BAGIAN I
Tinj auan atas Real Propert i
The day Man decided that it was profitable for him to give authority to another to
take possession and occupy one of his dwellings, he realised that there was a need
for some sort of action to ensure that the occupier complied with all the provisions
permitting his occupancy. That form of action was management and the activity has
since then taken its place an important activity in sustaining the value of operational
property assets
( John M. Hutcheson)
BAB 1
Dalam bab pert ama ini yang mer upakan pengant ar dari manaj emen
propert i, dihar apkan pembaca akan mengert i dan memahami :
Definisi umum dar i manaj emen propert i;
Tuj uan mengelola proper t i baik sebagai invest asi maupun sebagai
wuj ud dari pelaksanaan aspek lingkungan;
Kegiat an pokok dalam manaj emen proper t i, mulai dari persiapan
kont rak manaj emen sampai kepada penyediaan manaj emen sist em
inf or masi ( Management Inf or mat ion Syst em ) propert i;
Ruang lingkup manaj emen pr oper t i baik sebagai suat u invest asi,
kepent ingan bisnis, paj ak dan asuransi maupun unt uk kepent ingan
lainnya;
Perlunya manaj emen sist em informasi yang konkr it baik dar i sisi
r incian manaj emen proper t i dan sist em keuangan yang t epat dan
benar.
Dalam era globalisasi, kebut uhan manaj emen pr opert i ini sudah
menj adi bagian yang t idak t er pisahkan dengan keberhasilan suat u
bisnis/ usaha suat u perusahaan t erut ama sej ak t ren kerj asama dengan pihak
luar (out sourcing) di sekt or privat . Dua alasan ut ama adalah masalah
efisiensi dan konsent rasi pada cor e business mereka. Bahkan dalam
perkembangannya sekarang mulai dikenal ist ilah manaj emen fasilit as
( f aci l it i es management ) sebagai saudara kandung dari manaj emen pr oper t i.
Dalam manaj emen ini t erdapat penyediaan pelayanan f asilit as yang lebih
menyelur uh unt uk mendukung keberhasilan akt ivit as suat u usaha, sepert i
1
Proper t y Management dan Popert y Agency, Buku I, (Kerj a sama Depart emen
Perdagangan dan Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia/ GAPPI, 1993).
2
pembayaran rekening list rik, rekening air , mencarikan rumah unt uk
kar yawan, dan lain sebagainya2.
Manaj emen dapat diart ikan sebagai suat u gabungan dari bidang-
bidang kebij akan dan administ rasi ser t a orang-orang yang mengadakan
pengawasan dan mengambil keput usan yang perlu unt uk melaksanakan
2
Gel iat Bisni s Manaj emen Pr oper t i Jor -j or an Bisni s dengan Margin Kecil , Copyright
© Sinar Harapan 2003.
3
3
t uj uan bisnis pemilik dan mencapai st abilit as ser t a pert umbuhan .
Sement ara definisi manaj emen j uga disampaikan oleh beber apa pakar
4
diant aranya yait u :
• James Stoner
Suat u pr oses yang meliput i : perencanaan, pengorganisasian,
pengkoor dinasian, pengarahan, dan pengawasan t erhadap manusia dan
sumber daya unt uk mencapai t uj uan t ert ent u dar i organisasi.
Manaj emen
Tujuan Organisasi
Ket erangan :
@ Perencanaan ( planning)
Invol ves ear ly t hought and f or ecast ing and ant icipat ing changes in
t he f ut ure. Keberhasilan sesuat u organisasi sangat bergant ung pada
saat proses perencanaan awal dalam ment er j emahkan suat u t uj uan
yang hendak dicapai. Kesalahan dalam menent ukan proses suat u
perencanaan bisa berakibat fat al. Oleh karena it u diper lukan suat u
proses manaj emen perencanaan yang mat ang dan menyeluruh.
3
John Downes, Jordan Elliot Goodman, Edisi Ket iga, Kamus Ist i l ah Keuangan dan
Invest asi , PT. Elex Media Komput indo, Kelompok Gramedia Jakart a, 1999
4
Doli D Siregar, Pemahaman Bi sni s Pr opert i sebagai Tit ik Tol ak Prof esi onal isme
dalam Manaj emen Pr oper t i , Sat yat ama Graha Tara, 1999
4
@ Pengorganisasian (or ganizing)
Invol ves br i nging t oget her human and mat er ial r esources
which i ncl udes l abour , capi t al , land, buil di ng mat er ial s, equipment
and inf or mat i on. Pemanf aat an dan penyusunan secara opt imal dar i
seluruh aset yang dimiliki merupakan bent uk upaya unt uk bisa lebih
mengef isiensikan dan mengef ekt if kan or ganisasi unt uk dapat
memper oleh hasil yang opt imal.
@ Pengarahan (leading)
Givi ng or der s di r ect l y or indi r ect l y t o subor di nat e. Suat u
organisasi sangat memerlukan suat u ar ahan yang j elas dan t egas,
baik yang disampaikan secara langsung maupun t idak langsung dar i
at asan kepada bawahan melalui for um f ormal maupun inf or mal
(sesuai dengan hierarki st rukt ur organisasi). Ket idak j elasan dalam
hal masalah ini bisa menimbulkan kesalahan dalam ment afsirkan
suat u per int ah/ t ugas yang diberikan oleh at asan kepada bawahannya.
• Arthur G. Bedeian
Pr occes of achi eving desi r ed r esult t hr ough ef f icient ut il izat i on
of human and mat er ial r esources. Menur ut Art hur j ust ru mendef inisikan
manaj emen sebagai keselur uhan dari suat u proses yang melibat kan
efisensi dalam memanfaat kan baik sumber daya manusia maupun sumber
daya mat er ial yang dimiliki oleh suat u organisasi.
5
Dari beberapa definisi manaj emen di at as semuanya memiliki
kesamaan bahwa pada int inya unt uk mencapai t uj uan suat u usaha
memerlukan suat u pr oses yang menyeluruh dalam mengurus ( management )
dan memadukan sumber daya manusia dengan sumberdaya mat erial yang
dimiliki oleh suat u organisasi
B. Definisi Propert i
Pemahaman ar t i propert i ini sendiri menj adi sangat luas, namun pada
dasarnya merupakan suat u hak yang dimiliki oleh seseorang at as propert i
t ersebut .
Real Pr oper t y adalah The int er est , benef i t s and r ight s i nher ent in
owner shi p of physical r eal est at . Sedangkan Est at e sebagai The pr esent
i nt er est in r eal pr opert y.
5
Jack C. Harris., Jack P. Friedman, Real Est at e Handbook , 4t h Ed. Barr on’ s
Educat ional Ser ies, Inc. New York . 1997
6
Ibi d
6
Real Tanah, Bangunan &
Properti Pengembangan Lainnya
(other improvements)
BERWUJUd
(TANGIBLE)
- Machine & Equipment
- Fixtures & Furniture
Personal - Moveable
PROPERTI Properti - Operational Equipment
- Jewelry
- Saham
SURAT - Investasi
BERHARGA - Deposito
- Piutang Dagang
Sumber: Modul DPT III Khusus Keahlian Paj ak, Penilai, BPLK Depkeu, 1991
Gambar 1.2 Skema Penggolongan Propert i
7
Menurut Real Est at e Handbook , Manaj emen Pr oper t i didefinisikan
sebagai :
Definisi ini menunj ukkan bahwa ruang lingkup peker j aan manaj emen
propert i sangat luas dan diper lukan keberadaannya unt uk kelangsungan
propert i maupun bisnis it u sendir i.
• Scarret
To seek t o cont rol pr oper t y int er est having r egard t o t he shor t and long
t er m obj ect ives of t he pr oper t y owner and par t icular l y t o t he purpose f or
which t he i nt er est i s held. Pr opert i Manaj emen ber fungsi unt uk
mewuj udkan t uj uan j angka pendek maupun j angka panj ang yang
dikehendaki oleh pemilik. Unt uk it u keberadaan pr oper t i manaj emen ini
unt uk memast ikan apakah kebij akan-kebij akan ( pol icy making) yang
dibuat sudah sesuai dan sudah dilaksanakan sehingga keberadaan dan
kelangsungan dari propert i t et ap bisa dipert ahankan.
• Michael Thorncorf
Ket ent uan dan pengawasan mengenai suat u proper t i dengan
t uj uan memperoleh keunt ungan secara opt imal t idak selalu didasarkan
semat a-mat a pada nilai uang, t et api mencangkup j uga persyarat an
kepent ingan masyarakat , st at us, kewibawaan, pet a polit ik, dengan
berbagai ragam kepent ingan at au hasrat keinginan suat u golongan.
7
Ibi d
8
Doli D Siregar, Pemahaman Bi sni s Pr opert i sebagai Tit ik Tol ak Prof esi onal isme
dalam Manaj emen Pr oper t i , Sat yat ama Graha Tara, 1999
8
• Douglas St reet
Manaj emen pr opert i bert uj uan unt uk mengawasi suat u propert i
unt uk t uj uan j angka pendek at au j angka panj ang bagi pemilik propert i
t erut ama dalam kait an kepemilikan propert i t ersebut ; yait u
melaksanakan akt ifit as sewa-menyewa, mengadakan negoisasi harga
sewa dan menilai kembali harga sewa ( r ent review ) ruang t ersebut ser t a
perpanj angan sewa-menyewanya dikemudian hari pada saat j angka
wakt u sewanya sudah habis, menelit i pemelihar aan gedung secara fisik
dan ket ent uan sangsi hukum dalam kont rak sewa-menyewa, melibat kan
pada kegiat an per luasan ( upgr ading) maupun kemungkinan t er j adinya
suat u merger, peka dan j eli melihat peluang unt uk pengembangan
secara pot ensial sert a secara hukum mewakili pemilik sert a memenuhi
kewaj iban sosialnya t erhadap masyarakat .
Oleh karena it u, t uj uan akhir yang akan dicapai dalam manaj emen
propert i ini ialah mencakup sist em organisasi yang efekt if sert a pembinaan,
koor dinasi dan pengawasan para t enaga t erampil unt uk meningkat kan
pendapat an dari proper t i t ersebut dan bersamaan dengan it u pula
menj amin sert a melindungi propert i dan peralat annya dar i kerusakan ser t a
limbah dengan cara pemeliharaan yang baik dan benar. Dengan demikian
9
kedepan prospek manaj emen propert i ini akan t erus berkembang sesuai
dengan per mint aan pasar yang akan t erus meningkat baik disekt or pr ivat
maupun sekt or publik.
d. Melakukan pemasaran dan negosiasi harga sewa ( Market ing and Lease
Negot iat ion). Akt if it as ini sangat menent ukan keberhasilan suat u
propert i yang dikelola sebagai suat u invest asi. Dengan kemampuan yang
dimiliki oleh seorang proper t i manaj er diharapkan dapat memaksimalkan
t ingkat hunian ( occupancy rat e) dan meminimalisasi t ingkat kekosongan
( vacancy rat e).
10
unt uk meminimalisasi t unggakan sewa ( col l ect i on l oss) yang ber isi
inf or masi r inci t ent ang penyewa sehubungan dengan kemampuan mer eka
dalam membayar uang sewa. Analisis besaran sewa ( r ent anal ysi s),
t inj auan kenaikan sewa ( r ent r evi ew ) maupun ser vice char ge yang
dikenakan kepada pengguna harus dilakukan dengan sangat hat i-hat i.
Propert i manaj emen yang melakukan hal ini dengan ceroboh
mengakibat kan banyak konsumen yang pindah dikarenakan besarnya
beban sewa yang dit anggung oleh mereka.
g. Manaj emen sistem informasi ( Management Informat ion Syst em). Saat
ini sudah eranya komputerisasi. Di negara-negara maj u sudah banyak
bangunan pint ar ( i nt el l igent bui l ding) yang pengoperasiannya
menggunakan sist em inf or masi yang akurat dan cepat karena
menggunakan informasi t eknologi yang memadai sesuai dengan
kemaj uan j aman. Hal ini akan sangat membant u dan memudahkan
manaj emen pr opert i dalam mengopt imalkan propert i yang dikelolanya.
Ruang lingkup manaj emen pr oper t i cukup luas, namun secara umum
dapat dibedakan menj adi 3 kelompok yait u mengelola proper t i sebagai
suat u invest asi, mengelola pr oper t i sebagai suat u bisnis/ usaha, dan
mengelola pr oper t i kait annya dengan paj ak dan asuransi.
Sebagai sebuah invest asi, aspek manaj emen proper t i menj adi salah
sat u perangkat yang akan menj amin keberhasilan invest asi proper t i. Set elah
dilaksanakan t ahap rencana invest asi, maka dilanj ut kan dengan t ahap
pengelolaan at au manaj emen operasional yang berupaya menj alankan
prediksi dan st rat egi yang t elah digariskan dalam t ahap rencana invest asi.
Selama menj alankan t ersebut , t ahap evaluasi unt uk menyempurnaan
pengelolaan propert i j uga t erus dilaksanakan. Sehingga dalam rangkaian
proses invest asi proper t i, set iap t ahapan akan member ikan kont ribusi
masing-masing demi keberhasilan invest asi secara keseluruhan.
11
Manaj emen proper t i secara umum dapat j uga didef inisikan “ t o
maint ain and increase t he invest ment income f r om t he proper t y i nvest ment and
t o secure t i mel y capit al gains” . Dengan demikian akt ivit as manaj emen
propert i harus dilihat dari sudut pandang invest asi yang akan difokuskan
pada pemahaman aspek pasar sebagai kunci kesuksesan.
