Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH EVALUASI PROYEK

‘STUDI KELAYAKAN BISNIS PT. ALLEYSIA PRIMA ’

Oleh:

Layas Fatonah (170501001)

Franky Renanda Tarigan (170501003)

Fahrurrozy Daulay (170501009)

Alfahmi Dio Pamungkas (170501019)

Hidayah Fadli (170501038)

DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019

i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Evaluasi Proyek yang berjudul “Studi
Kelayakan Bisnis PT.Alleysia Prima” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas dosen pada mata kuliah Evaluasi Proyek. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menilai kelayakan bisnis pada PT. Alleysia Prima.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya dan terutama selaku dosen pengajar Bapak Syahrir Hakim Nasution,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................................................... iii

Pembahasan

1. IDENTIFIKASI……………………………………………………………... 1

PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1

2. FORMULASI………………………………………………………………. 2

ASPEK TEKNIS………………………………………………………………. 2

ASPEK ORGANISASI……………………………………………………….. 5

ASPEK PEMASARAN………………………………………………………. 6

ASPEK SOSIAL……………………………………………………………… 8

ASPEK EKSTERNALITAS……………………………………………….... 10

ASPEK FINANSIAL………………………………………………………… 11

ASPEK EKONOMI………………………………………………………….. 16

3. ANALISIS…………………………………………………………………. 21

4. IMPLEMENTASI………………………………………………………… 21

5. OPERASI…………………………………………………..……………… 21

6. EVALUASI………………………………………………………………... 21

KESIMPULAN……………………………………………………………… 23

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 23

iii
1. IDENTIFIKASI
Tahap identifikasi mengungkapkan secara jelas tentang proyek apa yang akan dilaksanakan.
Untuk itu terdapat beberapa keterangan yang perlu disajikan yang meliputi antara lain: Judul
proyek, besarnya dana yang digunakan dan sumber dana, jangka waktu dan pelaksana
proyek, serta tujuan proyek tersebut.
Berikut identifikasi dari pabrik kopi dan cafe kopi PT. Alleysia Prima:

PENDAHULUAN
PT. Alleysia Prima membangun pabrik kopi yang memproduksi beberapa barang sebagai
komoditas konsumsi domestic dan ekspor, pabrik mulai dibangun tahun 1990 pada suatu
kawasan di Sumatera Selatan dengan luas laha 10 Ha dengan harga lahan Rp. 0,9 milyar/Ha.
Untuk melangkapi proses produksi maka tahun yang sama perusahaan membeli peralatan
berupa impor mesin-mesin seharga Rp.50 milyar. Perusahaan menggunakan tenaga kerja ahli
sebanyak 5 orang dan non ahli 10 orang dan tenaga kerja buruh sebanyak 60 orang. Gaji
tenaga ahli Rp.6 juta/bulan. Tenaga kerja non ahli Rp.4 juta/ bulan dan buruh Rp. 1,6
juta/bulan. Tahun 1991 perusahaan membeli bahan baku dalam negeri dan impor bernilai Rp.
7 milyar untuk mulai memproduksi barang dengan nilai jual sebesarRp.4 milyar sebagai
konsumsi domestic. Kemudian pada tahun 1992 perusahaan membeli bahan baku seharga Rp.
5 miliar dan memperoleh pendapatan penjualan produk sebesar Rp. 20 miliar dari penjualan
produksi. Untuk meningkatkan kegiatan usaha, bahwa tahun bahwa tahun 1993 perusahaan
mendapat pinjaman Rp. 80 miliar dari Bank Swasta Nasional dengan tingkat bunga 6%
pertahun selama 10 tahun, cicilan hutang dan Bungan mulai bayar tahun 1994. Pada tahun
1993 perusahaan menjual produk bernilai 10 miliar dan 18 miliar tahun 1994 dan pembelian
bahan baku masing-masing seniali Rp. 5 miliar selama tahun tersebut. Selanjutnya tahun
1995 perusahaan membeli bahun baku senilai Rp. 4 miliar untuk menerima hasil penjualan
Rp. 20 miliar dan harus membayar kenaikan gaji pegawai ahli, non ahli, dan tenaga kerja
buruh sebesar 15 %. Tahun 1996 sampai dengan tahun 2.000 perusahaan menerima hasil
penjualan Rp. 800 miliar dengan pembayaran terhadap bahan baku Rp. 10 miliar. Tahun 2001
perusahaan menerima penjualan barang senilai Rp. 25 miliar dan pembayaran untuk
pembelian bahan baku sebesar Rp. 8 miliar. Tahun 2002 sampai dengan tahun 2010
perusahaan mendapat penerimaan penjualan barang senilai Rp. 120 miliar dan dan
pengeluaran untuk pembelian bahan baku Rp. 40 miliar yang diikuti dengan kenaikan
pengeluaran untuk gaji berbagai tenaga kerja naik sebesar 20 %. Tahun 2011 sampai tahun
2014 perusahaan mendapat hasil penjualan mencapai sebsar Rp. 30 miliar dan pembelian
untuk bahan baku Rp. 20 miliar. Kemudian tahun 2015 sampai dengan tahun 2017
perusahaan menerima penjualan produk sebesar 20 miliar dan untuk pembelian bahan baku
Rp. 12 miliar.

Tujuan Perusahaan Mendirikan Pabrik Kopi dan Cafe Kopi antara Lain:

1. Mengahasilkan beberapa produk Kopi sebagai konsumsi local, domestic dan ekspor,
tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Tetapi mampu memberikan
pemasukan devisa bagi Negara.

