Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN LENGKAP

STUDIO MENGGAMBAR TEKNIK

DISUSUN OLEH :
NAMA : MEILANI WULANDARI
STAMBUK : 09120200056
KELAS : B2

STUDIO MENGGAMBAR TEKNIK


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :


NAMA : MEILANI WULANDARI
STAMBUK : 09120200056
JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI
KELAS : B2

Telah mengikuti kegiatan “STUDIO MENGGAMBAR TEKNIK” dan telah


Menyusun laporan lengkap serta telah bersyarat untuk diseminarkan.

Makassar, 10 Desember 2020

Asisten laboratorium :
1. Muh. Akbar Palakbiran ( )

2. Rifdat Indratma ( )

3. Sitti Musdalifah Hasrin ( )

4. Muh. Yusghan Yunadil ( )

5. Muhammad Suprianto Djumar ( )

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan kepada saya sehingga dapat melaksanakan Praktikum
Menggambar Teknik dan dapat menyelesaikannya dengan baik. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan Laporan Lengkap ini.
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada asisten lab
Sitti Musdalifah Hasrin dan bapak IR. Takdir Ali Syabana, MT selaku dosen
menggambar teknik.
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk saya dari para pembaca demi laporan
ini menuju arah yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, 10 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGSESAHAN …………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Praktikum ………………………………………………………………… 1
1.3 Manfaat Praktikum ………………………………………………………………. 2

BAB II LANDASAN TEORI ….……………………………………………………….. 2


2.1 Pengertian Gambar Teknik ……………………………………………………… 2
2.1.1 Fungsi Gambar Teknik ………………………………………………………… 2
2.1.2 Tujuan Menggambar Teknik ………………………………………………….. 3
2.2 Jenis-Jenis Garis …………………………………………………………………. 4
2.3 Gambar Proyeksi ………………………………………………………………….. 5
2.2.1 Proyeksi Eropa ………………………………………………………………….. 6
2.2.2 Proyeksi Amerika ……………………………………………………………….. 7
2.2.3 Proyeksi Aksonometri ………………………………………………………….. 8
2.2.5 Proyeksi Perspektif ……………………………………………………………. 11
2.3 Gambar Dua Dimensi Dan Tiga Dimensi …………………………………….. 11
2.3.1 Gambar Dua Dimensi ………………………………………………………… 11
2.3.2 Gambar Tiga Dimensi ………………………………………………………… 12
2.4 Potongan …………………………………………………………………………. 12
2.4.1 Jenis-Jenis Potongan …………………………………………………………. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………… 16
3.1 Prosedur Tugas Gambar ……………………………………………………….. 16
3.2 Flowchat ………………………………………………………………………….. 18

BAB IV Pengolahan Data …………………………………………………………… 19


4.1 Huruf dan Angka ………………………………………………………………… 19
4.2 Arsiran ……………………………………………………………………………. 20

iii
4.3 Proyeksi ………………………………………………………………………….. 20
4.4 Potongan Mesin ………………………………………………………………… 21
4.5 Autocad …………………………………………………………………………. 21
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………… 22
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 22
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 23
BIODATA …………………………………………………………………………….. 24

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 JENIS-JENIS GARIS DAN PENGGUNAANNYA ....................................

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 PROYEKSI EROPA ATAU SUDUT PERTAMA ..............................12
Gambar 2.2 PROYEKSI AMERIKA ATAU PROYEKSI SUDUT KETIGA ............
Gambar 2.3 ISOMETRI ...........................................................................................
Gambar 2.4 PROYEKSI DIMETRI ..........................................................................
Gambar 2.5 PROYEKSI TRIMETRI .......................................................................
Gambar 2.6 PROYEKSI MIRING ............................................................................
Gambar 2.7 KONTRUKSI GAMBAR PERSPEKTIF ...............................................
Gambar 2.8 KONSEP GAMBAR DUA DIMENSI ....................................................
Gambar 2.9 POTONGAN .......................................................................................
Gambar 2.10 POTONGAN MELONCAT ................................................................
Gambar 2.11 POTONGAN MENYUDUT ................................................................
Gambar 2.12 POTONGAN BERDAMPINGAN .......................................................
Gambar 2.13 POTONGAN SEPARUH ..................................................................
Gambar 2.14 POTONGAN PENUH .......................................................................
Gambar 2.15 POTONGAN PUTAR .......................................................................