Unt uk mengukur suat u invest asi bagi seorang manaj er pr oper t i adalah
melalui proses penilaian ( val uat i on) . Manaj er pr opert i harus memast ikan
bahwa nilai dari pr opert i yang dikelolanya t idak mengalami penurunan dan
bahkan sebaliknya nilainya t erus bisa naik. Nilai sebuah proper t i dapat
dif or mulasikan sebagai berikut :
Ket erangan :
NOI = pendapat an kot or set ahun – biaya operasional set ahun
i = t ingkat kapit alisasi dar i pr opert i t ersebut
Yiel d (%) = (Pendapat an operasional ber sih set ahun / Nil ai ) x 100%
Dalam invest asi proper t i, ada beberapa indikat or yang menj adi acuan
unt uk melakukan penilaian dan evaluasi sert a st rat egi invest asi yang
dilaksanakan. Adapun indikat or t ersebut adalah :
12
b. Total rent able area . Dalam suat u bangunan harus dihit ung luas dar i
lant ai bangunan yang bisa disewakan apabila sewa didasarkan at as sewa
permet er per segi bangunan. Luas bangunan yang digunakan sebagai
f asilit as bangunan ant ar pengguna/ penyewa t idak t ermasuk dalam
kat egor i yang disewakan.
c. Prediksi harga sewa atau harga jual . Besaran ini j uga sangat beragam
dan harus dilakukan survey lapangan propert i sej enis yang digunakan
sebagai dat a pembanding. Apabila bangunan t erdir i dar i beberapa lant ai
dan lokasi yang beragam, maka penent uan sewanya j uga berbeda
dengan mempert imbangkan fakt or -f akt or yang berpengaruh t erhadap
nilai.
d. Prediksi t ingkat hunian atau tingkat penj ualan. Penelit ian pasar
( mar ket r esearch ) maupun daya serap pasar ( capt ive mar ket ) ber peran
dalam menent ukan t ingkat hunian maupun t ingkat penj ualan. Analisis ini
digunakan unt uk menent ukan st at egi dalam memaksimalkan t ingkat
hunian maupun t ingkat penj ualan.
e. Biaya operasional dan biaya lainnya. Seluruh biaya yang diper lukan
yang berkait an dengan operasional pr opert i dan akt ifit as usaha , baik
yang biaya t et ap ( f i x cost ) maupun yang biaya t idak t et ap ( var iabl e cost )
perlu dikaj i dalam rangka efekt ivit as dan efisiensi. Dan indikat or ini j uga
memerlukan suat u st rat egi yang mendasar dan menyent uh semua aspek.
13
pengembalian yang dipersyarat kan-dinamakan t ingkat bat as dalam
penganggaran modal-invest asi it u dapat dit erima.
b. Nilai Besih Sekarang / Net Present Value (NPV). Yait u met ode yang
digunakan dalam mengkaj i invest asi dengan cara mana nilai bersih
sekarang, dari semua arus kas keluar (seper t i biaya invest asi) ser t a ar us
kas masuk (pendapat an), dihit ung dengan menggunakan suat u t arif
diskont o t ert ent u. Biasanya t ar if diskont o ini adalah t ingkat pendapat an
yang dipersyarat kan. Suat u invest asi dapat dit erima bila NPV-nya posit if .
Dalam penganggaran modal, t arif diskont o yang digunakan dinamakan
t ingkat bat as dan biasanya sama dengan biaya modal t ambahan.
Tuj uan dar i kegiat an ini adalah opt imalisasi dar i arus kas sekaligus
memelihara dan meningkat kan nilai propert i t ersebut . Kegiat an manaj emen
propert i sebagai suat u bisnis at au usaha j uga t idak dapat dipisahkan dalam
kait annya mengelola proper t i sebagai suat u invest asi sebab keduanya saling
t erkait dan memiliki hubungan yang erat . Dalam hal ini kegiat an
manaj emen pr opert i meliput i :
14
b. Menagih sewa dan biaya pelayanan ( service charge ). Menent ukan
sist em penagihan sewa yang ef ekt if dikait kan dengan sit uasi dan kondisi
dari penyewa sert a j enis pelayanan yang opt imal kepada penyewa
sehingga mereka merasa nyaman menj alankan akt if it as bisnisnya dan
t idak t erganggu oleh masalah-masalah sepele, seper t i list r ik yang sering
padam, kebersihan yang t idak t erj aga, keamanan yang t idak berfungsi
dan sebagainya.
e. Memonitor nilai properti. Sesuai dengan t uj uan ut ama dari manaj emen
propert i adalah meningkat kan pendapat an ser t a mempert ahankan nilai
propert i. Hal ini harus senant iasa di monit or perkembangannya
mengingat banyaknya f akt or persaingan yang bisa menimbulkan t urunnya
pendapat an suat u propert i.
Ruang lingkup lain dar i kegiat an manaj emen pr opert i ini mencakup
kegiat an yang berhubungan dengan paj ak dan asuransi. Beberapa akt if it as
yang dapat dilakukan oleh keberadaan manaj emen proper t i yait u :
15
a. Menelit i kewaj aran penet apan pajak dari nilai objek pajak . Hal ini
dimaksudkan unt uk dapat member ikan analisis t er hadap nilai propert i
yang digunakan sebagai dasar penet apan paj aknya. Walaupun dalam hal
ini Direkt orat Jenderal Paj ak memiliki ket ent uan dan perat ur an
t ersendiri sebagai dasar penilaiannya dengan menggunakan Nilai Jual
Obj ek Paj ak (NJOP) t anah dan bangunan yang mereka t et apkan.
16
A. Melaksanakan Rincian Manaj emen Properti Secara Tepat
Tuj uan dan r incian manaj emen ini adalah menyaj ikan inf ormasi agar
t anggung j awab yang akan diserahkan dapat dilaksanakan secar a t epat dan
cepat . Sist em ini hendaknya j uga mampu dilaksanakan agar inf ormasi yang
f undament al dapat dengan cepat disesuaikan dengan seringnya t er j adi
perubahan-perubahan, misalnya dalam penilaian kembali harga sewa,
menyelesaikan kont rak sewa menyewa at au perubahan pada fisik bangunan.
Pendat aan dari manaj emen pr opert i ini harus dilengkapi dat a propert i
sebagai ber ikut :
a. Penyusunan data propert i. Dalam penyusunan dat a dari set iap propert i
harus dicat at secara r inci mengenai kont rak sewa menyewa yang t elah
dilaksanakan dan dilengkapi dengan dat a-dat a sepert i :
@ Nama dan alamat klien. Nama dan alamat lengkap klien har us
dipast ikan kebenar annya. Unt uk menghindar i t er j adinya pemalsuan
alamat .
@ Kepemilikan. St at usnya harus j elas apakah sebat as sebagai penyewa,
l easi ng at au pembeli / pemilik.
@ Persyarat an kontrak . Syarat -syarat dalam kont rak har us t ert uang
dengan j elas dengan menggunakan bahasa yang disepakat i ant ara
pemilik dengan penyewa.
@ Harga sewa dan set iap t anggal pembayaran. Dinyat akan dalam
sat uan mat a uang yang berlaku dan sesuai dengan kesepat an bisa
dalam bent uk rupiah at au mat a uang asing. Tanggal pembayaran
harus j elas dan sangsi yang dikenakan apabila t erj adi ket erlambat an
dalam pembayaran sewa.
@ Rincian penggunaan. Penggunaan bangunan harus sesuai dengan
kont rak yang disepakat i dan set iap perubahannya harus dilaporkan
kepada pengelola proper t i.
@ Luas lantai . Dengan menggunakan sat uan m 2 luas lant ai yang
disewakan.
@ Penilaian kontrak sewa . Akan dilakukan peninj auan ulang t erhadap
kont rak sewa pada j angka wakt u yang disepakat i. Hal ini bisa
mengakibat kan t urunnya at au naiknya harga sewa yang harus dibayar
oleh penyewa
@ Data-data pajak propert i . Sepert i Surat Pemberit ahuan Paj ak
Terhut ang (SPPT), fot ocopy dat a-dat a pendukung sepert i: sert if ikat
t anah, IMB, gambar denah bangunan.
@ Tanggal berakhirnya kont rak sewa menyewa. Jangka wakt u
t oleransi pengosongan apabila berakhirnya kont rak sewa at au
kemungkinan adanya per panj angan sewa.
17
@ Perj anj ian pemilik dan penyewa . Hal-hal yang t er t uang secara
khusus yang diinginkan oleh pemilik t erhadap penyewa at aupun
sebaliknya per lu dibuat perj anj iannya.
@ Data mengenai asuransi properti . Besarnya premi asuransi yang
harus dibayar, j enis asuransi yang diikut i, j angka wakt u berakhirnya
asur ansi.
b. Informasi tambahan. Dalam aspek ini t ercakup dat a-dat a r incian singkat
mengenai :
@ Batasan pengelolaan. Sej auh mana yang menj adi bat as t anggung
j awab dan kewaj iban dalam melakukan pengelolaan pr oper t i.
@ Menyewakan kepada pihak ket iga. Per lu dibuat kebij akan yang
mengat ur masalah ini sehingga t idak t er j adi masalah dalam
ket ent uan kont raknya dengan pemilik dan penyewa dan j uga dengan
pihak ket iga.
@ Perubahan-perubahan yang diijinkan. Set iap perubahan yang akan
dilakukan oleh penyewa harus mendapat kan ij in t er lebih dahulu dar i
pengelola, sepert i penyewa yang akan melakukan perubahan desi gn
t at a ruang sesuai dengan kebut uhannya.
@ Sert ifikat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) . Memast ikan j angka wakt u
berlakunya IMB dan memast ikan sesuai dengan perunt ukannnya.
@ Hal-hal lainnya yang t elah memperoleh suatu kesepakatan pemilik .
Sepert i kemungkinan bila t er j adi kerusakan at au kehilangan yang
disebabkan oleh penyewa.
18
ada akt ivit as dalam gedung, t abung-t abung kebakaran har us bisa
dif ungsikan dengan baik. Toilet harus selalu t erj aga kebersihannya.
@ Unt uk j angka menengah dan j angka panj ang per lu adanya perbaikan
at au penggant ian bagian-bagian yang mengalami ker usakan f isik at au
keusangan fungsi maupun ekonomis.
Dalam kait an ini, dat a-dat a yang harus diperhat ikan meliput i :
@ Rincian mengenai penyewa sert a kont raknya. Baik dat a-dat a yang
bersifat kuant it as maupun kualit as dari penyewa.
@ Fakt ur -f akt ur. Memast ikan fakt ur-fakt ur yang ada adalah waj ar dan
sesuai kebenar annya.
@ Kuit ansi. Set iap kuit ansi harus didat a dan disimpan dengan baik
sebagai arsip (file) j ika suat u saat diper lukan.
@ Dat a Piut ang. Besaran piut ang dan kapan pelunasan dari masing-
masing piut ang t ersebut .
@ Rincian keuangan para klien. Perlu diberikan cat at an-cat at an khusus
t erhadap klien yang mengalami masalah keuangan misalnya sering
menunggak pembayaran sewa dari t anggal yang sudah dit et apkan.
19
KONTRAK SEWA
Kuitansi
Jadwal Jadwal Faktur
Penerimaan
Pemeliharaan Kontrak &
Penilaian Buku Pembayaran
Kembali Tunai
Jadwal
Kegiatan Dana Faktur Buku
Berkas
Manajemen Kuitansi
Penerimaan
Dana yang
dapat ditagih
Keuangan
Klien
Permintaan Kartu
Sewa Penyewa
Dat a-dat a lainnya yang sangat pent ing bagi suat u pengelolaan
manaj emen pr opert i yang benar meliput i :
20
@ Pembayaran premi. Besar dan j at uh t empoh set iap pembayaran
premi yang menj adi kewaj ibannya.
@ Pembayaran kembali biaya asuransi dari penyewa . Apabila t er j adi
klaim dar i klien t ent ang asuransi yang harus dit erimanya bila t er j adi
suat u musibah, memast ikan kepada siapa harus menunt ut nya dan
kepada siapa yang berhak mener ima asuransi t ersebut .
d. Photo-photo :
Phot o-phot o ini harus senant iasa yang t erakhir t erut ama set elah adanya
perubahan-perubahan.
21
f . Persetujuan mengenai data perencanaan :
Dalam aspek ini meliput i rincian mengenai perset uj uan dat a-dat a
perencanaan yang t elah diper oleh.
g. Data alamat :
Daft ar yang ber isi alamat dan nomor t elpon dari klien, pengacara klien,
penyewa, pengelola dan kont rakt or ser t a pemasok / relasi unt uk set iap
propert i harus didat a dan diper baharui apabila ada perubahan.
RINGKASAN_________________________________________
22
Sedangkan unt uk penyediaan sist em dalam manaj emen proper t i yang
merupakan suat u bagian yang sangat vit al dalam mencapai suat u t uj uan dar i
manaj emen pr opert i ant ara lain meliput i akt ivit as sebagai berikut :
Melaksanakan rincian manaj emen pr oper t i secar a t epat ;
Pengelolaan sist em keuangan yang benar ;
Menghimpun dan menganalisis dat a pent ing lainnya.
SOAL-SOAL LATIHAN
23
BAB 2
A manaj er propert i memiliki per anan yang pent ing dalam hubungan
ant ara pemilik dan penyewa bangunan. Oleh kar ena it u dalam
manaj emen pr opert i diper lukan penget ahuan dan kemampuan
khusus, karena :
a. Invest asi dalam real est at adalah ber beda dengan bent uk invest asi
lainnya. Invest asi dalam real est at memiliki karakt erist ik yang unik
sesuai dengan sifat -sifat yang dimiliki oleh proper t i.
b. Real est at adalah invest asi yang dapat dinaikkan nilainya oleh pemilik
dengan menggali pot ensi yang dapat dihasilkan dari kepemilikan at au
penguasaan at as suat u propert i.
24
manaj emen proper t i seiring dengan pencapaian obyekt if yang dit ent ukan
dari awal ant ara pemilik dan manaj er propert i.
