Anda di halaman 1dari 20

MATERI PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

ADMINISTRASI USAHA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A. PENDAHULUAN
Setiap usaha harus memiliki sIstem administrasi yang baik. Kegagalan sebuah usaha bisa diawali dari
tidak adanya sistem administrasi yang teratur, akurat, detail dan rapi untuk dijadikan sebuah alat
dalam melakukan analisa kinerja perusahaan dan bagian-bagiannya. Administrasi berasal dari kata
ad artinya intensif ; ministrare artinya melayani, membantu, melengkapi dan memenuhi.
Sistem administrasi lebih luas dan mencakup seluruh aspek, proses dan kegiatan perusahaan, baik
itu dari pembelian bahan baku, proses produksi, pemasaran, penjualan, distribusi, penerimaan dan
pengeluaran uang dimana ruang lingkup administrasi bisa lebih luas dari manajemen dan
kepemimpinan. Sistem administrasi lebih menitik beratkan pada pencatatan, pengelompokkan,
pengorganisasian dan pendataan atas apa yang dilakukan oleh orang/perusahaan dalam kegiatan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kegiatan intinya adalah mencatat kegiatan yang dilakukan
individu/perusahaan untuk kemudian bisa digunakan ketika diperlukan.

B. PENGERTIAN
Dalam arti sempit, administrasi adalah kegiatan catat mencatat, pembukuan dan surat menyurat.
Dalam arti luas, administrasi usaha merupakan suatu proses yang terdapat di seluruh usaha
kelompok negara, sipil, swasta, atau militer dan berbagai bentuk perkumpulan lainnya. Beberapa
pengertian administrasi menurut para ahli ;
a. George R Terry, administrasi adalah kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian
pekerjaan perkantoran serta pergerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
b. Sondang P Siagian, administrasi adalah segala bentuk dari proses kerjasama antara dua individu
atau lebih atas dasar rasionalitas terpilih untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
c. Ulbert, dalam artian luas administrasi adalah penyusunan dan pencatatan data/informasi secara
sistematis, baik internal maupun eksternal sebagai upaya untuk menyediakan keterangan serta
memudahkan untuk mendapatkannya kembali, baik sebagian ataupun seluruhnya.

C. MAKSUD DAN TUJUAN ADM USAHA


Maksud dan tujuan administrasi usaha agar wirausaha mampu melaksanakan kegiatan ;
1. Mendapatkan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh perusahaan
2. Memonitor berbagai kegiatan dan mengendalikan usaha
3. Mengamankan jalannya pelaksanaan kegiatan usaha yang dijalankan
4. Memperlancar proses antar bagian, antar departemen, dan divisi dalam menjalankan usaha.
5. Menunjukkan adanya bukti kegiatan usaha yang sedang dijalankan
6. Mendapatkan data yang akurat dalam tujuan untuk mengambil keputusan strategis seperti
keputusan permodalan, keputusan investasi, keputusan efisiensi, dan keputusan penetapan
harga.
7. Melakukan evaluasi kegiatan usaha
8. Mengetahui kinerja perusahaan dulu dan sekarang
9. Menyusun program dalam rencana pengembangan usaha seperti waralaba/lisensi

D. FUNGSI ADMINISTRASI
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan kegiatan administrasi mulai dari pengumpulan data, pengolahan data
hingga penyusunan perencanaan
2. Penyusunan (Organizing)
Administrasi memerlukan pengorganisasian yang baik di berbagai bidang. Pengorganisasian
adalah kegiatan menyusun dan membangun komunikasi kerja antar anggota-anggota dalam
organisasi sehingga tercapai suatu kesatuan usaha untuk mencapai tujuan
organisasi/perusahaan
3. Koordinasi (Coordinating)
Fungsi koordinasi dilakukan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan benar,
sehingga tidak ada kekacauan, kerusakan atau kekosongan aktivitas dalam sebuah kesatuan
usaha. Diperlukan koordinasi antar divisi dan bagian agar saling sinkron.
4. Laporan (Reporting)
Adalah aktivitas pemantauan dan penyampaian perkembangan hasil suatu kegiatan, wujudnya
dengan membuat laporan baik lisan atau tertulis, guna evaluasi kinerja ke depannya.
5. Penyusunan anggaran (Budgeting)
Hal ini meliputi kegiatan perencanaan dan pengelolaan keuangan atau anggaran dalam
organisasi yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuannya agar semua anggaran keuangan
bisa dimanfaatkan secara optimal dan efisien.
6. Penempatan (Staffing)
Fungsi penempatan adalah kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja yaitu proses
perekrutan, pelatihan dan pengembangan serta pembagian tugas sesuai dengan keahlian
masing-masing.
7. Pengarahan atau Bimbingan (Directing)
Adalah aktivitas berinteraksi dengan anggota organisasi dalam bentuk memberi bimbingan,
saran, perintah-perintah agar tugas dijalankan dengan baik guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

E. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI USAHA


a. Menghimpun  kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya berbagai bentuk keterangan
yang belum ada dan berserakan sehingga siap digunakan jika diperlukan
b. Mencatat  membubuhkan dengan berbagai peralatan tulis, keterangan-keterangan yang
diperlukan sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan
c. Mengelola  macam-macam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
untuk menyajikan dalam bentuk yang berguna
d. Mengirim  kegiatan menyimpan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak ke pihak lain
e. Menyimpan  kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman

F. UNSUR-UNSUR ADMINISTRASI
Unsur-unsur administrasi menurut The Liang Gie yaitu ;
1. Organisasi
Adalah tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerjasama dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada. Dengan kata lain, tempat dimana administrasi dilakukan. Di dalam suatu
organisasi terdapat kegiatan yang berhubungan dengan pengaturan, penyusunan, pembagian
tugas dari suatu usaha kerjasama dalam upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
memiliki tanggung jawab untuk mencapai tujuan besar dari organisasi tersebut. Tujuan tersebut
dapat tercapai apabila semua elemen yang terdapat pada organisasi tersebut menjalankan tugas
dan wewenangnya dengan baik.
2. Manajemen
Adalah suatu proses mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi
untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan dalam manajemen adalah untuk menggerakkan
segenap orang serta mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen bisa digunakan untuk mengatur dan memantau kinerja setiap anggota/karyawan
terhadap masing-masing tugasnya.
3. Komunikasi
Adalah aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide dan gagasan dari satu pihak ke pihak
lainnya. Komunikasi dalam aktivitas administrasi dapat dilakukan secara verbal, melalui bahasa
tubuh maupun secara tertulis. Komunikasi penting untuk selalu dijaga, karena komunikasi
sebagai kunci dari segala informasi dan pergerakan yang akan dilakukan dalam menjalankan
administrasi organisasi. Dengan terciptanya komunikasi yang baik antar elemen dalam organisasi
maka tujuan administrasi yang baik dan benar akan tercapai. Dengan begitu organisasi akan
mudah mencapai tujuan besarnya.
4. Kepegawaian
Adalah proses yang berhubungan dengan pengaturan tenaga kerja di dalam organisasi. Proses
kepegawaian dimulai dari penerimaan, pengangkatan, penempatan, pembimbingan,
pengarahan, promosi, hingga pemberhentian/pensiun.
5. Keuangan
Keuangan dalam administrasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan pembiayaan di dalam
hubungan kerjasama, diantaranya cara mendapatkan biaya, pertanggung jawaban biaya,
pengelolaan pembayaran, penentuan sumber-sumber biaya dan lain-lain. Bidang keuangan
merupakan bidang yang krusial dan sangat penting. Keuangan harus dilakukan sesuai dengan
aturan yang berlaku.
6. Perbekalan
Perbekalan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan organisasi. Kegiatannya meliputi pengadaan barang, penyimpanan barang hingga
pemusnahan barang yang tidak perlu.
7. Ketatausahaan
Ketatausahaan dalam administrasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan atas
penyelenggaraan usaha, misalnya menghimpun, mencatat, mengelola, menggandakan,,
mengirim dan menyimpan berbagai macam keterangan atau dokumen yang diperlukan oleh
organisasi.
8. Hubungan Masyarakat (Humas)
Adalah bagian dari organisasi yang fungsinya untuk melakukan interaksi, hubungan dan
kerjasama dengan masyarakat yang terkait dengan organisasi tersebut. Tujuan dari humas
adalah untuk mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat terhadap organisasi tersebut
secara sadar dan sukarela.

G. CIRI-CIRI ADMINISTRASI
Berikut ini adalah ciri-ciri administrasi ;
a. Terdapat sekelompok orang
b. Terdapat bentuk kerjasama sekelompok orang
c. Terdapat tujuan yang akan dicapai
d. Terdapat proses kegiatan usaha
e. Terdapat aspek kepemimpinan, bimbingan dan pengawasan

H. ASPEK-ASPEK ADMINISTRASI USAHA


a. Perizinan usaha
Dalam mendirikan atau pembentukan suatu perusahaan/badan usaha, perizinan usaha
merupakan salah satu hal yang penting. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau
pemberian izin dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha. Perizinan
usaha sebagai legitimasi bagi perusahaan tersebut, dan diperlukan untuk mendukung
operasional usaha, baik usaha kecil, menengah, perorangan ataupun usaha berskala besar. Jika
wirausaha sudah memiliki izin, tidak perlu kuatir mendapatkan resiko administrasi yang berasal
dari pemerintah dalam menjalankan usahanya.
Berikut ini bidang usaha yang memerlukan izin usaha, yaitu ;
a. Usaha perdagangan memerlukan SIUP yang berasal dari Departemen Perdagangan
b. Usaha dalam bidang kepariwisataan, memerlukan izin dari Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata
c. Usaha jasa konstruksi, memerlukan izin dari Departemen Pekerjaan Umum yang berbentuk
SIUJK
d. Usaha di bidang industri, memerlukan surat izin usaha perindustrian yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian.
Untuk mendapatkan izin usaha, diperlukan beberapa dokumen penting. Dokumen-dokumen
tersebut digunakan sebagai keabsahan dari perusahaan tersebut di mata hukum. Surat ijin lainnya
yang perlu disiapkan adalah :
1) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Merupakan surat/dokumen kelengkapan izin usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan
atau kecamatan dimana usaha didirikan. Surat ini dibuat untuk mempermudah dalam
pengurusan membuat dokumen SIUP, TDP, NPWP, pembuatan nomor PIRT (Produksi Pangan
Industri Rumah), label halal MUI, pengajuan sertifikasi SNI, dan surat pendirian usaha lainnya.
Dasar hukumnya, secara tidak langsung dinyatakan dalam UU No 3/1982 tentang Wajin Daftar
Perusahaan bahwa setiap badan usaha harus memiliki bukti tertulis yang mengkonfirmasi
domisili atau alamat dari sebuah badan usaha. Dalam prakteknya secara umum, bukti tertulis
yang dimaksud adalah SKDU, yang dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan atau Kelurahan
setempat. Sejauh ini belum ditemukan regulasi tingkat nasional maupun daerah yang secara
khusus mengatur soal SKDU ini.
Untuk konteks badan usaha CV atau PT, SKDU ini biasa disebut Surat Keterangan Domosili
Perusahaan (SKDP). SKDP dapat diproses setelah sebuah badan usaha memiliki Akta Pendirian
Perusahaan dari notaris.
Persyaratan administratif untuk pembuatan SKDU untuk UKM tidak jauh berbeda dengan
pembuatan SKDP pada umumnya, yaitu dokumen-dokumen sebagai berikut :
a. KTP pemilik / pendiri UKM (asli dan FC)
b. Kartu Keluarga (KK) pemilik / pendiri UKM (asli dan FC)
c. FC Akta Pendirian UKM dari notaris
d. Surat Pernyataan tidak keberatan dari tetangga (ditandatangani minimal 4 orang warga
yang bertetangga dengan tempat usaha Anda, dilampiri FC KTP masing-masing)
e. FC Surat perjanjian sewa menyewa tempat usaha bermeterai, jika Anda menyewa tempat
usaha
f. Surat bukti kepemilikan tanah tempat usaha seperti Surat Tanah/Akta Jual Beli/Girik jika
tempat usaha Anda milik sendiri
g. Surat Kuasa jika pengurusan dikuasakan kepada orang lain
h. Dokumen lain yang sekiranya bisa ditanyakan ke kantor Kelurahan tempat usaha kecil dan
menengah beroperasi.
Langkah-langkah pengurusan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) untuk UKM sebagai
berikut
1. Minta surat pengantar dari RT/RW yang menyatakan bahwa usaha Anda benar-benar
berada di lingkungan tersebut. Surat pengantar dari RT disahkan oleh Ketua RW.
2. Datang ke kantor Kelurahan dengan membawa surat pengantar RT/RW dan berkas
persyaratan yang telah disiapkan. Minta formulir permohonan SKDU kemudian diisi
dengan benar dan lengkap. Ada wilayah dimana SKDU akan langsung diterbitkan oleh
Kantor Kelurahan, sementara di wilayah lain ada yang mengharuskan pemohon untuk
melanjutkan pengurusan ke Kantor Kecamatan untuk minta pengesahan atau tanda
tangan Camat.
3. Pengambilan SKDU. Proses pembuatan SKDU bisa berbeda-beda di setiap wilayah.

