Anda di halaman 1dari 31

Tugas Menggambar Rekayasa

Dosen Pengampu :

Aulia Choiri Windari, S.TR.T., M.IE

Disusun Oleh :

1. Albacri Mubaroqudhuha (200111101042)

2. Kardo Saputra (200111101017)

3. M. Syarif Hidayatullah (200111101020)

4. Ahmad Salim Alghifari (200111101023)

Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Teknik Sipil

Jakarta Global University

2021

Kata Pengantar
Bismillahirahmaannirohiim
Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah marilah kita panjatkan puji syukur dan taqwa kita atas kehadiran Allah
SWT, yang telah memberikan kita kesehatan jasmani, rohani dan hidayahnya sehingga
dengan niat ikhlas dan tawakal bisa menyelesaikan makalah “Menggambar Rekayasa” .
Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada junjungan besar Nabi
Muhammad SAW, semoga kelak kita bisa mendaptkan syafa’atnya di Yaummul
Kiyamah nanti.

Makalah yang berjudul “Menggambar Rekayasa” merupakan makalah yang berisi dan
menjelaskan secara harafiah tentang kaidah dari materi menggambar teknik. Dari situ
terdapat 4 jenis dari menngambar teknik, yaitu Gambar Proyeksi, Gambar Perencanaan
dan Perancangan, Gambar Kerja dan Gambar As Built. Serta masih beragam dan banyak
pernyataan tentang masing-masing jenis gambar teknik tersebut.

Dengan disusunnya makalah ini guna untuk mengetahui dan memaparkan tentang
Gambar Teknik yang akan dituangkan dalam makalah ini. Semoga dengan disusunnya
makalah ini, bertujuan untuk meningkatkan IPTEK dan wawasan tentang Menggambar
Teknik kepada pembaca. Diharapkan juga bisa bermanfaat bagi kehidupan dan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Kami hanyalah manusia biasa jika terdapat
kekurangan dari makalah ini kami mohon agar dibukakan pintu maaf yang
seluasluasnya.

Jakarta, 22 Juni 2021

Kelompok Menggambar Rekayasa


Daftar Isi

Judul .............................................................................................................................. i
Kata Pengantar...............................................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................... 1

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Gambar Proyeksi ...................................................................................... 2

2.2 Gambar Perencanaan dan Perancangan ................................................... 3

2.3 Gambar Kerja .......................................................................................... 6

2.4 Gambar As Built ..................................................................................... 7

Bab 3 Pengumpulan Data

3.1 Proyeksi Piktorial ..................................................................................... 8

3.1.1 Proyeksi Isometri ............................................................................. 9

3.1.2 Proyeksi Dimetri ............................................................................. 10.

3.1.3 Proyeksi Trimetri ............................................................................ 10


3.2 Proyeksi Ortogonal .................................................................................... 13

3.2.1 Proyeksi Amerika .............................................................................. 13

3.2.2 Proyeksi Eropa ................................................................................... 14


3.3 Alat-Alat perencanaan dan perancangan Gambar Teknik .......................... 15

3.4 Tujuan-tujuan gambar kerja Menurut Pahlevi (2011) ................................ 16

3.5 Pembuat dan Waktu Pembuatannya As Built dan Shop Drawing ............. 17

3.5.1 Alur Pembuatan Shop Drawing dan Kapan Pekerjaan Kontruksi Bisa

Segera Dimulai ................................................................................................. 17

Bab 4 Pembahasan

4.1 Peralatan yang digunakan ............................................................................. 20

4.1.1 Alat Menggambar Manual .................................................................... 21

4.1.2 Software ............................................................................................... 27

4.2 Membaca Gambar Kerja ................................................................................ 28

4.2.1 Denah .................................................................................................. 29

4.2.2 Tampak ...............................................................................................


29.

