Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH INDUSTRI MINUMAN

“SISTEM PEMBUATAN PRODUK COCO-COLA”

Disusun oleh :
Indra Ardiansyah (0912020100)
Dwi Anggreni (09120210110)
Fahrul Hidayat Bannya (09120210112)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Sistem Pembuatan Produk Coco-Cola”. Atas Dukungan
moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa membuka pintu rahmat kepada penulis dengan
memberi kekuatan, kesehatan, dan kesempatan untuk melaksanakan kewajiban
serta tanggung jawab, begitupun dengan bimbingan-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Orang tua, yang telah memberikan motivasi serta moral dan materil kepada
penulis.
3. Bapak Andi Suryanto, selaku dosen matkul industry kimia, yang memeberikan
materi, dorongan, masukan kepada penulis.
4. Rekan-rekan kelas yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Makassa, 11 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHLUAN......................................................................................................3
1.1 LATARBELAKANG...........................................................................3
1.1.1 SEJARAH COCO-COLA....................................................................3
1.1.1.1 SEJARAH COCO-COLA DUNIA...............................................3
1.1.1.2 SEJARAH COCO COLA DI INDONESIA.................................4
1.1.1.3 COCA COLA AMATIL INDONESIA........................................5
1.1.2 BIDANG USAHA................................................................................6
1.1.3 STRUKTUR ORGANISASI................................................................9
1.1.4 SUMBER DAYA MANUSIA...........................................................11
1.1.4.1 SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN COCO-COLA11
1.1.5 SUMBER DAYA MANUSIA PRUSAHAAN COCO-COLA
AMATIL INDONESIA......................................................................12
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................12
1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH.............................................13
BAB II....................................................................................................................14
LANDASAN TEORI.............................................................................................14
2.1 KARAKTERISTIK SISTEM.............................................................14
BAB III..................................................................................................................17
PEMBAHASAN....................................................................................................17
3.1 SISTEM PRODUKSI COCA COLA PADA COCA COLA AMATIL
17
3.2 PROSES PRODUKSI COCA COLA................................................19
3.3 PROSES PEMBUATAN COCA-COLA...........................................21
3.4 INOVASI PERUSAHAAN................................................................23
BAB IV..................................................................................................................25
KESIMPULAN......................................................................................................25
4.1 KESIMPULAN..................................................................................25
BAB I
PENDAHLUAN

1.1 LATARBELAKANG
1.1.1 SEJARAH COCO-COLA
1.1.1.1 SEJARAH COCO-COLA DUNIA
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh
seorang dokter dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat yang bernama John Styth
Pemberton. Pada awalnya, Coca-Cola terdiri dari campuran sirup caramel dan air
berkarbonasi yang dijual seharga 5 sen per gelas di apotik dr. Pemberton.
Sementara itu, logo dan penamaan produk Coca-Cola merupakan ide dari sahabat
dr. Pemberton, Frank M. Robinson.
Kemudian di tahun 1892, Pemberton menjual formula dan hak cipta Coca-
Cola keAsa G. Chandler Atlanta dan berdirilah perusahaan Coca-Cola. Dalam
memperkenalkan produknya kepada masyarakat, Chandler membuat berbagai
macam cinderamata dengan logo Coca-Cola yang kemudian dibagi-bagikan
kelokasi-lokasi penjualan yang penting. Selain itu, Chandler juga melakukan gaya
periklanan yang inovatif dalam rangka mendorong penjualan. Perusahaan ini
merupakan induk dari semua perusahaan pembotolan yang memiliki merek
dagang Coca-Cola diseluruh Negara didunia dengan menyediakan bahan baku
konsentratnya. Mulai tahun 1893, The Coca-Cola Company membangun pabrik
sirupnya diluar Atlanta.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-
Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara
lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata
lain." Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun
1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang
Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada
tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar
Presiden The Coca-Cola Company (1919-1955), Robert W. Woudruff,
merupakan orang yang pertama kali mencetuskan gagasan agar minuman Coca-

4
Cola tersebut dapat dinikmati tidak hanya oleh orang Amerika saja, tetapi juga
untuk dikonsumsi oleh seluruh bangsa di dunia. Untuk merealisasikan gagasan
tersebut, maka pada tahun 1929 didirikan The Coca-Cola Export Cooperation,
yaitu perusahaan yang menangani proses penjualan minuman keseluruh  pelosok
negeri di dunia dengan cirri mutu, rasa, dan kesegaran yang sama.
Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan
nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol
untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring
mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.

