Dosen Pengampuh:
Oleh: Andi Arham
Eko Wahyudi, S.T., M.T.
BAB I
1.1 1.2
Latar Identifikasi
Belakang Masalah
1.3 1.8
Rumusan Kerangka
Masalah Alur Pikir
Terbentuknya Kapolda Kalimantan Utara di Tanjung Selor yang nantinya membutuhkan banyak
personel dari setiap personel tersebut tentunya membutuhkan sebuah hunian baik untuk
ditinggali oleh diri sendiri maupun dengan keluarga
Sebagai daerah yang beriklim tropis tentunya harus memaksimalkan pemanfaatan kondisi
lingkungan agar lingkungan setempat tidak menjadi penghalang namun dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin
Kebutuhan hunian yang banyak dengan lahan yang sempit dapat dibangun sebuah hunian rumah
susun dengan konsep arsitektur tropis agar dapat memanfaatkan lahan yang terbatas serta iklim
setempat
1.2 identifikasi masalah
Pemanfaatan lahan yang terbatas untuk banyak hunian dengan penerapan rumah susun
Gubahan Desain
Tor Data Zoning Pradesain
Massa
Analisa External:
Matahari,
Orientasi, View,
pencapaian,dll.
Feed Back
a. Menurut Peruntukan
Berdasarkan pada golongan pendapatan penghuni serta luasan satuan unit rumah susun, rumah
susun di Indonesia dibagi menjadi (Kantor menneg Perumahan Rakyat , 1986):
Rumah susun sederhana , yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan sederhana atau rendah . Luas
satuan rumah antara 21-36 m2 , tanpa perlengkapan mekanikal dan elektrikal.
Rumah susun menengah , rumah susun dengan luas satuan 36-54 m2. Kadang dilengkapi dengan
perlengkapan mekanikal dan elektrikal tergantung dari konsep dan tujuan pembangunannya . rumah susun
ini diperuntukkan bagi mayarakat golongan bepenghasilan menengah .
Rumah Susun mewah , rumah susun bagi golongan berpenghasilan atas.Luas ruang , kualitas bangunan ,
perlengkapan bangunan tergantung dari konsep dan tujuan pembangunannya . dengan beberapa fasilitas
lengkap dan status kepemilikan tertentu. Rumah susun mewah ini disebut juga kondominium .
Golongan Penghasilan
Atas – menengah ( 15 jt – 18 jt )
Atas – Bawah ( 10 jt – 15 jt )
Menengah – menengah ( 3 jt – 6 jt )
Rumah susun yang dijual (Rusunami) Unit satuan menjadi milik penghuni dengan sertifikat hak milik.
Rumah susun yang disewakan (Rusunawa) Unit satuan hanya untuk disewakan. Penghuni dapat
kontrak untuk bebrapa tahun, setelah masa kontrak habis dapat diperpanjang atau tidak. Sistem
pembayaran bisa perbulan atau pertahun sesuai perjanjian.
Rumah susun jual – beli. Biasanya pada peremajaan pemukiman kumuh. Pemilik tanah yang lama
akan mengganti rugi tanah yang satu, dua atau lebih unit satuan rumah sesuai dengan tanahnya. Itupun
masih diberi subsidi oleh pemerintah.
Rumah susun sewa beli. Penghuni bisa membeli dengan membayar sewa bulanan sampai sejumlah
harga jual.
Rumah susun beli kecil. Penghuni dapat membeli dapat mencicil perbulan hingga lunas.
c. Menurut Bentuknya
Curah Hujan Curah hujan tinggi ( langit Jarang terjadi hujan ( langit
berawan ) tidak berawan
2.2.2 Pengertian Arsitektur Tropis
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak
geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua iklim, yakni kemarau dan
penghujan. Pada musim kemarau suhu udara sangat tinggi dan sinar matahari memancar sangat panas. Dalam
kondisi ikim yang panas inilah muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan gedung maupun
rumah yang dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Daerah dengan iklim tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis kering, sebagai
contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya, serta daerah dengan iklim tropis lembab,
yang terdapat pada sebagian besar negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, walaupun untuk beberapa daerah di
Indonesia, misalnya beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada kondisi tropis kering.
Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab ( Daerah Indonesia )
Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim
tropis lembab adalah, yaitu
a) Kenyamanan Thermal
Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi Usaha untuk mendapatkan kenyamana
thermal yang dirasakan oleh manusia bukan oleh thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas,
benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan memberikan aliran udara yang cukup dan membawa
oleh lingkungan dan benda-benda di sekitar panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas,
arsitekturnya. baik radiasi langsung matahari maupun dari
permukaan dalam yang panas.
Usaha untuk mendapatkan kenyamana Cara lain untuk memperkecil panas yang
thermal terutama adalah mengurangi perolehan masuk antara lain yaitu:
panas, memberikan aliran udara yang cukup dan •Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke
membawa panas keluar bangunan serta mencegah timur dan barat.
radiasi panas, baik radiasi langsung matahari •Melindungi dinding dengan alat peneduh.
maupun dari permukaan dalam yang panas.
Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan,
terutama untuk permukaan atap. Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang warna
gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperature permukaan naik. Sehingga
akan jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara
kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas yang besar
b) Aliran Udara Melalui Bangunan
Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar harus
mempertimbangkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya adalah pengupayaan pemikiran
penghawaan alami untuk memenuhi kebutuhan udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.
Kelancaran aliran/ sirkulasi udara pada suatu susunan Penerapan prinsip-prinsip tersebut pada perancangan
ruang bisa diperoleh dengan: fisik ruang mencakup:
1. Membuat lubang-lubang ventilasi pada bidang- 1. Pelubangan dan atau kisi-kisi pada langit-langit, yang
bidang yang saling berseberangan (cross ventilation), memungkinkan udara kotor dan kering bisa menerobos
2. Memanfaatkan perbedaan suhu pada masing-masing keluar ruangan secara vertikal,
ruang, karena udara akan mengalir dari daerah dengan 2. Adanya pori-pori pada atap, aplikasinya pada susunan
suhu rendah (yang mempunyai tekanan tinggi) genting yang masih mempunyai sela-sela.
kedaerah dengan suhu tinggi (yang mempunyai tekanan
rendah).
c. Penerangan Alami pada Siang Hari
Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari
di dalam bangunan. Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam
bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Cahaya
langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen :
1. Komponen langit.
2. Komponen refleksi luar
3. Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat
penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat
penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :
1. Luas dan posisi lubang cahaya.
2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.
BAB 3
3.2 3.3
Data Analisa
Internal
Internal
3.1 3.4
Data Analisa
External External
3.1 Data External
U
GSB : 11 Meter
Batasan Site :
Sebelah Selatan Lokasi Yaitu Tanah Kosong
SIT
Sebelah Utara Lokasi yaitu jalan poros dan
E
berseblahan dengan gedung kapolda Kaltara
Sebelah Timur Lokasi yaitu Pemukiman Penduduk
Sebelah Barat Lokasi yaitu Ladang
Kantor Pengelola
Taman Bermain
Tempat Parkir
Ruang Service
Unit Couple
Unit Family
Ruang
Unit Single
Musholla
Pos Jaga
Tangga
Lobby
Keterangan:
Unit Single x tl tl tl L L L tl L x x L : Berhubungan
Unit Couple tl x tl tl L L L tl L x x
tl : Berhubungan Tidak Langsung
Unit Family tl tl x tl L L L tl L x x
Kantor Pengelola tl tl tl x tl L L L L L x x : Tidak Berhubungan
Tangga L L L tl x L L L x x x
Lobby L L L L L x L tl L x Tl
Musholla L L L tl L L x tl x x x
Ruang Service tl tl tl L L tl tl x x x x
Tempat Parkir L L L L tl L x x x L L
Pos Jaga x x x L x x x x L x L
Taman Bermain x x x x x tl x x L L x
Hubungan Ruang Secara Makro
3.4 Analisa External
3.4.1 Analisa Pencapaian
Ket: + View Bagus bagus keluar maka akan di berikan vegetasi dan
++ View Sangat Bagus
taman pada area ini.
- View Kurang Bagus
3.4.3 Analisa Matahari
KONSEP
PERANCANGAN
Konsep Gubahan Massa
Penambahan Penambahan
Penggabungan Bentuk
Konsep Tapak
3.3.2 Besaran Ruang
R. Tamu 1 6 m2
R. Tidur 1 9 m2
.... Unit @ 1 Orang
Unit Single
KM 1 2 m2
Dapur 1 5 m2
Sirkulasi 5 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
R. Tamu 1 6 m2
R. Tidur Utama 1 9 m2
R.Tidur Anak 1 6 m2
KM 1 4 m2
Dapur 1 5 m2
Sirkulasi 6 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
R. Tamu 1 4 m2
R. Tidur Utama 1 9 m2
R. Tidur Anak 2 5 m2
KM 1 4 m2
Dapur 1 5 m2
Sirkulasi 3 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
R. Tamu 1 6 m2
R. Tidur 1 9 m2
WC 1 5 m2
-
Ruang Pengelola
Ruang Kerja 1 9 m2
Ruang Petugas 1 9 m2
Sirkulasi m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
Tangga 7 m2
R. Elektrikal 8 1 m2
-
Zona Service R. Sanitasi 8 1 m2
Bak Penampungan 8 5 m2
Sirkulasi 2 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
Tangga 21 m2
R. Elektrikal 8 1 m2
-
Zona Service R. Sanitasi 8 1 m2
Bak Penampungan 3 5 m2
Sirkulasi 2 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
Ruang Jaga 1 4 m2
Teras 1 2 m2 -
Pos Jaga
Toilet 1 1,2 m2
Sirkulasi 2 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
Area Sholat 1 4 m2
Serambi 1 2 m2
Toilet 4 1,2 m2
-
Musholla
Tempat Wudhu 2 m2
Mihrab 1 6 m2
Gudang 1 6 m2
Sirkulasi 2 m2
Total
Jenis Ruangan Nama Ruang Jumlah Luas Kapasitas Total
Taman Bermain 1 4 m2
Parkir Mobil 1 10 m2
Sirkulasi 2 m2
Total
3.3.3 Hubungan Antar Ruang
Kantor Pengelola
Taman Bermain
Tempat Parkir
Ruang Service
Unit Couple
Unit Family
Ruang
Unit Single
Musholla
Pos Jaga
Tangga
Lobby
Unit Single x tl tl tl L L L tl L x x
Unit Couple tl x tl tl L L L tl L x x
Unit Family tl tl x tl L L L tl L x x
Kantor Pengelola tl tl tl x tl L L L L L x
Tangga L L L tl x L L L x x x
Lobby L L L L L x L tl L x Tl
Musholla L L L tl L L x tl x x x
Ruang Service tl tl tl L L tl tl x x x x
Tempat Parkir L L L L tl L x x x L L
Pos Jaga x x x L x x x x L x L
Taman Bermain x x x x x tl x x L L x