DISUSUN OLEH
DOSEN PENGAMPU
EKO WAHYUDI, S.T, M.T.
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kelancaran sehingga proses penyusunan Perancangan ini dapat saya
selesaikan dengan baik.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak terutama Bapak
Eko Wahyudi, S.T, M.T sebagai dosen mata kuliah Perancangan Arsitektur IV
yang telah membantu dalam pembuatan serta penyusunan Perancangan ini, Saya
harapkan Perancangan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan Arsitektur dan
bisa menjadi bahan pembelajaran di dunia pendidikan Arsitektur.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB IV KONSEP PERANCANGAN ........................................................ 33
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Identifikasi Masalah
1.5 Tujuan
1.6 Sasaran
a. Bangunan 8 Lantai
b. Perancangan Rumah Susun Komersil
c. Bangunan yang mengusung konsep Arsitektur Modern yang di
tekankan pada fasade bangunan.
d. Rusun yang berfungsi sebagai hunian/tempat tinggal
e. Luas lahan 1 hektar
f. KDB ≤ 60%
g. GSB 15 Meter Dari As Jalan
2
h. Potensi site Site ini terletak pada jalur
utama menuju kota
Site ini terletak pada daerah
Strategis/berkembang
Site ini berada pada jalur
mayoritas-listrik
PLN,TELKOM dan PDAM
Tabel 1.1
Batasan Perancangan
Sumber : Penulis.2018
3
BAB II
STUDI PUSTAKA
- Rumah Susun Umum adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam
suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara
fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-
satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,
terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda
bersama, dan tanah bersama.
- Rumah Susun Umum adalah Rumah susun umum adalah rumah susun yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah.
- Rumah Susun Negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga, serta penunjang
pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri.
4
- Satuan Rumah Susun yang selanjutnya di sebut dengan sarusun adalah unit
rumah susun yang tujuan utamanya digunakan secara terpisah dengan fungsi
utama sebagai tempat hunian dan mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.
- Tanah Bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang
digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri
rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin mendirikan
bangunan.
- Bagian Bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah
untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah
susun.
- Benda bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun
melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian
bersama.
Di dalam sebuah rumah susun selain bangunan juga terdiri dari Pemilik,
Penghuni, Pengelola, Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun dengan
pengertian sebagai berikut :
- Penghuni adalah orang yang menempati sarusun, baik sebagai pemilik maupun
bukan pemilik. - Pengelola adalah suatu badan hukum yang bertugas untuk
mengelola rumah susun.
5
2.1.1 Rumah Susun Menurut peruntukan
6
Menurut Surat keputusan menteri Negara Perumahan Rakyat No. 02/KPTS/1993 ,
Rumah Susun Sederhana yaitu dengan tipe : T-12, T-15, T-18 , T-21. Berdasarkan
pada golongan pendapatan penghuni serta luasan satuan unit rumah susun, rumah
susun di Indonesia dibagi menjadi (Kantor menneg Perumahan Rakyat , 1986):
b) Rumah susun menengah , rumah susun dengan luas satuan 36-54 m2. Kadang
dilengkapi dengan perlengkapan mekanikal dan elektrikal tergantung dari konsep
dan tujuan pembangunannya . rumah susun ini diperuntukkan bagi mayarakat
golongan bepenghasilan menengah .
Menurut John Mascai dalam “Housing” (1980, hal 225-226), Rumah susun
dibedakan menjadi :
7
a. Rumah susun dengan ketinggian sampai dengan 4 lantai (low rise) . Rumah
susun ini menggunakan tangga konvensional sebagai alat transportasi vertikal .
b. Rumah susun dengan ketinggian 5-8 lantai (medium rise). Rumah susun ini
sudah menggunakan escalator sebagai alat transportasi vertical .
c. Rumah susun dengan ketinggian lebih dari 8 lantai (high rise). Rumah susun ini
menggunakan elevator sebagai alat transportasi vertikal.
a) Rumah susun yang dijual (Rusunami) Unit satuan menjadi milik penghuni
dengan sertifikat hak milik.
b) Rumah susun yang disewakan (Rusunawa) Unit satuan hanya untuk disewakan.
Penghuni dapat kontrak untuk bebrapa tahun, setelah masa kontrak habis dapat
diperpanjang atau tidak. Sistem pembayaran bisa perbulan atau pertahun sesuai
perjanjian.
d) Rumah susun sewa beli. Penghuni bisa membeli dengan membayar sewa
bulanan sampai sejumlah harga jual.
e) Rumah susun beli kecil. Penghuni dapat membeli dapat mencicil perbulan
hingga lunas.
8
2.1.4 Rumah susun menurut bentukannya
c) Gabungan antara slab dan memanjang secara vertikal. Bentuk ini ada dua
macam, yaitu bentuk slab yang digabung dengan bentuk tower dan bentuk terrace.
9
2.1.6 Kriteria khusus rumah susun
b. Masa bangunan simetri ganda, rasio panjang lebar (L/B) < 3, hindari bentuk
denah yang mengakibatkan puntiran pada bangunan.
c. Jika terpaksa denah terlalu panjang atai tidak simetris, pasang dilatasi bila
dianggap perlu.
d. Lantai dasar dipergunakan untuk fasilitas sosial (fasos) Fasek, Fasum, antara
lain : Ruang Unit Usaha, ruang Pengelola, ruang bersama, ruang penitipan anak,
ruang mekanikan elektrikal, prasarana dan sarana lannya antara lain penampungan
sampah / kotoran.
e. Lantai satu dan lantai berikutnya diperuntukkan sebagai hunian yang satu
huniannya terdiri atas 1 ruang duduk, 2 kamar tidur, 1 km/wc dan ruang service
(dapur dan cuci) dengan total luas per unit 30 m2
f. Luas sirkulasi, utilitas dan ruang2 bersama maksimum 30% dari total luas lantai
bangunan.
g. Denah unit rusuna bertingkat tinggi harus fungsional, efisien dengan sedapat
mungkin tidak menggunakan balok anak, dan memenuhi persyaratan penghawaan
dan pencahayaan.
j. Sistem konstruksi rusuna bertingkat tinggi harus lebih baik, dari segi kualitas,
kecepatan, dan ekonomis (seperti sistem formwork, dan sistem pracetak)
dibanding sistem konvensional.
10
k. Dinding luar rusuna bertingkat tinggi menggunakan beton pracetak sedangkan
dinding pembatas antar unit/sarusun menggunakan beton ringan, sehingga beban
struktur dapat lebih ringan dan menghemat biaya pembangunan.
p. Penutup meja dapur dan dinding meja dapur menggunakan keramik. Tinggi
maksimum pasangan keramik dinding meja dapur adalah 0.60 meter dari level
meja dapur
q. Elevasi KM/WC dinaikkan terhadap elevasi ruang unit hunian, hal ini berkaitan
dengan mekanikal-elektrikal untuk menghindari sparing air bekas dan kotor
menembus pelat lantai
r. Material kusen pintu dan jendela menggunakan bahan allumunium ukuran 3x7
cm, kusen harus tahan bocor dan diperhitungkan agar tahan terhadap tekanan
angin. Pemasangan kusen mengacu pada sisi dinding luar, khusus untuk kusen
yang terkena langsung air hujan harus ditambahkan detail mengenai penggunaan
sealant
11
u. Ruang-ruang mekanikal dan elektrikal harus dirancang secara terintegrasi dan
efisien, dengan sistem yang dibuat seefektif mungkin (misalnya : sistem plumbing
dibuat dengan sistem positive suction untuk menjamin efektivitas sistem).
A. Fasilitas Lingkungan
1. memberi rasa aman, ketenangan hidup, kenyamanan dan sesuai dengan budaya
setempat;
2. menumbuhkan rasa memiliki dan merubah kebiasaan yang tidak sesuai dengan
gaya hidup di rumah susun;
4. menunjang fungsi-fungsi aktivitas menghuni yang paling pokok baik dan segi
besaran maupun jenisnya sesuai dengan keadaan lingkungan yang ada;
12
B. Fasilitas Niaga
C. Fasilitas Pendidikan
D. Fasilitas Kesehatan
fasilitas yang dimaksud untuk menunjang kesehatan penduduk dan berfungsi pula
untuk mengendalikan perkembangan atau pertumbuhan penduduk.
E. Fasilitas Peribadatan
fasilitas yang dapat dipergunakan untuk kepentingan pelayanan umum, yaitu pos
hansip, balai pertemuan, kantor RT dan RW, pos polisi, pos pemadam kebakaran,
kantor pos pembantu, gedung serba guna, kantor kelurahan.
ruang terbuka yang direncanakan dengan suatu tujuan atau maksud tertentu,
mencakup kualitas ruang yang dikehendaki dan fungsi ruang yang dikehendaki.
Dalam hal ini tidak termasuk ruang terbuka sebagai sisa ruang dan kelompok
bangunan yang direncanakan.
13
H. Fasilitas Di Ruang terbuka
setiap macam ruang dan penggunaan ruang di luar bangunan, seperti taman, jalan,
pedestarian, jalur hijau, lapangan bermain, lapangan olah raga dan parkir.
2. Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan dapat pada
jenjang Kepala Dinas Tata teknis setempat adalah:
a. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
b. Jarak Bebas
c. Transfer KLB <10% di dalam satu blok
d. GSB pada site ini tergantung lebar jalan yang berada di depan site tersebut
e. Buillding Covering ≤ 60%
14
2.3 Arsitektur Modern
2. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi yang
diterapkan pada bangunan.
3. Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yg dihasilkan dari alam
pemikiran modern yang dicirikan dengan sikap mental yang selalu menyisipkan
hal-hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti dari tradisi dan
segala bentuk pranatanya.
4. Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik
& estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
15
fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi dan perulangan
yang monoton merupakan ciri arsitektur modern.
3. Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal aliran kubisme dan abstrak
yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, akan tetapi memiliki bentuk dasar segi
empat.
4. Memperlihatkan konstruksi.
5. Pemakaian bahan pabrik atau industrial yang diperlihatkan secara jujur dan
tidak diberi ornamen.
6. Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal.
7. Konsep open plan, yaitu konsep yang membagi dalam bentuk elemen-elemen
struktur primer dan sekunder. Open plan bertujuan untuk mendapatkan
fleksibilitas dan variasi di dalam bangunan.(Tanudjaja, 1997)
Selain itu, arsitektur modern juga memiliki 3 karakteristik yaitu ideologi, langgam
serta gagasan desain. Karakteristik ideologi dari arsitektur modern antara lain:
16
5. Pemecahan problema secara holistik dan upaya pengembangan desain yang
komprehensif.
Karakteristik langgam pada arsitektur modern terdiri dari beberapa hal, antara
lain:
7. Nilai estetika terdiri dari estetika mesin, sirkulasi, mekanikal, teknologi dan
struktur.
Karakteristik gagasan desain pada arsitektur modern juga terdiri dari beberapa hal,
antara lain:
2. Pemilihan fungsional.
17
5. Komposisi asimetris dan regularitas.
Sebuah bangunan modern harus setia pada dirinya sendiri, dalam bentuk
yang tembus pandang dan bersih dari hal-hal yang tidak diperlukan sehingga
dapat menyesuaikan dengan dunia mekanis dan pengangkutan yang cepat.(Wahid
& Alamsyah, 2013) Semboyan “Machine for Living” yang ditegaskan oleh Le
Corbusier memberikan pandangan bahwa dunia bangunan harus memiliki sifat
yang efisiensi, rendemen, ekonomi dan harus mencapai semaksimum mungkin
seperti dalam perekayasaan setiap mesin.