1
2. Meningkat pendapatan masyarakat petani kopi disekitar Pabrik.
3. Menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat pekerja.
4. Memberi keuntungan bagi perusahaan.
5. Memberikan pemasukan bagi Negara berupa penerimaan pajak.

2
2. FORMULASI
Tahap ini merupakan penyusunan studi kelayakan (feasibility study) sebagai tahap persiapan
sebelum proyek dilaksanakan. Berikut aspek-aspek yang terdapat dalam proyek ini:

ASPEK TEKNIS
Rencana Pengembangan

Pembangunan Pabrik Kopi kami berencana untuk mengembangkannya di Provinsi


Sumatera Selatan. bukan hanya di Sumatera Selatan saja, mungkin kami juga akan membuka
cabang di luar Sumatera Selatan seperti Sumatera Utara dan Jawa Tengah jika usaha ini
benar-benar diminati. Begitu juga dengan Cafe Kopi yang akan kami buka bersamaan dengan
pabrik-nya

Rencana Pengoperasian

Pabrik Kopi ini, kami berencana untuk membangunnya di Jalan Industri dan Cafenya
di Jalan Merdeka Kota Palembang. Lokasi ini dipilih karena menjadi salah satu daerah yang
berlimpah tenaga kerja. Selain itu harga tanah nya murah. Untuk Cafe akan dibuka di jalan
Merdeka Kota Palembang dikarenakan daerah tersebut merupakan kawasan elite.

Pengaturan Persediaan Bahan Baku

Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan
adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik
akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada
pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis
( operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik
kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang
rendah, sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar
kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi.

Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah
persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi
maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan
adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu
yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha
dapat terjamin (tidak terganggu).

Persediaan bahan baku di usaha ini kami dapat langsung dari distributor-distributor
kopi atau toko kopi yang ada di Indonesia.

Prosesi Pembuatan Bubuk Kopi

Pemetikan Buah Kopi

3
Pada tahap yang pertama ini, buah kopinya ya pasti harus kita petik dulu. Pemetikan
ini dilakukan pada buah kopi yang sudah cukup matang. Ciri-cirinya buah kopinya itu
warnanya merha sempurna, teksturnya lumayan empuk, dan aroma kopinya terasa. Kalau
menurut pengalaman teman saya sebagai peternak kopi, biasanya sih tanaman kopi ini akan
menghasilkan buah pada akhir musim kemarau di sekitar bulan September sampai Oktober.
Nanti kalau sudah dipetik, buah-buah kopinya itu dikumpulkan di satu wadah khusus untuk
bisa disortir atau dipilih menurut ukuran dan tingkat kematangannya.

Penyortiran Buah Kopi

Setelah dilakukan pemetikan buah kopinya, langkah selanjutnya itu kita sortir buah
kopinya dulu. Penyortiran buah kopi ini dilakukan berdasarkan ukuran penampang dan juga
tingkat kematangannya. Tujuannya itu ya untuk bisa menjaga kualitas kopi yang dihasilkan,
terutama untuk buah kopi yang punya mutu baik. Gak cuma itu aja, penyortiran buah kopi ini
juga bisa berguna pada saat penggorengan biji kopi, semuanya itu bisa jadi matang secara
merata karena emang ukurannya sama. Sementara buah kopi mentah yang ikut terbawa
sebaiknya kita pisahkan sendiri karena bisa merusak citarasa dan aroma kopi, karena kopi
yang dihasilkan nanti rasanya malah cenderung pahit.

Pengupasan Kulit Kopi

Langkah yang ketiga setelah kopi disortir itu adalah pengupasan kopi. Secara
tradisional, buah kopi ini kita kupas kulitnya dengan cara ditumbuk dengan menggunakan alu
di dalam lesung. Tapi hati-hati waktu memukulkan alu ke buah kopinya, pokoknya jangan
sampai buah kopinya itu malah hancur. Nanti setelah beberapa kali penumbukan biasanya
lapisan kulit ari, daging buah, dan cangkang kopinya akan terkelupas dengan sendirinya.

Penjemuran Biji Kopi

Biji-biji kopi yang sudah dikupas kulitnya tadi selanjutnya kita jemur terlebih dahulu
dibawah paparan sinar matahari langsung selama 5-7 hari, proses pengeringan ini perlu kita
lakukan tujuannya itu untuk mengurangi kadar air yang masih terkandung di dalam biji kopi,
jadi kadar airnya nanti tinggal tersisa sekitar 30-35%. Biji-biji kopi yang sudah mengering
dengan sempurna ini kemudian bisa kita pindahkan ke tempat penggorengan untuk disangrai.

Penyangraian Biji Kopi

Pada proses penyangraian biji kopi ini biar hasilnya bisa optimal kita bisa
menggunakan mesin sangrai kopi. Tapi bisa juga dengan menggunakan wajan penggorengan.
Untuk bahan bakarnya sendiri, menggunakan tungku kayu karena bisa menambah
kenikmatan dan aroma tersendiri pada kopi yang akan dihasilkan. Selama proses
penyangraian ini, biji-biji kopinya harus kita bolak-balik secara berkala biar biji kopinya gak
gosong. Pada intinya itu, biji-biji kopinya kita sangrai/goreng sampai permukaannya berubah
jadi warna cokelat gelap, aroma kopinya semakin semerbak, dan juga mudah dihancurkan.
Sebagai gambaran aja nih, proses penggorengan 2 kg biji kopi itu biasanya memakan waktu
sampai 2 jam.