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menggambar teknik merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat dalam
Program Studi Teknik Industri yang mempelajari tentang cara-cara menggambar
dengan berbasis keteknikan. Mata kuliah ini wajib untuk diambil, sehingga untuk
melengkapi dan memahami dalam proses pembelajaran menggambar teknik ini
dilakukanlah praktikum. Perancangan alat ini dapat dilakukan secara manual
ataupun dengan software. Menggambar teknik dilakukan untuk mempermudah
pembuatan komponen-komponen serta keterangannya. Menggambar teknik juga
berguna dalam pengaplikasiannya di lapangan kerja. Era globalisasi yang saat ini
terjadi mengakibatkan teknologi tersebar dengan cepat, komputer pun tidak
asing lagi bagi masyarakat. Gambar teknik yang dahulu hanya digambar secara
manual sekarang dapat dipermudah dengan adanya teknologi komputer yang dapat
menciptakan software untuk menggambar teknik menjadi lebih mudah. Aplikasi
tersebut contohnya AutoCAD dan lain sebagainya.
Penggunaan software untuk membuat gambar teknik memiliki kelebihan,
yakni mudah digunakan dan mempercepat pekerjaan, ukuran yang dihasilkan
juga tepat. Menggambar teknik secara manual juga sangatlah penting, karena
sebagian besar menggambar teknik lebih menggunakan metode manual.
Penggunaan metode manual dapat melatih keterampilan tangan. Penggunaan
metode manual maupun metode software dalam menggambar teknik keduanya
tetap penting, oleh karena itu dipelajari juga metode pembuatan gambar teknik
dengan menggunakan software.
Menginovasikan suatu produk atau konsep merupakan cara yang tepat untuk
memberi fungsi lain atau nilai lebih pada suatu benda. Desain produk merupakan
suatu kegiatan untung merancang suatu produk barang baik baru maupun
pengembangan dari produk yang sudah ada. Menginovasikan sebuah pengki
agar memiliki model yang berbeda yaitu memiliki roda, sehingga pengki tidak
perlu diangkat untuk memindahkannya.

1.2 Tujuan Praktikum Menggambar Teknik

Tujuan Praktikum dalam mengggambar teknik yaitu:

1.      Memahami ruang lingkup kerja dari Gambar Teknik.


2.      Memahami proses menggambar teknik.

1
3.      Memahami fungsi Gambar Teknik.
4.      Dapat membuat Gambar Teknik.
5.      Memahami perintah-perintah yang ada di AutoCAD.
6.      Memahami proses pembuatan model 2 dimensi di AutoCAD.
7.      Memahami proses pembuatan model 3 dimensi di AutoCAD.
8.      Dapat membuat objek 2D dan 3D.

1.3 MANFAAT PRAKTIKUM

1. Menyampaikan informasi.
2. Bahan dokumentasi, pengawetan dan penyimpanan.
3. Menuangkan gagasan untuk pengembangan
4. Gambar sebagai bahasa teknik

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Gambar Teknik

Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-


cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh
para ahli teknik. Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat
gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami dasar dari komunikasi
ide-ide yang umum, pada dunia keteknikan gambar yang berkaitan dengan
keteknikan inilah yang dinamakan dengan gambar teknik. Gambar teknik bisa
juga di istilahkan dengan gambar yang bersifat tegas, terdiri dari garis-garis,
simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyai standar
tertentu.

2.1.1 Fungsi Gambar Teknik


Gambar teknik diadakan dalam lingkungan industri karena menggambar
teknik memiliki fungsi dalam lingkungan industri tersebut. Fungsi-fungsi yang ada
dalam gambar teknik bukan hanya untuk dunia industri saja, namun dapat
berguna untuk masyarakat umum misalnya untuk dijadikan latihan dalam
menggambar teknik. Fungsi gambar teknik di lingkungan industri adalah sebagai
berikut:

1.      Menyampaikan Informasi

2
Benda dibuat, maka dilakukan perancangan benda tersebut terlebih
dahulu dalam bentuk gambar, dalam hal ini gambar memiliki fungsi sebagai alat
untuk menyampaikan informasi dari pihak perencana atau perancang kepada
pihak pembuat (operator). Dalam suatu proyek, yang menerima informasi berupa
gambar sebenarnya bukan hanya operator, tetapi masih ada beberapa pihak lain
yang bersangkutan, misalnya bagian perencanaan proses produksi, bagian
pengontrol selama produksi, perakitan, bagian servis dan sebagainya.

