Anda di halaman 1dari 5

Tugas.

1
Kerjakanlah Tugas 1 ini dengan baik dan hindari COPY-PASTE.  Jika hasil atau
jawaban terbukti hanya copy paste semata tanpa proses editing, analisis dan kesimpulan,
maka akan diberi nilai nol (0)
1. Jelaskan arti dari definisi jasa dalam jasa menurut Kotler dan Keller!
2. Jelaskan 5 kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow!
3. Jelaskan 3 atribut yang dapat dilakukan penyedia jasa dalam meningkatkan
keputusan pembelian oleh konsumen menurut Lovelock dan Writz!
4. Jelaskan Strategi alternatif yang dapat dilakukan pesaing untuk bertahan dalam
suatu pasar!
5. Jelaskan 5 macam kategori penawaran produk menurut Kotler dan Keller!
Salam Sukses dan Sehat Selalu

JAWAB :
1. Jelaskan arti dari definisi jasa dalam jasa menurut Kotler dan Keller!

Menurut Kotler & Keller (2012) jasa dapat didefinisikan sebagai “setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang
pada dasarnya bersifat intangible(tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Melalui definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa jasa
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat intangible yang hanya bisa
dirasakan penggunanya atau si pemesan jasa tersebut dan tidak ada sifat
kepemilikan dalam jasa.

2. Jelaskan 5 kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow!

a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)


Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan
itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur dan
oksigen (sandang, pangan, papan). Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah
potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya.
Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari
teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua
kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat
yang sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya
hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika mereka
berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah citarasa makanan
yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya. Seseorang yang
sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur
ataupun tekstur makanan.
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal.
Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa
terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan
cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk
makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah
santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah
cukup untuk membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis
adalah hakikat pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan
menjadi lapar lagi dan akan terus menerus mencari makanan dan air lagi.[2]
Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus menerus
muncul.[2] Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian
kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa
mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut tanpa
harus mencari-carinya lagi.
b. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa
yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya
mengancam seperti kriminalitas, perang, terorisme, penyakit, takut, cemas,
bahaya, kerusuhan dan bencana alam. Serta kebutuhan secara psikis yang
mengancam kondisi kejiwaan seperti tidak diejek, tidak direndahkan, tidak
stres, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan
fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak
pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran,
banjir atau perilaku berbahaya orang lain.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama
seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan
selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki
kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta akan berusaha
keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.
c. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (Social Needs)
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka
muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki.
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh orang lain
agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bentuk akan pemenuhan
kebutuhan ini seperti bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan,
kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan antarpribadi seperti
kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang kebutuhan
cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa panik saat
menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan diterima
orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada orang lain menolak
dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu
hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling
percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut jika
kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya. Maslow juga mengatakan
bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan cinta yang
menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya,
menciptakannya dan meramalkannya.
d. Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs)
Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, selanjutnya manusia akan
bebas untuk mengejar kebutuhan egonya atas keinginan untuk berprestasi dan
memiliki prestise. Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua
kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah
dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati
orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, perhatian,
reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah
kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi,
penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi
kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang
aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
e. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs)
Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri, yaitu
kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang lain.
Pada tahap ini, seseorang mengembangkan semaksimal mungkin segala potensi
yang dimilikinya. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak
melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus
untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat
untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja
menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk
aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi.
Akan tetapi selama tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda
memiliki pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah
seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai
aktualisasi diri.

3. Jelaskan 3 atribut yang dapat dilakukan penyedia jasa dalam meningkatkan


keputusan pembelian oleh konsumen menurut Lovelock dan Writz!

Menurut Lovelock dan Wirtz (2011 : 37), jasa adalah tindakan atau kegiatan
ekonomi yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain, yang paling
umum menggunakan kinerja berbasis waktu, untuk membawa hasil yang
diinginkan pada konsumen yang menerima, benda, atau aset lainnya yang
merupakan tanggung jawab pembeli. Sebagai pertukaran dengan uang, waktu,
dan usaha yang diberikan, pelanggan suatu jasa mengharapkan nilai dari suatu
barang, tenaga kerja, keterampilan profesional, fasilitas, dan sistem, tetapi
mereka biasanya tidak mendapatkan hak kepunyaan atas bukti fisik yang ada.
Jasa sendiri terdiri dari dua produk jasa, yaitu produk utama dan produk
tambahan. Konsep jasa diwakili oleh produk utama yang disertai dengan
layanan tambahan. Layanan tambahan ini membantu dalam mendiferensiasi
produk utama sekaligus menciptakan keuntungan kompetitif dengan
memfasilitasi penggunaan dan meningkatkan nilai dan daya tarik dari produk
utama.

3 atribut yang dapat dilakukan penyedia jasa dalam meningkatkan keputusan


pembelian oleh konsumen menurut Lovelock dan Writz adalah :
1. Pre-Purchase
Tahap sebelum pembelian dimana pelanggan sadar akan adanya kebutuhan
yang harus dipenuhi sehingga ia mencari informasi dan mengevaluasi
alternatif – alternatif yang ada untuk selanjutnya menentukan jasa apa yang
akan mereka beli.
2. Service Encounter
Tahap berlangsungnya serangkaian hubungan dengan jasa yang pelanggan
telah pilih. Disini, pelanggan benar – benar merasakan bagaimana kinerja
yang perusahaan berikan kepada pelanggan.
3. Post – Encounter
Tahap dimana pelanggan melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan
yang telah mereka rasakan dan membandingkannya dengan ekspektasi
mereka. Disinilah di mana pelanggan memutuskan apakah mereka puas atau
tidak, dan adakah tindakan selanjutnya yang mereka lakukan berkaitan
dengan itu.

4. Jelaskan Strategi alternatif yang dapat dilakukan pesaing untuk bertahan dalam
suatu pasar!

a. STRATEGI INTENSIF
Strategi intensif adalah jenis strategi yang mewajibkan adanya upaya-upaya
intensif jika posisi kompetitif dari sebuah perusahaan dengan produk yang ada
pada saat ini ingin membaik. Berikut ini adalah jenis-jenis dari strategi intensif.
b. STRATEGI DIVERSIFIKASI
Strategi diversifikasi adalah suatu jenis dari strategi alternatif dimana
perusahaan akan melakukan penambahan produk atau jasa yang baru dengan
tujuan untuk membantu meningkatkan penjualan perusahaan.
c. STRATEGI MERGER
Strategi Merger adalah suatu jenis dari strategi alternatif, Definisi dari merger
itu sendiri adalah sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan
yang lainnya. Dalam hal ini artinya adalah perusahaan yang akan melakukan
pembelian akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga
akan mengambil baik aset maupun kewajiban dari perusahaan yang dibeli.
Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi.
d. STRATEGI INTEGRASI
Strategi Integrasi adalah suatu jenis dari strategi alternatif yangmana
memungkinkan untuk sebuah perusahaan dapat mendapatkan akses kontrol atas
distributor, pemasok dan pesaing.
e. STRATEGI KEMITRAAN
Berikut ini adalah tujuan dari Strategi kemitraan yaitu sebagai berikut ini:
1) Memberi jalan mitra dengan mudah untuk masuk ke pasar
2) Mengurangi resiko dari akibat perubahan lingkungan yang ada
3) Kemampuan untuk saling melengkapi satu sama lain
4) Memperoleh sumber-sumber pendapatan dari luar yang dapat dihasilkan
oleh perusahaan.
f. STRATEGI AKUISISI
Akuisisi adalah bentuk dari pengambilan kepemilikan atau pengontrolan atas
saham atau asset dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lainnya. Dalam
peristiwa pengambilan kepemilikan ini baik perusahaan pengambilalih atau
yang akan diambil alih tetap akan terus eksis sebagai badan hukum yang
terpisah.
g. STRATEGI TURN AROUND
Strategi Turn Around adalah suatu bentuk strategi untuk melaksanakan
pembenahan/perbaikan terhadap suatu kondisi bisnis yang ada sekarang ini
yang melalui pencarian metode lain supaya perusahaan efisien, pengurangan
pekerja yang tidak produktif, penghapusan produk yang tidak mendapatkan
keuntungan, merapikan distribusi, pemotongan aktivitas yang tidak perlu untuk
dilaksanakan dan lain sebagainya.
h. STRATEGI JOINT VENTURE
Joint Venture adalah suatu pengertian yang sangatlah amat luas. Strategi Joint
venture tidak saja mencakup suatu kemitraan dimana tiap-tiap dari pihak yang
mempunyai hubungan melaksanakan penyertaan modal (equity joint ventures)
namun dalam bentuk-bentuk kemitraan yang lainnya yang lebih longgar,
memiliki sifat kurang permanen dan juga tidak harus melibatkan partisipasi
modal.
i. STRATEGI LIKUIDASI
Strategi likuidasi adalah Strategi untuk menjual aset bisnis yang semuanya akan
ditutup akibat dari kegagalan atau tidak dapat secara konsisten untuk mencapai
tujuannya. menjual asset perusahaan yang nilainya tangible (Tangible adalah
suatu aset yang tergolong dalam golongan aset menurut keberadaan fisik
dimana pada tangible dapat diartikan sebagai aset yang bisa dihitung dan dapat
dilihat secara langsung dengan secara fisik) adalah strategi likuidasi. Dalam
melaksanakan Strategi likuidasi diakui sebagai suatu dari bentuk kekalahan dan
mempunyai konsekuensi secara emosional. Namun, lebih baik berhenti untuk
melanjutkannya daripada terus menerus kehilangan sejumlah uang atau bisa
dikatakan gulungtikar.

5. Jelaskan 5 macam kategori penawaran produk menurut Kotler dan Keller!

a. Produk Fisik Murni


Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik, misalnya pasta gigi,
sabun mandi, sabun cuci, dll, tanpa ada jasa atau pelayanan yang
melengkapinya.
b. Produk Fisik Dengan Jasa Pendukung
Kategori ini berupa produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa jasa
pelengkap untuk meningkatkan daya tarik produk bagi para konsumen.
Contohnya, produsen mobil melengkapi produknya dengan berbagai jasa
pendukung, seperti jasa pemeliharaan dan reparasi, penggantian dan
pemasangan suku cadang, dll.
c. Hybrid
Dalam kategori ini, komponen jasa dan barang sama besar porsinya.
d. Jasa Utama yang Dilengkapi dengan Barang dan Jasa Minor
Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa tambahan
(pelengkap) dan/atau barang-barang pendukung. Contoh, sekalipun penawaran
utama perusahaan penerbangan adalah jasa transportasi, produk fisik tetap
dibutuhkan (misalnya pesawat, makanan, minuman, serta bahan bacaan selama
penerbangan).
e. Jasa Murni
Penawaran hampir seluruhnya berupa jasa. Misalnya fisioterapi, konsultasi
psikologi, jasa tukang pijat, dll.

Anda mungkin juga menyukai