Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

IMPLEMENTASI STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK GUNA


MENINGKATKAN KEUNGGULAN BERSAING PADA PT.
COCA-COLA AMATIL, PT. VALENSIA, UKM DEWATA, DAN
UKM ARJUNA

Program Studi Manajemen

Disusun oleh :

Yahya 17.0101.0016

Wildan Fauzi Husna 17.0101.0053

Miftachul Rochman 17.0101.0244

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

DESEMBER 2019
PERSETUJUAN

Magelang, 10 Desember 2019

Dosen Pembimbing

Muhdiyanto, S.E., M,Si.

NIDN.

I
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, karunia dan pertolongan-Nya, sehingga tim penyusun

dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ini dengan judul “ Analisis

Proses Produksi PT Coca-cola Amatil, PT Valensia, UKM Dewata, dan

UKM Arjuna” sebagai syarat untuk memperoleh nilai mata kuliah Kuliah

Kerja Lapangan pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Magelang.

Tim penyusun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih

terdapat kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang

sifatnya membangun akan penulis terima, demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, semoga Laporan Kunjungan Industri ini dapat bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Magelang, 10 Desember 2019

Tim Penyusun

II
DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN.......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ..................................... 3

a. PT. Coca-cola Amatil Indonesia ................................................ 3

b. PT. Valensia .............................................................................. 5

c. Sejarah UKM Dewata ................................................................ 7

d. Sejarah UKM Arjuna .................................................................. 8

C. Permasalahan Objek .................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 9

A. Stategi........................................................................................... 9

B. Produk ........................................... Error! Bookmark not defined.

C. Jenis Produk .................................. Error! Bookmark not defined.

D. Klasifikasi Produk .......................... Error! Bookmark not defined.

E. Atribut Produk dan Kualitas ProdukError! Bookmark not defined.

III
F. Diversifikasi Produk ...................................................................... 9

G. Kepuasan Konsumen..................... Error! Bookmark not defined.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 17

A. Analisis Data ............................................................................... 17

B. Pembahsan................................................................................. 19

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 22

A. Kesimpulan ................................................................................. 22

B. Saran .......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 23

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 24

IV
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, khususnya

persaingan perusahaan yang sejenis, baik dalam hal persaingan produk,

harga, ataupun promosi. Hal tersebut harus dilihat secara jeli baik sebagai

ancaman sekaligus sebagai peluang oleh perusahaan agar dapat

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan ataupun memenangkan

persaingan dalam bisnis.

Banyak perusahaan berlomba mencari perhatian dari konsumen untuk

mencapai tujuan perusahaan. Setiap penduduk atau individu merupakan

konsumen, dikarenakan mereka melakukan kegiatan konsumsi, baik

pangan, nonpangan, produksi, ataupun jasa. Tidak dapat dipungkiri bahwa

perkembangan dunia bisnis juga mengikuti kenaikan pertumbuhan

penduduk, karena kenaikan pertumbuhan penduduk sebanding dengan

peningkatan keinginan dan kebutuhan hidup manusia.

Persaingan menjadi suatu hal yang pasti dirasakan oleh setiap

perusahaan baik perusahaan skala besar maupun perusahaan skala

menengah ataupun perusahaan skala kecil. Persaingan antar perusahaan

yang semakin ketat mengharuskan adanya usaha keras dari setiap

perusahaan untuk mencapai target keberhasilan. Perusahaan harus

memiliki daya saing strategis, daya saing strategis dapat tercapai bila

1
sebuah perusahaan telah berhasil merumuskan serta menerapkan strategi

yang dapat menciptakan sebuah nilai untuk menang di dalam persaingan,

yakni keunggulan bersaing.