1.1.1.2 SEJARAH COCO COLA DI INDONESIA


Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika
Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola
lumpuh pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah
kemerdekaan Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi dibawah nama
Indonesia Bottler Limited (IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH
Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi 1,000-
1,500 cases Coca-Cola setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu
oleh 3-7 truk untuk pendistribusian.
Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal
didirikannya pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru
PT. The Djaya Beverages Bottling Company (PT. DBBC) yang merupakan pabrik
pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya penambahan modal tersebut
meningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan penambahan macam
produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan. Tercatat sampai saat ini
11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-
turut berdasarkan tahun pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973),
Surabaya (1976), Semarang (1976), Ujung pandang (1981), Bandung (1983),
Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985), Banjarmasin (1981), dan Lampung
(1995).

5
1.1.1.3 COCA COLA AMATIL INDONESIA
Pada tahun 1993 seluruh saham PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola
Amatil Ltd, suatu grup perusahaan pembotolan Coca-Cola dikawasan Asia Pasifik
dan EropaTimur yang bermarkas di Sydney, Australia. Adanya perpindahan
saham tersebut mengakibatkan nama PT. DBBC berubah menjadi PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia (PT. CCAI). Tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan minuman
merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu
dibawah PT. CCAI.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Distribution (PT. CCAID).PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman
ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan
mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB.
Untuk meningkatkan volume penjualan keseluruh wilayah Indonesia, maka PT.
CCAI mengoperasikan pabrik pembotolan di 10 kota besar Indonesia, yaitu
Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Pandaan, Bali,
Makassar, dan BanjarBaru.
Pada tahun 2002, PT. CCAIB berubah nama menjadi PT. Coca-Cola
Bottling Indonesia (PT. CCBI) dan PT. CCAID menjadi PT. Coca-Cola
Distribution Indonesia (PT. CCDI). Seluruh pabrik pembotolan Coca-Cola di
Indonesia berada dibawah manajemen PT. Coca-Cola Indonesia (PT. CCI). PT.
Coca-Cola Indonesia ini merupakan perwakilan dari The Coca-Cola Company
yang menyuplai bahan baku konsentrat keseluruh pabrik pembotolan Coca-Cola
di Indonesia dan menetapkan seluruh standar bahan baku yang digunakan oleh
pabrik.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting
dari keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu bermaksud menjaga agar para
pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode
menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode
yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan.
Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang
menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada

6
lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat
dibaca dengan teknologi khusus.
Semua itu menunjukkan komitment Perusahaan Coco-Cola untuk
memastikan bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang
pergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.

1.1.2 BIDANG USAHA


PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan suatu badan yang
berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang usaha produksi minuman
ringan. Salah satu pabrik pembotolannya adalah PT. Coca-cola Bottling Indonesia
(CCBI) di Bandung. Rangkaian produk Coca-Cola Bottling meliputi empat dari
lima merek terkenal di dunia saat ini, seperti Coca-Cola, diet Coke, Fanta, dan
Sprite. Produk-produk ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari
masyarakat konsumen Indonesia dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.
Juga memproduksi dan mendistribusikan teh siap minum bermerek Frestea,
Sunfill dan minuman mengandung soda bermerek Schweppes.Semua fungsi dan
jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi, keuangan, layanan
pelanggan dan konsumen, bekerja keras untuk mengembangkan praktek-praktek
yang terbaik di industri minuman.
Produk PT Coca Cola:
 Coco-Cola
 Coca-Cola
 Diet Coke 
 Coca-Cola Zero
 Sprite
 Sprite        
 Sprite Zero

 Fanta
 Fanta Strawberry
 Fanta Vitamin C   
 Fanta Fruitpunch  

7
 Fanta Orange
 Fanta Blueberry
 Frestea
 Frestea Jasmine
 Frestea Green
 FresteaApel
 Frestea Lemon
 Frestea Markisa
 Minute Maid
 Minute Maid Pulpy Orange
 Minute Maid Pulpy Tropical
 Minute Maid Pulpy O’Mango
 Schweppes
 Ades
 PoweradeIsotonik
 A&W

PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk


mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:

 Program Promosi
PT Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang
beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran,
tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk PT Coca Cola.

 Layanan Konsumen
Di Coca-cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan
pelanggan didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen
secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-cola dengan menyediakan

8
pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan
mereka masing-masing.

 Area Marketing Contractor


Terbatasnya sumber daya dan kemampuan untuk melakukan
pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan
peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-cola untuk secara
serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak
Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil
dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing
Contractor (AMC) dan Street Vending.

