Anda di halaman 1dari 19

PERUMAHAN

PERUMAHAN
 Perumahan seringkali dipertanyakan perbedaannya
terhadap permukiman. Namun secara riil, perumahan
adalah permukiman, dan permukiman adalah perumahan.
Kalau toh ada perbedaan, yakni bahwa perumahan bisa
berbentuk kata tunggal RUMAH, sedangkan
permukiman, bentuk tunggalnyapun disebut sebagai
RUMAH, bukan mukim. Namun secara jama, perumahan
adalah kelompok tempat tinggal beserta fasilitasnya, dan
demikian juga dengan permukiman. Definisi berikut ini,
yang sering dipergunakan, pada dasarnya tidak ada
bedanya :
Perumahan
 Adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi


dengan prasarana dan sarana lingkungan.

Permukiman
 Adalah bagian dari lingkungan hidup, baik yang berupa

kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai


lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
 perumahan terbagi menjadi pembahasan tentang :
 Kapling
 Rumah sebagai bangunan tunggal
 Kawasan perumahan
 Kapling
 Data-data tentang kapling hanya bisa diperoleh di
Badan Pertanahan Nasional (BPN). Itupun harus
melalui persyaratan tertentu. Umumnya pete-peta
yang memuat kapling, mempunyai skala 1 : 1000,
atau lebih detail, yang disebut sebagai peta garis.
 Pendataan kapling dilakukan dengan pengukuran,
gambar berikut adalah contoh gambar pengukuran
kapling, dan contoh posisi kapling terhadap jalan.
Kapling yang baik adalah yang mempunyai
persyaratan :
 bentuk yang teratur

 langsung berhubungan dengan jalan

 ukurannya cukup

 bisa diakses kendaraan roda 4


Sedangkan ukuran kapling tergantung kepada
peruntukannya. Secara umum, ukuran kapling
terbagi atas tiga macam, yakni :
 Kapling Besar : 500 – dst

 Kapling Sedang : 300 – 500


 Kapling Kecil : 100 – 200
 Dalam berbagai dokumen perencanaan kota
dikenal istilah Kasiba, yakni Kapling Siap Bangun
(KSB) , adalah persil rumah dengan batas-batas
yang jelas dan harganya terjangkau oleh
masyarakat yang berpenghasilan rendah, dimana
telah disiapkan untuk siap dibangun rumah, yang
selanjutnya penghuni akan membangun rumahnya
sendiri.
 Rumah
 Rumah sebagai obyek tunggal mempunyai beberapa
kualifikasi teknis yang peristilahnya sering dipergunakan,
yakni :
 Rumah Sangat Sederhana (RSS)
 Adalah tempat kediaman yang pada awalnya dibangun
dengan bahan bangunan berkualitas sangat sederhana dan
harganya terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan
rendah, yang selanjutnya penghuni secara bertahap akan
menyempurnakannya sesuai kemampuannya.
Rumah Sederhana Tidak Bersusun
Adalah tempat kediaman yang layak huni dan harganya
terjangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah
dan sedang.
b.1. Rumah Lengkap
Adalah tempat kediaman yang terdiri dari satu lantai yang
memenuhi kriteria :
 Luas bangunan minimum 36 m2 dan maksimum 70 m2

 Luas persil minimum 50 m2 dan maksimum 200 m2


Rumah Susun
 Adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun

dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-


bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam
arah horizontal maupun vertikal dan merupakan
satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki
dan digunakan secara terpisah, terutama untuk
tempattempat hunian, yang dilengkapi dengan
bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
Rumah Sewa
 Adalah rumah yang disediakan untuk ditempati

orang lain baik perorangan, perkeluarga atau


berkelompok dalam angka tertentu dengan imbalan
uang berdasarkan perjanjian.
Koefisien Dasar Bangunan
 penetapan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dilakukan untuk

menkontrol kepadatan bangunan disuat kawasan. Peristilahan yang ada


adalah :
 Koefisien Dasar Bangunan : Bangunan Coverage

 Koefisien Lantai Bangunan : Floor Area Ratio

 Tapak: Site

 K D B : Koefisien Dasar Bangunan


 K L B: Koefisien Lantai Bangunan

 N : Jumalah Tingkat

 AL : Luas Lahan
 AF : Luas Dasar Bangunan
b.Kepadatan Penghuni
Kepadatan penghuni ditentukan dari kebutuhan luas lantai
bagi setiap orang dan jumlah orang per hektar.
Kebutuhan Luas Lantai bagi Setiap Orang. Kebutuhan luas
lantai bagi setiap orang yang terdiri dari lantai untuk
hunian dan 20% dari luas lantai untuk keperluan lalu
lintas.
Kebutuhan, 2 m 2
luas lantai untuk satu orang :
 6 m 2 + ( 20 % x 6 m 2 ) = 7
Istilah - istilah yang sering dipergunakan dalam
program penataan bangunan adalah :

 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (disingkat RTBL)


adalah Kegiatan Perencanaan tata bangunan dan lingkungan
meliputi penyusunan RTBL (urban-design guidelines) dan
RTB (building design).
 Keduanya berperan sebagai perangakat kendali yang
diperlukan untuk memandu pembangunan kota secara fisik
tiga dimensional, dan merupakan tindak lanjut dari rencana
detail tata ruang kota (RDTRK) sebagai upaya mengendalikan
konsisitensi pemenuhan persyratan yang diatur dalam RDTRK
dan menjadi pedoman penyusunan rencana teknik bangunan
(RTB) untuk dipakai dalam proses perijinan bangunan.
 Sistem Preservasi :
Mempugar dan mempertahankan suatu bangunan (bersejarah) dan
atau suatu situs sebagaimana aslinya serta menjaga terhadap proses
kerusakan fisik.

 Sistem Revitalisais :
Melestarikan suatu bangunan dan atau kawasan tertentu kepada
bentuk dan fungsi semula.
Tema utamanya ialah menghidupkan kembali suasana kawasan
seperti ynag pernah ada pada kawasan yang bersangkutan.
Dimungkinan adanya penunjang kegiatan baru hingga perannya
menjadi penting/vital kembali.
 Sistem konservasi :
 Mengembalikan suatu bangunan kepada penampilan
dan bentuk awalnya, namun masih dimungkinkan
fungsinya berubah.
 Sistem Peremajaan Kota (UrbanRenewal)
 Meremajakan fisik dan merubah fisik atau intensitas
pemanfaatan lahan dan bangunan-bangunan pada
kawasan perkotaan (biasanya sebagai akibat yang sulit
dihindari karena perubahan sosial-ekonomi yang
cukup kuat).
Sistem pengembangan Baru (new Development) :
 Pembangunan baru (bentuk dan fungsi bangunan)

 Sistem Penaggulangan Bencana :

Sebagai perwujudan upaya tertib dan keselamatan


bangunan diterapkan pada kawasan rawan bencana
(kebakaran, gempa, tanah, longsor banjir,
badai/angin,erosi air sungai /laut).
Perencanaan Perumahan
 Perbandingan penggunaan lahan ditentukan 60 % dari luas total lantai
bangunan harus disediakan sebagai halaman terbuka pada lahan yang
bersangkutan.
Pembangunan rumah sedrhana
 Pembangunan rumah sewa sederhana

 Pembangunan rumah sederhana

Perbaikan kampung dan lingkungan pasar


- Perbaikan kampung
- Perbaikan rumah sederhana
Peremajaan dan pengembangan pemukiman kota
- Penataan kembali tanah/ konsolidasi tanah
- Guideland development

Anda mungkin juga menyukai