i
DAFTAR ISI
ii
BAB V FINANCIAL FEASIBILITY ...................................................................................... 17
a. Perhitungan Depresiasi Peralatan ................................................................................. 17
b. Harga Pokok Produksi .................................................................................................. 17
c. Pro Forma Financial Statement ................................................................................... 18
BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL, POLITIK ................................................................. 22
a. Aspek Ekonomi............................................................................................................. 22
b. Aspek Sosial.................................................................................................................. 22
c. Aspek Politik................................................................................................................. 23
BAB VII ORGANIZATIONAL FEASIBILITY ..................................................................... 24
a. Struktur Organisasi ....................................................................................................... 24
b. Analisa Pekerjaan.......................................................................................................... 24
c. Jumlah Tenaga Kerja .................................................................................................... 26
BAB VIII ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT ................................................... 27
a. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) .................................................................... 27
b. Risiko pada aspek Sumber Daya Manusia (SDM) ....................................................... 27
c. Risiko pada aspek Keuangan ........................................................................................ 28
d. Risiko pada aspek Pemasaran ....................................................................................... 28
e. Risiko pada aspek Produksi .......................................................................................... 28
f. Risiko pada aspek Sistem Informasi ............................................................................. 29
BAB IX KESIMPULAN ......................................................................................................... 30
BAB X APPENDIX AND FERENCE PAGES....................................................................... 31
a. Lampiran ....................................................................................................................... 31
b. Daftar Pustaka ............................................................................................................... 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dari uraian di atas maka sangat potensial bila kami mengembangkan usaha Keju
Aroma dan Mie Ijuk. Keju merupakan salah satu produk susu bergizi tinggi yang
dihasilkan dari proses penggumpalan protein pada susu sehingga terbentuk curd
(Yuniwati, et.al, 2008:129). Keju sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia
karena produk olahan susu ini dapat ditambahkan pada olahan makanan lainnya. Mie ijuk
sendiri memiliki rasa yang enak, gurih, dan nikmat. Keju Aroma dan Mie ijuk ini
memiliki beraneka ragam rasa, sehingga konsumen dapat memilih rasa yang sesuai
dengan kesukaan mereka. Jadi, siapapun bisa mengkonsumsi Keju Aroma dan Mie Ijuk
ini tidak hanya anak-anak dan remaja saja namun masyarakat dewasa pun banyak yang
menyukai camilan tersebut. Keju Aroma dan Mie ijuk juga dapat dinikmati dalam kondisi
apapun baik malam hari maupun pagi hari, pada waktu senggang maupun waktu yang
padat. Dengan alasan dan landasan tersebut kami berniat untuk merintis usaha Keju
Aroma dan Mie Ijuk usaha kami tersebut atas kesepakatan bersama, kami beri nama yaitu
FOOD PHARMA.
4
BAB II
EXECUTIVE SUMMARY
Food Pharma adalah sebuah bisnis makanan yang didirikan pada tahun 2022. Bisnis
ini pertama kali memulai penjualannya di daerah Pengadegan Selatan. Bisnis ini menjual
aneka camilan, seperti mie ijuk dan keju aroma dengan berbagai varian rasa.
Dengan melihat peluang yang ada, kami membuat camilan dengan bahan berkualitas,
tanpa MSG dan zat pengawet. Camilan sangat dibutuhkan ketika kita sedang melakukan
suatu aktivitas seperti belajar, bekerja, menonton tv, bercengkrama, dan lain-lain. Keju
Aroma dan Mie Ijuk dapat dinikmati dari kalangan usia 18-30 tahun. Usia dimana
sesemasyarakat sedang produktif melakukan suatu kegiatan. Camilan ini memiliki banyak
pilihan rasa. Setiap pcs Mie Ijuk beratnya 65 gram dan setiap pembelian Keju Aroma berisi
10 pcs.
a. Logo Perusahaan
b. Gambaran bisnis
Visi: Menjual produk kepada semua kalangan dengan harga yang terjangkau juga
ramah di kantong dengan kualitas terbaik.