4.2.3 Potongan ............................................................................................. 30

4.3 Membaca Gambar As Built dan Shop Drawing ............................................ 30

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 31

5.2 Saran .............................................................................................................. 31

Daftar Pustaka
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Menggambar teknik merupakan salah satu materi dalam menggambar reakayasa,

yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada masa saat ini. Menggambar

teknik secara bahasa terbagi menjadi 2 kalimat, yaitu “gambar” yang artinya salah satu

informasi visual dan “teknik” yang artinya cara untuk memberikan solusi menggunakan

alat bantu. Dalam kesimpulan yaitu sebuah konsep pemecahan sebuah perencanaan dari

sebuah gambar dengan beberapa cara dan jenis yang melekat pada gambar teknik

tersebut

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penerapan dan pelaksanaan dari gambar teknik ini, perlu berbagai macam

jenis dan pola yang akan hendak diterapkan dalam menggambar teknik. Semuanya itu

tidak terlepas dari tujuan untuk penyempurnaan dalam menggambar teknik dan konsep

gambar yang akan hendak digagas.

1.3 Tujuan Pembahasan


Oleh karena itu opsi yang akan hendak dilakukan, dengan menerapkan 4

komponen dalam gambar teknik. Yaitu Gambar Proyeksi, Gambar Perencanaan dan

Perancangan, Gambar Kerja dan Gambar As Built. Untuk lebih jelas lagi tentang konsep

tersebut, makalah ini menjawab secara harafiah dan lengkapnya.

Bab II
Landasan Teori

2.1 Gambar

Proyeksi

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda

ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Dalam menggambar

proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar, jangka, pinsil,

rapido/trek-pen, dan alat- alat matematis lainnya. Gambar proyeksi juga memiliki

beberapa fungsi yang menitik beratkan pada benda 3 dimensi.

Fungsi menggambar proyeksi benda adalah untuk menjelaskan bentuk benda tiga

dimensi pada kertas gambar dalam bentuk dua dimensi sehingga dapat diketahui letak,

bentuk dan ukuran dari benda-benda teknik, baik penampang sebelah dalam ataupun

tampak luar dari segala macam bentuk benda yang akan digambar.

Dalam menggambar proyeksi, diharapkan dapat menggambar pandangan ketiga

dari suatu benda. Tiga pandangan utama dalam gambar teknik adalah tampak atas,

tampak depan, dan tampak samping kiri/kanan.

Ada beberapa macam cara dalam menggambar proyeksi, dalam hal ini

dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu gambar pandangan tunggal (proyeksi

piktorial) dan gambar pandangan majemuk (proyeksi ortogonal).

2.2 Gambar Perencanaan dan Perancangan

Dalam sebuah perancangan teknik baik itu yang dilakukan oleh ahli arsitektur,

sipil, mesin ataupun lainnya, dibutuhkan sebuah gambar teknik yang menjadi sebuah

alat komunikasi atau biasa disebut dengan bahasa teknis untuk menyatakan maksud dari
seorang ahli teknik tersebut. Dalam bidang perencanaan teknik, meskipun anda mungkin

dapat dengan mudah membaca dan mengerti maksud dari gambar teknik tersebut, belum

tentu dengan orang lain yang terlibat didalamnya sehingga anda harus mempelajarinya

agar dapat menyampaikan yang dimaksud pada gambar yang dibuat.

Apa itu perencanaan dan perancangan Gambar Teknik ?

Gambar teknik merupakan suatu gambar yang dijadikan media komunikasi

seorang ahli teknik dalam membuat dan merancang sebuah desain atau produk. Dalam

sebuah gambar teknik dibutuhkan kejelasan dari hal-hal teknis yang dimaksud agar

dapat meneruskan keterangan yang dimaksud didalamnya secara tepat dan akurat

sehingga gambar yang dibuat dapat dipahami dengan jelas. Setiap keterangan harus

diwakili oleh lambang-lambangnya masing-masing sehingga membutuhkan ketrampilan

yang baik dalam membuat suatu gambar teknik. Seorang ahli teknik, harus mampu

memberikan gambar yang mudah dibaca oleh pembacanya .

