PENDAHULUAN
ide-ide baru untuk mengembangkan suatu produk yang serba praktis, hal ini didasari
oleh meningkatnya kegiatan masyarakat yang selalu ingin bergerak cepat. Oleh
karena itu, merekapun membutuhkan makanan ataupun minuman siap saji sehingga
Dari peluang tersebut di atas, maka salah satu perusahaan di Indonesia yang
memproduksi minuman botol yaitu PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling Cabang
merupakan alat yang modern sehingga dihasilkan produk yang steril dan berstandar
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka saya selaku generasi penerus bangsa
1
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis merumuskan masalah yang ada yaitu
1.3.2 Untuk mengetahui sejarah singkat berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia
penelitian, yaitu :
Dalam hal ini kami melakukan pengamatan di PT. Coca cola Amatil
2
1.4.2 Metode Interview
wawancara langsung kepada karyawan yang ada di PT. Coca cola sehingga
Metode ini dilakukan dengan mencari informasi tentang PT. Coca cola
PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling yang beralamatkan di daerah Sukanegara
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Kapasitas produksi Indonesia Bottlers Ltd. N.V dari tahun 1953 sampai dengan 1969
hanya 500 peti @ 24 botol perhari Coca cola ukuran 6,5 Oz.
Di daerah Sumatera bagian Selatan telah beridiri Pabrik Coca cola yang selama
ini dikelola oleh PT. Copaca namun kurang memenuhi permintaan konsumen karena
kondisi mesin yang sudah tidak memenuhi standar PT. Coca cola Indonesia, maka
Perusahaan tersebut pada tahun 1991 dihentikan kegiatannya.
Selanjutnya PT. Coca cola Indonesia menawarkan kepada PT. Pan Java
Bottling Co, agar kebutuhan konsumen akan minuman ringan di daerah Sumatra
Selatan dapat terpenuhi. Dari kepercayaan yang diberikan PT. Coca cola Indonesia
kepada PT. Pan Java Bottling Co. menunjuk CV. Bukit Barisan selain sebagai
Distributor juga mensurvey kemungkinan didirikannya Pabrik Pembotolan Minuman
ringan di Palembang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh CV. Bukit Barisan ternyata di
Palembang sangat sulit untuk mendapatkan air tanah yang diharapkan. Perkiraan
tersebut diperkuat dengan mendatangi dan konsultasi dengan Dinas Meteorologi dan
Geofisika di Bandung. Keterangan yang diperoleh bahwa di Palembang sampai
dengan radius 100 Km akan ditemukan minyak bumi. Dengan demikian rencana
untuk mendirikan pabrik pembotolan minuman ringan di Palembang tidak
dilanjutkan.
Para petugas CV. Bukit Barisan berpaling ke daerah Lampung dan ternyata
mendapat angin segar dari pihak Pemerintah daerah mengarahkan ke lokasi kawasan
Industri. Di samping Lampung memiliki kawasan Industri, letak Bandar Lampung
sangat strategis yang artinya kota Bandar Lampung merupakan pintu gerbang dari
Pulau Jawa dan sebaliknya dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra.
Pertimbangan lain bahwa kota Bandar Lampung kota di luar Pulau Jawa yang
masih dekat dnegan ibu kota Negara. Dengan Akte Noteris Imran Ma’arif SH. No. 29
5
tanggal, 06 Oktober 1982 secara resmi berdirilah PT. Swarna Dwipa Mekar Bottling
Company.
Mengingat perkembangan-perkembangan yang terjadi, maka pada tanggal, 11
Agustus 1984 nomor 41 di depan Akte Notaris Imran Ma’arif SH diadakan perubahan
nama perusahaan dari PT. Swarna Dwipa Bottling Co. menjadi PT. Swarna Dwipa
Mekar Bottling Co.
Pengembangan Pabrik berjalan dengan lancar dan pada bulan September 1985
diadakan Produksi Percobaan. Selang 3 bulan tepatnya bulan Desember 1985
merupakan Produksi Komersial. Di samping membotolkan jenis minuman ringan
Coca cola, Fanta, dan Sprite PT. Swarna Dwipa Mekar Bottling Co diberi
kepercayaan untuk membotolkan jenis minuman lain yaitu “Teh Hi-C” dan bahkan
tes Hi-C yang diproduksi di Bandar Lampung merupakan jenis minuman satu-satunya yang
ada di Dunia pada waktu itu. Tetapi Teh Hi-C saat ini sudah tidak diproduksi lagi.
Adapun tujuan berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling adalah
sebagai berikut :
6
2.3.2 Tujuan Ekonomi
1) Pemasukan Devisa negara
2) Sumber pendapatan bagi masyarakat (pedagang)
3) Kesempatan berusaha yaitu terbukanya lapangan kerja bidang lain,
diantaranya :
Bidang pertanian, yaitu merangsang para petani untuk menanam tebu
sebagai mana kita ketahui tebu merupakan penghasil gula yang mana
gula tersebut digunakan dalam pengolahan produksi di PT. Coca cola
Bidang industri, yaitu membantu perusahaan jasa untuk dapat
memasarkan produk dari PT. Coca cola
Perusahaan jasa angkutan
Biro jasa adverfising
Biro jasa hukum dll.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.3 Pencampuran
Setelah melalui pembuatan syrup, menuju tahap pencampuran. Pada proses ini
sirup dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu. Setelah itu, dididihkan
8
sambil diinjeksi dengan menggunakan CO2 yang kemudian dimasukkan dalam alat
yang dinamakan filter atau alat untuk pengisian ke dalam botol.
Sebelum CO2 dicampur, dilakukan pemurnian CO2 terlebih dahulu. Dalam
pemurnian CO2 yang mengandung garam nitrogen dan kalium pemaganak ini
dilewatkan ke dalam sebuah tabung yang berisi air, kemudian dilewatkan lagi
keaktifan karbon setelah ini diinjeksikan dengan menggunakan campuran dari air dan
sirup.
Setelah melalui berbagai proses dan seluruh bahan dicampur termasuk CO 2 yag
berfungsi sebagai pengawet sekaligus penyagar, maka selanjutnya adalah proses
pembotolan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan canggih.
Setelah proses ini berakhir maka produk Coca cola siap dipasarkan.
9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Melihat dari pesatnya persaingan saat ini, hendaknya PT. Coca cola terus
meningkatkan dan menciptakan produk baru. Hal hal dimaksudkan agar masyarakat
lebih terangsang untuk membeli produk dari PT. Coca cola.
10
DAFTAR PUSTAKA
Brosur PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling Tanjung Bintang Lampung Selatan.
Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Fajar
Mulya. Surabaya.
11