Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN LENGKAP

(HURUF DAN ANGKA, ARSIRAN, PROYEKSI, POTONGAN MESIN DAN


AUTOCAD)

DISUSUN OLEH :

MUH.ADITYA

09120220004

STUDIO MENGGAMBAR TEKNIK

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Segala puji hanya milik Allah SWT. Dzat yang maha sempurna yang telah
memberikan kami rahmat berupa kesempatan dan kesehatan, sehingga kami
dapat menyelesaikan “Laporan Lengkap Studio Menggambar Teknik” ini
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Ahmad Padhil.,ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng selaku Kepala Dan


Dosen Laboratorium Studio Gambar Teknik
2. Bapak Ir. Takdir Alisyahbana, S.T., M.T selaku Dosen Studio Menggambar
Teknik
3. Andi muh. Galuh panji anom, ST. selaku Kordinator Laboratorium
Studio GambarTeknik
4. Muh.yusghan yunadil selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar Teknik
5. Muh. Renaldy Wahid selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar Teknik
6. Muh.Subhan Mulyana Y selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar
Teknik
7. Andi Fikram Fikriyanzah selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar
Teknik
8. Ahdiyahwati Z selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar Teknik
9. Tasya Ananda selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar Teknik
10. Harun Saharuddin selaku Asisten Laboratorium Studio Gambar Teknik

Makassar, 20 November 2022

Muh. Aditya

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN .................................................................. I


KATA PENGANTAR .......................................................................................... III
DAFTAR ISI ....................................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................VI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................ 1
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM ................................................................... 2
1.3 MANFAAT PRAKTIKUM ................................................................ 2
1.4 ALAT DAN BAHAN ....................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4


2.1 SEJARAH GAMBAR TEKNIK ....................................................... 4
2.2 PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK ................................................. 5
2.3 FUNGSI GAMBAR TEKNIK .......................................................... 6
2.4 ALAT ALAT GAMBAR TEKNIK ..................................................... 7
2.5 STANDARISASI GAMBAR ......................................................... 13
2.6 HURUF DAN ANGKA ................................................................. 14
2.8 PROYEKSI ................................................................................. 17
2.9 POTONGAN MESIN ................................................................... 22
2.10 AUTOCAD ................................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 27


3.1 PROSEDUR TUGAS GAMBAR .................................................. 27
3.2 FLOWCHART ............................................................................. 29
BAB IV PENGOLAHAN DATA .................................................................................. 29
4.1 HURUF DAN ANGKA .................................................................. 30
4.2 ARSIRAN .................................................................................... 31
4.3 PROYEKSI ................................................................................. 31
4.5 AUTOCAD .................................................................................. 33

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 36


5.1 KESIMPULAN .............................................................................. 36
5.2 SARAN ........................................................................................ 36

iii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS

iv
DAFTAR TABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4


TABEL 2.1 UKURAN KERTAS ................................................................ 9
TABEL 2.2 KEKERASAN PENSIL ......................................................... 10

v
DAFTAR GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4


GAMBAR 2.1 UKURAN KERTAS ........................................................... 8
GAMBAR 2.2 LUAS KERTAS ................................................................. 8
GAMBAR 2.3 KERTAS GAMBAR ........................................................... 9
GAMBAR 2.4 UKURAN KERTAS DAN GARIS TEPI ............................ 10
GAMBAR 2.5 PENGGARIS .................................................................. 11
GAMBAR 2.6 MAL HURUF ................................................................... 11
GAMBAR 2.7 MAL BUSUR ................................................................... 12
GAMBAR 2.8 MAL ELIPS ..................................................................... 12
GAMBAR 2.9 PENGGUNAAN MAL ELIPS ........................................... 12
GAMBAR 2.10 ARSIRAN UNTUK GAMBAR SUSUNAN ...................... 15
GAMBAR 2.11 ARSIRAN BIDANG YANG LUAS .................................. 16
GAMBAR 2.12 ARSIR BIDANG POTONGAN YANG BERBEDA .......... 16
GAMBAR 2.13 ARSIRAN UNTUK MENUNJUKKAN MACAM BAHAN . 17
GAMBAR 2.14 PROYEKSI ................................................................... 18
GAMBAR 2.15 PEMBAGIAN PROYEKSI ............................................. 18
GAMBAR 2.16 PROYEKSI AKSONOMETRI ........................................ 19
GAMBAR 2.17 PROYEKSI ISOMETRI ................................................. 20
GAMBAR 2.18 PROYEKSI DIMETRI .................................................... 21
GAMBAR 2.19 PROYEKSI TRIMETRI .................................................. 21
GAMBAR 2.20 PROYEKSI ORTOGANAL ............................................ 22
GAMBAR 2.21 PENJELASAN MENGENAI POTONGAN...................... 23
GAMBAR 2.22 POTONGAN TIDAK MELALUI GARIS SUMBU DASAR24
GAMBAR 2.23 POTONGAN MELALUI GARIS SUMBU DASAR .......... 24
GAMBAR 2.24 POTONGAN DENGAN GARIS BIDANG POTONG....... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 27
GAMBAR 3.1 FLOWCHART ................................................................. 29

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mata kuliah menggambar teknik merupakan mata kuliah yang berisi
dasar- dasar dari menggambar teknik yang harus dikuasai oleh mahasiswa
pendidikan teknik bangunan, yang diberikan pada semester satu. Salah
satu tujuan pembelajaran yang dicapai yaitu mampu memahami,
menerapkan gambar dan lebih mengembangkan hasil karya gambarnya
sesuai konstruksi kaidah-kaidah gambar teknik yang benar. Dimana salah
satu kompetensi dasarnya adalah mahasiswa mampu menggambar
proyeksi. Materi yang disajikan pada mata kuliah menggambar teknik
menggambar proyeksi adalah: (a) pengertian proyeksi, (b) proyeksi titik, (c)
proyeksi garis, (d) proyeksi bidang, (e) proyeksi (Udin et al., 2018).

Gambar teknik digunakan sebagai bahasa dalam bidang teknik yang


berisi informasi dan data mengenai suatu benda yang akan dikerjakan
berdasarkan spesifikasi standar tertentu yang sudah ditetapkan, sehingga
diperlukan keterampilan dan pengetahuan untuk dapat memenuhi
perkembangan teknologi. Gambar teknik mempunyai fungsi untuk
menjelaskan informasi dari perancang secara benar sehingga tidak terjadi
keslahan dalam tahapan proses perencana, proses produksi, perakitan
dan inspeksi. Gambar perlu di tafsirkan sebagai penentuan secara obektif,
untuk itu dibuat sebuah standar yang digunakan sebagai tata bahasa teknik
yang berfugsi untuk menyediakan ketentuan ketentuan yang cukup (Dewi
et al., 2021).

Gambar teknik mempunyai peranan yang penting dalam tahapan


perencanaan dan perancangan sebelum produk dibuat dalam tahapan
proses produksi dan perakitan. Dalam tahapan pembuatan gambar teknik
ada aturan dan ketentuan tertentu yang sudah menjadi kesepakatan dalam
bidang teknik. Gambar teknik mempunyai fungsi untuk menjelaskan
informasi dengan menggunakan data teknis untuk menjelaskan
keterangan dan konsep perencanaan yang dapat disiapkan sebagai bahan
informasi. Tujuan dari gambar teknik untuk menjelaskan gagasan dari
perancang gambar secara jelas dan obyektif dengan menggunakan simbol
tertentu sesuai standar yang sudah ditetapkan. Simbol-simbol yang

1
digunakan dalam gambar teknik sudah dibuat sesuai standar yang sudah
diterapkan diseluruh dunia yaitu standar ISO dan standar tertentu yang
berlaku di suatu Negara (Dewi et al., 2021).

