2. Pihak Ekstern
Pihak ekstern adalah pihak di luar perusahaan tetapi mempunyai kepentingan
terhadap perusahaan. Pemakai informasi dari pihak ekstern dapat dirincikan lagi
menjadi enam kelompok, yaitu sebagai berikut:
a. Pemilik Perusahaan
Pemilik perusahaan dan calon pemilik perusahaan perlu mengetahui posisi
keuangan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang serta hasil yang dapat
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Kreditor
Sebelum memberikan pinjaman, kreditor (misalnya bank) memerlukan informasi
keuagan perusahaan. Tujuannya adalah untuk menilai kemampuan keuangan
perusahaan dalam menanggung risiko yang mungkin terjadi. Kreditor harus dapat
menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu
mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak usulan kredit dari suatu
perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau menunjukkan
hal yang negatif.
c. Pemerintah dan Badan-badan Pemerintah
Pemerintah dan badan-badan pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk
keperluan pemungutan pajak dan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan
serta undang-undang yang lain. Perusahaan diharuskan untuk membuat laporan
keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yag harus dibayar
oleh perusahaan.
d. Karyawan dan Serikat Pekerja
Karyawan dan serikat pekerja sangat berkepentingan terhadap informasi keuangan
perusahaan untuk perundingan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan, dan
kepentingan karyawan lainnya. Melalui informasi akuntansi, karyawan perusahaan
dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan. Jika posisi keuangan
dan kemajuan perusahaan menunjukkan hasil yang baik, maka keadaan ini akan
menenteramkan karyawan perusahaan dalam kelangsungan kerjanya.
e. Investor
Investor adalah anggota masyarakat yang mampu atau mempunyai permodalan. Jika
mereka akan menginvestasikan modalnya, maka mereka akan memerlukan data
informasi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat kemampulabaan atau
profitabilitas perusahaan serta prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Apabila posisi keuangan perusahaan itu sehat, maka investor mungkin akan
menanamkan modalnya pada perusahaan dengan cara membeli saham atau
obligasi.
f. Pelanggan Perusahaan
Pelanggan atau partner bisnis sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi
untuk mengadakan evaluasi terhadap hubungan dagang atau usaha di masa
mendatang.
g. Masyarakat
Perusahaan berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan sumbagan
yang berarti bagi perekonomian nasional, termasuk penyediaan lapangan kerja dan
perlindungan investor domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat
dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan (trend) dan perkembangan
terakhir kemakmuran beserta rangkaian kegiatan perusahaan.
7. berikut ini bidang bidang akuntansi :
1. Financial Accounting / Akuntansi Keuangan
2. Management Accounting / Akuntansi Manajemen
3. Cost Accounting / Akuntansi Biaya
4. Tax Accounting / Akuntansi Pajak
5. Auditing / Akuntansi Pemeriksaan
6. Budgetary Accounting / Akuntansi Anggaran
7. Government Accounting / Akuntansi Pemerintahan
8. Education Accounting / Akuntansi Pendidikan
9. Accounting System / Sistem Akuntansi
10. International Accounting / Akuntansi Internasional
8. etika ini mengatur bagaimana seorang akuntan melakukan pekerjaannya. Tanpa kode etik
seorang akuntan bisa saja langsung diberhentikan. Karena dalam profesi akuntansi sangat
rawan dalam kasus skandal yang tentu saja melanggar kode etik.
Itulah sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia megeluarkan kode etik yang harus dipatuhi
akuntan. Etika ini memiliki beberapa tujuan tersendiri yaitu :
a. Meningkatkan mutu organisasi profesi, profesi, dan pengabdian anggota profesi.
b. Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
c. Menjunjung tinggi martabat profesi
d. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
e. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
f. Menentukan baku standar.
9. Adapun jenis-jenis perusahaan :
1. Usaha Perseorangan,
2. Firma (Fa) (Persekutuan antara dua orang atau lebih),
3. Perseroan Komanditer (CV) (Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua
setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan
usahanya di Indonesia.),
4. Perseroan Terbatas(PT) (Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang
paling populer dalam bisnis dan paling banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di
Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha diberbagai bidang.) ,
5. Perusahaan Negara Umum (PERUM) (perusahaan unit bisnis negara yang seluruh
modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan
penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta
mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.),
6. Koperasi (Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama), dan
7. Yayasan (suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial,
keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal
yang ditentukan dalam undang-undang.)