18
dan rasio, menggunakan teknologi baru dan aspek struktur serta fungsi yang
dominan. Nilai estetika mendapat interpretasi atau pandangan baru dengan
mengutamakan ekspresi sistem bangunan, struktur dan fungsi bangunan tersebut.
19
arsitektur modern, bentuk mengikuti fungsi yang ada di dalamnya. Ruang-ruang
yang bersih serta didominasi elemen tembus pandang meruapakan salah satu
perwujudan dari konsep arsitektur modern.
20
komposisi yang seimbang antara kepadatan serta rongga dan padat maupun ringan
melalui palikasi penataan dan penggunaan material.
21
BAB III
DATA DAN ANALISA
3.1 Data
3.1.1 Data Eksternal
A. Peta Lokasi
Gambar 3.1
Peta Indonesia
Sumber : Searching Google.2018
Gambar 3.2
Peta Kalimantan Utara
Sumber : Searching Google.2018
22
Gambar 3.3
Peta Kabupaten Bulungan
Sumber : Searching Google.2018
B. Data Site
Kawasan terpilih untuk pembangunan Rumah Susun di Kabupaten Bulungan
terletak di kecamatan Tanjung Selor. Berdasarkan RTRW Kabupaten Bulungan.
Untuk menentukan lokasi tapak, kriteria yang digunakan ialah pembagian wilayah
tata guna lahan. Dari pembagian lahan tersebut ditemukan site yang terletak di
Poros jalan Bumi rahayu km 9 dengan batas – batas sebagai berikut :
23
U
Gambar 3.4
Lokasi site
Sumber : Penyusun.2018
24
3.1.2 Data Internal
A. Data Pengguna
A. ZONA HUNIAN
Aktifitas
1. Beristirahat
2. berkumpul dengan keluarga
3. Aktivitas mencuci
4. Aktivitas Jemur
5. Memasak
6. Makan
B. ZONA PENGELOLA
1. Pengelolaan
2. Pemeliharaan
3. Peralatan
4. Keamanan dan parkir
5. Service
6. Menyiapkan peralatan
7. Memasak
8. Mencuci piring
25
9. transaksi
10. memilih barang
11. makan/minum
12. Pembayaran
C. ZONA KEGIATAN PUBLIK
1. Bermain
2. Olahraga
3. Duduk bersantai
4. Bertamu sesama Penghuni
5. Berkumpul dengan tetangga
6. Arisan, syukuran, ddl
7. Bertamu dengan penghuni rusun
D. ZONA PARKIR
1. Parkir Penghuni
2. Parkir Pengelola
3. Parkir Tamu
Tabel 3.1
Data Aktifitas Pelaku Perzona
Sumber : Hasil Survey.2018
26
3.2 Analisa Eksternal
3.2.1 Site
A. Orientasi Matahari
Kondisi tapak yang menghadap utara menyebabkan sisi kanan dan sisi kiri
bangunan nantinya akan terkena biasan matahari yang cukup banyak. Dapat
disimpulkan potensi serta kendala yang terdapat pada site :
Gambar 3.5
Analisa Orientasi Matahari
Sumber : Penyusun.2018
Potensi :
1. Terdapat banyak ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan
2. Banyak terdapat vegetasi pada site
Kendala :
27
No Alternatif Desain
1. Menempatkan ruangan yang bersifat servce pada sisi kiri dan kanan
bangununan,yang berpotensi terkena biasan matahari langsung
2. Menanam vegetasi sebagai upaya pembayangan sinar matahari agar tidak
langsung terbias ke pada badan bangunan
3. Menerapkan sunshading pada jendela yang berpotensi mendapatkan biasan
matahari langsung
Tabel 3.2
Analisa Orientasi Matahari
Sumber : Hasil Analisa.2018
B. Kebisingan
Gambar 3.6
Analisa Kebisingan
Sumber : Penyusun.2018
28
Yang memiliki tingkat kebisingan yang cukup tinggi,berasal dari bunyi yang
dihasilkan oleh mobil dan motor yang melewati site ini. Dari pertimbangan
tersebut, dapat diputuskan beberapa alternatif dari analisa :
No Alternatif
1. Menanam vegetasi sebagai peredam kebisingan
2. Sebisa mungkin meletakan ruangan yang bersifat private jauh dari sumber
kebisingan
Tabel 3.3
Analisa Kebisingan
Sumber : Hasil Analisa.2018
C. View
Gambar 3.7
Analisa View
Sumber : Penyusun.2018
29
Jadi, tapak ini memiliki arah peningkatan mutu view yaitu sebelah utara, timur
dan barat tapak,rumah penduduk dan jalan.
No Alternatif
1. Menanam vegetasi sebagai penghias agar memandang kedalam dan keluar
tapak terasa nyaman
2. Memberi sentuhan air sebagai unsur pelembut pada tapak
Tabel 3.4
Analisa View
Sumber : Hasil Analisa.2018
30
3.2.2 Tata Zona
Gambar 3.8
Analisa Tata Zona
Sumber : Penyusun.2018
31
3.3 Analisa Internal
3.3.1 Besaran Ruang
32
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
Massa bangunan diadaptasi oleh bentukan persegi panjang yang selanjutnya akan
di lakukan pengurangan pada massa ini. Bentukan ini mungkin simple akan tetapi
sesuai dengan konsep Modern yang mengutamakan fungsi daripada bentukan.
33
Pengurangan massa kedua dilakukan pemotongan pada dua sisi pada
bagian tengah massa bangunan
Gambar 4.1
Gambaran Massa Bangunan
Sumber : Penyusun.2018
34
4.2 Konsep Struktur Bangunan
Penggunaan sistem struktur pada bangunan high rise adalah sistem kombinasi
rangka kaku (rigid frame) dengan penataan kolom dan balok secara grid atau
sesuai bentukan rancangan denah.
Struktur rangka kaku merupakan struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan
elemen kaku horizontal diatas elemen kaku vertikal. Elemen kaku horizontal
(balok) sering disebut juga elemen lentur, yaitu memikul beban yang bekerja
secara transveral dari panjang nya dan mentranfser bebam tersebut ke kolom
vertikal yang menumpunya.
Gambar 4.2
Konsep Struktur Rigid Frame
Sumber : Penyusun.2018
Kolom di bebani secara aksial oleh balok, kemudian mentransfer beban tersebut
ke tanah. Kolom yang memikul balok tidak melentur atau melendut karena kolom
pada umumnya mengalami gaya tekan aksial saja.
35
Gambar 4.3
Konsep Struktur Rigid Frame
Sumber : Penyusun.2018
Rigid frame secara umum memilik struktur rangka yang terdiri dari perpaduan
antara kolom dan balok yang saling mengunci. Pada bangunan tinggi, inti
bangunan atau biasa disebut core merupakan inti bangunan itu sendiri. Core yang
didalamnya meliputi utilitas bangunan seperti lift, tangga darurat dan utilitas
lainnya.
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perancangan Rumah Susun ini merupakan tugas besar dari mata kuliah
Perancangan Arsitektur IV. Yang merupakan mata kuliah lanjutan dari
Perancangan Arsitektur III. Dalam perancangan ini, diminta untuk merancang
Rumah susun dengan batasan minimal 8 (delapan) lantai, serta berbagai macam
alur/pola sebagai konsep perancangan. Antara lain :
1. Survey
2. Pengumpulan Data
3. Studi Lapangan
4. Analisa
5. Pra-Desain
6. Desain Akhir
Berdasarkan konsep yang telah dibuat dari awal hingga akhir, maka penulis
dapat mengambil keputusan/kesimpulan bahwa Perancangan Rumah Susun ini
merupakan upaya pembelajaran di dunia Pendidikan Arsitektur serta sebagai
syarat tugas besar Perancangan Arsitektur IV.
37
DAFTAR PUSTAKA
38