2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


NPWP merupakan sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak. Setiap usaha wajib mendaftarkan diri pada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) terdekat atau melalui Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi
Perpajakan (KP4), yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan wajib pajak. Berikut ini
persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh NPWP ;
a. FC akta pendirian usaha
b. FC SITU
c. FC KTP atau SIM atau paspor salah satu pengurus
d. Surat kuasa (bagi yang diwakilkan)
e. Izin usaha lainnya

3) Akta Pendirian Usaha


Badan usaha yang berbentuk firma, persekutuan komanditer/CV maupun perseroan terbatas
(PT) perlu menuangkan kesepakatan dalam akta pendirian perusahaan yang dibuat di hadapan
notaris yang berwenang di seluruh wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya
mendapatkan persetujuan dari Menteri Kemenkumham.
Akta Pendirian Usaha berisi profil perusahaan yang dibuat pendiri usaha dengan notaris dan
disertai saksi-saksi yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat. Dalam Akta Pendirian
Usaha tercantum :
a. Tanggal pendirian usaha
b. Bentuk dan nama perusahaan
c. Nama para pendiri
d. Alamat tempat usaha
e. Tujuan pendirian usaha
f. Besar modal usaha
g. Kepengurusan dan tanggung jawab anggota pendiri usaha
h. Tahun buku dan lain-lain.
Akta Pendirian Usaha dibubuhi meterai kemudian ditanatangani pendiri perusahaan, saksi dan
notaris. Selanjutnya Akta Pendirian Usaha tersebut didaftarkan ke pengadilan negeri
setempat.
Tujuan dibuatnya Akta Pendirian Usaha yaitu ;
a. Menghindari terjadinya perselisihan di kemudian hari mengenai pembagian keuntungan
proporsi kerugian
b. Memberikan kejelasan status kepemilikan perusahaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti perselisihan ketika saham akan dijual kembali ke mitra Anda atau
kepada orang lain serta proses penilaian pembelian saham.

4) Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)


