Anda di halaman 1dari 29

MEDIA PLANNING & BUYING

// 2022

MEDIA PERTEMUAN -
BIOSKOP:

COCA-COLA DI
CINEMA XXI
KELOMPOK 6
ANGGOTA KELOMPOK

1. Vicky Firdaus Arifin 193516516507


2. M. Febrian Eka S 193516516477
3. Iqbal Aufa Harizki 193516516271
4. Kevin Octaviano 173112351650187
5. M. Syeran Aliansyah 193516516253
6. David Enddy 173112351650188
MEDIA PLANNING & BUYING

// 2022

THE COCA-
COLA COMPANY
01 Profil Perusahaan
The Coca-Cola Company

Sebuah perusahaan multinasional asaltAmerika


Serikat dalam bidang minuman, termasuk
pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat
minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas
di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.

Perusahaan ini terkenal dengan produk utama


Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh
seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada
tahun 1886 di Columbus, Georgia.

Formula dan dan merek Coca-Cola dibeli pada


1889 oleh Asa Griggs Candler (30 Desember
1851-12 Maret 1929), yang mendirikan
perusahaan The Coca-Cola Company pada
tahun 1892.
COCA-COLA DI INDONESIA
Sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, pabrik
tersebut kembali beroperasi di bawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL),
perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handojo.
Pabrik tersebut memproduksi 1.000-1.500 kerat Coca-Cola setiap harinya, dan
mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7 truk untuk pendistribusian.

Sejak tahun 1992, Coca-Cola Amatil yang berpusat di Sydney, Australia mengakuisisi
semua perusahaan pembotolan Coca-Cola di Indonesia, kecuali Bangun Wenang
Beverage Company (BWBC) yang berlokasi di Manado, Sulawesi Utara. Hasil akuisisi
ini membuat perusahaan-perusahaan pembotolan tersebut menjadi satu perusahaan
dengan nama Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI). Secara resmi Coca-Cola Amatil
Indonesia terbagi menjadi 2 entitas legal, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI)
dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).

Tercatat sampai saat ini terdapat 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai
provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta
(1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung pandang (1981), Bandung
(1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung
(1995).
SEGMENTASI
TARGETING
POSITIONING
SEGMENTASI
Segmentasi Geografis

Merupakan pembagian pasarmenjadi unit-unit geografis yang berbeda, misalnya


wilayah, negara, negara bagian, propinsi, kota, dan kepulauan.

Produk ini dipasarkan di seluruh bagian di Indonesia. Produk ini sangat mudah
didapatkan di mana saja. Segmentasi Geografis pasar Coca-Cola tidak hanya
khusus di Indonesia, melainkan di berbagai bagian negara. Khusus di Jepang, C
oca-Cola memasarkan produk minuman dengan merk tertentu yaitu
Sokembicha (nonkarbonat, ginseng dan teh), Lactia (milk fermentasi).
SEGMENTASI DEMOGRAFIS

Pasar dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis


kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas
sosial.

Umur : Minuman Coca-Cola dapat dikonsumsi mulai dari anak kecil yang
umurnya 5 tahun, sampai dengan orang usia dewasa. akan tetapi CocaCola
khususnya membidik remaja dengan usia 15 – 21 tahun.Jenis Kelamin:
Produk minuman Coca-cola dapat dikonsumsi oleh semua jenis
kelamin.Pendapatan: Karna harganya yang terjangkau, produk ini dapat
dinikmati baik mereka yang berpendapatan rendah, menengah, hingga atas.
SEGMENTASI PSIKOGRAFIS

Segmentasi Psikografis mengelompokkan pasar dalam variable


gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh
orang-orang menonjol dari pada kelas sosial. Minat terhadap
suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup, maka barang yang
dibeli oleh orang-orang tersebut untuk menunjukkan gaya
hidupnya.

Produk minuman Coca-cola ini ditawarkan untuk semua status


sosial , hal ini dikarenakan harga produk yang terjangkau dan
cukup murah.
TARGETING

Dari segi usia, Coca-Cola menargetkan produk nya untuk


dikonsumsi dari segala usia yang nanti nya diklasifikasikan lebih
lanjut kedalam dua segmen utama yaitu segmen umur 15–25
tahun dan segmen umur 26–50 tahun. Coca-Cola menargetkan
segmen utama nya untuk kalangan remaja dikarenakan remaja
yang hidup di perkotaan saat ini semakin sering menghabiskan
waktu di luar rumah serta dalam perjalanan.

Keadaan ini membuat mereka semakin memerlukan produk


minuman dengan kesegaran otentik khas Coca-Cola, dengan
kemasan praktis yang mudah dibawa-bawa pada saat bepergian
membuat produk ini sangat diminati oleh kalangan remaja.
Selain itu jika dilihat dari segi psikologi, Coca Cola menargetkan
produk nya untuk konsumen yang menyukai sesuatu yang baru
/ menyukai inovasi dan memiliki semangat yang tinggi, hal ini
ditunjukkan dari berbagai atribut dan slogan yang Coca Cola
punya seperti “Semangat Baru”.