Fungsi perencanaan dan perancangan Gambar Teknik , Dalam sebuah perencanaan dan

perancangan, fungsi gambar teknik memiliki tiga point penting yang harus dimilikinya

yaitu antara lain :

1. Sebagai Penyampaian Informasi

Gambar teknik harus mampu meneruskan informasi yang dimaksud oleh ahli

teknik kepada orang-orang yang terkait didalam proyek tersebut seperti operator,
pemeriksa, kontraktor dan lainnya yang berhubungan.

2. Sebagai sarana penyimpanan dan penggunaan

Gambar yang dibuat merupakan suatu gambar teknis yang sangat penting untuk

bahan informasi perencanaan kedepannya, sehingga harus disimpan dan dijaga

dengan baik sebagai informasi untuk rencana-rencana yang akan datang.

Dokumentasi diatur dengan teliti untuk memudahkan mencari data yang

dibutuhkan dalam suatu perencanaan dan perancangan.

3. Sebagai Konsep Perencanaan

Konsep atau pemikiran yang terlintas dalam perencanaan diwujudkan dalm suatu

bentuk gambar yang awalnya dari ide kemudian dianalisis lalu diwujudkan

kedalam gambar untuk diteliti dan dievaluasi lebih lanjut.

Proses ini dilakukan terus menerus sampai mendapatkan suatu gambar yang

sempurna. Oleh sebab itulah seorang ahli teknik harus mampu mengolah sebuah

ide yang ada dibenak mereka kedalam gambar teknik untuk direalisasikan

Standarisasi Gambar Teknik. Untuk memudahkan ahli teknik dalam

penyampaian informasi didalam gambar teknik yang dibuat, dibutuhkan suatu

standarisasinya agar setiap orang yang terlibat dapat membaca dan memiliki

persepsi yang sama terhadap gambar yang dibuat. Indonesia sebenarnya

memiliki standar tersendiri yaitu SNI. Akan tetapi, dengan semakin

meningkatnya kerjasama internasional, maka industri dan pelaku kegiatan

didalamnya diharuskan untuk menggunakan standari internasional sehingga

secara umum penerapan standarisasi gambar teknik di Indonesia menganut

sistem ISO karena indonesia merupakan anggota ISO. ISO yaitu suatu badan

non pemerintah yang mengatur penyatuan teknik antar bangsa. Bidang kerja

organisasi ISO ini yang terkait dengan standar gambar teknik ialah ISO/TC 10,

yang memiliki tugas untuk menstandarkan gambar-gambar teknik sehingga bisa


diterima di dunia internasional sebagai bahasa teknik umum.
2.3 Gambar Kerja

Gambar kerja adalah teknik penggambaran yang digunakan untuk menerangkan

secara jeals persyaratan item yang akan direkayasa, aktifitas menggambar menghasilkan

dokumen gambar yang berfungsi untuk media atau bahasa untuk menyampaikan ide,

gagasan, ataupun informasi dari para insinyur yang mendesian suatu produk kepada para

pembuat yang akan membuatnya (Juhana, 2012:15). Gambar kerja adalah komunikasi

utama antara si pembuat gambar atau penggagas dengan si pelaksana di lapangan, dan

gambar harus dimengerti oleh kedua belah pihak (Sujiyanto, 2012:7). Gambar kerja

merupakan sebuah rencana teknik untuk landasan penyelesaian suatu objek. Gambar

kerja ini harus menuliskan informasi yang lengkap, baik secara grafis maupun dengan

teks. Terdiri dari: (1) gambar keseluruhan, (2) potongan detail, dan (3) gambar satuan.

(Fachzeichnen VSSM-Normen, 1997:22).

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan gambar Kerja adalah suatu

bahasa yang digunakan oleh designer atau perencanan kepada sipelaksana dilapangan

agar mudah dikerjakan dalam proses manufaktur, dengan menggunakan dan mencermati

standar-standar yang ditentukan dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.

2.4 Gambar As Built

As Built Drawing memiliki definisi sebagai gambar rekaman akhir yang dibuat

sesuai dengan kondisi terbangun di lapangan yang telah mengadopsi semua perubahan

selama proses pekerjaan konstruksi. Shop Drawing merupakan gambar teknik yang

dibuat oleh kontraktor dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan sebagai acuan

dalam melaksanakan pekerjaan. Shop drawing berperan sebagai media komunikasi

antara perencanaan dan pelaksanaan, berisi tentang detail dari pembuatan komponen

konstruksi dan digunakan pada proses instalasi untuk mempermudah proses

pemasangan.
Pembuatan shop drawing merupakan bagian terpenting dari proses konstruksi, karena;

1. Shop drawing berperan sebagai acuan yang jelas dan detail bagi pelaksana di

lapang agar terhindar dari kesalahan yang mengakibatkan re-work,

pembengkakan waktu dan biaya.

2. Shop drawing dapat membantu kegiatan pengendalian pada kegiatan

perhitungan terhadap kebutuhan jumlah/volume material, sehingga optimalnya

ketepatan perhitungan biaya dan pembelian suatu material.

Sedangkan As-built drawing berfungsi untuk menunjukkan adanya perubahan yang

terjadi antara gambar rencana, shop drawing, dan realisasinya. As-built

drawing berguna untuk pengelolaan fisik suatu proyek setelah pelaksanaan konstruksi

diselesaikan. Pembuatan as-built drawing akan mempermudah kontraktor dalam

merekap semua perubahan yang terjadi sebagai amandemen terhadap dokumen kontrak

asli.
Bab III

Pengumpulan Data 3.1

Proyeksi Piktorial

Gambar pandangan tunggal atau proyeksi piktorial adalah suatu teknik dalam

menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran sesuai sebenarnya yang

dibuat secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal.

Metode proyeksi yang termasuk dalam kelompok proyeksi piktorial adalah:


Proyeksi Aksonometri

Jika objek diwakili oleh proyeksi orthogonal, seperti yang ditunjukkan Gambar bawah,

hanya satu bidang yang akan digambar pada bidang ini proyeksi. Misalkan bidang ini

atau tepinya relatif terhadap Bidang proyeksi, maka tiga muka objek akan terlihat pada

saat bersamaan, dan Gambar seperti itu memberikan bentuk sebenarnya dari objek pada

gambar bagian kanan. Metode ini disebut proyeksi aksonometri dan gambarnya disebut

gambar aksonometri.

Proyeksi aksonometri ada tiga bentuk, yaitu gambar isometri, dimetri dan Trimetri.

3.1.1 Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri adalah salah satu jenis proyeksi yang secara akurat

menampilkan objek dalam gambar dengan panjang sumbu yang menggambarkan

ukuran objek sebenarnya.

Ciri pada sumbunya :

- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30 derejat terhadap garis mendatar

- - Sudut antara sumbu yang satu dengan sumbu lainnya 120 derajat

Ciri pada ukurannya :

Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang
digambarnya.

3.1.2 Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri adalah perbaikan dan penyempurnaan dari proyeksi isometri

di mana garis yang tumpang tindih menjadi tidak terlihat dalam proyeksi isometri.

Ciri pada sumbunya :

Pada sumbu X mempunyai sudut 10 derejat, sedangkan pada sumbu Y

mempunyai sudut 40 derejat.

Ciri pada ukurannya :

Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1:1, dan skala pada sumbu y=1:2,

sedangkan pada sumbu z = 1:1

3.1.3 Proyeksi Trimetri

Proyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga

sudut tidak sama. Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada

besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu - sumbu tersebut.
-dan merupakan modifikasi lebih jauh lagi dari proyeksi Isometri.

Ukuran panjang, lebar dan tingginya ketiganya disesuaikan. Biasanya menggunakan

perbandingan 10:9:5 atau 6:5:4. Dalam proyeksi Trimetri terdapat masing-masing tiga

macam skala dan sudut kemiringan.

Proyeksi (Oblique) Miring

Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus

terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring.

Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi

sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang

objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring

cavalier, sedangkan untuk panjang objek. pada proyeksi yang diperpendek disebut

dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0,

45 dan 90 derajat.
Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif adalah salah satu jenis proyeksi piktorial yang mempunyai kesan
visual yang mirip dengan gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi

perspektif sangat rumit, terutama pada bagian-bagian kecil.

Dalam tampilan perspektif, garis proyeksi berpusat pada satu atau beberapa titik

tertentu.
3.2 Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal adalah gambar yang diproyeksikan, dan bidang proyeksinya

tegak lurus dengan proyektor. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan objek ke

bidang proyeksi. Dalam proyeksi ortogonal terdapat beberapa perspektif yaitu tampak

depan, tampak atas, tampak samping, dan proyeksi piktroial.

Secara umum, proyeksi ortogonal dibagi menjadi dua jenis, yaitu proyeksi Eropa dan

proyeksi Amerika.

3.2. Proyeksi Amerika

Dalam proyeksi ini benda berada di depan bidang proyeksi. Jadi, bidang proyeksi

ada di antara pengamat dengan benda. Letak bidang yang diproyeksikan dengan

proyeksi Amerika sama dengan arah pandangannya.

Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika :

a. Tampak atas benda terletak di kuadran atas

b. Tampak kiri benda terletak di kuadran kiri


c. Tampak kanan benda terletak di kuadran kanan

d. Tampak bawah benda terletak di kuadran bawah

3.2.2 Proyeksi Eropa

Dalam proyeksi ini bidang proyeksi terletak dibelakang benda. Jadi benda terletak

antara pengamat dan bidang proyeksi. Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang

letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya.

Ciri-ciri dari hasil proyeksi eropa :

a. Tampak atas benda terletak di kuadran bawah

b. Tampak kiri benda terletak di kuadran kanan

c. Tampak kanan benda terletak di kuadran kiri

d. Tampak bawah benda terletak di kuadran atas

3.3 Alat-Alat perencanaan dan perancangan Gambar


Teknik

Contoh penggunaan Alat Gambar Teknik dalam perencanaan

Alat-alat yang digunakan untuk membuat suatu perencanaan dan perancangan gambar

teknik secara manual antara lain

 Busur Derajat

 Kertas Gambar

 Pensil Gambar

 Penggaris T

 Penggaris Siku

 Jangka

 Mal Gambar

 Rapido

 Papan dan Meja Gambar


Aplikasi Gambar Teknik

Membuat gambar teknik kini jarang dilakukan secara manual lagi tapi banyak dilakukan

melalui komputer dalam sebuah aplikasi. Software atau aplikasi yang banyak digunakan

untuk membuat penggambaran teknis ini adalah aplikasi CAD (Computer Aided

Design).Banyak jenis-jenis aplikasi CAD yang tersedia dipasaran dan yang paling
popular adalah Autocad.

3.4 Tujuan-tujuan gambar kerja Menurut Pahlevi (2011)


Tujuan-tujuan gambar antara lain sebagai berikut:

1. Internasional gambar Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan

bersama antara orangorang bersangkutan, dan kemudian menjadi bentuk standar

perusahaan. Standar perlu disamakan agar tujuan dapat dicapai, penunjukan-

penunjukan dalam harus sama secara internasional, maupun ketentuan-ketentuan

dari pengertian caracara penunjukan lambang harus diseragamkan secara

internasional.

2. Perumusan gambar Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri ini

masing-masing bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan

mengidentifikasi standar-standar gambar.

3. Mempopulerkan gambar untuk mempopulerkan gambar, dan gambar itu harus

jelas dan mudah, peraturan-perturan dan standar sederhana dan eksplisit sangat

diperlukan sudut tekan, dan lain-lain, (6) Etiket sesuai standar atau aturan yang

berlaku dan tergantung kekomplekan masalahnya (Subiyono, 2012:42).

Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan gambar Kerja adalah suatu

bahasa yang digunakan oleh designer atau perencanan kepada sipelaksana

dilapangan agar mudah dikerjakan dalam proses manufaktur, dengan

menggunakan dan mencermati standar-standar yang ditentukan dan harus

dipahami oleh kedua belah pihak.

4. Sistematika gambar Mengingat gambar kerja saja, isi gambar menyajikan

banyak perbedaanperbedaan, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi

bentuk dan keadaan permukaan juga. Selain itu, bersamaan dengan sistematika

teknologi, pentingnya gambar dengan lambang grafis telah meningkat, dan

lambang-lambang ini digunakan secara luas sebagai diagram balok atau aliran
proses dalam berbagai bidang industri.

5. Penyederhanaan gambar Penghematan tenaga kerja dalam menggambar sangat

penting, bukan hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga untuk

meningkatkan mutu rencana

6. Modernisasi gambar Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar

juga mengikutinya. Dapat disebutkan di sini cara-cara modern yang telah

dikembangkan seperti misalnya perencanaan dengan bantuan computer,

perencanaan mengguanakan CAD.

3.5 Pembuat dan Waktu Pembuatannya As Built dan Shop

Drawing

Kedua gambar tersebut jika di dalam sebuah pekerjaan konstruksi maka

pekerjaannya akan dikerjakan oleh divisi engineering. Namun, Bidang Usaha Jasa

Konstruksi yang mana yang mengerjakannya?

Gambar shop drawing sendiri dibuat oleh Konsultan Perencana, baik itu perorangan

ataupun perusahaan. Sedangkan Gambar as built drawing dibuat oleh

Kontraktor/Pelaksana, juga bisa perorangan ataupun perusahaan kontraktor bangunan.

3.5.1 Alur Pembuatan Shop Drawing dan Kapan Pekerjaan Kontruksi Bisa Segera

Dimulai

Gambar sesuai dengan kondisi lapang dan dapat diaplikasikan di lapang.

Adapun Shop drawing yang baik harus memenuhi kriteria berikut ini: 

Adanya keyplan memuat posisi pekerjaan yang jelas,

 Menggunakan notasi gambar dan legenda yang jelas untuk jenis material,
 Skala, elevasi dan dimensi yang akurat pada tiap item pekerjaan,
 Gambar sesuai dengan kondisi lapang dan dapat diaplikasikan di lapang.

Dalam proses pembuatannya seorang drafter harus berkoordinasi dengan pihak

pengawas/manajemen konstruksi (MK) diperlukan untuk menjamin apa yang telah

digambar sesuai dengan maksud perencanaan.

Setelah shop drawings yang telah dibuat mendapatkan persetujuan dari Konsultan

Pengawas atau MK, maka shop drawings segera dapat didistribusikan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan, yaitu site manager (SM) dan supervisor.

JENIS SHOP DRAWING AS BUILT DRAWING

DASAR PEMBUATAN Mengacu pada gambar Mengacu pada gambar shop


rencana yang telah dibuat
oleh konsultan perencana drawing yang telah disetujui

Manajemen Konstruksi

(MK). Pembuatan gambar

disesuaikan dengan kondisi


akhir pekerjaan

ISI Gambar detail dan Gambar koreksi atau


GAMBAR perbaikan dari gambar
menyeluruh dari bangunan pelaksanaan yang ada
yang akan dibangun dengan

tujuan bangunan yang akan dikarenakan terdapat

dibangun akan sama dan permasalahan pada saat

sesuai dengan desain yang bangunan dikerjakan. As

telah dikonsep oleh built drawing juga

konsultan perencana. menerangkan pihak mana

saja yang terlibat dalam


proses pekerjaan konstruksi

Waktu pembuatan Dibuat oleh perseorangan, Dibuat oleh perseorangan

biro gambar, atau kontraktor,


atau kontraktor, kemudian
disetujui oleh kontraktor,
kemudian diperiksa dan
Manajemen Konstruksi
disetujui oleh Manajemen
(MK), dan konsultan
Konstruksi (MK) dan
perencana
konsultan perencana