SITU adalah surat izintempat usaha yang diberikan kepada seseorang atau badan usaha yang
tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan di sekitar tempat tersebut. Surat ini diperlukan
dalam menyelenggarakan usaha yang memadai dan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang Gangguan, maka diperlukan SITU, yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah
setempat. SITU harus dimiliki oleh perusahaan baik yang berbentuk perseorangan, firma, CV,
maupun perseroan terbatas. SITU dikeluarkan untuk menjaga ketertiban, memberi
kesempatan yang sama untuk peluang menciptakan lapangan pekerjaan dan demi
terwujudnya keindahan tata kota.
SITU memiliki dasar hukum yang didasarkan pada Peraturan Daerah dari pemerintah daerah
tempat domisili perusahaan.
SITU berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Tergantung dari peraturan yang telah ditetapkan
di daerah masing-masing. Kebanyakan dari setiap daerah yang pelaku usahanya, baik itu
perorangan maupun badan usaha, yang secara sengaja atau tidak sengaja tidak membuat SITU,
maka akan terancam pidana sesuai dengan ketentuan perundang-undangan atas gangguan
dan/atau kerusakan lingkungan yang terjadi. Ada juga yang diberikan sanksi ditutup atau
dihentikan kegiatan usahanya atau bahkan tidak bisa mendapatkan izin-izin lain yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan operasional usahanya.
Syarat-syarat membuat SITU ;
a. Syarat keamanan ;
 Perusahaan harus menyediakan alat pemadam kebakaran
 Perusahaan yang kegiatannya menyediakan bahan-bahan yang tidak mudah terbakar
 Harus mengikuti dan mentaati Undang-undang Keselamatan Kerja
b. Syarat kesehatan ;
 Harus memelihara dan menjaga kebersihan dan kesehatan
 Harus menyediakan tempat kotoran atau sampah yang tertutup
 Harus mencegah kemungkinan terjadi pencemaran lingkungan hidup
 Harus menyediakan alat-alat pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
c. Syarat ketertiban ;
 Harus menjaga ketertiban
 Dilarang meletakkan barang-barang di pinggir jalan umum
 Dilarang melebihi ketentuan jam kerja, bisa dilakukan dengan izin khusus
d. Syarat-syarat lain :
 Perusahaan diwajibkan untuk mengutamakan tenaga kerja dan penduduk disekitarnya
memiliki KTP
 Harus menjaga keindahan lingkungan dan menjaga penghijauan.
Perusahaan yang melanggar syarat-syarat tersebut di atas, berakibat SITUnya akan dicabut dan
dikenakan tindakan hingga ditutup usahanya.
Cara membuat SITU ;
1. Buat surat permohonan bermeterai Rp 6.000,00 lengkap lalu distempel dan cap perusahaan
2. FC KTP dari pemohon (umumnya adalah para pemilik, direktur atau penanggung jawab)
atau Surat Ijin Sementara khusus untuk warga negara asing
3. Buat surat kuasa dan FC KTP dari penerima kuasa apabila pengurusan SITU dikuasakan
kepada orang lain.
4. FC Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMBG) yang masih berlaku sesuai dengan kegiatan
usaha
5. FC Bukti Penguasaan Hak atas tanah, diamtaranya adalah sertifikat, perjanjian sewa
menyewa, perjanjian pinjam pakai maupun perjanjian dalam bentuk lainnya.
6. FC Akta Pendirian Perusahaan atau akta perubahannya dan juga akta pengesahannya
7. FC Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan Surat Tanda Terima Setoran (STTS) PBB
tahun terakhir.
8. Persetujuan dari warga, lingkungan, tetangga dalam radius 200 m dari lokasi tempat Anda
mendirikan usaha yang diketahui RT, RW, Kepala Desa dan Lurah.
9. Surat Keterangan Domisili Usaha
10.Gambar denah tempat usaha dengan dilengkapi gambar denah kecil/persil (sesuai status
kepemilikan tanah atau IMB dan jalan di depan/samping/belakang bangunan tersebut.
Setelah semua dokumen pengurusan SITU lengkap dan setelah disurvei oleh petugas, maka
SITU akan diterbitkan dalam waktu 14 hari masa kerja.
Biasanya SITU berlaku selama 3 tahun dan bisa dieperpanjang lagi jika memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan sepanjang subjek dan objek tidak mengalami perubahan. Dokumen guna
pengurusan perpanjangan SITU yaitu ;
1. Surat permohonan perpanjangan yang ditanda tangani oleh pemohon diatas meterai
2. FC SITU lama
3. FC IMB
4. FC SPPT dan STTS PBB tahun terakhir
5. FC Akta Pendirian Perusahaan khusus untuk PT harus melampirkan pendirian perusahaan
dari Menteri Hukum dan HAM
6. Surat Keterangan Domisili dari Kecamatan
5) HO (Hinder Ordonantie)
Surat Ijin Gangguan atau disebut juga HO (Hinder Ordonantie) adalah surat keterangan yang
menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh
suatu kegiatan usaha di suatu tempat.
Dasar hukum izin ini adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Selain itu masih ada Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
yang mengatur secara rinci tentang Retribusi Izin Gangguan. Retribusi izin ini merupakan
pembayaran ats pemberian izin tempat usaha Anda sebagai pribadi atau badan di loksi
tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan. Ini dimaksudkan untuk
pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,
penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana sarana atau fasilitas tertentu guna
melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dokumen yang diperlukan guna pengurusan HO yaitu ;
1. FC KTP pemilik usaha/penanggung jawab/direktur
2. FC NPWP badan usaha
3. FC Akta Pendirian Perusahaan bagi usaha yang berbadan hukum
4. FC Akta Kepemilikan Tanah dan/atau Bangunan atau Perjanjian Kontrak dan/atau
Bangunan
5. Hasil Kajian dan Analisa Potensi Gangguan yang dikeluarkan SKPD (khusus untuk Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern)
6. Surat Rekomendasi dari instansi terkait (untuk menara telekomunikasi)
7. FC IMB
8. Surat kuasa bagi yang mengusahakan Proses Permohonan Penerbitan Izin kepada Pihak
lain
9. Surat Persetujuan Tetangga diketahui RT/RW
10. Surat Keterangan Domisili Usaha
11. Bukti Lunas PBB tahun terakhir
12. Foto pemohon ukuran 3x4 cm sebanyak 2 buah
13. Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
14. FC Sertifikat tanah atau akta tanah
15. Denah lokasi tempat usaha
16. Izin sewa atau kontrak
17. Berita acara pemeriksaan lapangan
Persyaratan perpanjangan izin dengan melampirkan :
1. FC KTP pemilik usaha/penanggung jawab/direktur
2. FC NPWP badan usaha
3. FC Akta Pendirian Perusahaan bagi usaha yang berbadan hukum
4. FC IMB
5. Surat Kuasa bagi yang mengusahakan proses permohonan penerbitan izin kepada pihak
lain
6. Surat Keterangan Domisili Usaha
7. Bukti Lunas PBB tahun terakhir
8. Izin asli HO lama.
Umumnya durasi pengurusan izin HO yang baru paling lama 14 hari kerja sejak persyaratan
dinyatakan lengkap. Pengurusan untuk izin HO perpanjangan paling lama 5 hari kerja sejak
persyaratan dinyatakan lengkap.
Masa berlaku izin HO selama 3 tahun dan wajib diperpanjang apabila memenuhi persyaratan
yang ditetapkan sepanjang subjek dan/atau objek tidak mengalami perubahan.

6) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)


SIUP merupakan surat yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha dimana surat ini
dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota atau wilayah domisili perusahaan
tersebut. Surat ini berlaku selama perusahaan tersebut masih terus berjalan. SIUP dibedakan
menjadi 3 golongan berdasarkan modal dan kekayaan perusahaan tersebut, yaitu :
 SIUP Besar, SIUP yang diberikan kepda pemilik badan usaha dengan kekayaan modal
mencapai lebih dari Rp 10.000.000.000,00 di luar lahan dan bangunan
 SIUP Menengah, SIUP yang diberikan kepda pemilik badan usaha yang memiliki modal
atau kekayaan modal antara Rp 500.000.000,00 hingga maksimal Rp 10.000.000.000,00
di luar lahan dan bangunan
 SIUP Kecil, SIUP yang diberikan kepda pemilik badan usaha yang memiliki modal atau
kekayaan mulai dari Rp 50.000.000,00 sampai Rp 500.000.000,00) di luar lahan dan
bangunan
 SIUP Mikro, SIUP yang diberikan kepda pemilik badan usaha yang memiliki modal atau
kekayaan netto lebih dari Rp 50.000.000,00 dan maksimal Rp 50.000.000,00 di luar lahan
dan bangunan

