Anda di halaman 1dari 6

2.

Teori
Pendekatan kompetitif perusahaan akan bervariasi untuk menyesuaikan kondisi pasar
yang spesifik dan preferensi pembeli di masing-masing negara tuan rumah, atau
menggunakan strategi dasar yang sama di semua negara merupakan isu strategis yang
terpenting bahwa perusahaan harus mengatasinya ketika mereka beroperasi di dua atau lebih
pasar luar negeri.
a. Strategi Multi-Domestik: Berpikir Lokal, Bertindak Lokal
Pendekatan ini sangat penting ketika ada perbedaan signifikan antara negara satu dengan
lainnya dalam preferensi pelanggan dan kebiasaan pembeli, ketika ada perbedaan yang
signifikan lintas negara dalam saluran distribusi dan metode pemasaran, ketika peraturan
pemerintah tuan rumah mensyaratkan bahwa produk yang dijual secara lokal memenuhi
standar manufaktur dan spesifikasi yang ketat yang berpikir lokal, bertindak lokal dalam
pendekatan membuat strategi.
Pendekatan ini dibuat untuk selera dan harapan dari pembeli di masing-masing negara
dan pemasaran. Kelemahan strategi berpikir lokal, bertindak lokal adalah menghambat
pengetahuan perusahaan dan sumber daya melintasi batas-batas negara karena perbedaan
strategi dan kemampuan yang berbeda-beda.
b. Strategi Global: Berpikir Global, Bertindak Secara Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada
standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk
terhadap kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba
yang maksimal.
Pendekatan ini bekerja lebih baik di pasar global yang kompetitif atau mulai mengglobal,
strategi global yang melibatkan penggunaan pendekatan kompetitif dasar yang sama (biaya
rendah, diferensiasi, best-biaya, terfokus) di semua pasar negara dan memasarkan produk
yang sama dengan merek yang sama di semua negara di mana perusahaan beroperasi.
c. Strategi Transnasional: Berpikir Global, Bertindak Secara Lokal
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk
semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga
transfer kompetensi serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan
pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga
melakukan diferensiasi.

3. Sekilas Tentang Perusahaan


Sejarah Coca-Cola
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca cola menjual empat
dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca cola, Diet coke, Sprite, Fresh
Tea dan Fanta. Coca cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca cola
kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-
produk coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth
Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama
kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M.
Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat
bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama
dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr.
Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan
mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk
mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk
biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.
Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai
dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda
cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi
penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain
warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti
kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong
penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan
kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya
akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular
pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama
dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Di Indonesia, Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan salah satu produsen dan
distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI)
merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture)
antara perusahaan-perusahaan local yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independent dan
Coca Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar
produk-produk Coca Cola di dunia. Coca Cola Amatil pertama kali berinvestasi di
Indonesiapada tahun 1992.

Daftar merek-merek dari The Coca-Cola Company

 Coca-Cola
 Coca-Cola Zero
 Diet Coke atau Coca-Cola Light
 Fanta
 Sprite
 Dasani
 Minute Maid
 Mello Yello
 Fresca
 Lilt
 Lift
 TaB
 Powerade
 Powerade Zero
 Aquarius
 Nestea (di bawah lisensi dari Nestlé)
 Frestea (di bawah lisensi dari Pacific Refreshments Pte. Ltd.)
 Barq's
 Pibb
 Vault
 Dr Pepper (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
 A&W Root Beer (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
 Schweppes (di bawah lisensi dari Dr Pepper Snapple Group)
 Ades
 Burn
 Ciel
 Fruitopia
 Georgia
 Odwalla
 Simply Orange
 Glacéau vitaminwater
 Glacéau vitaminwater zero
 Glacéau smartwater
 Fuze
 Fuze Tea
 Hi-C
 Mezzo Mix
 dan lain-lain.