Langkah kedua adalah analisis invest asi yang diant aranya meliput i
analisis pasar, aspek legal, dan aspek sosial-polit ik, yait u :
a. Analisis Pasar . Dua kat egor i ut ama risiko dalam invest asi proper t i adalah
r isiko pasar dan r isiko inflasi. Analisis pasar diperlukan unt uk membant u
invest or dalam mengident ifikasikan fakt or -f akt or yang mempengaruhi
dua j enis r isiko t ersebut . Dari analisis pasar dapat diperoleh informasi
yang akan dipergunakan sebagai dasar/ asumsi unt uk memper kirakan
t ingkat sewaan, t ingkat kekosongan, dan perkiraan nilai propert i di masa
yang akan dat ang.
b. Analisis Aspek Legal. Aspek lain yang harus dipert imbangkan adalah
t erkait aspek legal. Risiko perubahan perat uran menyangkut
kemungkinan perubahan kebij akan yang akan menyebabkan penurunan
nilai pr oper t i seper t i masalah per paj akan, perubahan zoning, dan
pembangunan sarana publik di area dimana let ak pr opert i yang menj adi
t arget invest asi.
c. Analisis Aspek Sosial-Politik . Hal lain yang cukup pent ing unt uk
dianalisis adalah masalah lingkungan sosial-polit ik. Sej auh mana
lingkungan sosial-polit ik suat u wilayah menj amin keamanan at as
invest asi propert i harus dit elit i sebaik mungkin. Selanj ut nya dari sisi
propert i yang menj adi t arget invest asi perlu dit elit i dampaknya bagi
lingkungan dan masyarakat sekit ar. Beberapa dampak t erkadang posit if
25
namun dapat pula negat if, dimana hal ini akan secara langsung at au
t idak langsung mempengaruhi r et urn dan r isiko invest asi propert i.
c. Keput usan penjualan di akhir periode . Pada akhir periode invest asi,
diput uskan unt uk menj ual propert i. Invest or harus dapat memperkirakan
f akt or -f akt or yang kiranya dapat mempengaruhi nilai propert i sampai
akhir periode invest asi.
Dari uraian-uraian diat as, selanj ut nya dibuat kan resume at as selur uh
asumsi-asumsi yang t elah dit et apkan unt uk invest asi propert i ini. Disamping
it u sebagaimana dalam analisis invest asi pada umumnya, perlu dibuat kan
beberapa skenar io yang mungkin akan dihadapi dalam invest asi proper t i ini.
Dalam hal ini dit ent ukan t iga skenario, yait u (1) t he most l ikel y , (2)
opt imi st ic, dan (3) pessimist ic. Unt uk it u seorang pr oper t i manaj er harus
benar-benar memahami seluk beluk invest asi propert i dan senant iasai
mempunyai ide-ide segar yang inovat if dan kreat if sesuai dengan t unt ut an
organisasi manaj emen di abad 21.
26
2. 2. Strategi Organisasi Manaj emen Properti Abad 21 9______
9
Wakhid Slamaet Ciptono, Organisasi Bisnis Properti Indonesia Abad 21, The Agile Property
Business, UGM 1999.
27
kepercayaan masyar akat global secara kont inyu, berkesinambungan dan
inovat if .
28
st r uct ur es). A good bur eaucracy is a phil osophy of “ If t he organi zat i on
can make easy why t he organi zat i on makes it di f f i cul t ” .
St at egi organisasi yang menj adi kor ban (dikalahkan) oleh per ubahan
( be a vi ct im / t he l oser of change). Organisasi ini biasanya belum didukung
oleh manaj emen pembelaj ar an dan pember dayaan yang baik dan benar.
Tahapan t r ial and er r or yang didukung penerapan budaya kambing hit am
unt uk melimpahkan set iap kesalahan ( er r or ) dari pr oses uj icoba ( t r ial )
kepada pihak yang paling lemah pada akhirnya menumbuhkan budaya t idak
saling memiliki ( non sense of bel onging) at au budaya Asal Bos Senang (ABS).
Organisasi ini memiliki 5 (lima) karakt erist ik st r at egi yait u :
29
St r at egi organisasi lambat t anggap (menunggu bola). Ser ingkali hal ini
merugikan apalagi saat ini sudah eranya kemaj uan t eknologi dan
inf or masi yang menunt ut sesuat u dilakukan secara cepat dan
r esponsif dan t idak hanya bisa mengharapkan segala sesuat unya
t er j adi secara kebet ulan.
St r at egi bert umpu hanya pada aksi, t anpa visi. Tanpa visi yang j elas
sesungguhnya suat u organisasi it u bergerak seper t i t anpa ar ah dan
r oh. Target dan t uj uan yang hendak dicapai akan mengambang dan
t idak t ent u r imbanya.
St r at egi organisasi besar dan invest asi mat er ial ( vert ical / weddi ng
cake st r uct ures). St r ukt ur or ganisasi yang membengkak j ust r u t idak
efisen dan berbiaya t inggi. Tidak bisa memanfaat kan sumberdaya
yang dimiliki oleh suat u organisasi secara lebih opt imal.
a. Seek niche market s (capt ive market s). Ini menj adi pent ing mengingat
pangsa pasar di Indonesia cukup besar . Namun perlu diingat bahwa
t erhadap karakt erist ik pasar t ersebut per lu dilakukan market r esear ch
yang obyekt if dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Karena dalam
invest asi pr opert i ada budaya lat ah dimana saat proper t i sedang
boomi ng hampir semua t er t ar ik unt uk invest asi di pr opert i. Krisis
monet er yang t er j adi pada t ahun akhir t ahun 1997 dan berakhir pada
awal t ahun 2001 dan t erus membaik sampai saat ini merupakan sat u
pembelaj aran yang menar ik bahwa pasar proper t i pada sat u masa akan
mencapai t it ik j enuhnya.
b. Creat e flat organizat ions (horizont al or ganizat ions). Budaya vert ical
yang selalu mengandalkan garis perint ah dari at as ke bawah kerap
menj adi kendala apabila t er j adi hambat an. Cont ohnya apabila salah sat u
10
Ibid
30
kepala yang menangani sat u divisi mengalami musibah sehingga t idak
masuk kant or, t idak ada t eman yang bisa menggant ikan kedudukannya
karena t idak dibudakan sat u organisasi yang ramping dan hor izont al
dimana diharapkan mereka dapat menguasai pekerj aan divisi lainnya
sehingga apabila t erj adi sesuat u bisa saling menggant ikan.
d. Be f ast , flexible and t ime compet it ive . Harus dengan cepat , fleksibel
(t idak kaku) dan pemanfaat an wakt u yang opt imal dalam kait annya
dengan semakin berat dan besarnya fakt or persaingan. Dalam hal ini
j uga akan berlaku seleksi alam dimana organisasi yang mampu ber t ahan
dalam segala sit uasi adalah organisasi yang selalu merespon perubahan
dengan memanf aat kan set iap hambat an menj adi peluang.
31
h. Creat e smaller unit s. Dengan menggunakan sumber daya manusia yang
handal dapat membent uk suat u organisasi yang ramping sesuai dengan
f ungsi dan t ugasnya. Selain fakt or efekt ivit as dan efisiensi, kelebihan
dari organisasi yang ramping ini adalah menj adi lebih responsif dalam
menyikapi set iap perubahan dan t unt ut an yang diinginkan oleh pengguna
j asa suat u or ganisasi t ermasuk manaj emen propert i.
i . Add value thr ough knowledgeable people. Aset t erbesar yang dimiliki
oleh suat u organisasi it u sebenarnya adalah sumberdaya manusia. Unt uk
it u j angan segan-segan unt uk senant iasa berinvest asi dalam ilmu dan
organisasi yang mempeker j akan orang-orang yang memiliki dedikasi yang
t inggi dalam menambah penget ahuan dan pengalaman akan menj adi
organisasi yang t angguh dan disegani.
Total Biaya
Pendapatan/ Titik profit
Biaya Maksimum Total Pendapatan
Output
A B C
32
keunt ungan maksimum. Jika t idak diperoleh, organisasi akan
memper t ahankan pada kisar an A dan C.
Total Biaya
Pendapatan/
Biaya Total Pendapatan
Pasien/
Rumah sakit
W A
Rugi = Total Biaya – Total Pendapatan
Harga
D S S
P1
P2
S S
D
33
Unt uk organisasi yang bert uj uan sur vival dapat dij elaskan sebagai
berikut : Pada t ingkat harga lebih rendah dari P2, cont oh: biaya operasi
penambangan t imah menj adi lebih t inggi dari pada penerimaan dar i
penj ualan t imah. Mereka akan t erus melanj ut kan t ingkat operasi meskipun
akan mengalami kerugian. Beberapa lama akan ber t ahan? Hal ini t ergant ung
kepada pemulihan kondisi pasar t imah sendiri. Jika harga t imah j at uh dalam
j angka wakt u lama, bisnis t imah akan hancur.
11
Gel iat Bi sni s Manaj emen Pr opert i Jor -j oran Bisni s dengan Margin Kecil , Copyright
© Sinar Harapan 2003.
34
t erut ama yang secara langsung maupun t idak langsung t er t arik at au
berkecimpung dalam lingkup pekerj aan ini.
a. Tugas-t ugas di dalam manajemen properti. Tugas-t ugas ini seper t i yang
pernah disinggung dalam pembahasan t er dahulu meliput i : membangun
t uj uan, obyekt ifit as dan kebij aksanaan, sert a mengimplement asikan
st r at egi-st rat egi unt uk mencapai t uj uan dan obyekt if it as t ersebut .
b. Kaitan manaj emen properti dengan bidang lainnya. Ant ara lain
meliput i : Pembangunan Proper t i ( Pr oper t y Devel opment ), Manaj emen
Fasilit as (Faci l it ies Management ), Manaj emen Pr oyek ( Pr oj ect
Management ), Manaj emen Port of olio Propert i ( Pr opert y Por t f ol io
Management ), Manaj emen Sumber Daya Manusia ( Human Resour ce
Management ) dan Manaj emen Invest asi ( Invest ment Management ).
35
e. Tugas pokok propert i manajemen . Tugas pokok dari propert i
manaj emen adalah sebagai ber ikut :
36
Penetapan
Kebijakan
(Policy Making)
Pelaksanaan Program
(Programs Implementation)
37
@ Manaj emen Operasional. Aspek ini t idak kalah pent ingnya dengan
aspek-aspek yang t elah disebut kan di at as karena hal ini sangat
menent ukan keber hasilan pengelolaan suat u propert i. Manaj emen
oper asional meliput i manaj emen anggaran, manaj emen akunt ansi,
keuangan, perawat an, kebersihan, keamanan, sumber daya manusia
dan manaj emen inf ormasi. Kesemua t ugas t ersebut menunt ut syarat
pemahaman manaj emen proper t i t erhadap kondisi pasar pr oper t i,
t erut ama yang memiliki dampak langsung kepada bisnisnya.
Dikenal 2 (dua) bent uk organisasi manaj emen pr opert i yait u int ernal
( i n house) dan ekst ernal manaj emen propert i.
Chartered Surveyors
Valuers, Estate Agents, Auctioneers, Property Managers
38
B. Int ernal ( In House) Manaj emen Properti
@ Pada umumnya dit er apkan oleh badan dan perusahaan yang cukup
besar.
@ Pada bangunan t inggi ( high r i se bui l ding) dan shopping compl ex
(r et ai l ). Hubungan ant ara manaj er propert i dan or ganisasi (pemilik
bangunan) adalah hanya hubungan pekerj a dan pemberi ker j a.
PROPERTY OWNER
PROPERTY MANAGER
§ Overall Porfolio Management
§ Implementing Management Policy
§ Feasibility Studies
OTHER PERSONNEL
39
2. 8. Properti Sebagai Aset & Strat egi Rest rukt urisasi Aset ___
Dikait kan dengan proper t i sebagai aset , maka t ugas manaj emen
propert i adalah bagaimana manaj emen mampu mempert ahankan,
meningkat kan dan menj amin kont inuit as dar ipada nilai propert i
sebagaimana t elah disebut kan diat as.
40
perusahaan. Proses rest rukt urisasi aset sebenarnya t er dir i dar i 3 akt ivit as
ut ama, yait u :
A. Inventarisasi Aset
B. Penilaian Aset
Berdasarkan hasil penilaian aset ini dapat diket ahui t ingkat opt imalisasi
penggunaan aset dengan hasil at au manfaat yang diperoleh dalam
kegiat an bisnis secara keseluruhan.
41
C. Analisis Optimalisasi Aset
Aspek pasar.
Aspek invest asi.
Analisis aspek pasar memberikan arahan t ent ang pr oduk pemanf aat an
aset (t anah + bangunan) yang paling market able sesuai dengan kondisi pasar
masa kini dan yang akan dat ang. Hasil analisis pasar ini kemudian dianalisis
lebih lanj ut dengan menggunakan analisis kinerj a invest asi, yang dit unj ukkan
dengan nilai IRR, NPV, payback per iod dan idikat or lainnya yang
mencerminkan kiner j a invest asi yang t erbaik.Unt uk memperoleh kiner j a
invest asi yang t er baik, dapat dilakukan dengan melakukan analisis model ing
sesuai dengan asumsi yang t elah dit et apkan t er lebih dahulu. Unt uk
mempermudah analisis, dapat pula dipergunakan ber bagai t ehnik yang t elah
berkembang sepert i MRA at aupun Mont e Carlo Analisis. Hasil kedua analisis
ini kemudian dibandingkan dengan hasil evaluasi kondisi eksist ing
pemanf aat an aset yang ada. Sehingga dapat diket ahui apakah pemanf aat an
aset sudah opt imal at au belum.
Aset yang t elah memiliki pemanfaat an yang opt imal, dapat langsung
dikompilasi dalam dat abase aset . Sedangkan unt uk aset yang belum
opt imal, per lu dipisahkan ant ara aset yang memungkinkan unt uk
diopt imalisasi dengan aset yang sudah t idak memungkinkan unt uk
diopt imalisasikan. Aset yang t idak mungkin diopt imalisasi dapat disebabkan
oleh kendala per at uran, nilai t anah yang t idak sebanding dengan pot ensi
pemanf aat an maupun aspek lainnya. Sehigga rekomendasi yang
memungkinkan adalah melepas hak penguasaan aset kepada pihak lain.
Sedangkan unt uk aset yang memungkinkan unt uk diopt imalisasikan dapat
dianalisis sesuai t ahapan analisis opt imalisasi di at as dan hasilnya menj adi
r ekomendasi unt uk diimplement asikan.
Analisis ini selain member ikan manf aat ant ara lain :
Efisiensi penggunaan aset , khususnya dalam rangka mendapat kan
nilai ret urn on asset (ROA) yang t inggi dan opt imal unt uk mendukung
oper asi bisnis.
42
Mengopt imalkan pot ensi ekonomi aset , sehingga mampu
meningkat kan profit abilit as kepemilikan aset .
Menj adi arahan dalam menet apkan st rat egi bisnis.
Melihat proses dan manf aat rest rukt urisasi aset t ersebut , maka sudah
saat nya bahwa pemikiran ini menj adi salah sat u pert imbangan dalam
pengembangan st rat egi bisnis di semua sekt or usaha.
Transparasi dan kej elasan kebij akan dan program sert a mekanisme
ker j a, sehingga memudahkan kendali dan adapt asi sesuai dengan
perubahan kondisi pasar .
Keahlian dan kemampuan dalam mengelola hart a kekayan yang
dit unj ukkan dengan st rat egi pengelolaan pemanfaat an t eknologi
inf or masi, dan kemampuan mengopt imalkan pemanfaat an dan
pot ensi aset , yang didukung oleh penguasaan pasar, invest asi
propert i, aspek legal, dan aspek lainnya yang t er kait dengna propert i
bersangkut an.
Kej elasan f ungsi dan program kerj a dalam rangka pr oses pengelolaan
aset yang t ert uang dalam blue print st rat egi pengelolaan, mulai dar i
invent arisasi dan perencanaan, pengelolaan dan pemanfaat an ser t a
pengawasan dan pengendalian, yang dapat diimplement asikan secara
baik oleh semua lini dalam st rukt ur manaj emen proper t i.
43
Bidang Teknik Analis Ekononomi
(engineer ing) (Economic Analyst)
PROFESI
Penilaian DALAM Analis Properti
(valuation) MANAJEMEN (Property Analyst)
PROPERTI
RINGKASAN
@ Invest asi dalam real est at adalah ber beda dengan bent uk invest asi
lainnya.
@ Real est at adalah invest asi yang dapat dinaikkan nilainya oleh
pemilik dengan menggali pot ensi yang dapat dihasilkan dar i
kepemilikan at au penguasaan at as suat u pr oper t i.
Dikenal 2 (dua) bent uk organisasi manaj emen pr opert i yait u int ernal
( i n house) dan ekst ernal manaj emen propert i.
44
SOAL-SOAL LATIHAN
45
BAB 3
Dalam bab ket iga ini yang merupakan int i dari pelaksanaan
manaj emen pr opert i, diharapkan pembaca akan menger t i dan memahami :
Cara mempersiapkan kont rak manaj emen unt uk menent ukan st rat egi
harga, st rukt ur biaya maupun syarat dan kondisi yang diper lukan
dalam perj anj ian;
Menyusun secar a rinci rencana pelaksanaan manaj emen propert i
hingga pada t ahap pengambilalihan t ugas manaj emen;
Implement asi pemeliharaan bangunan dalam r angka penent uan
st andar kebij akan maupun klasifikasi pekerj aannya dalam wuj ud
st r at egi j angka pendek, menengah dan panj ang;
Menent ukan st rat egi pemasaran dan negosiasi sewa yang merupakan
bagian pent ing keberhasilan dari kelangsungan proper t i yang
dikelolanya;
Membuat kebij akan dalam administ rasi keuangan yang
menit ikberat kan pada kebut uhan akan sist em dalam manaj emen
keuangan.
Pent ingnya manaj emen hunian yang t epat t erut ama unt uk komersial
propert i t ermasuk dalam mencar i penyewa yang pot ensial;
Penerapan inf ormasi dan t eknologi sesuai dengan perkembangan
t erakhir unt uk memudahkan pelaksanaan manaj emen proper t i secara
keseluruhan dengan menggunakan sist em komput erisasi yang
t er int egrasi unt uk menekan biaya operasional manaj emen propert i
j ika dilakukan secara manual.
46
3. 1 Mempersiapkan Kontrak Manaj emen _________________
Tahap ini meliput i st rat egi penent uan harga. St rukt ur biaya ser t a
kondisi dan bat asan dari perj anj ian kont rak. Pada t ahap ini, penent uan
harga dari kont rak manaj emen sebuah pr oper t i perlu memperhat ikan
f akt or -f akt or sebagai berikut :
a. Organisasi
Jumlah pegawai (st affing). Semakin banyak j umlah pegawai (orang)
yang t erlibat dalam pelaksanaannya, maka j umlah besaran
kont raknya akan menj adi semakin besar karena membut uhkan biaya
yang kebih besar unt uk menggaj i para karyawan yang t erlibat di
dalamnya sesuai dengan keahlian masing-masing.
Luas kantor (off ice space). Disesuaikan dengan keper luan, unt uk
kant or pengelola suat u pr opert i t idak perlu t erlalu luas karena hanya
berfungsi sebagai pusat akt ivit as pengelolaan proper t i yang
menj alankan t ugasnya unt uk member ikan pelayanan yang t erbaik
kepada par a pelanggannya.
47
propert i seper t i pusat pert okoan, apar t emen, perkant oran, dan lain-
lain, peran keberadaan manaj emen pr oper t i pada j enis proper t i ini
sangat vit al.
d. Masa Kontrak
Kriteria. Kapan bermula dan berakhirnya masa kont rak, bagaimana
j ika akan diadakan pemut usan kont r ak sebelum masa kont rak habis
at au per panj angan kont rak, semua krit er ia ini har us dibuat dan
disepakat i ant ar a pemilik dan manaj er pr oper t i.
48
dikelolanya. Maka j ika dipandang perlu dapat dilakukan renovasi at au
bahkan pemekaran bangunan ( upgr ading) t erhadap proper t i t ersebut .
e. Faktor Internal
Faktor Ekonomis. Dengan ber pat okan pada prinsip ekonomi bahwa
akan member ikan pendapat an yang maksimal t er hadap pemilik
propert i dengan menggunakan biaya pengeluaran yang paling minimal
sesuai dengan upaya unt uk memberdayakan dan mengopt imalkan
f akt or -f akt or int ernal yang dimiliki.
f. Faktor Eksternal
Kompet isi. Ser ingkali yang t erj adi adalah proper t i yang gagal
berkompet isi di pasar sehingga t idak j ar ang yang akhirnya gulung
t ikar dan t ut up. Bermunculannya pr oper t i sej enis dengan f asilit as
yang lebih baik sert a bangunan yang lebih besar kerap menj adi
pemicu propert i-pr opert i yang t erdahulu it u menj adi kalah bersaing
dan berakibat dit inggalkan oleh para pelanggannya. Terut ama j enis
propert i perkant or an dan pusat pert okoan (shopping compl ex )
maupun t oko-t oko eceran ( r et ail ) .
Kondisi Pasar. Kondisi pasar yang t idak kondusif j uga bisa menj adi
f akt or ekst ernal yang harus diwaspadai oleh para pengelola pr opert i.
Semakin banyaknya pasokan proper t i yang disediakan oleh para
pengembang ( devel oper ) namun j ika t idak bisa diserap dengan baik
oleh pasar akan berakibat kelebihan pasokan ( over suppl y).Unt uk it u
j uga harus diimbangi dengan pert umbuhan iklim ekonomi yang
membaik walaupun pada kenyat aannya nant i akan kembali t er j adi
penurunan sesuai dengan siklus proper t i. Dimana pada saat nya akan
mencapai t it ik j enuh dan kembali akan menurun hingga pada t it ik
keseimbangan pasar dan akan naik kembali pada saat ekonomi
kembali mulai membaik.
49
B. Pengambilalihan Tugas Manajemen
50
Menekan biaya pemeliharaan dan manaj emen. Penghemat an
t erhadap biaya operasional perlu diperhat ikan agar pengelolaan
propert i it u benar -benar efekt if dan sesuai dengan t uj uannya.
Pengembangan/ member i nilai t ambah bagi lingkungan dan penghuni/
penyewa.
a. Set iap gedung mempunyai daur hidup ( Buil di ng Lif e Cycl e) sehingga
pemeliharaan gedung sangat diper lukan unt uk :
Memper panj ang umur dan kegunaan dar i gedung. Kerusakan yang
t idak mendapat perbaikan dengan cepat akan merambat pada
kerusakan lainnya dan menimbulkan biaya yang lebih besar.
Memper t ahankan nilai kegunaan dari gedung t ersebut . Per awat an ini
akan dapat menghambat laj u penyusut an (depresiasi) secara pisik
sehingga dapat memper panj ang kegunaan dan menambah nilai dar i
bangunan t er sebut
51
d. Tuj uan pemeliharaan bangunan :
Pemeliharaan unt uk int egrit as fisik memper t ahankan umur bangunan
dikait kan dengan nilai ekonomi bangunan (umur produkt if ) sepert i :
pedest r ian, j alan mobil dan par kir, t apak ( si t e ) bangunan, serambi,
t angga, at ap, j endela, int er ior maupun ext erior bangunan.
52
Lokasi. Dalam banyak hal lokasi menj adi penent u ut ama bagi
kesuksesan calon penyewa. Unt uk lokasi-lokasi yang paling st rat egis
t ent unya akan dikenakan sewa yang paling mahal. Penent uan lokasi
ini dilihat dar i pencapaian bagi para pengguna at aupun pengunj ung
(dalam hal pusat perbelanj aan).
12
B. Pendekat an Sist em Manaj emen Propert i pada Bangunan & Kawasan
12
Mat eri Manaj emen Propert i MEP, UGM, 2000
53
sist im t at a ruang, sist im sirkulasi bangunan, maupun sist im ut ilit as
bangunan dikait kan dengan bent uk bangunan linier (memanj ang) dan
konsent ris (memusat ).
Bent uk um um t at a
3: r uang dibagi m enj adi
1: 2: dua, yait u bent uk
li nier (m emanj ang)
Pendekat an Pendekat an Pendekat an cont oh: hot el,
sekolah,
Sist em Sist em Sist em
pert okoan
Ut ilit as dan konsent r is
Tat a Sirkulasi
Bangunan (m em usat ), cont oh
Ruang Bangunan hotel, perkantoran
apartemen,
high-rise building
Linier
(Cont oh kawasan
pert okoan
dan indust ri)
54
Terdapat 3 bent uk bangunan yait u linier, konsent r is dan kombinasi
ant ara linier dan konsent r is. Saat ini pola pembangunan pr opert i lebih
banyak kepada mix-use dengan maksud member ikan kemudahan bagi para
penggunanya seper t i komplek per t okoan yang dipadukan dengan hot el,
apar t emen dan pert okoan.
RUANG SEWA
Ruang sewa
permanen
Ruang sewa
( st ructurally fixed)
koridor
Long t erm lease
Dalam menent ukan ruang sewa, harus diperhat ikan ruang sewa yang
permanen maupun yang non permanen ser t a r uang sewa unt uk keperluan
lainnya seper t i unt uk kor idor (penggunaan secara bersama-sama at au
t erpisah), sewa unt uk per kant or an, pert okoan, perhot elan dan lain-lain. Di
bawah ini sist em pendist r ibusian ruang servis dan ruang sir kulasi sehingga
dapat member ikan pemerat aan f ungsi ruang pendukung t erhadap penyewa.
Janit or (Gudang)
55
Sirkulasi Horisontal
Kor idor
Selasar
Hal l
RUANG Ramp (unt uk
Lift SIRKULASI orang cacat
Escalator
Tangga darurat
Sirkulasi Vertikal
Musholla
Ruang pegawai
(manaj emen gedung) :
Kant or
securit y
Locker RUANG
PPENUNJANG
Ruang parkir :
Basemen
Pelat aran t apak
Bangunan t ersendiri
56
Penempat an ruang ser vis pada umumnya dikelompokkan t ersendiri,
t erpisah dar i ruang sewa, begit upula dengan ruang penunj ang, sehingga
dapat t er bent uk 4 (empat ) kelompok area (zona) yang membagi propert i
menj adi 4 zona umum yait u :
Area sewa t ent unya merupakan area dengan luas pr osent ase
t erbesar. Penghit ungan luas area ini merupakan area kot or bangunan.
57
bahwa manaj emen hunian ini t idak bisa t erlepas dar i ber bagai
pert imbangan dan sangat t erkait dengan j enis dan karakt er ist ik propert i
yang dikelolanya.
Menent ukan pilihan penghuni. Reput asi dari penghuni t urut berperan
menar ik penyewa lainnya. Unt uk penyewa yang memiliki r eput asi
yang bagus dapat diberikan diskon dalam pembayaran sewanya. Dan
sebaliknya unt uk yang memiliki t rack r ecor d yang t idak baik
sebaiknya kont raknya t idak diper panj ang j ika sudah habis t empoh
sewanya.
Kemampuan unt uk mencipt akan dan menj alin hubungan baik dengan
penghuni lainnya. Komunikasi harus t er j alin diant ara semua penghuni
at au penyewa dan dalam moment t ert ent u dapat dilakukan
58
pert emuan secara periodik yang diprakarsai oleh pengelola
bangunan. Termasuk membahas kendala at aupun masalah-masalah
yang dihadapi oleh penyewa sehubungan dengan keberadaan mereka
dalam propert i t ersebut .
59
B. Manaj emen Keuangan & Administrasi
Diperlukan unt uk efisiensi dan ket epat an, melalui sist em dan
prosedur administ r asi / pembukuan yang baik unt uk pengendalian biaya,
paj ak, analisis management dan persyarat an hukum. Administ rasi yang
diperlukan sepert i : pengumpulan harga sewa, pengeluar an dar i pr opert i,
pemeliharaan pembayaran gaj i kar yawan, maupun biaya umum lainnya.
Pengumpulan dat a t ersebut dimaksudkan unt uk menj embat ani ant ara dat a
dengan laporan keuangan. Laporan keuangan ini digunakan unt uk model
analisis dan keuangan.
b. Basis Dat a ( Dat abase). Banyak ist ilah yang dipergunakan, sepert i MIS,
dat a base at au bank dat a yang maksudnya adalah per lunya suat u
pengelolaan inf or masi yang baik dengan mengadakan t enaga manusia
at au peralat an elekt r onik agar manaj emen memperoleh dat a yang t epat ,
luas dan cat at an-cat at an yang sesuai dengan perkembangan
sebagaimana dimaklumi, invest asi dalam real est at yang dimaksudkan
unt uk memenuhi berbagai kepent ingan dan unt uk mendapat kan nilai.
Oleh karena it u diper lukan dat a baik unt uk propert i t ersebut maupun
dat a pasar. Maksud dari dat a base adalah menyimpan dat a t ersebut dan
memudahkan unt uk mencarinya kembali guna keperluan analisis dan
member ikan saran-saran yang bersifat pert imbangan. Dalam bent uk
diagram maksud dan t uj uannya, sist em informasi t ersebut dapat
digambarkan sebagai ber ikut :
60
Inf ormasi Propert i Hasil Sewa Arus Uang Tunai
Tahunan
a. Pandangan secara mikr o yang perlu diperhat ikan ant ara lain :
@ Kepent ingan pemilik.
@ Ket erangan t ent ang pemilikan t anah.
@ Perj anj ian-per j anj ian sewa.
@ Perincian ukuran, konst ruksi lokasi, t opograf i.
@ Penggunaan t anah.
@ Perunt ukan t anah menurut t at a kot a at au perundang-undangan yang
berlaku.
61
@ Rencana per baikan dan per awat an, meliput i per baikan, moder nisasi
dan/ at au menggant i ker usakan bilamana diper lukan.
@ Sist em laporan unt uk menunj ukkan daf t ar penghasilan dan
pengeluaran dan semua pembayar an, pengiriman uang dan t ransaksi
lainnya, t ermasuk keuangan yang dikuasai.
a. Disamping secara mikr o di at as, maka perlu pula dicat at secara makro
yang lebih luas dat a yang ber or ient asi pada pengguna, misalnya :
@ Dat a pasar.
@ Mencat at sit uasi permint aan dan persediaan.
@ Kecenderungan pembangunan.
@ Penggunaan t anah digunakan dan direncanakan.
@ Fasilit as umum dan perubahannya.
e. Dilihat pula dar i segi persediaan yang merupakan fungsi dari harapan
permint aan, persediaan yang t erencana, per saingan dalam lingkungan,
t ersedianya t enaga ker j a, t anah dan modal. Dat a yang diperlukan dilihat
dari segi persediaan adalah :
62
@ Jumlah per sediaan unit -unit yang ada dan diusulkan dengan
menunj uk pada kualit as dan luas berbagai cabang pasar.
@ Pembangunan yang sedang berlangsung, diinvent ar isasi menurut j enis
dan konst ruksinya, t ingkat j ual dan sewa, st andard kenaikan dan
f asilit as yang diyawarkan.
@ Ident ifikasi sikap konsumen dan permint aan dalam ist ilah j enis, harga
dan kualit as.
f . Selanj ut nya mengenai sit uasi ekonomi lokal dan regional mungkin
diperlukan pula cat at an-cat at an mengenai :
@ Hubungan t ransport asi dan komunikasi, yang ada dan yang
dir encanakan.
@ Pola pembangunan dan pr ospek pert umbuhan t ermasuk usul
perencanaan sekarang dan pengawasan.
@ Alt ernat if -alt ernat if kemungkinan invest asi.
RINGKASAN
Dalam hal yang menyangkut propert i t idak ada pusat pasar t empat
t er j adi j ual beli, karena seseorang sangat t ergant ung pada market
i nt el l i gence dan bukan hanya pada inf ormasi yang ada. Oleh karena it u
diperlukan sej umlah dat a yang dianalisa. Harus dij aga, diperiksa benar
t idaknya, bahkan mungkin pula ada dat a berbagai lembaga yang t idak
mempunyai hubungan ant ara sat u dengan yang lainnya.
63
sist em penyusunan propert i yang t erpadu di dalam suat u Por t f ol io
Management .
Dilihat sebagai indust ri, maka real est at it u merupakan salah sat u
sekt or pent ing dalam ekonomi nasional. Kenyat aannya indust r i ini adalah
indikat or yang t er kemuka dan sangat berpengar uh pada konsumen dan
invest or . Oleh karena it u penerimaan invest asi di sekt or real est at akan
mempengaruhi pert umbuhan ekonomi.
Tahap mempersiapkan kont rak manaj emen sangat menent ukan dalam
st r at egi penent uan har ga kont rak dan selanj ut nya menent ukan pula besaran
sewa yang akan dikenakan t erhadap para penyewa. Sedangkan unt uk
oper asional manaj emen pr opert i meliput i dua akt ivit as ut ama yait u
perencanaan manaj emen ( management pl an ) dan pengambilalihan t ugas
manaj emen.
SOAL-SOAL LATIHAN
64
KONTRAK MANAJE ME N PE NGALIHAN PE ME LIHARAAN BANGUNAN
3. 6 Hubungan ( Linkage) ___ __________________________
MANAJE ME N DAN MANAJE ME NNYA
Strategi harga
Struktur biaya Pertimbangan Karakteristik umur bangunan
Syarat dan kondisi dalam dalam Faktor yang mempengaruhi
Dalam hal yang menyangkut proper t i, t idak ada pusat pasar t empat
perjanjian pengalihan pemeliharaan
t er j adi j ual beli karena seseorang sangat t ergant ung pada market
Rencana Standar dan kebijakan
i nt el l i gence dan bukan hanya pada inf ormasi yang ada. Oleh karena it u
manajemen pemeliharaan
diperlukan sej umlah dat a yang Analisis
dianalisis. Harus Klasifikasi
dij aga, pekerjaan
diperiksa benar
pemeliharaan
t idaknya, bahkan mungkin pula alternatif
ada dat a berbagai lembaga yang t idak
mempunyai hubungan ant ara sat u dengan yang lainnya.
PEInvest or di DAN
MASARAN dalam propert i t idak mencapaiMANAJE
sasaranME
it uN yang mungkin
ADMINISTRASI
t imbul
NEkarena
GOSIASIfakt
SEor-f
WAakt or int ernal dan ekst ernal denganKEpengelolaan
UANGAN yang
baik, kualit as desain dan konst ruksi, maka pr opert i dapat diper t ahankan
nilainya, t et api strategi
Faktor penentu dengan sendir inya t idak banyak Kebutuhan
yang dapat dilakukan
akan sistem
pemasaran
t ent ang sit uasi ekonomi secara menyeluruh. Namun Penggunaan manajemen
andaikat a t ersedia
Teknika negosiasi
dat a-dat Laporan keuangan
dan analisis pasar sert a ident if ikasi yang dilakukan dapat dit inj au
kembali, unt uk diambil langkah-langkah yang mengunt ungkan. Dan bent uk
sist em penyusunan propert i yang t erpadu di dalam suat u Por t f ol io
Management .
SISTE M INF ORMASI
Dilihat
MANAJE MEsebagai
N PE NYE indust
WAAN ri, maka real est at it u merupakan
MANAJE ME salah
N sat u
sekt or DAN
pentSISTE
ing dalam ekonomi nasional. Kenyat aannya indust r i ini adalah
M RE NTAL
indikat or yang t er kemuka dan sangat berpengar uh pada konsumen
Keuntungan dan risiko MIS dan
investPeninjauan
or . Olehkembali
karena it u
harga sewapenerimaan invest asi di sekt or
Pemantapan real est at akan
mempengaruhi
Sewa tetap vs pert
sewa umbuhan
persentase ekonomi. Evaluasi dan seleksi Sistem
komputer
65
BAB 4
H dif ormalkan melalui manaj emen kont rak. Manaj er pr opert i biasanya
bert anggung j awab at as penyewaan ruang, meskipun peran ini
bervar iasi sesuai dengan kondisi kont rak. Seorang manaj er dapat saj a
menj adi agen t unggal unt uk bangunan, dimana dalam bent uk lain dapat
bekerj a sama dengan l easing-br oker independen. Dan j uga manaj er propert i
hanya bert anggung j awab at as pemeliharaaan bangunan. Bahkan manaj er-
manaj er t ersebut dimana t idak mengambil peran akt if dalam sewa-
menyewa dimint a j asa konsult asi-nya oleh penyewa. Penget ahuan akan
biaya dan keperluan dalam pengoper asian dan pemeliharaaan real est at
akan memiliki dampak langsung t erhdap kondisi kont rak sewa. Meskipun
j asa ahli hukum unt uk pihak-pihak t erkait dalam sewa-menyewa hanya
berkisar t ent ang hukum dan det ail t eknis, manaj er propert i harus mengenal
cukup hak penyewa dan klausa sewa-menyewa dasar unt uk
merekomendasikan suat u kondisi sewa-menyewa yang paling t epat unt uk
sebuah sit uasi yang khusus. Pemilik propert i akan merasa mener ima
pelayanan j asa t erbaik dari manaj er pr opert i yang dapat beker j asama
secara int elekt ual dengan ahli hukum dan leasing broker .
Sej arah mencat at , kont rak sewa-menyewa dibuat oleh ahli hukum
yang disewa unt uk mewakili pemilik propert i dan manaj er pr oper t i,
sehingga t idak mengherankan j ika kont rak kebanyakan ber pihak pada
pember i sewa ( l essor ). Karakt er dari t ipe kont rak dewasa ini t elah berubah
mengarah pada kepent ingan dua belah pihak. Penerapannya ber beda-beda
ant ar negara mengikut pada hukum yang berlaku. Sepert i apa yang berlaku
di Amer ika dan Inggr is berbeda dengan sist im sewa menyewa di Indonesia
t erut ama berkait an dengan masalah hukum propert i yang berlaku dimasing-
masing negara. Cont ohnya dikenal j angka wakt u sewa t erbat as ( l easehol d )
dan j angka wakt u sewa kekal ( f r eehol d ) yait u sewa yang mempunyai j angka
wakt u minimal 99 t ahun.
∗)
Kyle, Robert C, Propert y management , Real Est at e Educat ion, chapt er 5, 6 & 7
66
4. 1 Karakter Kontrak Sewa___________ _________________
3. T enancy at Will :
Tenancy at wi l l memberikan penyewa sebuah hak at as kepemilikan
dengan perset uj uan si pemilik unt uk kurun wakt u yang t ak t erbat as.
67
Tipe hak ini dapat dibuat dalam bent uk perj anj ian at au operasional
hukum seper t i pada est at e f r om per iod t o per iod.
Tidak seper t i pada est at e for year s dan est at e f r om per iod t o per iod ,
est at e at wil l berakhir j ika salah sat u pihak meningggal dunia.
4. T enancy at Sufferance :
Terj adi j ika si penyewa memper oleh hak kepemilikan at as r eal est at
secara sah (hukum) t et api kemudian diharuskan meninggalkan
propert i t ersebut set elah berakhirnya masa hak menyewa.
Cont oh: Si penyewa yang gagal unt uk mengembalikan kepemilikan
at as real est at pada t anggal yang t elah dit ent ukan dalam per j anj ian.
Kondisi ini menimbulkan biaya ekst ra bagi manaj er propert i, karena
ia harus memberikan perhat ian khusus pada penyewa t ipe ini.
C. Tipe Sewa
68
Deskripsi dar i propert i.
Jangka wakt u sewa.
Jumlah uang sewa.
Wakt u dan met ode pembayar an.
Penggunaan bangunan dan / at au lahan.
Hak dan kewaj iban dua belah pihak.
Tanda t angan per set uj uan dua belah pihak.
A. Deskripsi Propert i
Jika proper t i disewakan t ermasuk lahan, yang mungkin menj adi kasus
ket ika menyewakan ruang komersial at au indust ri, perj anj ian sewa-
menyewa sebaiknya mengikut sert akan deskr ipsi hukum at as pr oper t i.
Sebuah dokumen kont rak sewa at as ruang pada sebuah bangunan t er t ent u
sepert i perkant oran at au apart emen (rumah susun), harus secara
t epat / akur at menggambarkan bat as-bat as dar i ruang t ersebut . Dan j uga
unt uk proper t i lahan harus memiliki deskripsi hukum yang t epat at au akurat
at as lahan t ersebut .
Perj anj ian kont rak sewa harus memuat gambar an mengenai real
est at at au ruang dan pernyat aan dar i hak penyewa seper t i: penggunaan
t angga, l if t , hal l , kor idor, maupun parkir. Daft ar per sonal pr opert y at au
f ur nit ur e dan deskr ipsi yang j elas mengenai kondisi per sonal pr oper t y
t ersebut harus dimuat dalam perj anj ian (bisa sebagai lampir an). Ruang-
r uang pendukung yang t ermasuk dalam sewa sepert i gudang, garasi, dan
sebagainya harus diident if ikasikan secara j elas.
69
inf or masi membuat perj anj ian sewa-menyewa menj adi t ebal dan kompleks
unt uk diperbahar ui, beberapa manaj er menggambarkan segala perubahan
t ersebut dalam dokumen t erpisah namun merupakan sat u kesat uan sebagai
dokumen kont rak sewa.
70
C. Penyesuaian Tarif Sewa
Tarif sewa dapat meningkat dengan beberapa met ode. Salah sat unya
adalah klausa st ep-up, t erdapat baik pada gross maupun net leases. Tarif
sewa dengan klausa st ep-up disebut dengan graduat ed at au escalat ion
leases yait u kenaikan t arif sewa pada j angka wakt u t er t ent u. Jangka wakt u
sewa yang panj ang unt uk misalnya: sebuah apar t emen dapat saj a
memerlukan pembayaran bulanan Rp 15. 000.000, - unt uk dua t ahun
pert ama, Rp 20.000.000,- selama t ahun ket iga dan Rp 25.000.000, - unt uk
dua t ahun t erakhir. Klausa st ep-up sering digunakan pada ruang-ruang sewa
komersial unt uk membant u per mulaan usaha penyewa.
Frekuensi dan j umlah penyesuaian t ergant ung dari negosiasi ant ara
kedua belah pihak (penyewa dan pemberi sewa) t erhadap per j anj ian sewa.
Sebagai cont oh: t ar if sewa minimum adalah Rp 5. 000. 000,- dit ambah
dengan 1 (sat u) persen kenaikan sebagai ant isipasi at as kenaikan inf lasi at au
Indeks Harga Konsumen. Misal kenaikannya adalah 5 persen, maka t arif
sewa yang akan dat ang adalah Rp. 5.250.000,-
Met ode lain dari penyesuaian t ingkat sewa dit emukan dalam
r eappraisal lease. Jangka wakt u sewa t ert ent u, misalnya lima t ahun, pada
akhir j angka wakt u sewa t erdapat pilihan (opt ion), bahwa kedua belah
pihak (penyewa dan pemberi sewa) set uj u unt uk mener ima t arif sewa pasar
( mar ket r ent ) yang dit ent ukan oleh penilai independen.
71
D. Pajak dan Asuransi
Dokumen kont rak sewa harus memuat klausa mengenai hak dar i
penyewa unt uk menyewakan kembali sebagian at au keseluruhan dar i ruang
sewa. Assignment adalah t ransfer at au pengalihan hak sisa dar i penyewa
kepada penyewa lain (melanj ut kan masa sewa yang t ersisa), sement ara
subl et t ing adalah pengalihan sebagian dar i hak penyewa. Per j anj ian sewa-
menyewa pada umumnya memperbolehkan penyewa unt uk assigning at au
subl et t ing ruang yang sedang disewa t anpa perset uj uan dari pemilik
t er lebih dahulu.
72
G. Kerusakan dan Kebakaran
Perat uran pemer int ah t ent ang bangunan dan perj anj ian sewa-
menyewa t ent ang kerugian akibat kebakar an, kerusakan dan rest orasi
(pemulihan) bangunan sangat bervariasi. Ket ika sedang membuat draf t
dokumen sewa, manaj er pr opert i harus selalu ingat mengenai t ipe dan
j umlah asuransi yang ada pada propert i, siapa yang akan membayar
premium dan siapa yang akan mener ima gant i rugi.
73
t ent ang set iap perubahan dokumen kont rak sewa menyangkut t ent ang
penambahan elemen fisik bangunan.
a. Disclosur e and Billing. Pada saat dan sebelum akt ivit as penggunaan
r uang sewa oleh penyewa, pemilik harus member ikan pemberit ahuan
t ert ulis nama dan alamat dar i manaj er propert i dan/ at au orang yang
berhak mener ima pember it ahuan hukum at as nama pemilik. Per j anj ian
sewa harus memuat bahwa t agihan sewa dan pemberit ahuan lainnya
dapat dikir im kepada penyewa dengan mudah (surat at au langsung ke
penyewa)
74
j awab at as per baikan yang digunakan unt uk menj aga agar bangunan at au
lahan t et ap berf ungsi. Melaui manaj er propert i, pemilik dapat t er us
mengikut i perkembangan akt ivit as penggunaan ruang bersama,
pembuangan sampah, pembersihan kaca cendela dan servis-servis
lainnya.
J. Komplain Penyewa
K. Komplain Pemilik
a. Komplain t erhadap perj anj ian sewa-menyewa. Perj anj ian sewa-
menyewa pada umumnya pemilik dapat saj a mengirimkan
pember it ahuan t ert ulis kepada penyewa dalam j angka wakt u t ert ent u,
menyat akan kondisi kont rak dan memint a agar penyewa t et ap memat uhi
apa yang t er t uang di dalam dokumen kont rak sewa.
75
b. Cidera janji . Dalam hal penyewa membuat cidera j anj i maka pemilik
dapat melakukan at au member ikan sangksi-sangksi yang sudah
disepakat i sej ah awal.
a. Sebagai suat u per j anj ian ant ara yang menyewakan ( Lessor ) dan penyewa
( Lessee) yang menyat akan hak-hak dan kewaj iban dari kedua belah pihak
at as suat u Obj ek Persewaan selama j angka wakt u sewa.
b. Sebagai perj anj ian ant ara yang menyewakan dengan penyewa mengenai
beberapa hal yait u:
@ Siapa yang disebut yang menyewakan dan penyewa.
@ Bent uk dan let ak dar i obj ek.
@ Luas ruang.
@ Nilai sewa.
@ Biaya servi ce char ge.
@ Jangka wakt u sewa.
@ Tanggal peninj auan sewa.
@ Tanggal berakhirnya sewa.
@ Penent uan j am kerj a nor mal.
@ Besar deposit o j aminan.
@ Jumlah saluran t elepon.
@ Tempat parkir r eserve dan lain-lain.
c. Sebagai perj anj ian yang menyat akan per at uran dan syarat -syarat dalam
j angka sewa.
d. Sebagai perj anj ian unt uk menyelesaikan apabila t er j adi penunggakkan
dan ingkar kewaj iban.
76
4. 4 Bent uk Umum Perj anj ian Sewa ___________________
Hal pent ing yang harus dicant umkan pada suat u per j anj ian
persewaan adalah sebagai berikut :
a. Nama dan alamat t etap. Dat a nama dan alamat t et ap yang menyewakan
dan penyewa secara j elas dan benar .
b. Letak dan deskripsi bangunan. Pengert ian dari kat a bangunan yang
disewakan.
c. Obyek ruang yang disewakan. Hal ini mencakup cara pengukuran luas
lant ai, daft ar st andar mat erial finishing dari ruang kant or yang
disewakan yang disediakan oleh pihak yang menyewakan.
d. Jangka waktu sewa. Menyat akan t anggal permulaan sewa dan t anggal
berakhirnya sewa. Dalam per j anj ian persewaan ini harus dinyat akan
bahwa penyewa t idak dapat memut uskan perj anj ian ini selama j angka
wakt u sewa masih berlaku dan yang menyewakan dapat memut uskan
perj anj ian dalam hal t er j adi ingkar kewaj iban oleh penyewa.
e. Nilai sewa dan biaya lainnya. Nilai sewa dan biaya pelayanan ( ser vice
char ge) dari beberapa paj ak yang t erkait dengan pr oper t i sepert i Paj ak
Pert ambahan Nilai (PPN), Bea Perolehan Hak at as Tanah dan Bangunan
(BPHTB) dan Paj ak Bumi dan Bangunan (PBB). Besar dan cara
pembayaran uang sewa yang t elah diset uj ui kedua belah pihak yang
berkepent ingan sert a bent uk dari pelayanan dasar yang akan diberikan
oleh yang menyewakan kepada penyewa selama j angka wakt u sewa.
Penyewa selama j angka wakt u sewa akan membayar PPN sesuai t arif
yang dit et apkan oleh pemer int ah at as biaya sewa dan biaya pelayanan.
77
h. Keperluan-keperluan dan pelayanan. Bent uk keperluan dan pelayanan
yang akan disediakan yang menyewakan selama ber operasinya
bangunan, pada j am kerj a normal ser t a di luar j am kerj a nor mal j ika
diperlukan, yang biasanya dibayar oleh penyewa dalam bent uk biaya
pelayanan. Pelayanan-pelayanan t ersebut ant ara lain meliput i :
@ Aliran list rik/ penerangan dan alat pendingin.
@ Lif t -lif t .
@ Tambahan daya list rik dan pelayanan.
@ Air .
@ Perbaikan-perbaikan.
Dalam bagian ini har us dinyat akan mengenai t indakan-t indakan apa
saj a, yang akan dilakukan oleh yang menyewakan kepada penyewa apabila
penyewa t idak membayar biaya pelayanan yang t elah diber ikan oleh yang
menyewakan.
78
@ Penyelesaian bangunan.
k. Kerusakan bangunan :
@ Pember it ahuan adanya kesalahan ( not ice of def aul t s).
@ Kerusakan obyek persewaan ( dest r uct ion of t he demises pr emises).
@ Kerusakan bangunan ( dest r uct i on of t he bui l di ng).
@ Penguasaan, per baikan dan pemulihan.
l. Hal yang t erj adi dalam keadaan luar biasa ( special cir cumst ances).
Apabila t er j adi keadaan yang luar biasa, maka apa yang harus dilakukan
oleh yang menyewakan.
79
RINGKASAN
SOAL-SOAL LATIHAN
80
BAB 5
AGEN PROPERTI
Dari def inisi, f ungsi, proses, dan pembuat an laporan penilaian suat u
perusahaan penilai, maka t ampak sangat j elas relevansinya dengan usaha
pr opert y br oker j ika pr opert i dimaksud akan dilakukan t r ansaksi j ual/ beli
at au sewa. Jika hasil penilaian pr oper t i dipergunakan unt uk melengkapi
suat u proper t i yang akan dilakukan t r ansaksi, maka hasil yang akan dicapai
oleh semua pihak merupakan sesuat u yang obj ekt if. Disinilah ket erkait an
yang sangat erat ant ara usaha penilai dengan pr oper t y br oker .
Pembahasan t ent ang agen pr oper t i ini erat sekali kait annya dengan
pasar popert i. Oleh karena pr opert i bersifat t idak bergerak dan
menghasilkan j asa yang t ersedia pada suat u lokasi yang t et ap, maka
dianggap pent ing unt uk memahami kekuat an-kekuat an ekst ernal pasar yang
mempengaruhi nilai dari proper t i t ersebut . Ident ifikasi, analisis, ser t a
evaluasi f akt a dan kecenderungan t er dapat dalam pasar pasar proper t i yang
mempengaruhi nilai pr oper t i yang bersangkut an adalah bagian dar i analisis
pasar dan lingkungan. Ini mer upakan suat u langkah dalam t opik kerangka
ker j a penilai. Sebelum melakukan analisis kecenderungan pasar dan
pengaruhnya t erhadap nilai, seorang penilai perlu t er lebih dahulu
memahami apa yang dimaksud dengan pasar dan bagaimana pasar t ersebut
berfungsi.
Telah diket ahui bahwa dasar keput usan dalam ekonomi t anah
perkot aan adalah alokasi ruang perkot aan unt uk ber bagai alt ernat if
penggunaan yang ada. Ket egasan t ent ang alokasi ini didasarkan pada
kesimpulan at au indikasi dar i analisis penggunaan yang paling
mengunt ungkan.
81
Penggunaan adalah sat u fakt or penent u nilai yang bersifat mendasar,
nilai pasar cenderung diukur berdasar kan penggunaan yang opt imal.
Penggunaan dianggap legal, dapat dit er ima oleh budaya masyarakat ser t a
layak adalah sebagian besar mer upakan hasil int eraksi dar i kekuat an-
kekuat an pasar yang bersifat ekst ernal t erhadap pr opert i it u sendiri maupun
t erhadap pembuat keput usan. Kekuat an-kekuat an pasar inilah (khususnya,
t et api bukan hanya permint aan dan pemawaran) yang menent ukan nilai.
Kekuat an t ersebut ant ara lain dengan menet apkan penggunaan. Penilai
mengukur dan memperkirakan besarnya nilai, ant ara lain dengan
memperkirakan karakt er dan dampak kekuat an-kekuat an pasar .
a. Produk yang berbeda. Karena immobilit as sert a karakt erist iknya yang
berbeda, proper t i merupakan barang yang unik. Tak ada dua unit ruang
yang persis sama dan karenanya sat u sama lain t idaklah set ara unt uk
dipert ukarkan. Hak-hak yang berbeda at as proper t i serupa yang
dit awarkan mungkin saj a ada dan diper t ukar kan. Kerumit an yang yang
berhubungan dengan hukum akan selalu ada, bahkan dalam t ransaksi
propert i yang paling sederhana sekalipun, keadaan-keadaan khusus yang
berhubungan dengan bidang hukum yang menyer t ai set iap t r ansaksi
membuat masing-masing t ransaksi menj adi suat u kasus yang khusus.
Keadaan-keadaan ini j uga memiliki ef ek oper asional yang membuat
t ransaksi proper t i sebagai pekerj aan yang ber larut -larut dan memakan
wakt u.
b. Sedikit pembeli dan penj ual untuk tiap-t iap transaksi atau segmen
pasar . Pembeli dan penj ual, pemilik dan penyewa, peminj am dan yang
diberi pinj aman, semuanya memiliki keyakinan bahwa mereka dapat
mempengaruhi harga at au persyarat an sewa at aupun persyarat an
pinj aman. Karenanya, negoisasi ant ar a pihak-pihak yang berkepent ingan
merupakan suat u perat uran, sehingga harga cenderung menj adi t idak
past i.
82
Harga dan syarat -syarat t er j adinya t ransaksi sangat kuat dipengaruhi
oleh persepsi subj ekt if dan keinginan-keinginan yang bersifat individual
dari masing-masing peser t a. Kekuat an dan t ekanan dalam t awar
menawar yang sif at nya r elat if pada masing-masing pesert a, akan
mempengaruhi harga t ransaksi.
c. Daya saing ditentukan secara subj ekt if . Kar ena keunikan dari masing-
masing proper t i dan hak-hak at as proper t i t ersebut , maka daya saing
dari pr oper t i lainnya merupakan sesuat u yang dit ent ukan secara
subj ekt if oleh masing-masing peser t a pasar . Hal ini hanya dapat diukur
secara kira-kir a lewat pengamat an at as t indak-t anduk mer eka set elah
melihat kenyat aan-kenyat aan yang ada t ent ang proper t i yang dimaksud.
e. Perilaku yang tidak rasional. Kar ena pembeli dan penj ual bereaksi
t erhadap t ekanan-t ekanan t er t ent u yang mendesak, maka cender ung
bert indak at as dasar per t imbangan yang subyekt if sifat nya. Oleh karena
it u t idaklah selalu benar bahwa mereka ber t indak dengan t uj uan
memaksimalkan keberadaan ekonomi mereka.
83
t ersebut dapat berubah dalam sat u kawasan lokasi t anpa dapat
dir amalkan t erlebih dahulu, t erut ama sebagai akibat dar i ber bagai
f akt or yang t idak ada hubungannya dengan propert i at au perumahan
it u sendir i.
§ Pekerjaan dan penghasilan . Daya beli membuat permint aan menj adi
efekt if di pasar.
Secara sederhana siklus dapat dikat akan sebagai akibat alamiah dar i
ket idak mant apan pasar dan ket idak mampuan para pemain pasar unt uk
menj aga kest abilan pasokan dan permint aan. Dalam kur un wakt u yang lama
hal ini t idak menimbulkan masalah, t et api pada suat u saat dimana pasar
lepas kendali dan dalam wakt u singkat t erj adi pemanasan yang ber lebihan
sehingga kej at uhan pasar t idak dapat dielakkan, kit a per lu ber pikir lebih
mendalam t ent ang siklus t ersebut .
Walaupun kit a menyadari bahwa t idak ada sat u siklus t ert ent u yang
mewakili akt ivit as pr opert i, t et api dipengaruhi oleh siklus-siklus ekonomi
lainnya menurut posisinya masing-masing. Kit a perlu mengident ifikasikan
beberapa perilaku unsur ekonomi pent ing dalam bidang proper t i (real est at )
unt uk dapat mengident if ikasikan kecenderungan pasar , diant ar anya adalah :
• Siklus inflasi.
84
• Siklus makr o real est at j angka panj ang.
• Siklus makr o real est at j angka pendek.
• Siklus pendanaan dar i bank/ lembaga keuangan.
• Siklus pembangunan daerah.
• Siklus usia hak kepemilikan dan invent asi.
• Siklus popularit as dan selera.
• Siklus per mint aan.
• Siklus pasokan.
• Siklus penyewaan proper t i.
85
e. Sebagai akibat dari lamanya pengurusan ij in, perset uj uan pinj aman bank
dan masa pembangunan banyak pengembang yang t erlambat masuk ke
pasar sehingga t idak dapat lagi diserap oleh permint aan.
f . Permint aan yang t inggi menyebabkan pengembang mengabaikan kualit as
bangunannya unt uk mengej ar keunt ungan yang lebih besar, demikian
pula pengembang yang t idak mempunyai pengalaman ikut -ikut an t erj un
kepasar t anpa memikirkan program j angka panj angnya. Kondisi demikian
mengakibat kan munculnya perang harga, t urunya kualit as
pengembangan sert a menekan keunt ungaan pengembang. Hal ini akan
menimbulkan keluhan-keluhan dar i par a pembeli dan pada akhir nya
menghilangkan keper cayaan masyarakat luas.
g. Melihat per t umbuhan yang baik, Bank dan lembaga keuangan ber lomba-
lomba member ikan pinj aman kepada para pengembang sehingga
kehilangan azas kehat i-hat ian, j umah pinj aman menj adi lebih pent ing
dari kualit as pinj aman.
h. Kesulit an penj ualan menyebabkan beban bunga yang makin besar
sehingga t erpaksa para pengembang menurunkan harga j ualnya sehingga
kehilangan fakt or keunt ungan, beberapa pengembang bahkan t idak
sanggup lagi unt uk mengembalikan pinj amannya.
i. Kekuat iran mulai dirasakan oleh pemberi pinj aman dan mulai membat asi
pinj amannya, hal ini merugikan baik pihak pengembang maupun
pembeli. Banyak pengembang yang t idak dapat lagi melanj ut kan
proyeknya sehingga t er paksa dilikuidasi at au diambil alih secar a paksa.
j . Berbagai pihak menarik diri dar i pasar sehingga pasar pr oper t i j at uh. Hal
ini t erus berlanj ut sampai dengan munculnya kembali keper cayaan
masyarakat dan per mint aan kembali ket ingkat normal.
k. Kemudian siklus dimulai dar i awal lagi .
Pada saat ini, semua orang t erut ama yang bergerak dalam dunia
usaha apapun dit unt ut unt uk melakukan kegiat annya secara lebih
prof esional. Dalam bidang propert i misalnya, masyarakat mulai
menggunakan j asa pr oper t y br oker yang dapat membant u mengat asi
permasalahannya. Permasalahan ini ant ara lain meliput i :
• Pemilihan lokasi.
• Proses pembelian dan penj ualan proper t i.
• Tukar menukar pr opert i.
• Sewa menyewa propert i.
• Akuisisi proper t i.
86
Dengan demikian manf aat yang didapat dari j asa agen pemasaran ini
ant ara lain:
• Menghemat wakt u yang berkepent ingan unt uk mengurusi t ransaksi
penj ualan, t ake over , j oint operat ional dan lain-lain yang memang per lu
wakt u yang t idak sedikit dalam penelit ian dan per siapan agar hal dapat
dit er ima pihak yang t erlibat yait u penj ual, pembeli dan per bankan.
• Member ikan j aminan t ransaksi yang aman unt uk invest asi bagi
pembeli/ invest or maupun penj ual.
• Menseleksi pembeli/ penj ual yang serius
• Menghemat wakt u dengan harapan pengembalian uang yang lebih cepat
karena cepat nya t ransaksi penj ualan/ t ake over dan lain-lain.
• Pengecekan ulang seluruh surat -surat kepemilikan dan keadaan fisik
yang sebenarnya agar siap unt uk dipindahkan kepemilikannya/
market abl e .
• Member ikan inf or masi pemanf aat an yang t er baik ( hi ghest & best use)
at as proper t i t ersebut berupa laporan dan proposal st udi kelayakan.
• Dapat dipakai sasar an pemasaran yang lebih luas.
• Dapat secara kont inyu (berkesinambungan) pemberian lapor an
perkembangan dan kapasit as eksist ensi kepengurusan at as pr oses.
• Dapat menger t i dan memenuhi kode et ik profesi dan pembat asannya
kepada pihak-pihak yang t erkait .
• Kegiat an j asa perant ara secara legal dapat dipert anggungj awabkan at as
pemungut an komisi at au biaya.
87
Pada set iap kegiat an pr opert y agency biasanya t erdapat 3 (t iga)
pihak yang t er libat , yait u :
• Principal . Principal at au pemakai j asa adalah orang at au pihak yang
menggunakan j asa agen dan dengan demikian diwakili oleh agen
t ersebut .
• Broker . Agen adalah orang at au pihak yang bert indak at as nama pr incipal
karena memperoleh keper cayaan dan wewenang.
• Pihak ketiga . Pihak ket iga adalah orang at au pihak yang dihubungi oleh
agen dan diharapkan dapat menj alin t ransaksi dengan pr i ncipal .
Perj anj ian ini dikenal dengan sebut an List i ng Agr eement , dimana
memuat ant ara lain :
• Hak, kewaj iban dan t anggung j awab masing-masing pihak.
• Masa berlaku perj anj ian dan t anggung j awab masing-masing pihak.
• Lingkup penugasan it u sendiri.
Biasanya lingkup t ugas ini t idak t ermasuk hak menyet uj ui t awaran pihak
ket iga dan at au penandat anganan at au alih kepemilikan propert i.
88
b. Kewaj iban Br oker . Sepert i t elah dikemukakan sebelumnya, bahwa
br oker adalah orang at au pihak yang disewa oleh pr inci pal , dan oleh
karenanya akan bert indak at as nama at au mewakili pr i ncipal . Sebagai
orang at au pihak yang diberi wewenang dan dibayar oleh pr i nci pal ,
br oker memiliki kewaj iban dan ber t anggung j awab t er hadap pr inci pal .
Kewaj iban-kewaj iban t ersebut ant ara lain :
• Bert indak hati-hat i. Br oker pr oper t i diharapkan raj in, t elit i dan
selalu ber t indak dengan it ikad baik mewakili pr i nci pal .
• Taat . Br oker j uga diharapkan ment aat i set iap pet unj uk yang
diberikan kepadanya oleh pr i nci pal , t et api sudah t ent u sebat as pada
hubungan pr inci pal dan b r oker .
• Tanggung j awab. Br oker harus bert anggung j awab at as semua urusan
keuangan at au propert i yang dipercayakan kepadanya oleh pr incipal .
• Loyalitas. Br oker t idak dibenarkan memperoleh imbalan j asa at au
komisi lain kecuali yang t elah dit ent ukan di dalam perj anj ian ant ara
br oker dan pr incipal yang t elah set uj ui sebelumnya. Br oker t idak
dibenarkan mewakili pihak penj ual dan pihak pembeli sekaligus,
t anpa sepenget ahuan kedua pihak t ersebut .
• Komunikasi. Br oker harus menyampaikan inf or masi at au berit a
kepada pr i nci pal t ent ang segala hal yang menyangkut t ugas-t ugas
yang dipercayakan kepadanya ser t a hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi kegiat an dan pelaksanaan t ugas t ersebut .
Masa berlaku dari l ist i ng agr eement dit ent ukan bersama oleh kedua
belah pihak sedangkan berakhirnya perj anj ian t ersebut dapat diakibat kan
oleh dua penyebab :
a. Oleh t indakan salah sat u pihak at au kedua pihak bersama-sama.
b. Oleh hukum yang ber laku.
Tindakan salah sat u pihak at au kedua pihak bersama-sama yang bisa
mengakibat kan berakhirnya per j anj ian ant ara lain :
a. Memang at as kesepakat an kedua pihak unt uk mengakhir i.
b. Pekerj aan sudah t erlaksana dengan baik oleh br oker .
c. Masa berlaku memang sudah habis.
d. Pencabut an wewenang oleh pr i nci pal .
e. Pengunduran dir i oleh br oker .
89
Sedangkan hukum yang berlaku dapat pula mengakhir i per j anj ian
t ersebut ant ara lain apabila :
a. Terj adi bencana at au musibah at as propert i yang diper cayakan pada
b r oker .
b. Salah sat u pihak meninggal.
c. Salah sat u pihak bert indak normal.
d. Terj adi pailit pada salah sat u pihak.
Namun demikian dalam keadaan nor mal, biasanya perj anj ian berakhir
bila perkerj aan t elah dilaksanakan dengan baik dan br oker t elah
mener ima imbalan j asa yang diber ikannya sesuai dengan per j anj ian yang
dimaksud.
Apabila dikehendaki, perpanj angan dar i per j anj ian dapat dilakukan at as
kesepakat an kedua belah pihak.
Br oker harus selalu berperan ser t a secar a kont inyu unt uk kesuksesan
pemasaran proper t i. Peran pent ing dari seseor ang br oker adalah :
a. Sebagai negosiator (perunding). Fungsi dan peranan ut ama dar i seor ang
br oker adalah sebagai perunding, oleh karena set iap br oker dit unt ut
memiliki kemampuan dalam negosisasi t ersebut adalah mengarahkan
pihak ket iga dengan cara yang profesional unt uk menent ukan keput usan
t ent ang pemilikan suat u proper t i.
Sebagai perunding, dengan sendir inya br oker j uga diharapkan memiliki
penget ahuan yang cukup t ent ang pr opert i dan perat uran-perat uran yang
berlaku. Tingkat kemampuan/ ket rampilan dasar yang harus dimiliki dan
harus diingat oleh seorang br oker , yait u :
• Tidak menawarkan pr oper t i yang belum pernah dilihat nya.
• Dapat melakukan analisis t erhadap pr opert i.
• Siap menj awab semua pernyat aan t ent ang proper t i.
• Berbicara dengan calon pihak ket iga dengan bahasa yang mudah
dimenger t i, dan t idak menganggap pihak lain lebih rendah darinya.
• Berusaha bersikap baik dan ramah t er hadap calon pihak ket iga.
• Menyakinkan calon pihak ket iga bahwa t ransaksi yang dit awar kan
kepadanya akan mengunt ungkan.
90
• Member i kesempat an bert anya kepada calon pihak ket iga, hindarkan
argument asi.
• Usahakan agar pihak ket iga melihat proper t i secepat mungkin.
• Pusat kan per hat ian pada beberapa proper t i saj a, dar i pada langsung
menangani banyak propert i sekaligus t et api t idak dengan perhat ian
penuh.
• Calon pihak ket iga adalah orang sibuk, usahakan menggunakan wakt u
mereka sesingkat mungkin.
• Tidak menganggap remeh orang lain, at au hal sekecil apapun.
Percaya dir i yang ber lebihan akan menghasilkan kegagalan.
• Tidak per nah menolak penawaran.
