Teori
Pendekatan kompetitif perusahaan akan bervariasi untuk menyesuaikan kondisi pasar
yang spesifik dan preferensi pembeli di masing-masing negara tuan rumah, atau
menggunakan strategi dasar yang sama di semua negara merupakan isu strategis yang
terpenting bahwa perusahaan harus mengatasinya ketika mereka beroperasi di dua atau lebih
pasar luar negeri.
a. Strategi Multi-Domestik: Berpikir Lokal, Bertindak Lokal
Pendekatan ini sangat penting ketika ada perbedaan signifikan antara negara satu dengan
lainnya dalam preferensi pelanggan dan kebiasaan pembeli, ketika ada perbedaan yang
signifikan lintas negara dalam saluran distribusi dan metode pemasaran, ketika peraturan
pemerintah tuan rumah mensyaratkan bahwa produk yang dijual secara lokal memenuhi
standar manufaktur dan spesifikasi yang ketat yang berpikir lokal, bertindak lokal dalam
pendekatan membuat strategi.
Pendekatan ini dibuat untuk selera dan harapan dari pembeli di masing-masing negara
dan pemasaran. Kelemahan strategi berpikir lokal, bertindak lokal adalah menghambat
pengetahuan perusahaan dan sumber daya melintasi batas-batas negara karena perbedaan
strategi dan kemampuan yang berbeda-beda.
b. Strategi Global: Berpikir Global, Bertindak Secara Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada
standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk
terhadap kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba
yang maksimal.
Pendekatan ini bekerja lebih baik di pasar global yang kompetitif atau mulai mengglobal,
strategi global yang melibatkan penggunaan pendekatan kompetitif dasar yang sama (biaya
rendah, diferensiasi, best-biaya, terfokus) di semua pasar negara dan memasarkan produk
yang sama dengan merek yang sama di semua negara di mana perusahaan beroperasi.
c. Strategi Transnasional: Berpikir Global, Bertindak Secara Lokal
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk
semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga
transfer kompetensi serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan
pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga
melakukan diferensiasi.
Coca-Cola
Coca-Cola Zero
Diet Coke atau Coca-Cola Light
Fanta
Sprite
Dasani
Minute Maid
Mello Yello
Fresca
Lilt
Lift
TaB
Powerade
Powerade Zero
Aquarius
Nestea (di bawah lisensi dari Nestlé)
Frestea (di bawah lisensi dari Pacific Refreshments Pte. Ltd.)
Barq's
Pibb
Vault
Dr Pepper (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
A&W Root Beer (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
Schweppes (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
Ades
Burn
Ciel
Fruitopia
Georgia
Odwalla
Simply Orange
Glacéau vitaminwater
Glacéau vitaminwater zero
Glacéau smartwater
Fuze
Fuze Tea
Hi-C
Mezzo Mix
dan lain-lain.
4. Analisis
Strategi Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa dilebih
dari satu Negara. Perusahaan seperti ini bias berupa perusahaan kecil yang memiliki satu atau
dua pabrik dinegara lain, atau juga perusahaan-perusahaan raksasa yang beroprasi diseantero
planet ini. Beberapa contoh pengedaran strategi transional adalah coca-colaCoca-Cola atau
Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin
pengecer di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company.
Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal dan paling luas penjualannya. Saingan
utamanya adalah Pepsi.
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-cola menjual empat
dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-cola, Diet coke, Sprite, dan
Fanta. Coca-cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca-cola kurang
lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-produk
coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.