Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di zaman modern ini, banyak orang memanfaatkan teknologi untuk melakukan

aktifitas sehari-hari. Untuk memanfaatkan teknologi tersebut, mereka selalu mencari

ide-ide baru untuk mengembangkan suatu produk yang serba praktis, hal ini didasari

oleh meningkatnya kegiatan masyarakat yang selalu ingin bergerak cepat. Oleh

karena itu, merekapun membutuhkan makanan ataupun minuman siap saji sehingga

tidak memakan waktu mereka ketika beraktifitas.

Dari peluang tersebut di atas, maka salah satu perusahaan di Indonesia yang

memproduksi minuman botol yaitu PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling Cabang

Bandar Lampung terus mengembangkan produksinya. Produk yang dihasilkan sangat

dikenal dan berkualitas internasional. Peralatan yang digunakan dalam produksi

merupakan alat yang modern sehingga dihasilkan produk yang steril dan berstandar

internasional. Pengawasan serta pengujian serta pengendalian mutu dilakukan dengan

ketat oleh tenaga-tenaga yang profesional.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka saya selaku generasi penerus bangsa

Indonesia tertarik untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan produk yang

dihasilkan PT. Coca cola.

1
1.2 Perumusan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis merumuskan masalah yang ada yaitu

Bagaimana proses pengolahan minuman PT. Coca cola sehingga menghasilkan

produk yang berkualitas internasional.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan minuman Coca cola

1.3.2 Untuk mengetahui sejarah singkat berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia

Bottling Tanjung Bintang Bandar Lampung

1.4 Metode Penelitian

Dalam penelitian di PT. Coca cola ini, penulis menggunakan 3 metode

penelitian, yaitu :

1.4.1 Metode Observasi

Metode observasi ini merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan

kunjungan ataupun pengamatan langsung ketempat yang akan diobservasi.

Dalam hal ini kami melakukan pengamatan di PT. Coca cola Amatil

Indonesia Bottling Tanjung Bintang Lampung Selatan.

2
1.4.2 Metode Interview

Metode ini merupakan kelanjutan dari metode observasi yaitu melakukan

wawancara langsung kepada karyawan yang ada di PT. Coca cola sehingga

mendapat informasi yang sangat berguna tentang bagaimana proses

pembuatan Coca cola

1.4.3 Metode Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mencari informasi tentang PT. Coca cola

melalui buku-buku ataupun brosur yang ada.

1.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal, 24 Februari 2005 di

PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling yang beralamatkan di daerah Sukanegara

Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Lahirnya Coca cola di Indonesia


Coca cola sudah sangat terkenal di dunia, bahkan saat ini sudah terkenal
diseluruh pelosok nusantra. Coca cola mulai dikenal di bumi persada ini pada tahun
1927, ketika para pejabat-pejabat pemerintah serta pedagang-pedagang Belanda
memperkenalkan minuman tersebut di sini. Kemudian atas prakarsa dan modal
sendiri, seorang saudagar Belanda yang juga seorang Insinyur bernama Berny
Konings tahun 1932 mendirikan pabrik Coca cola pertama di Indonesia bernama “De
Noderlands Indisehe Mineral Water Fabriek” di jalan Antara (waktu itu bernama
Postweg) no. 23 Jakarta.
De Nederlands Indische Mineral Water Fabriek aktif memproduksi dan
memasarkan Coca cola dari tahun 1932 sampai 1942 ketika Jepang masuk pada tahun
1942, pabrik tersebut menghentikan kegiatannya dan pemiliknya Berny Konings
beserta istrinya menjadi tawanan Jepang.
Benny Konings ketika Indonesia telah merdeka, beliau kembali berusaha untuk
bangkit dengan usahanya, ketika itu masih dalam luapan kegembiraan atas
kemerdekaan Bangsa Indonesia ia bekerjasama dengan 6 orang putra Indonesia dan
diantaranya adalah perintis kemerdekaan, yaitu N. Tabrani dan Prof. Dr. TSG Mulia
dan mereka pada tanggal, 7 Maret 1953 berhasil mendirikan perusahaan baru yang
bernama Indonesia Bottlers Ltd N.V dengan menggunakan pabrik serta fasilitas yang
dimiliki De Nederlands Indische Mineral Water Fabriek kembali memproduksi dan
memasarkan Coca cola.
Berny Konings bekerjasama dengan pendiri-pendiri Indonesia Battlers LTd.
N.V hanya sampai tahun 1957 dan pada tahun itu beliau kembali ke negara Belanda
dan sejak itu Indonesia Bottlers Ltd N.V dikelola dan 100% milik bangsa Indonesia.