Sebuah keunggulan bersaing harus dimiliki bagi setiap perusahaan

dalam perjalanan usahanya. Menurut Porter (1994) keunggulan bersaing

adalah jantung kinerja perusahaan dalam bersaing di sebuah pasar

persaingan. Agar perusahaan memperoleh keunggulan bersaing, maka

perusahaan harus mempunyai strategi untuk meningkatkan keunggulan

bersaing. Dalam hal ini keunggulan bersaing dilihat dari keunikan dan ciri

khas yang dimiliki suatu produk pada sebuah perusahaan yang lebih baik

dari perusahaan lain penghasil produk sejenis, dan yang paling penting

adalah unggul di mata konsumen dimana konsumen adalah sebagai

pengambil keputusan pembelian, atau lebih tepatnya adalah pemakai

produk sebuah perusahaan. Persaingan dipandang dari kaca mata

konsumen adalah dalam upaya memenangkan persaingan, pelaku bisnis

harus bertindak kreatif untuk menguntungkan perusahaan mereka.

Untuk mengatasi persaingan, maka diperlukan adanya suatu strategi

untuk mencapai keunggulan bersaing yaitu melalui strategi diversifikasi

produk. Strategi diversifikasi produk ini telah dilaksanakan oleh PT. Coca-

cola Amatil Indonesia, PT. Valensia, UKM Dewata, dan UKM Arjuna.

Diversifikasi produk merupakan usaha memperluas macam barang

yang akan dijual dan merupakan sebuah strategi perusahaan untuk

2
menaikkan penetrasi pasar. Diversifikasi produk juga diterapkan pada

perusahaan PT. Coca-cola Amatil Indonesia, PT. Valensia, UKM Dewata,

dan UKM Arjuna. untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya selama ini

antara lain melalui berbagai diversifikasi produk dan pengendalian kualitas

dalam upaya agar dapat terus bersaing dan membuka peluang untuk

memperluas usahanya.

Berdasarkan uraian di atas, maka kami tertarik untuk menganalisis

lebih lanjut penerapan dari strategi diversivikasi produk dalam rangka

meningkatkan keunggulan bersaing. Oleh karena itu, untuk menganalisis

secara lengkap, kami akan menguraikan beberapa hal dalam laporan ini

yang berjudul “Implementasi Strategi Diversifikasi Produk Guna

Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada PT. Coca-Cola Amatil, PT.

Valensia, UKM Dewata, dan UKM Arjuna”

B. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

a. PT. Coca-cola Amatil Indonesia

The Coca-Cola Company adalah salah satu perusahaan

minuman yang paling dikenal di dunia. Nama produk Coca-Cola

sendiri dahulu disimbolkan sebagai suasana gembira yang sampai

saat ini bisa dirasakan di hampir 200 negara dan minuman Coca-Cola

dinikmati oleh banyak orang di dunia. Pada Mei 1886, John Styth

Pemberton adalah ahli farmasi di Atlanta - Georgia, AS membuat

caramel berwarna dalam sebuah ketel kuningan di kebun rumahnya

untuk didistribusikan kepada Jacobs Pharmacy dengan menempatkan

3
sirup tersebut dalam sebuah teko. Air berkarbonasi bercampur

dengan sirup yang dikenal sebagai minuman nikmat dan

menyegarkan, yaitu Coca-Cola. Konsumen dapat membeli minuman

ini dengan hanya membayar 5 sen per gelas. Frank M. Robinson,

rekan Dr. Pemberton menyarankan untuk memakai nama dengan

tulisan “Coca-Cola”, huruf miring mengalir, seperti sekarang ini. Pada

tahun 1891, Asa G. Chandler seorang pengusaha Atlanta mengambil

alih kepemilikan Coca-Cola. Kurun waktu beberapa tahun, ia berhasil

memperluas Coca-Cola di wilayah Amerika. Tahun 1919, The Coca-

Cola Company dijual ke investor dengan harga 25 juta dolar. Tahun

1923, Robert W. Woodruff menjadi presiden dari The Coca-Cola

Company, dan kepemimpinannya telah membawa bisnis Coca-Cola

mencapai sukses yang tinggi. Saat ini, Coca-Cola menjadi market

leader, sehingga merek dagang Coca-Cola didaftarkan untuk

mendapatkan hak paten di tahun 1977. Coca-Cola mulai

diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1927, mulai diproduksi tahun

1932 oleh De Netherland Indishe Mineral Water Pabrik di Jakarta

dengan pimpinan Bernie Vornings dari negara Belanda. Kemudian,

perusahaan ini berubah nama Indonesia Beverages Limited (IBL).