Gambar teknik biasa juga diistilahkan dengan gambar yang bersifat


tegas, terdiri dari garis-garis, simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah
disepakati atau mempunyai standar tertentu. Pentingnya menggambar
bagi seorang teknik, dapat disamakan dengan pentingnya menulis bagi
seorang pengarang. Dengan gambar seorang teknik dapat berkomunikasi
dengan orang lain. Oleh karena itu, gambar disebut juga “Bahasa Teknik”.
Untuk membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat
dipahami dengan mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya
peralatan yang memenuhi syarat dan teknik-teknik menggambar yang
benar.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun Tujuan dari Praktikum Menggambar Teknik ini, yaitu:
a. Mengetahui penggunaan peralatan gambar dengan baik dan benar
b. Menulis huruf dan angka, proyeksi orthogonal (proyeksi amerika dan
eropa) dan potongan mesin sesuai dengan standar
c. Membuat garis gambar sesuai dengan standar
d. Membuat gambar dengan skala yang benar
e. Mengetahui bagaimana cara penggunaan AutoCad

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari Praktikum Menggambar Teknik ini yaitu:
a. Dapat memahami teknik dan cara yang digunakan dalam menggambar
teknik
b. Dapat menggunakan garis–garis yang sesuai aturan dalam teori
menggambar teknik
c. Dapat membuat gambar sesuai dengan standar.
d. Dapat menggunakan aplikasi AutoCAD yang mempermudah
pengaplikasian menggambar teknik dalam mendesain (design) suatu
produk.
1.4 Alat Dan Bahan
Adapun alat-alat yang sering digunakan dalam menggambar teknik
diantaranya yaitu:

2
a. Kertas gambar yang sesuai dengan standar (A2 & A3)
b. Pensil mekanik 0.5 dan 0.3 mm
c. Penghapus
d. Jangka
e. Macam jenis penggaris (mistar segitiga, mistar panjang 60 cm & 30 cm)
f. Macam jenis mal (mal huruf dan angka, mal bulat dan mal elips)
g. Meja gambar
h. Komputer

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Gambar Teknik


Sejarah perkembangan gambar teknik didahului oleh perkembangan
gambar seni. Sedangkan perkembangan gambar seni bersamaan dengan
sejarah perkembangan peadaban manusia. Para ahli benda purbakala
mendapatkan gambar seni pada batu-batu dan dinding-dinding purbakala,
yang membuktikan bahwa pada sejak zaman dulu manusia telah
menyatakan buah pikiran, kehendak, perasaan dan peristiwa yang terjadi
pada zamannya dalam bentuk gambar seni. Antara abad XV dan XVI
Leonardo Da Vinci telah mempraktikkan penggunaan gambar teknik dalam
penyampaian ide-idenya, oleh karena itu dia memperolah sebutan Bapak
Gambar Teknik. Akhir abad XVI seorang ahli matematika bangsa Perancis
bernama Gaspard Monge menemukan sistem menggambar dengan
menggunakan dua bidang proyeksi yang saling tegak lurus. Selanjutnya
sistem ini dikenal dengan proyeksi siku-siku atau proyeksi orthogonal
(orthographic projection). Proyeksi ini pada waktu itu banyak digunakan
untuk menggambar perancangan bangunan kapal dan peralatan perang.
Abad XVIII James Watt dari Inggris menemukan mesin uap, sehingga
proses produksi yang semula menggunakan tenaga manusia dan hewan
diganti dengan mesin uap secara besar- besaran. Dengan berkembangnya
mesin itu, di dalam proses produksi sangat dibutuhkan bahasa yangsingkat
dan jelas antara perencana dan pelaksana, yaitu gambar kerja yang harus
dipahami oleh kedua belah pihak. Oleh karenanya pada saat itu banyak
didirikan sekolah teknik yang mengutamakan mata pelajaran gambar teknik
di dalam kurikulumnya. Bila pada zaman permulaan industriperencana dan
pelaksana produksi merupakan orang yang sama, maka lain halnya
dengan keadaan sekarang. Dewasa ini perencana dan pelaksana bukan
lagi merupakan orang yang sama, tetapi mempunyai ketergantungan satu
sama lain. Dengan meningkatnya ukuran industri maka banyak pula
perusahaan yang mempergunakan gambar, oleh karenanya standar
gambar yang dibuat harus mempertimbangkan perusahaan- perusahaan
lain dan harus senantiasa dirubah menurut ukuran industri, cara-cara
produksi dan reproduksi, mesin gambar,

4
instrumentasi dan sebagainya. Secara singkat standar gambar akan
berubah sesuai keadaan teknik (Yogyakarta, 2007).
2.2. Pengertian Gambar Teknik
Gambar merupakan sebuah sarana yang segala sesuatunya
diwujudkan dengan mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi sebagai
curahan ataupun pemikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti
slide, potret, lukisan, film, opaque projector, ataupun strip (Hamalik, 2017).
Gambar merupakan sebuah sarana yang segala sesuatunya
diwujudkan dengan mengilustrasikan kedalam bentuk dua dimensi sebagai
curahan ataupun pemikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti
slide, potret, lukisan, film, opaque projector, ataupun strip (Hamalik, 2017).
Gambar adalah media yang sering digunakan, gambar bisa disebut
Bahasa yang umum, yang bisa dimengerti dan dinikmati dimanapun
(Sadiman, 2014). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gambar
adalah hasil pengaktualan dari curahan pikiran atau imajinasi yang
divisualisasikan ke dalam bentuk dua dimensi agar dapat dipahami dan
dimengerti oleh orang lain (Fay, 1967).
Menurut Takeshi & Sugiarto, (2013). Gambar merupakan media untuk
menyatakan tujuan seseorang. Oleh karena itu gambar kerap juga disebut
sebagai “Bahasa teknik” atau “Bahasa untuk sarana teknik” Gambar teknik
adalah 6 ungkapan suatu buah pikiran dalam bentuk gambar atau lukisan
mengenai suatu skema, cara kerja, proses, konstruksi, petunjuk dan lain-
lain”. Pendapat lainnya gambar teknik adalah gambar yang bertujuan untuk
menyampaikan maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar
jenis ini menggunakan simbol-simbol yang dapat diterima secara
internasional. Simbol tersebut sudah di terangkan dalam sebuah standar
yang dapat di terima di seluruh dunia, yaitu standar ISO ataupun standar
yang dikeluarkan dari suatu Negara tertentu (Juhana, 2012).
Fachzeichnen VSSM-Normen, (1997). Gambar teknik adalah bentuk
gagasan konstruksi garis. Melalui suatu gambar teknik, kita melimpahkan
pemikiran ke dalam gambar, untuk menunjang gambaran atau untuk
membuat orang lain memahami informasi tersebut. Sesuai dengan
kebutuhan, gambar teknik lebih mudah dipahami secara umum atau dapat
dibaca oleh orang teknik bahasa gambar. Maka pengertian gambar teknik
adalah suatu alat komunikasi atau media antara perencana dengan

5
pelaksana dalam bentuk Bahasa gambar yang dituangkan secara praktis,
jelas, mudah dimengerti oleh kedua belah pihak tersebut (Fay, 1967).
2.3. Fungsi Gambar Teknik
Menurut Takeshi dan Sugiarto dalam buku menggambar mesin
(2013:2) Tugas gambar digolongkan dalam tiga golongan, sebagai berikut:
a. Penyampaian informasi Gambar bertujuan untuk meneruskan maksud
dari perancang dengan tepat kepada seseorang yang bersangkutan,
baik kepada perencana proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan
dsb. Orang-orang yang berkaitan tidak hanya orang dalam industi
sendiri, tetapi jjuga orang-orang dalam industri sub kontrak ataupun
orang-orang asing dengan Bahasa lain. Gambar pelru di tafsirkan
sebagai penentuan secara obektif. Untuk itu standarstandar, sebagai
tata Bahasa teknik, digunakan untuk menyediakan ketentuan
ketentuan yang cukup.
b. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan Gambar
adalah data teknis yang amat baik, dimana teknollogi dari suatu
perusahaan dikumpulkan dan dipadatkan. Oleh karena itu gambar
bukan hanya diawetkan untuk menyuplai bagian-bagian produk untuk
perbaikan ataupun untuk diperbaiki, tetapi gambar-gambar tersebut
diperlukan untuk disimpan dan diergunakan sebagai bahan informasi
untuk rencana-rencana baru yang akan datang. Untuk itu diperlukan
cara-cara penyimpanan, kodefikasi nomor urut gambar dan
sebagainya.
c. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi Dalam perencanaan,
rancangan abstrak yang melintas dalam ke pikiran dituangkan dalam
bentuk gambar pertama-tama masalahn dianalisa dan disintesa
dengan gambar, setelah itu gambar diteliti dan diealuasi. Proses ini
diulangulang, sehingga bisa mengdapatkan gambar-gambar yang
sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar,
tetapi juga berfungsi untuk peningkat daya berpikir untuk perencana.
Oleh karena itu orang teknik tanpa kemampuan menggambar, kurang
dalam penyampaian keinginan, maupun kekurangan cara
menerangkan seuatu yang sangat penting (Fay, 1967).
ada 3 fungsi gambar teknik yaitu :
a. Gambar Sebagai Bahasa Teknik

6
Gambar memiliki peran penting alat komunikasi untuk terwujudnya
suatu produk/mesin atau benda teknik lainnya. Dengan kata lain
gambar teknik merupakan alat komunikasi orang teknik, atau
merupakan bahasa orang-orang teknik
b. Gambar Sebagai Bahan Informasi Teknik.
Dalam pembuatan suatu produk diperlukan suatu informasi teknik
yg harus disampaikan baik itu dari pemesanan (konsumen) kejuru
gambar maupun dari juru gambar ke operator mesin dan perakitan yg
berupa gambar. Oleh karena itu gambar teknik berfungsi sebagaibahan
informasi teknik
c. Gambar Sebagai Gagasan Dan Pengembangan.
Bila kita mempunyai suatu gagasan/ide teknik abstrak yang
terlintas di hati kita, misalnya membuat suatu mesin dengan energi
tenaga surya (matahari) atau mesin dengan bahan bakar air. Gagasan
/ ide-ide tersebut perlu kita ungkapkan dalam bentuk gambar atau
design (Alisyahbana, n.d.).
2.4. Alat-alat Gambar
Untuk mencapai tujuan menggambar yang baik, yaitu yang memenuhi
standar ISO, kita perlu alat-alat yang baik pula. Dengan alat-alat yang baik
dan ditunjang dengan keterampilan penggunaan alat-alat, akan tercapailah
tujuan tadi. Dengan peralatan yang lengkap belum tentu dapat terampil
menggambar, kalau saja tanpa latihan. Dengan peralatan sederhanapun,
jika penggunaan alat-alat gambar dilaksanakan dengan baik, konsekuen
dan disiplin, akan membantu di dalam keberhasilan menggambar. Sekali
lagi ketekunan, kerajinan, kekonsekuenan dan kedisiplinan dalam
menggunakan alat, merupakan langkah awal untuk keberhasilan dalam
menggambar teknik.
Alat-alat yang sering digunakan dalam menggambar teknik di
antaranya :
a. Kertas gambar yang sesuai standar.
b. Pensil atau rapido.
c. Jangka dan kelengkapannya.
d. Macam-macam mistar.
e. Mal busur (kurva)
f. Mal huruf dan angka.

7
g. Penghapus.
h. Peruncing pensil
i. Meja gambar dan perlengkapannya.
j. Komputer.
2.4.1 Kertas Gambar
a. Cara Menentukan Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Sebagai ukuran pokok dari kertas gambar diambil ukuran Ao
yang mempunyai luas 1 m2 atau 1.000.000 mm2. Perbandingan
lebar dan panjangnya sama dengan perbandingan dari sisi
bujur sangkar dengan diagonalnya (lihat gambar 2.1). Jika lebar
bujursangkar mempunyai lebar (sisi) X dan diagonalnya y = x
√2, selanjutnya x dipakai sebagai lebar kertas gambar dan y
sebagai panjang kertas gambar (lihat gambar 2.2).

Sumber : Modul gambar teknik


Gambar 2.1 Ukuran Kertas

Sumber : Modul gambar teknik


Gambar 2.2 Luas Kertas

Berikut pembagian ukuran kertas gambar


1. A1 didapat dari Ao dibagi dua
2. A2 didapat dari A1 dibagi dua

8
3. A3 didapat dari A2 dibagi dua
4. A4 didapat dari A3 dibagi dua
5. A5 didapat dari A4 dibagi dua
Dan seterusnya (lihat gambar 2.3)

Sumber gambar : Modul gambar teknik


Gambar 2.3 Kertas Gambar

b. Ukuran Standar Kertas Gambar (ISO 216)


Sesuai dengan sistem ISO (Internasional Standardization
for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet),
ukuran kertas gambar ditentukan seperti terlihat pada (tabel 2.1)
Selanjutnya kertas gambar diberi garis tepi. C pada tabel adalah
ukuran tepi bawah, tepi atas, dan tepi kanan, sedangkantepi kiri
untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm (hal ini
dimaksudkan untuk membumdel, jika kertas gambar dibundel
gambarnya tidak terganggu).
Tabel 2.1 Ukuran Kertas

9
Sumber : Modul gambar teknik
Gambar 2.4 Ukuran Kertas dan garis tepi

2.4.2 Pensil
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam, yaitu
pensil biasa pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik.
Untuk ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu,
mulai dari yang lunak sampai keras. Tingkat kekerasan pensil dapat
dilihat dari Tabel 2.2
Tabel 2.2 Kekerasan Pensil

Keterangan :
a. H = Hard
b. B = Black
c. HB = Half Black
d. F = Firm
1. Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya
(semakin besar harganya semakin keras).
2. Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan tingkat
kelunakannya (semakin besar angkanya semakin lunak)
2.4.3 Penggaris atau Mistar
Mistar atau penggaris yang biasa digunakan waktu
menggambar antara lain :

10
1. Penggaris/mistar segitiga (satu pasang)
2. Mistar T (teken hak)

Sumber : Modul gambar teknik


Gambar 2.5 Penggaris
Keterangan :
1. Mistar segitiga sama kaki
2. Studio Menggambar Teknik
3. Mistar segitiga siku-siku
4. Mistar T
5. Meja gambar
2.4.4 Mal Penggaris
Mal yang biasa dipakai di dalam menggambar teknik terdiri
atas:
a. Mal Huruf
Mal huruf yaitu alat yang digunakan untuk membuat huruf
dengan perantaraan pen/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran
0,25 ; 0,35 ; 0,5 ; 0,7 ; 1,4 ; dan 2 mm (lihat gambar
2.6).

Sumber : Modul Gambar Teknik


Gambar 2.6 Mal Huruf

b. Mal Busur (Kurva)


Mal ini untuk membuat lengkunganlengkungan yang
teratur, misalnya lengkungan parabola, hiperbola dan
sebagainya (lihat gambar 2.7).

