Anda di halaman 1dari 21

“PANAHKU”

( PENGOLAHAN BANDENG TANPA LIMBAH KALIMANTAN UTARA )

PRODUK UKM UNGGULAN KALTARA

INOVATOR

Hariyandi

PT Dbaloy Corp Indonesia


I
II
Hal
LEMBAR PENGUSULAN …………………………………………………….. I

PAKTA INTEGRITAS ………………………………………………………… II

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. III

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
a. Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
b. Peluang …………………………………………………………………………. 2
c. Tujuan dan Sasaran ………………………………………………………….. 3
II. DESKRIPSI IDE INOVATIF ....................................................................... 4
a. Kebaruan Inovasi ……………………………………………………………… 4
b. Keterkaitan dengan Tema ……………………………………………………. 5
c. Kerangka Logis Inovasi ………………………………………………………. 5
1. Input ………………………………………………………………………… 5
2. Keluaran …………………………………………………………………… 6
3. Proses ……………………………………………………………………… 6
4. Dampak ……………………………………………………………………. 7
III. METODE PELAKSANAAN INOVASI ........................................................ 8
a. Deskripsi Pelaksanaan Inovasi ……………………………………………… 8
b. Sumber daya anggaran……………………………………………………….. 8
c. Waktu Pelaksanaan …………………………………………………………… 8
d. Dampak Inovasi ………………………………………………………………... 9
e. Adaptabilitas / Transferabilitas ………………………………………………. 9
f. Kolaborasi Pemangku Kepentingan ………………………………………… 9
g. Evaluasi dan Indikator Keberhasilan Inovasi ………………………………. 10
h. Strategi Keberlanjutan Inovasi ………………………………………………. 11
IV. PENUTUP .................................................................................................. 12
a. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 12
b. Saran …………………………………………………………………………… 12
V. DAFTAR REFRENSI ................................................................................. 13
VI. LAMPIRAN ............................................................................................... 14

III
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perikanan merupakan salah satu sub sektor pertanian yang memegang


peran penting dalam menyumbang angka pendapatan bagi negara maupun daerah
karena sebagian besar wilayah negara Indonesia merupakan perairan sehingga
sektor perikanan menjadi sub sektor yang layak dikembangkan di Negara ini.
Perikanan merupakan bagian dari perkembangan ilmu pertanian sekarang ini
dengan peran yang krusial dengan mengandalkan sektor perikanan budidaya dan
industri pengolahan hasil perikanan budidaya sebagai dasar dalam memajukan
ekonomi masyarakat.

Ikan bandeng merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang dihasilkan


dari budidaya tambak. Kemajuan-kemajuan dalam teknik pemeliharaannya telah
berkembang pesat, sehingga produksi bandeng ditambak telah bisa mencapai
2.000 kg/ha/tahun. Sementara itu, perluasan areal usaha pertambakan juga telah
bertambah banyak, baik di negeri sendiri maupun negara- negara tetangga seperti
Philipina dan Taiwan (Mudjiman, 2006).

Komoditas perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan


produksi salah satunya adalah ikan bandeng. Peningkatan produksi perikanan ikan
bandeng diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar dalam pencapaian target
pemerintah untuk meningkatkan produksi perikanan.

Peningkatan nilai produksi bandeng nasional tidak terlepas dari potensi


perikanan tambak yang ada di Indonesia yaitu salah satunya dari provinsi
Kalimantan Utara. Luas wilayah pesisir Kaltara yang mencapai 1.607.401 Ha
memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Utara melaporkan pada tahun 2021 tingkat produksi
perikanan nelayan dan pembudidaya ikan bandeng di Kaltara mencapai 4.960,90
ton. Dari total produksi tersebut, kegiatan budidaya telah memberikan kontribusi
produksi perikanan terbesar yaitu sebanyak 4.108,30 ton atau sebesar 82,81%.
(Sumber: Dinas Perikanan dan kelautan Prov. Kaltara, 2021)

