Anda di halaman 1dari 7

Oleh : Diakses pada :

Nama : Iin Indarti Waktu : 17.10


Kelas : 2A Tanggal : 28 September 2013

RUMAH SAKIT DUSTIRA

Sejarah RS Dustira

Rumah Sakit Dustira pada masa penjajahan Belanda bernama Militaire Hospital,
didirikan pada tahun 1887 menempati areal tanah seluas 14 Ha. Pada tahun 1942-
1945 waktu pendudukan Jepang dipergunakan untuk tempat perawatan tawanan
tentara Belanda dan perawatan tentara Jepang. Pada tahun 1945-1947 dikuasai NICA
kembali.

Setelah penyerahan kedaulatan RI dari Pemerintahan Kerajaan Belanda kepada


Pemerintah RI, maka Militaire Hospital di Cimahi pada tanggal 30 Mei 1950
diserahkan oleh Militer Belanda kepada TNI. Perwira yang mendapat kehormatan
dan kepercayaan dari pihak RI untuk menerima penyerahan adalah Letkol Dr. Rd.
Kornel Singawinata (almarhum) pangkat terakhir Kolonel. Selanjutnya Militaire
Hospital menjadi Rumah Sakit Territorium III, sedang Letkol Dr. Rd. Kornel
Singawinata diangkat menjadi Kepala Rumah Sakit Territorium III.

Pada tanggal 19 Mei 1956 dalam rangka Hari Ulang Tahun Territorium III/Siliwangi
yang ke-10, Rumah Sakit Territorium III diberi nama Rumah Sakit Dustira oleh
Bapak Panglima Territorium III Kolonel Kawilarang, sebagai penghargaan terhadap
jasa-jasa Almarhum Mayor Dr. Dustira Prawiraamidjaya.

Sejarah Singkat Almarhum dr. Dustira Prawiraamidjaya.


a. Lahir di Tasikmalaya pada tanggal 25 Juli 1919 putra dari Rd. S.
Prawiraamidjaya.

b. Pendidikan :

1) ELS Bandung.

2) H.B.S. (5 tahun) Bandung.

3) Sekolah Kedokteran Tinggi Jakarta (Geneeskundige Hoogeschool, kemudian


IKA DAIGAKU).

c. Sejarah Perjuangan dr. Dustira.

Pada tahun 1945 semua mahasiswa tingkat akhir IKA DAIGAKU (salah seorang
diantaranya dr. Dustira Prawiraamidjaya) menyatakan ingin terjun di Front
Surabaya yang sedang memanas yang pada akhirnya dikenal sebagai Peristiwa 10
Nopember 1945. Namun keinginan tersebut ditolak dan diperintahkan untuk
menunggu perkembangan selanjutnya.

Ternyata mahasiswa tingkat terakhir diluluskan dan diberi ijazah dokter kemudian
dilatih kemiliteran di Tasikmalaya ± 2 minggu. Selesai pendidikan kemiliteran dr.
Dustira ditugaskan ke Resimen 9 Divisi Siliwangi yang menguasai Front
Padalarang, Cililin dan Batujajar.

Pada waktu itu serba kekurangan, baik personil maupun obat-obatan. Melihat
jatuhnya korban, baik rakyat maupun pejuang-pejuang kemerdekaan, dr. Dustira
merasa sedih sekali karena tidak bisa memberikan pertolongan sebaik-baiknya.

Akibatnya beliau jatuh sakit. Penderitaannya semakin memuncak ketika terjadi


kecelakaan kereta api di Padalarang dengan korban ratusan penumpang. Melihat
begitu banyak korban bergelimpangan, tanpa dapat memberikan pertolongan
yang memuaskan hati beliau sebab kekurangan alat maupun obat,
mengakibatkan runtuhnya ketahanan mental, sehingga dr. Dustira jatuh sakit,
kemudian dirawat di Rumah Sakit Imanuel di Situ Saeur Bandung. Pada tanggal
17 Maret 1946 beliau meninggal dunia dan dikebumikan di Makam Umum
Astana Anyar Bandung. Pada tanggal 8 Maret 1973 kerangka dr. Dustira
dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung.

Data Profil RS Dustira


1. Nama Rumah Sakit : RS Dustira

2. Kelas Rumah Sakit : TK.II / Tipe B

3. Status Kepemilikan : Kemenhan RI

4. Alamat : JL. dr. Dustira No.1 Cimahi

5. Kecamatan : Cimahi Tengah

6. Kota : Cimahi

7. Propinsi : Jawa Barat

8. Jumlah tempat tidur : 482 TT

9. No. Telp. : (022) 665 2207 FAX. (022) 6652170

10. E-mail : rsdustira@yahoo.com

11. Website : rumahsakit-dustira.com

FASILITAS YANG TERSEDIA


RAWAT JALAN KAMAR TINDAKAN
1. Poliklinik Umum : Setiap Hari 1. Kamar Operasi :8
Poliklinik Gigi dan
2. : Setiap Hari 2. Kamar Bersalin :2
Mulut
Poliklinik Gawat
3. : Setiap Hari 3. Kamar Gadar :2
Darurat
Poliklinik Penyakit
4. : Setiap Hari
Dalam
5. Poliklinik Bedah : Setiap Hari PENUNJANG DIAGNOSTIK
6. Poliklinik Anak : Setiap Hari 1. Laboratorium Klinik :3
7. Poliklinik Kebidanan : Setiap Hari 2. Radiologi :5
8. Poliklinik Saraf : Setiap Hari 3. Endoskopi/Bronkoskopi : 1
9. Poliklinik Jiwa : Setiap Hari 4. Unit Haemodialisa : 19
10.Poliklinik THT : Setiap Hari
11.Poliklinik Mata : Setiap Hari PENUNJANG PERAWATAN
12.Poliklinik Kulkel : Setiap Hari 1. Dapur :4
13.Poliklinik Kardiologi : Setiap Hari 2. Laundry :5
14.Poliklinik Paru-Paru : Setiap Hari 3. Kamar Jenazah :1
15.Poliklinik Gizi : Setiap Hari 4. Ambulance :6
16.Poliklinik Rehab Medik : Setiap Hari

RAWAT INAP
Ruang Perawatan
1. : 237 TT
Penyakit Dalam
2. Ruang Perawatan Bedah: 66 TT
3. Ruang Perawatan Anak : 45 TT
Ruang Perawatan
4. : 35 TT
Kebidanan
5. Ruang Perawatan Bayi : 28 TT
Ruang Perawatan VIP
6. : 41 TT
(Pamen)
7. Ruang Perawatan ICU :6 TT
Ruang Perawatan
8. : 24 TT
Umum
Jumlah tempat tidur : 482 TT
Visi & Misi
Visi
Menjadi rumah sakit kebanggaan prajurit, PNS dan keluarganya serta masyarakat
umum di wilayah Kodam III/Slw yang bermutu dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian

Misi
- Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan paripurna
- Memberikan dukungan kesehatan yang handal
- Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan yang bermutu dalam rangka pelaksanaan Rumah Sakit
Pendidikan

Nilai-nilai
Untuk mewujudkan VisidanMisi, RS Dustira menganut Nilai-nilai yang berpihak
kepada kepentingan prajurit, PNS dan keluarganya serta masyarakat umumyaitu :
1. Nondiskriminatif
Tidak ada perbedaan dalam pelayanan baik Dinas maupun Umum semuanya
memiliki kesempatan yang sama kecuali kasusnya
2. Profesional
Pelayanan diberikan sesuai bidang ilmu pengetahuan yang dimiliki
3. Solid
Pelayanan diberikan atas dasar kerjasama dan kekompakan dengan
memperhatikan koordinasi, integritas dan berlanjut.
4. Komitmen
Pelayanan dilaksanakan dengan dilandasi komitmen yang tinggi, untuk
menjaga nama baik satuan
5. Transparan dan akuntabel
Keterbukaan dan mengikuti system yang terstandarisasi merupakan pilihan
terbaik menuju good governance
Tujuan
1. Membangun budaya organisasi yang kondusif dan sense of service
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan prima berbasis kepuasan pelanggan
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar,
menuju persaingan di tingkat Nasional
4. Mengintegrasikan pelayanan dan pendidikan untuk meningkatkan mutu
pelayanan dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran

Motto
TeRPESoNA
Tertib, Ramah, Professional, Empati, Solid, Nyaman dan Aman

Falsafah
1. Visi tanpa aksi hanya mimpi
2. Aksi tanpa visi buang waktu
3. Visi dengan aksi bangun perubahan
Oleh : Diakses pada :

Nama : Edi Widodo Waktu : 17.10


Kelas : 2A Tanggal : 28 September 2013

Oleh : Diakses pada :

Nama : Iin Indarti Waktu : 17.10


Kelas : 2A Tanggal : 28 September 2013

RUMAH SAKIT DUSTIRA

Falsafah
1. Visi tanpa aksi hanya mimpi
2. Aksi tanpa visi buang waktu
3. Visi dengan aksi bangun perubahan

Tujuan
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan prima berbasis kepuasan pelanggan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar,
menuju persaingan di tingkat Nasional

Anda mungkin juga menyukai