4
Kapasitas produksi Indonesia Bottlers Ltd. N.V dari tahun 1953 sampai dengan 1969
hanya 500 peti @ 24 botol perhari Coca cola ukuran 6,5 Oz.

2.2 Sejarah Berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling

Di daerah Sumatera bagian Selatan telah beridiri Pabrik Coca cola yang selama
ini dikelola oleh PT. Copaca namun kurang memenuhi permintaan konsumen karena
kondisi mesin yang sudah tidak memenuhi standar PT. Coca cola Indonesia, maka
Perusahaan tersebut pada tahun 1991 dihentikan kegiatannya.
Selanjutnya PT. Coca cola Indonesia menawarkan kepada PT. Pan Java
Bottling Co, agar kebutuhan konsumen akan minuman ringan di daerah Sumatra
Selatan dapat terpenuhi. Dari kepercayaan yang diberikan PT. Coca cola Indonesia
kepada PT. Pan Java Bottling Co. menunjuk CV. Bukit Barisan selain sebagai
Distributor juga mensurvey kemungkinan didirikannya Pabrik Pembotolan Minuman
ringan di Palembang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh CV. Bukit Barisan ternyata di
Palembang sangat sulit untuk mendapatkan air tanah yang diharapkan. Perkiraan
tersebut diperkuat dengan mendatangi dan konsultasi dengan Dinas Meteorologi dan
Geofisika di Bandung. Keterangan yang diperoleh bahwa di Palembang sampai
dengan radius 100 Km akan ditemukan minyak bumi. Dengan demikian rencana
untuk mendirikan pabrik pembotolan minuman ringan di Palembang tidak
dilanjutkan.
Para petugas CV. Bukit Barisan berpaling ke daerah Lampung dan ternyata
mendapat angin segar dari pihak Pemerintah daerah mengarahkan ke lokasi kawasan
Industri. Di samping Lampung memiliki kawasan Industri, letak Bandar Lampung
sangat strategis yang artinya kota Bandar Lampung merupakan pintu gerbang dari
Pulau Jawa dan sebaliknya dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra.
Pertimbangan lain bahwa kota Bandar Lampung kota di luar Pulau Jawa yang
masih dekat dnegan ibu kota Negara. Dengan Akte Noteris Imran Ma’arif SH. No. 29

5
tanggal, 06 Oktober 1982 secara resmi berdirilah PT. Swarna Dwipa Mekar Bottling
Company.
Mengingat perkembangan-perkembangan yang terjadi, maka pada tanggal, 11
Agustus 1984 nomor 41 di depan Akte Notaris Imran Ma’arif SH diadakan perubahan
nama perusahaan dari PT. Swarna Dwipa Bottling Co. menjadi PT. Swarna Dwipa
Mekar Bottling Co.
Pengembangan Pabrik berjalan dengan lancar dan pada bulan September 1985
diadakan Produksi Percobaan. Selang 3 bulan tepatnya bulan Desember 1985
merupakan Produksi Komersial. Di samping membotolkan jenis minuman ringan
Coca cola, Fanta, dan Sprite PT. Swarna Dwipa Mekar Bottling Co diberi
kepercayaan untuk membotolkan jenis minuman lain yaitu “Teh Hi-C” dan bahkan
tes Hi-C yang diproduksi di Bandar Lampung merupakan jenis minuman satu-satunya yang
ada di Dunia pada waktu itu. Tetapi Teh Hi-C saat ini sudah tidak diproduksi lagi.

2.3 Tujuan Berdirinya Perusahaan

Adapun tujuan berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling adalah
sebagai berikut :

2.3.1 Tujuan Sosial


1) Penyerapan tenaga kerja
2) Jaminan kesehatan bagi karyawan
3) Melaksanakan program pemerintah dalam perusahaan
4) Sponsor dalam kegiatan kemasyarakatan
5) Memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa untuk melakukan
kunjungan perusahaan, magang dan penelitian serta kerja praktek dimana
dari kegiatan tersebut dapat membuat wawasan berfikit dari para pelajar
dan mahasiswa terhadap aktifitas perusahaan dan bisnis.

6
2.3.2 Tujuan Ekonomi
1) Pemasukan Devisa negara
2) Sumber pendapatan bagi masyarakat (pedagang)
3) Kesempatan berusaha yaitu terbukanya lapangan kerja bidang lain,
diantaranya :
 Bidang pertanian, yaitu merangsang para petani untuk menanam tebu
sebagai mana kita ketahui tebu merupakan penghasil gula yang mana
gula tersebut digunakan dalam pengolahan produksi di PT. Coca cola
 Bidang industri, yaitu membantu perusahaan jasa untuk dapat
memasarkan produk dari PT. Coca cola
 Perusahaan jasa angkutan
 Biro jasa adverfising
 Biro jasa hukum dll.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Proses Pembuatan Minuman Ringan Coca-Cola

3.1 Pengolahan Air


Dalam pembuatan minuman Coca cola, PT. Coca cola Amatil Indonesia
Bottling benar-benar menggunakan air yang terjamin kebersihanya. Air yang akan
digunakan untuk pembuatan Coca cola, Sprite, dan Fanta diambil dari sumur bor
dengan kedalaman  60-150 meter. Proses pengolahan air berupa concentrate yang
diolah khusus, melalui pencampuran konsentrat dengan sirup dan CO 2. Di Lampung,
proses pengolahan air dilakukan secara kimia, yaitu dengan dilakukan pencampuran
bahan kimia Ferro Sulfat, Calcium Hydroksida dan Kaporit yang digunakan untuk
membunuh kuman yang ada. Air dicampur dengan CH3, diharapkan dapat mengendap
dengan penambahan tersebut dapat mengurangi sanitasi.

3.2 Pembuatan Syrup

Dalam pembuatan syrup coca cola, bahan yang digunakan merupakan


campuran bahan-bahan yang berkualitas tinggi, bahan yang diperlukan adalah gula
tebu 100% kualitas SHS-IA, gula tersebut ditakar sesuai dengan kebutuhan kemudian
ditambah dengan air lalu diaduk dan disaring serta ditambah dengan karbon untuk
menghilangkan bau kurang. Proses ini harus dilakukan secara steril dengan sinar ultra
violet. Setelah itu, dilakukan pengecekan kemudian dibotolkan.

3.3 Pencampuran
Setelah melalui pembuatan syrup, menuju tahap pencampuran. Pada proses ini
sirup dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu. Setelah itu, dididihkan

8
sambil diinjeksi dengan menggunakan CO2 yang kemudian dimasukkan dalam alat
yang dinamakan filter atau alat untuk pengisian ke dalam botol.
Sebelum CO2 dicampur, dilakukan pemurnian CO2 terlebih dahulu. Dalam
pemurnian CO2 yang mengandung garam nitrogen dan kalium pemaganak ini
dilewatkan ke dalam sebuah tabung yang berisi air, kemudian dilewatkan lagi
keaktifan karbon setelah ini diinjeksikan dengan menggunakan campuran dari air dan
sirup.
Setelah melalui berbagai proses dan seluruh bahan dicampur termasuk CO 2 yag
berfungsi sebagai pengawet sekaligus penyagar, maka selanjutnya adalah proses
pembotolan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan canggih.
Setelah proses ini berakhir maka produk Coca cola siap dipasarkan.

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :


4.1.1 Coca cola merupakan minuman ringan yang tidak mengandung alkohol dan
tidak membahayakan kesehatan
4.1.2 PT. Coca cola merupakan produk yang berkualitas, selain itu juga PT. Coca
cola memiliki tujuan yang mulia yaitu sosial dan ekonomi sehingga dapat
membantu negara dalam mengatasi pengangguran dan meningkatkan ekonomi
masyarakat.

4.2 Saran

Melihat dari pesatnya persaingan saat ini, hendaknya PT. Coca cola terus
meningkatkan dan menciptakan produk baru. Hal hal dimaksudkan agar masyarakat
lebih terangsang untuk membeli produk dari PT. Coca cola.

10
DAFTAR PUSTAKA

Brosur PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling Tanjung Bintang Lampung Selatan.

Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Fajar
Mulya. Surabaya.

Penuntun Bahasa Indonesia, 1, 2, 3 Bandung : Ganesa Exact

11

Anda mungkin juga menyukai