Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kunjungan Industri di PT Coca-Cola Amatil Indonesia di Kota
Semarang ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.

Adapun penyusunan Laporan Kunjungan Industri ini berdasarkan data-data yang diperoleh selama
melakukan Kunjungan Industri. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kunjungan Industri
ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:

1. Perusahaan PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan Kunjungan Industri .

2. Bapak Ibu Guru yang telah membimbing kami selama berada disana.

3. Ibu Genduk Sri Lestari yang telah bersedia menjadi pembimbing kami dalam menyelesaikan laporan
ini.

4. Kedua orang tua dan saudara kami yang telah mendukung dan memberikan doa restu.

5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan , atas bantuan doa restu yang berhubungan dengan
kegiatan Kunjungan Industri.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Kunjungan Industri ini.

Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami
sendiri dan pembaca pada umumnya.

Magelang, 24 Februari 2012


DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... 1

Halaman Pengesahan ………………………………………………………………………………………….. 2

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………….. 3

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….. 4

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………….. 5

Latar Belakang ………………………………………………………………………………………….. 5

B. Tujuan Kunjungan Industri ……………………………………………………………………….. 5

C. Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri ………………………………………. 6

D. Manfaat Kunjungan industry …………………………………………………………………….. 6

BAB 2 ISI ……………………………………………………………………………………………………………….. 7

A. Sejarah Coca-Cola ……………………………………………………………………………………… 7

B. PT Coca-Cola Amatil Indonesia ………………………………………………………………….. 8

C. Komitment PT Coca Cola Amatil Indonesia Pada Lingkungan ……………………. 9

D. Lokasi ……………………………………………………………………………………………….......... 10

E. Info Produk ……………………………………………………………………………………………….. 10

F. Penjualan dan Pemasaran …………………………………………………………………………. 12

G. Produksi dan Distribusi ……………………………………………………………………………… 14

BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………. 15

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….. 15

B. Kesan-Kesan ……………………………………………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………. 16

LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………………………. 17
BAB 1

PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

PT Coca-Cola Amatil Indonesia adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi minuman
ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam minuman ringan di bawah
lisensi perusahaan The Coca-Cola Company yang berpusat di kota Atlanta, provinsi Georgia, Amerika
Serikat.sebagai perusahaan minuman ringan terbesar di dunia, pihak Coca-Cola tentunya menggunakan
cara-cara produksi dan distribusi yang berbeda dengan perusahaan yang lain.

Tentunya dengan menggunakan metode-metode atau cara-cara khusus yang membawa perusahaan
tersebut hingga merajai pasaran dunia.Maka dari itu, SMK Negeri 2 Magelang sebagai salah satu sekolah
kelompok bisnis management ingin mengetahui bagaimana cara pengelolaan yang digunakan
perusahaan tersebut sehingga menjadi perusahaan raksasa di dunia. Maka diadakan sebuah kegiatan
yang yang bertajuk "Kunjungan Industri" di PT Coca-Cola Amatil Indonesia yang bercabang di Semarang.

B. Tujuan Kunjungan Industri

Kegiatan ini tentu mempunyai beberapa tujuan yang baik, yaitu untuk:

a. Memotifasi dan membangkitkan semangat belajar para siswa dan guru, untuk terus-menrus
mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan kompetensi sesuai profesi guna meraih
prestasi terbaik untuk mencapai sukses hidup setinggi-tinginya.

b. Untuk mengetahui bagaimana praktek kerja di perusahaan manufaktur besar. Sebagaimana tujuan
utama sekolah kejuruan yaitu untuk meluluskan para siswa untuk siap kerja.

c. Mengenal lebih jauh tentang perusahaan manufaktur dan segala proses yang dilakukan di
perusahaan, mulai dari produksi, sampai ke pendistribusian.

d. Mengetahui lebih jelas tentang praktek kerja sesuai dengan jurusan masing-masing.
C. Tujuan Pembuatan Laporan Kunjungan Industri