Misi: 1. Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen
2. Menggunakan bahan-bahan dasar dengan kualitas terbaik
3. Harga yang diberikan adalah yang paling terjangkau untuk semua kalangan
5
c. Segmen pasar yang dituju
Mahasiswa
Penikmat Camilan
Anak Sekolah (SD – SMA/K)
Kalangan usia 18-30
Daerah JABODETABEK
d. Profit bisnis
Profit yang didapatkan bisnis ini berasal dari penjualan online dan offline
kedua produk, yaitu Keju Aroma dan Mie Ijuk
f. Potensi Bisnis
Pertumbuhan bisnis usaha camilan memang sedikit mengkhawatirkan karena
daya beli masyarakat yang menurun setelah pandemi. Ketua Gabungan Pengusaha
Makanan dan Minuman Indonesia menyampaikan bahwa tantangan terbesar industri
ini adalah daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya di tengah pandemi.
Akan tetapi, dibantu dengan berkembangnya teknologi maka pemasaran
sekarang dapat dilakukan dengan lebih mudah. Melalui e-commerce masyarakat tidak
perlu pergi keluar untuk mencari produk yang diinginkannya. Customer dapat
membeli produk tersebut di rumah dan produk akan diantarkan kepada customer.
Perkembangan ilmu dan teknologi juga membawa perubahan pola pikir di masyarakat
saat ini yang semakin hidup konsumtif dan serba instan.
Penjelasan di atas merupakan peluang bisnis dalam menjual produk Keju
Aroma dan Mie Ijuk. Peluang bisnis ini terbuka semakin lebar mengingat
perekonomian Indonesia semakin pulih.
6
g. Persaingan
Persaingan dalam bisnis camilan memang banyak karena bisnis ini tidak
memerlukan modal yang besar. Namun, ada beberapa brand yang sudah mengambil
banyak perhatian masyarakat luas, seperti Mie Lidi Siumang, Gehel Snack,
Acasnyemil, dan Sajodo.
h. Strategi Bisnis
Karyawan yang bekerja di Food Pharma akan dilatih dengan diadakannya
training sebelum resmi menjadi bagian dari Food Pharma.
Mengedepankan pelayanan terbaik kepada customer.
Penjualan akan diadakan secara online dan offline. Penjualan offline yaitu di
toko yang ada di daerah Jakarta Selatan. Penjualan online memanfaatkan
perkembangan ilmu dan teknlogi. Kami melihat adanya peningkatan pengguna media
sosial Instagram dan TikTok, maka kami memustuskan melakukan pemasaran di
kedua media sosial tersebut. Kami juga bekerjasama dengan Grab, Gojek, dan Shopee
dalam proses penjualan online.
i. Keuangan
Penjualan produk Keju Aroma pada tahun 2022 mencapai 2.900 produk,
dengan harga jual Rp 12.000 maka pendapatan yang didapat adalah Rp 34.800.000.
Penjualan produk Mie Ijuk pada tahun 2022 mencapai 2.900, dengan harga jual
Rp 12.000 maka pendapatannya Rp 34.800.000. Maka perkiraan total penjualan tahun
pertama (2022) sebesar Rp 69.600.000.
7
BAB III
MARKET FEASIBILITY
Bisnis kami masuk kedalam jenis Pasar Konsumsi, karena semua individu
yang membeli atau mendapatkan produk kami untuk dikonsumsi secara pribadi.
b. Potensi Pasar
Pasar untuk bidang kuliner memiliki potensi yang sangat besar karena tingkat
konsumsi masyarakat Indonesia terhadap bisnis kuliner tinggi dan bidang bisnis ini
merupakan yang paling banyak diminati masyarakat. Hal ini dikarenakan kuliner
menjadi salah satu sektor bisnis yang tahan terhadap krisis ekonomi, karena
masyarakat membutuhkan makanan dalam kondisi apapun.
Dari survei yang dilakukan Mondelez International yang bertajuk “The State
of Snacking 2020” dilakukan secara online pada 6-20 Oktober 2020. Survei ini
menganalisa kebiasaan, wawasan, dan juga tren seputar ngemil di 12 negara termasuk
Indonesia dengan total lebih dari enam ribu responden. Hasil analisis, masyarakat
Indonesia mengonsumsi camilan lebih sering dari pada makanan berat. Hampir 3 kali
sehari masyarakat Indonesia ngemil camilan. Dibanding 2,5 kali untuk konsumsi
makanan berat sehari. Sebanyak 75 persen responden mengakui, makanan ringan
gampang dikonsumsi di sela-sela aktivitas sehari-hari. Dari survei tersebut masyarakat
Indonesia sangat menyukai camilan sehingga kami yakin usaha kami akan terus
berkembang.
c. Tingkat Persaingan
Untuk mengetahui tingkat persaingan, kami menggunakan analisis SWOT
agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis kami
“Food Pharma”
8
1. Strenght (Kekuatan)
Produk kami memiliki keunggulan yaitu harga yang ditawarkan relatif
terjangkau dibandingkan dengan pesaing lain, bahan-bahan yang berkualitas,
diolah dengan teknik terbaik, dan pengembalian modal dalam kurun waktu
cepat, serta pendistribusian produk yang cepat dan efisien.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan produk kami adalah belum melegalkan brand, serta belum
memiliki sertifikasi halal dan BPOM.
3. Opportunities (Peluang)
Peluang dari bisnis ini yaitu memanfaatkan tren yang ada pada pasar,
perkembangan teknologi dalam penjualan online, dan perubahan regulasi yang
memudahkan dalam bisnis UMKM.
4. Threats (Ancaman)
Ancaman dari bisnis ini yaitu masyarakat menuntut mobilitas dan
fleksibilitas dalam pemesanan produk, perkembangan teknologi yang sangat
cepat, dan perubahan regulasi pemerintah dalam bisnis UMKM.
9
Dikarenakan banyak peminat bisnis ini, para kompetitor berlomba-
lomba membuat variasi yang lebih beragam dan meningkatkan kualitas,
sehingga loyalitas dari pelanggan menurun.
2. Targeting
Ditinjau dari segmentasi pasar, kami menetapkan target kami
dilingkungan masyarakat umum terutama didaerah tempat kita membuka toko
yaitu didareah pengadegan serta secara online dan produk kami dapat
dinikmati dari berbagai kalangan masyarakat menengah, kebawah hingga
kalangan atas.
3. Positioning
Produk yang kami jual murah, enak dan berkualitas itulah yang kami
tanamkan pada konsumen tentang produk kami. Kami berharap produk kami
bisa lekat dipikiran konsumen dan konsumen akan tetap mempertahankan
loyalitas mereka terhadap produk yang kami jual.
10
f. Marketing Mix
1. Produk
Produk yang dihasilkan “Food Pharma” yaitu Keju Aroma dan Mie
Ijuk. Dengan menawarkan dua produk camilan yang berbeda jenisnya kami
berharap konsumen dapat menentukan pilihan pada saat membeli diusaha
kami.
2. Harga
Tiap produk memiliki harga yang sama. Untuk produk Keju Aroma
dan Mie Ijuk kami menetapkan harga sebesar Rp12.000/bungkus. Kami
menetapkan harga sesuai dengan perhitungan keuntungan yang kita inginkan
dan melihat harga dipasaran sehingga produk kami dapat bersaing di pasaran.
3. Tempat
Penentuan lokasi usaha yaitu di wilayah Jakarta tepatnya di daerah
Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Lokasi usaha kami letaknya di tepi
jalan raya, sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh konsumen dan sering
dilalui masyarakat.
4. Promosi
Strategi promosi yang kami gunakan yaitu dengan secara langsung
menawarkan konsumen disekitar tempat usaha, melakukan promosi dengan
menggunakan media sosial seperti Instagram dan TikTok, kami juga
melakukan pemasaran melalui internet dengan membuka toko online di
shopee sehingga dapat mempermudah konsumen agar tidak perlu datang ke
toko dan memperluas pangsa pasar kami.
11
g. Rencana Penjualan
Penjualan
Keju aroma
2022 2023 2024
Quantity 2.900 3.050 3.200
Price Rp 12,000 Rp 12,000 Rp 12,000
Total Penjualan Rp 34,800,000 Rp36,600,000 Rp 38,400,000
Mie Ijuk
2022 2023 2024
Quantity 2.900 3.050 3.200
Price Rp 12,000 Rp 12,000 Rp 12,000
Total Penjualan Rp 34,800,000 Rp36,600,000 Rp 38,400,000
TOTAL PENJUALAN Rp 69,600,000 Rp73,200,000 Rp 76,800,000
12
BAB IV
TECHNICAL FEASIBILITY
a. Lokasi Usaha
Bisnis “Food Pharma” yang kami dirikan terletak diwilayah Jakarta tepatnya
di Jalan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Kami memilih tempat ini
dikarenakan letaknya strategis yaitu ditepi jalan raya sehingga dapat dengan mudah
dijangkau oleh konsumen dan sering dilalui oleh masyarakat.
Luas produksi dari bisnis ini yaitu mampu memproduksi sekitar 500 produk
per bulan. Hal ini dikarenakan keju aroma dijual dalam keadaan beku sehingga
ketahanan produk cukup lama dan mie ijuk dijual dalam keadaan matang.
13
Mie Ijuk Performance 3.200 2.900 3.050 3.200
Conformance
Durability
Service ability
f. Proses Produksi
Keju Aroma
1. Potong-potong keju cheddar secara memanjang.
2. Letakkan keju yang sudah dipotong memanjang di atas kulit lumpia. Lalu
taburkan gula pasir.
3. Gulung keju hingga seluruh sisinya tertutupi dengan kulit lumpia.
4. Rekatkan tiap sisi dengan air.
Mie Ijuk
1. Panaskan minyak yang cukup banyak diatas wajan dengan api sedang.
2. Patahkan spageti, sehingga ukurannya menjadi setengah dari ukuran asli. Apabila
minyak sudah panas masukan spageti.
3. Goreng spageti secara bertahap atau sedikit demi sedikit.
4. Setelah bewarna kecokelatan, angkat dan letakkan di dalam wadah tertutup.
Diamkan sebentar hingga uap panas spageti hilang.
14
Kopi (1 sachet) 12 Rp 2,000 Rp 24,000
Total Rp 7,914,000
Mie Ijuk
15
i. Utilitas
Fasilitas pendukung dalam bisnis ini adalah listrik dan air yang digunakan
untuk menunjang dalam proses produksi dan toko di “Food Pharma”
16
BAB V
FINANCIAL FEASIBILITY
Umur
Peralatan Quantity Harga Satuan Jumlah Depresiasi
Ekonomis
Kompor gas 2 tungku 1 Rp 250,000 Rp 250,000 5 Rp 50,000
Wajan 3 Rp 60,000 Rp 180,000 3 Rp 60,000
Sudit 3 Rp 30,000 Rp 90,000 3 Rp 30,000
Pisau 3 Rp 30,000 Rp 90,000 3 Rp 30,000
Saringan Minyak 3 Rp 10,000 Rp 30,000 3 Rp 10,000
Sendok Makan 12 Rp 3,000 Rp 36,000 3 Rp 12,000
Selang gas 3 Rp 50,000 Rp 150,000 3 Rp 50,000
Timbangan Digital 2 Rp 30,000 Rp 60,000 3 Rp 20,000
Talenan 2 Rp 15,000 Rp 30,000 3 Rp 10,000
Freezer 1 Rp 1,500,000 Rp 1,500,000 5 Rp 300,000
Total Rp 572,000
17
Food Pharma
Harga Pokok Produksi
Periode 2023
Direct material used in production Rp 14,483,000
Direct labor Rp 22,000,000
Manufacturing Overhead
Depreciation Expense - Equipment Rp 572,000
Packaging Rp 3,800,000
Utilities Expense Rp 3,240,000
Maintenance Rp 120,800
Cost of Goods Manufactured Rp 44,215,800
18
Year 0 2022 2023 2024
Cash in
Cash Sales Rp 41,760,000 Rp 43,920,000 Rp 46,080,000
Collection of AR Rp 27,840,000 Rp 29,280,000 Rp 30,720,000
Other Cash Receipts
Cash Revenue Rp 69,600,000 Rp 73,200,000 Rp 76,800,000
Cash Out
Wages and Salaries -Rp 22,000,000 -Rp 22,000,000 -Rp 22,000,000
Cash Purchase -Rp 6,654,000 -Rp 5,485,800 -Rp 6,415,200
Rent Payment -Rp 13,000,000 -Rp 13,000,000 -Rp 13,000,000
Payment of AP -Rp 4,436,000 -Rp 3,657,200
Utilities Expense -Rp 3,240,000 -Rp 3,240,000 -Rp 3,240,000
Maintenance -Rp 120,800 -Rp 120,800 -Rp 120,800
Total Cash Out -Rp 45,014,800 -Rp 48,282,600 -Rp 48,433,200
Discount Rate 5%
NPV IDR70,519,601
IRR 9%
Payback Period 2.64
19
2. Income Statement
FOOD PHARMA
INCOME STATEMENT
EVERY ENDED OF YEAR
2022 2023 2024
REVENUE
Gross sales Rp 69,600,000 Rp 73,200,000 Rp 76,800,000
(-) Return and Discount Rp 400,000 Rp 400,000 Rp 400,000
Net Sales Rp 69,200,000 Rp 72,800,000 Rp 76,400,000
Operating Expense
Selling
Marketing Expense Rp 564,000 Rp 614,000 Rp 614,000
Total Selling Expense Rp 564,000 Rp 614,000 Rp 614,000
Administrative Expense
Rent Rp 13,000,000 Rp 13,000,000 Rp 13,000,000
Total Administrative Expense Rp 13,000,000 Rp 13,000,000 Rp 13,000,000
20
3. Statement of Financial Position
FOOD PHARMA
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
EVERY ENDED OF YEAR
2022 2023 2024 2022 2023 2024
ASSETS LIABILITIES
Current Assets Account Payable Rp 4,436,000 Rp 3,657,200
Cash Rp 106,760,000Rp 43,920,000 Rp 46,080,000 Long term Debt Rp 54,127,680 Rp 58,948,604 Rp 60,989,416
Account Receivable Rp 27,840,000 Rp 29,280,000 Rp 30,720,000
Inventories Rp 2,000,000 Rp 2,500,000
Beginning Finished Goods Inventory Rp 1,368,560 Rp 713,158
Ending Finished Goods Inventory Rp 1,368,560 Rp 713,158 Rp -
Total Current Assets Rp133,231,440 Rp 75,855,402 Rp 80,013,158 TOTAL LIABILITIES Rp 54,127,680 Rp63,384,604 Rp64,646,616
EQUITY
Noncurrent Assets Retained earning Rp 15,947,760 Rp 14,314,798 Rp 17,210,542
Equipment Rp 2,416,000 Rp 2,416,000 Rp 2,416,000 Investment Rp 65,000,000
Accum. Dep. -Rp 572,000 -Rp 572,000 -Rp 572,000
Total Noncurrent Assets Rp 1,844,000 Rp 1,844,000 Rp 1,844,000 TOTAL EQUITY Rp 80,947,760 Rp 14,314,798 Rp 17,210,542
TOTAL LIABILITIES &
TOTAL ASET Rp135,075,440 Rp 77,699,402 Rp 81,857,158 Rp 135,075,440 Rp77,699,402 Rp81,857,158
EQUITY
21
BAB VI
ASPEK EKONOMI, SOSIAL, POLITIK
a. Aspek Ekonomi
1. Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
Penerapan sertifikasi halal dan BPOM.
2. Pertumbuhan Penduduk
Meningkatnya pertumbuhan penduduk membuat area disekitar lokasi usaha
semakin sempit dan padat.
3. Investasi dari Pihak Lain
Barang yang dibutuhkan untuk membuat produk terkadang tidak datang sesuai
waktu yang sudah dijanjikan. Untuk menghindari hal tersebut kami terus
menghubungi kembali pihak pemasok dan mencari hal-hal serupa yang
dibutuhkan dalam membuat produk untuk menjadi cadangan jika pemasok
utama tidak bisa memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan.
4. Pertumbuhan Industri
Karena persaingan dalam usaha ini sangat ketat dan belum lagi jika terdapat
produk serupa yang memiliki kualitas yang lebih dibandingkan produk kami,
itu akan menjadi sebuah ancaman bagi produk kami. Untuk menghindari hal
itu, kami terus berinovasi menciptakan sebuah produk yang berbeda dengan
produk-produk sejenis serta memberikan kualitas terbaik.
5. Kurs Valuta Asing
Dikarenakan menguatnya nilai tukar antara dolar dan rupiah sehingga
mengakibatkan harga bahan baku yang dibutuhkan juga meningkat. Untuk itu,
kami berusaha mencari bahan baku yang memiliki kualitas baik serta tidak
melebihi budget produksi kami.
b. Aspek Sosial
1. Interaksi Sosial
Banyaknya masyarakat yang masih menawar dengan harga yang paling murah
dengan kualitas baik dari “Food Pharma”. Untuk mengatasi hal ini, kami akan
menjelaskan kepada calon pembeli bahwa harga menentukan kualitas baik.
22
c. Aspek Politik
1. Kerja sama Pemerintah
Mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah yang ditujukan
untuk kemajuan UMKM.
23
BAB VII
ORGANIZATIONAL FEASIBILITY
a. Struktur Organisasi
Operasional
Diky Darmawan
Staf Produksi
b. Analisa Pekerjaan
Operasional
Jobdesk :
Customer Service
Jobdesk :
Menerima pesanan via media sosial, e-commerce dan ojek online
Mengelola akun media sosial Food Pharma
Menjawab pertanyaan dan menangani keluhan konsumen
24
Keuangan
Jobdesk :
Mencatat laporan transaksi
Menyusun laporan keuangan
Membuat daftar gaji karyawan
Menyusun biaya produksi
Menentukan harga jual
Produksi
Jobdesk :
Melakukan proses produksi
Menyiapkan pesanan
Spesifikasi Pekerja:
Pendidikan : SMA/SMK
Umur : Maks. 25 tahun
Stasus Kerja : Full time
Besaran Gaji : Kompetitif
Lokasi Kerja : Jakarta Selatan
Syarat Pekerja:
Jobdesk :
25
Spesifikasi Pekerja:
Pendidikan : SMA/SMK
Umur : Maks. 25 tahun
Stasus Kerja : Full time
Besaran Gaji : Kompetitif
Lokasi Kerja : Jakarta Selatan
Syarat Pekerja:
Operasional :1
Customer Service :1
Keuangan :1
Produksi :1
Pemasaran :1
Staff produksi :2
Staff pemasaran :1
Kompensasi Pegawai
Dalam penggajian karyawan atau staff yang terdiri dari tiga orang yaitu dua
orang staff produksi dan satu orang staff pemasaran. Kami menetapkan total gaji
sebesar Rp 22.000.000 untuk tiga karyawan.
26
BAB VIII
ENVIRONMENTAL IMPACT ASSESSMENT
Untuk penjualan Keju Aroma dan Mie Ijuk ini sesuai dengan alternatif terbaik
menurut lokasi, yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
masyarakat sekitar lingkungan tempat usaha. Semua usaha pasti akan memiliki dampak
terhadap sekitarnya, sehingga setiap usaha tidak terkecuali usaha kami yang berkewajiban
melaksanakan upaya menyeimbangkan dan mencegah timbulnya kerusakan dan
pencemaran lingkungan.
Bisnis Food Pharma merupakan usaha dalam bidang kuliner yang memiliki
limbah berupa limbah padat yang berasal dari plastik pembungkus bahan-bahan dan
limbah cairan. Untuk mengatasi limbah tersebut kami melakukan beberapa upaya, yaitu:
Jika perusahaan dipimpin oleh kepala eksekutif yang memiliki sifat yang buruk
akan mempengaruhi jalan dan masa depan perusahaan. Untuk menghindari hal itu, kami
mengupayakan untuk memilih kepala eksekutif yang memiliki jiwa kepemimpinan
sehingga dapat berpikir secara responsif, cermat, kepala eksekutif yang kami pilih juga
harus ahli, berkepribadian baik dan bertanggung jawab.
27
Didalam perusahaan kami juga mengupayakan untuk memiliki struktur organisasi
yang jelas dan terarah, tidak melupakan kualitas serta klasifikasi SDM yang sesuai
dengan perusahaan, kesejahteraan karyawan dan apresiasi terhadap karyawan yang giat
bekerja. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko terjadinya ketidaksejahteraan para
anggota perusahaan.
Perusahaan juga mengadakan penyaluran aspirasi atas keluhan dan masukan agar
tidak terjadi kesenjangan terhadap lapisan dalam perusahaan. Perusahaan juga
menjunjung tinggi kedisiplinan dan kejujuran sehingga jika ada pekerja yang melanggar
aturan, perusahaan akan menindak dengan tegas.
Biaya produksi yang tinggi akan membuat produk sulit bersaing di pasar, untuk
menghindari hal tersebut kami memperkirakan harga jual dipasaran sesuai dengan
kemampuan para konsumen. Setiap ada transaksi yang terjadi, kami selalu melakukan
pencatatan sesuai dengan standar akuntansi yang benar. Kami juga memiliki catatan atas
setiap persediaan dan bahan baku agar tidak mengalami overload saat pemesanan. Kami
juga memperhitungkan setiap divisi agar tidak menimbulkan over budget serta melakukan
transaksi pinjaman yang bisa dibayar dalam jangan waktu yang panjang.
28
f. Risiko pada aspek Sistem Informasi
29
BAB IX
KESIMPULAN
Melihat adanya peluang dalam bisnis camilan, maka kami membuka usaha camilan,
“Food Pharma” dengan dua produk camilannya, yaitu keju aroma dan mie ijuk. Terbuat dari
bahan-bahan berkualitas, pilihan rasa yang beragam serta harga yang terjangkau. Berdasarkan
hasil analisis studi kelayakan bisnis ditinjau dari aspek pasar, aspek teknik, aspek keuangan,
aspek ekonomi, sosial, dan politik, aspek sumber daya manusia, dan aspek AMDAL bahwa
usaha “Food Pharma” layak dijalankan karena mampu menghasilkan laba yang diinginkan,
mampu mengatasi hambatan atas berbagai aspek, dan menemukan solusi terbaik.
30
BAB X
APPENDIX AND FERENCE PAGES
a. Lampiran
1. Business Model Canvas
b. Daftar Pustaka
R. Hansen Don dan Maryanne M. Mowen. 2006. Cost Management Accounting &
Control. Thomson. South-Western
J. Zutter Chad dan Scott B. Smart. 2019. Principles of Managerial Finance. Pearson
31