Anda di halaman 1dari 30

BUKU AJAR

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

COMPUTER AIDED DESIGN 2

TIM PENYUSUN
YEDDID YONATAN EKA DARMA, S.T., M.S.
CHAIRUL ANAM, ST.,M.T.
RANCANGAN BUKU AJAR TEORI PENDUKUNG

Buku Ajar
CAD 2 (Computer Aided Design)

Penyusunan Buku Ajar ini dibiayai Oleh


Program Pengembangan Pendidikan Politeknik
Polytechnic Education Development Project
ADB LOAN 2928 - INO

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan - Ditjen Dikti


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun Anggaran 2018

Disusun Oleh :
YEDDID YONATAN EKA DARMA, S.T., M.S.
CHAIRUL ANAM, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta
rahmatnya dan dengan didorong oleh keinginan yang luhur dalam menyumbangkan
pikiran dalam proses pengembangan dunia pendidikan, terutama dalam bidang proses
mechanical design product dengan media komputer, penulis mendapat kesempatan
dalam menyusun sebuah buku ajar yang berkonsentrasi di bidang Computer Aided
Design 2 (CAD 2).
Buku ajar CAD 2 ini ditulis secara sederhana agar dapat dengan mudah dipahami
oleh mahasiswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Disamping itu penulisan
buku ini didasarkan atas pustaka yang ada, rencana pembelajaran semester (RPS) dan
ditunjang oleh pengalaman penulis, baik dalam proses design menggunakan software
AutoCad maupun Solidwork. Sehingga pengungkapan masalah didalam buku ajar ini
berdasarkan pada pengalaman tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan buku ajar ini, penulis menyadari atas adanya
kekurangan didalam buku ajar ini, sehingga dalam proses kedepannya, buku ajar ini
dapat disempurnakan. Kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan guna
memberikan masukan dalam penyempurnaan buku ini.
Demikian buku ajar dengan tajuk Computer Aided Design 2 (CAD 2) ini disusun
semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis,
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN COVER .................................................................................. 1
COVER BUKU ............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR .................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................ 4
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... 5
DAFTAR TABEL ........................................................................................ 6
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 47
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Pohon Kelapa ............................................................................ 5
Gambar 2.2 Penyadap Gula Kelapa .............................................................. 6
Gambar 2.3 Gula Merah ............................................................................... 8
Gambar 2.4 Mesin Pengaduk Gula Merah ................................................... 8
Gambar 2.5 Motor Listrk .............................................................................. 11
Gambar 2.6 Diagram Pemilihan Sabuk V .................................................... 13
Gambar 2.7 Kontruksi Dan Ukuran Penampang Sabuk V ........................... 14
Gambar 2.8 Perhitungan Keliling Sabuk ...................................................... 16
Gambar 2.9 Poros ......................................................................................... 17
Gambar 2.10 Perjanjian Tanda ..................................................................... 19
Gambar 2.11 gaya beban merata pada poros ................................................ 20
Gambar 2.12 gaya beban merata pada poros ................................................ 20
Gambar 2.13 potongan 1 .............................................................................. 21
Gambar 2.14 diagram benda bebas.............................................................. 21
Gambar 2.15 potongan II .............................................................................. 21
Gambar 2.16 Uji Tarik.................................................................................. 22
Gambar 2.17 Gear Box ................................................................................. 24
Gambar 2.18 Bantalan Bantalan ................................................................... 25
Gambar 2.19 Pengaduk Gula Merah ............................................................ 26
Gambar 3.20 Mesin Pengaduk Gula Merah ................................................. 27
Gambar 3.21 Flowchart............................................................................... 30
Gambar 4.22 Gaya beban merata pada poros ............................................... 37
Gambar 4.23 Gaya beban merata pada poros .............................................. 38
Gambar 4.24 potongan 1 ............................................................................. 38
Gambar 4.25 diagram benda bebas.............................................................. 40
Gambar 4.26 potongan II ............................................................................. 40
Gambar 4.27 Diagram bidang geser dan bidang momen ............................ 41
Gambar 4.28 Gear box ................................................................................ 43
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Faktor –Faktor Koreksi Daya Yang Akan Ditransmisikan ........... 12
Tabel 2.2 Diameter Pulley yang Diizinkan dan Dianjurkan.......................... 14
BAB I
GAMBAR TEKNIK & PERANCANGAN