1. Tercapainya program kurikulum sekolah

2. Memperkenalkan siswa/siswi pada dunia kerja pekerjaan

3. Mempunyai wawasan yang luas tentang pekerjaan sesuai dengan jurusan

4. Siswa mempunyai gambaran Struktur Organisasi Kantor

5. Siswa dapat membuat laporan hasil Kunjungan Industri

D. Manfaat Kunjungan Industri

Adapun manfaat dari Kunjungan Industri antara lain :

· Memperoleh wawasan dan pengetahuan baru dari obyek yang dituju

· Menghantarkan siswa menjadi tenaga profesional yang berkualitas

· Membuka pikiran untuk menjadi tenaga profesional yang berkualitas

· Membuat gambaran akan adanya industri bagi para siswa

· Membandingkan ilmu yang diterima di sekolah dengan aplikasinya di dunia kerja


BAB 2

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Coca Cola

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli
farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang
kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan
nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan.
Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling
terkenal di dunia.

Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan
produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-
cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892,
Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan
Coca-Cola pada 1892.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam
benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni
untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam
dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke,
bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola
sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata
lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan
mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan
yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar

B. PT Coca Cola Amatil Indonesia


Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka
di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The
Coca-Cola Company.

PT Coca Cola Amatil Indonesia memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari
400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.

Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar
produk-produk Coca-Cola di dunia.

Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini
merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan
usahanya di Indonesia.

Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di
Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.

Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk
distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia
guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun
1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.

Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam
perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.

Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan
dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.

C. Komitmen PT Coca Cola Amatil Indonesia pada Lingkungan

Bisnis PT Coca Cola Amatil Indonesia tak lain adalah menghadirkan saat-saat menyegarkan yang unik dan
memuaskan konsumen. PT Coca Cola Amatil Indonesia sangat terpacu untuk melahirkan semangat
serupa terhadap usaha-usaha kami yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja. Ini berarti, upaya berkesinambungan untuk menggali cara-cara baru dan lebih baik
untuk meningkatakan kinerja kami di bidang pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Sebelum membuang limbah ke sungai, pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia mengolah limbah sehingga
tidak merusak biota sungai. Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia menyadari bahwa masalah yang
berkaitan dengan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja senantiasa mengalami perubahan
sejalan dengan pengertian kami terhadap masalah-masalah tersebut yang juga berkembang dari waktu
ke waktu. Oleh sebab itu, pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia mengembangkan suatu sistem
komprehensif yang mengacu pada standar internasional, termasuk di dalamnya ISO 14001, dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semua pabrik melaksanakan audit secara berkala dan menjalankan praktek-praktek terbaik di bidang
perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan
kembali limbah produksi hingga berbagai program kesehatan dan keselamatan kerja.

PT Coca-Cola Bottling Indonesia memiliki komitmen untuk senantiasa memahami, mencegah dan
memperkecil setiap dampak buruk terhadap lingkungan sehubungan dengan kegiatan produksi minuman
ringan, serta terus berupaya memberikan pelayanan dan produk berkualitas yang diharapkan konsumen
maupun pelanggan, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh karyawan.

Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia yakin bahwa seluruh karyawan PT Coca-Cola Botting Indonesia dan
setiap orang yang tergabung di dalam perusahaan, serta semua mitra kerjanya, bersama-sama
memainkan peranan penting dalam menerapkan kebijakan Perusahaan di bidang perlindungan
lingkungan ini. Untuk itulah maka pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia berupaya membekali para
karyawan agar mampu melibatkan diri mereka sepenuhnya.