 Layanan Pendingin Produk


Riset membuktikan bahwa 90% konsumen lebih menyukai membeli
produk-produk Coca-cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa
peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan
para pelanggan kami.

 HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café
ternama, memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa
ini.

Tim penjualan PT. Coca-Cola yang sangat besar tidak saja menjual produk-
produk Coca-Cola kepada para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran
bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor
penjualan Coca-Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan
bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.
Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National

9
Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan
oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan ber

1.1.3 STRUKTUR ORGANISASI


PT. Coca-cola Bottling Indonesia- Jawa Barat adalah perusahaan yang
bergerak di bidang pembotolan dan pendistribusian minuman ringan
bermerek Coca-Cola, Sprite, Fanta, Frestea, Ades dan lainnya. Untuk menjaga
agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, perusahaan PT. Coca-
Cola Company menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara
internasional.
Sementara itu untuk pendistribusian produk-produk tersebut dilakukan
secara khusus oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia-Jawa Barat. Di dalam
menjalankan perusahaan ini tentulah didukung oleh seluruh karyawan yang
menciptakan suatu tata kerja yang paling baik, teratur, dan rapih sebagai alat
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan oleh perusahaan
sebelumnya.
Salah satu cara untuk menciptakan suatu tata kerja yang baik, teratur, dan
rapi adalah dengan menyusun struktur organisasi perusahaan sebagai hirarki
dalam pemisahan tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas dan tegas pada
setiap bagian yang ada dalam perusahaan.
Telah tersusunnya struktur organisasi PT. CCAI yang saling berhubungan
antara tiap bagian serta posisi yang ada pada  PT. CCAI dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Sejalan
membantu jalannya segala aspek kegiatan di perusahaan, PT. Coca-Cola Bottling
Indonesia membuat struktur organisasi sebagai berikut:

10
General
Manager

PT. CCBI PT. CCDI

Finance Human
Public Relations Business Technical
Resources General sales
Manager Manager Service Manager Operation
Manager

Pimpinan tertinggi dari PT. Coca-cola Botling Indonesia Unit Jawa Barat
di pegang oleh General Manager. General Mnager ini membawahi dua
perusahaan, yaitu PT. Coca-cola Bottling Indonesia Unit Jawa Barat sebagai
perusahaan pembotolan dan PT.Coca-cola Distributor Indonesia Unit Jawa Barat
sebagai pemasaran produknya untuk wilayah jawa barat dan sekitarnya. General
Manager bertugas sebagai perencana fungsi organisasi serta wakil perusahaan
untuk berhubungan dengan dunia luar perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
Di kedua perusahaan tersebut, General Manager membawahi langsung
enam manager yang memimpin masing-masing departemen,
yaitu Finance Manager, Human Resources Manager yang membawahi Public
Relations Manager, General sales, Business Service Manager, Technical
Operation. Setiap Manager departemen membawahi seorang atau beberapa
supervisor atau officer

11
1.1.4 SUMBER DAYA MANUSIA
1.1.4.1 SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN COCO-COLA
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian penting untuk setiap
organisasi. Selain itu, pengembangan departemen ini adalah langkah pertama,
tanah yang masa depan perusahaan tergantung. Hal ini penting bagi setiap unit
bisnis tunggal dan khususnya bagi perusahaan internasional seperti Coca Cola. Ini
adalah orang-orang, bukan teknologi yang membuat perusahaan. Manajemen
Sumber Daya Manusia di Coca Cola Company memiliki banyak keuntungan serta
kerugian. Ini adalah perusahaan global dan tidak mungkin untuk membuat
kebijakan tertentu atau prosedur yang berlaku di seluruh divisi dari perusahaan,
perbedaan budaya dan politik yang perlu diperhitungkan. Oleh karena itu, fokus
dari makalah ini akan berada di empat tugas dan tugas Manajemen Sumber Daya
Manusia (manajemen kinerja, kompensasi, pengembangan karir, perencanaan
suksesi) berdasarkan prosedur Amerika Serikat.
The Coca-Cola adalah pengecer minuman, produsen dan pemasar minuman
non-alkohol konsentrat dan sirup. Perusahaan ini terkenal karena produk
andalannya Coca-Cola, ditemukan oleh apoteker Stith John Pemberton pada tahun
1886. Formula Coca-Cola dan merek dibeli pada tahun 1889 oleh Asa Candler
yang tergabung The Coca-Cola pada tahun 1892. Selain minuman Coca-Cola
senama nya, Coca-Cola saat ini menawarkan lebih dari 500 merek di lebih dari
200 negara atau teritori dan melayani 1,6 milyar porsi setiap hari.
Perusahaan mengoperasikan sistem distribusi waralaba berasal dari tahun
1889 dimana The Coca-Cola hanya menghasilkan konsentrat sirup yang kemudian
dijual ke berbagai pembotolan di seluruh dunia yang memegang sebuah wilayah
eksklusif. The Coca-Cola memiliki jangkar botol di Amerika Utara, Coca-Cola
Minuman.
The Coca-Cola berkantor pusat di Atlanta, Georgia. Its saham terdaftar di
NYSE dan merupakan bagian dari DJIA, S & P 500 Index, Russell 1000 Index
dan Russell 1000 Pertumbuhan Indeks Saham. Ketua dan CEO Its saat ini adalah
Muhtar Kent.
Pelatihan sangat penting bagi keberhasilan pekerjaan. Hal ini dapat
menyebabkan produksi yang lebih tinggi, lebih sedikit kesalahan, kepuasan kerja

12
lebih besar dan omset yang lebih rendah. Manfaat ini bertambah baik kepada
peserta pelatihan dan organisasi, jika manajer memahami prinsip-prinsip di balik
proses pelatihan. Untuk tujuan ini, upaya pelatihan selalu harus mengikuti
panduan belajar berorientasi tertentu.

1.1.5 SUMBER DAYA MANUSIA PRUSAHAAN COCO-COLA AMATIL


INDONESIA
Pengembangan SDM selalu menjadi fokus dari manajemen Coca-Cola
Amatil Indonesia untuk mempersiapkan karyawan yang kompeten, dinamis, dan
berdedikasi tinggi, sesuai dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik dan
memuaskan bagi pelanggan.
Dengan sejarahnya yang panjang di Indonesia, PT. CCAI konsisten
merekrut orang-orang muda berpotensi untuk mengisi peran penting di
perusahaan dan juga tetap membuka peluang bagi  para tenaga profesional yang
berpengalaman Filosofi program pengembangan menekankan "Hands on
Experience" yang dikombinasikan dengan coaching dan mentoring secara terus
menerus serta program pelatihan di dalam kelas.
PT. CCAI percaya bahwa pengelolaan yang baik atas kompetensi akan
mendukung performa bisnis secara keseluruhan. Untuk itu, kompetensi menjadi
jangkar dari proses pengembangan setiap karyawan,  untuk memastikan mereka
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang tepat sesuai dengan yang
diperlukan, tidak hanya untuk mengerjakan pekerjaannya saat ini, namun untuk 
menghadapi kesempatan karir berikutnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa saja bahan yang digunakan oleh PT.Coco-Cola Amatil Indonesia
dalam pembuatan coco-cola itu sendiri?
 Bagaimana proses pembuatan Coco-Cola?
 Bagaimana sistem produksi di PT.Coco-Cola Amatil Indonesia?
 Apa yang dilakukan PT.Coco-Cola mengahdapi pasar Internasional
dengan bertahan sebagai produk unggul?

13
1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
 Mengetahui sejarah singkat PT. Coco-Cola Amatil Indonesia.
 Mengetahui cara membuat suatu produk Coco-cola.
 Mengetahui bahan dari minuman Soft Drink, Coco-cola.
 Mengetahui industri lanjutan dari PT. Coco-Cola Amatil Indonesia

14
BAB II
LANDASAN TEORI

Menurut Mustakini (2009:34), “Sistem dapat didefinisikan dengan


pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

2.1 KARAKTERISTIK SISTEM


Menurut Mustakini (2009:54), suatu sistem mempunyai karakteristik.
Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:
1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau
subsitem-subsistem.
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem(Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem
dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (Environment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
bersifat merugikan sistem tersebut.
4. Suatu sistem mempunyai penghubung(Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluarandari
satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.penghubung.

15
5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujua Klasifikasi Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi
antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran
yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.
Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang di
antaranya :
a. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem
produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain
sebagainya.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak
dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang
malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human
machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan
contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer
yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem determinasi dan sistem probobalistik
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut
sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probablistic.

16
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem dapat
dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang
dirancang untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

17
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 SISTEM PRODUKSI COCA COLA PADA COCA COLA AMATIL


Sebelum membahas masalah sistem produksi, terlebih dahulu akan dijelaskan
bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan Coca Cola yang terdiri dari: 

1. Bahan Baku 
 Air 
 Gula Pasir 
 Concentrate 
 Carbon Dioksida (CO2)
 
2. Bahan Penolong 
 Kaporit (Ca(OCl2)) 
 Lime (Ca(OH2) 
 Fero Sulphate ( FeSO4) 
 Filter Aid 
 Active Carbon 
 Sand Filter 
 Resin 
 Caostic Soda 
 Soda Ash 
 Calium Permanganate 
 Calium Clorida 

Bagian bagian yang membentuk sistem produksi terdiri atas: 

1. Bagian gudang
Di gudang bahan bahan berkualitas terbaik yang terdiri atas gula standar
industri, air murni, carbonasi dan concentrate diseleksi. Bagian Pencampuran 

18
Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan sirup yang merupakan campuran
antara air gula dan Concentrate.Kemudian airnya disaring untuk mendapatkan
kualitas terbaik.Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-
kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.Setelah pencampuran
tersebut kemudian ditambahkan carbon dioksida. 

2. Bagian pencucian 
Dalam bagian ini botol botol dicuci, dibilas kemudian disterilkan dengan
desinfectan.Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne
terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk
diisi dengan produk akhir.Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang
amat teliti.Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara
elektronik dan manual.Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi. 

3. Bagian pengisian dan penutupan 


Botol botol yang telah bersih dan disterilkan tersebut kemudian diisi.
Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara
otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan
penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna
pula. 

4. Bagian pengkodean. 
Dalam proses ini, botol botol yang telah terisi dan sudah diperiksa jumlah
dalam tiap botol dan kadar higienis yang sempurna, kemudian diberi kode
sesuai dengan tanggal, bulan, dan Shift pabrik pembuatan. 

5. Pengemasan dan pengangkutan 


Setelah diberi kode produksi dan label kemudian dikemas dalam karton-
karton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap
untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000
gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia. 

19
Sebagian besar produk-produk tersebut didistribusikan melalui lebih dari 120
pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia.Produk-produk tersebut
diangkut ke pusat-pusat penjualan tersebut oleh armada truk berukuran besar dan
kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang eceran oleh kendaraan distribusi
yang lebih kecil. Apabila truk-truk penjualan ditempatkan berderet, maka akan
bisa sepanjang lebih kurang 17 km.Hal inilah yang membuat perusahaan Coca -
Cola sebagai salah satu perusahaan distribusiterbesar di Indonesia.

3.2 PROSES PRODUKSI COCA COLA 

A. PROSES PRODUKSI 

GAMBAR 3.2 PROSES PRODUKSI

1. Pengolahan air (water treatment) 


Awalnya air di ambil dari sumur artetis dengan kedalaman 80
meter.Air yang di ambil ditaruh bak penampungan.Dari sini air
dialirkan ke suatu tangki yang di sebut acelator tank. Di dalam air ini

20
di tambah bahan kimia yaitu kaporit, lime dan fero sulphate sehingga
terjadi proses koagulasi. Dari acelator didapatakn air jernih yang
dialirkan untuk di tampung di dalam clear water tank. 
Setelah itu disaring dari endapan kotor yang mungkin masih
terikut. Setelah itu dialirkan ke carbon filter tank yang di dalamnya
berisi active carbon. Disini air dibebaskan dari clorin dan bau. Proses
terakhir dari water softener ini adalah air di saring melaui micron filter.
Air yang sudah keluar sudah bisa di minum tanpa direbus. Jadi hasil
akhirnya dari proses ini adalah air memenuhi syarat untuk dibuat
minuman. 

2. Pembuatan Sirup
Mula-mula, air yang di ambil dari water treatment ditampung di
sebuah tangki.Kemudian dicampur gula pasir sambil di panasi, suhu
pemanasan tidak boleh dari 25 derajat Celsius. Setelah itu dicampur
denganactive carbon untuk menghilangkan bau dan warna, setelah itu
disaring dengan filter proses. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan
bakteri. 
Didalam finish syrup tank inilah concentrate ditambahkan, dan
penambahan ini sesuai dengan minuman yang akan di produksi apakah
coca cola, fanta, sprite atau yang lain. 