2.      Bahan Dokumentasi, Pengawetan Dan Penyimpanan

Gambar teknik merupakan dokumen yang sangat penting dalam suatu


perusahaan industri, dimana data teknis mengenai suatu produk tercantum
secara padat disana. Mendokumentasikan gambar berarti pula mengawetkan
dan menyimpan gambar itu untuk dipergunakan sebagai bahan informasi bagi
rencana-rencana baru dikemudian hari.

3.      Menuangkan Gagasan Untuk Pengembangan

Gagasan seseorang perancang untuk membuat benda-benda teknik


mula-mula berupa konsep abstrak dalam pikirannya. Konsep abstrak itu
kemudian dituangkan ke dalam bentuk gambar. Bagi perancang gambar dapat
meningkatkan daya pikirannya untuk pengembangan gagasan lebih lanjut.
Kemudian gambar itu dianalisa dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang sehingga
dapat diperoleh gambar yang sempurna.

4.      Gambar Sebagai Bahasa Teknik

Bahasa Teknik adalah suatu metode yang digunakan seseorang untuk


menyampaikan maksud gambar dalam proses komunikasi, penyampaian
informasi agar tujuannya dapat sampai dengan benar dan dipahami. Gambar
yang dibuat harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Keterangan-keterangan dalam gambar yang tidak dapat dinyatakan dengan
penggunaan bahasa harus diberikan lambang-lambang, kode-kode dan simbol-
simbol yang memiliki satu arti, satu maksud dan satu tujuan. Jumlah banyak dan
tingkat mutu keterangan yang dapat diberikan dalam bentuk gambar, tergantung
dari kemampuan dan bakat dari perancang gambar.

2.1.2 Tujuan Menggambar Teknik


Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara
orang-orang bersangkutan, dan kemudian telah menjadi bentuk standard

3
perusahaan. Bersama dengan meluasnya dunia usaha, keperluan standar
perdagangan dan standar nasional meningkat. Pada tahun-tahun belakangan ini,
peningkatan pembagian kerja secara internasional, perkenalan dengan teknologi
asing, telah mengharuskan internasional gambar.

Agar tujuan ini dapat dicapai, penunjukan-penunjukan dalam gambar


harus sama secara internasional, maupun ketentuan-ketentuan dari pengertian
cara-cara penunjukkanan dan lambang harus diseragamkan secara
internasional. Lagi pula suatu bahasa tertentu tidak boleh dicantumkan pada
gambar. Penggunaan lambang internasional diperlukan, dari pada catatan
tertulis pada gambar.

2.2 Jenis-Jenis Garis

Didalam menggambara teknik ada beberapa jenis garis yang semuanya


memiliki maksud dan arti sendiri-sendiri. Penggunaan setiap jenis garis yang
dipilih harus sesuai dengan maksud dan tujuannya.

Jenis-jenis garis yang dipakai dalam menggambar teknik ditentukan oleh


gabungan bentuk dan tebal garis, berdasarkan standard yang telah ditetapkan
ada empat jenis garis:

1.      Garis nyata (garis tidak terputus).

2.      Garis gores (garis dengan motif putus-putus pendek).

3.      Garis bergores tunggal (garis dengan goresan pendek di antara


goresan panjang).

4.      Garis bergores ganda.

Selain bentuk, harus diperhatikan juga ketebalan garis ang digunakan


berdasarkan tebalnya, garis dibagi menjadi dua jenis, yaitu garis tebal dan garis
tipis, masing-masing kegunaannya. Contoh dari penggunaan variasi garis dan
tabel keterangannya.

4
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Garis Dan Penggunaanya

 (sumber: https://sujanayogi.files.wordpress.com)

2.3 Gambar Proyeksi

Gambar proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal


dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut
cara-cara tertentu. Cara-cara tersebut berkenaan dengan arah garis proyeksi
yang meliputi sejajar (paralel) dan memusat (sentral). Arah yang sejajar terdiri

5
atas sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi miring
terhadap bidang gambar.

Berdasarkan arah garis proyeksi tersebut dikenal berbagai jenis gambar


proyeksi. Garis proyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar
menghasilkan gambar proyeksi orthogonal yang terdiri dari proyeksi Eropa,
proyeksi Amerika, dan proyeksi Aksonometri. Garis proyeksi yang sejajar tetapi
miring terhadap bidang gambar menghasilkan proyeksi Oblik (miring), sementara
garis proyeksi yang memusat (sentral) terhadap bidang gambar menghasilkan
gambar perspektif.

2.2.1 Proyeksi Eropa


Benda yang akan kita proyeksikan harus kita rencanakan mana yang kita
anggap sebagai pandangan depan, misalnya A adalah pandangan depan, B
adalah pandangan atas, C adalah pandangan kiri, D Pandangan Kanan, E
pandangan bawah, dan F pandangan Belakang ditunjukkan oleh anak panah, ini
menunjukkan dari arah mana pengamat akan memproyeksikan, kemudian benda
kita masukkan kedalam kubus yang transparan (tembus pandang). Dengan
ketentuan dari proyeksi eropa di atas, maka gambar proyeksi pandangan depan
(A) ada dibidang sisi belakang dari kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B)
ada di sisi bawah, gambar proyeksi pandangan kiri (C) ada di sisi kanan, Gambar
proyeksi pandangan kanan (D) ada di sisi kiri, gambar proyeksi pandangan
bawah (E) ada dibidang sisi atas dan gambar proyeksi belakang ada dibidang
sisi depan.

Kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang
sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi
satubidang dengan gambar proyeksi pandangan depan, bila garis-garis rusuk
kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi Eropa.

Ciri-ciri dari hasil proyeksi Eropa:

1.      Pandangan atas terletak dibawah pandangan depan.

2.      Pandangan kiri terletak dikanan pandangan depan.

3.      Pandangan kiri terletak di kiri pandangan depan.

4.      Panfangan bawah terletak di atas pandangan depan

6
Gambar 2.1 Proyeksi Eropa Atau Proyeksi Sudut Pertama

2.2.2 Proyeksi Amerika

Ketentuan dari proyeksi Amerika, bidang proyeksi terletak antara


pengamat dan benda. Cara memproyeksikannya, benda yang akan kita
proyeksikan kita ambil sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara
Eropa, termasuk arah memandangnya, kemudian benda kita masukkan dalam
kubus yang transparan (tembus pandang). Ketentuan dari proyeksi Amerika di
atas, maka gambar proyeksi pandangan depan (A) ada dibidang sisi depan
kubus, gambar proyeksi pandangan atas (B) ada di bidang atas, Pandangan sisi
kiri (C) ada di sisi kiri, pandangan sisi kanan (D) ada di sisi kanan, pandangan
bawah (E) ada di sisi bawah, pandangan sisi belakang (F) ada di belakang lihat,
kemudian sebagian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang
sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus, sehingga menjadi satu
bidang dengan gambar proyeksi pandangan depan. Garis-garis rusuk kubus
tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi Amerika seperti pada.

Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika:

1.      Pandangan atas terletak di atas pandangan depan.

2.      Pandangan kiri terletak dikiri pandangan depan.

3.      Pandangan kiri terletak di kanan pandangan depan.

4.      Pandangan bawah terletak di bawah pandangan depan.

7
Gambar 2.2 Proyeksi Amerika Atau Proyeksi Sudut Ketiga

2.2.3 Proyeksi Aksonometri


Aksonometri merupakan sebuah sebutan umum untuk pandangan yang
dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Penggabaran ini garis-garis
proyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan
salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar
aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan,
baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan
struktur atau interiornya, datail bangunan atau sampai menunjukan skema utilitas
suatu bangunan. Jenis proyeksi Aksonometri dikelompokkan menjadi empat,
yaitu:

a)    Isometri

Proyeksi Isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan


panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak
antar sumbu membentuk sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang
paling mendasar adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap garis
mendatar adalah 30 derajat.
Gambar 2.3 Isometri

8
(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

b)      Dimetri

Dibandingkan dengan proyeksi isometri, proyeksi dimetri mempunyai


perbedaan mendasar, yaitu : besar sudut sumbu x dan y, terhadap garis
horizontal dan perbandingan sumbu x, y dan z. Dimetri yang berarti dua ukuran
merupakan pengembangan atau modifikasi dari bentuk Isometri dengan ukuran
panjang, lebar dan tinggi diubah untuk memberikan kesan nyata. Biasanya
menggunakan perbandingan 2:2:1 atau 3:3:1. dalam gambar dimetri terdapat
masing-masing dua macam skala dan sudut kemiringan.