4
Penggilingan Bubuk Kopi

Langkah yang terakhir itu adalah penggilingan biji-biji kopi yang sudah kita sangrai
tadi untuk bisa jadi bubuk. Proses penggilingannya ini bisa kita lakukan dengan
menggunakan mesin penggiling kopi, ini kita lakukan kalau kita mau produksi dalam jumlah
yang besar, tapi kalau mau dengan cara tradisional bisa dengan cara menumbuknya lagi
didalam lesung seperti tadi sampai halus. Kita lakukan penumbukan ini secara berulang kali
biar bubuk kopi yang dihasilkan itu bisa punya tekstur yang halus. Setelah ditumbuk, bubuk
kopi ini masih perlu kita ayak lagi, tujuannya itu untuk bisa memisahkan partikel bubuk kopi
yang masih berukuran cukup besar. Kalau sudah, sebaiknya bubuk kopu hasil proses
pengolahan ini tadi kita simpan di dalam wadah yang bersih, kering, dan tertutup rapat, jadi
kenikmatannya bisa tetap terjaga.

5
ASPEK ORGANISASI
Pabrik Kopi dan Cafe Kopi ini dipimpin oleh Direktur Utama yang membawahi Direkur
bidang lainnya yang ditetapkan sesuai Standar Operational Procedure (SOP) PT. Alleysia
Prima.

6
ASPEK PEMASARAN
Analisis Kelayakan Pemasaran

Strategi Product
Cafe Kopi Hidayah ini akan memfokuskan pada produk minuman kopi dengan varian
rasa dan jenis kopi dengan berbagai teknik penyajian, seperti :
      Kopi Hitam Areng
      Kopi Hitam Tutu
      Kopi Hitam standar
      Kopi Tubruk
      Kopi Coklat
      Kopi Luwak
      Kopi Arabica
      Espresso
      Machiato
      Caffe Latte
      Cappuccino
      Marachino
      Melya (kopi dengan madu)
      Ice Cappuccino

Strategi Harga
Demi bersaing dengan usaha sejenis, Cafe Kopi mematok harga produk yang
terjangkau. Jadi patokan harga untuk tiap produk adalah menyesuaikan untuk yang
berpendapatan menengah.
Berikut ini patokan harga produk Café Kopi :
Untuk semua varian jenis dan rasa kopi, kita banderol dengan harga yang paling murah
sekitar Rp 10.000,- dan harga termahal sekitar Rp 50.000,-.

Strategi Promosi
Untuk membuat usaha Cafe Kopi ini berkembang cepat, kami rencananya memiliki
strategi promosi sebagai berikut :
     Melakukan promosi dengan membuat selebaran yang akan dibagikan ke kantor-kantor,
sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan umum.
    Melakukan promosi melalui media social
 Mengadakan acara rutin mingguan seperti acara music untuk menarik minat konsumen.
     Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada
komunitas-komunitas, seperti komunitas Motor, Superter Bola, Komunitas Hobi, dan lainnya.
     Mengundang pihak TV nasional untuk meliput cafe kopi di acaranya, sehingga Cafe Kopi ini
lebih cepat dikenal masyarakat luas.

7
Analisis Persaingan
Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis, sehingga masih memberikan
peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan. Atas dasar itulah, pemilik
usaha berani membuka usaha yang sejenis karena dinilai permintaan akan adanya usaha ini
lebih besar daripada penawaran yang telah tersedia di daerah tersebut.

Program Pemasaran
Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam
memuaskan konsumen sasaran. Maka strategi pemasaran harus disesuaian menurut
kebutuhan konsumen maupun strategi pesaing. Merancang stategi yang kompetitif dimulai
dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus-menerus
membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk,
harga, distribusi dan promosinya terhadap pesaing dekatnya dengan cara ini, perusahaan
dapat melihat seberapa besar keuntungan serta kerugian potensial.
Strategi yang kompetitif yang diambil oleh perusahaan tergantung posisi industrinya.
Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar dapat memilih satu atau beberapa strategi
pemimpin pasar (market leader). 

8
ASPEK SOSIAL
Analisis sosial berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan dan implikasi social yang lebih
luas dari investasi yang diusulkan, dimana pertimbangan-pertimbangan social harus
dipikirkan secara cermat agar dapat menetukan apakah suatu proyek yang diusulkan tanggap
(Responsive) terhadap keadaan social.

Sejauh mana dapat memberi manfaat secara implisit dan eksplisit terhadap
pendistribusian pendapatan serta penciptaan lapangan pekerjaan. Selain itu analisis juga
mempertimbangkan pengaruh negative dari pelaksanaan proyek terhadap dampak social
seperti kehilangan pekerjaan akibat adopsi teknologi atau penerapan alat-alat mekanisme
yang mengurangi keterlibatan tenaga kerja manusia. Kualitas hidup masyarakat haruslah
merupakan bagian dari rancangan proyek.

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi memberikan peluang
untuk menngkatkan pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan
berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Dalam aspek ekonomi dan social perlu ditelaah apakah keberadaan suatu proyek atau
usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan social kepada berbagai pihak atau
sebaliknya.

Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kacamata


ekonomi dan sosial yaitu terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekaligus mengurangi angka pengangguran. Tersedianya sarana dan prasarana umum yang
kelak akan berguna untuk masyarakat, shingga meningkatnya persainagn dalam menciptakan
dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dampak negative aspek social social yang terjadi ialah
perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur social lainnya dan meningkatnya
kriminalitas.

Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomis,


karena di samping manfaat ekonomis yang diterima secara langsung berupa output proyek
yang dapat diukur dengan satuan moneter, terdapat juga manfaat sekunder yang sulit diukur
dengan satuan moneter berupaya menaiknya tingkat konsumsi, membantu proses pemerataan
pendapatan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran (menambah
kesempatan kerja). Dan manfaat social, budaya.

Pengukuran manfaat lebih sulit dibandingkan biaya ekonomi, karena beberapa


manfaat primer sulit diukur dengan uang. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka
panjang, banyak manfaat bersifat tidak langsung dandalam perwujudannya perlu proyek
tambahan. Ada manfaat yang dinikmati oleh pihak yang berkembang secara tidak simbang,
artinya kadang-kadang sulit mencapai efek distribusi yang seimbang.

Tidak dapat diabaikan adanya kenyataan bahwa disamping manfaat finansial, setiap
proyek juga diharapkan untuk memberikan manfaat social (ekonomi) lainnya. Dari proyek ini
maka manfaat sosial(ekonomi) yang diharapkan adalah:

9
1. Penambahan Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi :
1)    Alat pembayaran hutang luar negeri
2)     Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan
seterusnya).
3)    Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai kedutaan, misi
budaya, hadiah atau bantuan
4)     Sebagai sumber pendapatan negara

2. Penyerapan Tenaga Kerja


Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan
dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah
tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha. Dalam penyerapan tenaga kerja ini
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
tersebut antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat
bunga. Dalam dunia usaha tidaklah memungkinkan mempengaruhi kondisi tersebut, maka
hanyalah pemerintah yang dapat menangani dan mempengaruhi faktor eksternal. Dengan
melihat keadaan tersebut maka dalam mengembangkan sektor industri kecil dapat dilakukan
dengan menggunakan faktor internal dari industri yang meliputi tingkat upah, produktivitas
tenaga kerja, modal, serta pengeluaran tenaga kerja non upah.
Tenaga yang kami butuhkan yaitu berasal dari masyarakat sekitar yang kebanyakan
adalah siswa yang putus sekolah atau pengangguran.

3. Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat


Cafe kopi memberikan efek positif di lingkungan masyarakat. Keramaian yang
tercipta membuat suasana di lingkungan itu menjadi lebih hidup namun ada beberapa orang
yang ternyata juga tidak menyukai keramaian akibat kondisi ini. Dan untuk pabrik kopi
memberikan dampak positif bagi masyarakat pencari kerja karena perusahaan menyediakan
lowongan kerja khususnya untuk masyarakat kelah menengah kebawah. Masalah limbah
masih menjadi kendala perusahaan namun ini masih terus ditangani untuk kesempurnaan
berbisnis.

4. Dampak Terhadap Industri Lain


Pabrik kopi beserta cafe nya ini tidak memiliki dampak terhadap industri lain.

10
ASPEK EKSTERNALITAS
Eksternalitas yang ada pada proyek ini dibagi menjadi 2 bagian:

1. Eksternalitas positif
Sebagai proyek yang memperhatikan masyarakat. Proyek ini memberikan dampak
positif yang merekrut tenaga kerja yang ada di sekitaran proyek. Membantu
masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang mana akan menambah pendapatan
masyarakat.
2. Eksternalitas negative
Sebagai proyek industry. PT Alleysia Prima tentu menghasilkan efek eksternalitas
terhadap lingkungan. Misalnya limbah pabrik akan mencemari udara, pabrik ini
beroperasi menimbulkan debu yang akan mencemari Udara. Yang mana dampak
tersebut akan merambat kepada dampak kesehatan masyarakat. Akibat udara yang
telah tercemar itu akan membuat penyakit saluran pernafasan bagi masyarakat sekitar.

Untuk Eksternalitas Negative perusahaan akan mengusahakan meminimalisir dampak yang


terjadi dengan kerja sama dengan pihak pemerintah daerah. Perusahaan juga akan turut ikut
andil dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan yang baik.

11
ASPEK FINANSIAL
Dalam analisa finansial, proyek pabrik kopi dan juga cafe kopi ini dapat dilihat dari
beberapa perhitungan yang nantinya dapat menjelaskan berapa besar kelayakan proyek ini
dalam memberikan keuntungan.

Proyek ini dijalankan oleh PT. Alleysia Prima dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Dan untuk melihat keuntungan ini dapat dilihat nantinya pada Laba Rugi dimana
disana memuat seluruh penerimaan dan pengeluaran.

Selain itu, setelah laporan laba-rugi tersebut dimuat, maka selanjutnya diperlukan
perhitungan nilai aktiva dan passiva didalam neraca.

Dan kita juga akan melihat bagaimana cash flow untuk melihat sumber dana dan
penggunaannya.

Terakhir dapat dilihat bagaimana bentuk perhitungan cost and benefit untuk melihat
nilai NPV nya didasarkan pada ketetapan bunga yang tersedia hal ini dilakukan untuk dapat
menentukan nilai IRR, Gross B/C Ratio dan Net B/C Ratio. Dari perhitungan itulah kita akan
dapat melihat apakah proyek ini layak dijalankan (Go) atau tidak layak (No Go).

Rumus Perhitungan:
NPV = Net Benefit x discount factor (6%)
IRR = i1 + (i2-i1) (NPV’/NPV’-NPV”)
BCR Gross = Bt/(1-i)t /Ct/(1-i)t
Net B/C Ratio = Net Bt > 0 / Net Bt < 0

Jika: IRR ≥ OCC ---------- GO (proyek layak)


IRR < OCC ---------- NO GO (tidak layak)
Jika: BCR Gross ≥ 1------- GO (proyek layak)
BCR Gross < 1------- NO GO (tidak layak)
Jika: Net B/C Ratio ≥ 1------- GO (proyek layak)
Net B/C Ratio < 1------- NO GO (tidak layak)

12
LABA-RUGI PT ALLEYSIA PRIMA
ASPEK ANALISA FINANSIAL TAHUN 1990-2017
(Dalam Jutaan Rupiah)
keterangan 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996-2000 2001 2002-2010 2011-2014 2015-2017
A. Hasil Penjualan 0 4000 20000 10000 18000 20000 800000 25000 120000 30000 20000

B. Biaya 0 9092 7092 7092 15572 14870.8 64354 18870.8 82600.64 31395.84 20546.88
1. Biaya Bahan Baku 0 7000 5000 5000 5000 4000 10000 8000 40000 20000 12000
2. Biaya Tenaga Kerja 0 1992 1992 1992 1992 2290.8 11454 2290.8 24740.64 10995.84 8246.88
a. Upah tenaga kerja ahli 0 360 360 360 360 414 2070 414 4471.2 1987.2 1490.4
b. Upah tenaga kerja non ahli 0 480 480 480 480 552 2760 552 5961.6 2649.6 1987.2
c. Upah tenaga kerja buruh 0 1152 1152 1152 1152 1324.8 6624 1324.8 14307.84 6359.04 4769.28
3. Biaya Iklan 0 100 100 100 100 100 500 100 900 400 300
4. Cicilan dan Bunga 0 0 0 0 8480 8480 42400 8480 16960 0 0
1. Cicilan Pinjaman dari Bank 0 0 0 0 8000 8000 40000 8000 16000 0 0
2. Bunga Pinjaman 0 0 0 0 480 480 2400 480 960 0 0
5. Pajak
a. Pajak penjualan 0 400 2000 1000 1800 2000 80000 2500 12000 3000 2000
Laba/rugi sebelum pajak 0 -5092 12908 2908 2428 5129.2 735646 6129.2 37399.36 -1395.84 -546.88
Laba/rugi setelah pajak 0 -5492 10908 1908 628 3129.2 655646 3629.2 25399.36 -4395.84 -2546.88
b. Pajak Penghasilan 0 0 1636.2 286.2 94.2 469.38 98346.9 544.38 3809.904 0 0
Laba/rugi setelah pajak 0 0 9271.8 1621.8 533.8 2659.82 557299.1 3084.82 21589.456 0 0

12
NERACA PT ALLEYSIA PRIMA
ASPEK FINANSIAL TAHUN 1990-2017
(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996-2000 2001 2002-2010 2011-2014 2015-2017
AKTIVA
Kas 0 0 10908 92816 93444 96573.2 752219.2 755848.4 781247.76 776851.92 774305.04
Tanah 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000
Peralatan Mesin 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
Bahan Baku 0 7000 5000 5000 5000 4000 10000 8000 40000 20000 12000
Total Aktiva 59000 66000 74908 156816 157444 159573.2 821219.2 822848.4 880247.76 855851.92 845305.04

PASIVA
Cicilan dan Bunga 0 0 0 0 8480 8480 42400 8480 16960 0 0
Modal 59000 66000 74908 156816 148964 151093.2 778819.2 814368.4 863287.76 855851.92 845305.04
Total Pasiva 59000 66000 74908 156816 157444 159573.2 821219.2 822848.4 880247.76 855851.92 845305.04

13
PERKIRAAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
PT ALLEYSIA PRIMA
TAHUN 1990-2017
ASPEK ANALISA FINANSIAL
(Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996-2000 2001 2002-2010 2011-2014 2015-2017
SUMBER DANA
Modal Awal 59000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pinjaman Bank 0 0 0 80000 0 0 0 0 0 0 0
Penjualan 0 4000 20000 10000 18000 20000 800000 25000 120000 30000 20000
Total Penerimaan 59000 4000 20000 90000 18000 20000 800000 25000 120000 30000 20000
PENGGUNAAN DANA
Biaya Bahan Baku 0 7000 5000 5000 5000 4000 10000 8000 40000 20000 12000
Biaya Tenaga Kerja 0 1992 1992 1992 1992 2290.8 11454 2290.8 24740.64 10995.84 8246.88
Biaya Iklan 0 100 100 100 100 100 500 100 900 400 300
Membeli Lahan 9000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Membeli Peralatan Mesin 50000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cicilan dan Bunga 0 0 0 0 8480 8480 42400 8480 16960 0 0
Pajak Penjualan 0 400 2000 1000 1800 2000 80000 2500 12000 3000 2000
Pajak Penghasilan 0 0 1636.2 286.2 94.2 469.38 98346.9 544.38 3809.904 0 0
Total Pengeluaran 59000 9492 10728.2 8378.2 17466.2 17340.18 242700.9 21915.18 98410.544 34395.84 22546.88