Tahun 1974, IBL bekerja sama dengan 3 perusahaan dari Jepang dan

membentuk Djaya Beverages Bottling Company (DBBC).

Tahun 1993, Coca-Cola Amatil Limited dari Australia adalah

pabrik pembotolan Coca-Cola, distribusi dan pemasaran produk The

4
Coca-Cola Company, telah mengambil alih DBBC dan menjadi Coca-

Cola Amatil Indonesia. Sejak 12 Juli 2002, Coca- Cola Amatil

Indonesia beruhab nama menjadi Coca-Cola Bottling Indonesia dalam

produsen pembotolan dan Coca-Cola Distribution Indonesia untuk

produsen distribusi. Ada delapan pabrik Coca-Cola Bottling Indonesia

yang tersebar di Indonesia: Cibitung, Cikedokan, Bandung,

Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung. Perusahaan Coca-

Cola di Jawa Tengah didirikan dua orang, Bapak Partogius Hutabarat

(Alm) dan Bapak Mugijanto. Nama yang dipilih yaitu Pan Java Bottling

Company, resmi didirikan tanggal 1 November 1974 dengan lahan

seluas 8,5 ha dan mulai beroperasi tanggal 5 Desember 1976. Bulan

April 1992, Pan Java Bottling Company melakukan merger dengan

CocaCola Amatil Limited Australia. Maka, nama menjadi Coca-Cola

Amatil Indonesia Central Java. Tahun 2002, tepatnya tanggal 1 Juli

2002 berubah nama menjadi Coca-Cola Bottling Indonesia dan

terakhir pada tahun 2010 berganti nama lagi menjadi Coca-Cola

Amatil Indonesia. Produk yang dijual: Coca-Cola, Coca- Cola Zero,

Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea, Frestea Green, Frestea Frutcy,

Powerade Sport, Powered Isotonik, Ekstra Joss Strike, A&W,

Schweppes, dan Minute Maid Pulpy Orange.

b. PT. Valensia

Bermula dari Pasar Seni Kuta Bali Thn. 1989. Kerajinan

Indonesia menembus pasar internasional, kerajinan merajut. dari

5
pertemuan seorang pemuda Indonesia dengan pemuda asal Amerika

kemudian menjadi cikal bakal dikenalnya produk rajut Indonesia di luar

negeri.Terbentuknya dua perusahaan yang saling bermitra, yaitu PT.

Velesia selaku produsen berdomisili di Bali Indonesia dan Indonesian

Import Inc./The Sak selaku importir berdomisili di San Fransisco USA

sebagai kantor pusat dan Bali sebagai representative office.

Untuk melayani pasar dalam negeri, PT. Velesia mendaftarkan

merek Kaboki ke Departemen Kehakiman dan HAM RIpada tahun

2001. Dan pada April 2002, Merek Kaboki resmi terdaftar atas nama

PT. Velesia dengan sertifikat bernomor 504108.

Awalnya produsen tas yang berdomisili di Bali, yaitu PT. Valesia

bermitra dengan Indonesian Import Inc. yang ada di Amerika. Mereka

semula bekerja sama dalam pembuatan tas kulit yang dikombinasikan

dengan bahan kekayaan lokal seperti agel, tikar rotan Kalimantan,

songket Palembang, ulos Batak, pahikung Sumba, dan tapis

Lampung.

Karena persaingan tas kulit semakin kuat, saat itu PT. Valesia

mulai melirik alternatif bahan baku lain. Pada tahun 1994, tas rajut

mulai diperkenalkan. Benang nylon lokal yang berkualitas dipilih

sebagai bahan utama. Oleh Indonesian Import Inc. selaku mitra

importir, tas rajut ini diberi label The Sak.