Fungsi SIUP bagi pengusaha :


1. Sebagai alat pengesahan sebuah usaha oleh pemerintah, dengan begitu segala kegiatan
usaha dapat dilakukan sesuai dengan SIUP. Usaha yang dijalankan akan mendapatkan
perlindungan hukum. Perlindungan tersebut juga bertujuan agar usaha terbebas dari
penertiban liar. Jika dikemudian hari terjadi sengketa, maka SIUP dapat dijadikan sebagai
pegangan legalitas.
2. Usaha yang sudah dilegalkan dengan SIUP, maka secara otomatis usaha tersebut memiliki
kredibilitas yang terpercaya karena diakui oleh pemerintah. Dengan kredibilitas maka
dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
3. Pemegang SIUP akan dimudahkan ketika melakukan peminjaman kredit ke bank.
4. Sebagai syarat untuk dapat mengikuti proses lelang yang diselenggarakan pemerintah
5. Perdagangan ekspor impor dapat berjalan dengan lancar
Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh SIUP adalah :
a. Cabang/perwakilan perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan usaha perdagangan
mempergunakan SIUP perusahaan pusat
b. Perusahaan kecil perseorangan yang memenuhi ketentuan sebagai berikut : tidak
berbentuk badan hukum atau persekutuan, dan diurus, dijalankan atau dikelola sendiri
oleh pemiliknya atau dengan memperkerjakan anggota keluarganya/kerabat terdekat
c. Pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir jalan, atau pedagang kaki lima.
Tahapan pengurusan SIUP ;
1. Badan usaha harus memiliki akte pendirian, mendapat persetujuan dari lembaga yang
berwenang, domisili usahanya jelas, ada NPWP badan usaha
2. Pelaku usaha dapat mengurus sendiri atau melalui kuasa yang dikuasakan PTSP dimana
lokasi usaha berada
3. Mengisi formulir pendaftaran SIUP dan tandatangan di atas meterai Rp 6.000,00 oleh
pemilik usaha
4. Mengisi beberapa pernyataan yang dibutuhkan oleh pemohon SIUP
5. Melengkapi beberapa syarat dan dokumen

Setelah persyaratan administrasi telah lengkap, Anda bisa langsung mendatangi Kantor Dinas
Perdagangan di tingkat kabupaten atau kota atau di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu untuk
mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

a. Ambil Formulir Pendaftaran


Sebagai pemilik usaha, Anda bisa langsung mendatangi Kantor Dinas Perdagangan atau Kantor
Pelayanan Perizinan setempat untuk mengambil formulir pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP). Namun, jika Anda berhalangan untuk hadir, Anda bisa mengurusnya melalui orang yang telah
Anda berikan kuasa. Lampirkan surat kuasa dengan materai cukup dan telah Anda tandatangani.
b. Isi Formulir Pendaftaran
Isikan formulir yang telah disediakan oleh Kantor Dinas Perdagangan secara lengkap dan benar,
kemudian tandatangani formulir tersebut di atas materai Rp6.000. Formulir ini hanya bisa
ditandatangani oleh Pemilik/Direktur Utama/Penanggung Jawab perusahaan. Setelah selesai, fotokopi
formulir tersebut sebanyak 2 rangkap dan gabung dengan syarat administrasi pembuatan SIUP. Dan
lampirkan surat bermaterai khusus, jika Anda menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengurus
pembuatan SIUP perusahaan Anda.
c. Bayar Biaya Pembuatan SIUP
Setelah melengkapi formulir permohonan SIUP, Anda harus melakukan pembayaran biaya pembuatan
SIUP. Di mana, biaya pembuatan SIUP di setiap kota atau kabupaten akan berbeda-beda dan diatur oleh
Peraturan Daerah di masing-masing wilayah.
d. Ambil SIUP
Surat Izin Usaha Perdagangan ini biasanya akan siap dan bisa Anda terima kurang lebih selama 2 minggu
dari waktu permohonan. Di mana, petugas Kantor Dinas Perdagangan akan menghubungi Anda untuk
memberitahu bahwa SIUP perusahaan Anda telah selesai dan siap untuk diambil di Kantor Dinas
Perdagangan, tempat Anda mengurus SIUP tersebut.

Dokumen yang diperlukan guna pengurusan SIUP yaitu :

1. a. Syarat untuk Perseroan Terbatas (PT)


2. – Fotokopi KTP Direktur Utama/Penanggung Jawab Perusahaan atau pemegang sahamnya.
3. – Fotokopi Kartu Keluarga jika penanggungjawabnya seorang perempuan.
4. – Fotokopi NPWP.
5. – Surat Keterangan Domisili atau SITU.
6. – Fotokopi Akta Pendirian PT dan fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum.
7. – Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Prinsip.
8. – Neraca perusahaan.
9. – Pas foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4 x 6 (2
lembar).
10. – Materai Rp6.000.
11. – Surat izin teknis dari instansi terkait jika diminta.
12. b. Syarat untuk Koperasi
13. – Fotokopi KTP Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas Koperasi.
14. – Fotokopi NPWP dan Fotokopi Akta Pendirian Koperasi.
15. – Daftar susunan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas.
16. – Fotokopi SITU dari Pemerintah Daerah (Pemda).
17. – Neraca koperasi.
18. – Materai senilai Rp6.000.
19. – Pas foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4 x 6 (2
lembar).
20. – Izin lain yang terkait (Misalnya jika usaha Anda menghasilkan limbah, Anda harus memiliki izin
AMDAL dari Badan pengendalian Dampak Lingkungan Daerah) setempat.
21. c. Syarat untuk Perusahaan Perseorangan
22. – Fotokopi KTP pemegang saham perusahaan.
23. – Fotokopi NPWP.
24. – Surat keterangan domisili atau SITU.
25. – Neraca perusahaan.
26. – Materai Rp6.000.
27. – Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4 x 6 cm (2
lembar).
28. – Surat izin lain yang terkait usaha yang dijalankan.
29. d. Syarat untuk Perusahaan Perseroan Terbuka (Tbk)
30. – Fotokopi KTP Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan.
31. – Fotokopi SIUP sebelum menjadi perseroan terbuka.
32. – Fotokopi Akta Notaris Pendirian dan Perubahan perusahaan dan surat persetujuan status
perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka dari Departemen Hukum dan HAM.
33. – Surat keterangan dari Badan Pengawas Pasar Modal bahwa perusahaan yang bersangkutan
telah melakukan penawaran umum secara luas dan terbuka.
34. – Fotokopi Surat Tanda Penerimaan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (STP-LKTP) tahun
buku terakhir.
35. – Foto Direktur Utama/Penanggung Jawab/pemilik perusahaan dengan ukuran 4 x 6 cm (2
lembar).
36. Namun, jika kegiatan usaha bukan milik sendiri, Anda harus melengkapi syarat di atas dengan
Surat Izin Pemilik sebagai bukti ketidakberatan penggunaan tanah/bangunan yang dimaksud.
Surat Izin ini juga harus ditandatangani di atas materai sebagai bukti perjanjian sewa-menyewa
antara pemilik tempat dan pelaku usaha.