Sebagai pendahuluan buku ajar Computer Aided Design 2 (CAD 2) ini, kita akan
memulainya dengan pembahasan mengenai dasar dari perancangan gambar 3 dimensi
yang di bantu dengan komputer (CAD 2). Dasar dari segala perancangan adalah
mengenai gambar teknik, di mana sebagai perancang kita tidak boleh melupakan atau
mengabaikan mengenai kaidah-kaidah di dalam gambar teknik, karena kaidah-kaidah
tersebut yang menuntun kita untuk mendapatkan hasil yang sesuai, sehingga gambar
yang kita design akhirnya bisa di produksi sebagai benda jadi atau biasa disebut dengan
engineering product.

1.1 Kaidah Gambar Teknik


Gambar adalah sebuah alat komunikasi untuk menyatakan maksud dari seorang
engineer. Diharapkan dengan di tulis nya kaidah-kaidah gambar teknik ini agar dalam
penggambaran di CAD 2 tidak mengabaikan kaidah-kaidah tersebut. Gambar teknik
sebagai suatu bahasa teknik mempunyai tiga fungsi penting yaitu:
1. Menyampaikan informasi
2. Sebagai sarana penyimpanan informasi dan dokumentasi
3. Sebagai konsep
Peraturan-peraturan gambar dibuat atas dasar persetujuan bersama antara orang-
orang bersangkutan. Peraturan-peraturan tersebut selanjutnya dijadikan standar dalam
lingkup dimana orang bersangkutan berada. Standar yang digunakan dalam lingkup
perusahaan disebut ”standar perusahaan”, untuk lingkup negara disebut ”standar
nasional”. Lebih luas lagi untuk kepentingan kerjasama antar industri secara
internasional digunakan ”standar internasional”.
Standarisasi gambar berarti penyesuaian atau pembakuan cara membuat dan
membaca gambar dengan berpedoman pada standar gambar yang telah ditetapkan.
Apabila dalam satu lingkungan kerja teknik, antara yang membuat gambar dan yang
membacanya menggunakan standar gambar teknik yang sama, berarati lingkungan itu
melakukan standarisasi gambar teknik.
Fungsi standarisasi gambar bisa di jelaskan sebagai berikut:
1. Memberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca
gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar menurut standar.
2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan penggunaan
simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai penafsiran menurut
standar.
3. Memudahkan komunikasi teknik antara perancang/pembuat gambar dengan
pengguna gambar misalnya bagian produksi.
4. Memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi
benda-benda teknik dalam jumlah banyak (produksi masal) yang harus
diselesaikan dalam waktu yang serempak.
5. Memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri.
1.1.1 Standarisasi Gambar Teknik
Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di beberapa negara maju
antara lain:
1. JIS (Japanese Industrial Standard) standar industri di negar Jepang
2. NNI (Nederland Normalisatie Institut), standar industri di negara Belanda
3. DIN (Deutsche Industrie Nermen), standarisasi industri di negara Jerman
4. ANSI (American Nasional Standard Institute), standarisasi industri di negara
Amerika
5. SNI (Standar Nasional Indonesia), standar industri di Indonesia. Dulu namanya
SII (Standar Indutri Indonesia) yang diganti SNI sejak terbit peraturan
pemerintah nomor 15 tahun 1991. SNI ini dikelola oleh Dewan Standarisasi
Nasional (DSN).
6. ISO (International Standard Organisation)
Tujuan ISO adalah menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan
membuat standar. Dalam badan ini terhimpun ahli-ahli teknik mewakili berbagai
negara, yang bertugas membahas persoalan-persoalan teknik yang timbul akibat
perbedaan pengertian antar mereka, guna mencapai suatu pengertian yang disetujui
bersama. Selain itu dalam membuat produk dibahas juga usaha-usaha untuk
memperbaiki kualitas, meningkatkan produksi, menurunkan harga, serta memperluas
perdagangan dan organisasi pemasaran.
Indonesia juga merupakan anggota ISO, yang diwakili Dewan Standarisasi
Nasional (DSN). Oleh karena itu standar gambar teknik di Indonesia beberapa tahun
terakhir telah beralih dari standar NNI ke standar ISO.
1.1.2 Proyeksi Gambar Teknik
Perlu adanya pembahasan tentang proyeksi di dalam buku ajar ini dikarenakan
pada proses terakhir dalam design, perlu adanya penyesuaian gambar 3D dengan
kaidah gambar teknik yang ada. Proyeksi yang di gunakan dalam buku ajar ini di bagi
menjadi dua proyeksi, yaitu:
1. Proyeksi Sistem Eropa
2. Proyeksi Sistem Amerika
Proyeksi Sistem Eropa
Menggambar proyeksi sistem eropa adalah bagian dari proyeksi ortogonal
dengan letaknya terbalik dengan arah pandangnya, disebut proyeksi kuadaran I.

Gambar 1.1 Bidang Koordinat Utama dan Kwadran-kwadran [G.Takeshi Sato, N.


Sugiarto H, 2000]
Berdasarkan bentangan bidang-bidang proyeksi, proyeksi sistem Eropa
mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Padangan depan tetap berada didepan
2. Pandangan atas berada disebelah bawah pandangan depan
3. Pandangan samping kanan berada disebelah kiri pandangan depan
4. Pandangan samping kiri berada disebelah kanan pandangan depan

Gambar 1.2 Proyeksi Sudut Pertama (Proyeksi Sistem Eropa). [G.Takeshi Sato, N.
Sugiarto H, 2000]
Benda yang tampak pada gambar 1.2a diletakkan di depan bidang-bidang
proyeksi seperti pada gambar 1.2b. Ia diproyeksikan pada bidang belakang menurut
garis penglihatan A, dan gambarnya adalah gambar pandangan depan. Tiap garis atau
tepi benda tergambar sebagai titik atau garis pada bidang proyeksi. Pada gambar 1.2b
tampak juga proyeksi benda pada bidang bawah menurut arah B, menurut arah C pada
bidang proyeksi sebelah kanan, menurut arah D pada bidang proyeksi sebelah kiri,
menurut arah E pada bidang proyeksi atas, dan menurut arah F pada bidang depan. Jika
proyeksi-proyeksi, seperti pada gambar 1.2b, telah dibuat semuanya, hasilnya kurang
berguna, karena bidang-bidang proyeksinya disusun dalam tiga dimensi. Oleh karena
itu mereka harus disatukan dalam satu helai kertas gambar dua dimensi.
Bidang-bidang proyeksi dimisalkan merupakan sebuah peti seperti gambar 1.2b.
Sisi-sisi peti kemudian dibuka menurut gambar 1.2c sehingga semua sisi terletak pada
bidang vertikal.
Susunan gambar proyeksi harus demikian sehinggga dengan pandangan depan A
sebagai patokan, pandangan atas B terletak dibawah, pandangan kiri C terletak di
kanan, pandangan kanan D terletak di kiri, pandangan bawah E terletak di atas, dan
pandangan belakang F boleh ditempatkan disebelah kiri atau kanan. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.2d. Dalam gambar, garis-garis tepi, yaitu
garis-garis batas antara bidang-bidang proyeksi dan garis-garis proyeksi tidak
digambar.
Adapun lambang penggambaran proyeksi Eropa adalah sebagai berikut:

Gambar 1.3 Lambang Proyeksi Sistem Eropa. [G.Takeshi Sato, N. Sugiarto H, 2000]
Proyeksi Sistem Amerika
Benda yang akan digambar diletakkan dalam peti dengan sisi-sisi tembus
pandang sebagai bidang-bidang proyeksi, seperti pada gambar 1.4a. Pada tiap-tiap
bidang proyeksi akan tampak gambar pandangan dari benda menurut arah penglihatan,
yang ditentukan oleh anak panah.
Gambar 1.4 Proyeksi Sudut Ketiga (Proyeksi Sistem Amerika). [G.Takeshi Sato, N.
Sugiarto H, 2000]
Pandangan depan dalam arah A dipilih sebagai pandangan depan. Pandangan-
pandangan yang lain diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi lainnya menurut
gambar 1.4a. Sisi-sisi peti dibuka menjadi satu bidang proyeksi depan menurut anak
panah gambar 1.4b. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada gambar 1.4c. Dengan
pandangan depan A sebagai patokan, pandangan atas B diletakkkab diatas, pandangan
C dikiri, pandangan kanan D diletakkan di kanan, pandangan bawah E diletakkan di
bawah, dan pandangan belakang dapat diletakkan di kiri atau kanan. [Universitas
Negeri Yogyakarta, 2001].

Gambar 1.5 Lambang Proyeksi Sistem Amerika


1.1.3 Hasil Akhir Penggambaran
Setelah kita mengetahui bagaimana kaidah-kaidah yang perlu di perhatikan di
dalam penggambaran gambar teknik maka hasil kombinasi antara penggambaran CAD
2 dengan gambar teknik serta mengikuti kaidah proyeksi sistem Eropa dan proyeksi
sistem Amerika dapat dilihat pada gambar 1.6 dan gambar 1.7

Gambar 1.6 Contoh Hasil Akhir Gambar CAD 2 dengan Proyeksi Sistem Eropa

Gambar 1.7 Contoh Hasil Akhir Gambar CAD 2 dengan Proyeksi Sistem Amerika
BAB II
PENGENALAN SOFTWARE for DESIGN

Software design 3 dimensi yang di gunakan dalam buku ajar ini adalah
SolidWork dan AutoCad, sehingga pembahasan di dalam buku ajar ini hanya terkait
dengan kedua software design diatas.

2.1 Pengenalan Software SolidWork


Solidwork menggunakan pendekatan design 3 dimensi, sehingga mulai dari
mendesain part dari sketsa awal sampai ke hasil akhir semuanya menggunakan model
3 dimensi meskipun di gambar menggunakan sketsa 2D. Dari model ini, kita dapat
membuat gambar yang sesuai kaidah gambar teknik seperti pada gambar 1.6 dan 1.7
secara 2 dimensi. Solidwork juga mepermudah pengerjaan design dengan
menggunakan part (file penyimpanan berbeda) dari equipment yang nantinya bisa di
assemblies atau di gabungkan menjadi satu gambar utuh.
2.1.1 Terminology Penggambaran
Terminology atau istilah-istilah ini muncul di seluruh perangkat lunak dan
dokumen Solidwork. Adapun terminology penggambaran setiap perangkat lunak ini
berbeda-beda.
Terminology ini sangat penting di pahami oleh seorang perancang gambar
sebagai acuan pola berfikir, sehingga tidak akan memiliki kesulitan penggambaran
nantinya. Terminology dalam solidwork dibagi menjadi beberapa bagian berikut:

Origin Muncul sebagai dua panah biru dan mewakili (0,0,0) yang disebut
sebagai koordinat model. Ketika sketsa aktif, asal sketsa muncul dalam
warna merah dan mewakili (0,0,0) yang disebut sebagai koordinat
sketsa. Anda bisa menambahkan dimensi dan hubungan ke asal model,
tetapi tidak ke asal sketsa.
Plane Disebut sebagai geometri konstruksi datar. Anda dapat menggunakan
Plane untuk menambahkan sketsa 2D, tampilan bagian dari model, atau
bidang netral dalam fitur konsep. Plane ini lebih dari satu bidang.
Axis Garis lurus yang digunakan untuk membuat model geometri, fitur, atau
pola. Anda dapat membuat poros dengan berbagai cara, termasuk
memotong dua bidang. Aplikasi Solidwork membuat sumbu sementara
secara implisit untuk setiap permukaan kerucut atau silinder dalam suatu
model sebagai acuan penggambaran, sehingga tanpa adanya fitur ini
penggambaran lubang atau kerucut tidak bisa di lakukan.
Face Batasan atau boundary yang membantu menentukan bentuk model atau
permukaan/surface. Face adalah area yang dapat dipilih (planar atau
nonplanar) dari model atau permukaan. Misalnya, rectangular solid
memiliki enam face.
Edge Lokasi di mana dua atau lebih, face yang berpotongan dan disatukan
digambar menjadi satu kesatuan. Kamu dapat memilih edge untuk
sketsa dan dimensi.
Vertex Titik di mana dua atau lebih, garis atau tepi yang berpotongan. Anda
dapat memilih simpul untuk sketsa dan dimensi.

Adapun penjelasan di atas dapat di gambarkan sebagai berikut sehingga dapat


memudahkan anda untuk dapat mengerti terminology dari penggambaran solidwork.

Gambar 2.1 Solidwork Terminology. [Solidwork, 2011]


2.1.2 Windows Function
Window function merupakan fungsi-fungsi yang terdapat di dalam command
menu yang didalam nya berisi kumpulan windows seperti: feature, sketch, surfaces,
sheet metal, weldments, evaluate, dimxpert, solidworks add-ins.

Command Menu

Gambar 2.2 Windows Funcion pada Command Menu


Setiap command menu tersebut memiliki windows funcion yang berbeda,
windows function tersebut akan di jelaskan sebagai berikut:

Features
Features merupakan command menu yang digunakan untuk 3D Modeling yang
dapat digunakan setelah kita menggambar sketsa 2D di command menu sketch
Tabel 2.1 Windows function di command menu features

① Extruded Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D berdasarkan gambar 2D
atau sketsa ke satu atau dua arah sesuai plane yang kita rencanakan
semula.

② Revolved Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D dari sketsa object
berdasarkan garis sumbu putar.

③ Swept Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D dari sketsa object
sepanjang alur garis yang dibuat.

④ Lofted Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D diantara dua atau lebih
object gambar 2D.
⑤ Boundary Boss/Base
Digunakan untuk membuat bentuk solid 3D diantara 2 profil
object.

⑥ Extrude Cut
Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D ke satu atau 2 arah.

⑦ Hole Wizard
Digunakan untuk membuat lubang sesuai standart yang ada pada
bentuk solid 3D.

⑧ Revolved Cut
Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D dari sketsa object
berdasarkan garis sumbu putar.

⑨ Swept Cut
Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D dari sketsa object
sepanjang alur garis yang dibuat.

⑩ Lofted Cut

Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D diantara 2 atau lebih


object gambar 2D.

⑪ Boundary Cut

Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D diantara 2 profil


object.

⑫ Fillet

Digunakan untuk membuat sudut/tepi bentuk solid 3D menjadi


bulat.

⑬ Linier Pattern

Digunakan untuk menggandakan bentuk solid 3D berdasarkan


sumbu X dan Y.
⑭ Rib

Digunakan untuk membuat support/penyangga pada bentuk solid


3D.

⑮ Draft

Digunakan untuk meninggikan bentuk solid 3D dengan ketentuan


sudut tertentu.

⑯ Shell

Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D dengan offset pada


sketsa.

⑰ Wrap

Digunakan untuk membuat tempelan solid 3D atau 2D pada kontur


object solid tertentu.

⑱ Intersect

Digunakan untuk membagi bentuk solid 3D menjadi beberapa


bagian.

⑲ Mirror

Digunakan untuk menggandakan bentuk solid 3D dengan prinsip


cermin.

⑳ Reference Geometry

Digunakan untuk memodifikasi bidang gambar, sumbu, titik


koordinat, titik tengah massa, dll.

②① Curves

Digunakan untuk memodifikasi bentuk solid 3D menggunakan


kurva atau garis lengkungan.

②② Instant3D

Digunakan untuk dapat memodifikasi dimensi sketsa dalam wujud


dinamis solid 3D.
Sketch
Sketch merupakan command menu yang digunakan untuk penggambaran sketsa
2D dimana hasil penggambaran ini di gunakan untuk penggambaran 3D di command
menu features.
Tabel 2.2 Windows function di command menu sketch

① Sketch
Digunakan untuk memulai kegiatan menggambar 2D.

② Smart Dimension

Digunakan untuk memberikan dimensi pada gambar 2D.

③ Line
Digunakan untuk membuat garis lurus.

④ Circle
Digunakan untuk menggambar lingkaran.

⑤ Spline
Digunakan untuk membuat garis lengkung bebas.

⑥ Plane
Digunakan untuk menambah Plane pada sketsa 3D. (Front plane,
Top plane and Right plane).

⑦ Rectangle
Digunakan untuk membuat gambar bentuk persegi.

⑧ Arc
Digunakan untuk membuat gambar bentuk busur lingkaran.
⑨ Ellipse
Digunakan untuk membuat gambar bentuk oval.

⑩ Text
Digunakan untuk membuat tulisan.

⑪ Slot
Digunakan untuk membuat gambar bentuk slot.

⑫ Polygon
Digunakan untuk membuat gambar 2D bentuk segitiga atau
bangun datar yang jumlah sudut nya lebih dari empat.

⑬ Fillet
Digunakan untuk membuat garis sudut menjadi radius atau
lengkung.

⑭ Point
Digunakan untuk menambahkan titik atau point pada gambar.

⑮ Trim Entities
Digunakan untuk memotong garis-garis yang berpotongan pada
gambar.

⑯Convert Entities
Digunakan untuk menduplicate gambar 2D pada bidang sisi object
3D.

⑰ Offset Entities
Digunakan untuk memberikan jarak gambar 2D yang di duplikat
dari sumber nya.
⑱ Mirror Entities
Digunakan untuk menggandakan gambar 2D dengan prinsip
cermin.

⑲ Sketch Pattern
Digunakan untuk menggandakan gambar 2D sesuai arah yang di
tentukan.

⑳ Move Entities
Digunakan untuk memindah posisi gambar 2D.

Surface
Surface merupakan command menu yang digunakan untuk penggambaran
Surface atau permukaan.
Tabel 2.3 Windows function di command menu surface

① Extruded Surface
Berfungsi untuk membuat lapisan tipis dari sketch yang terbuka
atau tertutup.

② Revolved Surface

Berfungsi untuk membuat lapisan tipis dengan cara memutar


sketch dengan center line sebagai titik point yang digunakan.

③ Swept Surface
Berfungsi untuk membuat lapisan tipis dengan cara menambahkan
sketch bantuan sebagai alur atau acuan.

④ Lofted Surface
Berfungsi membuat lapisan tipis antar 2 buah sketch yang
berhadapan secara vertical atau horizontal.

⑤ Boundary Surface
Berfungsi memodifikasi bentuk permukaan surface/lapisan tipis
yang dibuat.
⑥ Filled Surface
Berfungsi untuk mengisi bagian dalam sketch atau tepi model yang
sudah ada dengan lapisan tipis/surface.

⑦ Freeform
Berfungsi untuk memodifikasi permukaan surface dengan bebas
dengan acuan curve dan point.

⑧ Planar Surface
Berfungsi untuk membuat lapisan tipis untuk menutup bidang
surface yang berlubang.

⑨ Offset Surface
Berfungsi untuk menduplicate permukaan lapisan tipis/surface
dari model aslinya sebagai acuan.

⑩ Ruled Surface
Berfungsi untuk membuat surface yang memanjang ke arah yang
ditentukan dari tepi yang dipilih.

⑪ Surface Flatten
Berfungsi untuk meratakan atau memaparkan model surface
secara keseluruhan atau permukaan yang dipilih saja.

⑫ Fillet
Berfungsi untuk membuat sudut bulat atau beradius luar maupun
dalam model surface.

⑬ Delete Face
Berfungsi untuk menghapus permukaan surface yang dipilih.

⑭ Replace Face
Berfungsi untuk mengganti bentuk permukaan solid menjadi
bentuk surface sebagai acuan.

⑮ Extend Surface
Berfungsi untuk memperpanjang surface pada tepi yang dipilih.
⑯Trim Surface

Berfungsi untuk memotong surface dengan surface lain dengan


pemotong.

⑰ Untrim Surface
Berfungsi untuk menambal lubang permukaan dan tepi eksternal
dengan memperluas permukaan yang ada di sepanjang bondaries.

⑱ Knit Surface
Berfungsi untuk menggabungkan tepi 2 buah surface.

⑲ Thicken
Berfungsi untuk menambahkan ketebalan surface.

⑳ Thicken Cut
Berfungsi untuk memotong solid atau surface yang berpotongan
dengan tebal surface yang ditentukan sebagai pemotongnya.

②① Cut With Surface

Berfungsi untuk memotong solid atau surface yang berpotongan


dengan surface seagai pemotongnya.

Sheet Metal
Sheet Metal umumnya digunakan sebagai penutup untuk komponen atau untuk
memberikan support ke komponen lain.
Tabel 2.4 Windows function di command menu sheet metal

① Base Flange/Tab
Berfungsi untuk membuat lembaran logam yang memiliki
ketebalan yang ditentukan.

② Convert to Sheet Metal

Berfungsi untuk mengubah bentuk surface atau solid menjadi


lembaran logam.
③ Lofted-Bend
Berfungsi untuk membuat lembaran logam dari 2 skecth terbuka
yang berhadapan.

④ Edge Flange
Berfungsi untuk membuat lembaran logam pada sudut atau tepi
model yang dipilih.

⑤ Milter Flange
Berfungsi untuk membuat menambahkan serangkaian flensa ke
satu atau lebih tepi bagian lembaran logam.

⑥ Hem
Berfungsi untuk membuat tekukan lembaran besi 180°.

⑦ Jog
Berfungsi untuk membuat 2 tekukan dari model lembaran logam
dengan sudut yang sama dapat diatur berdasarkan line sebagai
acuan.

⑧ Sketched Bend
Berfungsi untuk membuat 1 tekukan dari model lembaran logam
dengan sudut yang dapat ditentukan berdasarkan line sebagai
acuan.

⑨ Cross-Break
Berfungsi untuk menambahkan garis singgung atau silang pada
permukaan yang dipilih.

⑩ Corner
Berfungsi untuk memberi variasi pada sudut lembaran logam.

⑪ Forming Tool
Untuk membuat part lekukan yang terbalik pada lembaran logam
yang digunakan sebagai acuan pada part lembaran logam baru.

⑫ Sheet Metal Gusset


Berfungsi untuk membuat penyangga sekaligus memotong bagian
belakang penyangga sesuai tebal pada lembaran logam.
⑬ Simple Hole
Berfungsi untuk membuat lubang instant pada permukaan yang
dipilih.

⑭ Vent
Berfungsi untuk membuat ventilasi untuk aliran angin.

⑮ Unfold
Berfungsi untuk mendatarkan tekukan lembaran logam pada
permukaan yang dipilih.

⑯ Fold

Berfungsi untuk menekuk kembali lembaran logam.

⑰ Flatten
Berfungsi untuk melihat tampilan datar dari model lembaran
logam yang telah dibuat.

⑱ No Bend
Berfungsi untuk melihat tampilan model tanpa tekukan.

⑲ Rip
Berfungsi untuk merobek tepi sudut model lembaran logam.

⑳ Insert Bend
Berfungsi untuk menambahkan tekukan pada tepi sudut model
solid.

Weldment Command
Weldment memungkinkan pengguna untuk mendesain struktur pengelasan
sebagai bagian multibody tunggal.
Tabel 2.5 Windows function di command menu weldment command

① 3D Sketch
Berfungsi untuk menggambar sketsa 2D dengan 3 axis atau 3
sumbu koordinat.
② Weldment

Berfungsi untuk membuat fitur las lasan pada tepi sudut model
part.

③ Structural Member
Berfungsi untuk menambahkan material rangka dengan bentuk dan
ukuran yang sesuai standart.

④ Trim/Extend
Berfungsi untuk memotong rangka yang berpotongan dengan rapi.

⑤ End Cap
Berfungsi untuk menutup permukaan rangka yang berlubang.

⑥ Gusset
Berfungsi untuk menambahkan penyangga antara 2 rangka yang
tegak lurus.

⑦ Weld Bead
Berfungsi untuk membuat tampilan las lasan pada sudut antar 2
rangka yang tegak lurus.

Evaluate
Evaluate memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi hasil/design.
Tabel 2.6 Windows function di command menu evaluate

① Design Study
Berfungsi untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan model yang
telah dibuat.

② Measure
Berfungsi untuk mengukur jarak antara item yang dipilih.

③ Mass Properties
Berfungsi untuk menghitung besarnya sifat-sifat massa pada model
yang telah dibuat.
④ Section Properties
Berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat pada bagian bagian model
yang dipilih.

⑤ Sensor
Berfungsi untuk memonitori spesifikasi sifat-sifat pada model dan
memberi tanda/sinyal jika sifat-sifat model melebihi batas yang
ditentukan.

⑥ Performance Evaluation
Berfungsi untuk menampilkan statistic pembuatan part, assembly,
dan drawing seperti lamanya pembuatan dan jumlah fitur yang
digunakan.

⑦ Check
Berfungsi untuk memeriksa kesalahan geometri pada model yang
telah dibuat.

⑧ Geometry Analysis
Berfungsi untuk menganalisa geometri pada model.

⑨ Import Diagnostics
Berfungsi untuk mendiagnostik dan memperbaiki geometri yang
diimpor.

⑩ Deviation Analysis

Berfungsi untuk menghitung sudut antar permukaan model


berdasarkan tepi model.

⑪B

Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D diantara 2 profil


object

⑫ Fillet

Digunakan untuk membuat sudut/tepi bentuk solid 3D menjadi


bulat
⑬ Linier Pattern

Digunakan untuk menggandakan bentuk solid 3D berdasarkan


sumbu X dan Y

⑭ Rib

Digunakan untuk membuat support/penyangga pada bentuk solid


3D

⑮ Draft

Digunakan untuk meninggikan bentuk solid 3D dengan ketentuan


sudut tertentu

⑯ Shell

Digunakan untuk memotong bentuk solid 3D dengan offset pada


sketsa

⑰ Wrap

Digunakan untuk membuat tempelan solid 3D atau 2D pada kontur


object solid tertentu

⑱ Intersect

Digunakan untuk membagi bentuk solid 3D menjadi beberapa


bagian

⑲ Mirror

Digunakan untuk menggandakan bentuk solid 3D dengan prinsip


cermin

⑳ Reference Geometry

Digunakan untuk memodifikasi bidang gambar, sumbu, titik


koordinat, titik tengah massa, dll.

②① Curves

Digunakan untuk memodifikasi bentuk solid 3D menggunakan


kurva atau garis lengkungan
②② Instant3D

Digunakan untuk dapat memodifikasi dimensi sketsa dalam wujud


dinamis solid 3D

②③

②④

②⑤

②⑥

2.1.3 Bagaimana Cara Menggunakan Windows Function

2.2 Pengenalan Software AutoCAD 3D


AutoCAD 3D menggunakan pendekatan compact design sehingga penggambaran
diringkas di dalam satu window saja. Penggambaran 3D bisa dilakukan dengan sketsa
2D terlebih dahulu baru kemudian kita bisa mengatur garis-garis 2D tersebut kedalam
gambar 3D.
2.2.1 Terminology Penggambaran
Sama halnya dengan penggambaran 3D menggunakan Solidwork, terminology
ini sangat penting di pahami sebagai acuan pola berfikir, sehingga tidak akan memiliki
kesulitan penggambaran nantinya. Terminology dalam AutoCAD dibagi menjadi
beberapa bagian berikut:
2D Pandangan di atas satu permukaan rata yang hanya menunjukkan hanya
tinggi dan lebar benda yang digambar dan sistem ini hanya
menggunakan koordinat X dan Y saja
3D Pandangan yang memaparkan keadaan objek yang sebenarnya. Gambar
akan kelihatan lebih nyata dengan penambahan kedalaman atau panjang
benda. Sistem ini menggunakan koordinat X,Y dan Z.
Extrude Merupakan arahan yang dapat menaikkan bentuk 2D menjadi 3D seperti
bulatan kepada silinder.
Face Permukaan gambar 3D
Facet Polygon yang mempunyai 3 atau 4 sisi yang mewakili permukaan objek
3D.
Hidden Line Satu cara menyembunyikan garis yang tidak diinginkan pada waktu
anda melihat objek sebenarnya. (Arahan: Hide)
Isometrik

Anda mungkin juga menyukai