Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRODUK COCA COLA

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah


MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun oleh :

Rio Aditya Adjis 2161201216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

BAB I

LATAR BELAKANG............................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN.....................................................................................................4

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas

mata kuliah Manajemen Pemasaran. Penyusun berharap dapat menambah wawasan

dan pengetahuan bagi para pembaca.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena

itu, penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk

melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Tangerang, 25 Januari 2023

Rio Aditya Adjis


BAB I

PEDAHULUAN

Latar Belakang

Coca-Cola merupakan merek minuman ringan terpopuler dan paling laris


dalam sejarah hingga saat ini. Minuman ini tidak hanya dikonsumsi pada saat acara
penting saja, tetapi juga dapat dikonsumsi pada saat-saat santai atau berkumpul
dengan keluarga. Minuman ringan (soft drink) menjadi salah satu bagian gaya hidup
remaja saat ini karena peny

ajian kemasan yang menarik, serta iklan-iklan minuman ringan yang dikemas
dengan nuansa remaja dan juga slogan-slogan yang mempengaruhi pandangan
tentang produk itu sendiri.

Coca-Cola diciptakan pertama kali di Atlanta, Georgia oleh Dr. John S.


Pemberton. Coca-Cola diperkenalkan sebagai minuman fountain dengan
mencampurkan sirup rasa Cola dan air berkarbonasi. Coca-cola terdaftar sebagai
merek dagang di tahun 1886, pada tahun 1892 CocaCola telah terjual di seluruh
wilayah Amerika Serikat, serta saat ini telah tersedia di seluruh dunia. Pada mulanya
badan usaha menggunakan kata Coke, namun pada tahun 1941, perusahaan
mengikuti selera populer pasar dan nama dagang Coke memperoleh pengakuan
periklanan yang sama dengan Coca-Cola. Pada tahun 1945, Coke resmi menjadi
merek 2 dagang terdaftar. Lalu, Coca – Cola masuk ke Indonesia dengan nama PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia, yang tidak hanya memproduksi CocaCola. Tapi, juga
Fanta, Sprite, Frestea, Diet coke, Sunfil, dan Ades.

Meningkatnya permintaan konsumen akan produk minuman ringan bersoda,


maka terbuka peluang bagi para pengusaha khususnya industri minuman ringan
bersoda untuk menyediakan kebutuhan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
jenis dan merek minuman ringan bersoda yang ditawarkan pada saat ini. Dengan
banyaknya perusahaan minuman ringan bersoda dan merek-merek minuman ringan
bersoda yang bermunculan sekarang ini, mengakibatkan konsumen semakin teliti dan
kritis dalam minuman ringan bersoda yang sesuai dengan kesukaannya. Hal tersebut
menjadi catatan dan masalah yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan dan
akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat antara perusahaan-perusahaan
minuman ringan bersoda.

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola


Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat
dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development),
Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran,
serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai
ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta
potensi kekayaan alam Indonesia , Coca-Cola

berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk


minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk
memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola
meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang
aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia
meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang
khas. Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan
mango, yang disebut “Fanta Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses
meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan
Sunfill – produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-
Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi
kebutuhan pasar di Indonesia.

Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba


mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah
meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola
Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan
praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam
kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004, Coca-Cola hadir dengan
inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan desain mungil,
imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan
kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang
berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol,
hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004, iklan Coca-Cola versi Kabayan
dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey
TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu,
misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional
maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru
yang menarik masyarakat.

Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran;


perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan
dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih
ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses inovasi tersebut
adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia dan Coca-Cola
Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta
keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman
cepat saji yang lengkap.
BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah PT. Coca-cola dunia

Minuman ringan Coca-Cola diciptakan oleh Dr.John S.Pemberton, seorang


ahli farmasi dan ahli minuman dari Atlanta, Georgia, Amerika serikat pada bulan mei
1889. Ia mencampurkan suatu ramuan khusus dengan gula murni menjadi sirup yang
beraroma segar dan berwarna caramel, kemudian diaduk bersama air murni,
Minuman ini dilakukan dengan menempatkan minuman ringan tersebut didalam guci
besar yang diletakan ditempat strategis, namun adanya peningkatan jumlah dengan
kemasan botol yang lebih praktis.