3. Proses Pencampuran 
Pencampuran antara air dari deaerator tank dengan finish syrup ini
di atur konsentrasinya oleh flo mix dengan standar yang sudah
ditentukan. Didalam proses mixing ini pula dilakukan proses
pendinginan oleh unit pendingin. Unit pendingin ini dihubungkan
dengan Carbo Cooler tank dan juga dihubungkan dengan daerator tank.
Sekarang minuman mempunyai kurang lebih 5 derajat celcius dan
akan dicampur dengan CO2 (carbon dioxida) 

21
4. Pemurnian CO2 
Carbon dioxide akan yang dipergunakan untuk bahan minuman
adalah carbon dioxide dalam bentuk cair yang dekemas dalam tabung-
tabung kecil masing-masing memuat 30 kilo gram. Dari tangki-tangki
ini CO2 akan dimurnikan dalam sebuah instalasi yang disebut CO2
purifier. 

5. Pengemasan 
 Botol
Botol kosong di ambil dari konsumen, dister-dister
dibersihkan melalui mesin, setelah itu di isi produk, dan proses
terakhir adalah menutup botol dengan penutup dua lapis 
 Can atau Kaleng 
Kaleng yang digunakan dalam proses produksi adalah jenis
beverage can, yakni kaleng yang khusus untuk mengemas
minuman. Jenis kaleng ini pada bagian dalam dilapisi dengan
coating enamel dan tahan tekanan. Setelah itu kaleng akan menuju
tempat mesin pengisi kaleng .sesudah di isi minuman kaleng,
mesin itu akan menuju mesin penutup kaleng yang dilengkapi
dengan CO2 device yang tujuannya untuk meniup angin yang ada
di atas minuman .dalam kaleng masih terbuka sesaat akan di tiup.
Setelah itu masuk mesin yang kerjanya mesin itu adalah memilih
kemasan yang isinya kurang atau lebih.

3.3 PROSES PEMBUATAN COCA-COLA


Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan
baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan :

1. Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu


membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama
karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak
diperlukan.

22
2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng
benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers)
pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk
membuat produk akhir.
3. Pemeriksaan dan pengujian dilanjutkan. Perangkat dengan teknologi canggih
membantu para teknisi memeriksa berbagai segi proses, mulai dari kondisi
tiap kemasan hingga kadar karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup.
Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa.
4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk
"Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga
kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia.Teknisi kemudian
mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan
seksama.Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan
karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa
"Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling
sempurna.
5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate)
maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan
produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat
teliti.Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik
dan manual. Barulah botol-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman
ringan paling popular di dunia saat ini.
6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara
otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan
penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna
pula.
7. Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu bermaksud menjaga agar para
pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode
menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada
kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan.

23
8. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan
hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang
tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca
dengan teknologi khusus.
Semua itu menunjukkan komitment Perusahaan Coco-Cola untuk memastikan
bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang pergunakan,
semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
9. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-
karton atau dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk
mengirimkan produk-produk "Coca-Cola” menuju lebih dari 420.000 gerai
(outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.

3.4 INOVASI PERUSAHAAN


Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola
Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi
masyarakat dan bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research &
Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan,
strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas,
kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan
alam Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru
yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan
pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih
spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman
isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada
tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan
botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta
menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut “Fanta
Oranggo”, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada
tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill – produk minuman
Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa

24
produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di
Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba
mengembangkan desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya.
Setelah meluncurkan Frestea dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-
Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih
mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta
hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini, Coca-
Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 %
dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan
kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang
berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol,
hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi
Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret
versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan
momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan
event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan
strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran;
perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik.
Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru
yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola
Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman
cepat saji dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola
Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.

25
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor


minuman ringan terkemuka di Indonesia. Coca-Cola memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia Bottling (PT. CCAIB) dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Distribution (PT. CCAID). PT. CCAIB bertugas untuk memproduksi minuman
ringan (Soft Drink), sedangkan PT. CCAID yang bertugas untuk memasarkan dan
mempromosikan minuman ringan (Soft Drink) yang dihasilkan PT. CCAIB.
Perusahaan CCBI memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola
kelebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. PT. Coca-cola
Amatil Indonesia Tbk. Memiliki 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh
Indonesia. yaitu Medan, Padang, Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang,
Pandaan, Bali, Makassar, dan Banjar Baru. Saatini, jumlah karyawan PT. CCAI
sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk Coca-Cola didistribusikan dan dijual
melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

26
27
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved Januari 12, 2014, from COCO-COLA AMATIL INDONESIA: coco-
colaamatil.co.id

(n.d.). Retrieved Januari 2014, 13, from WIKIPEDIA: http://id.wikipedia.org/wiki/Coca-


Cola

28

Anda mungkin juga menyukai