Pihak PT Coca Cola Amatil Indonesia akan:

· Berusaha sebaik mungkin mencapai kinerja di bidang perlindungan lingkungan dengan


memenuhi persyaratan dari The Coca-Cola Company dan Peraturan Perundangan yang berlaku
· Senantiasa memasukkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam menyusun Business
Plan (Perencanaan Bisnis) untuk memastikan bahwa pengelolaan masalah lingkungan selalu menjadi
bagian yang integral dari Operasi Perusahaan

· Menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen lingkungan terprogram, serta terus


menerus menyempurnakan dan meninjaunya agar senantiasa sejalan dengan operasi perusahaan

· Mendorong dan membekali karyawan agar mampu mengenali, memahami dan bertindak
pada setiap peluang yang ada untuk mencegah dan memperkecil setiap dampak negatif yang berpotensi
menimbulkan masalah lingkungan

· Mengembangkan dan menerapkan cara-cara meningkatkan efisiensi pemakaian sumber


daya, termasuk energi, bahan kimia, air, kemasan dan bahan baku lainnya

· Sedapat mungkin mencegah, mengurangi, menggunakan kembali dan mengolah semua


limbah yang ditimbulkan di dalam area kita sendiri, serta menjamin prosedur pembuangan limbah
tersebut dengan cara yang aman dan berdampak yang seminimal mungkin

· Meminta para pemasok dan rekanan bisnis agar memenuhi standar pengelolaan lingkungan
yang setara dengan yang kita anut.

D. Lokasi

· Sumatera Bagian Utara

· Sumatera Bagian Selatan

· Jakarta

· Jawa Barat

· Jawa Tengah

· Jawa Timur

· Balinusa

· Kalimantan
· Sulawesi Bagian Selatan

E. Info Produk

Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan
Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu
minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses produksi yang
diakui secara internasional.

Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses.
Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman dalam rasanya yang
terbaik.

Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang
menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan.

Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik
tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang
digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus.

Semua itu menunjukkan komitment PT Coca Cola untuk memastikan bahwa teknologi, sumber daya
manusia maupun material yang dipergunakan, semuanya tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan
konsumen.

Produk PT Coca Cola:

· Coca-Cola

Ø Coca-Cola

Ø Diet Coke

Ø Coca-Cola Zero

· Sprite

Ø Sprite
Ø Sprite Zero

· Fanta

Ø Fanta Strawberry

Ø Fanta Vitamin C

Ø Fanta Fruitpunch

Ø Fanta Orange

Ø Fanta Blueberry

· Frestea

Ø Frestea Jasmine

Ø Frestea Green

Ø Frestea Apel-Lemon-Markisa

· Minute Maid

Ø Minute Maid Pulpy Orange

Ø Minute Maid Pulpy Tropical

Ø Minute Maid Pulpy O’Mango

· Schweppes

· AdeS

· Powerade Isotonik

· A&W

F. Penjualan dan Pemasaran Produk

PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran
produk-produk. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen,
yaitu:
- Program Promosi

PT Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk
meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk
PT Coca Cola.

- Layanan Konsumen

Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan kami, didesain untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-
Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan
mereka masing-masing.

- Area Marketing Contractor

Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus
komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk
secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect
Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan
dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing
Contractor (AMC) dan Street Vending.

- Layanan Pendingin Produk

Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produk-produk Coca-Cola
dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin)
sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para
pelanggan kami.

- HoReCa

Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café ternama, kami memberikan beragam
penawaran menarik melalui program HoReCa ini.
G. Produksi dan Distribusi

Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Bottling Indonesia diproduksi di Indonesia.
Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik yang
ada di Indonesia telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas pencapaian
standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik sejenis di berbagai lokasi lain di
dunia.

Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui berbagai ketentuan internasional
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang
pengawasan mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku pilihan berkualitas
tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan, yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian,
pengisian dan penutupan, pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.

Tim penjualan yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kepada para pelanggan, tetapi
mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya mereka menjual produk-produk Coca-Cola.
Supervisor penjualan di PT Coca Cola juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan
bimbingan, serta menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.

Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh National Office di Cibitung, Bekasi,
namun penerapan kebijakan tersebut dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang
handal dan berpengalaman beserta staf mereka

Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk kunjungan bagi semua lapisan masyarakat :

kalangan pendidikan, instansi pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat langsung
proses produksi kami yang higienis dan berkualitas.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama penulis mengikuti Kunjungan industri di PT COCA COLA AMATIL INDONESIA, penulis dapat
mengambil kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis dapat ungkapkan adalah:

a. Sistem manajemen sesuai dengan pemrograman tertentu yang mengarah standar internasional,
dikarenakan PT Coca Cola adalah perusahaan bertaraf internasional .

b. Kegiatan yang mendidik serta memberikan manfaat bagi kelanjutannya, dengan kegiatan ini siswa
SMK Negeri 2 Magelang akan dapat mempunyai satu pengalaman di perusahaan besar.

c. Membangun karakter dilakukan sedini mungkin untuk membentuk jiwa interpreneurship yang
baik. Dibutuhkan karakter dan sikap yang baik untuk dapat bakerja dan beradaptasi di dunia kerja.

d. Meningkatkan pengetahuan sesuai dengan bidang kejuruan masing-masing.

B. Kesan- Kesan

Kesan –Kesan penulis dalam melaksanakan Kunjungan Industri di PT Coca Cola sangat mengesankan
karena dapat melihat dan merasakan secara langsung aktivitas yang dilakukan di dunia industri yang
sesuai dengan profesi bidang keahlian di SMK Negeri 2 Magelang yaitu Bisnis Manajemen.
yatin dwi rahayu

Selasa, 31 Juli 2012

K3 Coca Cola Amatil

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

PT Coca-Cola Amatil Indonesia

Laporan

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Kesehatan dan Keselamtan Kerja

Dosen pengampu:

Mustika N H, S.TP, M.Pd

UPI.jpg
Disusun Oleh

Yatin Dwi Rahayu NIM. 1006578

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2012

Laporan Kunjungan Studi Lingkungan

Pt Coca Cola Amatil

A. Profil industri

Coca Cola Amatil merupakan perusahaan pembotolan terbesar di wilayah Asia-Pasifik dan beroperasi di
6 negara. CCA dikembangkan dari hasil diversifikasi bisnis dari perusahaan konglomerat bernama AMATIL
( Allied Manufacturing and Trading Industries Limited). Tahun 1927 Coca Cola masuk Indonesia, dan pada
tahun 1932 Coca Cola pertama kali dibuat di Jakarta, produksi pertama 10.000 cs dengan dibantu 3 truk
dan 25 karyawan. Tahun 1970 PT. Djaya Beverage Bottling Company ( DBBC) dimiliki oleh pemegang
saham lokal dan jepang yang melayani wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Tahun 1991, PT. Coca Cola Tirtalina Botling Company dan PT. Coca Cola Pan Java Botling Company dibeli
oleh CCA dengan share sebesar 49 %. Tahun 1992, PT. Djaya Beverage Botling Company dibeli CCA
dengan share 90%. Tahun 1996 CCA berhasil mendapatkan 90% share untuk Pan java Group. Tahun 1997,
pabrik Coca Cola terbesar di Indonesia didirikan di Cibitung dengan nama Cibitung National Plant. Tahun
2002 perusahaan mengganti nama PT. CCAI menjadi PT. Coca Cola Distribution Indonesia dan PT. CCAIB
menjadi PT. Coca Cola Botling Indonesia.

Terdapat 11 pabrik pembotolan dan area pemasaran, 10 diantaranya dikelola oleh PT. Coca Cola Botling
Indonesia dan PT. Coca Cola Distribution Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Makasar,
Bandung, Padang, Denpasar, Lampung, Banjar baru.. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar dapat
mendapat produk terbaik dan mutu tetap terjaga, maka Coca Coloa melakukan langkah sertifikasi
produk. Setiap produk Coca Cola dijamin halal oleh Departemen Agama RI dengan standar hiegenis
dijamin oleh departemen kesehatan. Kualitas pengolahan dan produknya terjaga melalui sertifikasi ISO
9002.

PT. Coca Cola Botling Indonesia dan PT. Coca Cola Distribution Indonesia telah berkembang pesat, hal ini
nampak dengan dimilikinya beberapa sentral pabrik pembuatan produk Coca Cola yang sudah siap
diminum. Coca Cola saat ini sudah memiliki beraneka jenis produk seperti Coca Cola, Diet Coke, Fanta,
Sprite, Schweppes, Sunfill, Frestea, Ades, A&W, Powerade. Saat ini produk Coca Cola telah berhasil
menjangkau konsumen di seluruh pelosok di Indonesia termasuk kota Bandung. Pabrik pembuatan
produk Coca Cola berada di daerah rancaekek dan mempunyai kantor pemasaran pusat berada di jalan
Pasir koja.

Gambar 1. Produk PT CCA

Dalam mendistribusikan produknya Coca Cola membagi lima wilayah distribusi yaitu distribusi Bandung
Timur, Bandung Barat, distribusi Bandung Utara, distribusi Bandung Selatan, dan distribusi Bandung
Raya. PT. Coca Cola Distribusi Bandung Timur adalah salah satu cabang perusahaan PT. Coca Cola
Distribution Indonesia yang mendistribusikan produk Coca Cola untuk wilayah Bandung Timur dan
sekitarnya dan sekaligus mempromosikan dan mencari pelanggan baru, memperluas pangsa pasar dalam
wilayah pemasarannya perbatasan jalan Antapani, Kiara Condong, Binong, Riung Bandung, Ujung Berung
dan sekitarnya, yang menjadikan target penjualannya.

B. Proses Produksi

Penanganan Bahan Baku

Line Callout 3: Pembuatan Sirup

Gambar 2. Proses Pembuatan Coca Cola


1. Pengambilan Botol

Botol yang digunakan merupakan botol yang terbuat dari kaca, kaleng dan plastik.

2. Pencucian Botol

Pencucian botol menggunakan mesin otomatis. Pencucian dilakukan selama dua kali.

3. Pengecekan Botol

Pengecekan botol bertujuan agar botol yang digunakan dalam kondisi baik.

4. Pemeriksaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah gula, air, CO2 dan konsentart. Bahan yang digunakan harus sesuai
dengan standar yang ditentukan oleh perusahaan.

5. Pembuatan Sirup

Membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-
Cola“

6. Pengisian

Pengisisan pada botol dilakukan secara otomatis.

7. Pengambilan sampel

Pengambilan sampel digunakan untuk uji laboratorium agar mengetahui produk yang dihasilkan sesuai
dengan komposisi produk dan lulus uji mutu.

8. Pelabelan

Pelabelan pada botol yang sudah dilakukan pengisian

9. Pengepakan

Botol dimasukan ke dalam karton atau ke keranjang.

10. Penyimpanan

Penyimpanan produk didalam gudang penyimpanan yang kedap cahaya.

C. Tinjauan Terhadap Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan SMK3 Dalam PT Coca Cola
Amatil
Penerapan K3 dan SMK3 di PT Coca Cola Amatil sudah diterapkan mengikuti aturan yang dibuat
Kementrian Tenaga Kerja dan ada juga yang ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Perusahaan ini melakukan penyuluhan dan mengaudit secara internal mengenai penerapan
K3 dan SMK3 seklai dalam setahun.

K3 dan SMK3 dalam perusahaan ini bertemakan “Zero Accident”. Dengan tematersebut dengan
penerapan K3 dan SMK3 diperusahaan ini diharapkan tidak adanya kecelakaan. Untuk menunjang dalam
penerapan K3 dan SMK3 di perusahaan PT Coca Cola Amatil menyediakan fasilitas seperti APD (Alat
Pelindung Diri) ketika bekerja yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerja dan ruang evakuasi.