Adapun Jika dilihat dari segi Sosial Ekonomi Coca Cola di


targetkan untuk menjangkau masyarakat dari kalangan
menengah hingga menengah keatas. Dilihat dari segi harga
yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan minuman ringan
yang lain.
POSITIONING

Dari segi positioning, Coca Cola selama ini memposisikan diri sebagai produk
minuman ringan pelepas dahaga yang dapat dikonsumi kapan saja dan dimana
saja. Selain itu Coca – Cola identik dengan kesan meriah, ceria, bahagia, dan
penuh semangat sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi oleh siapa saja yang
memiliki jiwa penuh inovasi dan semangat. Coca Cola juga memposisikan diri
sebagai produk berkelas dengan brand yang sudah diakui kredibilitas nya.
Alasan kenapa coca cola di iklankan di
bioskop

Coca – Cola juga diiklankan di bioskop dan ini


dilakukan dengan dua cara. Pertama, ada iklan video
coca cola yang diputar di bioskop untuk film terpilih
sebelum film dimulai. Kedua, Coca – Cola banyak
diiklankan melalui penempatan produk di film, di
mana minuman Coca – Cola biasanya dikonsumsi
oleh peran utama dalam film yang diputar di bioskop.
1. Lebih Fokus
Pemasangan iklan premium mendapatkan posisi putar tepat sebelum film
utama diputar. Dengan demikian perhatian audiens / target market akan
fokus ke layar lebar yang ada di depan mereka.
Inilah yang membuat pesan dari iklan Anda bisa tepat sasaran dan dapat
dicerna dengan baik oleh audiens / target market Anda.
2. Lebih Mudah Menentukan Target yang Dituju
Anda bisa memilih bioskop sesuai dengan target market yang ingin di tuju.
Selain itu, penempatan iklan sebelum pemutaran film yang diinginkan
juga dapat memberikan nilai lebih kepada target Anda.
3. Kulitas Audio Visual
Untuk urusan audio visual, jaringan bioskop CINEMA 21 dikenal memiliki
standart yang tinggi demi kepuasaan para penonton saat menikmati film-
film pilihan mereka.
Iklan Anda tidak hanya dapat mencuri perhatian tapi juga bisa dipahami
dengan sangat baik melalui indera pendengaran target Anda.
4. Jangkauan Lokal dan Nasional
Apapun jangkauan bisnis Anda, baik Lokal maupun Nasional pemasangan
iklan di bioskop bisa dipilih sesuai dengan area bisnis Anda. Total 841
Layar di 153 lokasi di Indonesia.
5. Reaksi Spontan Penonton
Beriklan di bioskop bisa memancing reaksi penonton untuk mendatangi
produk yang Anda tawarkan setelah mereka menonton film.
Hal ini bisa terjadi karena pada umumnya lokasi jaringan bioskop CINEMA
21 berada di kawasan strategis seperti pusat perbelanjaan, bisnis dan
sebagainya.
6. Harga Kompetitif
bioskop tidak lah mahal karena tarifnya akan disesuaikan dengan lokasi
yang diinginkan. Harga iklan di bioskop Jakarta tidak akan sama dengan di
Medan atau Surabaya.
Product Life Cycle
1. Tahap Perkenalan ( Introduction )

Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan
mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola
Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang
terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944).
Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh
John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang
taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan
dunia sepanjang abad ke-20.Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang
kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang
memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir
dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang
telah disaring dan pemanis.
2. TAHAP PERTUMBUHAN ( Growth )
Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Candler yang kemudian
mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut:
“Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain”.
Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan
mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan
periklanan yang sama dengan Coca-Cola
Tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Tidak hanya minumannya, botol Coca
Cola yang bentuknya khas juga terdaftar patennya pada tahun 1960.
Coca Cola pertama kali dijual dalam bentuk kalengan pada tahun 1955. Setelah itu Coca Cola
terus membuat pengembangan merek dan juga mengganti slogan-slogannya yang dinilai
mampu untuk menyesuaikan dengan trend perkembangan pasar.
Pada tahun 2000, Coca Cola Company merupakan pabrik Minuman Ringan Berkarbonat
terbesar di dunia. Meskipun produk ini telah memiliki sejarah yang panjang, akhir-akhir ini
mereka terjebak dalam kesulitan finansial karena kesalahan strategi dalam penentuan elemen
harga.
Masa Sekarang,