The Coca-Cola Company didirikan tahun 1892 oleh Asa G.Chandlerdi


Atlanta, yang juga mempatenkan merek dagang Coca-Cola, Perusahaan ini
merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek dagang
Coca-Cola diseluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku consetratnya.
Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabriknya diluar
Atlanta.Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955) Robert W. Wouldruff,
merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman coca-cola
tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang amerika saja, tetapi juga untuk
dikonsumsi oleh seluruh bangsa didunia. Untuk merealisasikan gagasan tersebut,
maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Cooperation , yaitu perusahaan yang
menangani proses penjualan minuman keseluruh pelosok negeri didunia dengan ciri,
mutu, rasa dan kesegaran yang sama.

Sejarah PT. Coca-cola Indonesia

PT. Coca-Cola hadir di Bumi Persada ini sekitar tahun 1927, ketika De Nederland
Indische Mineral Water Fabriecj (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
membotolkannya untuk pertama kali di Batavia (Jakarta). Pada tahun 1971 didirikan
pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaya
Beverages Bottling Company. Di Indonesia, The Coca-Cola Company melalui PT.
Coca-Cola Indonesia bermitra dengan Coca-Cola Amatil, salah satu jaringan pabrik
pembotolan yang memiliki lisensi dari merk-merk dagasng The Coca-Cola Company
yang terbesar.

PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) mengoperasikan 10 pabrik


pembotolan: Medan, Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Bali, Makasar dan Banjar Baru. Sementara pabrik pembotolan CocaCola
Ke-11 berdomisili di Menado, dimiliki oleh PT. Bangun Wenang Beverages
Company. Untuk wilayah Jawa Barat, pabrik pembotolan PT. CCBI yang dibangun
pada tahun 1982 berlokasi di Jalan Raya Bandung-Garut KM. 26, Kabupaten
Sumedang. Di Area seluas 5 Ha ini diproduksi Diet Coke, Coca-Cola, Sprite dan
Fanta.

Sejarah PT. Coca-cola bootling Indonesia jawa barat

Pada tanggal 7 Agustus 1979 berdiri PT. Tirta Mukti Indah Bottling
Company dengan status Perusahaan Modal Dalam Negri (PMDN) yang mendapat
kepercayaan dari PT. Coca-Cola Indonesia untuk memproduksi dan memasarkan
minuman Coca-Cola, Fanta, Sprite untuk wilayah Jawa Barat. Pembangunan fisik 3
pabrik PT. Tirta Mukti Indonesia Bottling Company mulai dilaksanakan tanggal 2
Februari 1982 dengan lokasi Jl. Raya Bandung Garut Km. 26 Kabupaten Sumedang
Jawa Barat.

Dengan usaha yang memakan waktu, tenaga, pikiran, dan uang, maka
selesailah pembangunan pabrik yang diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1983. Pada
tanggal 8 November 1991 PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company resmi berubah
menjadi PT. Coca-Cola Tirtalina Bottling Company dengan status Perusahaan Modal
Asing (PMA). Perubahan status ini disebabkan sebagian saham dari PT. Tirta Mukti
Indah Bottling Company dibeli oleh pihak asing dalam hal ini Allied Manufacturing
and Trading Industries Limited atau biasa disingkat Amatil.

Pemasaran dan penjualan produk PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company
diserahkan kepada PT. Ranca Agung Luhur sebagai distributor tunggal sejak tanggal
22 September 1983 yang kemudian berganti nama menjadi PT. Coca-Cola Bayu
Argo Unit Jawa Barat pada tanggal 8 November 1991 bersamaan dengan pergantian
nama PT. Tirta Mukti Indah Bottling Company menjadi PT. Coca-Cola Tirtalina
Bottling Company.

Baik PT. Coca-Cola Banyu Argo maupun PT. Coca-Cola Tirtalina


Bottling Company pada tahun 1995 berafiliasi dengn Coca-Cola Amatil, satu grup
perusahaan Coca-Cola di kawasan Asia Pasifik dan Eropa Timur yang bermarkas di
Sydney Australia. Dan pada tanggal 1 Januari 2000, terjadi merger perusahaan Coca-
Cola di seluruh Indonesia dengan pergantian nama menjadi PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia Bottling untuk perusahaan pembotolan dan PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia untuk perusahaan distributornya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai