Silakan bapak ibu cari dari sumber-sumber terpercaya Apa saja aktivitas keuangan
terkait perencanaan, pendanaan, investasi, dan operasi PT Timah Tbk (TINS).
PT TIMAH Tbk adalah perusahaan tambang logam timah terbesar kedua di dunia dan merupakan
anggota Holding BUMN Pertambangan. Membangun sejarah timah selama hampir 200 tahun,
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1995, tercatat di London Metal Exchange (LME)
untuk Banka Tin & Mentok Tin, satu-satunya anggota ITA yang beroperasi di offshore, anggota dari
International Tin Association.
Berikut merupakan Laporan Keuangan Bagian Arus Kas (Sebelum Revisi) PT Timah Tbk Kuartal IV
yang menjelaskan tentang besaran arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.
Menurut saya Manajemen PT. TIMAH Tbk sengaja melakukan revisi ini. Perusahaan
tersebut diduga telah menpublikasikan laporan keuangan dengan keadaan overstatement ke
publik pada tahun 2018. Diduga terdapat laporan keuangan fiktif yang dilaporkan pada tahun
2018, berikut merupakan perbedaan laporan keuangan sebelum dilakukan revisi dan sesudah
dilakukan revisi, sebagai berikut:
3. Properti Investasi
Perusahaan diduga telah melakukan manipulasi atas properti investasi pada laporan tahun
2018 terdapat total aset tetap yang dilampirkan dalam laporan posisi keuangan sebesar Rp
1,12 triliun, sedangkan pada laporan yang telah dilampirkan kembali terdapat pencatatan
properti investasi sebesar Rp 1,23 triliun. Hal ini menimbulkan pengakuan atas properti
investasi naik sebesar 9,5% dari laporan sebelumnya.
PT Timah Indonesia Tbk tidak hanya melakukan perubahan atas akun ataupun laporan yang
telah dijelaskan diatas terdapat perubahan atas aset tetap kelebihan catat sebesar Rp 25 miliar
dan penghasilan komprehensif lainnya kekurangan catat sebesar Rp 98 miliar. Demikian juga
terdapat kekurangan catat atas beban lainnya sebesar Rp 4 miliar. Pelaporan kembali laporan
keuangan yang telah dilakukan menyebabkan adanya manipulasi laporan keuangan serta
diketauhi terdapat metode penjualan aset yang tidak tepat.
Dengan ini ditemukan bahwa PT Timah Indonesia Tbk telah melakukan pelanggaran
Shenanigans keuangan ke 3 yaitu meningkatkan pendapatan sekaligus tanpa adanya
keberlanjutan perusahaan melakukan metode pengakuan pendapatan yang tidak tepat, serta
telah melakukan pelanggaran Shenanigans keuangan ke 5 yaitu tidak melakukan pengakuan
terhadap beban perusahaan mengakui adanya kekurangan catat pada beban pokok pendapatan
atas penjualan logam.
Analisis akibat pelanggaran Financial Shenanigans Merekayasa suatu laporan keuangan atau
melakukan manipulasi laporan keuangan merupakan suatu cara yang sering dilakukan
manajemen perusahaan agar dapat memberikan dampak keuntungan, kasus ini sering
dilakukan dan para investor berpendapat bahwa perusahaan telah melakukan pencemaran
operasi perusahaan dan arus kas operasi. Dari kasus yang telah diperoleh maka perusahaan
harus memberikan perhatian untuk melakukan pemantauan untuk mencegah terjadinya
manipulasi laporan keuangan.
Kasus kecurangan keuangan yang terjadi disebuah perusahaan bisa juga disebut sebagai
kegagalan sebuah perusahaan dalam sistem keamanan keuangan, hal ini bertujuan untuk
menyesatkan para investor mengenai laporan kinerja perusahaan. Berdasarkan analisa dan
pembahasan kasus pada PT Timah Indonesia Tbk ditemukan bahwa perusahaan telah
melakukan pelanggaran shenanigans ke 3 dan 5 dengan dengan mengakui pendapatan
sekaligus tanpa adanya keberlanjutan serta tidak melakukan beban terhadap perusahaan.
Manajemen perusahaan PT Timah Indonesia Tbk jelas melakukan manipulasi laporan
keuangan untuk membesarkan laba bersih dengan mengakui tidak melakukan pencatatan
pada beban pokok pendapatan serta salah dalam melakukan pedapatan penjualan bangunan.