1
Dari data tersebut diatas, sebagian besar dipasarkan dalam bentuk utuh,
sementara jumlah ikan Bandeng yang diolah masyarakat dalam rangka
penambahan nilai ( Value ) menjadi beragam produk kreasi UMKM menjadi aneka
pangan seperti Amplang, Kerupuk, Abon, Pempek Bandeng, dsb, masih terbilang
kecil, padahal usaha pengolahan ikan bandeng sebagai upaya meningkatkan nilai
jual produk memiliki potensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Begitu pula dengan industri Bandeng Cabut Duri yang memiliki prospek
untuk dipasarkan secara global belum maksimal dilakukan, terlebih persoalan
limbah yang dihasilkan dari industri tersebut yang dapat merusak alam dan
ekosistem yang ada, hal ini menjadi persoalan serius mengingat saat ini untuk
industri Bandeng cabut duri di kota tarakan, Kalimantan Utara menghasilkan total
±30 ton limbah/Tahun ( tulang dan Jeroan ikan Bandeng).

B. Peluang

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan peluang dapat disusun


sebagai berikut :

1. Inovasi kami yang pertama adalah membuat terobosan pada Industri pengolahan
Bandeng cabut duri menjadi produk siap masak ( Bandeng Tanpa Duri Bumbu,
Ready to Cook ) sebagai bentuk hilirisasi komoditas Bandeng agar memiliki nilai
tambah ( value ), yang berdampak pada nilai jual serta membuka lapangan kerja
baru bagi masyarakat, yang dikelola dengan konsep berkelanjutan, sehingga
mampu membantu mewujudkan Kalimantan Utara yang sejahtera.
2. Inovasi berbasis Ekonomi Biru, berupa penanganan limbah menjadi snack Ladran
tinggi kalsium dari tulang ikan Bandeng serta Kecap Ikan dari Jeroan Bandeng
dengan proses Enzimasi sebagai solusi limbah atau hasil samping dari
industrialisasi produk olahan perikanan khususnya Bandeng cabut duri,
3. Memanfaatkan Kanal Digital ( Media social dan Marketplace ) sebagai sarana
kampanye, promosi dan pemasaran produk inovatif ―Pengolahan Bandeng Tanpa
Limbah Kalimantan Utara‖ ( PANAHKU ) yang dapat meningkatkan awareness
masyarakat global, terhadap pemerintah kalimantan utara yang berdaya saing.

2
C. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan uraian perumusan peluang di atas, maka penyusunan proposal


ini bertujuan untuk :

1. Untuk menghasilkan produk unggulan daerah Kalimantan Utara yang


berkelanjutan dan berdaya saing dengan mengoptimalkan industri hilirisasi
komoditas unggulan daerah berbasis UMKM.
2. Menjadi role model pengolahan hasil Perikanan dan Kelautan terpadu
berorientasi ekonomi biru.

Adapun sasaran dari penyusunan proposal ini adalah :

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan utara selaku Regulator dimana melalui inovasi


dan hilirisasi industri akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah yang
secara langsung dapat meningkatkan PAD Provinsi Kalimantan utara.
2. Masyarakat, dalam hal ini akan tersedia lapangan kerja baru bagi masyarakat
kaltara khususnya kaum wanita warga pesisir, petambak dan nelayan
Kalimantan utara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan berpedoman pada prinsip ―pangan yang menerapkan
konsep Sustainability‖.
3. Sasaran selanjutnya adalah kalangan Akademisi dan Perguruan Tinggi yang
menjadikan inovasi ini sebagai case study untuk proses pengembangan dan
penerapan inovasi bagi komoditas unggulan lainnya.

3
II. DESKRIPSI IDE INOVATIF

A. Kebaruan Inovasi
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran
penting dalam perekonomian daerah utamanya dalam penciptaan lapangan kerja
serta meningkatkan pendapatan masyarakat. UMKM harus bangkit dengan
semangat kebaruan dan inovasi, serta diakselerasi dengan dukungan kolaborasi
dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan guna mendorong peran UMKM
dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu kami melakukan terobosan dengan melakukan inovasi
berupa Pengolahan Bandeng Tanpa Limbah Kalimantan Utara ( PANAHKU ) yang
merupakan inovasi baru sektor olahan pangan unggulan daerah berbasis ekonomi
biru. Adapun inovasi tersebut merupakan inovasi baru yang mampu mengakomodir
kebutuhan sekaligus keresahan berbagai pihak.
Kebutuhan yang dapat dipenuhi adalah kebutuhan ibu rumah tangga
akan produk pangan yang praktis namun tetap kaya nutrisi, yaitu dengan adanya
produk Bandeng Tanpa Duri Bumbu Siap Masak yang tersedia dalam berbagai
varian rasa seperti Bumbu Rica – Rica, Bumbu Rendang, Bumbu Palumara dan
bumbu khas nusantara lainnya, selanjutnya adalah Snack Ladran tinggi kalsium
yang bersumber dari tulang ikan bandeng sebagai hasil samping dari olahan
bandeng cabut duri serta Kecap ikan dari jeroan bandeng dengan proses enzimasi,
dimana untuk produk snack dan kecap ikan merupakan hasil dari pengolahan
limbah bandeng cabut duri, yang menjadi solusi atas keresahan kita bersama
terhadap limbah itu sendiri.

4
B. Keterkaitan dengan Tema

Inovasi kami sangat berkaitan dengan tema lomba ini, karena inovasi
yang kami lakukan menghasilkan produk unggulan yang sangat diminati dan
berdaya saing tinggi serta mengusung konsep sustainable food, dimana kami
selaku produsen saat memproduksi produk tersebut sangat memperhatikan
keberlangsungan lingkungan, yang mana hal tersebut nantinya akan berdampak
positif untuk generasi selanjutnya, yang manusiawi bagi pekerja pangan dan
pertanian juga bagi hewan maupun ekosistemnya, serta mendukung masyarakat
pedesaan dan perkotaan berkembang bersama, untuk Kaltara Hebat.

C. Kerangka Logis Inovasi

1. Input
a. Bahan baku Ikan Bandeng sebagai salah satu komoditas Provinsi
Kalimantan Utara yang berasal dari petambak, nelayan dan pos
pembelian ikan.
b. Masyarakat / pelaku usaha klaster perikanan khususnya warga pesisir
kaltara yang berjumlah 15 orang dengan status freelance ( Karyawan
Lepas ) sebagai SDM.
c. Pelaku usaha yang bersertifikasi BNSP Food Safety ( Terlampir ),
yang dibantu 5 orang karyawan tetap di pabrik kami.
d. DISPERINDAGKOP Prov. Kaimantan utara yang melakukan
pembinaan dan pendampingan bagi UMKM.
e. BPOM Prov. Kalimantan utara yang melakukan pengawasan
terhadap proses produksi dan peredaran pangan olahan.
f. BPJH selaku regulator produk Halal
g. Pendanaan yang bersumber dari dana pribadi pelaku usaha dan KUR
h. Pabrik pengolahan yang memiliki sertifikasi SKP dan BPOM yang
kami miliki beralamat di Jl.P.Diponegoro Sebengkok Waru Rt.21
No.47B Kel.Sebengkok Kec. Tarakan Tengah Kota Tarakan.
i. Mesin pengemas, Panci bertekanan Heavy Duty, dsb sebagai
penunjang proses produksi.