7) Nomor Register Perusahaan (NRP) / Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Syarat-syarat pengajuan NRP/TDP yaitu ;
a. FC KTP
b. FC akta pendirian usaha
c. FC Surat Izin Usaha

8) Nomor Rekening Bank (NRB)


Syarat-syarat pengajuan NRP yaitu ;
a. FC KTP
b. Tanda tangan pemimpin dan bendahara
c. Tanda bukti setoran
d. Lembar pembentukan setoran

9) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


AMDAL diperlukan untuk menjaga lingkungan tempat usaha bebas dari pencemaran limbah.
Syarat-syarat pengajuan AMDAL yaitu ;
a. FC penanggung jawab perusahaan
b. FC akta pendirian usaha
c. FC SITU
d. FC NPWP
e. FC NRP
f. FC denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan

Macam-macam izin usaha kuliner


Perizinan badan usaha atau akta pendirian usaha
Hal pertama yang perlu Anda urusi adalah perizinan badan usaha yang memayungi usaha kuliner Anda.
Bentuk badan usahanya bisa Perseroan Terbatas (PT) atau Commanditaire Vennotschaap (CV).
Apa perbedan PT dan CV? Dari bentuk dan dasar hukumnya PT merupakan bentuk perusahaan yang
berbadan hukum yang pendiriannya harus sesuai dengan peraturan UU No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Sementara CV bukan usaha berbadan hukum karena tidak ada peraturan tertentu
yang mengaturnya. Pada umumnya, CV banyak dipilih untuk kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Untuk mengajukan izin ini ada persyaratan yang diberikan antara lain identitas diri, akta notaris, Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU).
– SKDU adalah izin usaha yang dikeluarkan oleh kantor kelurahan di mana tempat usaha Anda berada.
Dokumen ini dibuat untuk mengurus berbagai dokumen terkait pendirian sebuah badan usaha, sperti
SIUP, TDP, NPWP dan lainnya.
– NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi perpajkan
yang dipergunakan sebagai tanda pengnal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
Mengurus Izin Usaha Dagang
Bila kita ingin melakukan kegiatan usaha perdagangan, izin usaha satu ini perlu kita kantongi. Di mana
bertujuan untuk mendaftarkan kegiatan usaha dan mendapatkan izin menjalankan bisnis
perdagangannya. Izin SIUP ini harus dipenuhi oleh setiap usaha yang bergerak disektor tersebut, baik
dalam skala besar ataupun kecil. Untuk mengurusnya, Anda bisa datang langusng ke Kantor Dinas
Perdagangan atau Kantor Pelayanan Perizinan setempat.
Mengurus izin HO
Peluang bisnis kuliner memang menjanjikan makanya banyak pengusaha coba peruntungan membuka
tempat makan, seperti restoran, kedai atau café. Namun untuk mendirikannya Anda perlu mengurus izin
Hinder Ordonantie (HO). Izin ini diberikan ke personal atau badan usaha yang menjalankan tempat
usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan bahaya, kerugian dan ganguan masyarakat serta
kelestarian lingkungan hidup. Untuk mengurusnya Anda bisa datangi kelurahan setempat.
Mengurus Izin PIRT
Bila ingin membuat produk makanan home industri Anda perlu memiliki izin PIRT (Produk Industri
Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan setempat. Ini merupakan izin yang diperlukan bagi Anda yang
menyajikan produk makanan dan minuman yang bisa tahan lama di atas 7 hari.
Persyaratan dokumen yang diperlukan untuk mengurus surat izin ini, antara lain KTP, pas foto 3×4
sebanyak dua lembar, surat keterangan domisili usaha dari kecamatan, surat keterangan puskemas atau
dokter, denah lokasi dan denah bangunan, rincian modal usaha dari kelurahan setempat, surat
keterangan usaha dari kelurahan setempat, contoh draft label/kemasan, sampel pangan dan surat
kepemilikan jika berbentuk badan usaha berupa CV/PT.
Izin BPOM
Izin BPOM adalah surat izin yang dikeluarkan oleh badan pengawas obat dan makanan guna melindungi
masyarakat terhadap bahaya konsumsi suatu produk yang dikemas. Hal ini sangat wajib dilakukan selain
bisa mengetahui amankah produk Anda untuk dikonsumsi, dengan pemberian lebel dari BPOM dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen Anda. Untuk melakukan pendaftaran produk makanan tersebut
bisa dilakukan dengan cara datang langsung ke kantor Badan POM atau registrasi di website BPOM.

