Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

MEMAHAMI SEGMENTING – TARGETING - POSITIONING


Segmenting-Targeting-Positioning merupakan strategi pemasaran yang terbukti berdampak
terhadap positif terhadap kinerja pemasaran pelaku usaha. Dimulai dari pemilihan segmen yang
hendak dituju dan secara spesifik menentukan siapa yang menjadi target pasarnya. Kemudian
untuk memenangkan persaingan salah satu cara yang dapat dilakukan pelaku usaha adalah
membuat konsumen selalu mengingat produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

Untuk Tugas 1 ini setiap Mahasiswa melakukan survey dan wawancara kepada satu usaha
di kotanya masing-masing

Adapun Hal-hal yang perlu ditanyakan saat wawancara adalah :


1. Profil Perusahaan
2. Jenis produk yang dijual dan harganya
3. Siapa saja Konsumen yang membeli produknya (segmen dan target pasar)\
4. Positioning yang ditawarkan perusahaan
Hasil observasi dan wawancara ditulis rapi menggunakan Ms Word, lalu di-submit ke dalam
sistem elearning UT disertai dengan Gambar/Photo.

Di bagian akhir laporan observasi Anda, tuliskan hasil analisis Anda dengan menjawab
pertanyaan berikut ini :
a. Merujuk pada faktor-faktor segmentasi, menurut Anda karakteristik konsumen usaha
tersebut termasuk faktor segmentasi yang mana? Jelaskan Alasan Anda!
b. Siapakah yang menjadi target pasarnya?
c. Sebutkan strategi apa saja yang perlu dilakukan agar usaha tersebut berada pada posisi yang
terbaik di pasar?

Pendahuluan
Memasuki era pasar global, persaingan di dunia usaha semakin ketat, yang
menuntut setiap perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat
bertahan atau bahkan lebih berkembang. Pemasaran secara global dimaksudkan untuk
memenuhi keinginan, kebutuhan dan dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Sebelum melakukan pemasaran global haruslah memutuskan apakah bergerak ke luar
negeri, pasar mana yang akan dimasuki, bagaimana memasuki pasar tersebut, bagaimana
program pemasarannya dan memutuskan organisasi pemasarannya.
Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting dan
positioning. Segmentasi adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar. Targeting
adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi dan menjangkau pasar. Setelah pasar
sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan positioning. Positioning pada
dasarnya adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.

Sejarah Coca Cola


Coca Cola

Coca Cola pertama kali ditemukan oleh John S.Pemberton, soerang ahli farmasi
yang tinggal di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Ia dilahirkan di Knoxville, Georgia
pada tahun 1831. Semasa kecil ia banyak menghabiskan waktu di Rome. Setelah dewasa,
dia banyak mengembangkan obat-obatan paten yang diakui khasiatnya oleh masyarakat.
Formula minuman Coca-Cola ditemukan pada 8 Mei 1886 di Atlanta, Georgia, Amerika
Serikat. Setelah mendapat gelar kedokteran di bidang farmasi dari Universitas
Philadelphia pada tahun 1855, ia lalu pindah ke Colombus Georgia, bersama istrinya
Anna Eliza Clifford Lewis dan anak laki-lakinya Charles Ney Pemberton.
Tahun 1869, Pemberton pindah ke Atlanta Georgia, disana ia berhasil
menciptakan dan menjual minuman yang mengandung alkohol yang dikenal dengan
nama French Wine Coca. Namun, bisnis minuman yang memberikan banyak penghasilan
itu tidak berjalan secara mulus sejak Atlanta mengharamkan penggunaan alcohol.
Pemberton terpaksa menukar formula French Wine Coca, membuang kata French Wine,
dan tidak lagi menggunakan kokain di dalam Coca Cola, tetapi diganti dengan kafein,
gula, asam sitrat, dan minyak pati buah-buahan masih diperbolehkan. Hingga saat ini
formula Coca Cola masih menjadi rahasia yang tersimpan rapi.
Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland
Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan
untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh pada zaman
penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah kemerdekaan Republik Indonesia,
pabrik tersebut beroperasi dibawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan
status perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, dengan pertambahan usahadan modal, IBL berubah menjadi
nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik
pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut
meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk
yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Pada tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil
Ltd, suatu grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan
EropaTimur yang bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut
mengakibatkan nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT.
CCAI). Tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang
ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT.
CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink),
sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman
ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB.
Jenis-jenis Coca Cola yaitu, Coca Cola, New Coke, Diet Coke, Coca-Cola C2,
Coca-Cola Zero, Cherry Coke, Vanilla Coke, Coca-Cola with Lime, Raspberry Coke,
Coke ZERO, Caffeine free Coke. Namun yang ada di Indonesia hanya ada Coca-Cola,
Coca-Cola Zero, dan Diet Coke.

Profil Perusahaan (PT. Coca-Cola Amatil Indonesia)

PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen minuman


ringan terkemuka di Indonesia. Produk-produk yang diproduksi adalah produk berlisensi
dari The Coca-Cola Company. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang
yang terdiri dari perusahaan-perusahaan joint venture antara perusahaan local dan Coca-
Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor Coca-Cola di
dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992.
Produksi pertama Coca-Cola Di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik
yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat itu hanya sekitar 10.000 krat.
Tahun 1980-an, berdirilah 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia untuk
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal
tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung
menjadi satu, dan tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan
tersebut bergabung dalam perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-
Cola Bottling Indonesia.

Analisis Product
Coca cola teman imut menggunakan botol plastik Pet dalam mengemas
produknya. Kemasan ini sangat praktis dan mudah dibawa sehingga cocok untuk remaja
yang biasanya lebih menyukai sesuatu yang praktis.

Analisis Price
Teman Imut merupakan produk Coca cola kemasan botol plastik Pet
(Polyethylene Tenephtalate) berukuran 250 Ml dengan harga Rp4.000 yang sangat praktis
dan mudah dibawa karena ukurannya yang pas dan handy. Kemasan sekali pakai (single
served pack) memiliki pertumbuhan yang sangat pesat di Indonesia sejalan dengan semakin
meningkatnya tuntutan terhadap produk berkemasan praktis.

Analisis Place
Coca cola teman imut memilih tempat-tempat yang sering didatangi remaja
sebagai lokasi penjualan produk mereka, contohnya : mall, kampus, sekolah, dll.

Analisis Promotion
komunikasi iklan Coca-Cola Teman Imut yang menggunakan Asmirandah dan
Samuel Zilgwynn sebagai bintang iklan karena personifikasinya cocok dengan karekter
remaja yang menjadi target utama Coca-Cola teman imut.

Segmentasi
Segmentasi pasar adalah suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok-
kelompok konsumen yang lebih kecil dan homogen yang memiliki kebutuhan serupa
sehingga perusahan dapat menetapkan strategi yang tepat untuk kelompok-kelompok
konsumen tersebut. Segmentasi ini berguna untuk membantu perusahaan membuat dan
memasarkan produk yang spesifik sehingga dapat memenuhi kebutuhan sebagian pasar
yang menjadi targetnya. Segmentasi dalam Coca Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi
segmentasi secara geografis, demografi, dan psikologi.
Segmentasi geografis adalah membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang
berbeda. Dewasa ini produk Coca Cola telah tersebar di lebih dari 200 negara. Negara-
negara ini memiliki benua, wilayah, jumlah kepadatan penduduk, dan iklim. Produk Coca
Cola hampir menjangkau di semua benua. Wilayah yang dipilih sebagai target pemasaran
produk Coca Cola adalah wilayah yang luas dari segi geografis meskipun ada negara-
negara yang memiliki luas wilayah kecil menjadi target pemasaran Coca Cola seperti
Singapura. Dalam hal jumlah kepadatan penduduk, Coca Cola memilih negara yang
memiliki jumlah penduduk yang banyak, hal ini dimaksudkan agar penjualan produk
Coca Cola menjadi maksimal meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa produk Coca
Cola juga ada di wilayah yang jumlah penduduknya sedikit. Iklim di daerah persebaran
Coca Cola beragam, terlihat dari pemasaran yang tersebar di daerah tropis, subtropis,
serta daerah dingin. Iklim yang berbeda ini tidak mempengaruhi pemasaran produk Coca
Cola karena produk ini dapat dinikmati di berbagai iklim.
Berbeda dengan segmentasi geografis, segmentasi demografi fokus terhadap
pengelompokkan berdasarkan pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk,
usia, pekerjaan, agama, budaya, kewarganegaraan dan kondisi perekonomian negara.
Usia yang menjadi target adalah usia produktif. Target pemasaran pada usia produktif
atau yang biasa disebut kaula muda ini dinyatakan langsung oleh Charles Rossi, Sales &
Marketing Director PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang dikutip di majalah Tempo. Usia
produktif ini dapat dikategorikan sebagai remaja, mahasiswa, dan pekerja. Jumlah
pendapatan yang menjadi target utama pemasaran adalah orang yang memiliki
penghasilan stabil dan cenderung besar. Pekerjaan yang menjadi target pemasaran
beragam mulai dari supir angkot, kuli bangunan, buruh, pekerja kantoran, dokter,
pengacara, dll. Dalam hal perbedaan agama, budaya, kewarganegaran dan jenis kelamin
tidak menjadi kendala dalam pemasaran produk ini karena agama, budaya,
kewarganegraan dan jenis kelamin apa saja dapat menikmati produk ini. Di lain pihak,
kondisi perekonomian yang dimaksudkan disini adalah kondisi keuangan yang dimiliki
negara sehingga suatu negara dapat dikategorikan sebagai negara maju, berkembang atau
sedang tumbuh. Produk ini juga dapat dibeli di semua kategori negara baik negara maju,
berkembang atau sedang tumbuh.
Segmentasi Psikologi menggunakan pendekatan melalui kepribadian, gaya hidup
dan status sosial konsumen. Gaya hidup dipengaruhi oleh status sosial orang tersebut. Di
sisi lain, minat konsumen untuk membeli barang selain dipengaruhi oleh kelas social,
dipengaruhi oleh gaya hidup dan kepribadian pula. Jadi, antara kepribadia, gaya hidup,
status social dan minat terhadap suatu barang tertentu sangat erat hubungannya. Dalam
Kasus Coca Cola ini, segmentasi psikologi dititik beratkan kepada kalangan yang
memiliki gaya hidup yang tinggi, hedonis, dan memiliki jiwa bebas.

Targeting
Targeting adalah suatu proses untuk mengevaluasi dan memilih target pasar.
Ukuran pertumbuhan, daya tarik keseluruhan segmen, tujuan dan sumber daya
perusahaan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan target pemasaran. Secara
umum targeting dibagi menjadi targeting geografis, demografi, psikologi, tipe produk dan
perilaku.
Secara geografis, target pemasaran adalah orang di seluruh dunia. Dalam hal
demografis yang berkaitan dengan usia, Coca Cola menargetkan produknya untuk
dikonsumsi dari segala usia. Namun, yang menjadi target utama dalam pemasaran produk
adalah yang berusia produktif, terutama remaja yang tinggal di daerah perkotaan. Remaja
yang tinggal di daerah perkotaan yang terpengaruh dengan gaya hidup urban, hedonis dan
memiliki jiwa bebas sering menghabiskan waktu di luar rumah serta dalam perjalanan.
Keadaan ini membuat semakin dibutuhkannya produk minuman dengan kemasan praktis
yang mudah dibawa-bawa dan memiliki kesegaran dan rasa nikmat yang diminati oleh
kalangan remaja.
Adapun demografis dari segi sosial ekonomi, Coca Cola di targetkan untuk
menjangkau masyarakat dari kalangan menengah hingga menengah keatas. Dilihat dari
segi harga yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan minuman ringan yang lain.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa Coca Cola dapat dibeli oleh kalangan sosial
ekonomi yang kurang tinggi.
Selain itu, dari aspek psikologi, Coca Cola menargetkan produk untuk konsumen
yang menyukai sesuatu yang baru, inovatif dan memiliki semangat yang tinggi. Di lain
pihak, Coca Cola juga mendukung untuk merayakan momen kebersamaan bersama
keluarga dan teman. Hal ini ditunjukkan dari slogan Coca Cola yang baru “Rayakan
Kebersamaanmu”. Merayakan momen kebersamaan diwujudkan dalam hal kerja sama
pihak Coca Cola dengan berbagai pihak seperti Pizza Hut, Taman Impian Jaya Ancol,
KFC, Cinema 21 dll. Charles Rossi, Sales & Marketing Director PT Coca-Cola Amatil
Indonesia mengatakan penyediaan Coca Cola di berbagai tempat seperti universitas,
sekolah, dan mall, dan juga tempat di mana orang datang untuk menikmati suasana rileks
dan bersenang-senang bersama keluarga dan teman adalah wujud merayakan
kebersamaan dari Coca Cola.
Berdasarkan tipe produk, target pemasaran dari Coca Cola adalah sebagai berikut:
 Target pasar Coca Cola Zero
Usia 20 - 45 tahun dan orang-orang yang berpenyakit diabetes
 Target pasar Coca Cola
Usia 12 – 50 tahun, lebih banyak ditargetkan ke kalangan remaja dan pemuda.
 Target pasar Diet Coke
Usia 20 – 40 tahun, ibu setelah melahirkan dan kalangan orang-orang yang
melakukan diet.

Positioning
Positioning adalah strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan
melalui produk yang ditawarkan. Coca Cola Amatil Indonesia merupakan perusahaan
minuman terbesar dunia, dengan manufaktur terbesar, serta distributor dan pemasar yang
memusatkan penjualan minuman non- alcohol. Coca Cola mulai dikenal masyarakat
melalui salah satu produknya yang terkenal, yaitu Coca-Cola. Coca Cola selama ini
memposisikan diri sebagai produk minuman ringan pelepas dahaga yang dapat dikonsumi
kapan saja dan dimana saja. Lebih jauh, Coca – Cola identik dengan kesan meriah, ceria,
bahagia, dan penuh semangat sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi oleh siapa saja yang
memiliki jiwa penuh inovasi dan semangat. Coca Cola juga memposisikan diri sebagai
produk berkelas dengan brand yang sudah diakui kredibilitas nya. Tidak berhenti disitu,
Coca Cola juga memposisikan dirinya sebagai “The Real Thing”, yaitu Cola yang klasik
dan original. Motto Coca Cola ini bertujuan untuk mengarahkan atau memberi citra kepada
masyarakat bahwa selain Coca Cola, produk minuman Cola lainnya adalah produk palsu.
Beranjak dari Slogan “The Real Thing”, kini Coca Cola mempopulerkan slogan
“Rayakan Kebersamaanmu”. Slogan ini Coca Cola yang sebelumnya hanya bernilai
sebagai Cola yang asli, namun kini selain asli dapat juga diperuntukkan untuk merayakan
momen kebahagiaan bersama teman dan keluarga.
Berikut ini adalah slogan-slogan yang pernah digunakan oleh Coca Cola
Indonesia:

• 1927-1950 : Minoemlah Coca-Cola


• 1950-2002 : Minumlah Coca-Cola
• 1983-1993 : Coca-Cola Tentu!
• 1993-2002 : Always Coca-Cola
• 2002-2004 : Semangat Coca-Cola
• 2002-2004 : Segarnya Mantap itu Coca-Cola
• 2004-2007 : Segarnya Mantap
• 2007-2008 : Hidup ala Coca-Cola
• 2008-2009 : Brrr... Hidup ala Coca-Cola
• 2009 : Brrr...ekspresi di hidup ala Coca-Cola
• 2009-2010 : Buka Coca-Cola, Buka Semangat Baru
• 2010-2011 : Buka Semangat Baru
• 2012 – 2013 : Segarkan Semangatmu
• 2014 – 2015 : Nikmati Segarnya Coca-Cola Bersama
• 2016 : Rayakan Momen Kebersamaanmu

Tak lama berselang, kini Coca Cola kembali hadir dengan slogan Rasakan
Momennya. Sudah banyak versi iklan Coca Cola yang beredar menceritakan tentang
merasakan momen bersama keluarga, teman atau bahkan orang yang tidak dikenal dengan
baik. Terlebih lagi, dalam iklan Coca Cola dapat dilihat bahwa Coca Cola selain memberi
inovasi terhadap bentuk botol, kini juga memberi inovasi terhadap label nama. Di dalam
label Coca Cola ada nama beberapa orang seperti Yani, Rina, dll. Iklan ini menggambarkan
sekumpulan anak muda yang kangen dengan teman-temannya, lalu mereka merasakan
momennya dengan membeli produk Coca Cola yang ada nama mereka. Selain itu, ada pula
versi iklan rasakan momen silahturahmi. Di dalam label kemasannya, terdapat tulisan Pak
Haji, Nenek, Si Cantik, dll. Inti dari iklan ini adalah untuk terus menyambung tali
silahturahmi. Masih banyak lagi iklan dari Coca Cola yang belum dipaparkan.
Tujuan dari pihak Coca Cola mengganti slogan, label dan terus memperbaharui
iklan selain untuk mengingatkan untuk terus membeli produk Coca Cola, juga
diperuntukkan untuk memberitahu bahwa produk Coca Cola masih eksis.

Anda mungkin juga menyukai