6
Makin lama tas rajut ini mendapat sambutan yang luar biasa di

Amerika, Eropa, Jepang, dan Australia. Untuk memenuhi permintaan

tersebut, PT. Valensia membentuk kelompok binaan yang saat ini

tersebar di Bali, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Seluruh hasil produksi

dari kelompok-kelompok binaan tersebut kemudian dikirim ke fasilitas

produksi PT. Velesia untuk proses sortir, finishing dan final check.

Fasilitas produksi ini awalnya berada di Denpasar-Bali. Pada tahun

1998, fasilitas produksi dipindah ke Kuta-Bali. Kemudian direlokasi ke

Pasuruan-Jawa Timur pada 2007, yang sekarang dikenal dengan

wisata tas.

c. Sejarah UKM Dewata

UD. Dewata Oleh-Oleh Khas bali, diresmikan pada tanggal 30

Maret 2010. Dewata souvenir bergerak dibidang usaha jud oleh-oleh

khas Bali, berupa kerajinan Bali, kaos bali, pernak-pernik bali, lukisan

bali, patting bali, sandal yang berlogokan Dewata. Perusahaan ini

didirikan oleh seorang pegawai negeri sipil Bapak Agung Darmayuda

dan lbu Jero Puspitawati. Berawal dari cinta diantara keduanya,

kemudian berlanjut ke usaha yang telah dijalaninya selama 20 tahun.

Awal berdirinya, setamatnya lbu Jero bersekolah di SMA di daerah

Singaraja (Denpasar) ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas

dan bertemulah dengan Agung Darmayudha. Tahun 1992 lbu dan

Bapak mulai bekerja di Garment (Garment Bali Ayu) dan lbu menjadi

seorang desain squirt dan bisa mengekspor ke luar negeri.

7
d. Sejarah UKM Arjuna

C. Permasalahan Objek

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan

penyusun ambil adalah “Bagaimana Implementasi Strategi Diversifikasi

Produk guna Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada PT. Coca-Cola

Amatil Indonesai, PT. Valensia, UKM Dewata, dan UKM Arjuna?”

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stategi

Strategi merupakan bagian penting dalam perkembangan perusahaan

yang berorientasi pada masa depan perusahaan. Terdapat banyak pakar

yang telah mendefinisikan strategi, menurut Kotler (2004:191) strategi

adalah perekat yang bertujuan untuk membangun dan memberikan

proposisi nilai yang konsisten dan membangun citra yang berbeda kepada

pasar sasaran. Definisi lain, Boyd (2000:29) menyebutkan bahwa strategi

adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang direncanakan,

pengerahan, sumber daya, dan interaksi dari organisasi dengan pasar,

pesaing, dan faktor- faktor lingkungan lain. Sementara menurut Learned,

et., al. sebagaimana dikutip Rangkuti (2006:3) bahwa strategi merupakan

alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu

fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau

tidak.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam

perkembangannya. Konsep mengenai strategis terus berkembang. Adapun

konsep strategi menurut Chandler sebagaimana dikutip oleh Rangkuti

(2006:4) adalah sebagai berikut:

a. Distinctive Competence: yaitu tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik

9
dibandingkan dengan pesaingnya dengan cara

mengembangkan keahlian tenaga kerja dan kemampuan

sumber daya lainnya.

b. Competitive Advantage: yaitu kegiatan spesifik yang

dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan

dengan pesaingnya dengan cara cost leadership, diferensisi,

dan fokus.

Sedangkan menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert sebagaimana

dikutip oleh Tjiptono (1997:3) bahwa konsep strategi dapat didefinisikan

berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu (1) Dari perspektif apa

yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan (2) Dari perspektif

apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

Tjiptono (1997:5) menambahkan bahwa berdasarkan perspektif yang

pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan

dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya. Dalam

hal ini manajer yang berperan aktif dalam merumuskan strategi organisasi.

Sedangkan perspektif yang kedua, strategi didefinisikan sebagai pola

tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang

waktu. Dalam hal ini setiap perusahaan pasti memiliki strategi meskipun

strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Hal ini

diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif yaitu hanya menaggapi

dan menyesuaikan diri pada lingkungan.