Coca-Cola Company adalah produsen terkemuka di dunia,


pemasar, dan distributor non-alkohol minuman konsentrat dan
sirup.
Perusahaan dan anak perusahaan mempekerjakan hampir
31.000 orang di seluruh dunia. Sirup, konsentrat dan minuman
untuk basis Coca-Cola, merek unggulan Perusahaan, dan lebih
dari 230 lainnya Perusahaan minuman ringan merek yang
diproduksi dan dijual oleh Coca-Cola Company dan anak
perusahaan di hampir 200 negara di seluruh dunia.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Coca-cola mengalami kestabilan
dalam produksi serta laba yang
didapatkan. Namun akhirnya terdapat
pesaing-pesaing baru yang
memproduksi minuman berkarbonasi
dengan label berbeda dan juga lebih
menyempurnakannya.
4. Tahap Penurunan (Decline)
PadaPada tahun 2003 Pusat Sains dan Lingkungan (CSE) CSE menemukan bahwa
India menghasilkan produk minuman ringan Pepsi telah 36 kali tingkat residu pestisida
diperbolehkan sesuai dengan peraturan Uni Eropa; minuman ringan Coca-Cola
ditemukan memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji
produk yang sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti
Setelah tuduhan pestisida dilakukan pada tahun 2003., Coca-Cola penjualan di India
mengalami penurunan sebesar 15 persen.

Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan sebuah
komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar pertama
di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola telah menjawab bahwa pabrik
filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang produknya diuji untuk
pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-Cola
didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca-
cola, bersama dengan minuman ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah
tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya memutuskan bahwa
pemerintah federal bisa melarang produk makanan.
KELEBIHAN IKLAN DI MEDIA
PERTEMUAN - BIOSKOP
1. Lebih Fokus 2. Kulitas Audio Visual
Perhatian audiens / target Untuk urusan audio visual, jaringan
market akan fokus ke layar bioskop CINEMA 21 dikenal
lebar yang ada di depan memiliki standart yang tinggi demi
mereka. kepuasaan para penonton

3. Reaksi Spontan
4. Harga Kompetitif
Penonton
bisa memancing reaksi bioskop tidak lah mahal karena
penonton untuk mendatangi tarifnya akan disesuaikan
produk yang Anda tawarkan dengan lokasi yang diinginkan.
setelah mereka menonton film.
KEKURANGAN IKLAN DI MEDIA
PERTEMUAN - BIOSKOP
Penargetan sangat Tidak semua penonton
rendah karena tidak masuk ruangan
semua khalayak 1 3 bioskop pada saat
menonton bioskop penayangan iklan

Pengunjung bioskp Penoton tidak


untuk menonton film dapat mengulang
dan tidak tertarik 2 4 apa yang telah
dengan iklan. ditayangkan.
DATA PENONTON BIOSKOP
PERIODE 2019-2022

1 Dilan 1991 5.253.411

2 Imperfect: Karier, Cinta & 2.662.356


Timbangan
3 Dua Garis Biru 2.538.473

4 Danur 3: Sunyaruri 2.416.691

5 Habibie & Ainun 3 2.245.576

6 My Stupid Boss 2 1.876.052

Total 16.992.559

2019
DATA PENONTON BIOSKOP
PERIODE 2019-2022

1 Milea: Suara dari Dilan 3.157.817

2 Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini 2.256.908

3 Akhir Kisah Cinta Si Doel 1.155.859

4 Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 863.003

5 Mangkujiwo 834.806

6 #Teman Tapi Menikah 2 832.801

Total 9.101.194

2020
DATA PENONTON BIOSKOP
PERIODE 2019-2022

1 Makmum 2 1.762.847

2 Nussa 446.482

3 Yowis Ben 3 418.526

4 Yowis Ben Finale 369.211

5 Tarian Lengger Maut 222.062

6 Teka-teki Tika 173.017

Total 3.392.145

2021
DATA PENONTON BIOSKOP
PERIODE 2019-2022

1 Kukira Kau Rumah 2.219.265

2 Dear Nathan: Thank You Salma 754.122

3 Teluh 500.039

4 Iblis dalam Kandungan 486.091

5 Menjelang Magrib 476.052

6 Garis Waktu 325.800

Total 4.761.369

2022
DATA PENONTON BIOSKOP
PERIODE 2019-2022
Dari di atas adalah data yang diperoleh dari
filmindonesia.or.id yang bersumber dari Cinema 21, PPFI,
Blitzmegaplex, produser film dan sumber-sumber lainnya.

Dari tahun ke tahun terlihat jelas pada penonton Media


Pertemuan – Bioskop, dikarenakan adanya pandemic yang
terjadi sudah hamper 3 tahun ini.

Dari data yang dapat di lihat, bisa disimpulkan bahwa Iklan


pada Media Pertemuan – Bioskop pun terjadi penurunan
yang drastic untuk dapat dilihat khalayak ramai.
TERIMA
KASIH !

Anda mungkin juga menyukai