Fungsi Sebagai pedoman Sebagai laporan hasil

pelaksanaan pekerjaan pekerjaan

Persetujuan Dibuat oleh perseorangan, Dibuat oleh perseorangan


gambar
biro gambar, atau kontraktor,
atau kontraktor, kemudian
disetujui oleh kontraktor,
kemudian diperiksa dan
Manajemen Konstruksi
disetujui oleh Manajemen
(MK), dan konsultan
Konstruksi (MK) dan
perencana
konsultan perencana

Kop gambar Berisi penjelasan bahwa Berisi penjelasan bahwa

gambar tersebut adalah Shop gambar tersebut adalah As

Drawing Built Drawing

Bab IV

Pembahasan

4.1 Peralatan yang di gunakan

4.1.1 Alat Menggambar Manual

1. Pensil Gambar

a) Berdasarkan Bentuk

1. Pensil Batang

Pensil batang adalah pensil yang menyatu antara isi dan batangnya. Untuk

menggunakan pensil batang harus meraut batang pensil terlebih dahulu dan memastikan

ujung pensil yang diraut tepat dan nyaman digunakan.


2. Pensil Mekanik

Pensil mekanik adalah pensil yang terpisah antara batang dengan isi pensil. Pada

pensil mekanik ini, Jika isi pensil habis dapat diisi ulang. Batang pada pensil mekanik

terbuat dari plastik atau besi dan tidak akan habis dan cukup mengisi ulang dengan

mengganti isi pensil jika sudah habis. Pensil mekanik memiliki ukuran diameter yang

berbeda untuk menunjang kebutuhan menggambar yaitu diameter 0,3 mm, 0,5 mm dan

1,0 mm.

b) Berdasarkan Kekerasan

Pensil memiliki tingkat kekerasan yang berbeda-beda yang digunakan sesuai

dengan keperluan khusus seperti menulis atau menggambar. Tingkat kekerasan pada

pensil dilambangkan dengan huruf yang menggambarkan sifat dan kegunaan dari pensil

tersebut yaitu F (Firm), H (Hard) dan B (Black). Tingkat kekerasan pada pensil akan

mempengaruhi tebal dan tipis garis yang dihasilkan.


2. Busur Derajat

3. Kertas Gambar

a) Jenis Kertas

Berdasarkan jenis kertasnya, kertas gambar yang dapat digunakan untuk menggambar

teknik adalah:

1) Kertas Padalarang

2) Kertas manila

3) Kertas Strimin

4) Kertas roti

e) Kertas Kalkir

b) Ukuran Kertas
Ukuran gambar teknik sudah ditentukan berdasarkan standar. Ukuran pokok kertas

gambar adalah A0.

Ukuran A0 adalah 1 m2 dengan perbandingan 2 : 1 untuk panjang : lebar. Ukuran

A1 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A0.

Ukuran A2 diperoleh dengan membagi dua ukuran panjang A1, demikian

seterusnya.
4. Jangka
Berdasarkan penggunaannya jangka terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a) Jangka besar, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter

100 mm sampai 200 mm

b) Jangka menengah, digunakan untuk menggambar lingkaran

dengandiameter 20 mm sampai 100 mm

c) Jangka kecil, digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5

mm sampai 30 mm. Untuk membuat lingkaran dengan diameter 500 mm dapat

digunakan penyambung atau jangka batang. Sedangkan untuk membuat lingkaran

dengan jari-jari yang kecil dapat digunakan jangka orleon dan jangka pegas. Pada

jangka orleon, besar kecilnya lingkaran yang akan dibuat dapatdiatur dengan menyetel

sekrup setelan.

Jangka orleon pada dasarnya terdiri dari sebuah jarum dan salah satu kaki yang dapat

diputar

5. Penggaris
6. Mal Gambar

1. Mal Huruf dan Angka

Sebuah alat gambar yang digunakan untuk menggambar huruf dan angka, agar

diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti standar ISO.

