PROFIL UMUM
PERUSAHAAN
6
I.2 Lokasi Perusahaan
PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java berlokasi di Jalan Soekarno
Hatta No.30, Kerban, Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah, 50661. Dengan nomor telepon (0298) 523333. Untuk website dapat
membuka http://coca-colaamatil.co.id/
7
Gambar 1.1 Struktur organisasi Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java
Struktur organisasi yang ada di PT. CCAI Central Java selalu mengalami
perkembangan dari masa ke masa. Pada gambar tersebut, terlihat jabatan tertinggi PT.
CCAI Central Java dipegang oleh General Manager yang bertugas untuk memimpin,
mengendalikan serta mengawasi kegiatan-kegiatan penyelenggaraan perusahaan. Tidak
hanya itu saja, melainkan seorang General Manager harus mampu menjalin hubungan
baik dengan instansi maupun lembaga atau pihak luar perusahaan demi kepentingan
perusahaan serta mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain.
8
Raw Water merupakan bahan baku dalam proses pengolahan air,
fungsinya sebagai bahan baku untuk treated water maupun soft water. Raw
water berasal dari 3 sumber:
1. Air yang berasal dari PDAM / STU
2. Deep Well yaitu air sumur yang dialirkan oleh pompa
3. Air recycle
b. Soft Water
Soft water merupakan air yang telah dihilangkan kandungan mineralnya,
seperti kalsium dan magnesium, Soft water terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Soft water with chlorine merupakan air lunak yang mengandung klorin
dengan kisaran 1 – 3 ppm.
2. Soft water non-chlorine merupakan air yang tidak mengandung klorin.
Air ini digunakan untuk proses boiling dan pendinginan.
c. Treated Water
Treated water merupakan air yang digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan minuman soda.
d. Soft Treated Water
Soft Treated water atau disebut treated water yang dihilangkan
kesadahannya untuk mencegah timbulnya kerak. Soft Treated water digunakan
ketika produk minuman teh (Frestea) karena proses pembuatan teh
membutuhkan proses boiling saat pencampuran bahan.
9
3. Oil – X evolution merupakan proses penyaringan partikel dengan ukuran
cartridge 0.01 micron untuk menurunkan pencemaran.
4. PCO2gas phase purifier merupakan proses penyaringan untuk menghilangkan
kandungan uap air.
I.7 Pemasaran
Strategi pemasaran menjadi salah satu bagian penting bagi Coca-Cola Amatil
Indonesia dalam melakukan distribusi produk. Distribusi produk bertujuan untuk
memasarkan produk kepada konsumen. Mayoritas produk didistribusikan melalui sales
office distribution center tersebar di kota-kota di Jawa Tengah, seperti di Solo, Tegal,
Purwokerto, Pekalongan, Kudus, Magelang, Klaten dan Magelang serta Rembang.
Selain itu, Yogyakarta dan Madiun menjadi tempat distribusi produk. Setiap sales
center terdiri 8 sub-sales center yang telah memiliki lebih dari 75.000 pengecer.
Berdasarkan kegiatan distribusinya, lebih dari 80% produk-produk dijual melalui para
pengecer dan grosir, sedangkan 90% diantaranya berasal dari kategori pengusaha kecil.
Dalam rangka menggiatkan pemasaran Coca-Cola juga telah bekerja sama dengan
Third Poin Promotion (TPP) atau agen promosi dengan sistem direct selling untuk
mengupayakan kepuasan pelanggan. Coca-Cola Amatil Indonesia mengoperasikan
10
ratusan pusat distribusi dan penjualan, serta lebih dari 3.200 pemasok dalam rantai
pasokan yang menyediakan bahan baku, jasa, dan item non-produk yang terkait.
2. Foto Produk
11
5. Kapasitas 24.512 krat/tahun
Produksi Per
Tahun
12
BAB II
KAPASITAS PRODUKSI
II.1 Produksi
PT Coca Cola Amatil Central Java memproduksi banyak produk. Produk-
produk tersebut diproduksi sesuai keinginan di masing-masing negara. Dengan
produk utama mereka, yaitu Coca-Cola Klasik, terdapat produk lainnya dari
perusahaan tersebut yang dijual sesuai dengan selera. Produk-produk tersebut antara
lain Coca Cola, Fanta, Sprite, Ades, Minute Maid Pulpy Orange, A&W, dan lain-
lain.
II.2 Perhitungan BEP
Break Even Point atau BEP merupakan jumlah minimum pemasukan yang
diperlukan untuk menutup total biaya produksi yang telah dikeluarkan pada jangka
periode tertentu, baik biaya tetap maupun biaya variabel, agar perusahaan tidak
mengalami kerugian. Berikut merupakan rumus perhitungan BEP
BEP = Biaya tetapHarga produk - Biaya variabel
• Perhitungan pendapatan total:
Pendapatan total (TR) = Harga Jual x Jumlah Produk
Di mana:
Jumlah Produk = 24.512 krat/tahun
Harga Jual = Rp176.000/krat
Pendapatan Total = Rp4.314.112.000
Pajak = 15% dari pendapatan total
= Rp647.116.800
• Perhitungan biaya/variabel:
VC = Biaya Produksi + Pajak
= Rp804.988.010,5 + Rp647.116.800
= Rp1.452.104.810,500
• Harga jual produk minimal:
X = Biaya variabel/jumlah produk
= Rp1.452.104.810,500/24.512
= Rp59.240,57
• Total Biaya Keseluruhan
TC = Biaya tetap + Biaya variabel
= Rp2.182.383.420 + 1.452.104.810,500
= Rp3.634.488.230,500
• Keuntungan:
Profit = TR - TC
= Rp4.314.112.000 - Rp3.634.488.230,500
= Rp679.623.769,500
• Perhitungan BEP
BEP = Biaya tetap/(harga jual produk - harga jual produk minimal)
= Rp2.182.383.420/(Rp176.000 - Rp59.240,570)
= 18.691,281
≅ 18.691 krat
13
BEP = Biaya tetap/(harga jual produk – harga jual produk
minimal)
= Rp 1.855.137.800.000/(Rp 30.362.000 - Rp 13.660.556,41)
= 111.076,49 ton
≃ 111.076 ton
14
BAB III
PERAMALAN PERMINTAAN
Berikut merupakan data permintaan dari produksi Coca Cola pada PT Coca Cola Amatil
yang ditampilkan pada tabel (3.1)
Pada bab ini, akan digunakan peramalan permintaan dengan menggunakan 3 metode
yaitu, simple moving average, weighted moving average, dan exponential smoothing.
III.1 Simple Moving Average Method
Simple Moving Average Method adalah salah satu metode untuk menghitung atau
meramalkan suatu nilai pada jangka waktu yang relatif pendek. Metode ini cenderung
mudah dilakukan karena teknik peramalan yang digunakan relatif sederhana. Pada metode
ini, digunakan data dari dua periode pada rentang waktu tertentu, dimana semakin panjang
atau lama periode waktu yang didapatkan maka nantinya grafik pemodelan yang
dihasilkan juga akan semakin baik. Adapun persamaan yang digunakan untuk metode ini
adalah sebagai berikut.
Diketahui: x1 = 3190
15
x2 = 2454
x3 = 2402
x4 = 2482
Penyelesaian:
Simple Moving Average = x1 + x2 + .... +xnn
Simple Moving Average = 3190 + 2454 +2402 + 24824
Simple Moving Average = 2632
Hasil dari perhitungan tersebut ditampilkan pada tabel (3.2) dan grafik (3.1) berikut
ini.
16
Gambar 3.1 Grafik Perhitungan Simple Moving Average
Ft + 1 = Ft + a (At - Ft )
17
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Exponential Smoothing Method
Periode Histori Peramalan MFE MAD MSE MAPE
(%)
18
Gambar 3.3 Grafik Perhitungan Exponential Smoothing Method
19
BAB IV
KAPASITAS MESIN
Filling
Jumlah Produk yang Dibuat (output) = (100/100-Defect) × Jumlah Produksi
= (100/100-0.5) × 4500
= 4522.61
= 4523
Crowning
Jumlah Produk yang Dibuat (output) = (100/100-Defect) × Jumlah Produksi
= (100/100-0.75) × 4584
= 4618.64
= 4619
20
= 4862.11
= 4863
Capping
Jumlah Bahan yang Dibutuhkan = (100/Efisiensi) × Jumlah Produk yang Dibuat
= (100/95) × 4752
= 5002,11
= 5003
21
BAB V
POLA PRODUKSI
Berdasarkan data peramalan permintaan untuk tahun 2022 pada Tabel 3.4
(exponential smoothing method) dan Tabel 4.1 (penghitungan kapasitas mesin produksi),
dapat dihitung perkiraan biaya tambahan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java
menggunakan tiga jenis pola produksi, yakni pola produksi konstan, bergelombang, dan
moderat. Berikut adalah data peramalan permintaan 2022 yang terdistribusi secara kuartal
(triwulan):
I 7448
II 7410
III 7998
IV 8068
Total 30924
22
V.2 Perhitungan Pola Produksi
• Biaya Sub-Kontrak
Biaya sub-kontrak pada kuartal III dan IV
Biaya sub-kontrak pada kuartal III
Jumlah Permintaan Kuartal II = 7998
Jumlah Produksi Kuartal II = 7731
Kelebihan Produksi Kuartal II = 7998 - 7731
= 267
Biaya Simpan Kuartal II = 267 x Rp12000
= Rp3.204.000
23
Biaya sub-kontrak pada kuartal IV
Jumlah Permintaan Kuartal II = 8068
Jumlah Produksi Kuartal II = 7731
Kelebihan Produksi Kuartal II = 8068 - 7731
= 337
Biaya Simpan Kuartal II = 321 x Rp12000
= Rp4.044.000
Total biaya sub-kontrak = Rp 7.248.000
24
Sehingga total biaya tambahan untuk pola produksi bergelombang :
Total biaya = Rp2.136.000 + Rp2.696.000+ Rp361.125 + Rp300.375
Total biaya = Rp5.493.500
Total produksi bergelombang = Rp10.325.000
25
Biaya Perputaran Tenaga Kerja - Rp5.493.500 Rp661.500
V.4 Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola produksi yang terbaik (menghasilkan biaya
yang paling kecil) dari ketiga jenis pola produksi tersebut adalah pola produksi moderat
dengan biaya yang harus dikeluarkan yaitu sebesar Rp2.413.500.
26