14
COST AND BENEFIT
ASPEK FINANSIAL TAHUN 1990-2017
PT. ALLEYSIA PRIMA
(Dalam Jutaan Rupiah)
Biaya
Biaya Biaya Biaya Bunga Total Net Disc NPV' Disc NPV''
Tahun Benefit
Bahan Tenaga iklan dan Cost Benefit Factor Factor
Baku Kerja Cicilan 6% 9%
1991 4000 7000 1992 100 0 9092 -5092 0.943 -4803.774 0.917 -4671.560
1992 20000 5000 1992 100 0 7092 12908 0.890 11488.074 0.842 10864.405
1993 10000 5000 1992 100 0 7092 2908 0.840 2441.613 0.772 2245.510
1994 18000 5000 1992 100 8480 15572 2428 0.792 1923.203 0.708 1720.056
1995 20000 4000 2290.8 100 8480 14870.8 5129.2 0.747 3832.837 0.650 3333.628
1996-2000 800000 10000 11454 500 42400 64354 735646 3.148 2315610.030 2.528 1859717.824
2001 25000 8000 2290.8 100 8480 18870.8 6129.2 0.527 3228.786 0.388 2375.266
2002-2010 120000 40000 24740.64 900 16960 82600.64 37399.36 3.583 134003.651 2.323 86891.994
2011-2014 30000 20000 10995.84 400 0 31395.84 -1395.84 1.080 -1508.116 0.578 -806.888
2015-2017 20000 12000 8246.88 300 0 20546.88 -546.88 0.660 -361.037 0.320 -174.984
1067000 271486.96 795513.04 2465855.267 1961495.253

15
IRR= i 2+(i 2-i 1)(NPV'/NPV'-NPV '') 0.206672329 KESIMPULAN
IRR = 20,66% IRR > OCC --------> PROYEK GO

BCR Gross= (ΣBt/(1+i)^t)/(ΣCt/(1+i)^t) 3.930207182

Net B/C Ratio=Σ((Bt-Ct)/(1+i)^t)/Σ((Ct-Bt)/(1+i)^t) 370.5312713 KESIMPULAN


Net B/C Ratio=NPV+ / NPV- BCR Gross dan Net B/C > 1 --------> PROYEK GO
ASPEK EKONOMI
Tujuan analisa pada aspek ekonomi ini adalah untuk melihat dan menilai berapa
sumbangan proyek ini bagi pendapatan nasional dan kepentingan bagi masyarakat umum
tentunya (Economic Return)

Pada analisa ekonomi ini dapat dinilai pula input dan output secara ekonomi
(real/economic value) yang biasanya berbeda dengannilainya secara keuangan. Didalam
proyek ini, yang sumber biayanya adalah berasal daripinjaman dalam negeri, sehingga tak
perlu dihitung sebagai manfaat dan biaya ekonomi. Namun karena adanya pembelian
peralatan dari luar negeri maka dapat dihitung dalam aspek ekonomi ini.

Maka disini akan disajikan perhitungan nilai Net Present Value (NPV) dan Internal
Rate of Return (IRR) beserta Gross B/C Ratio dan Net B/C Ratio. Dimana ini dilakukan
untuk melihat apakah proyek ini layak dijalankan (Go) atau tidak layak (No Go).

Untuk itu dalam aspek ekonomi ini dilakukan perhitungan harga bayangan (shadow
price) terhadap produk yang dihasilkan dan biaya produksi proyek serta perhitungan tingkat
upah bayangan (shadow wage rate) terhadap tenaga kerja pada proyek tersebut. Shadow price
yang yang digunakan adalah sebesar 30% dan shadow wage rate masing-masing 25%.

Rumus Perhitungan:
NPV = Net Benefit x discount factor (6%)
IRR = i1 + (i2-i1) (NPV’/NPV’-NPV”)
BCR Gross = Bt/(1-i)t /Ct/(1-i)t
Net B/C Ratio = Net Bt > 0 / Net Bt < 0

Jika: IRR ≥ OCC ---------- GO (proyek layak)


IRR < OCC ---------- NO GO (tidak layak)
Jika: BCR Gross ≥ 1------- GO (proyek layak)
BCR Gross < 1------- NO GO (tidak layak)
Jika: Net B/C Ratio ≥ 1------- GO (proyek layak)
Net B/C Ratio < 1------- NO GO (tidak layak)

16
LABA-RUGI PT ALLEYSIA PRIMA
ASPEK ANALISA EKONOMI TAHUN 1990-2017
(Dalam Jutaan Rupiah)
keterangan 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996-2000 2001 2002-2010 2011-2014 2015-2017
A. Hasil Penjualan 0 5200 26000 13000 23400 26000 1040000 32500 156000 39000 26000

B. Biaya 0 10874 8274 8274 16754 15705.1 65525.5 20905.1 90651.08 35640.48 22830.36
1. Biaya Bahan Baku 0 9100 6500 6500 6500 5200 13000 10400 52000 26000 15600
2. Biaya Tenaga Kerja 0 1674 1674 1674 1674 1925.1 9625.5 1925.1 20791.08 9240.48 6930.36
a. Upah tenaga kerja ahli 0 450 450 450 450 517.5 2587.5 517.5 5589 2484 1863
b. Upah tenaga kerja non ahli 0 360 360 360 360 414 2070 414 4471.2 1987.2 1490.4
c. Upah tenaga kerja buruh 0 864 864 864 864 993.6 4968 993.6 10730.88 4769.28 3576.96
3. Biaya Iklan 0 100 100 100 100 100 500 100 900 400 300
4. Cicilan dan Bunga 0 0 0 0 8480 8480 42400 8480 16960 0 0
1. Cicilan Pinajaman dari bank 0 0 0 0 8000 8000 40000 8000 16000 0 0
2. Bunga Pinjaman 0 0 0 0 480 480 2400 480 960 0 0
5. Pajak
a. Pajak penjualan 0 520 2600 1300 2340 2600 104000 3250 15600 3900 2600
Laba/rugi sebelum pajak 0 -5674 17726 4726 6646 10294.9 974474.5 11594.9 65348.92 3359.52 3169.64
Laba/rugi setelah pajak 0 -6194 15126 3426 4306 7694.9 870474.5 8344.9 49748.92 -540.48 569.64
b. Pajak Penghasilan 0 0 2268.9 513.9 645.9 1154.235 130571.18 1251.735 7462.338 0 85.446
Laba/rugi setelah pajak 0 0 12857.1 2912.1 3660.1 6540.665 739903.325 7093.165 42286.582 0 484.194

