Anda di halaman 1dari 24

ANALISA BISNIS

COCA-COLA
COMPANY Magister Universitas Ciputra
marketing Management
OUR TEAM
Putri Daniella Natalia L 0108012220068
Alexander Hiro Wibisono 0108012220070
Komang Anandya Aryansyah Tangkas 0108012220062
Belinda Valentina Wito 0108912220030
Ula Aimee Delyarachma Suseno 0108012220052
COMPANY PROFILE
Coca cola di Dunia
Minuman ringan Coca-Cola diciptakan oleh Dr.John S.Pemberton, seorang ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta,
Georgia, Amerika serikat pada bulan mei 1889. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup
yang beraroma segar dan berwarna caramel, kemudian diaduk bersama air murni, Minuman ini dilakukan dengan
menempatkan minuman ringan tersebut didalam guci besar yang diletakan ditempat strategis, namun adanya
peningkatan jumlah dengan kemasan botol yang lebih praktis.

The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G.Chandlerdi Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang
Coca-Cola, Perusahaan ini merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang Coca-
Cola diseluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku consetratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola
Company membangun pabriknya diluar Atlanta.

Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955) Robert W. Wouldruff, merupakan orang yang pertama kali mencetuskan
gagasan agar minuman coca-cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang amerika saja, tetapi juga untuk
dikonsumsi oleh seluruh bangsa didunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The
Coca-Cola Cooperation , yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok negeri
didunia dengan ciri, mutu, rasa dan kesegaran yang sama.
Coca-Cola dijual pertama kali di Indonesia
pada tahun 1927

Botol pertama Coca-Cola di Indonesia diimpor


COMPANY oleh seorang insinyur Belanda bernama de
Koenig
PROFILE Pada tahun 1932 diproduksi secara lokal oleh
Coca cola di Indonesia
pembotolan De Water Nederlands Indische
Mineral Fabriek, di Batavia, Indonesia

Setelah sempat berhenti beroperasi pada


tahun 1942, Coca-Cola mulai diproduksi
kembali oleh Indonesia Bottler Limited (IBL)

Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The


Coca-Cola Company telah diperkenalkan ke
pasar Indonesia.
25

20
HARI INI COCA COLA
15
COMPANY MEMILIKI LEBIH
DARI 40 MINUMAN DI LEBIH
10
DARI 10 MEREK BERBEDA.
5
Ini termasuk berbagai minuman
bersoda, air, teh, minuman jus dan susu.

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Memberikan kesegaran yang
berkaitan dengan konsumsi dan
menyegarkan nilai individu untuk
berkontribusi kepada masyarakat.

FAKTOR Memberikan kontribusi berupa


menjawab permasalahan di negara

INTERNAL
tempat perusahaan beroperasi.

Mengidentifikasi masalah setiap


Value negara dengan mendekatkan diri
“Coca-Cola senantiasa berkomitmen kepada masyarakat dan bekerja
sama dengan pemerintah maupun
untuk membangun nilai-nilai positif di
organisasi masyarakat.
tengah masyarakat.”
Contohnya di Indonesia Coca Cola
membentuk CCFI pada tahun 2000
yang merupakan yayasan non profit
untuk melakukan kegiatan sosial di
wilayah Indonesia.
VISION
”Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara”

MISSION
”Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen kita
dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari,setiap hari”
MANAGEMENT
STRUCTURE
General Manager

Secretary to GM
Corporate Affair
Officer

General Sales and Human Resources


Finance Manager Marketing Manager Manager

Technical Operation Business System


and Logistic Manager Manager
INTERNAL
POWER
RELATIONSHIP
INTERNAL POWER
RELATIONSHIP

Operasi Konsentrasi Operasi Produk Selesai Mitra Pembotolan


Menjual konsentrat Operasi pembotolan, penjualan Mitra pembotolan kami
minuman, terkadang dan distribusi terkonsolidasi, menggabungkan konsentrat kami
disebut sebagai “bahan seperti penjualan minuman dengan air suling atau soda,
dasar minuman”, sirup, dan ringan bersoda dan berbagai dan/atau pemanis untuk
minuman jadi tertentu minuman jadi lainnya ke menyiapkan, mengemas, menjual,
kepada mitra pembotolan pengecer atau ke distributor dan dan mendistribusikan minuman
resmi. grosir yang mendistribusikannya jadi.
ke pengecer.
Human Resource
Mengembangkan dan menghargai sumber
daya manusia.
Tahun 2013, Coca-Cola termasuk dalam 25
tempat kerja multinasional terbaik dunia yang
merupakan pengakuan atas kepedulian Coca
Cola terhadap tenaga kerja.
Strategi dari manajemen SDM Coca Cola
adalah memasuki pasar sasaran dengan
menggunakan sumber daya yang ada di Negara
sasaran tersebut karena pekerja lokal
mengetahui situasi pasar sehingga lebih siap
dalam memasuki pasar.
BRAND IMAGE
Identitas merek yang kuat: Coca-Cola
adalah merek yang sangat populer
dengan identitas merek yang unik.
Minuman ringannya adalah minuman
paling laris dalam sejarah.
Item 5 Item 1
20% 20%

PHYSICAL ASSET AND


FACILITIES
Coca-Cola memiliki lebih dari 900
fasilitas pembotolan dan
manufaktur di seluruh dunia.
Item 4 Item 2
Pabrik Coca Cola memiliki jalur 20% 20%
produksi tercepat di dunia.
Lebih dari 225 mitra pembotolan di
seluruh dunia.
Item 3
20%
1. Sosial
Coca Cola merupakan produk minuman yang populer di
FAKTOR seluruh dunia dan populer di kalangan berbagai lapisan
masyarakat. Namun, tren kesehatan dan gaya hidup yang