Proyeksi Dimetri adalah bagian dari proyeksi aksonometri dengan


ketentuan untuk skala pemendekan dengan arah sumbu x, y dan z minimal dua
arah sumbu memiliki besar pemendekan yang sama sedangkan kedua sudut
proyeksi boleh sama atau tidak sama sekali. Disebut proyeksi dimetri, bila skala
perpendekan dari dua rusuk dan dua sudut dari ketiga sudut yang dibentuk oleh
ketiga rusuk yang berpotongan pada satu titik adalah sama.
Gambar 2.4 Proyeksi Dimetri

(Sumber Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

c.       Trimetri

9
Pada proyeksi trimetri harga ketiga sudut proyeksi benda tidak sama,
yang mengakibatkan garis tepi dari benda tidak sama, seperti pada gambar
dbawah ini:

Gambar 2.5 Trimetri

(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

d.      Proyeksi miring

Proyeksi miring adalah suatu proyeksi dimana garis-garis proyeksinya


tidak tegak lurus bidang proyeksi tetapi membentuk sudut sembarang dengan
permukaan depan dari benda pada proyeksi diletakkan dengan bidang proyeksi,
sehingga bentuk permukaan depan terlihat seperti sebenarnya, seperti pada
gambar:

Gambar 2.6 Proyeksi Miring

(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

10
2.2.5 Proyeksi Perspektif
Proyeksi perspektif adalah cara penggambaran pandangan tunggal di
mana dalam menggambarkan gambar proyeksinya, garis-garis sejajar dalam
salah satu atau dua dimensinya, bertemu pada satu titik yang disebut titik hilang.
Oleh karena itu, gambar ini disebut juga sebagai gambar proyeksi titik hilang.
Pada proyeksi ini tidak ada satu garis pun yang ukurannya tepat seperti
bendanya.

Gambar 2.7 Kontruksi Gambar Perspektif

(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

2.3 Gambar 2 Dimensi dan 3 Dimensi

2.3.1 Gambar 2 Dimensi


Proyeksi dua dimensi merupakan penerjemahan suatu benda bentuk tiga
dimensi kedalam bentuk dua dimensi, artinya suatu benda tersebut digambarkan
hanya dari salah satu sudut pandang, dan oleh sebab itu gambar proyeksi dua
dimensi hanya memiliki dua komponen ukuran, yaitu panjang dan lebar.
Kekurangan satu elemen ukuran yang lain yaitu ukuran tinggi dikompensasi
dengan di buatkan proyeksi dari sudut pandang yang lain yang dapat
memperlihatkan ketinggian benda tersebut.

Apabila benda yang hendak diproyeksikan memiliki kerumitan yang tinggi,


tidak menutup kemungkinan gambar proyeksi yang di buat menampilkan
proyeksi dua dimensi diusahakan menampilkan sesedikit mungkin pandangan
dengan memperlihatkan faktor kerapihan dan kemudahan pembaca gambar.

Gambar 2.8 Konsep Gambar Dua Dimensi

11
(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

2.3.2 Gambar 3 Dimensi


Tiga dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk
dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya
digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika. Gambar tiga
dimensi merupakan teknik penggambaran yang berpatokan pada titik koordinat
sumbu x (datar), sumbu y (tegak), dan sumbu z (miring).

2.4 Potongan

Potongan (irisan) adalah letak gambar yang tersembunyi atau menutupi


bagian gambar tersebut, misalnya kita ingin menggambar sebuah rumah,
alangkah rumitnya jika menggambar pada bagian dalam rumah tersebut. Fungsi
potongan ialah memperihatkan bagian-bagian dalam gambar tersebut untuk
ditampilkan dengan jelas, sehingga bagian yang sulit kita lihat dapat terlihat
dengan jelas.

Berikut ini contoh gambar yang memperlihatkan sebuah benda yang tidak
dapat kelihatan bagianya. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores, jika
benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi, dengan
memperlihatkan cara memotong pada sisi bagian benda setelah bagian yang
menutupi disingkirkan. Gambar sisi ini diproyeksikan ke bidang potong, dan
hasilnya disebut potongan.

Gambar 2.9 Potongan

12
(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal, dalam hal ini bagian yang
terletak dibelakang potongan tidak berlu digambar, hanya jika bagian ini di
perlukan maka bagian dibelakang potongan ini digambar dengan garis gores.

