Anda di halaman 1dari 8

Diskusi Minggu Ke 2

Matkul : Tugas Akhir Program (TAP)


Tutor : Zulkifli Abu, S.E., M.Si.

Jelaskan mengapa pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan pada laporan


keuangan atau annual report nya harus pengungkapan yang cukup dan wajar! Apa
makna wajar dan cukup menurut Saudara?

Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar akuntansi yang
berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup ditambah dengan
informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan keuangan
seperti contingencies, commitments dan sebagainya.

Diskusi Minggu Ke 2
Matkul : Sistem Pengendalian Manajemen
Tutor : Ainun Hertikasari, S.E., M.Acc., Ak
1. Rencana strategi biasanya memiliki periode waktu selama 3-5 tahun, yang dianggap
cukup untuk memperkirakan konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat ini. Oleh
sebab itu, proses perencanaan strategis melibatkan seluruh lini organisasi. Dengan pernyataan
tersebut, berikan penjelasan mengenai tahapan perencanaan strategis yang harus dilakukan
oleh organisasi?
Tahapan perencanaan strategis (Anthony dan Govindarajan, 2007), terdiri dari berikut ini.
1. Merancang visi, misi dan sasaran organisasi. Visi, misi dan sasaran organisasi
merupakan platform sebuah organisasi. Visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan
cita-cita di masa depan yang harus dimiliki sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya
(Susanto, 2008). Misi adalah bagaimana cara mencapai visi tersebut. Rencana strategis adalah
implementasi dari visi, misi, dan sasaran tersebut.
2. Memahami kondisi organisasi pada saat ini. Proses memahami kondisi organisasi
perlu dilakukan agar rencana strategis yang dihasilkan dapat benar-benar dilaksanakan dan
sesuai dengan kondisi organisasi. Proses memahami kondisi ini juga termasuk di dalamnya
menganalisis berbagai sumber daya yang ada di dalam organisasi untuk pelaksanaan rencana
strategis.
3. Menentukan prioritas kerja. Prioritas kerja berhubungan dengan rencana apa yang
menjadi prioritas untuk terlebih dahulu dilaksanakan, termasuk di dalamnya terdapat proses
analisis apakah ada keterkaitan antara rencana yang satu dengan rencana lainnya.
4. Menyusun rencana strategis pencapaian tujuan berdasarkan prioritas kerja. Setelah
dibuat gambaran prioritas kerja, baru kemudian dibuat rencana strategisnya. Penyusunan
rencana strategis di antaranya mencakup tujuan yang ingin dicapai, urutan waktu
pelaksanaan, sumber daya yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat, dan berbagai hal
lainnya.
5. Memonitor pelaksanaan dan melakukan pembaharuan jika diperlukan. Setelah
rencana strategis secara resmi ditetapkan, pada tahap pelaksanaannya manajemen tentu harus
tetap memonitor pelaksanaan di lapangan. Proses memonitor diperlukan untuk mengetahui
apakah rencana strategis telah dilaksanakan atau belum, di samping itu kegiatan pemantauan
diperlukan untuk proses pembaharuan apabila diperlukan dalam pelaksanaannya.