EXTERNAL lebih sehat dapat memengaruhi permintaan pada


minuman bersoda. Dalam beberapa tahun terakhir,
terjadi peningkatan kesadaran akan kesehatan dan gaya
MACRO hidup sehat, sehingga hal ini dapat berdampak pada
penjualan produk Coca Cola.
FAKTOR
2. Teknologi
EXTERNAL Semakin berkembangnya teknologi maka secara tidak
langsung akan menuntut manajemen perusahaan
MACRO untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan
perusahaan. Kemajuan teknologi dapat memengaruhi
cara Coca Cola memproduksi dan mendistribusikan
produknya. Perkembangan teknologi baru juga dapat
memengaruhi citra Coca Cola di mata konsumen.
Coca Cola telah memanfaatkan teknologi untuk
memperluas saluran distribusinya dan
mengembangkan produk yang lebih inovatif.
FAKTOR
EXTERNAL MACRO
3. Ekonomi
Kondisi ekonomi global dapat memengaruhi kinerja
Coca Cola, khususnya dalam hal permintaan dan
penjualan produk. Jika kondisi ekonomi sedang
mengalami perlambatan, maka masyarakat mungkin
akan lebih cenderung membatasi pengeluarannya
termasuk pengeluaran pada minuman bersoda.
Namun, jika kondisi ekonomi sedang membaik maka
permintaan pada produk Coca Cola mungkin akan
meningkat. Sebagai contoh di Brazil yang merupakan
pasar terbesar ketiga, Coca Cola telah kehilangan
lebih dari sepersepuluh dari 54% pangsa pasarnya
karena beralih ke minuman lokal dengan harga lebih
murah.
FAKTOR 4. Lingkungan
Coca Cola telah menghadapi tekanan dari lingkungan
EXTERNAL terkait dengan penggunaan kemasan plastik dan
pengelolaan limbah. Oleh karena itu, Coca Cola harus
MACRO memperhatikan dampak produknya pada lingkungan dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi
dampaknya.
FAKTOR
EXTERNAL
MACRO

5. Politik
Faktor politik yang terjadi di Amerika dan di negara-
negara lainnya berpengaruh pada perkembangan
coca-cola, sebagai contoh ketika Amerika menginvasi
irak, tumbuh budaya anti amerika di negara-negara
muslim atau yang bersimpati dengan Irak. Kondisi ini
mengakibatkan penjualan coca cola sempat
terganggu.
6. Globalisasi
Era Globalisasi memudahkan produk coca cola dalam
melakukan manuver keluar masuk antar negara atau
FAKTOR yang biasa kita sebut kegiatan ekspor dan impor.
Perdagangan internasional dapat memengaruhi pasar
EXTERNAL dan permintaan pada produk Coca Cola. Jika ada
perubahan dalam regulasi perdagangan internasional,

MACRO seperti adanya tarif atau pembatasan impor, maka hal ini
dapat memengaruhi kemampuan Coca Cola untuk
memasarkan produknya ke pasar global.
FAKTOR
EXTERNAL
MICRO
Customer dengan
Ancaman muncul berbagai macam gaya
segmentasi baru di hidup
bidang minuman Coca cola harus menyesuaikan dengan customer
yang memiliki berbagai macam gaya hidup, dari yang
Ada peluang muncul segmentasi di bidang mudah dipengaruhi seperti customer yang suka
minuman yang dapat bersaing dan menjadi dengan makanan cepat saji yang didampingi dengan
ancaman yang bisa mengalahkan bisnis minuman berkarbonasi yang manis hingga yang
coca cola. susah dipengaruhi seperti pemain olahraga, orang
dengan gaya hidup sehat, orang yang berusia tua
hingga lebih waspada dengan kesehatannya. Muncul
solusi untuk membuat minuman yang “zero sugar”
atau “diet soda” seperti coca cola zero, diet coke, dll.
Marketing dan reseller
melalui berbagai
restoran dan toko
Marketing untuk coca cola dilakukan
Supplier
dengan berkolaborasi dengan berbagai
Supplier untuk coca cola yang jelas diperlukan
macam restoran makanan cepat saji adalah untuk mengemaskan minumannya, sehingga
seperti Wendy’s, McDonald’s, dll. Selain dibuatkan partner Hindustan Coca-Cola Beverages
marketing di restoran-restorannya, diberi Private Limited yang manufaktur botol, meluaskan
produknya juga agar dijual kembali (resell) kemasan minuman dengan bentuk kaleng dan
sehingga cukup mudah untuk menyebar bekerja sama dengan Metal Container Corporation.
luaskan target pasarnya dan penjualannya
hingga bisa mencapai keuntungan
sebanyak mungkin
Pesaing
Walaupun di Indonesia terlihat coca cola adalah
pemenang dari cola warsnya (Puspitasari & Hasya,
2014), di luar Indonesia seperti di Amerika tensi
antara coca cola dan pepsi masih berlanjut. Coca
cola akan berhadapan dengan banyak pesaing dari
200 negara yang sedang dijualkan produknya,
masing-masing negara akan menciptakan sebuah
inovasi baru di bidang minuman yang kemungkinan
bisa menciptakan segmentasi baru di bidang
minuman yang akan bersaing dengan coca cola.
Selain ancaman muncul segmentasi baru, ada
peluang besar munculnya direct competitor di antara
berbagai macam perusahaan minuman di negara-
negara yang ada perusahaan coca cola.
TERIMA KASIH
SUDAH MENYIMAK!

Anda mungkin juga menyukai