1. Alat Pelindung Diri (APD)

APD yang disediakan oleh perusahaan dalam menunjang penerapan K3 dan SMK3 adalah ear plug, safety
boots, sarung tangan, masker, topi, helmet, jas lab, sarung tangan, safety shoes, jaket, body place dan
kaca mata. Dengan adanya fasilitas APD yang disediakan perusahaan maka diharapkan semua
karyawan/pekerja dapat tercegah dari penyakit akibat kerja dan kecelakaan.

2. Penerapan K3 dan SMK3 dalam lingkungan Pabrik

Dalam lingkungan pabrik sudah tersedia pedestrian, gambar peringatan berbahaya, dan lambang-
lambang peringatan lainnya sehingga karyawan dan pengunjung akan hati-hati ketika berada dalam
lingkungan pabrik. Karyawan menempatkan kendaraannya ditempat yang sudah disediakan. Ketika ada
situasi yang tidak diinginkan misalkan gempa bumi, sudah tersedianya tempat evakuasi bagi seluruh
karyawan. Terdapatnya alat pendeteksi gempa bumi.

3. Penerapan K3dan SMK3 Dalam Ruang Produksi

Untuk ruang pengambilan botol, pencucian botol, dan pengecekan botol. Bahaya yang mungkin terjadi
adalah terjatuh, terpleset, terkena pecahan botol, tertimpa botol. Oleh karena itu, karyawan diharuskan
menggunakan APD seperti sepatu boots, topi atau helmet, dan kaca mata.

Dalam ruang produksi pengecekan bahan baku, pembuatan sirup ruangan, pengisian dan pengujian
mutu (pengambilan sampel) menghasilkan suara yang bising sehingga karywan harus menggunakan ear
plug. Resiko bahaya yang kemungkinan terjadi adalah terjatuh dan terpleset. Sebelum masuk keruangan
karyawan harus mencuci tangan dan menggunakan pakaian menyerupai jas lab, sarung tangan, masker,
ear plug, sepatu boots. Kemudian mencelupkan sepatu boots kedalam larutan clorin agar ketika masuk
ruangan produksi sudah dalam keadaan bersih.
Ruangan pelabelan, pengepakan, dan penyimpanan bahaya yang mungkin terjadi adalah tertimpa
produk, tertabrak forklift, terkena mesin pelabelan. Karyawan menggunakan APD berupa sepatu, topi,
ear plug.

Salah satu tujuan dari pelaksanaan K3 dan SMK3 adalah mencegah kecelakaan. Dan dengan
diterapkannya K3 dan SMK3 ini maka tingkat kecelakaan yang terjadi di Perusahaan akhir-akhir ini tidak
ada kecelekaan dalam bekerja. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas, karena apabila terjadi
kecelakaan karyawan tersebut tidak bisa bekerja dan berproduksi. Belum lagi masalah waktu yang
terbuang akibat kecelakaan. Dan yang paling penting adalah keselamatan jiwa karyawan itu sendiri.
Apabila berbicara kendala dalam perushaaan ini mengenai penerapan K3 tidaklah banyak. Dalam
lapangan seluruh karyawan sudah mengikuti SOP yang ditentukan perusahaan.

Kesimpulan

Dari hasil studi lapangan PT Coca Cola Amatil sudah meneerapkan K3 dan SMK3. Ini terlihat dengan
adanya SOP dalam bekerja, fasilitas yang menunjang K3 seperti APD dan evakuasi, penyuluhan dan
pengauditan K3 sekali dalam setahun. Dengan penerapan K3 diperusahaan ini berkurangnya angka
kecelakaan dan penyakit akibat kecelakaan bahkan tidak sama seklai terjadinya kecelakaan.

Daftar Pustaka

Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang JaminanSosial Tenaga Kerja.

Catatan Kunjungan Studi Lapangan PT Coca Cola Amatil (Tanggal 23 April 2012)

yatin di 19.08

Berbagi

1 komentar:

Dicky Apriyanto14 September 2015 14.09

boleh minta data full nya?

Balas

Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya

Foto saya

yatin

bandung, jawa barat, Indonesia

hello :)) welcome to My Blog Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai