TIM PENYUSUN
YEDDID YONATAN EKA DARMA, S.T., M.S.
CHAIRUL ANAM, ST.,M.T.
RANCANGAN BUKU AJAR TEORI PENDUKUNG
Buku Ajar
CAD 2 (Computer Aided Design)
Disusun Oleh :
YEDDID YONATAN EKA DARMA, S.T., M.S.
CHAIRUL ANAM, S.T., M.T.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta
rahmatnya dan dengan didorong oleh keinginan yang luhur dalam menyumbangkan
pikiran dalam proses pengembangan dunia pendidikan, terutama dalam bidang proses
mechanical design product dengan media komputer, penulis mendapat kesempatan
dalam menyusun sebuah buku ajar yang berkonsentrasi di bidang Computer Aided
Design 2 (CAD 2).
Buku ajar CAD 2 ini ditulis secara sederhana agar dapat dengan mudah dipahami
oleh mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Disamping itu penulisan
buku ini didasarkan atas pustaka yang ada, rencana pembelajaran semester (RPS) dan
ditunjang oleh pengalaman penulis, baik dalam proses design menggunakan software
AutoCad maupun Solidwork. Sehingga pengungkapan masalah didalam buku ajar ini
berdasarkan pada pengalaman tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan buku ajar ini, penulis menyadari atas adanya
kekurangan didalam buku ajar ini, sehingga dalam proses kedepannya, buku ajar ini
dapat disempurnakan. Kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan guna
memberikan masukan dalam penyempurnaan buku ini.
Demikian buku ajar dengan tajuk Computer Aided Design 2 (CAD 2) ini disusun
semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN COVER .................................................................................. 1
COVER BUKU ............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR .................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................ 4
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... 5
DAFTAR TABEL ........................................................................................ 6
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 47
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Pohon Kelapa ............................................................................ 5
Gambar 2.2 Penyadap Gula Kelapa .............................................................. 6
Gambar 2.3 Gula Merah ............................................................................... 8
Gambar 2.4 Mesin Pengaduk Gula Merah ................................................... 8
Gambar 2.5 Motor Listrk .............................................................................. 11
Gambar 2.6 Diagram Pemilihan Sabuk V .................................................... 13
Gambar 2.7 Kontruksi Dan Ukuran Penampang Sabuk V ........................... 14
Gambar 2.8 Perhitungan Keliling Sabuk ...................................................... 16
Gambar 2.9 Poros ......................................................................................... 17
Gambar 2.10 Perjanjian Tanda ..................................................................... 19
Gambar 2.11 gaya beban merata pada poros ................................................ 20
Gambar 2.12 gaya beban merata pada poros ................................................ 20
Gambar 2.13 potongan 1 .............................................................................. 21
Gambar 2.14 diagram benda bebas.............................................................. 21
Gambar 2.15 potongan II .............................................................................. 21
Gambar 2.16 Uji Tarik.................................................................................. 22
Gambar 2.17 Gear Box ................................................................................. 24
Gambar 2.18 Bantalan Bantalan ................................................................... 25
Gambar 2.19 Pengaduk Gula Merah ............................................................ 26
Gambar 3.20 Mesin Pengaduk Gula Merah ................................................. 27
Gambar 3.21 Flowchart............................................................................... 30
Gambar 4.22 Gaya beban merata pada poros ............................................... 37
Gambar 4.23 Gaya beban merata pada poros .............................................. 38
Gambar 4.24 potongan 1 ............................................................................. 38
Gambar 4.25 diagram benda bebas.............................................................. 40
Gambar 4.26 potongan II ............................................................................. 40
Gambar 4.27 Diagram bidang geser dan bidang momen ............................ 41
Gambar 4.28 Gear box ................................................................................ 43
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Faktor –Faktor Koreksi Daya Yang Akan Ditransmisikan ........... 12
Tabel 2.2 Diameter Pulley yang Diizinkan dan Dianjurkan.......................... 14
BAB I
GAMBAR TEKNIK & PERANCANGAN
Sebagai pendahuluan buku ajar Computer Aided Design 2 (CAD 2) ini, kita akan
memulainya dengan pembahasan mengenai dasar dari perancangan gambar 3 dimensi
yang di bantu dengan komputer (CAD 2). Dasar dari segala perancangan adalah
mengenai gambar teknik, di mana sebagai perancang kita tidak boleh melupakan atau
mengabaikan mengenai kaidah-kaidah di dalam gambar teknik, karena kaidah-kaidah
tersebut yang menuntun kita untuk mendapatkan hasil yang sesuai, sehingga gambar
yang kita design akhirnya bisa di produksi sebagai benda jadi atau biasa disebut dengan
engineering product.