10
B. Diversifikasi Produk

Startegi diversifikasi merupakan strategi yang diimplementasikan oleh

top executives dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan bisnis dengan

memasuki bisnis baru dan memperoleh imbal hasil diatas rata-rata degan

mengambil keuntungan dari kesempatan yang ada (Anil dan Yigit, 2011).

Menurut Harto (2005), diversifikasi korporat merupakan salah satu bentuk

penggabungan usaha dengan memperluas jumlah segmen usaha maupun

segmen geografis, memperluas pangsa pasar yang sudah ada atau

mengembangkan berbagai produk yang beraneka ragam.

Menurut Tjiptono (2008), diversifikasi merupakan upaya untuk

mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru atau keduanya

dalam rangka mengejar pertumbuhan penjualan dan profitabilitas.

Diversifikasi yang dilakukanperusahaan dapat berupa penambahan produk

atau melakukan penganekaragamaan suatu produk sehingga akan

menambah pangsa pasar denganbegitu maka akan menaikan keuntungan

perusahaan dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Dalam diversifikasi produk, umumnya perusahaan berusaha untuk

menaikkan penjualan dengan cara mengembangkan produk baru untuk

pasar-pasar yang baru, sehingga terdapat bermacam-macam produk yang

diproduksi perusahaan. Terdapat beberapa pertimbangan dalam

mengadakan diversifikasi produk oleh suatu perusahaan, yaitu:

11
a. Agar perusahaan tidak tergantung pada satu pasar saja,

sehingga kekhawatiran perusahaan tentang kejenuhan yang

akan terjadi atas product line yang ada untuk mencapai tujuan

pertumbuhan secara efisien, dapat dihindari atau dihilangkan.

b. Adanya kesempatan menghasilkan produk baru dapat

mendatangkan hasil keuntungan yang lebih baik.

c. Adanya unsur sinergi, di mana penambahan produk baru yang

lain akan menimbulkan besarnya biaya tetap per unit akan

menurun atau lebih rendah.

d. Adanya kegiatan dalam pengembangan produk yang dapat

menghasilkan atau menemukan produk baru.

Konsep diversifikasi produk merupakan upaya untuk mengusahakan

atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang

sudah dipasarkan sebelumnya. Diversifikasi produk artinya

menganeragamkan produk. Jadi diawali satu produk utama dapat dibuat

berbagai produk. Ada tiga strategi diversifikasi, yaitu:

1. Diversifikasi konsentris, yaitu produk-produk baru dikenalkan

sebagai produk yang memiliki kaitan atau hubungan dalam hal

pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada.

Sebagai contoh, perusahaan unilever selain memproduksi pasta

gigi juga memproduksi sikat gigi. Diversifikasi konsentris dapat

dilakukan dengan dua cara:

 Mendirikan perusahaan baru

12
 Melakukan merger, yaitu penggabungan dua perusahaan

menjadi satu.

 Melakukan akuisisi, yaitu mengambil alih kendali bisnis

yang dimiliki oleh suatu perusahaan lain (divisi dari

perusahaan lain) melalui pembelian aset atau 51 % hingga

100% saham biasa perusahaan (divisi tersebut).

2. Diversifikasi horisontal, yaitu perusahaan menambah produk-

produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada,

tetapi dijual kepada pelanggan yang sama, Contoh klasik

mengenai diversifikasi horisontal adalah ketika procter & gamble

(yang secara tradisional merupakan perusahaan penghasil

sabun, memasuki berbagai bisnis yang berbeda, seperti kripik

kentang (pringle's), pasta gigi (crest dan gleem), kopi (folger's),

dan lain sebagainya.

3. Diversifikasi konglomerat, di mana produk-produk yang

dihasilkan pada diversifikasi ini relatif baru, tidak memiliki

hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan

produk yang

C. Keunggulan Bersaing

Pada dasarnya setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu

lingkungan industri mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul

dibandingkan pesaingnya. Umumnya perusahaan menerapkan strategi

bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai

13
departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari

penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum

mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang

menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai

tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti

yang berbeda tetapi saling berhubungan.

Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior

dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan

yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan

inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber-sumber untuk mencapai

keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut,

perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan

produk laku di pasaran.

Sedangkan pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam

pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan posisi

perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang terus

memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk

meningkatkan kinerja tersebut memilki peluang mencapai posisi persaingan

yang baik maka sebenarnya perusahaan telah memilki modal yang kuat

untuk terus bersaing dengan perusahan lain (Dogre dan Vickrey, 1994,

p.669-670).

14
Porter (1990,p.3) yang menjelaskan bahwa keunggulan bersaing

adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi persaingan.

Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan

yang melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang

lebih efektif dalam pasarnya. Strategi ini harus didesain untuk mewujudkan

keunggulan bersaing yang terus menerus sehingga perusahaan dapat

mendominasi baik di pasar maupun pasar baru.

Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai-nilai atau

manfaat yang diciptakan oleh perusahaan bagai para pembelinya.

Pelanggan umumnya lebih memilih membeli produk yang memiliki nilai

lebih dari yang diinginkan atau diharapkannya. Namun demikian nilai

tersebut juga akan dibandingkan dengan harga yang ditawarkan.

Pembelian produk akan terjadi jika pelanggan menganggap harga produk

sesuai dengan nilai yang ditawarkannya. Hal ini didukung oleh pendapat

Styagraha (1994,p.14) yang menyatakan bahwa keunggulan bersaing

adalah kemampuan suatu badan usaha untuk memberikan nilai lebih

terhadap produknya dibandingkan para pesaingnya dan nilai tersebut

memang mendatangkan manfaat bagi pelanggan.

Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan

bersaing adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah

diganti, dan harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk

perusahaan yang memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga

bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga

15
produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti

keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak

mudah ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit digantikan

berarti tidak memiliki pengganti yang sama.

16
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia

Nama Perusahaan : PT. Coca-cola Amatil Indonesia (CCAI)

Alamat Perusahaan : Jl. Urip Sumoharjo No. 3-6, Asabri,

Nogosari, Kec. Pandaan, Pasuruhan, Jawa Timur 67156

Nomor Telp : 08001002653

E-mail : ncc@sea.ccamatil.com

2. Kaboki

Nama Perusahaan : Kaboki (PT. Valensia)

Alamat : Jl. Raya Sukorejo-Bangil KM 1.5 Lecari,

Sukorejo, Pasuruhan 615462

Nomor Telp : +62 (343) 615462

E-mail : pandaan@kaboki.co.id

3. Dewata

Nama Perusahaan: PT. Angga Cahaya Dewata

Alamat Perusahaan: Jln By Pass Ngurah Rai No. 53 Tohpati –

Sanur Denpasar-Bali

Nomor Telp: 0361 467935; Fax: 0361 467936

17
E-mail: sales@dewatabali.co.id

PT. Angga Cahaya Dewata mempunyai beberapa anak

perusahaan, sebagai berikut:

 ANGGA COLLECTION bergerak dibidang konveksi

 DEWATA GYM bergerak di bidang olah raga

 DEWATA KAOS menjual bahan kaos

 DWIX BORDIR & SABLON CENTRE bergerak di bidang

Bordir & Sablon

 DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI menjual souvenir oleh-

oleh bali

 PENGINAPAN PONDOK WISATA DEWATA BALI

 PIE SUSU DEWATA

4. UKM Arjuna

Nama Perusahaan : Arjuna Gagapan Bali

Alamat Perusahaan : Jl. Raya Batubulan No. 60, Batubulan,

Kec. Sukawati, Gianyar, Bali 80237

Nomor Telp : 08533333535

Website : arjunaoleholehbali.com

18
B. Pembahasan

1. Dewata Oleh-Oleh Khas Bali (PT. Angga Cahaya Dewata)

PT. Angga Cahaya Dewata merupakan salah satu perusahaan

di pulau dewata yang sudah ada sejak tahun 1993 dengan mulai

mendirikan usaha konveksi di rumah untuk membantu perekonomian

para tetangga, sehingga pada tahun 1995 PT. Angga Cahaya Dewata

resmi mendirikan konveksi “Angga Collection”. Usaha yang didirikan

beratas namakan cinta oleh Kadek Imawati bersama suaminya Agung

Darmayudha telah memiliki beberapa usaha di Bali.