11
Sumber : Modul Gambar Teknik
Gambar 2.7 Mal Busur
c. Mal Elips
Mal elips digunakan untuk membuat bentukbentuk elips.
Misalnya gambar-gambar silinder, cincin, poros dan bentuk-
bentuk lainnya, dan Gambar dibawah ini merupakan contoh
gambar yang dibuat dengan bantuan mal elips. (lihat
gambar.2.8 dan gambar 2.9)

Sumber : Modul Gambar Teknik


Gambar 2.8 Mal Elips

Sumber : Modul Gambar Teknik


Gambar 2.9 Penggunaan mal elips

2.4.5 Penghapus
Penghapus yang kita pakai untuk menghapus garis pensil yang
tidak berguna, berupa penghapus putih halus (agar tidak
meninggalkan warna). Bagian gambar yang dekat dengan terhadap
garis yang dihapus perlu dilindungi (supaya tidak terhapus) dengan
pelindung penghapus.
2.4.6 Jangka
Jangka adalah alat yang digunakan untuk membuat lingkaran,
baik dengan ujung pensil/potlot maupun dengan tinta. Macam-
macam Jangka :

12
a. Jangka besar yang dapat membuat lingkaran antara 100
sampai dengan 200 mm.
b. Jangka sedang yang dapat membuat lingkaran antara 50 mm
sampai dengan 100 mm.
c. Jangka kecil yang dapat membuat lingkaran antara 5 sampai 50
mm.
d. Jangka Orleon digunakan untuk membuat lingkaran yang tidak
dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka Orleon ini dapat
membuat lingkaran dengan diameter 1 mm sampai 5 mm.
2.5. Standarisasi Gambar
Ketentuan-ketentuan gambar dibuat atas dasar kesepakatan bersama
antara orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kesepakatan itu selanjutnya
dijadikan standar dalam lingkup perusahaan disebut standar perusahaan,
untuk lingkup negara disebut standar nasional, lebih luas lagi untuk
kepentingan antar industri secara internasional digunakan standar
internasional. Standarisasi gambar berarti penyesuaian atau pembakuan
cara membuat serta membaca gambar dengan berpedoman pada standar
gambar yang telah ditetapkan. Apabila dalam satu lingkungan kerja teknik
yaitu antara yang membuat gambar dan yang membacanya menggunakan
standar gambar teknik yang sama berarti di lingkungan (Mulyanto, 2016).
Standardisasi merupakan peraturan yang mengandung petunjuk dan
larangan dalam memproduksi suatu produk agar dipatuhi sehingga
menghasilkan produk yang sama /saling terkait. Orang - orang yg terkait
dalam bidang gambar teknik mesin antara lain pembuat gambar, operator
mesin, baik dalam industri dan yang sedang belajar memerlukan suatu
standardisasi agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memproduksi
suatu produk. Sehinnga suatu gambar yang dibuat di buat orang lain atau
bahkan di luar negeri dapat kita mengerti karena masih dalam satu ikatan
standardisasi. Umumnya negara-negara di dunia sudah dan tergabung
dalam standardisasi internasional
Fungsi standardisasi gambar teknik secara umum ialah :
1. Memudahkan komunikasi teknis antara perancang/pembuat gambar
dengan pengguna gambar.
2. Memberikan kepastian kepada kepada pembuat dan pembaca gambar
dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar.

13
3. Menyeragamkan aturan-aturan agar menjadi lebih sederhana sehingga
menjadi solusi umum.
4. Memudahkan kerjasama antar perusahan/industri dalam suatu wilayah
dan antar negara.
5. Menjadi pedoman bagi negara-negara yang belum menggunakan
standardisasi secara internasional
Fungsi-fungsi dari standarisasi gambar teknik tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan
pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut
standar.
2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukan dan
penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai
penafsiran menurut standar.
3. memudahkan komunikasi teknis antara perancang/pembuat gambar
dengan pengguna gambar.
4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam
memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak (produksi
masal) yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.
5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industry
(Mulyanto, 2016).
Macam - macam Standardisasi
1. JIS (Japanese Industrial Standart)
2. NNI (Nederland NormaIisatie Institut)
3. DIN (Deutsche Industrie Normen)
4. ANSI (American National Standart Institute)
5. ISO (International Organization for Standarization)
6. SNI (Standar Nasional Indonesia)
2.6. Huruf Dan Angka
Huruf dan angka dipergunakan untuk memperjelas maksud informasi
yang disajikan gambar. Penggunaan huruf dan angka dalam gambar
biasanya untuk menunjukkan besarnya, ukuran, keterangan bagian
gambar dan catatan kolom etiket gambar. Untuk itu semua ukuran,
keterangan dan catatan hendaknya ditulis tangan dengan gaya yang
terang, dapat dibaca dan dapat dibuat dengan cepat. Ada beberapa ciri

14
yang perlu diperhatikan dalam penulisan huruf dan angka pada gambar
teknik agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu:
1. Jelas
2. Seragam
3. Dapat dibuat microfilm atau direproduksi
Oleh karena itu angka dan huruf harus digambar dengan cermat dan
jelas, hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan salah baca dari
pembaca gambar yang lain. Penulisan huruf dan angka juga dapat
memakai sablon atau mal. Berikut contoh bentuk huruf dan angka
2.7. Arsiran
Arsiran (Hatching) adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis yang
digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan dengan
membuat garis-garis paralel. Jika garis-garis paralel ini ditimpa dengan
garis-garis paralel lain yang saling berpotongan, maka teknik ini menjadi
cross hatching. Fungsi arsiran pada gambar teknik ini adalah untuk
memperlihatkan bidang potongan gambar, pemakaian arsiran pada
umumnya menggunakan garis tipis kontinu yang di gambar secara sejajar
dengan tingkat kemiringan 45o terhadap obyek utama gambar (Abryandoko
et al., 2020).
2.7.1 Jenis Jenis Arsiran
a. Arsiran untuk gambar susunan
Untuk gambar susunan yang sama harus diarsir dengan
cara yang sama. Sedangkan arsiran untuk benda yang
berdempetan dibuat dengan arah atau jarak yang berbeda

Sumber : (Abryandoko et al., 2020)


Gambar 2.10 Arsiran untuk gambar susunan

15
b. Untuk di bidang yang luas
Untuk di bidang yang luas arsiran dapat dibatasi pada
daerah tepi bidang yang diarsir.

Sumber : (Abryandoko et al., 2020)


Gambar 2.11 arsiran bidang yang luas

c. Arsir Untuk Bidang Potongan yang berbeda dan Sejajar


Arsiran ini memiliki ukuran yang sama namun
penempatannya di antara kedua potongan obyek gambar.

Sumber : (Abryandoko et al., 2020)


Gambar 2.12 Arsir Bidang Potongan yang berbeda dan Sejajar

d. Arsiran dan Keterangan


Arsiran boleh dihilangkan bila terdapat keterangan gambar.
Jika keterangan tidak muat untuk ditaruh dalam gambar bisa
ditempatkan pada luar potongan.
e. Arsiran untuk menunjukkan macam bahan
Arsiran dalam gambar dibedakan menjadi beberapa
macam. Arsiran gambar dengan obyek seperti arsiran dinding,
arsiran urugan, arsiran genteng, harus dibedakan. Dengan
fungsi untuk memudahkan pembaca gambar

16
Sumber : (Abryandoko et al., 2020)
Gambar 2.13 Arsiran untuk menunjukkan macam bahan

2.8. Proyeksi
Proyeksi adalah penyajian gambar dari sebuah objek pada sebuah
bidang datar sebagaimana terlihatnya objek tersebut atau dalam bahasa
sederhananya proyeksi adalah penggambara objek 3 dimensi ke 2 dimensi
melalui pandangan
Proyeksi merupakan implementasi gambar rancangan dari sebuah
obyek nyata, proyeksi ini dibuat dengan garis pada bidang datar. Secara
fungsi proyeksi ini digunakan untuk menampilkan sebuah obyek gambar
nyata ke dalam bentuk gambar yang di sesuaikan dengan tujuan gambar
tersebut. Garis proyeksi terdiri dari berbagai tipe, hal tersebut tergantung
pada jenis garis dari proyeksi tersebut. Berikut adalah tipe garis proyeksi :
Tipe Amerika dan Tipe Eropa (Abryandoko et al., 2020).
Proyeksi merupakan garis khayal untuk menggambarkan bentuk
benda dengan membuat suatu garis pandang arah penglihatan dari sebuah
bidang gambar. Proyeksi mempunyai fungsi untuk mennggambarkan
bentuk benda dalam garis pandang dari beberapa arah yang diperukan.
Proyeksi sebagai metode untuk menggambarkan titik, bidang, garis
pandang suatu bentuk benda berdasarkan bidang gambar. Proyeksi
piktorial merupakan cara pandangan gambar tiga dimensi yang mengacu
pada bidang dua dimensi, hal ini berbeda degan proyeksi ortogonal yang
menggambarkan bidang proyeksi dalam sudut tegak lurus terhadap sudut
proyektor (Proyeksi, 2018).
Menurut Ohan Juhana dan Suratman (2012), gambar proyeksi adalah
cara penggambaran suatu titik, benda, garis, bidang, benda ataupun
pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Jadi Gambar
proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda

17
nyata atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-
cara pandang tertentu tertentu.
Agar dapat menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar
diperlukan suatu cara yang disebut proyeksi. Gambar proyeksi adalah
gambar dari suatu benda nyata atau khayal yang dilukiskan berdasarkan
garis-garis pandang pengamat pada suatu bidang datar (bidang gambar).
Perhatikan Gambar 2.14 diperlihatkan salah satu cara menggambar
proyeksi.

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.14 Proyeksi

Sebuah benda tiga dimensi dapat disajikan pada sebuah bidang dua
dimensi apabila menggunakan cara proyeksi. Ada beberapa macam cara
menggambar royeksi, yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu gambar
pandangan tunggal (proyeksi piktorial) dan gambar pandangan majemuk
(proyeksi ortogonal), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.15

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.15 Pembagian Proyeksi

18
2.8.1 Gambar Pandangan Tunggal
Gambar pandangan tunggal (Proyeksi piktorial) adalah suatu
teknik menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan
ukuran sebenarnya secara tiga dimensi dengan pandangan
tunggal. Gambar ini sering disebut ilustrasi teknik, karena banyak
digunakan untuk gambar ilustrasi pada buku-buku teknik ataupun
pada katalog dari produk-produk industri.
Tetapi perlu juga diketahui bahwa tidak setiap gambar ilustrasi
teknik merupakan gambar piktorial. Gambar piktorial menampilkan
wujud benda hanya dengan goresan garis-garis, sedangkan
gambar ilustrasi teknik meliputi aneka ragam gambar, baik gambar
hasil seni grafis ataupun fotografis.
Cara proyeksi yang termasuk ke dalam kelompok proyeksi
pictorial adalah : proyeksi aksonometri, proyeksi miring dan
proyeksi prespektif.
a. Proyeksi Aksonometri.
Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi ortogonal
seperti tampak pada Gambar 2.16a, hanya sebuah bidang saja
yang akan tergambar pada bidang proyeksi. Seandainya
bidang-bidang atau tepi-tepinya dimiringkan terhadap bidang
proyeksi, maka tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak,
dan gambar demikian memberikan bentuk benda seperti
sebenarnya Gambar 2.16b. Cara demikian disebut proyeksi
aksonometri dan gambarnya disebut gambar aksonometri. Ada
tiga bentuk proyeksi aksono-metri yaitu isometri, dimetri dan
trimetri.

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.16 proyeksi aksonometri

19
1) Proyeksi isometri
Sebagai contoh diambil sebuah kubus seperti pada
Gambar 2.17 Kemudian kubus ini dimiringkan sehingga
diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal,
atau bidang proyeksi. Sudut antara bidang bawah kubus
dan bidang horizontal menjadi 35o16'. Jika kubus ini
diproyeksikan pada bidang proyeksi P proyeksinya akan
menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar
proyeksi ini sisi-sisi AB, AD dan AE ketiga-tiganya sama
panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama
pula, yaitu 120o. Proyeksi demikian disebut proyeksi
isometri. Ketiga garis lurus AB, AD dan AE adalah sumbu-
sumbu isometri. Panjang masing-masing sisi lebih pendek
dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang garis-garis
dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang
sama

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.17 Proyeksi Isometri

2) Proyeksi dimetri
Proyeksi pada Gambar 2.18. di mana skala
perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis
horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

20
Sumber : (Proyeksi, 2018)
Gambar 2.18 Proyeksi Dimetri

3) Proyeksi trimetri
Proyeksi pada Gambar 2.19 di mana skala
perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut
proyeksi trimetri.

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.19 Proyeksi Trimetri

2.8.2 Gambar Pandangan Majemuk


Jika proyeksi piktorial menampilkan benda secara tiga dimensi
dengan pandangan tunggal, maka pada Gambar pandangan
majemuk (proyeksi ortogonal) benda ditampilkan dalam dua
dimensi dengan beberapa pandangan. Oleh sebab itu proyeksi
ortogonal sering disebut dengan proyeksi pandangan majemuk
(multiview projection).
Gambar proyeksi ortogonal dipergunakan untuk memberikan
informasi yang lengkap dan tepat dari suatu benda tiga dimensi.
Untuk mendapatkan hasil demikian bendanya diletakkan dengan
bidang-bidangnya sejajar dengan bidang proyeksi, terutama sekali
bidang yang penting diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi
vertical

21
Proyeksi ortogonal pada umumnya tidak memberikan
gambaran lengkap dari benda hanya dengan satu proyeksi saja.
Oleh karena itu diambil beberapa bidang proyeksi. Biasanya
diambil tiga bidang tegak lurus, dan dapat ditambah dengan bidang
bantu di mana diperlukan. Bendanya diproyeksikan secara
ortogonal pada tiap-tiap bidang proyeksi untuk memperlihatkan
benda tersebut pada bidang-bidang dua dimensi. Dengan
menggabungkan gambar-gambar proyeksi tersebut dapatlah
diperoleh gambaran jelas dari benda yang dimaksud. Cara
penggambaran demikian disebut proyeksi ortogonal yang
diperlihatkan pada Gambar 2.20

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.20 Proyeksi Ortoganal

Antara benda dan titik penglihatan di tak terhingga diletakkan


sebuah bidang tembus pandang sejajar dengan bidang yang akan
digambar. Pada Gambar 5.20 bidang tembus pandang diambil
vertikal. Apa yang dilihat pada bidang tembus pandang ini
merupakan gambar proyeksi dari benda tersebut. Jika benda
tersebut dilihat dari depan, maka gambar pada bidang tembus
pandang ini disebut pandangan depan. Dengan cara demikian
benda tadi dapat diproyeksikan pada bidang proyeksi horizontal,
pada bidang proyeksi vertikal sebelah kiri atau kanan, dan
masingmasing gambar disebut pandangan atas, pandangan kiri
atau kanan (Gambar 2.20).
2.9. Potongan Mesin
Potongan dalam gambar teknik merupakan sebuah cara untuk
memperjelas tampilan suatu obyek gambar. Dengan fungsi untuk melihat
spesifikasi di dalam isi tubuh gambar. Sehingga mampu di baca dari sisi
bagian gambar yang sulit kita lihat.

