PENDAHULUAN
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis merumuskan masalah yang ada yaitu
Bagaimana proses pembuatan minuman Coca cola mulai dari awal hingga akhir di
PT. Coca cola
1
1.3 Tujuan Penelitian
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pada tahun 1899 dua orang pemuda ahli hukum yaitu Benyamin Thoman dan J.
White Head menghubungi Candler untuk mengemukakan ide mempercepat waktu
dimana Coca cola dapat dinikmati manusia di seluruh dunia.
Tahun 1900 White Head pindah ke Atlanta untuk membuka Pabrik Bottling
yang kedua dan pada tahun 1916 botol Coca cola dengan resmi diperkenalkan sebagai
design remi.
The Coca cola Company dijual kepada Ernes Woodrof presiden dari The Trusk
Company of Gerio Bank. Pada tahun 1923 anak dari Ernes Woodroff yaitu Robert
Woodroff masuk di Coca Cola Company menjadi presiden perusahaan. Beliau
memperkenalkan kemasan dalam karton untuk Home Market dengan isi 6 botol setiap
kartonnya. Saat menjadi presiden perusahaan, woodroff menciptakan Departemen
Luar Negeri di NewYork dan ini merupakan langkah pertama di jalan bisnis dunia
yang sesungguhnya.
Pada tahun 1943, Jendral Eisenhower mengirim telegram, dia meminta agar
dikirim perlengkapan untuk membangun 10 Bottling Plant Coca Cola di Eropa. Pada
saat perang dunia dan karena bahan-bahan untuk membuat Coca cola tidak tersedia di
Jerman maka orang-orang Coca cola di sana berusaha agar perusahaan tetap hidup,
mereka menciptakan Formula Soft Drink yang disebut Fanta.
Selanjutnya PT. Coca cola Indonesia menawarkan kepada PT. Pan Java
Bottling Co, agar kebutuhan konsumen akan minuman ringan di daerah Sumatra
Selatan dapat terpenuhi. Dari kepercayaan yang diberikan PT. Coca cola Indonesia
kepada PT. Pan Java Bottling Co. menunjuk CV. Bukit Barisan selain sebagai
4
Distributor juga mensurvey kemungkinan didirikannya Pabrik Pembotolan Minuman
ringan di Palembang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh CV. Bukit Barisan ternyata di
Palembang sangat sulit untuk mendapatkan air tanah yang diharapkan. Perkiraan
tersebut diperkuat dengan mendatangi dan konsultasi dengan Dinas Meteorologi dan
Geofisika di Bandung. Keterangan yang diperoleh bahwa di Palembang sampai
dengan radius 100 Km akan ditemukan minyak bumi. Dengan demikian rencana
untuk mendirikan pabrik pembotolan minuman ringan di Palembang tidak
dilanjutkan.
Pertimbangan lain bahwa kota Bandar Lampung kota di luar Pulau Jawa yang
masih dekat dnegan ibu kota Negara. Dengan Akte Noteris Imran Ma’arif SH. No. 29
tanggal, 06 Oktober 1982 secara resmi berdirilah PT. Swarna Dwipa Mekar Bottling
Company.
5
2.3 Tujuan Berdirinya Perusahaan
Adapun tujuan berdirinya PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling adalah
sebagai berikut :
2.3.1 Tujuan Sosial
1) Penyerapan tenaga kerja
2) Jaminan kesehatan bagi karyawan
3) Melaksanakan program pemerintah dalam perusahaan
4) Sponsor dalam kegiatan kemasyarakatan
5) Memberikan kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa untuk melakukan
kunjungan perusahaan, magang dan penelitian serta kerja praktek dimana
dari kegiatan tersebut dapat membuat wawasan berfikit dari para pelajar
dan mahasiswa terhadap aktifitas perusahaan dan bisnis.
2.3.2 Tujuan Ekonomi
1) Pemasukan Devisa negara
2) Sumber pendapatan bagi masyarakat (pedagang)
3) Kesempatan berusaha yaitu terbukanya lapangan kerja bidang lain,
diantaranya :
Bidang pertanian, yaitu merangsang para petani untuk menanam tebu
sebagai mana kita ketahui tebu merupakan penghasil gula yang mana
gula tersebut digunakan dalam pengolahan produksi di PT. Coca cola
Bidang industri, yaitu membantu perusahaan jasa untuk dapat
memasarkan produk dari PT. Coca cola
Perusahaan jasa angkutan
Biro jasa adverfising
Biro jasa hukum dll.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Proses Perawatan Air (Water Treatment) dan Pembuatan Simple Syrup
Air yang akan digunakan untuk proses produksi, diolah/disterilkan dalam
“Preciptiator” dengan menambahkan bahan kimia Ferro Sulfat, Calcium Hydroksida
dan kaporit. Kemudian air tersebut dilewatkan ke dalam unit penyaringan pasir,
Carbon dan Micron Filter.
Setelah proses pengolahan air, selanjutnya adalah pemilihan gula. Gula yang
digunakan gula yang disuling (refined sugar) yang merupakan 100% gula tebu
berkualitas SHS-IA.
Air yang sudah diproses kemudian dipersiapkan, yang selanjutnya adalah
pembuatan simple syrup yaitu dengan refined sugar yang dicampur dengan air yang
sudah diproses dan telah steril dengan perbandingan tertentu yang kemudian akan
menghasilkan “simple syrup”.
7
3.3 Pencucian Botol
8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Penulis melihat bahwa, PT. Coca cola merupakan perusahaan besar sehingga
penulis sangat berharap agar PT. Coca cola terus meningkatkan produksi dan
menciptakan produk baru sehingga konsumen semakin merasa puas dengan produk
yang dihasilkan PT. Coca cola. Selain daripada itu, penulis juga berharap agar PT.
Coca cola lebih banyak lagi dalam membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Brosur PT. Coca cola Amatil Indonesia Bottling Tanjung Bintang Lampung Selatan.
Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, 1996. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Fajar
Mulya. Surabaya.
10