2. Apa upaya pengendalian dengan cara menghindari masalah dalam menerapkan


pengendalian?
Menghindari masalah yang diprediksi akan timbul di kemudian hari, juga dapat dikategorikan
sebagai sebuah pengendalian. Menghindari masalah diartikan sebagai upaya mengeliminasi
kemungkinan terjadinya masalah yang harus dikendalikan. Proses mengeliminasi
kemungkinan terjadinya masalah inilah yang dapat dikategorikan sebagai suatu proses
pengendalian, lebih tepatnya tergolong dalam pengendalian preventif.
Berikut yang tergolong sebagai bentuk dari pengendalian/eliminasi masalah (Merchant dan
Stede, 2017)
1. Mengeliminasi Aktivitas. Terkadang ada beberapa aktivitas dan pekerjaan yang
berhubungan dengan upaya pencapaian organisasi, namun komponen internal organisasi
tersebut belum cukup mampu untuk mengerjakannya. Untuk menghindari risiko kegagalan
dan kerugian yang lebih besar, organisasi biasanya menyerahkan pekerjaan tersebut kepada
pihak eksternal yang dinilai mampu untuk mnegerjakannya. Bentuk yang dapat dilakukan
dalam kategori mengeliminasi aktivitas ini diantaranya adalah kerja sama, subkontrak,
pembelian dari pihak lain, dan sebagainya. Misalnya saja sebuah perusahaan pembuat mobil,
karena perusahaan tersebut belum mampu membuat roda untuk digunakan oleh mobil yang
akan digunakan pada mobil yang nantinya akan dijual. Untuk menghindari risiko kegagalan
apabila mereka memaksakan untuk berusaha membuat roda sendiri, maka perusahaan
tersebut bekerja sama dengan perusahaan lain yang ahli dalam pembuatan roda untuk
membuatkan roda yang cocok sesuai dengan desain mobil yang telah dibuat.
2. Otomatisasi. Di era modern seperti sekarang ini sebagian besar prosedur manual
sudah mulai ditinggalkan, diubah menjadi proses yang terotomatisasi. Alasannya adalah
untuk efektivitas proses pengerjaan dan untuk efisiensi (personil, biaya, waktu). Otomatisasi
memanfaatkan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan computer, robot, mesin-mesin
canggih, maupun sistem informasi terintegrasi. Otomatisasi tentu saja merupakan sebuah cara
yang cukup efektif dalam mengindari risiko kegagalan pencapaian tujuan, terutama untuk
memperkecil risiko terjadinya kegagalan karena faktor manusia. Walaupun memang
pemanfaatan teknologi ini biasanya membuat organisasi harus menginvestasikan modal yang
lumayan besar untuk dapat mengimplementasikannya. Namun sebagian besar orang telah
sadar manfaat yang didapatkan dengan investasi yang cukup besar tersebut dalam kaitannya
dengan pencapaian tujuan yang lebih besar.
Sebagai gambaran sebuah perusahaan yang sudah besar memiliki beberapa kantor cabang di
berbagai daerah di Indonesia. Manajemen perusahaan tersebut memanfaatkan sistem
informasi terintegrasi berbasis internet untuk dapat mengontrol aktivitas seluruh kantor
cabangnya dan dapat dengan cepat mendapatkan informasi yang terjadi di luar kantor cabang
secara real time denagn memanfaatkan teknologi yang ada.
3. Sentralisasi. Sentralisasi bermakna pembatasan akses pengambilan keputusan pada
level tertentu saja, artinya semua keputusan yang diambil. Dengan pembatasan tersebut
diharapkan keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih ketat dan terkendali. Untuk
organisasi berskala kecil, hal ini dapat diartikan segala pengambilan keputusan harus
dikonsultasikan dan sesuai keputusan dari orang yang bertanggung jawab penuh dalam
organisasi tersebut. Dalam lingkup organisasi yang lebih besar keputusan-keputusan yang
diambil harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan bagian terkait. Misalnya keputusan
yang berkaitan dengan perekrutan pegawai harus terlebih dahulu didiskusikan antara bagian
SDM untuk merumuskan tahapan perekrutan, bagian keuangan untuk menghitung anggaran
yang diperlukan, dan tentu saja bagian yang akan mempekerjakan pegawai baru tersebut
untuk mengetahui kriteria pegawai yang benar-benar dibutuhkan.
4. Membagi/Menyebar Risiko. Membagi risiko terutama digunakan untuk membagi
risiko permasalahan yang bersifat fisik. Pembagian risiko yang dilakukan dalam upaya
meminimalisir risiko dengan bekerja sama dengan pihak eksternal. Salah satu contoh praktik
pembagian risiko yang paling popular yaitu dengan memanfaatkan jasa asuransi. Penggunaan
jasa asuransi adalah salah satu contoh yang paling mudah untuk menggambarkan upaya
pembagian risiko.
Sebagai contoh, perusahaan yang memproduksi suatu produk, mengasuransikan pabriknya
untuk mempersiapkan atau menyebar risiko kerugian yang harus ditanggung apabila pabrik
tersebut sewaktu-waktu mengalami kebakaran.