22
Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga-rongga
didalamnya. Untuk menggambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis
gores, yang menyatakan garis-garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan
secara taat azas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali
dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus
digambar secara lengkap. Untuk mendapatkan gambaran dari bagian-
bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar
demikian disebut gambar potongan atau disingkat saja dengan potongan.
Gambar pada Gb. 2.21 (a) memperlihatkan sebuah benda dengan bagian
yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika
benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gb. 2.21
(b) memperlihatkan cara memotongnya dan Gb. 2.21 (c) sisa bagian benda
setengah bagian yang menutupi dihilangkan. Gambar sisa ini
diproyeksikan ke bidang potong dan hasilnya disebut potongan (Gb.
2.21(d)). Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal. Dalam hal-hal
tertentu bagian-bagian yang terletak dibelakang ini tidak perlu digambar.
Hanya jika bagian ini diperlukan maka bagian dibelakang potongan ini
digambar dengan garis gores (Udayana, 2017).

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.21 Penjelasan mengenai potongan

2.9.1 Penyajian potongan


a. Penyajian potongan
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar
(Gb. 2.21) dan potongannya disebut potongan utama. Jikaperlu,
maka bidang potong dapat dibuat diluar sumbu dasar. Dalam
hal ini bidang potongnya harus diberi tanda dan arah
penglihatannya dinyatakan dengan anak panah seperti
diperlihatkan oleh Gb. 2.22. Peraturan umum yang berlaku
untuk gambar proyeksi berlaku juga untuk gambar
potongan

23
Sumber : (Proyeksi, 2018)
Gambar 2.22 potongan tidak melalui garis sumbu dasar

b. Letak potongan dan garis potong


Jika letak bidang potong sudah tampak jelas pada gambar
tidak diperlukan penjelasan lebih lanjut (Gb. 2.23). Jika letak
bidang potong tidak jelas atau ada beberapa bidang potong
maka bidang potongnya harus dijelaskan dalam gambar. Pada
gambar proyeksi bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis
potong yang digambar dengan sebuah garis sumbu dan pada
ujung-ujungnya dipertebal dan pada tempat-tempat dimana
garis potongnya berubah arah. Pada ujung-ujung garis potong
diberi tanda dengan huruf besar dan diberi anak panah yang
menunjukkan arah penglihatan (Gb. 2.24)

Sumber : (Proyeksi, 2018)


Gambar 2.23 potongan melalui garis sumbu dasar

24
Sumber : (Proyeksi, 2018)
Gambar 2.24 Potongan dengan garis bidang Potong

2.10. AutoCAD
AutoCad berasal dari suatu pengembang software komputer yaitu
“Autodesk” dengan konsep Graphical User Interface (GUI) yang berusaha
memanfaatkan komputer grafik sebagai sarana untuk menggunakan
komputer lebih mudah serta “CAD” atau “Computer Aided Design” yaitu
membuat/merencana gambar dengan komputer yang pada intinya
merupakan interaksi langsung ketika melakukan proses desain suatu
rancangan menggunakan “CAD” lebih melekat perannya dalam dunia
teknik. Penggunaan AutoCAD menunjang pekerjaan pada bidang-bidang
teknik yang semakin gencar belakangan ini. Saat ini banyak perusahaan
jasa konsultan yang telah memanfaatkannya untuk pekerjaan mereka.
Penggunaan AutoCAD tidak lain adalah untuk mempercepat proses desain
yang pada akhirnya akan memangkas biaya operasional dan dapat
mengerjakan proyek dengan lebih efisien (SETYAWATI, 2008).
AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar
2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga
produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling
banyak digunakan di dunia. AutoCAD banyak digunakan oleh insinyur sipil,
land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain.
AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft.Versiuntuk
Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-

25
an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di
emulator seperti Virtual PC atau Wine.
Kelebihan menggunakan software AutoCAD beberapa diantaranya
adalah persiapan menggambar yang singkat dibandingkan dengan
menggunakan meja gambar, AutoCAD memiliki yang tingkat akurasi tinggi,
waktu penggambaran relative cepat, mudah disunting karena kita tidak
perlu untuk menghapus dan menggambar kembali bagian yang salah
tersebut dengan penghapus karena kita langsung bisa menggunakan
toolbars yang sudah disediakan pada software tersebut sehingga gambar
menjadi rapi dan bersih (Ujianto, 2017)

26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 PROSEDUR TUGAS GAMBAR

3.1.1 Informasi Umum


a. Praktikum sudah harus terdaftar sebagai peserta praktikum dan
memiliki kelompok sesuai dengan peraturan praktikum.
b. Praktikum harus bersedia mematuhi tata tertib praktikum beserta
segala konsekuensinya.
c. Pelajarilah tiap-tiap modul praktikan dengan baik dan teliti
d. Pelajarilah dan ikuti setiap petunjuk dan langkah-langkah kerja
yang diberikan oleh asisten.
e. Mintalah petunjuk atau informasi kepada asisten bila menemui
kesulitan.
f. Konsentrasilah pada pekerjaan Anda.
3.1.2 Hak Praktikum
a. Tiap praktikan menerima Modul Praktikum (Soft Copy) dan Kartu
kontrol (selanjutnya harap ditempel pas foto terbaru ukuran 3x4).
b. Menggunakan fasilitas laboratorium selama Melaksanakan materi
praktikum sesuai jadwal dan Kelompok yang telah ditentukan.
c. Menggunakan fasislitas laboratorium dalam menyusun tugas atau
laporan praktikum, selama fasilitas tersebut tidak digunakan untuk
kegiatan praktikum lain, atas izin penanggung jawab.
d. Menerima materi sesuai dengan modul yang telah disusun
e. Menerima pengarahan atau bimbingan atau asistensi baik dalam
pembuatan tugas pendahuluan, penyampaian materi maupun
penyusunan laporan.
3.1.3 Petunjuk Pelaksanaan Praktikum
a. Modul harus selalu dibawah sesuai dengan jenis praktikum yang
telah ditentukan.
b. Sebelum praktikum dimulai, praktikan harus memahami teori dan
petunjuk pelaksanaan praktikum.
c. Sebelum praktikum dilaksanakan, wajib membuat tugas
pendahuluan dengan syarat tugas pendahuluan diserahkan
sebelum mengikuti praktikum.

27
d. Praktikan yang tidak menyerahkan tugas pendahuluan salah satu
modul, tidak diperbolehkan mengikuti praktikum modul yang
bersangkutan.
e. Bila tidak mengerti penggunaan alat, tanyakan pada asisten.
f. Praktikan harus mengikuti keseluruhan praktikum, jika tidak
mengikuti salah satu praktikan maka dianggap tidak lulus.
g. Praktikan harus memberikan Salinan data hasil praktikum kepada
asisten setiap selesai praktikum, Penilaian meliputi
1. Kesesuaian dengan prosedur yang telah ditentukan.
2. Kebenaran cara menggambar dan pemahaman teori
3. Kerapihan dan kebenaran penulisan.
h. Persentase penilaian meliputi:
1. Akhlak atau perilaku 15%
2. Tes Lisan 25%
3. Tes Tulis 10%
4. Tes Pendahuluan 10%
5. Laporan Akhir 40%

28
3.2 FLOWCHART

MENGGAMBAR
TEKNIK

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN

PENGOLAHAN DATA

1. ALAT DAN BAHAN


2. ARSIRAN
3. PROYEKSI
4. POTONGAN MESIN
5. AUTOCAD

PENUTUP

Gambar 3.1 Flowchart

29
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Huruf dan Angka

Huruf dan angka dipergunakan untuk memperjelas maksud informasi yang


disajikan gambar. Penggunaan huruf dan angka dalam gambar biasanya untuk
menunjukkan besarnya ukuran, keterangan bagian gambar dan catatan kolom
etiket gambar. Untuk itu semua ukuran, keterangan dan catatan hendaknya
ditulis tangan dengan gaya yang terang, dapat dibaca dan dapat dibuat dengan
cepat.
a. Alat gambar :
1. Kertas gambar ukuran A2
2. Pensil, pena atau rapido
3. Jangka dan kelengkapannya
4. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
5. Macam-macam mal
6. Papan gambar dan Meja gambar
7. Penghapus dan pelindung penghapus
b. Proses menggambar
1. Pertama-tama, siapkan kertas gambar ukuran A2 yaitu 610 cm x 430
cm.
2. Kedua, buatlah garis pinggir pada kertas dengan format 2 cm sebelah
kiri dan 1 cm pada masing-masing sebelah atas, bawah dan kanan
kertas.
3. Ketiga, bagilah bidang gambar menjadi beberapa baris dengan ukuran
5 cm.
4. Keempat, setelah itu kita dapat membagi lagi bidang gambar menjadi
beberapa kolom sesuai dengan ukuran huruf dan angka yang akan kita
gambar. Begitupun dengan jarak spasi yang ingin kita berikan.
5. Kelima, Setelah format baris dan kolom selesai, kita dapat memulai
tahap menggambar. Mulai dari huruf kapilal sampai dengan angka.
6. Keenam, setelah gambar huruf dan angka selesai. Maka, kita dapat
menambahkan etiket pada bagian kanan sebelah bawah kertas
gambar. Pembuatan etiket harus sesuai dengan format yang telah
ditentukan.
7. Ketujuh, gambar Huruf dan Angka selesai

30
4.2 Arsiran
Menurut halaman Wikipedia Arsiran (Hatching) (hachure dalam Bahasa
Perancis) dan juga crosshatching adalah teknik dalam lukisan dan karya grafis
yang digunakan untuk memberikan efek warna maupun bayangan dengan
membuat garis-garis paralel.
a. Alat gambar :
1. Kertas gambar ukuran A2
2. Pensil, pena atau rapido
3. Jangka dan kelengkapannya
4. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
5. Macam-macam mal
6. Papan gambar dan Meja gambar
7. Penghapus dan pelindung penghapus
b. Proses Menggambar :
1. Pertama-tama, siapkan kertas gambar ukuran A2 yaitu 610 cm x 430
cm.
2. Kedua, buatlah garis pinggir pada kertas dengan format 2 cm sebelah
kiri dan 1 cm pada masing-masing sebelah atas, bawah dan kanan
kertas.
3. Ketiga, selanjutnya pada bidang gambar kita dapat menggambar
sebuah kotak persegi panjang dengan ukuran 9 cm x 5 cm, sebanyak
36 buah kotak.
4. Keempat, kotak persegi panjang itu kita gunakan sebagai tempat untuk
melukiskan aneka macam arsiran yang telah dipilihkan oleh asisten
masing-masing.
5. Kelima, setelah arsiran selesai. Maka, kita dapat menambahkan etiket
pada bagian kanan sebelah bawah kertas gambar. Pembuatan etiket
harus sesuai dengan format yang telah ditentukan.
6. Keenam, gambar Arsiran selesai.
4.3 Proyeksi
Gambar proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda
yang mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis.
a. Alat gambar :
1. Kertas gambar ukuran A2
2. Pensil, pena atau rapido

31
3. Jangka dan kelengkapannya
4. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
5. Macam-macam mal
6. Papan gambar dan Meja gambar
7. Penghapus dan pelindung penghapus
b. Proses Menggambar :
1. Pertama-tama, siapkan kertas gambar ukuran A2 yaitu 610 cm x 430
cm.
2. Kedua, buatlah garis pinggir pada kertas dengan format 2 cm sebelah
kiri dan 1 cm pada masing-masing sebelah atas, bawah dan kanan
kertas.
3. Ketiga, selanjutnya kita apat memulai menggambar objek 3Dnya
terlebih dahulu.
4. Keempat, setelah objek 3D selesai, maka objek 3D inilah yang akan
kita kembangkan kedepannya pada proyeksi yang kita gunakan.
Apakah itu proyeksi Amerika ataupun Eropa.
5. Kelima, setelah proyeksi dari objek 3D tadi selesai. Maka, kita dapat
menambahkan keterangan ukuran pada setiap proyeksi maupun pada
objek 3d itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk mempermudah komunikasi
gambar.
6. Keenam, setelah semuanya selesai. Kita dapat menambahkan etiket
pada bagian kanan sebelah
7. bawah kertas gambar. Pembuatan etiket harus sesuai dengan format
yang telah ditentukan. Dan 32ambing proyeksi yang digunakan pada
gambar pun akan ikut kita sematkan dalam pembuatan etiket itu
nantinya.
8. Ketujuh, gambar Proyeksi selesai
4.4 Potongan Mesin
Dalam Menggambar teknik, kita sering menemukan benda-benda yang
mempunyai rongga. untuk mengetahui bentuk rongga dan ukuran dalam
rongga tersebut dibutuhkan potongan pada gambar yang berfungsi untuk
melihat bagian rongga tersebut. Dalam penggambarannya kita menggunakan
garis gores, dimana garis ini menyatakan garis yang tersembunyi.
a. Alat gambar :
1. Kertas gambar ukuran A2

32
2. Pensil, pena atau rapido
3. Jangka dan kelengkapannya
4. Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
5. Macam-macam mal
6. Papan gambar dan Meja gambar
7. Penghapus dan pelindung penghapus
b. Proses Menggambar :
1. Pertama-tama, siapkan kertas gambar ukuran A2 yaitu 610 cm x 430
cm.
2. Kedua, buatlah garis pinggir pada kertas dengan format 2 cm sebelah
kiri dan 1 cm pada masing-masing sebelah atas, bawah dan kanan
kertas.
3. Ketiga, selanjutnya kita apat memulai menggambar objek 3Dnya
terlebih dahulu.
4. Keempat, setelah objek 3Dnya terselesaikan. Maka, kita dapat
melangkah pada proses pemotongan. Dimana objek tersebut kita
potong menjadi dua bagian. Yaitu, potongan pertama dan potongan
5. Kelima, setelah potongan objek terselesaikan. Maka, kita harus
memilih salah satu daripada potongan tersebut yang akan
diproyeksikan. Atau sesuai dengan kesepakatan yang disetujui oleh
asisten.
6. Keenam, setelah diproyeksikan. Maka, kita dapat menambahkan
keterangan ukuran pada setiap proyeksi maupun pada objek 3d itu
sendiri. Hal ini dilakukan untuk mempermudah komunikasi gambar.
7. Ketujuh, setelah semuanya selesai. kita dapat menambahkan etiket
pada bagian kanan sebelah bawah kertas gambar. Pembuatan etiket
harus sesuai dengan format yang telah ditentukan. Dan lambang
proyeksi yang digunakan pada gambar pun akan ikut kita sematkan
dalam pembuata etiket itu nantinya.
8. Kedelapan, gambar Potongan Mesin selesai
4.5 AutoCAD
AutoCAD adalah sebuah piranti yang berbasis vector dan teknik ini
memungkinan setiap permodelan yang telah anda buat dapat diperbesar atau
diperkecil skala gabarnya yang tidak akan berpengaruh terhadap kualitas
gambar yang dihasilkan.