2. Mal Lengkung

Mal lengkung berfungsi untuk melukiskan garis-garis lengkung istimewa yang

tidak bisa dilukiskan oleh jangka dan alat lainnya, seperti garis lengkung diagram dan

grafik.

3. Mal Lingkaran
Untuk membuat lingkaran-lingkaran kecil selain menggunakan jangka orleon dan

jangka pegas, juga dapat dilakukan dengan mal lingkaran. Lingkaran kecil yang dapat

dibuat dengan menggunakan mal lingkaran mulai dari diameter 1 mm sampai dengan 36

mm. Pada setiap lingkaran yang ada pada mal lingkaran sudah terdapat empat garis

sumbu mal lingkaran dengan garis sumbu gambar yang telah dibuat pada kertas

tersebut.
4. Mal Bentuk

Untuk membuat gambar geometri dan simbol-simbol tertentu dengan cepat

digunakan mal bentuk.

5. Mal Ellips

Mal ellips digunakan untuk membuat bentuk ellips-ellips kecil. Sama dengan mal
lingkaran, mal ellips juga dilengkapi dengan empat garis sumbu.

6. Rapido

Rapido mempunyai ukuran yang bermacam-macam mulai dari 0,1 mm sampai

dengan 2 mm. Rapido ini menggunakan tinta.

7. Meja Gambar

Meja gambar adalah meja yang digunakan sebagai alas menggambar. Meja gambar

terdiri dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Meja gambar dapat diubah-

ubah ketinggian dan kemiringan daun mejanya. Bahan daun meja ada bermacam-

macam, yaitu daun meja dari papan nonmagnetik, papan berlapis magnet, dan kaca

rayben.

4.1.2 Software

1. Autocad

AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi

dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk.

2. 3D Max
3D Studio Max (kadangkala disebut 3ds Max atau hanya MAX) adalah sebuah

perangkat lunak grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh Autodesk Media &

Entertainment (dulunya dikenal sebagai Discreet and Kinetix.


3. STAAD Pro

STAAD (Structural Analysis And Design) merupakan sebuah sofware yang diperuntukkan

untuk melakukan analisis dan desain struktur dengan cepat dan akurat.

4.2 Membaca Gambar Kerja


Gambar kerja yang umum biasanya terdiri dari denah, tampak, dan potongan.

4.2.1 Denah

Denah adalah suatu tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal

setinggi 1meter dari ketinggian level elevasi 0.00 dari sebuah potongan bangunan

dengan bagian atas bangunan ditiadakan dibuang/dihilangkan.

4.2.2 Tampak

Tampak adalah wujud bangunan secara dua dimensi yang terlihat dari luar

bangunan. Tamapk depan, Tampak samping kanan, Tampak samping kiri, Tampak

belakang, Tampak atas.


4.2.3 Potongan

Potongan adalah gambar dari suatu bangunan yang dipotong secara vertikal

pada sisi bangunan yang ditentukan (tertera pada denah) dan memperlihatkan suatu isi

bagian-bagian di dalam bangunan tersebut. Fungsi Potongan Untuk Menunjukkan:

1. Struktur bangunan

2. Dimensi tinggi ruang

4.3 Membaca Gambar As Built

Gambar ini berupa gambar yang sudah di koreksi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Gambar Proyeksi, Gambar Perencanaan dan Perancangan, Gambar Kerja, Gambar

As Built sangat dibutuhkan di dunia teknik.

5.2 Saran
Lebih memahami lebih dalam tentang gambar teknik khususnya untuk mahasiswa

di fakultas teknik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.geraiteknologi.com/2021/01/pengertian-macam-proyeksi.html

https://www.arsicad.id/pengertian-gambar-teknik/

https://eticon.co.id/shop-drawing-dan-as-built-drawing/

https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/01/perbedaan-shop-drawing-dan-as- built-

drawing.html https://www.mbizmarket.co.id/news/apa-itu-shop-drawing/

Anda mungkin juga menyukai