Awal berdirinya, Ibu Jero bersekolah di SMA di daerah Singaraja

(Denpasar). Setamatnya dari SMA, beliau melanjutkan pendidikannya

ke universitas dan bertemulah dengan Bapak Agung Darmayudha.

Tahun 1992 Ibu dan Bapak mulai bekerja di Garment (Garment Bali

Ayu) dan Ibu menjadi seorang desain squin dan bisa mengekspor ke

luar negeri. Dari metode squin (pakai tangan) tersebut berubah

menjadi mesin jahit seiring dengan majunya usaha mereka. Promosi

pertama dilakukan melalui sisem kredit. Dan pada akhirnya pada

tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil sukses. Kemudian pada

tahun 2002, Ibu dan Bapak mulai merintis usaha Dewata Kaos.

Dewata Kaos diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Dewata

Kaos bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali berupa

19
kerajinan Bali, kaos Bali, pernak-pernik Bali, lukisan Bali, patung Bali,

sandal yang berlogokan dewata, dan lain-lain.

Sebagai pusat souvenir & oleh - oleh khas Bali, Dewata Kaos

selalu memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan dalam berbelanja

kepada seluruh pengunjung maupun pelanggan. Dewata Kaos

memberikan beraneka pilihan produk - produk yang selalu

mencitrakan unsur dan nuansa etnik Bali di setiap produk. Ditunjang

dengan kualitas yang terjamin dan harga yang sangat terjangkau bagi

semua lapisan masyarakat.

Selain pakaian, kerajinan tangan dan aneka makanan khas Bali,

Dewata Kaos juga menawarkan lokasi yang sangat strategis dekat

tempat wisata Pantai Sanur, dengan akses perjalanan yang sangat

mudah ditempuh dari beragam tempat wisata lainnya. Hamparan area

parkir yang sangat luas merupakan salah satu upaya kami untuk

memberikan kepuasan, kenyamanan, dan keamanan kepada semua

pengunjung.

Semuanya itu Dewata Kaos berikan untuk menunjang motto

Dewata Kaos, yaitu Pusat Souvenir dan Oleh - Oleh Khas Bali yang

TERLENGKAP, TERBESAR dan BERKUALITAS.

Produk yang diproduksi sendiri yang mempunyai ciri khas

tersendiri, oleh sebab itu kreatifitaslah yang akan menunjukkan atau

20
sebagai pegangan yang membedakan barang yang dimiliki dengan

yang lain.

Seiring dengan perkembangan Pusat oleh-oleh khas bali,

pesaing yang dihadapi oleh Dewata Bali semakin ketat. Untuk

mengatasi persaingan, maka diperlukan adanya suatu strategi untuk

menggembangkan produk baru ini akan membentuk masa depan

Dewata konveksi yaitu melalui Strategi Diversifikasi produk.

Dewata Kaos telah memiliki perusahaan di bidang:

a. Angga Collection bergerak di bidang konveksi.

b. Dewata Gym bergerak di bidang olahraga.

c. Dewata Kaos menjual bahan kaos.

d. Dwix Bordir bergerak di bidang pelayanan baju bordir.

e. Dewata Oleh-Oleh Khas Bali menjual souvenir oleh-oleh

bali.

Macam-macam produknya antara lain kaos khas Bali sebagai

unggulan utama yang bermerekkan Dewata Kaos Bali. Juga menjual

kaos barong, sarung pantai, baju adat Bali, assesories/pernak-pernik,

sandal Bali dan berbagai makanan khas Bali.

21
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai