Latar Belakang
The Coca-Cola Company merupakan perusahaan multi nasional yang berasal dari
Amerika Serikat, perusahaan yang memproduksi berbagai macam minuman dan mempunyai
produk yang lebih popular, yaitu Coca Cola. Perusahaan yang berada di Atlanta, Amerika
Serikat ini pertama kali ditemukan oleh seorang Ahli Farmasi Bernama John Stith Pemberton
pada tahun 1886 di Colombus, Georgia. Namun Formula dan Merek Produk ini dibeli pada
tahun 1889 oleh Asa Griggs Candler dan mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company
yang sekarang diketahui oleh seluruh orang di dunia.
The Coca-Cola Company masuk kedalam Indonesia pada masa colonial Hindia
Belanda Hingga Perang Dunia ke II, namun selama perang dunia ke II pabrik Coca-Cola
ditutup dan baru dibuka lagi setelah Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dari
jajahan pada Tahun 1945.
Di tahun 2014, The Coca-Cola System di Indonesia mempekerjakan lebih dari 12.000
karyawan orang di 10 pabrik pembotolan dan di lebih dari 85 pusat distribusi di seluruh negeri.
The Coca-Cola Company memproduksi, menjual dan mendistribusikan lebih dari 10 merek di
Indonesia termasuk minuman ringan berkarbonasi, jus, teh, minuman isotonik, air minum
dalam kemasan, minuman berenergi, dan masih banyak lagi—dengan lebih dari 100 format
kemasan dan ukuran, serta telah melayani lebih dari 600.000 outlet ritel besar dan kecil secara
langsung.
Selama 2 tahun terakhir, The Coca-Cola System telah menginvestasikan lebih dari USD
300 juta di ibukota. Managing Director CCAI, Alison Watkins menyatakan bahwa "tanda
kepercayaan kami terhadap Indonesia adalah minat kami untuk meningkatkan investasi di sana
sebanyak hampir setengah miliar dolar selama 3-4 tahun berikutnya". Muhtar Kent, CEO The
Coca-Cola Company pun menyatakan bahwa "Indonesia merupakan pasar penting bagi
perusahaan kami dalam perjalanan menuju tahun 2020.
Our Roadmap starts with our mission, which is enduring. It declares our purpose as a company
and serves as the standard against which we weigh our actions and decisions. (Translation: Peta
Jalan kami dimulai dari misi kami, yaitu Abadi. Ini menyatakan tujuan Perusahaan kami dan
menjadi standar terhadap apa yang kita pertimbangkan yaitu tindakan atau keputusan)
Our vision serves as the framework for our Roadmap and guides every aspect of our
business by describing what we need to accomplish in order to continue achieving sustainable,
quality growth. (Translation: Visi kami berfungsi sebagai kerangka kerja untuk Peta Jalan kami
dan memandu setiap aspek bisnis kami dengan menjelaskan apa yang perlu kami capai untuk
terus mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan.)
• People: Be a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
• Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that anticipate
and satisfy people's desires and needs.
• Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers, together we create
mutual, enduring value.
• Planet: Be a responsible citizen that makes a difference by helping build and support
sustainable communities.
• Profit: Maximize long-term return to shareowners while being mindful of our overall
responsibilities.
• Productivity: Be a highly effective, lean and fast-moving organization.
◊ Strength (Kekuatan)
➢ Riset and Development yang intensif
➢ SDM yang terlatih
➢ Harga Produk Yang Kompetitif
➢ Keadaan Distribusi dan Pangsa Pasar
➢ Harga Produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih
➢ Sebagai inovator dalam industri soft drink
➢ Strategi pemasaran yang baik
➢ System informasi yang baik
➢ Kemasan produk yang menarik
➢ Loyalitas Konsumen
➢ Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
➢ Coca Cola memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis
produk yang paling inovatif dan atraktif
◊ Weakness (Kelemahan)
➢ Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi
keinginan pasar
➢ Sebagai perusahaan beverage memiliki kontrak ekskulisif kepada Pepsi Company
➢ Ketersediaan bahan baku
➢ Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor
lain
➢ Biaya produksi yang tinggi
◊ Opportunity (Peluang)
➢ Kestabilan Struktur Harga dan Perkembangan Produk
➢ Bahan pendukung utama produk coca-cola dapat diganti dengan produk yang lain
➢ Respon Terhadap Promosi
➢ Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
➢ Kerjasama dengan berbagai pihak
➢ Semakin meningkatnya pendapatan penjualan PT Coca – Cola
➢ Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
◊ Threat (Ancaman)
➢ Tingginya harga bahan mentah
➢ Ada banyak minuman subsitusi dari produk minuman yang lain
➢ Inovasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
➢ Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku
➢ Di beberapa negara seperti India melarang penjualan coca-cola
The Coca-Cola Company mempunyai segmen korporasi yang bertanggung jawab untuk
memberi keseluruhan perusahaan jalur direksi dan menyediakan pertolongan kepada struktur
wilayah.
Keputusan kunci strategi dari perusahaan ini dibuat oleh 12 Ekesekutif komite (12
Executive Committee). Member dari komite ini membantu pembentukan strategi perusahaan,
Ketua Eksekutif Komite ini menjadi Pemimpin untuk perusahaan dan kursi rapat dewan. Dia
juga merupaka Chief Executive Office (CEO) dan dial ah yang membuat keputusan yang paling
penting. Eksekutif lainnya berperan sebagai kepala eksekutif terhadap berbagian Negara atau
mempunyai bagian bisnis yang penting dan special, contohnya Kepala Bagian Keuangan
(Chief Finance Office)
Dan SBU ini di pisahkan atau dibagikan lagi menjadi sub-divisi, contohnya Eropa
Union, SBU. United Kingdom (UK) masuk dalam Divisi Barat Laut (Northwest), struktur
geografis ini mengenali bahwa
Namun, dikatakan ada sebuah struktur matrix terhadap setiap Fungsi, Contohnya
Kepala Keuangan di Inggris akan melaporkan laporan terhadap Ketua Divisi Inggris, tapi juga
melaporkan kepada Direktur Keuangan bagian Divisi Eropa Barat Laut (Northwest).
Maka dari itu, Pengambilan Keputusan lokal di daerah mempunyai beberapa tahap SBU
yang bertanggung jawab untuk daerah yang spesifik The Coca-Cola Company beroperasi,
adapun beberapa daerah besar di inggris yang mempunyai struktur strateginya sendiri.
Perumusan pasar sasaran dalam segmentasi pasar dapat dilakukan atas dasar kriteria wilayah
pasar sasaran (kriteria geografis) seperti:
Sasaran coca cola tak lain ialah memberi layanan yang prima dan memuaskan kepada lebih
dari 200 juta konsumen melalui sekitar 400,000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia..
Secara Geografi coca cola memiliki target market di semua kota-kota besar seluruh dunia.
Coca cola membidik pasar remaja global laki-laki dan perempuan berusia 12-24 tahun yang
berorientasi pada mode serta berpendidikan.
Target market coca cola secara psikologi membidik konsumen dengan gaya hidup bebas,
humoris, ceria, menyukai tantangan pada semua level sosial. Perilaku Target yang dibidik
adalah konsumen yang loyal terhadap brand Coca Cola, mementingkan kualitas serta kegunaan
dari produk tersebut.
Perusahaan coca cola Indonesia khususnya memproduksi dan mendistribusikan produk
Coca-Cola kepada lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 Pusat Penjualan. Perusahaan
coca cola company dalam penjualan minuman ringannya dilakukan melalui pengecer dan
grosir, yang 90% dianggap skala usaha kecil. Untuk skala usaha kecil, produk minuman ringan
memberikan kontribusi 35% dari total penjualan dan menghasilkan 34% dari keuntungan. 80%
dari penjualan minuman ringan dilakukan melalui pengecer dan grosir.
Strategi Pemasaran Produk The Coca-Cola Company
Value Chain Analysis merupakan krangka kerja analitik yang membantu untuk
menidentifikasikan aktivitas sebuah bisnis yang bisa membuat sebuah Value dan keunggulan
kompetitif terhadap bisnis. Dibawah ini merupakan contoh ilustrasi sebuah Value Chain
Analisis:
Inbound Logistic
Air merupakan bahan utama untuk semua produk yang di manufaktur oleh The Coca-
Cola Company dan sebuah perusahaan biasanya menghadapi sebuah tantangan yang signifikan
dalam mengakseskan bahan utama ini. Coca-Cola menggunakan sirup jagung fruktosa tinggi
(High Fructose Corn Syrup/HFCS) secara ekstensif dan bahan mentah ini dibeli dari pemasok
Amerika Serikat dan dikirim melalui truk.Contohnya orange jus dan orange jus extract di
dapatkan di Florida atau Negara belahan bumi selatan, yaitu Brazil. Untuk pembelian
internasional, logistic masuk fasilitas Negara melalui kapal dan truk. Maka dari itu The Coca-
Cola Company menghargai keragaman di antar pemasokkannya, dan pada tahun 2013, sekita
$952 milliar USD digunakan terhapad bermacam-macam supplier.
Operations
Segmen pengoperasian The Coca-Cola Company dibagi menjadi 7 grup, yaitu:
The Coca-Cola Company bukanlah satu kesatuan dari sudut pandang hukum ataupun
manajerial, namun The Coca-Cola Company memanufakturkan dan menjual minuman yang
berdasar dari sirup dan sari ke mitra pembotolannya. Mitra pembotolan tidak dimiliki oleh The
Coca-Cola Company, tapi manufacturing, kemasan, barang dagangan dan mereka
mendistribusikan hasil terakhir produk terhadap penjual.
Outbound Logistic
The Coca-Cola Company menjual produknya lebih dari 200 negara dan mereka dapat
mengerti bahwa mereka mengklaim untuk mengoprasikan sistem distribusi minuman terbesar
di dunia. Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan ini terdiri dari operasi distribusi
yang dioperasikan atau dikendalikan oleh perusahaan, mitra botol, independen, distributor,
grosi dan pengencer.
Ada 5 mitra pembotolan yang utama yang sudah ditulis dalam tabel ini, 3 dari 5 ini
memasukkii total 33% dari total penjualan unit case volume pada tahun 2014
Marketing Sales
Penjualan minuman yang termasuk pada The Coca-Cola Company portofolia
mempunyai masing-masing jumlah 28,6 Milliar USD, 28,2 Milliar USD, 27.7 Milliar USD
pada unit kasus tahun 2014, 2013 dan 2012. Dan Volume penjualan di Negara Amerika Serikat
menyumbang 19% dari total volume pada tahun 2014. 31% penjualan berasal dari luar Amerika
Serikat, yaitu Mexico, China, Brazil dan Jepang.
The Coca-Cola Company menerapkan strategi pemasaran terintegrasi menggunakan
elemen periklanan, promosi penjualan, acara, dan pengalaman serta hubungan mereka terhadap
pembeli dan pemasaran secara gabungan.
Service
The Coca-Cola Company mempertahankan pelanggannya melalui beberapa Customer Service
via Online (internet) dengan agen Virtual pada Website resminya, dan perusahaan tersebut
mendedikasikan kepada Customer Service. The Coca-Cola Company pun mempunyai situs
yang mempunyai FAQ yang komprehensif dan menutupi segala aspek produk dengan cara
yang detail.