33
a. Alat gambar :
1. Laptop dengan windows 8 keatas, memiliki i-core 3 keatas, memiliki
RAM dan penyimpanan yang memadai.
b. Proses Menggambar :
1. Pertama-tama, bukalah aplikasi AutoCAD yang telah diinstal.
2. Kedua, setelah aplikasi terbuka, maka kita dapat memulai mengambar
dengan menekan star drawing. Atau memilih terlebihh dahulu templet
yang akan digunakan.
3. Ketiga, Saat tampilan drawing gambar telah muncul, maka kita terlebih
dahulu mengatur penggunaan jenis ukuran yang akan digunakan
dalam menggambar nantinya. Untuk mengatur hal tersebut, kita dapat
mengetik perintah units lalu enter.
4. Keempat, selanjutnya kita dapat mengoperasikan berbagai macam
perintah ada tool bar. Seperti perintah circle, line,union, extrude,
presfull, dll.
5. Kelima, saat gambar telah selesai. maka kita dapat memotong gambar
tesebut dengan perintah slice + enter.
6. Keenam, selanjutnya kita bisa memindahkan gambar tersebut ke
layout untuk memproyeksikan gambar tersebut. Yaitu dengan cara
memblock terlebih dahulu gambar yang akan diproyeksikan. Lalu, klik
tool view kemudian pilih base. Setelah itu, akan muncul pilihan tempat
dan layout yang akan digunakan. Jika setuju dengan pilihan yang
disediakan, maka tekan enter.
7. Ketujuh, pada layout, gambar akan otomatis pindah. Kita bisa
menentukan susunan gambar-gambar tersebut. Begitu pun dengan
pilihan tampilan pertama daripada gambar yang akan diproyeksikan itu.
8. Kedelapan, semua pilihan yang akan muncul, terkait dengan
penempatan dan proyeksi yang akan digunakan. Maka, kita dituntut
untuk memahami semua permintaan system dengan baik.
9. Kesembilan, untuk pemberian keterangan ukuran dapat dilakukan
dengan mengetik perintah Dimensionlinear dan Dimensiondiameter.
Dan untuk keterangan nama, dapat langsung memilih pilihan teks pada
tool bar yang tersedia.

34
10. Kesepuluh, kemudian untuk tampilan arsiran yang digunakan. Kita
dapat mengetik hatc + enter yang merupakan pilihan untuk
menampiilkan pilihan arsiran yang akan digunakan. Namun, pada
layout sering memiliki kendala sehingga untuk menampilkan arsiran
yang diinginkan dapat dilakukan secara manual.
11. Kesebelas, dan untuk etiket maupun garis pinggir pada layout, bisa
langsung dipilih pada temple layout yang tersedia. Namun, cara
manual tetap dapat dilakukan.
12. Keduabelas, jika semua rangkaian gambar telah usai. Maka, gambar
yang akan diprint, terlebih dahulu harus dikonversi dalam bentu pdf.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pencetakan itu sendiri.
13. Ketigabelas, gambar objek 3D menggunakan aplkasi AutoCAD pun
selesai.

35
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Mata kuliah menggambar teknik merupakan mata kuliah yang berisi
dasar-dasar dari menggambar teknik yang harus dikuasai oleh mahasiswa
pendidikan teknik Gambar teknik merupakan ilmu yang mempelajari tentang
gambar yang menggunakan cara-cara, ketentuan-ketentuan, serta aturan-
aturan khusus yang sudah disepakati.
Fungsi dari gambar teknik sendiri adalah penyampaian informasi tentang
suatu rancangan dalam bentuk gambar. Gambar teknik mempunyai peranan
yang penting dalam tahapan perencanaan dan perancangan sebelum produk
dibuat dalam tahapan proses produksi dan perakitan Seiring dengan
berkembangnya teknologi, dibuatlah sofware AutoCAD yang dapat
membantu manusia dalam proses menggambar teknik. Karena tingkat
presisinya lebih akurat dengan 9 digit angka. Selain iu, hasil gambar lebih
cepat dan lebih presisi.

5.2 SARAN
a. Saran untuk Laboratorium
Untuk laboratorium Studio Gambar Teknik agar tetap memberikan
materi dan juga tetap menjadi tempat yang baik untuk mahasiswa dalam
mendalami ilmu gambar teknik sebagai mahasiswa teknik industri
b. Saran untuk Asisten Laboratorium

1. muh. yusghan yunadil : lebih siap lagi dengan mahasiswa yang tertinggal
dan yang tidak mengerti tutorial
2. Muh. subhan mulyana yusran : lebih siap dan tanggap lagi jika ada
mahasiswa yang tertinggal atau belum mengerti tutorial
3. Andi fikram fakhriayanzah : tetap menjaga ketegsannya dan sering-sering
berbagi ilmu ke mahasiswa
4. Ahdiyahwati z : lebih siap lagi dan tanggap dengan mahasiswa yang
kurang mengerti tutorial
5. Tasya Ananda Darmawan : lebih siap lagi dan tanggap dengan
mahasiswa yang kurang teliti
6. Harun sahruddin : lebih siap lagi dan tanggap dengan mahasiswa yang
tertinggal
7. Muh. renaldy wahid : lebih siap lagi jika ada mahasiswa yang ketinggalan

36
37
DAFTAR PUSTAKA

Abryandoko, E. W., Taufik, U., & Rismawati, N. (2020). menggambar teknik.


Alisyahbana, T. (n.d.). MENGGAMABAR TEKNIK.
Dewi, A. P., Casban, C., Marfuah, U., & Sunardi, D. (2021). Pelatihan Membaca
Gambar Teknik Untuk Tim Sales Dan Produksi Pada PT. ISTW Jakarta.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(5).
https://doi.org/10.52436/1.jpmi.44
Fay, D. L. (1967). Pengertian Gambar Teknik Dan Fungsi Gambar Teknik.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–21.
Mulyanto, T. (2016). Fungsi dan sifat gambar teknik. 1–10. Proyeksi, S. (2018).
Sistem proyeksi. Tri Mulyanto, 1(1), 61–76.SETYAWATI, R. A. (2008).
Jurnal Autocad.
Udayana, U. (2017). Bahan Ajar Menggambar Mesin. 1–130.
Udin, M. N., Setiawan, A. H., & Siswanto, B. (2018). PERANCANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DENGAN
MENGGUNAKAN
MACROMEDIA FLASH. Indonesian Journal Of Civil Engineering Education,3(3).
https://doi.org/10.20961/ijcee.v3i3.14880
Ujianto, B. T. (2017). Modul Ajar Dasar AutoCad 2016.
Yogyakarta, U. N. (2007). Fakultas teknik universitas negeri yogyakarta lab sheet
pengujian bahan pangan.
DOKUMENTASI
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS

saya adalah seorang pria yang lahir pada tanggal


15 july 2004.saya di beri nama moh.aditya saya di
lahirkan di kota kolonodale,lebih tepatnya di
kab.morowali utara,saya anak ke 3 dari 3
bersaudara,saya memiliki 2 kakak perempuan.
Nama bapak saya Edwar habibu dan nama ibu saya
Ariyana laego. Sejak lahir saya tinggal di morowali utara memulai
pendidikan sekolah dasar di sekolah dasar negri 1 petasia,di sekolah
dasar saya sangat menyukai mata pelajaran ipa setelah usai
menamakan sekolah dasar di tahun 2016, saya melanjutkan sekolah
menengah pertama di smpn 1 petasia dan tamat pada tahun 2019. Dan
setellah menempuh pendidikan selama 3 tahun di bangku smp saya
melanjutkan ke tingkat sma. saya melanjutkan pendidikan di sma negri
1 petasia, saya menempuh pendidikan sma selama 3 tahun saya
sekolah di sma dengan jurusan ips.saya memutuskan untuk
melanjutkan pendidikan saya di Universitas muslim Indonesia
(UMI),fakultas teknologi industri, prodi teknik industri kare na menurut
saya teknik industri merupakan study yang bisa mencakup banyak
bidang pekerjaan baik di industri jasa, manufaktur maupun industri
keuangan. Saya sangat berharap setelah lulus di program teknik
industri saya bisa bekerja di suatu industri ternama baik dalam negri
maupun luar negri, misal di dalam negri yaitu BUMN

Anda mungkin juga menyukai