17
NERACA PT ALLEYSIA PRIMA
ASPEK EKONOMI TAHUN 1990-2017
(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996-2000 2001 2002-2010 2011-2014 2015-2017
AKTIVA
Kas 0 0 17726 102452 109098 119392.9 1093867.4 1105462.3 1170811.22 1174170.74 1177340.38
Tanah 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000 9000
Peralatan Mesin 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000 50000
Bahan Baku 0 9100 6500 6500 6500 5200 13000 10400 52000 26000 15600
Total Aktiva 59000 68100 83226 167952 174598 183592.9 1165867.4 1174862.3 1281811.2 1259170.7 1251940.38

PASIVA
Cicilan dan Bunga 0 0 0 0 8480 8480 42400 8480 16960 0 0
Modal 59000 68100 83226 167952 166118 175112.9 1123467.4 1166382.3 1264851.22 1259170.74 1251940.38
Total Pasiva 59000 68100 83226 167952 174598 183592.9 1165867.4 1174862.3 1281811.2 1259170.7 1251940.38

18
PERKIRAAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
PT ALLEYSIA PRIMA
TAHUN 1990-2017
ASPEK ANALISA EKONOMI
(Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996-2000 2001 2002-2010 2011-2014 2015-2017
SUMBER DANA
Modal Awal 59000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pinjaman Bank 0 0 0 80000 0 0 0 0 0 0 0
Penjualan 0 5200 26000 13000 23400 26000 1040000 32500 156000 39000 26000
Total Penerimaan 59000 5200 26000 93000 23400 26000 1040000 32500 156000 39000 26000
PENGGUNAAN DANA
Biaya Bahan Baku 0 9100 6500 6500 6500 5200 13000 10400 52000 26000 15600
Biaya Tenaga Kerja 0 1674 1674 1674 1674 1925.1 9625.5 1925.1 20791.08 9240.48 6930.36
Biaya Iklan 0 100 100 100 100 100 500 100 900 400 300
Membeli Lahan 9000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Membeli Peralatan Mesin 50000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cicilan dan Bunga 0 0 0 0 8480 8480 42400 8480 16960 0 0
Pajak Penjualan 0 520 2600 1300 2340 2600 104000 3250 15600 3900 2600
Pajak Penghasilan 0 0 2268.9 513.9 645.9 1154.235 130571.175 1251.735 7462.338 0 85.446
Total Pengeluaran 59000 11394 13142.9 10087.9 19739.9 19459.3 300096.675 25406.8 113713.418 39540.48 25515.806

19
20
COST AND BENEFIT
ASPEK EKONOMI TAHUN 1990-2017
PT.ALLEYSIA PRIMA
(Dalam Jutaan Rupiah)
Biaya
Biaya Biaya Biaya Bunga Total Net Disc NPV' Disc NPV''
Tahun Benefit
Bahan Tenaga Iklan dan Cost Benefit Factor Factor
Baku Kerja Cicilan 6% 9%
1991 5200 9100 1674 100 0 10874 -5674 0.943 -5352.830189 0.917 -5205.504587
1992 26000 6500 1674 100 0 8274 17726 0.890 15776.0769 0.842 14919.61956
1993 13000 6500 1674 100 0 8274 4726 0.840 3968.040732 0.772 3649.339127
1994 23400 6500 1674 100 8480 16754 6646 0.792 5264.254486 0.708 4708.193953
1995 26000 5200 1925.1 100 8480 15705.1 10294.9 0.747 7692.948164 0.650 6690.978629
1996-2000 1040000 13000 9625.5 500 42400 65525.5 974474.5 3.148 3067376.056 2.528 2463477.809
2001 32500 10400 1925.1 100 8480 20905.1 11594.9 0.527 6108.048678 0.388 4493.404647
2002-2010 156000 52000 20791.08 900 16960 90651.08 65348.92 3.583 234148.2283 2.323 151828.7477
2011-2014 39000 26000 9240.48 400 0 35640.48 3359.52 1.080 3629.747389 0.578 1942.024625
2015-2017 26000 15600 6930.36 300 0 22830.36 3169.64 0.660 2092.522193 0.320 1014.183854
1387100 295433.62 1091666.38 3151606.691 2647518.797

IRR= i1+(i2-i1)(NPV'/NPV'-NPV '') 0.204580732 KESIMPULAN


IRR 24,75% IRR > OCC --------> PROYEK GO

BCR Gross= (ΣBt/(1+i)^t)/(ΣCt/(1+i)^t) 4.695132531

Net B/C Ratio=Σ((Bt-Ct)/(1+i)^t)/Σ((Ct-Bt)/(1+i)^t) 625.100331 KESIMPULAN


Net B/C Ratio=NPV+ / NPV- BCR Gross dan Net B/C > 1 --------> PROYEK GO

21
3. ANALISIS (APPRAISAL)
Tahap ini merupakan tahap penilaian kembali terhadap tahap tahap sebelumnya. Kajian
ini akan menghasilkan beberapa perbaikan sebagai masukan, apakah itu mengenai
penambahan ataupun pengurangan guna kelengkapan pelaksanaan proyek pabrik kopi dan
cafe kopi ini..

Dari proses penilaian kembali ini tidak terlihat kesahalan yang perlu diperbaiki mengingat
penilaian IRR, BCR gross serta B/C Net pada aspek finansial dan aspek ekonomi
menunjukkan angka yang mengarah bahwa Proyek Go atau layak dilanjutkan.

4. IMPLEMENTASI (SUPERVISION)
Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dan pengawasan terhadap proyek. Karena
proyek telah dinyatakan Go (layak), maka pada tahap ini perusahaan akan melaksanakan
proyek sesuai dengan organisasi proyek yang telah disusun sebelumnya sebagaimana tersaji
pada studi kelayakan.

5. OPERASI (OPERATION)
Pada fase ini proses kegiatan proyek berlangsung mengkuti prosedur yang telah
ditentukan sampai kegiatan proyek dinyatakan selesai dan kemudian dimanfaatkan.

Pada proyek pabrik kopi dan cafe kopi ini maka kegiatan proyek berlangsung mulai dari
pembangunan pabrik hingga pembuatan produk untuk selanjutnya dipasarkan di Cafe Kopi.

6. EVALUASI (EVALUATION)
Dalam tahap evaluasi akan dilihat kembali apakah proses dan tahapan yang telah dilakukan
oleh perusahaan sesuai dengan tujuan awal dari proyek yang telah dipaparkan sebelumnya
pada identifiksi.

Dengan melihat hasil dari perhitungan pada analisis finansial dan ekonomi yang menyatakan
bahwa proyek layak dijalankan (Go) dan melihat kas perusahaan yang surplus (tidak
mengalami kerugian), artinya dapat dikatakan bahwa proyek kopi dan cafe kopi dari PT.
Alleysia Prima ini mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah dipaparkan pada tahap
identifikasi, antara lain:

1. Mengahasilkan beberapa produk Kopi sebagai konsumsi local, domestic dan ekspor,
tidak hanya memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Tetapi mampu memberikan
pemasukan devisa bagi Negara.

21
Penciptaan proyek kopi ini menciptakan nilai ekspor dalam negeri meningkat, ditambah lagi
konsumen dalam negeri juga akan mengkonsumsi kopi lokal dimana itu menyebabkan nilai
impor turun dan ini akan menambah devisa negara

2. Meningkat pendapatan masyarakat petani kopi disekitar Pabrik.

Gaji yang diberikan beragam sesuai kualitas tenaga kerja itu sendiri. Diklasifikasikan dalam
tiga kualitas yakni tenaga ahli dengan gaji 6 juta/bulan, Non ahli 4 juta/bulan dan buruh
1,6juta/bulan dan gaji tersebut mengalami kenaikan 2 kali sebesar 15% dan 20%

3. Menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat pekerja.

Pabrik Kopi yang khusus dibangun dikawasan ramai tenaga kerja mendorong terbukanya
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk
menambah pengetahuan umum masyarakat tentang pengolahan kopi

4. Memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Jika dilihat dari berbagai aspek, maka proyek ini telah memberikan keuntungan bagi
perusahaan baik secara finansial maupun ekonomi.

5. Memberikan pemasukan bagi negara berupa penerimaan pajak dari pabrik.

Proyek ini akan menambah jumlah wajib pajak yang tentu salah satunya ialah pihak
perusahaan dalam hal ini PT.Alleysia Prima. Yang tentunya pajak yang diperoleh dari wajib
pajak tersebut akan menguntungkan kas negara.

22
KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek aspek yang telah dijelaskan sebelumnya dalam studi kelayakan ini dapat
disimpulkan bahwa potensi PT. Alleysia Prima dalam pembangunannya sangat besar.
Spesialisasi yang baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi kopi.

Selain dari itu ditinjau dari 2 aspek yaitu finansial dan ekonomi menunjukkan IRR pada
aspek finansial sebesar 20,66% > OCC (6%) dan aspek ekonomi sebesar 24,75% > OCC
(6%). Artinya kedua hal ini menunjukkan bahwa Proyek Go atau dapat dijalankan.

Dan juga dilihat dari perhitungan Gross B/C Ratio dan Net B/C Ratio pada aspek finansial
dan ekonomi menunjukkan angka sebagai berikut:

Aspek Finansial :Gross B/C Ratio = 3.93

Net B/C Ratio = 370,53

Aspek Ekonomi :Gross B/C Ratio = 4,69

Net B/C Ratio = 625,1

Perhitungan tersebut menunjukkan angka lebih besar daripada 1 yang mengartikan bahwa
Proyek Go dan ini menunjukkan investasi proyek dapat kembali atau tingkat tingkat
pengembalian investasinya sudah lebih besar dari opportunity cost nya.

DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Syahrir Hakim. 2019. Evaluasi Proyek dan Studi Kelayakan. Medan. USU Press

https://emyezlina.blogspot.com/2018/11/contoh-proposal-study-kelayakan-bisnis.html

23

Anda mungkin juga menyukai