5
2. Keluaran
Menghasilkan aneka Produk unggulan daerah dengan nilai tambah
tinggi tanpa limbah, antara lain :
a. Bandeng Tanpa Duri Bumbu siap Masak dengan varian Rasa Khas
Nusantara
b. Snack Ladran Tinggi Kalsium dari Tulang Ikan Bandeng ( Limbah tulang
Bandeng )
c. Kecap Ikan Jeroan Bandeng melalui proses Enzimasi ( Limbah Jeroan/perut
Bandeng )

BATARI BUMBU LADRAN TULANG IKAN KECAP IKAN


Link Toko marketplace Blibli.com : https://blibli.app.link/5xcymUPuqDb

3. Proses
a. Proses untuk menghasilkan produk ini dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain :
1. Proses dilakukan seluruhnya diperusahaan kami.
2. Proses dilakukan sebagian oleh masyarakat / Klaster usaha perikanan
cabut duri bandeng ( Proses Cabut Duri dan pengumpulan limbah ) yang
kemudian hasil tersebut dikirimkan kepada kami untuk dilakukan proses
selanjutnya diperusahaan kami ( Proses marinasi dan pembumbuan,
pengemasan, pengolahan limbah/hasil samping, pemasaran, dsb).
3. Proses pengumpulan limbah/hasil samping oleh masyarakat / pelaku
usaha klaster perikanan cabut duri melalui Bank Limbah yang kami
sediakan sesuai SOP yang ada, untuk selanjutnya kami proses menjadi
aneka olahan pangan.

6
4. Seluruh proses dapat pula dilakukan oleh Masyarakat / pelaku usaha
Klaster perikanan Cabut Duri Bandeng dengan pendampingan oleh tim
kami.

b. Adapun Progres pelaksanaan kegiatan inovasi yang kami lakukan saat ini
sudah berjalan bahkan produk kami sudah dipasarkan setidaknya 75%
secara online dan sisanya offline termasuk pasar ritel dengan konsep
konsiyasi, sementara proses sertifikasi dan perizinan sedang berproses, baik
di BPOM, KKP, BKIPM maupun BPJH.
c. Masalah yang dihadapi adalah proses penanganan bahan baku yang tidak
sesuai SOP sehingga perlu disosialisakan lagi terkait SOP Bahan Baku
termasuk SOP penanganan hasil samping.
d. Evaluasi terkait pelatihan proses produksi sesuai standar CPPOB ( Cara
Pengolahan Pangan Olahan yang Baik ).

4. Dampak

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah yang secara langsung dapat


pula meningkatkan PAD Provinsi Kalimantan Utara.
2. Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
3. Menunjang konsep ekonomi biru, yang dapat menjadi salah satu keunggulan
Provinsi Kalimantan Utara.
4. Permasalahan limbah industri perikanan dapat teratasi dengan inovasi ini.

7
III. PELAKSANAAN INOVASI

a. Deskripsi Pelaksanaan Inovasi


Pelaksanaan Inovasi PANAHKU ( Pengolahan Bandeng Tanpa
Limbah Kalimantan Utara ) saat ini, telah memiliki daya dukung ilmu
pengetahuan dan teknologi / penelitian dan pengembangan dengan
kehadiran Sience Techno Park Kaltara (STP KALTARA), pada
pelaksanaannya kami mengacu pada data dan riset pasar akan kebutuhan
pelanggan yang menjadi target market kami, sehingga produk yang
dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh para konsumen,
Dalam melakukan kegiatan produksi, kami bekerja sama dengan
berbagai pihak, mengolah salah satu komoditas unggulan Kaltara yaitu Ikan
Bandeng dengan mengusung inovasi zero waste. Adapun produk yang kami
hasilkan diantaranya Bandeng Tanpa Duri Bumbu, Snack Ladran tulang ikan
dan kecap ikan jeroan bandeng. Produksi kami lakukan mengikuti periode
petambak melakukan panen ikan Bandeng, karena bahan baku kami
sebagian besar berasal dari budidaya pertambakan, sehingga produk yang
dihasilkan terjaga kesegaran dan kualitasnya.
Kapasitas produksi kami saat ini sebanyak 3 ton/bulan, namun untuk
hasil samping / limbah, selain dari produksi kami sendiri, limbah tersebut
kami peroleh juga dari pelaku usaha Bandeng cabut duri lainnya termasuk
masyarakat umum melalui Bank Limbah.

b. Sumber daya anggaran


Anggaran terkait implementasi inovasi bersumber dari dana pribadi/kas
perusahaan kami selaku inventor dan sebagiannya lagi bersumber dari
Kredit Usaha Rakyat (KUR)

c. Waktu Pelaksanaan
Usaha berbasis inovasi ini sudah berjalan sejak bulan desember tahun 2021,
dibuktikan dengan terbitnya NIB perusahaan. ( NIB dan Sertifikat terlampir ),
dengan kapasitas produksi sebanyak 3 Ton/Bulan

8
d. Dampak Inovasi
Dampak dari inovasi ini antara lain :
- Peningkatan Omset Usaha
- Peningkatan Jumlah tenaga kerja
- Pemasukan tambahan masyarakat melalui BANK Limbah
- Permasalahan limbah yang mencemari lingkungan dapat teratasi

e. Adaptabilitas / Transferabilitas
Inovasi ini bersifat terbuka serta dapat di implementasikan untuk komoditas
perikanan lainnya seperti ikan Lele, Kakap, Tuna dan lain sebagainya,
seperti pada ikan tuna misalnya Daging ikan dapat diolah menjadi Abon,
kemudian tulang ikan dapat dijadikan kerupuk dan jeroannya dijadikan
Kecap Ikan.

f. Kolaborasi Pemangku Kepentingan


Kolaborasi yang telah dilakukan, antara lain :
- Kolaborasi pada kegiatan Pameran yang difasilitasi oleh DISDAGKOP
Prov. Kalimantan utara
- Pengujian Laboratorium terkait keamanan pangan yang difasilitasi oleh
BPOM
- Business Matching dengan buyer yang difasilitasi oleh DISDAGKOP
Prov. Kalimantan utara
- Kolaborasi bersama BI Kpw. Kaltara pada kegiatan Onboarding
Marketplace.
- Fasilitasi sertifikasi SKP dan HACCP untuk sarana Produksi oleh KKP
dan BKIPM
- Kegiatan Pelatihan CPPOB bagi pelaku usaha Klaster perikanan yang
melibatkan kami selaku inventor bersama mitra implementasi yang di
fasilitasi Dinas Perindustrian dan tenaga kerja kota tarakan.

9
g. Evaluasi dan Indikator Keberhasilan Inovasi
Hasil evaluasi yang tim internal kami lakukan terkait implementasi
inovasi dengan uraian sebagai berikut :

1. Pemerintah mengoptimalkan regulasi yang ada, mengingat


kondisi budaya inovasi baru mulai tumbuh sehingga belum
memberikan kontribusi optimal bagi pembangunan daerah,
adapun regulasi tersebut berfungsi untuk memberi dukungan
penguatan inovasi guna memperkuat perekonomian domestik
dengan orientasi dan daya saing global.
2. Melakukan kegiatan pembinaan dan pendampingan secara massif
terhadap pelaku usaha terkait produk unggulan daerah berbasis
inovasi. Mengingat sumber daya manusia IKM/UMKM di bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi ( iptekin ) yang terbatas.
3. Peran lembaga pendidikan menengah kejuruan unggulan dan
pendidikan tinggi belum optimal.
4. Mengalokasikan anggaran yang bersumber dari dana CSR untuk
implementasi dan pengembangan produk unggulan daerah
berbasis inovasi serta pengembangan klaster industri olahan
perikanan yang saat ini belum berfungsi dengan baik.
5. Memberikan fasilitasi akses pasar untuk produk unggulan
berbasis inovasi.

Adapun parameter yang kami gunakan sebagai Indikator keberhasilan


inovasi adalah Menghasilkan IKM/UMKM berbasis inovasi, pembentukan klaster
perikanan berbasis inovasi daerah untuk pemerataan pertumbuhan, dan penguatan
aktor inovasi dari unsur akademisi, peneliti, dunia usaha, masyarakat, legistator,
dan pemerintah, selain itu indikator lainnya adalah terkait pertumbuhan usaha, baik
dari segi modal, omset, cakupan distribusi produk inovasi maupun pertambahan
SDM.

10
h. Strategi Keberlanjutan Inovasi
Strategi keberlanjutan inovasi yang kami lakulan adalah
1. Meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan utama
yang belum terpenuhi dari satu segmen pelanggan, dengan membangun
Klsterisasi ―Pengolahan Bandeng Tanpa Limbah Kalimantan Utara‖
(PANAHKU).
2. Mengidentifikasi dan mengoptimalkan program promosi produk inovasi
pada segmen baru dan memprioritaskan kebutuhan pelanggan yang
belum terpenuhi sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar atau
keuntungan melalui inovasi produk yang andal dan berdaya saing. Hal
ini juga memudahkan untuk mengembangkan inovasi model pemasaran
yang praktis.
3. Membentuk tim Riset dan Pengembangan guna mengetahui di mana
harus fokus dalam menciptakan nilai dan strategi apa yang digunakan
akan menempatkan tim inovator di jalur cepat untuk mencapai
kesesuaian pasar produk — dengan produk yang lebih baik.

11
V. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Inovasi pengolahan
bandeng tanpa limbah Kalimantan utara adalah langkah positif dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem
perairan serta dapat mengurangi pencemaran lingkungan perairan, karena tidak
ada lagi limbah yang dibuang ke dalam sungai atau laut. Inovasi pengolahan tanpa
limbah mencakup penggunaan teknologi yang efisien dalam memanfaatkan semua
bagian dari bandeng, termasuk penggunaan daging, tulang, dan jeroan, sehingga
tidak ada limbah yang dihasilkan.

Dengan mengadopsi pengolahan tanpa limbah, menjadi produk unggulan.


Pemerintah provinsi Kalimantan Utara dapat mempromosikan praktik berkelanjutan
dalam industri perikanan, yang dapat mendukung ekonomi lokal dan kesejahteraan
masyarakat setempat. Upaya ini juga dapat memperkuat citra daerah sebagai
produsen bandeng yang ramah lingkungan dan berkomitmen terhadap pelestarian
lingkungan.

Pengolahan bandeng tanpa limbah adalah langkah yang penting untuk


menjaga keberlanjutan lingkungan dan industri perikanan, sambil meningkatkan
kualitas produk dan dampak positif pada perekonomian daerah Kalimantan Utara.

b. Saran
Inovasi tidak berbicara sebatas memunculkan ide-ide baru dan kreatif
semata, tidak pula terbatas pada regulasi dan tatanan kelembagaan semata namun
harus ada peran budaya inovasi di dalamnya. Budaya inovasi yang baik
memungkinkan inovasi berjalan berkesinambungan, yang dimulai dari dasar
pemahaman individu terhadap inovasi. Pemahaman yang kurang tentang konsep
inovasi menjadi penghambat dalam penemuan ide baru maupun pelaksanaannya.
Oleh karenanya penumbuhkembangan budaya inovasi perlu diperkenalkan sejak
dini melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Budaya inovasi juga perlu ditumbuhkan
melalui apresiasi terhadap karya inovatif dan kampanye budaya inovasi.

12
VI. Daftar Refrensi dan Lampiran
1. Mudjiman, Ahmad. 2006. Budidaya Bandeng Di Tambak. Penebar Swadaya.
Jakarta.
2. BI Kpw. Kalimantan Utara, Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan
Utara Agustus 2022.
3. Dinas Perikanan dan Kelautan Prov.Kalimantan Utara, 2021

13
Lampiran NIB

14
Lampiran SERTIFIKAT KOMPETENSI

15
Lampiran Data Perseroan

16
Lampiran Prestasi

17

Anda mungkin juga menyukai