Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 4

PRAKTIK AKUNTANSI KREATIF

AKUNTANSI MANAJER E

Nama : Dyah Ayu Luthfiana Putri

NPM : 210326216

A. Kasus Manipulasi Keuangan PT KAI


Dalam laporan kinerja keuangan tahunan yang diterbitkan pada tahun 2005, PT KAI
mengumumkan bahwa mendapatkan keuntungan sebesar Rp.6,90 milyar. Padahal jika
dicermati, sebenarnya PT KAI harus dinyatakan mengalami kerugian sebesar Rp.63
milyar. Kerugian ini terjadi karena PT KAI sudah 3 tahun tidak dapat menagih pajak
pihak ketiga. Tetapi, dalam laporan keuangan itu, pajak pihak ketiga dinyatakan sebagai
pendapatan. Padahal, berdasarkan standar akuntansi keuangan, ia tidak dapat
dikelompokkan dalam bentuk pendapatan atau asset. Dengan demikian, kekeliruan dalam
pencatatan transaksi atau perubahan keuangan telah terjadi di sini.

Di lain pihak, PT KAI memandang bahwa kekeliruan pencatatan tersebut hanya terjadi
karena perbedaan persepsi mengenai pencatatan piutang yang tidak tertagih.
Terdapat pihak yang menilai bahwa piutang pada pihak ketiga yang tidak tertagih itu
bukan pendapatan. Sehingga, sebagai konsekuensinya PT KAI seharusnya mengakui
mengalami kerugian sebesar Rp. 63 milyar. Sebaliknya, ada pula pihak lain yang
berpendapat bahwa piutang yang tidak tertagih tetap dapat dimasukkan sebagai
pendapatan PT KAI sehingga keuntungan sebesar Rp. 6,90 milyar dapat dirah pada tahun
tersebut. Diduga, manipulas laporan keuangan PT KAI telah terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya. Sehingga, akumulasi permasalahan terjadi disini.

B. Tanggapan saya terhadap kasus ini, saya sangat menyayangkan hal seperti ini terjadi di
sebuah perusahaan BUMN terbesar di Indonesia. Seharusnya, bagi sebuah perusahaan
besar seharusnya bisa merekrut akuntan dan auditor profesional agar tidak terjadi hal-hal
manipulasi keuangan seperti ini. Perusahaan juga harus memiliki aturan yang berbasis
hukum bagi orang dalam dan pekerja yang melakukan tidak kriminal di perusahaan
tersebut. Ada hal mendasar yang harus diperhatikannya sebagai wujud penerapan tata
kelola perusahaan yang baik. Auditor eksternal yang dipercayai harus benar-benar
memiliki integritas serta proses harus terlaksana berdasarkan kaidah-kaidah yang telah
diakui validitasnya.

C. Etika yang dilanggar dalam kasus ini :


o Transparansi: Manipulasi data keuangan merupakan tindakan yang tidak transparan dan
dapat menyesatkan para pemangku kepentingan.
o Akuntabilitas: Para pihak yang terlibat dalam manipulasi data keuangan tidak
menunjukkan akuntabilitas atas tindakannya.
o Tanggung Jawab: Manipulasi data keuangan dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan dan para pemangku kepentingan.

Anda mungkin juga menyukai