Hal ini mencerminkan tindakan kecurangan (Fraud) yang telah merugikan pihak lain.
Disarankan untuk para investor agar lebih teliti dalam menganalisa laporan serta berhati –
hati dalam mengambil keputusan.
Menurut saya pasti ada insentif untuk segelintir orang yang terlibat dalam kecurangan ini.
Karena sesungguhnya dalam kasus kecurangan garis besarnya adalah untuk mencari
keuntungan sebagian pihak.
Dalam kasus ini PT Timah IndonesiaTbk memberikan dampak yang menyebabkan kerugian
bagi banyak pihak di antaranya:
SUMBER :
1. https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/
ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/201808/29ddf529cc_ed35ad4c1c.pdf
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.utu.ac.id/
jakbis/article/viewFile/
3607/2278&ved=2ahUKEwj0wfGRocf3AhV7T2wGHUibBsUQFnoECAsQAQ&usg
=AOvVaw3BcyQ6kWYelBcb1XYdplVw
Diskusi Minggu Ke 3
Matkul : Teori Akuntansi
Dalam praktik bisnis berlaku prinsip kekayaan pemilik harus terpisah dengan
kekayaan perusahaan. Apakah prinsip ini dapat dijelaskan secara teori? Jika ya,
sebutkan teorinya dan jelaskan keterkaitan teori dan praktik.
Ya, prinsip tersebut dapat dijelaskan dengan teori. Hal ini termasuk ke dalam Teori
entitas/Entity Theory . Teori ini memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang menyediakan modal pada entitas. Secara sederhana unit bisnis bukan
pemilik merupakan pusat kepentingan akuntansi. Unit bisnis memiliki sumber daya
perusahaan dan bertanggung jawab terhadap pemilik maupun kreditor. Menurut teori ini
persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut.
Aset = Ekuitas
Aset = Utang + Ekuitas Pemegang Saham
Menurut Kam yang dikutip oleh Triyuwono, ide utama dari entity theory ini adalah
memahami perusahaan sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Teori ini muncul
dengan maksud untuk mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada dalam proprietary
theory dimana pemilik menjadi pusat perhatian. Namun demikian, entity theory pada
dasarnya tidak berbeda jauh dengan teori pendahulunya, proprietary theory.
Implikasi dari konsep tersebut adalah kegiatan usaha perusahaan menjadi unit
usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas pemilik. Hal ini berarti terdapat
pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan. Dengan demikian,
transaksi/kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang
melibatkan perusahaan. Perusahaan dianggap bertindak atas nama kepentingannya sendiri
terpisah dari pemilik. Business entity concept atau dalam literatur-literatur teori akuntansi
dikenal dengan entity theory digagas oleh William A Paton, seorang professor dari
Universitas Michigan. Ditegaskan olehnya, bahwa dengan adanya entity theory,
perusahaan dengan pemiliknya menjadi terpisah. Kepemilikan aset dimiliki oleh
perusahaannya, dan antara kewajiban dengan pemegang ekuitas oleh investor dalam aset
tersebut merupakan hak yang berbeda. Atas dasar konsep ini, maka dapat dirumuskan
dalam posisi keuangan atau neraca bahwa aset sama dengan jumlah kewajiban ditambah
dengan ekuitas pemilik. Konsep ini mempersonifikasi badan usaha sebagai orang yang
dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomi, misalnya dalam pembuatan kontrak dan
kepemilikan aset. Menurutnya, sebagai konsekuensi dari konsep entitas, hubungan antara
entitas dengan pemilik dipandang sebagai hubungan bisnis terutama dalam hak dan
kewajiban atau utang piutang.
Meskipun antara perusahaan dengan pemiliknya terpisah, namun pemilik tetap
berhak atas keuntungan yang harus diberikan oleh perusahaan dalam bentuk dividen. Laba
bersih yang diperoleh dengan demikian bukanlah semerta-merta adalah hak dari pemilik
perusahaan. Diperlukan proses dalam menentukan untuk dapat ditentukan kebijakan
distribusi laba dalam bentuk dividen atau mengambil kebijakan untuk menahan laba, yang
dikenal dengan laba ditahan yang ditambahkan pada ekuitas pada posisi keuangan. Yang
secara substansi juga menambah kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri.
Dalam hubungan antara perusahaan dengan pemilik ini memang perlu pengkajian
apakah entity theory selamanya menjadi relevan pada semua bentuk bisnis. Sebab pada
tiap bentuk bisnis, tetap ada keinginan pemilik untuk menjadi bagian dari manajemen dan
mengoperasikan bisnisnya tersebut. Namun, American Accounting Association (AAA)
yang dikutip Wolk, Francis, dan Tearney dalam bukunya Accounting Theory: a
Conceptual and Institutional Approach menyatakan bahwa:
SUMBER :
1. BMP EKSI4415 (Teori Akuntansi edisi 2) Modul 3 Halaman 3.35
2. http://eprints.stainkudus.ac.id › ...PDF 17 BAB II LANDASAN TEORI A. Entity
Theory Entity Theory (Teori Entitas ...
Diskusi Minggu Ke 3
Matkul : Manajemen Operasi
Dosen : Mik Wanul Khosiin, M.M.
Sampaikanlah argumentasi anda mengenai dua perspektif kualitas dalam perusahaan menurut
Russell dan Taylor (2009), sebagaimana terdapat pada Modul 4 dari BMP halaman 4.4. Saya
sangat menghargai argumen yang anda berikan, dengan catatan argumen tersebut orisinil dan
bukan hasil copy-paste dari jawaban rekan mahasiswa yang lain.
Argumen saya
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa arti kualitas berasal dari dua pandangan, yaitu dari
pandangan Produsen dan pandangan konsumen.
Apabila kedua hal tersebut disatukan, akan bertemu pada satu kata fitness for consumer use,
yaitu yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen. Kesesuaian tersebut
merupakan kesesuaian antara konsumen dan produsen sehingga dapat membuat suatu standar
yang disepakati bersama dan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan kedua belah pihak.
Kegiatan pengendalian kualitas pun tidak hanya meliputi penetapan standar produk atau
proses dari pihak produsen, melainkan standar yang ditetapkan produsen tersebut juga harus
sesuai dengan spesifikasi atau toleransi yang ditetapkan oleh pihak konsumen.
SUMBER :
1. BMP EKMA4215 (Manajemen Operasi edisi 3) Modul 4 Halaman 4.4
2. http://nazyajunaidi.blogspot.com/2018/12/manajemen-operasi-ekma4215-dua.html?
m=1
3. Pendapat saya pribadi
Secara umum, dapat dikatakan bahwa kualitas produk atau jasa itu akan
dapat diwujudkan apabila seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi
tersebut berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Apabila diutarakan secara perinci, kualitas memiliki dua perspektif, yaitu
perspektif produsen dan perspektif konsumen, yaitu apabila kedua hal
tersebut disatukan, akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi tersebut
yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen. Menurut
Russell dan Taylor (2011), hal ini dapat digambarkan seperti dalam
Diskusi Minggu Ke 3
Matkul : Sistem Informasi Akuntansi
Perusahaan kebanyakan menggunakan metode struktur database relasional, mengapa
demikian? Jelaskan
Relational database banyak diadopsi oleh perusahaan atau organisasi karena mudah
dimengerti dan diimplementasikan
Relational Database Structure merupakan penemuan dari C.J Date and E.F Codd yang
melakukan penelitian menggunakan aljabar relasional. Struktur ini menutup kelemahan dari
kedua struktur pendahulunya yaitu HIERARCHICAL DATABASE STRUCTURE dan
NETWORK DATABASE STRUCTURES. Struktur ini tidak menggunakan pointer ataupun
alamat untuk menunjuk pada record tertentu, melainkan dengan menggunakan relasi yang
implisit antara tabel. Relasi yang implisit secara tidak langsung menunjuk relasi dengan
menggunakan data yang ada pada tabel yang dihubungkan yang direpresentasikan pada
kolom, sehingga jika terdapat 2 (dua) tabel atau lebih yang mempunyai kolom yang sama
pada satu baris maka kedua tabel ini dapat digabungkan. Untuk lebih jelas perhatikan ilustrasi
berikut.
Ilustrasi di atas menggambarkan 3 (tiga) tabel yang saling berhubungan, di mana tabel
mempunyai relasi yang implisit terhadap tabel X dan Y. Relasi implisit ini dinyatakan dengan
field pada tabel X dan Y terdapat padatabel Z, sehingga antara tabel X, Y dan Z dapat
digabungkan untuk mengambil data pada record tertentu.
1. Mudah digunakan
Database relational dapat dibaca dan juga dipahami relatif lebih mudah dengan tipe database
lain seperti databse tree dan database bertingkat yang lebih sulit. Kebanyakan mata kuliah
ataupun lembaga bimbingan komputer tentang pemrograman pasti mengjarkan tentang
database relasional sebagai dasar untuk memahami jenis database yang lebih komplek seperti
database tree. Bentuk tabel dari database relasional yang berupa kolom dan juga baris dapat
dengan mudah dibaca dan dipahami bagi pemula yang bahkan belum pernah mempelajari
tentang pemrograman sekalipun.
2. Penggunaanya Fleksibel
Setiap data pada tabel yang ada pada database relasional yang datanya ingin diambil atau
digunakan oleh program dapat dimanipulasi dengan operator operator tertentu. operator
seperti ‘join’, ‘where’, dan ‘and’ dapat membentuk informasi yang dinginkan sehingga
bentuk dan jumlah data bisa sesuai dengan kebutuhan program.
SUMBER :
BMP EKSI4312 (Sistem Informasi Akuntansi edisi 3) Modul 4 Halaman 4.13
https://dosenit.com/kuliah-it/database/keuntungan-dan-kerugian-database-relasional
Diskusi Minggu Ke 3
Matkul : Teori Portofolio dan Analisis Investasi
Dosen : David Syam Budi Bakroh
Jawab :
Sehingga, expected rate of return untuk saham dari PT. Harun adalah
= (K1.P1) + (K2.P2) + (K3.P3) + (K4.P4)
= (-0,10 × 0,30) + (0,00 × 0,10) + (0,10 ×0,30) + (0,25 × 0,30)
= (-0.03) + 0 + 0,03 + 0,075
= 0,075 atau 7,5%
Seorang broker pialang menyarankan anda agar anda berinvestasi di PT Hanan. Setelah
menganalisis laporan tahunannya dan informasi material lainnya, anda yakin bahwa
distribusi rate of return-nya ialah sebagai berikut.
Berdasarkan data di atas, hitunglah return ekspektasian PT Hanan?
Jawab :
Sehingga, expected rate of return untuk saham dari PT. Hanan adalah
= (K1.P1) + (K2.P2) + (K3.P3) + (K4.P4) + (K5.P5) + (K6.P6)
= (-0,60 × 0,05) + (-0,30 × 0,20) + (-0,10 × 0,10) + (0,20 × 0,30) + (0,40 × 0,20) + (0,80 ×
0,15)
= (-0,03) + (-0,06) + (-0,01) + 0,06 + 0,08 + 0,12
= 0,16 atau 16%
Berdasarkan soal nomor 1 dan 2, tanpa perhitungan formal lainnya, mana di antara ke dua
perusahaan tersebut yang menimbulkan risiko paling besar? Berikan alasanmu
Menurut perhitungan di atas perusahaan yang menimbulkan resiko paling besar adalah soal
nomor 2 yaitu saham dari PT. Hanan, karena tingkat return expektasi yang tinggi juga akan
menimbulkan resiko yang tinggi juga. Hubungan tingkat risiko dan return harapan merupakan
hubungan yang bersifat searah dan linear. Artinya semakin besar risiko suatu aset maka
semakin besar pula return harapannya.
Investor adalah makhluk yang rasional sehingga tidak akan menyukai ketidakpastian atau
risiko. Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor
tersebut. investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi pula.
Demikian sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung risiko yang terlalu tinggi
tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi.
SUMBER :
1. BMP EKSI4203 (Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi 3) Modul 3 Halaman
3.11
2. https://www.scribd.com/document/390301004/contoh-soa-risk-doc
3. https://library.uns.ac.id/pertimbangan-return-dan-risiko-dalam-keputusan-investasi/
4. Pendapat saya sendiri
Dalam ilmu akuntansi, secara umum pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendapatan
operasional dan pendapatan non-operasional. Dalam siklus pendapatan ini, contoh yang
digunakan adalah pendapatan operasional. Yang dimaksud dengan pendapatan operasional
adalah pendapatan hasil usaha yang diperoleh dari aktivitas operasi utama/bidang utama yang
dijalankan sebuah perusahaan. Proses yang terjadi pada siklus pendapatan dijelaskan pada
ketiga diagram berikut ini.