2.4.1 Jenis-Jenis Potongan


1)      Potongan Meloncat

Sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A, sebenarnya bidang
potongannya  terdiri atas dua bidang, dalam hal ini dapat disatukan, dengan
demikian potongan tersebut dinamakan potongan meloncat. Cara untuk
menyederhanaka gambar dan penghematan waktu potongan-potongan dalam
beberapa bidang sejajar dapat disatukan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.10 Potongan Meloncat

(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO

13
a. Potongan Menyudut

Bagian simetrik dapat digambarkan pada dua potong bidang yang saling
berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan
bidang potongan yang lain menyudut dengan bidang pertama, proyeksi pada
bidang terakhir ini, diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar
dengan berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Berikut ini contoh gambar
potongan dua bidang menyudut:

Gambar 2.11 Potongan Menyudut

(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

      b. Potongan bidang berdampingan

Seperti contoh potongan pada pipa berbentuk elbo dapat dibuat dengan bidang
yang berdampingan melalui garis sumbunya, berikut ini adalah contoh
gambarnya:

Gambar 2.12 Potongan Berdampingan

14
(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO

   c. Potongan Separuh

Bagian-bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan


dan setengahnya lagi sebagai pandangan. Perhatikan contoh gambar dibawah
ini, dalam gambar ini garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan
garis gores lagi, karena jelas pada gambar potongan:
Gambar 2.13 Potongan Separuh

(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

      d. Potongan penuh

Potongan penuh terjadi ketika bidang potongan melalui benda seutuhnya.


Contohnya seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.14 Potongan Penuh

15
(Sumber: Buku Menggambar Mesin Menurut Standar ISO)

   e. Potongan putar

Benda-benda tertentu seperti ruji roda, engkol, poly, gear rantai, dan sebagainya,


dapat digambarkan setelah potonganya diputar atau kemudian dipindahkan
ketempat lain. Perhatikan gambar dibawah ini, ada sedikit perbedaan pada
kedua gambar tersebut, yaitu yang pertama digambar dengan garis tipis,
sedangkan yang kedua dengan garis tebal biasa.

Gambar 2.15 Potongan Putar

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 PROSEDUR TUGAS GAMBAR

A. Informasi umum
1. Praktikum sudah harus terdaftar sebagai peserta praktikum dan
memiliki kelompok sesuai dengan peraturan praktikum.

16
2. Praktikum harus bersedia mematuhi tata tertib praktikum beserta
segala konsekuensinya.
3. Pelajarilah tiap-tiap modul praktikan dengan baik dan teliti
4. Pelajarilah dan ikuti setiap petunjuk dan langkah-langkah kerja yang
diberikan oleh asisten.
5. Mintalah petunjuk atau informasi kepada asisten bila menemui
kesulitan.
6. Konsentrasilah pada pekerjaan anda.
B. Hak Praktikum
1. Tiap praktikan menerima Modul Praktikum (Soft Copy) dan Kartu
control (selanjutnya harap ditempel pas foto terbaru ukuran 3x4).
2. Menggunakan fasilitas laboratorium selama melaksanakan materi
praktikum sesuai jadwal dan kelompok yang telah ditentukan.
3. Menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyusun tugas atau
laporan praktikum, selama fasilitas tersebut tidak digunakan untuk
kegiatan praktikum lain, atas izin penanggung jawab laboratorium.
4. Menerima materi sesuai dengan modul yang telah disusun
5. Menerima pengarahan/bimbingan/asistensi baik dalam pembuatan
tugas pendahuluan, penyampaian materi maupun penyusunan
laporan.
C. Petunjuk pelaksanaan praktikum
1. Modul harus selalu dibawa sesuai dengan jenis praktikum yang telah
ditentukan.
2. Sebelum praktikum dimulai, praktikan harus memahami teori dan
petunjuk pelaksanaan praktikum.
3. Sebelum praktikum dilaksanakan, wajib membuat tugas
pendahuluan dengan syarat tugas pendahuluan diserahkan sebelum
mengikuti praktikum.
4. Praktikan yang tidak menyerahkan tugas pendahuluan salah satu
modul, tidak diperbolehkan mengikuti praktikum modul yang
bersangkutan.
5. Bila tidak mengerti penggunaan alat, tanyakan pada asisten.
6. Praktikan harus mengikuti keseluruhan praktikum, jika tidak mengikuti
salah satu praktikan maka dianggap tidak lulus.

17
7. Praktikan harus memberikan salinan data hasil praktikum kepada
asisten setiap selesai praktikum.
8. Penilaian meliputi:
a. Kesesuaian dengan prosedur yang telah ditentukan
b. Kebenaran cara menggambar dan pemahaman teori.
c. Kerapihan dan kebenaran penulisan.
9. Persentase penilaian meliputi:
a. Akhlak/ perilaku 15%
b. Tes Lisan 25%
c. Tes Tertulis 10%
d. Tes Pendahuluan 10%
e. Laporan Akhir 40%

