan identifikasi, penyebab kemiskinan dari segi ekonomi adalah: 1)
Kemiskinan secara makro lahir karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan
sumber daya, adanya sekelompok orang yang memonopoli kepemilikan atas
sumber daya dapat mengakibatkan munculnya kemiskinan. 2) Kemiskinan
muncul sebagai akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia, hal ini
terlihat bahwa kekurangan orang miskin untuk maju adalah karena mereka tidak
memiliki keilmuan, pengetahuan dan keahlian seperti yang dimiliki oleh orang
yang kaya. 3) Kemiskinan muncul sebagai akibat perbedaan akses dalam modal,
hal ini yang sering kali menjadi ketakutan orang apabila hendak berwirausaha
yaitu keterbatasan modal, sementara di sisi lain ada sekelompok orang yang
mampu memiliki akses terhadap sumber-sumber permodalan yang ada.
(Mudjarad, 2010). Kesejahteraan atau keadaan tidak miskin merupakan
keinginan lahiriah setiap orang. Keadaan semacam itu, akan tetapi, barulah
sekadar memenuhi kepuasan hidup manusia sebagai makhluk individu.
Padahal, di samping sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan
makhluk sosial. Setiap orang merupakan bagian dari masyarakatnya.
Dalam kapasitas sebagai mahluk sosial ini (Dumairy, 1997).
Penelitian mengenai kesenjangan sosial pernah dilakukan oleh Munawir
(2016) yang berjudul Kesenjangan Sosial Studi Kasus Konflik Perebutan Lahan
Pariwisata Pantai Pede Masyarakat Gorontalo Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam penelitiannya Munawir menyimpulkan bahwa kemiskinan merupakan
faktor terbesar sehingga memicu adanya kesenjangan sosial yang menjadi
momok dalam kehidupan masyarakat. Karena ada beberapa faktor yang memicu
sehingga masyarakat miskin terjerat dalam kemelaratan di antaranya yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal orang miskin diantaranya: tingkat
pendidikan yang rendah, kebodohan, sikap apatis orang miskin terhadap segala
kebijakan pemerintah, dll. Dan inilah (faktor internal) yang selama ini dijadikan
salah satu alasan pemerintah, mengapa kemiskinan sulit dituntaskan, selain dari
itu adapun faktor ekternal yang seharusnya pemerintah juga memperhatikan dan
mencermati yang kami anggap juga tak kalah menyulitkan bagi orang miskin
diantaranya adalah pembangunan yang selama ini tidak berpihak kepada orang
miskin, distribusi pendapatan negara yang tidak merata, penggusuran
dengan/tanpa konvensasi, inilah salah satu wujud kesenjangan sosial ekonomi
sudah sangat parah.
Kesenjangan sosial adalah distribusi yang tidak merata (ketidakadilan dan
ketidaksetaraan) yang dialami oleh individu dan kelompok yang dianggap penting
dalam suatu masyarakat dan penilaian yang tidak yang tidak sama serta
pengecualian berdasarkan posisi sosial atau kelas sosial dan gaya hidup
(Suyanto, 2005). Faktor yang mempengaruhi kesenjangan sosial, 1) Kemiskinan
Menurut Chambers bahwa inti kemiskinan terletak pada kondisi yang disebut
deprivation trap atau perangkap kemiskinan. 2) Sempitnya lapangan pekerjaan
Sempitnya lapangan pekerjaan menjadi faktor utamanya kesenjangan sosial,
karena sempitnya lapangan pekerjaan sehingga banyak pengangguran serta
berdampak pada perekonomian yang rendah (Julius, 2015).
BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena metode


ini berfokus pada pengamatan yang mendalam. Metode kualitatif adalah metode
yang bersifat deskriptif dan mengacu pada analisis. Menggunakan metode
kualitatif dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih
komprehensif. Dalam hal pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka.

HASIL PEMBAHASAN

Dapat dilihat bahwa banyak hal yang menunjang suatu masalah dasar
dari adanya kemiskinan dan fakor penyebabnya. Faktor penyebab kemiskinan
dan kesenjangan sosial yaang terjadi pada masyarakat. Secara sosiologis dapat
dikatakan bahwa, kemiskinan memiliki beberapa dimensi dan penyebabnya,
diantaranya; 1) Kemiskinan absolut; pendapat sesorang berada di bawa pada
garis kemiskinan dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya yang mendasar; 2)
Kemiskinan relative; kemiskinan yang terjadi akibat kebijakan yang belum
menjangkau seluruh masyarakat karena ada ketimpangan; 3) Kemiskinan
kultural; kemiskinan yang terjadi karena lebih banyak disebabkan mentalitas
mayarakat seperti boros, malas, tidak kreatif meski ada bantuan; dan 4)
Kemskinan stukrutal; kemiskinan akibat rendahnya akses yang dimiliki oleh
masyarakat karena system sosial, budaya yang tidak adil. Akibat dari hal tersebut
lahirlah kesenjangan sosial yang membuat suatu pagar pembatas antar warga.
Banyaknya terjadi pembangunan yang tidak merata dan hanya terfokus pada
kota saja tanpa peduli warga di desa terutama desa terpencil yang rata-rata
kurangnya fasilitas memadai. Bukan hanya itu sempitnya lapangan pekerjaan
menjadi faktor utamanya kesenjangan sosial, karena sempitnya lapangan
pekerjaan sehingga banyak pengangguran serta berdampak pada perekonomian
yang rendah.

KESIMPULAN

Kemiskinan dan kesenjangan sosial adalah suatu masalah yang cukup


serius di negara kita, di mana kemiskinan dan kesenjangan sosial setiap tahun
semakin bertambah, di mana menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat penduduk miskin pada September 2021 sebanyak 27,55 juta jiwa atau
meningkat 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode September
2021, tingkat kemiskinan menjadi 10,19 persen atau meningkat 0,97 poin
persentase (pp) dari 9,22 persen periode September 2020.
Ketika kita melihat data di atas, di mana kemiskinan belum mendapatkan
solusi yang efektif, di mana setiap tahunnya data kemiskinan terus bertambah.
Dampak dari kemiskinan dan kesenjangan sosial ini sangat mempengaruhi bagi
kehidupan dalam bermasyarakat. Yang ditakutkan ketika kemiskinan dan
kesenjangan sosial terus bertambah akan adanya pemisah antara individu dan
kelompok yang satu dengan yang lainnya, ketika hal itu terjadi fungsi kita sebagai
manusia yang sering disebut mahluk sosial tidak berjalan dengan semestinya.
Solusi yang cukup efektif untuk menghilangkan kemiskinan yaitu
memperbanyak lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia yang sedang dalam
kondisi pengangguran agar ada penghasilan setiap hari untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, solusi selanjutnya adakan suatu pembekalan keilmuan
terkait bagaimana cara mengolah sumber daya alam yang baik, agar masyarakat
mempunyai keterampilan yang baik pula untuk mengolah sumber daya alam
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2021). Data dan Informasi Kemiskinan 2020 dan 2021.
Jakarta: BPS Jakarta.
Suprastyo, D. (2019). Kemiskinan Akibat Kesenjangan Penghasilan. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
Pratama, Y. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di
Indonesia. Vol. 4 No. 2. 10-12.
Rosyadi, Khoirul. (2021). Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial di Jawa Timur
Pada Masa Dan Pasca Pandemi Covid-19. Vol. 1 No. 1. 2-3.
Hidayat, A. (2017). Kesenjangan Sosial Terhadap Pendidikan Sebagai Pengaruh
Era Globalisasi. Justisi Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 2 No. 1.
Munawir. (2016). Sosial Studi Kasus Konflik Perebutan Lahan Pariwisata Pantai
Pede Masyarakat Gorontalo Kabupaten Manggarai Barat. Liberty :
Yogyakarta.
Adit, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan.
Semarang : UNDIPPRESS.
Salam, R. (2010). Peran Kebijakan Publik Dalam Mengentaskan Kemiskinan Dan
Kesenjangan Sosial. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Suharto, E. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung :
Rafika Aditama.
Mudjarad, K. (2010). Masalah Kebijakan dan Politik Ekonomika Pembangunan.
Jakarta :Erlangga.
Dumairy. (1997). Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Suyanto, B. (2005). Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial: Ketika Pembangunan
Tak Berpihak Kepada Rakyat Miskin. Jakarta : Erlangga.
Julius R. Latumaerisa. (2015). Perekonimian Indonesia dan Dinamika Ekonomi
Global. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Anda mungkin juga menyukai