SUMBER : BMP EKSI4416 (Sistem Pengendalian Manajemen edisi 3) Modul 3 Halaman


3.4 – 3.6 dan

Diskusi Minggu Ke 2
Matkul : Metode Penelitian Sosial
Tutor : Oktarizka Reviandani, S.AP, M.AP

1. Diskusikan objek penelitian dalam beberapa disiplin ilmu sosial (ilmu politik,
antropologi, sosiologi, psikologi, ilmu komunikasi)

1. Ilmu Politik: mengkaji salah satu aspek dari kehidupan masyarakat yang berhubungan
dengan kekuasaan (power), kekuatan atau wibawa, kewenangan (authority), dominasi
dan penaklukan (sub-ordination) di kalangan anggota masyarakat. Di dalam
melakukan kajiannya, ilmu politik menggunakan negara sebagai unit analisis.
Termasuk dalam perhatian ilmu politik adalah ilmu administrasi, yaitu metode
pengorganisasian negara guna pelaksanaan kebijaksanaan umum.
2. Antropologi: mengkaji manusia dan kebudayaannya. Antropologi mempelajari segala
jenis manusia dari segala tempat dan jaman secara holistik atau menyeluruh. Pokok-
pokok permasalahan yang dipelajari oleh antropologi antara lain: Apa penjelasan dari
kebiasaan pada beberapa masyarakat yang memperbolehkan pria beristri banyak atau
sebaliknya? Bagaimana asal-usul struktur keluarga batih pada masyarakat modern?
Bagaimana asal-usul manusia dan bagaimana perkembangannya kemudian sehingga
terlihat adanya perbedaan antara manusia pada berbagai jaman yang berbeda?
Bagaimana sejarah dan struktur bahasa yang dipergunakan manusia dan apa
penjelasan dari variasi bahasa yang terjadi pada masa kini?
3. Sosiologi: mengkaji faktor-faktor yang mempertahankan stabilitas dalam suatu
masyarakat dan faktor-faktor yang membawa perubahan bahkan kehancuran suatu
masyarakat. Penekanan kajian sosiologi adalah perilaku pada unit kolektif atau
masyarakat, bukan individu. Contoh, perilaku seorang ayah. Seseorang yang berperan
sebagai ayah mempunyai tanggung jawab untuk memberi nafkah kepada keluarganya.
Perilaku ayah memberikan gaji atau penghasilannya kepada istrinya untuk membeli
makanan, pakaian, dan kebutuhan rumah tangga lainnya menjadi sesuatu yang wajib
karena norma masyarakat menghendaki demikian. Jadi kalau ada ayah yang tidak
berbuat demikian karena dia tidak mau, maka anggota masyarakat yang lain dapat
memberikan reaksinya yang dapat berakibat munculnya hukuman atau perlakuan
tidak bersahabat terhadap dirinya.
4. Psikologi: mengkaji khusus hal-hal yang berhubungan dengan perilaku tapi dalam
penekanan individu . Perilaku yang dikaji Psikologi adalah perilaku yang muncul dari
dalam diri manusia sendiri, bukan paksaan dari luar. Contoh, motivasi mahasiswa
kuliah. Motivasi seseorang menjadi mahasiswa bisa berbeda-beda. Misalnya, jika
motivasi menjadi mahasiswa adalah untuk memperluas pergaulan, maka perilaku
yang ditunjukkan antara lain aktif dalam kegiatan organisasi ekstra, pencinta alam,
kelompok-kelompok kesenian, olah raga, dan sebagainya. Tetapi jika motivasinya
adalah untuk mencari bekal kerja yang baik maka perilakunya bisa tekun belajar
untuk memperoleh IPK maksimal, menjadi asisten dosen, dan sebagainya.
5. Ilmu komunikasi: mengkaji khusus hal-hal yang berhubungan dengan perilaku
individu dalam berkomunikasi, baik komunikasi antar pribadi, antar budaya, maupun
komunikasi individu dalam kelompok massa. Contoh, pola komunikasi antara anak
dengan orang tua lintas budaya. Pola komunikasi antara anak dengan orang tua
berbeda-beda antara budaya satu dengan budaya lainnya. Pola komunikasi anak-orang
tua pada budaya yang menghargai nilai individualisme (biasanya dilakukan di negara-
negara Barat) berbeda dengan pola komunikasi anak-orang tua pada budaya yang
menghargai nilai kolektivisme (biasanya dilakukan di negara-negara Timur).

Contoh-contoh bidang ilmu lainnya yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial, dapat
diperoleh sendiri melalui buku-buku teks maupun dari kehidupan sehari-hari.

2. Ambillah contoh permasalahan penelitian yang ada disekitar anda, kemudian tentukan
jenis pendekatan penelitian apa yang seharusnya dipilih, dan jelaskan alasan
menggunakan  pendekatan tersebut ?

Permasalahan penelitian : Alasan perempuan dalam menikah


Pendekatan penelitian yang dipilih : Psikologi
Alasan : mengapa saya memilih pendekatan psikologi, karena pemikiran perempuan
dalam memilih pasangannya pasti berbeda – beda, sesuai dengan tujuan hidup mereka
masing-masing. Karena apabila seseorang menikah hanya untuk memenuhi keinginan
orang tua dan dikejar usia maka seseorang itu akan mencari pasangan hidup tanpa melihat
bibit dan bobotnya, ketika ada yang ingin melamarnya maka langsung diterima. Apabila
perempuan tujuan menikahnya untuk beribadah bersama mencari pahala maka ia akan
mencari calon suami yang agamanya kuat dan akhlaknya baik. Kemudian apabila
perempuan ingin menikah dalam keadaan cukup di bidang finansial, maka dia akan tetap
bekerja setelah menikah atau mencari laki-laki yang mapan. Tujuan hidup perempuan
sangat berpengaruh terhadap pandangannya dalam menentukan kriteria calon suami,
sehingga dalam permasalahan ini bisa dijadikan suatu penelitian dengan pendekatan
psikologi.

SUMBER :
 Pendapat saya
 BMP ISIP4210 (Metode Penelitian Sosial) Modul 2 Halaman 2.7 – 2.8

Diskusi Minggu Ke 2
Matkul : Perpajakan
Tutor : Cecilia Lelly Kewo

Apa yang dimaksud dengan Pengusaha Kena Pajak (PKP)? Siapa yang dapat dikukuhkan
sebagai PKP dan apa fungsi pengukuhan PKP? Berikan penjelasan!

Diskusi Minggu Ke 2
Matkul : Auditing II
Tutor : Purwanto Wahyudi, S.E., M.Ak.

Jelaskan perbedaan uji detil transaksi dan uji detil saldo disertai dengan contoh menurut
anda !

Uji detil transaksi berupa penelusuran (tracing) dan pencocokan ke dokumen pendukung
(vouching) sedangkan uji detil saldo merupakan pengujian detil atas saldo-saldo, dilakukan
secara langsung untuk mendapatkan bukti secara langsung tentang sebuah saldo rekening,
dan bukan pada masing2 pendebetan atau pengkreditan yang telah dihasilkan saldo
terakhirnya

1. Uji detail transaksi


Uji detail transaksi terutama meliputi penelusuran dan pembuatan voucher. Detail
transaksi dapat ditelusuri dari dokumen sumber (seperti order penjualan dan perintah
muat) sampai catatan faktur penjualan pada jurnal penjualan untuk menguji asersi
kelengkapan atau detail jurnal pengeluaran kas dan catatan sediaan perpetual dapat
dijaminkan ke dokumen-dokumen pendukung seperti cek yang dibatalkan dan tagihan
pemasok untuk menguji asersi keberadaan dan kejadian dan penilaian. Fokus auditor pada
pelaksanaan uji substantif tersebut adalah penemuan kesalahan moneter.
Pada uji tersebut, auditor menggunakan bukti tentang beberapa (sampel) atau keseluruhan
transaksi pada sebuah rekening untuk menyimpulkan saldo rekening tersebut. Uji tersebut
biasanya menggunakan dokumen yang tersedia pada file klien. Efektivitas uji tergantung
pada prosedur dan dokumen tertentu yang digunakan. Misalnya, dokumen eksternal
(tagihan pemasok) dan dokumen internal yang beredar eksternal (cek yang dibatalkan)
lebih andal ketimbang dokumen internal yang belum beredar eksternal (permintaan
pembelian).

Uji detail transaksi bisa sangat efektif jika ditargetkan pada kesalahan potensial.
Contohnya, teknik audit berbantuan komputer memungkinkan auditor untuk
mengidentifikasi dan memilih transaksi penggajian yang karyawan bekerja dengan
jumlah jam yang tidak wajar atau memilih transaksi pembelian yang melebihi jumlah
tertentu. Auditor dapat menggunakan pengawasan berkelanjutan untuk menandai
transaksi tersebut atau menggunakan perangkat lunak audit umum untuk mengurutkan
transaksi dan mengidentifikasi transaksi untuk pengujian. Penggunaan perangkat lunak
audit umum secara saksama dapat memperbaiki uji substantif detail.

Dengan uji pengendalian sebagai uji dua tujuan, auditor secara serentak dapat
mengevaluasi pengendalian klien atas cadangan kerugian piutang sekaligus serta dapat
menarik kesimpulan tentang kewajaran cadangan kerugian piutang tersebut.

Auditor dapat memperoleh bukti dalam jumlah yang material tentang asersi kelas
transaksi dengan menggunakan prosedur analitis dan dengan mempelajari transaksi
tersebut ketika mengaudit saldo rekening (misalnya lebih saji sediaan merepresentasikan
kurang saji harga pokok penjualan). Jika bukti yang diperoleh dari prosedur analitis dan
dari uji detail saldo rekening neraca yang merupakan bukti asersi kelas transaksi tidak
dapat mengurangi risiko deteksi ke level yang dapat diterima, diperlukan uji detail asersi
langsung terkait rekening laba rugi. Hal tersebut dapat terjadi jika berikut ini.
a) Risiko bawaan yang tinggi
Hal ini dapat terjadi pada asersi yang dipengaruhi transaksi nonrutin dan penilaian
serta estimasi manajemen. Juga, dapat terjadi pada pengakuan pendapatan.
b) Risiko pengendalian yang tinggi
Situasi ini terjadi jika
1) pengendalian internal atas transaksi nonrutin dan rutin tidak efektif atau
2) auditor memutuskan untuk tidak menguji pengendalian internal.
c) Prosedur analitis mengungkapkan hubungan yang tidak lazim dan fluktuasi yang tidak
terduga.
d) Rekening memerlukan analisis
Analisis biasanya diperlukan untuk rekening yang
1. memerlukan pengungkapan khusus di laporan laba rugi,
2. mengandung informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan retur pajak dan laporan
untuk lembaga pembuat undang-undang seperti SEC, dan
3. mempunyai judul rekening umum yang mengindikasikan kemungkinan salah
klasifikasi dan kesalahan.

Rekening-rekening yang membutuhkan analisis terpisah menggunakan uji detail transaksi


yang meliputi berikut ini.
Biaya hukum dan jasa profesional
Perawatan dan perbaikan
Perjalanan dan hiburan
Gaji dan biaya pegawai
Pajak, lisensi dan jasa
Sewa dan royalti
Sumbangan
Iklan

Contoh uji detail transaksi :


Membuktikan apakah transaksi penjualan benar terjadi dan ada pada tanggal neraca (asersi
keterjadian dan keberadaan) dan membuktikan apakah semua transaksi penjualan telah di
catat dengan benar (asersi kelengkapan)

2. Uji detail saldo


Uji detail saldo berfokus pada perolehan bukti secara langsung tentang saldo rekening,
bukannya masing-masing debit dan kredit yang menyusun saldo tersebut. Misalnya,
meminta bank untuk konfirmasi saldo kas dan pelanggan untuk konfirmasi saldo piutang
usaha. Auditor dapat juga memeriksa aset bangunan, mengamati pengambilan sediaan
klien, dan melakukan uji penghitungan harga sediaan akhir.

Efektivitas uji tergantung pada prosedur yang dilakukan dan tipe bukti yang diperoleh.
Contoh berikut menggambarkan efektifitas uji saldo diolah agar memenuhi berbagai level
risiko deteksi untuk asersi penilaian dan alokasi untuk kas bank.

Efektivitas Uji Saldo untuk Memenuhi Level Risiko Deteksi

Perhatikan bahwa jika risiko deteksi tinggi, auditor menggunakan dokumen internal dan
melakukan prosedur audit terbatas. Sebaliknya, jika risiko deteksi rendah, auditor
menggunakan dokumen yang diperoleh langsung dari bank dan melakukan prosedur audit
yang ekstensif.

Uji detail saldo melibatkan pemakaian dokumen eksternal atau pengetahuan pribadi
auditor, misalnya konfirmasi piutang atau observasi sediaan. Oleh karena itu, uji detail
saldo bisa sangat efektif dan juga cenderung paling lama dan paling mahal.

Contoh uji detail saldo :


 Konfirmasi saldo pelanggan menyangkut piutang usaha
 Perhitungan kas yang ada di tangan
 Melaksanakan stock opname pada persediaan

SUMBER :
 BMP EKSI4310 (Auditing II edisi 3) Modul 2 Halaman 2.18 – 2.21
 https://www.gustani.id/2021/01/strategi-audit-dan-pengujian-audit.html?m=1
 https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/2018031059/13106_99_PPT AUDIT
KELOMPOK 10.pptx

Anda mungkin juga menyukai