Pada tahun 1971, dengan pertambahan usahadan modal, IBL berubah menjadi nama
baru PT Djaya Bevarages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik
pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut
meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam produk yang
dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Pada tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd,
suatu grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik dan EropaTimur
yang bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan saham tersebut mengakibatkan
nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun
2000, seluruh pabrik pembotolan minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia
resmi bergabung menjadi satu dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Distribution (PT.
CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman ringan (Soft Drink),
sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan mempromosikan minuman
ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB. Untuk meningkatkan volume penjualan
keseluruh wilayah Indonesia, maka PT. CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10
kota besar Indonesia, yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang,
Pandaan, Bali, Makassar, dan BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (PT.
CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di Indonesia berada dibawah manajemen
PT. Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT. Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan
dari The Coca-Cola Company yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik
pembotolan Coca-Cola di Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang
digunakan oleh pabrik.
PEMBAHASAN
serta kontinuitas produk tetap terjaga. CCBI juga memberikan berbagai penghargaan bagi
karyawan yang telah bekerja dengan baik serta PT. Coca-cola memiliki sebelas pabrik
segabai
penunjang
hubungan
industrial
Pancasila
yang
harmonis.
Pengembangan tenaga muda Indonesia merupakan prioritas utama. Oleh sebab itu
dalam perekrutan tenaga kerja, CCBI melakukan beberapa seleksi masuk diantaranya
seleksi tes tertulis, psikotes dan wawancara tiga bulan. Hal tersebut bertujuan untuk
mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan berkompeten. CCBI juga mengadakan
berbagai macam training motivasi bagi para karyawan yang bertujuan untuk
meningkatkan semangat kerja, bentuk training tersebut berupa pengadaan kegiatan
refresing, outbond, pelatihan skill untuk karyawan baru. Dengan adanya kebijakan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kembali motivasi serta kinerja karyawan
yang mangalami penurunan sehingga kualitas, kuantitas memberikan kompensasi
yang memadai berdasarkan tingkat jabatan yang telah dicapai di perusahaan. Tidak
terlepas dari itu semua CCBI juga mempunyai serikat kerja yang dibentuk untuk
menampung suatu gagasan, pendapat atau saran yang dapat memajukan perusahaan.
Serikat keja memiliki peranan cukup besar di perusahaan karena perusahaan dapat
mengetahui apa yang diinginkan oleh para pekerja dan sebaliknya. Salah satu fungsi
serikat kerja yaitu berusaha mengkomodil dari kebutuhan pekerja dimana usulan
tersebut akan diangkat dalam Meeting Be Partied Award yang diadakan setiap tiga
bulan sekali dan pada Three Partied Award setiap enam bulan sekali.
a.
B.
Powerade isotonic
Nutribus
berawal dari bahan baku dengan pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui
beberapa tahapan yaitu:
1. Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat
sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi
"Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng
benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers)
pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk
membuat produk akhir.
3. Pemeriksaan dan pengujian dilanjutkan. Perangkat dengan teknologi canggih
membantu para teknisi memeriksa berbagai segi proses, mulai dari kondisi tiap
kemasan hingga kadar karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup. Pada tahap
ini, campuran sirup diperiksa.
4.
"Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap
Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun
kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir.
Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan
dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol
tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
6.
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis.
Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara
otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7.
Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton
atau dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan
produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual
produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.
C. Manajemen perusahaan
Telah tersusunnya struktur organisasi PT. CCAI yang saling berhubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada PT. CCAI dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Sejalan membantu
jalannya segala aspek kegiatan di perusahaan, PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
membuat struktur organisasi sebagai berikut:
General Manajer
Foodstrore Manajer
General S&M Manager
ASM East
ASM West
CSS Manager
Area Mkt. Manager
ASM BD
ASM Horeca
Deskripsi Jabatan
1.
General Manajer
General Manajer adalah jabatan tertinggi yang memegang suatu perusahaan.
Seorang General Manajer bertanggung jawab penuh dengan segala sesuatu yang
terjadi di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
2.
Foodstore Manager
Foodstore Manajer adalah bagian yang bertugas sekaligus bertanggung jawab
pada perusahaan atas kegiatan perusahaan yang behubungan dengan produk
(minuman) perusahaan. Pada bagian ini menentukan kualitas dan kuantitas produk
(minuman) yang akan dan sudah diproduksi oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
Begitupun semua bagian yang dipimpinnya seperti :
1.
3.
2.
3.
4.
CSS Manajer
5.
6.
PENUTUP
Kesimpulan
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor
minuman
ringan
terkemuka
di
Indonesia
.Coca-Cola
memproduksi
dan