Mengurus Sertifikasi Halal

Label halal cukup penting dalam industri makanan dan minuman, apa lagi untuk mnegara yang mayoritas
adalah beragama muslim, seperti Indonesia. Izin ini bisa diurus oleh pelaku usaha di kantor Majelis Ulama
Indonesia. Namun untuk tahun 2019 sertifikasi ini diterbitkan oleh Kemenag (Kementrian Agama), melalui
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Pembentukan badan kepemerintahan yang
mengurusi sertifikasi halal ini mulai didirikan pada tahun 2017 dan sudah diatur ke di dalam UU Nomor
33 tahun 214 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).

b. Surat menyurat
Ada beberapa jenis surat yang digunakan dalam kegiatan usaha yang sering disebut sebagai surat
niaga, yaitu :
a. Surat Perkenalan, adalah jenis surat yang berasal dari penjual kepada calon pembeli yang
berisi tentang segala hal yang berkaitan dengan perusahaan penjual lengkapi
b. Surat Permintaan Penawaran, adalah surat yang dibuat oleh calon pembeli kepada penjual
dengan tujuan meminta penawaran tentang produk, barang/jasa, yang dijual. lengkapi
c. Surat Penawaran, adalah surat yang dibuat dan dikirim oleh penjual kepada calon pembeli
bertujuan untuk menawarkan produk, baik barang/jasa. lengkapi
d. Surat Pesanan, adalah surat yang dibuat oleh pembeli kepada penjual yang berisi pesanan
barang/jasa tertentu. lengkapi
e. Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang, adalah lengkapi
f. Surat Pengaduan, adalah surat yang dibuat oleh pembeli kepada penjual yang berisi
pemberitahuan jika barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan. Lengkapi

c. Pencatatan transaksi barang / jasa


Umumnya bukti transaksi dibagi menjadi dua macam, yaitu bukti transaksi internal dan bukti
transaksi eksternal.
Bukti transaksi internal, adalah jenis bukti yang dibuat oleh dan untuk internal perusahaan,
contohnya :
a. Bukti kas masuk, adalah tanda bukti jika perusahaan sudah menerima uang secara tunai
seperti tagihan lengkapi
b. Bukti kas keluar, adalah tanda bukti dari perusahaan sudah mengeluarkan sejumlah uang
misalnya untuk pembayaran gaji, pembayaran hutang dan lain-lain
Bukti transaksi eksternal, adalah suatu bukti transaksi yang memiliki hubungan dengan pihak
luar, contohnya :
a. Faktur, adalah bukti pembelian atau penjualan yang dilakukan secara kredit lengkapi
b. Kuitansi, adalah bukti dari penerimaan sejumlah uang dan ditandatangani oleh pihak
penerima uang serta diserahkan kepada pihak yang membayar uang tersebut lengkapi
c. Nota, adalah bukti pembelian sejumlah barang dengan tunai lengkapi
d. Nota debit, adalah bukti transaksi pengiriman kembali dari barang yang sudah dibeli lengkapi
e. Nota kredit, adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang sudah dijual lengkapi
f. Cek, adalah surat yang dikeluarkan oleh pihak yang memiliki rekening di bank, berisi perintah
agar bank membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek
tersebut. lengkapi

d. Pencatatan transaksi keuangan


Tujuan dari penyusunan laporan keuangan :
1. Memberikan informasi mengenai keuangan ataupun informasi lainnya tentang sumber
ekonomi, kewajiban dan modal usaha
2. Memberikan informasi tentang perubahan dalam sumber ekonomi yang disebabkan adanya
aktivitas perolehan laba
3. Memberikan informasi keuangan agar mampu memperkirakan potensi perusahaan dalam
memperoleh laba di masa depan
4. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pengguna laporan dalam
memperkirakan potensi untuk menghasilkan laba.

Syarat dalam penyusunan laporan keuangan yaitu :


a. Relevan  artinya setiap laporan keuangan harus sesuai dengan maksud penggunaannya
sehingga bisa bermanfaat.
b. Dapat dimengerti  artinya dalam menyusun laporan keuangan harus menggunakan istilah
dan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh berbagai pihak.
c. Daya uji  maksudnya setiap laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan harus dapat
diuji kebenarannya oleh pengukur independen.
d. Netral  artinya setiap laporan keuangan tidak boleh berpihak pada salah satu pihak
pengguna saja, namun harus ditujukan kepada tujuan umum pengguna.
e. Tepat waktu  artinya laporan keuangan harus disajikan sedini mungkin sehingga dapat
dijadikan dasar pengambilan keputusan perusahaan
f. Daya banding  artinya laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan laporan
perusahaan sejenis pada periode yang sama.
g. Lengkap  artinya laporan keuangan harus menyajikan fakta keuangan yang penting serta
menyajikannya dengan cara yang tepat agar tidak menyesatkan pembacanya.

Jenis-jenis laporan keuangan ;


1. Laporan arus kas  merupakan laporan yang menunjukkan adanya aliran uang yang
diterima dan digunakan oleh perusahaan dalam satu periode beserta sumber-sumbernya
2. Laporan perubahan modal/ekuitas  adalah jenis laporan yang menunjukkan adanya
perubahan modal pemilik / laba yang tidak dapat dibagi pada suatu periode akuntansi. Hal
tersebut dikarenakan adnya transaksi usaaha selama periode tertentu.
3. Neraca  merupakan daftar yang memperlihatkan sumber daya dari perusahaan dan
informasi mengenai asal sumber daya tersebut
4. Laporan Rugi Laba  adalah laporan yang berisi mengenai kemampuan dari perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan dalam suatu periode