Gambar 1.2 Proyeksi Sudut Pertama (Proyeksi Sistem Eropa). [G.Takeshi Sato, N.
Sugiarto H, 2000]
Benda yang tampak pada gambar 1.2a diletakkan di depan bidang-bidang
proyeksi seperti pada gambar 1.2b. Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut
garis penglihatan A, dan gambarnya adalah gambar pandangan depan. Tiap garis atau
tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang proyeksi. Pada gambar 1.2b
tampak juga proyeksi benda pada bidang bawah menurut arah B, menurut arah C pada
bidang proyeksi sebelah kanan, menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri,
menurut arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan. Jika
proyeksi-proyeksi, seperti pada gambar 1.2b, telah dibuat semuanya, hasilnya kurang
berguna, karena bidang-bidang proyeksinya disusun dalam tiga dimensi. Oleh karena
itu mereka harus disatukan dalam satu helai kertas gambar dua dimensi.
Bidang-bidang proyeksi dimisalkan merupakan sebuah peti seperti gambar 1.2b.
Sisi-sisi peti kemudian dibuka menurut gambar 1.2c sehingga semua sisi terletak pada
bidang vertikal.
Susunan gambar proyeksi harus demikian sehinggga dengan pandangan depan A
sebagai patokan, pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di
kanan, pandangan kanan D terletak di kiri, pandangan bawah E terletak di atas, dan
pandangan belakang F boleh ditempatkan disebelah kiri atau kanan. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.2d. Dalam gambar, garis-garis tepi, yaitu
garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan garis-garis proyeksi tidak
digambar.
Adapun lambang penggambaran proyeksi Eropa adalah sebagai berikut:
Gambar 1.3 Lambang Proyeksi Sistem Eropa. [G.Takeshi Sato, N. Sugiarto H, 2000]
Proyeksi Sistem Amerika
Benda yang akan digambar diletakkan dalam peti dengan sisi-sisi tembus
pandang sebagai bidang-bidang proyeksi, seperti pada gambar 1.4a. Pada tiap-tiap
bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan,
yang ditentukan oleh anak panah.
Gambar 1.4 Proyeksi Sudut Ketiga (Proyeksi Sistem Amerika). [G.Takeshi Sato, N.
Sugiarto H, 2000]
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-
pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi lainnya menurut
gambar 1.4a. Sisi-sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi depan menurut anak
panah gambar 1.4b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 1.4c. Dengan
pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakkkab diatas, pandangan
C dikiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di
bawah, dan pandangan belakang dapat diletakkan di kiri atau kanan. [Universitas
Negeri Yogyakarta, 2001].
Gambar 1.6 Contoh Hasil Akhir Gambar CAD 2 dengan Proyeksi Sistem Eropa
Gambar 1.7 Contoh Hasil Akhir Gambar CAD 2 dengan Proyeksi Sistem Amerika
BAB II
PENGENALAN SOFTWARE for DESIGN
Software design 3 dimensi yang di gunakan dalam buku ajar ini adalah
SolidWork dan AutoCad, sehingga pembahasan di dalam buku ajar ini hanya terkait
dengan kedua software design diatas.
Origin Muncul sebagai dua panah biru dan mewakili (0,0,0) yang disebut
sebagai koordinat model. Ketika sketsa aktif, asal sketsa muncul dalam
warna merah dan mewakili (0,0,0) yang disebut sebagai koordinat
sketsa. Anda bisa menambahkan dimensi dan hubungan ke asal model,
tetapi tidak ke asal sketsa.
Plane Disebut sebagai geometri konstruksi datar. Anda dapat menggunakan
Plane untuk menambahkan sketsa 2D, tampilan bagian dari model, atau
bidang netral dalam fitur konsep. Plane ini lebih dari satu bidang.
Axis Garis lurus yang digunakan untuk membuat model geometri, fitur, atau
pola. Anda dapat membuat poros dengan berbagai cara, termasuk
memotong dua bidang. Aplikasi Solidwork membuat sumbu sementara
secara implisit untuk setiap permukaan kerucut atau silinder dalam suatu
model sebagai acuan penggambaran, sehingga tanpa adanya fitur ini
penggambaran lubang atau kerucut tidak bisa di lakukan.
Face Batasan atau boundary yang membantu menentukan bentuk model atau
permukaan/surface. Face adalah area yang dapat dipilih (planar atau
nonplanar) dari model atau permukaan. Misalnya, rectangular solid
memiliki enam face.
Edge Lokasi di mana dua atau lebih, face yang berpotongan dan disatukan
digambar menjadi satu kesatuan. Kamu dapat memilih edge untuk
sketsa dan dimensi.
Vertex Titik di mana dua atau lebih, garis atau tepi yang berpotongan. Anda
dapat memilih simpul untuk sketsa dan dimensi.
Command Menu
Features
Features merupakan command menu yang digunakan untuk 3D Modeling yang
dapat digunakan setelah kita menggambar sketsa 2D di command menu sketch
Tabel 2.1 Windows function di command menu features
① Extruded Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D berdasarkan gambar 2D
atau sketsa ke satu atau dua arah sesuai plane yang kita rencanakan
semula.
② Revolved Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D dari sketsa object
berdasarkan garis sumbu putar.
③ Swept Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D dari sketsa object
sepanjang alur garis yang dibuat.
④ Lofted Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D diantara dua atau lebih
object gambar 2D.
⑤ Boundary Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D diantara 2 profil
object.
⑥ Extrude Cut
Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D ke satu atau 2 arah.
⑦ Hole Wizard
Digunakan untuk membuat lubang sesuai standart yang ada pada
bentuk solid 3D.
⑧ Revolved Cut
Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D dari sketsa object
berdasarkan garis sumbu putar.
⑨ Swept Cut
Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D dari sketsa object
sepanjang alur garis yang dibuat.
⑩ Lofted Cut
⑪ Boundary Cut
⑫ Fillet
⑬ Linier Pattern
⑮ Draft
⑯ Shell
⑰ Wrap
⑱ Intersect
⑲ Mirror
⑳ Reference Geometry
②① Curves
②② Instant3D
① Sketch
Digunakan untuk memulai kegiatan menggambar 2D.
② Smart Dimension
③ Line
Digunakan untuk membuat garis lurus.
④ Circle
Digunakan untuk menggambar lingkaran.
⑤ Spline
Digunakan untuk membuat garis lengkung bebas.
⑥ Plane
Digunakan untuk menambah Plane pada sketsa 3D. (Front plane,
Top plane and Right plane).
⑦ Rectangle
Digunakan untuk membuat gambar bentuk persegi.
⑧ Arc
Digunakan untuk membuat gambar bentuk busur lingkaran.
⑨ Ellipse
Digunakan untuk membuat gambar bentuk oval.
⑩ Text
Digunakan untuk membuat tulisan.
⑪ Slot
Digunakan untuk membuat gambar bentuk slot.
⑫ Polygon
Digunakan untuk membuat gambar 2D bentuk segitiga atau
bangun datar yang jumlah sudut nya lebih dari empat.
⑬ Fillet
Digunakan untuk membuat garis sudut menjadi radius atau
lengkung.
⑭ Point
Digunakan untuk menambahkan titik atau point pada gambar.
⑮ Trim Entities
Digunakan untuk memotong garis-garis yang berpotongan pada
gambar.
⑯Convert Entities
Digunakan untuk menduplicate gambar 2D pada bidang sisi object
3D.
⑰ Offset Entities
Digunakan untuk memberikan jarak gambar 2D yang di duplikat
dari sumber nya.
⑱ Mirror Entities
Digunakan untuk menggandakan gambar 2D dengan prinsip
cermin.
⑲ Sketch Pattern
Digunakan untuk menggandakan gambar 2D sesuai arah yang di
tentukan.
⑳ Move Entities
Digunakan untuk memindah posisi gambar 2D.
Surface
Surface merupakan command menu yang digunakan untuk penggambaran
Surface atau permukaan.
Tabel 2.3 Windows function di command menu surface
① Extruded Surface
Berfungsi untuk membuat lapisan tipis dari sketch yang terbuka
atau tertutup.
② Revolved Surface
③ Swept Surface
Berfungsi untuk membuat lapisan tipis dengan cara menambahkan
sketch bantuan sebagai alur atau acuan.
④ Lofted Surface
Berfungsi membuat lapisan tipis antar 2 buah sketch yang
berhadapan secara vertical atau horizontal.
⑤ Boundary Surface
Berfungsi memodifikasi bentuk permukaan surface/lapisan tipis
yang dibuat.
⑥ Filled Surface
Berfungsi untuk mengisi bagian dalam sketch atau tepi model yang
sudah ada dengan lapisan tipis/surface.
⑦ Freeform
Berfungsi untuk memodifikasi permukaan surface dengan bebas
dengan acuan curve dan point.
⑧ Planar Surface
Berfungsi untuk membuat lapisan tipis untuk menutup bidang
surface yang berlubang.
⑨ Offset Surface
Berfungsi untuk menduplicate permukaan lapisan tipis/surface
dari model aslinya sebagai acuan.
⑩ Ruled Surface
Berfungsi untuk membuat surface yang memanjang ke arah yang
ditentukan dari tepi yang dipilih.
⑪ Surface Flatten
Berfungsi untuk meratakan atau memaparkan model surface
secara keseluruhan atau permukaan yang dipilih saja.
⑫ Fillet
Berfungsi untuk membuat sudut bulat atau beradius luar maupun
dalam model surface.
⑬ Delete Face
Berfungsi untuk menghapus permukaan surface yang dipilih.
⑭ Replace Face
Berfungsi untuk mengganti bentuk permukaan solid menjadi
bentuk surface sebagai acuan.
⑮ Extend Surface
Berfungsi untuk memperpanjang surface pada tepi yang dipilih.
⑯Trim Surface
⑰ Untrim Surface
Berfungsi untuk menambal lubang permukaan dan tepi eksternal
dengan memperluas permukaan yang ada di sepanjang bondaries.
⑱ Knit Surface
Berfungsi untuk menggabungkan tepi 2 buah surface.
⑲ Thicken
Berfungsi untuk menambahkan ketebalan surface.
⑳ Thicken Cut
Berfungsi untuk memotong solid atau surface yang berpotongan
dengan tebal surface yang ditentukan sebagai pemotongnya.
Sheet Metal
Sheet Metal umumnya digunakan sebagai penutup untuk komponen atau untuk
memberikan support ke komponen lain.
Tabel 2.4 Windows function di command menu sheet metal
① Base Flange/Tab
Berfungsi untuk membuat lembaran logam yang memiliki
ketebalan yang ditentukan.
④ Edge Flange
Berfungsi untuk membuat lembaran logam pada sudut atau tepi
model yang dipilih.
⑤ Milter Flange
Berfungsi untuk membuat menambahkan serangkaian flensa ke
satu atau lebih tepi bagian lembaran logam.
⑥ Hem
Berfungsi untuk membuat tekukan lembaran besi 180°.
⑦ Jog
Berfungsi untuk membuat 2 tekukan dari model lembaran logam
dengan sudut yang sama dapat diatur berdasarkan line sebagai
acuan.
⑧ Sketched Bend
Berfungsi untuk membuat 1 tekukan dari model lembaran logam
dengan sudut yang dapat ditentukan berdasarkan line sebagai
acuan.
⑨ Cross-Break
Berfungsi untuk menambahkan garis singgung atau silang pada
permukaan yang dipilih.
⑩ Corner
Berfungsi untuk memberi variasi pada sudut lembaran logam.
⑪ Forming Tool
Untuk membuat part lekukan yang terbalik pada lembaran logam
yang digunakan sebagai acuan pada part lembaran logam baru.
⑭ Vent
Berfungsi untuk membuat ventilasi untuk aliran angin.
⑮ Unfold
Berfungsi untuk mendatarkan tekukan lembaran logam pada
permukaan yang dipilih.
⑯ Fold
⑰ Flatten
Berfungsi untuk melihat tampilan datar dari model lembaran
logam yang telah dibuat.
⑱ No Bend
Berfungsi untuk melihat tampilan model tanpa tekukan.
⑲ Rip
Berfungsi untuk merobek tepi sudut model lembaran logam.
⑳ Insert Bend
Berfungsi untuk menambahkan tekukan pada tepi sudut model
solid.
Weldment Command
Weldment memungkinkan pengguna untuk mendesain struktur pengelasan
sebagai bagian multibody tunggal.
Tabel 2.5 Windows function di command menu weldment command
① 3D Sketch
Berfungsi untuk menggambar sketsa 2D dengan 3 axis atau 3
sumbu koordinat.
② Weldment
Berfungsi untuk membuat fitur las lasan pada tepi sudut model
part.
③ Structural Member
Berfungsi untuk menambahkan material rangka dengan bentuk dan
ukuran yang sesuai standart.
④ Trim/Extend
Berfungsi untuk memotong rangka yang berpotongan dengan rapi.
⑤ End Cap
Berfungsi untuk menutup permukaan rangka yang berlubang.
⑥ Gusset
Berfungsi untuk menambahkan penyangga antara 2 rangka yang
tegak lurus.
⑦ Weld Bead
Berfungsi untuk membuat tampilan las lasan pada sudut antar 2
rangka yang tegak lurus.
Evaluate
Evaluate memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi hasil/design.
Tabel 2.6 Windows function di command menu evaluate
① Design Study
Berfungsi untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan model yang
telah dibuat.
② Measure
Berfungsi untuk mengukur jarak antara item yang dipilih.
③ Mass Properties
Berfungsi untuk menghitung besarnya sifat-sifat massa pada model
yang telah dibuat.
④ Section Properties
Berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat pada bagian bagian model
yang dipilih.
⑤ Sensor
Berfungsi untuk memonitori spesifikasi sifat-sifat pada model dan
memberi tanda/sinyal jika sifat-sifat model melebihi batas yang
ditentukan.
⑥ Performance Evaluation
Berfungsi untuk menampilkan statistic pembuatan part, assembly,
dan drawing seperti lamanya pembuatan dan jumlah fitur yang
digunakan.
⑦ Check
Berfungsi untuk memeriksa kesalahan geometri pada model yang
telah dibuat.
⑧ Geometry Analysis
Berfungsi untuk menganalisa geometri pada model.
⑨ Import Diagnostics
Berfungsi untuk mendiagnostik dan memperbaiki geometri yang
diimpor.
⑩ Deviation Analysis
⑪B
⑫ Fillet
⑭ Rib
⑮ Draft
⑯ Shell
⑰ Wrap
⑱ Intersect
⑲ Mirror
⑳ Reference Geometry
②① Curves
②③
②④
②⑤
②⑥