4. Analisis

4.2 Mengevaluasi Lingkungan Eksternal Perusahaan

4.6 Strategi Bersaing Di Pasar Internasional


4.6.1 Pendekatan strategi utama
Menghadapi pasar yang unik, merek global harus cermat menyeimbangkan antara
global standardization dan local customization. Standarisasi jelas akan meningkatkan efisiensi
dan konsistensi yang lebih baik dalam menangani operasi global. Merek global harus
melayani beragam pelanggan yang unik di berbagai pasar di banyak negara. Coca Cola
Company dapat melihat bahwa program pemasaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan
target pelanggan di masing-masing negara tersebut. Berbagai kondisi unik itu menuntut
perlunya adaptasi, baik itu melalui fitur produk, maupun dalam kampanye iklan, kemasan,
warna, bahan, harga, iklan, strategi penjualan, dan sebagainya. Diferensiasi di pasar lokal
dapat dilakukan pada content, konteks, atau infrastruktur. Coca-Cola menggunakan
diferensiasi content dan konteks di Asia. Untuk content-nya, Coca-Cola membuat produknya
mengandung lebih sedikit pemanis dan karbonasi di sejumlah negara Asia Tenggara.
Sementara itu, diferensiasi konteks mereka wujudkan dalam bentuk label dan kemasan. Di
Cina, nama “Coca-Cola” ditulis dalam huruf Cina dan diucapkan sebagai Kekoukele, yang
berarti “minuman menyenangkan” atau ”Can-Be-Tasty-Can-Be-Happy” dalam bahasa Cina.
Dalam persaingan pasar internasional Coca-cola Company menggunakan 2 dari 3 pendekatan
strategi utama, yaitu:
Strategi Global
Coca Cola Company telah menerapkan Strategi global dengan baik. Coca-Cola yang
ditemukan pada tahun 1886. Pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1902, produk ini mulai
menyebar ke luar AS, dan setiap tahun terus berkembang. Bahkan pada Perang Dunia II,
pemerintah AS menetapkan kebijakan untuk melengkapi pasukan-pasukannya dengan
perbekalan Coca-Cola.
Coca-Cola Company, telah tersedia di lebih dari dua ratus negara, dan memiliki 146.200
pegawai, serta memiliki misi, yakni, “we strive to refresh the world, inspire moments of
optimism and happiness, create value and make a difference”. Roberto Goizueta, sebagai
CEO yang meneruskan Woodruff, menjelaskan strategi global yang digunakan oleh Coca-
Cola, yaitu :
1) pertumbuhan internasional yang percaya bahwa semua tempat adalah ‘lautan biru’ yang
memiliki peluang. Meskipun AS mengalami kemerosotan ekonomi tahun 1980an, namun
Coca-Cola terus berusaha menyebarkannya ke berbagai belahan dunia;
2) skala ekonomi dimana Goizueta meyakinkan pasar bahwa Coca-Cola memiliki skala
ekonomi yang abadi dan akan meningkatkan kekayaan pasar. Ia menambahkan bahwa,
“..dari 5 merk soft drink terkenal di dunia, kita memiliki 4 diantaranya.”
3) non-negara yang menjelaskan bahwa Coca-Cola Company adalah global company,
meskipun negara AS menjadi entitas yang melekat pada perusahaan ini;
4) ubiquity, dimana Goizueta telah berhasil mewariskan hampir 200 perusahaan, terlebih
berhasil menyebarkannya ke Eropa Timur dimana kekuatan komunisme sangat
mendominasi. Bahkan Coca-Cola berhasil membalap kompetitornya, Pepsi, dan
menyebarkannya di Afghanistan pada 1991; kemudian yang terakhir
5) sentralisasi dan standardisasi (centralization and standardization), dimana terdapat
strategi ‘one-size-fits-all’ baik dalam segi kemasan, rasa, komposisi, dan lainnya (Pankaj
2007, 18-20). Juga seperti yang ditunjukkan oleh Coca Cola Company, kemamuan untuk
menjalankan strategi global  dapat menjadi sumber kuunggulan kompetitif. Dengan
mengadaptasi usaha-usaha promosi penjualan, distribusi, dan layanan pelanggan dengan
kebutuhan lokal, keberadaan Coke sebagai preferensi merek yang kuat membuat
perusahaan berhasil menguasai 70% pangsa pasar minuman ringan di pasar Jepang.

Strategi Transnasional
Perusahaan transnasional  adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa dilebih
dari satu Negara. Perusahaan seperti ini bias berupa perusahaan kecil yang memiliki satu atau
dua pabrik dinegara lain, atau juga perusahaan-perusahaan raksasa yang beroprasi diseantero
planet ini. Beberapa contoh pengedaran strategi transional adalah coca-colaCoca-Cola atau
Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual di berbagai restoran, toko, dan mesin
pengecer di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company.
Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal dan paling luas penjualannya. Saingan
utamanya adalah Pepsi.
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-cola menjual empat
dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-cola, Diet coke, Sprite, dan
Fanta. Coca-cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca-cola kurang
lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-produk
coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.

Anda mungkin juga menyukai