3.2 FLOWCHART

MULAI

MENYIAPKAN ALAT

PRODUSER PEMBUATAN GAMBAR

TUGAS GAMBAR

MENGGAMBAR

HURUF DAN ANGKA


ARSIRAN
PROYEKSI
POTONGAN MESIN
AUTOCAD

18
LAPORAN

SELESAI

BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambar Angka dan Huruf

Alat gambar :
a. Kertas gambar ukuran A2
b. Pensil mekanik dan pena
c. Jangka dan kelengkapannya
d. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e. Macam-macam mal (mal bulat, mal elips, mal kurva, dan mal huruf)
f. Papan gambar dan Meja gambar
g. Penghapus dan pelindung penghapus

Proses menggambar :

a. Pertama-tama, siapkan alat-alat gambar yang akan digunakan. Untuk


ukuran kertas yang digunakan yaitu kertas gambar ukuran A2 (610 cm
x 430 cm).
b. Kedua, buatlah garis pinggir pada kertas dengan format 2 cm sebelah
kiri dan 1 cm pada masing-masing sebelah atas, bawah dan kanan
kertas.
c. Ketiga, buatlah garis bantu dengan jarak 0.5 cm dari garis tepi atas
dan 0.4 cm dari garis tepi kanan dan kiri.
d. Keempat, setelah itu kita dapat membagi lagi bidang gambar menjadi
beberapa baris dan kolom sesuai dengan ukuran huruf dan angka
yang akan kita gambar. Ukuran kotak setiap huruf capital dengan

19
panjang 3.5 cm dan tinggi 5 cm, kecuali pada huruf I, M dan W,
sedangkan untuk huruf kecil, ukuran kotak yaitu dengan panjang 2.5
cm dan tinggi 6.5 cm dengan tangkai huruf. Kecuali huruf i, f, m, l, t,
dan w. Untuk ukuran angkanya yaitu dengan panjang 3 cm dan tinggi
5 cm, kecuali angka 1, dan angka romawi I.
e. Kelima, Setelah format baris dan kolom selesai, kita dapat memulai
tahap menggambar. Mulai dari huruf kapilal sampai dengan angka.
f. Keenam, setelah gambar huruf dan angka selesai. Maka, kita dapat
menambahkan etiket pada bagian kanan bawah kertas gambar.
g. Gambar huruf dan angka selesai.

4.2 Arsiran

a. Meyiapkan alat-alat gambar, seperti pensil mekanik 0.3mm dan


0.5mm, kertas A2 (420mm x 594mm), penggaris 60cm, mal huruf
0.5mm, mal elips, mal bulat, mal kurva, busur, dan penghapus.
b. Lalu membuat garis tepi dengan menggunakan pensil mekanik 0.5mm
di kertas A2 dengan ukuran saping kiri 20mm, samping kanan 10mm,
atas 10mm, dan bawah 10mm.
c. Kemudian membuat kotak-kotak untuk arsiran berjumlah 30 kotak,
dengan 6 kotak ke samping berspasi 5mm dan 5 kotak ke bawah
berspasi 10mm. Untuk ukuran masing-masing kotak memiliki lebar
90mm dan tinggi 50mm.
d. Setelah itu, buatlah arsiran pada kotak-kotak yang telah dibuat,
dengan mengambil contoh arsiran dari modul maupun internet.
e. Jika semua kotak telah berisi arsiran, jangan lupa memberikan nama-
nama arsiran tersebut dengan menggunakan mal huruf 0.5mm
f. Dan yang terakhir membuat etiket di bawah pojok kanan kertas
dengan ukuran lebar 190mm dan tinggi 190mm. Setelah itu, di isi
dengan biodata dan instansi masing-masing. Dengan menggunakan
mal huruf 0.5mm.
4.3 Proyeksi
a. Meyiapkan alat-alat gambar, seperti pensil mekanik 0.3mm dan
0.5mm, kertas A2 (420mm x 594mm), penggaris 60cm, mal huruf
0.5mm, mal elips, mal bulat, mal kurva, busur, dan penghapus.

20
b. Lalu membuat garis tepi dengan menggunakan pensil mekanik 0.5mm
di kertas A2 dengan ukuran saping kiri 20mm, samping
kanan 10mm, atas 10mm, dan bawah 10mm.
c. Selanjutnya menggambar proyeksi, gambar proyeksi yang digunakan
adalah amerika. Ukuran tampak atas dan tampak bawah adalah
panjangnya 125mm, samping kanan-kiri 50mm. Ukuran tampak kiri
dan tampak kanan panjangnya 50mm dan tingginya 39,5mm. Ukuran
tampak depan dan tampak bawah 125mm.
d. Sedangkan jarak gambar ke samping adalah 20mm,
e. Dan yang terakhir membuat etiket di bawah pojok kanan kertas
dengan ukuran lebar 190mm dan tinggi 190mm. Setelah itu, di isi
dengan biodata dan instansi masing-masing. Dengan menggunakan
mal huruf 0.5mm
4.4 Potongan Mesin
a. Menyiapkan alat-alat gambar, seperti pensil mekanik 0.3mm dan
0.5mm, kertas A2 (420mm x 594mm), penggaris 60cm, mal huruf
0.5mm, mal elips, mal bulat, mal kurva, busur, dan penghapus.
b. Lalu membuat garis tepi dengan menggunakan pensil mekanik 0.5mm
di kertas A2 dengan ukuran saping kiri 20mm, samping kanan 10mm,
atas 10mm, dan bawah 10mm.
c. Kemudian menggambar gambar utuh dengan ukuran panjang tabung
52mm, panjang keseluruhannya 105mm, selanjutnya liat gambar.
d. Setelah gambar potongan telah di buat, maka selanjutnya ialah
pembuatan proyeksi nya, dengan proyeksi Amerika.
e. Untuk ukuran proyeksi masih sama dengan gambar utuh. Karena
gambar tersebut memiliki skala 1:1. Sedangkan untuk jarak spasi ke
bawah ialah 20mm. Dan untuk masing-masing Proyeksi di beri
keterangan dengan menggunakan mal huruf 0.5mm. sedangkan pada
gambar utuhnya di beri ukuran.
f. Dan yang terakhir membuat etiket di bawah pojok kanan kertas
dengan ukuran lebar 190mm dan tinggi 190mm. Setelah itu, di isi
dengan biodata dan instansi masing-masing. Dengan menggunakan
mal huruf 0.5mm.
4.5 Autocad

21
a. Pada pembuatan gambar di software AutoCAD, hal yang dilakukan
terlebih dahulu ialah menginstal aplikasi AutoCAD.
b. Setelah itu, membuka menu baru untuk memulai membuat gambar.
Lalu mengetik UNITS untuk menentukan satuan apa yang akan di
gunakan dalam pembuatan gambar.
c. Sebelum membuat gambar utuh, hal yang dilakukan pertama kali
ialah membuat ukuran kertas A2 (430mm x 610mm) dengan
menggunak polyline. Setelah itu, membuat garis tepi dengan ukuran
20mm samping kiri dan10 mm samping kanan, atas, dan bawah.
Dengan menggunakan tool line.

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum menggambar teknik yang telah dilaksanakan


dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari menggambar teknik ini dapat
merancang sebuah alat yang kita inginkan. Menggambar teknik dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dengan menggunakan
AutoCAD. Secara manual kita dapat menggambarkan sendiri tetapi hasil
menggambarkannya sendiri tetapi gambar yang dibuat bentuknya kurang
bagus dan ukurannya kurang persis. Sedangkan menggunakan AutoCAD
harus dapat mengetahui kegunaan dari menu-menu yang terdapat pada
AutoCAD tersebut sehingga pada saat menggunakan AutoCAD tidak terjadi
kesalahan atau gambar yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang
diinginkan. perbandingan antara menggambar teknik dengan menggunakan
AutoCAD sehingga informasi yang akan disampaikan melalui rancangan
gambar lebih mudah untuk terima dan pahami oleh pembaca, dan lain-lain.

22
DAFTAR PUSTAKA
http://myputere.blogspot.com/2017/06/lembarpengesahan-praktikum-
menggambar.html?m=1
http://lgp-unhas.blogspot.com/2011/08/proyeksi-aksonometri.html
http://www.sketch-sketch.com/2016/02/mengenal-bagian-interface-autocad.html

http://rezadicky.blogspot.co.id/2014/11/kelebihan-kekurangan-autocad.html

23
BIODATA PENULIS

Nama : Meilani Wulandari


Nomor Induk Mahasiswa : 09120200056
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Parepare, 31 Mei 2002
Agama : Islam
Anak Ke- : 1 dari 3 bersaudara
Status Dalam Keluarga : Anak Kandung
Alamat : Cilellang utara, Mallusetasi, Barru
Hobi : Ambil gambar
Alamat e-mail : meilaniwulandari108@gmail.com
No. Telp/HP : 082217033418
Pendidikan : 1. SDI Cilellang Utara
2. SMP Negeri 1 Mallusetasi
3. SMA Negeri 1 Parepare

24

Anda mungkin juga menyukai