e. Pajak
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara dan arus kas masuk (cash in flow) untuk
mendukung pembangunan nasional bagi kepentingan bersama. Bagi Negara, pajak berfungsi
sebagai ;
1. Fungsi penerimaan. Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi
pembiayaan pengeluaran pemerintah
2. Fungsi mengatur. Pajak berfungsi sebagai alat unuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
di bidang social dan ekonomi.
Jenis-jenis pajak :
a. Pajak Penghasilan (PPh)
1. PPh Pasal 21  pajak penghasilan atas penghasilan seseorang berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan
pekerjaannya
2. PPh Pasal 22  Pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah, baik pemerintah
pusat, pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga negara lainnya
berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan badan-badan tertentu baik
pemerintah atau swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di
bidang lain yang dijual ke luar negeri.
3. PPh Pasal 23  Pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima oleh wajib
pajak yang berasal dari modal, penyerahan jasa (sewa menyewa, konsultasi, dll) atau
penyelenggaraan kegiatan (event organizer) yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21.
4. PPh Pasal 24  Pajak yang terhutang atau dibayarkan di luar negeri atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dari luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan
yang terhutang
5. PPh Pasal 25  Angsuran Pajak Penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak
setiap bulan dalam satu tahun pajak berjalan dan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan (SPT-PPh) Pasal 25-UU No 7 Tahun 1983 diubah menjadi No 10
Tahun 1994
6. PPh Pasal 26  Pajak penghasilan yang dikenakan atau dipotong atas penghasilan yang
bersumber dari Indonesia yang diterima atau diperoleh wajib pajak Luar Negeri selain
Bentuk Usaha Tetap di Indonesia
b. Pajak Penambahan Nilai (PPN)
Pajak Penambahan Nilai (PPN) dan jasa serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi barang/jasa di dalam negeri.

Jenis pencatatan dalam laporannya ;


1. Pada bagian pembelian ;
a. Surat menyurat (komersial) untuk mencari calon pemasok, permintaan harga, penawaran
barang /bahan baku
b. Letter of credit harus dipersiapkan perusahaan yang mengadakan ekspor impor
c. Buku pembelian dan laporan pembelian
d. Bukti pengiriman barang dari pemasok dan tanda terima barang
e. Order pembelian termasuk faktur-faktur, kuitansi, tanda terima dokumen, meterai, faktur
PPN, PPh dll
f. Catatan transaksi pembelian yang akan dibukukan oleh bagian akuntansi kemudian
dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan.
2. Pada bagian proses produksi ;
a. Semua kegiatan selama proses produksi dan hasil produksi perlu dilakukan pencatatan
sebagai bahan analisa, evaluasi dan ditindaklanjuti
b. Pada proses produksi yang banyak dilakukan adalah pencatatan mutu dan hasil produksi
c. Surat menyurat yang paling banyak dilakukan adalah pembuatan surat jalan
d. Pencatatan biaya-biaya yang terjadi selama proses produksi berlangsung
3. Pada bagian pemasaran dan penjualan ;
a. Hasil dari kegiatan pemasaran dan penjualan adalah terjadinya transaksi, maka pencatatan
administrasi lebih mengarah ke proses penawaran, penjualan, dan pengiriman uang dan
pembayaran dari hasil transaksi
b. Data penjualan dicatat ke dalam buku piutang penjualan
c. Catatan dari seluruh proses pemasaran dan penjualan yang nantinya akan dicatat kembali
oleh bagian akuntansi untuk dihitung yaitu ; pendapatan, biaya, piutang, retur penjualan dsb.
4. Pada bagian keuangan, terdiri dari dua jenis ;
4.1 Sistem pencatatan secara kontinu (terus menerus)
a. Transaksi penjualan, pembelian, biaya, persediaan, produksi, utang, setoran modal, dan
deviden (pembagian keuntungan)
b. Administrasi pajak dan surat menyurat
4.2 Sistem pencatatan secara periodic
a. Laporan laba rugi, neraca
b. Laporan perubahan modal
c. Laporan posisi keuangan dan arus kas perusahaan
d. Laporan piutang
e. Laporan prediksi penjualan (semesteran dan tahunan)
f. Laporan keuangan bank
g. Laporan posisi kas perusahaan
5. Persiapan surat menyurat
6. Pengarsipan dokumen
7. Menginventarisasikan kekayaan perusahaan
Adalah mencatat harta (berwujud & tidak berwujud) apa saja yang dimiliki perusahaan.
Kegunaannya untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Kekayaan perusahaan perlu
dipelihara dan dirawat. Data inventaris memudahkan kita dalam melakukan perawatan dan
pemeliharaan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam memelihara inventaris perusahaan
yaitu ;
a. Menyediakan ruang penyimpanan khusus
b. Menyimpan peralatan sesuai dengan tempatnya
c. Membuat kartu untuk perawatan
d. Menempatkan tenaga terampil dalam penanganan dan pemeliharaan serta perawatan
peralatan
e. Mengadakan pemeriksaan dan pengawasan secara teratur
f. Menjaga kebersihan dan keamanan
g. Mengatur penerangan dan suhu ruangan
h. Membuat gudang yang baik untuk menyimpan barang dan peralatan
i. Membuat pembukuan keuangan

Kaidah yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan fungsi administrasi perusahaan ;


1. Harus diadakan pembagian pekerjaan
2. Hindari terlalu banyak tulis menulis
3. Pengawasan intern haru dapat terjamin
4. Sistem arsip harus dapat dipertanggung jawabkan
5. Dalam administrasi harus terdapat prosedur yang tetap, agar pekerjaan dapat dilakukan dengan
efektif, efisien dan ekonomis
6. Tugas dan tanggung jawab tiap-tiap pejabat harus ditetapkan secara tertulis.
DAFTAR PUSTAKA ;
 https://usahakuliner.id/macam-macam-izin-usaha-kuliner-yang-perlu-diketahui-pelaku-usaha/ ;
Macam-macam Izin Usaha Kuliner yang Perlu Diketahui Pelaku Usaha
 https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/unsur-unsur-administrasi.html ; Unsur-unsur
Administrasi Perkantoran Menurut Para Ahli dan Penjelasannya
 https://www.nesabamedia.com/unsur-unsur-administrasi/ ; Kenali Unsur-unsur Administrasi
dan Penjelasannya, Mudah Dpahami
 https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-administrasi.html ; Pengertian
Administrasi Secara Umum, Tujuan, Fungsi, dan Ciri-ciri Administrasi

Anda mungkin juga menyukai