91
• Inf or mat i on gat her i ng, br oker diharapkan dapat melakukan r iset
pasar at au melakukan semacam kaj ian khusus unt uk memperoleh
inf or masi mengenai pasar.
• Al l ocat ing, br oker har us dapat menilai bonafidit as prospeknya,
sehingga dapat mengalokasikan usaha dan produk per usahaan pada
prospek yang t epat .
92
a. Aktivitas manaj emen pemasaran sebaiknya mengikuti langkah-langkah
berikut :
• Mengenali ciri-ciri pasar yang akan dilayani.
• Mengident ifikasi kebut uhan dan keinginan konsumen.
• Mencipt akan produk/ j asa yang dapat memenuhi kebut uhan dan
keinginan pasar.
• Mencipt akan, mengembangkan dan memelihara permint aan
produk/ j asa.
Rel at i onshi p mar ket ing dapat dipandang sebagai koreksi yang cukup
mendasar at as pemikiran dan prakt ek pemasaran yang t elah ada
sebelumnya t erut ama t erhadap prakt ek pemasar an yang lebih
menekankan asas t ransaksi ( one t i me t r ansact ion mar ket ing). Jika
konsep mar ket based t r ansact i on menekankan kepada bagaimana
pemasar dapat mencipt akan penj ualan berikut nya, maka konsep
93
r el at i onshi p market ing menaruh per hat ian pada penj ualan yang t elah
t er j adi dan yang berkelanj ut an ( on going r el at ionshi ps).
94
Dengan diber lakukannya Undang-Undang Perpaj akan baru ser t a
f akt or -f akt or polit ik, sosial dan ekonomi, secara keseluruhan mempengaruhi
pasar bebas propert i. Prospek kegiat an propert i hunian dan ruang usaha
(ruko/ rukan) unt uk kot a besar dapat dikat akan opt imis hal ini dapat
dit unj ukkan dengan banyak t umbuh perusahaan-perusahaan pr oper t i agen
baik perusahaan lokal maupun f r anchises asing. Dan hal ini menj adi sebuah
t ant angan kar ena akan menambah semarak pasar pr opert i dan persaingan
ant ar agen, sehingga agen it u sendir i dit unt ut unt uk lebih pr ofesional dalam
menj alankan t ugasnya. Selain it u j uga t unt ut an dari masyarakat t erhadap
permint aan pr opert i hunian, sedangkan pada umumnya mereka sangat sibuk
dan cender ung menyerahkan permasalahan ini kepada agen propert i.
Dalam hal pembelian proper t i sebagai suat u invest asi secara langsung,
pengembalian uang hasil invest asi t ersebut hanya dapat diperoleh dalam
periode:
95
Invest asi dalam bidang pr opert i t idak hanya berhubungan dengan
aspek-aspek visual dar i penampilan f isik dan aspek-aspek permanen
dari bangunan sepert i ‘ bat u bat a dan adukannya’ , aspek-aspek
nonvisual dan pent ing lainnya dari suat u invest asi dalam bidang
propert i berhubungan dengan hal-hal ber ikut ini:
o Batasan hukum, misalnya perat uran t ent ang t at a kot a. Dalam hal
dimana seor ang pemilik at au invest or bert indak sebagai yang
menyewakan, invest or t ersebut t idak hanya har us
memper t imbangkan penyewa-penyewanya yang mer upakan
pember i kont r ibusi t er besar , t et api j uga sit uasi pasar unt uk j enis
propert i t ersebut .
Keunt ungan dar i hasil invest asi di bidang proper t i dapat meningkat dan
dapat j uga menurun berhubung bidang propert i selalu t erpengaruh oleh
keadaan pasar . Jenis-j enis proper t i yang t ersedia unt uk invest asi dapat
berupa:
• Kant or.
96
• Pert okoan.
• Perindust rian dan per dagangan.
• Perumahan.
• Perkebunan, dan
• Propert i-pr opert i khusus.
1. Sifat -sifat dari aspek-aspek hukum yang diperoleh. Bat asan-bat asan
mengenai hak-hak kepemilikan dalam hubungannya dengan j angka
wakt u, pemindahan t angan,hak-hak pemilik dan sebagainya.
2. Syarat-syarat peminj am . Perikat an, bat asan-bat asan, pemberian
penalt i apabila t erj adi “ ingkar kewaj iban” , dan sebagainya.
3. Prospek dari propert i tersebut . Lokasi dan lingkungan sekit arnya,
r encana pembangunan di masa yang akan dat ang dan r encana
pembangunan daerah, misalnya: rencana j alan, rencana
pengembangan dan sebagainya.
4. Kemungkinan t ingkat pengembalian dan peningkatan harga dari
propert i tersebut . Hal ini berhubungan dengan sit uasi pasar ,
besarnya uang sewa dsb.
5. Besarnya permint aan di masa depan , baik unt uk menyewakan
maupun unt uk menj ual invest asi di masa depan. Hal ini dipengaruhi
oleh keinginan penyewa baik di saat sekarang maupun di masa depan
dan t ren sert a kebut uhan pada sekt or t ersebut di pasar invest asi
propert i.
6. Periode investasi. Diper oleh dengan memperhit ungkan per ubahan
mode, t eknologi, dan demograf i (karakt er populasi) dan t ransport asi.
7. Tren ekonomi, baik secar a lokal maupun nasional.
8. Tingkat persaingan sekarang maupun masa depan. Dengan
memperhit ungkan t ingkat penawar an saat sekarang maupun masa
depan unt uk j enis propert i yang serupa, j enis-j enis pr oper t i yang
sudah berj alan dengan baik, dan j enis-j enis propert i yang menj adi
saingan.
97
9. Peraturan perundang-undangan. Mencakup persyarat an undang-
undang, pembuat an sert if ikat baru, dan paj ak-paj ak proper t i (paj ak
penghasilan dan paj ak penj ualan proper t i t er sebut di masa
mendat ang).
1. Tahap sebelum dilakukan kontrak. Pada t ahap ini t erj adi keinginan
unt uk memiliki at au menginvest asi dalam suat u pr opert i. Suat u
98
penyelidikan pendahuluan mengenai j enis invest asi yang ber pot ensi
harus dilakukan.
99
Hal ini dapat dilakukan dengan berkonsult asi dengan
seorang arsit ek.
Penyelidikan st rukt ur t erhadap komponen bangunan.
Kenyamanan pemakai, r enovasi dan pengembangannya
yang sesuai dengan perat uran yang berlaku.
2) Pert imbangan mengenai pot ensi dan permint aan pasar unt uk
propert i t ersebut , yang mencakup:
Tipe dan t ingkat permint aan dari penyewa;
Tingkat kenyaman pr opert i unt uk disewakan;
Besarnya uang sewa; dan
Kondisi pasar unt uk propert i t ersebut .
100
Tingakat pengembalian dari invest asi pada saat sekarag.
Pembayaran uang sewa dan nilai pasar uang sewa.
Masalah uang sewa dan kondisinya.
Penghasilan bersih saat sekarang. Dalam hal ini didapat kan
dari pembayaran uang sewa dikurangi pengeluaran.
St at us keuangan penyewa.
Tingkat kepercayaan dan kredibilit as dari penyewa.
a) Fungsi pent ing dari suatu kontrak . Kont rak merupakan suat u
perj anj ian hukum yang mengikat kedua belah pihak secara hukum
dan oleh karenanya dibenarkan oleh hukum. Hal-hal yang harus
t ercant um dalam suat u per j anj ian penj ual at au pembelian adalah
sebagai ber ikut :
1) Perj anj ian.
2) Pert imbangan-per t imbangan.
3) Keinginan unt uk membuat suat u hubungan secara hukum
ant ara dua belah pihak.
4) Kepast ian. Pada suat u perj anj ian harus mencant umkan t opik
yang past i dan t idak mengandung persyarat an yang kabur
mengenai suat u masalah.
5) Kedudukan t iap belah pihak.
b) Isi dari perjanjian penjualan dan pembelian. Isi per j anj ian
penj ualan dan pembelian akan meliput i rekomendasi mengenai
syarat -syarat unt uk perj anj ian penj ualan dan pembelian dan
memeriksa syar at -syar at yang diaj ukan. Syar at -syar at t ersebut
meliput i:
1) Pihak-pihak yang t erlibat dan kedudukannya. Dalam hal ini
harus dit erangkan dengan j elas siapa yang membeli dan siapa
yang menj ual.
2) Deskripsi propert i. Harus didefinisikan secar a j elas t ermasuk
lokasi, alamat , luas dan sert if ikat t anah dan bangunan.
3) Kewaj iban pembeli dan penj ual sesuai dengan kont rak.
Pembeli - harus membayar sej umlah uang yang sudah diset uj ui
pada t anggal yang sudah dit et apkan. Penj ual – menyerahkan
propert i dalam keadaan baik dan dalam keadaan kosong.
4) Harga pembelian, deposit , dan car a pembayarannya. Pada
umumnya, besarnya deposit samadengan 10% dari harga
pembelian dan sisanya dibayar akan dibayar pada wakt u yang
101
sudah dit et apkan. Deposit merupakan suat u garansi bahwa
kont rak akan dilakukan dan hal ini sangat bergant ung pada
keinginan dari kedua belah pihak dan t idak hanya t ergant ung
dari kat a-kat a yang t er cant um dikont rak saj a.
5) Pada saat t er j adi ingkar kewaj iban. Misalnya mengenai
t indakan-t indakan yang akan diambil apabila pembeli dalam
keadaan “ def ault ” kompensasi yang diperoleh penj ual pada
saat t er j adi ingkar kewaj iban.
6) Penyerahan sesuai dengan wakt u dan bebas dar i segala
halangan dan dalam keadaan kosong.
7) Masalah mengenai siapa yang memegang uang hasil penj ualan.
Apakah dar i pihak pengacara dari pembeli at au agen
perumahan.
102
d) Negosiasi dan perj anj ian akhir dengan penj ual untuk
menyelesaikan semua persoalan penting. Set elah semua
masalah penj ualan dan pembelian diset uj ui oleh semua pihak,
kont rak akan menj adi bukt i dalam per j anj ian penj ualan dan
pembelian.
Proses penj ualan pr oper t i akan melibat kan proses-proses ber ikut ini:
103
a. Proses penunjukan agen ( broker ). Dalam hal ini akan melibat kan
masalah penent uan harga yang diinginkan penj ual. Agen penj ual
berkewaj iban unt uk memberikan masukan dan memprosesnya sesuai
dengan harga yang diinginkan.
e. Perj anj ian Pendahuluan . Per j anj ian pendahuluan akan dilakukan
set elah pengacar a dari pembeli melakukan penyelidikan hukum at as
propert i yang dit awarkan.
Penyelidikan hukum meliput i:
Masalah-masalah yang berkenaan dengan proper t i t ersebut bat asan-
bat asan dan masa berlaku dar i sert if ikat -sert if ikat unt uk propert i
t ersebut .
Jangka sewa dan perat uran-perat ur an penyewaan (apabila ada
penyewa) berhubungan dengan perikat an penyewa.
Perencanaan, yakni apakah sesuai at au t idak dengan ket ent uan
perencanaan yang diij inkan.
Hal-hal lain sehubungan dengan perat uran-perat uran yang berlaku,
misalnya unt uk masalah pemugaran, sist em pemadam kebakaran, dan
sebagainya.
f. Perj anj ian Akhir. Dibuat set elah t erj adi negosiasi akhir ant ara kedua
belah pihak. Pada proses ini kedua belah pihak sudah menyet uj ui
besarnya harga j ual propert i dan syarat -syar at penj ualan.
104
g. Penyelesaian Akhir. Pada t ahap ini pengacar a dari pihak pembeli
akan membuat “ caveat ” dan pengacara dari pihak penj ual akan
memproses masalah pemindahan pemilikan dan sert ifikat .
RINGKASAN
Pasar proper t i adalah suat u akt ivit as komersial yang dir ancang unt uk
memudahkan per t ukaran hak-hak at as t anah dan bangunan, menet apkan
harga unt uk pert ukaran-per t ukaran yang sifat nya saling mengunt ungkan
bagi kedua belah pihak, mengalokasikan ruang unt uk berbagai alt ernat if
penggunaan, menent ukan pola penggunaan t anah dan ruang, ser t a
menyesuaikan penawaran t erhadap permint aan. Pasar pr oper t i dapat
berupa pasar penj ualan, pasar sewa, dan pasar hipot ek. Singkat nya, pasar
propert i adalah sebuah pasar dimana hak-hak at as propert i yang dianggap
bersaing oleh para calon pembeli, dipert ukarkan.
Walaupun kit a menyadari bahwa t idak ada sat u siklus t ert ent u yang
mewakili akt ivit as pr opert i, t et api dipengaruhi oleh siklus-siklus ekonomi
lainnya menurut posisinya masing-masing. Kit a perlu mengident ifikasikan
beberapa perilaku unsur ekonomi pent ing dalam bidang proper t i (real est at )
unt uk dapat mengident if ikasikan kecenderungan pasar
Pada saat ini, semua orang t erut ama yang bergerak dalam dunia
usaha apapun dit unt ut unt uk melakukan kegiat annya secara lebih
prof esional. Dalam bidang propert i misalnya, masyarakat mulai
menggunakan j asa pr oper t y br oker yang dapat membant u mengat asi
permasalahannya. Permasalahan ini ant ara lain meliput i :
• Pemilihan lokasi.
• Proses pembelian dan penj ualan proper t i.
• Tukar menukar pr opert i.
• Sewa menyewa propert i.
• Akuisisi proper t i.
105
• Pihak ketiga . Pihak ket iga adalah orang at au pihak yang dihubungi oleh
agen dan diharapkan dapat menj alin t ransaksi dengan principal.
SOAL-SOAL LATIHAN
106