Anda di halaman 1dari 129

AutoCAD Basic to Advance

Rendering
By MufasuCAD
PENDAHULUAN

Rendering merupakan proses akhir dari sebuah Perlengkapan Rendering


desain untuk menciptakan visualisasi yang lebih
nyata, entah itu dalam konteks 3D desain ataupun Saya menggunakan laptop Asus versi K45D dengan
animasi. spesifikasi seperti ini:

Pada ebook AutoCAD Basic to Andvance Rendering


ini, saya akan menjelaskan secara detail dan
terperinci tahapan-tahapan dalam proses rendering.
Sehingga anda akan mampu menghasilkan kualitas
rendering dengan visualisasi yang lebih baik.

Ebook ini juga dapat di aplikasikan pada versi


AutoCAD dari 2011 hingga 2016, karena fiturnya
tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanya
perubahan namanya saja. Saya pun menggunakan
AutoCAD versi 2013.

Untuk mempermudah proses pelatihan, saya pun


akan memberikan beberapa file pendukung mulai
dari objek 3D dalam format .dwg, material dan Dalam proses rendering saya juga menggunakan
tekstur berformat .jpeg. kipas kecil yang berguna untuk menjaga suhu laptop
agar tetap stabil.
Tahapan Rendering Contact Person

Untuk mendapatkan hasil rendering yang lebih Apabila anda mengalami kesulitan dalam
maksimal, berikut tahapan-tahapan yang harus mempelajari ebook ini. Anda bisa menghubungi saya
dilalui; melalui contact dibawah ini selama jam kerja.

Tahap 1; pengaturan view menggunakan kamera Facebook ID: See Mufasu


Tahap 2; mengatur settings rendering Email: Service@mufasuCAD.com
Tahap 3; mengatur penggunaan light atau cahaya, Whatsapp & No tlp: Diberikan ke email pada saat
khususnya untuk rendering pada interior dan modus pembelian ebook.
malam
Tahap 4; penerapan material dan tekstur yang Untuk melihat free tutorials dari 2D hingga 3D, bisa
dibutuhkan. mengunjungi channel youtube: “MufasuCAD”

Yang perlu diingat bahwa setiap proses rendering


pada setiap objek pasti akan memiliki settingan yang
berbeda, dan biasanya hanya terfokus pada teknik
pencahayaannya.
1. PENGATURAN VIEW

Pengaturan view pada AutoCAD dapat dilakukan 3. Untuk membuat kamera, ketik cam (enter).
dengan menggunakan camera. Berikut ini cara Tentukan lokasi kamera dan targetnya.
penerapan dengan cepat dan mudah;

1. Sebagai model latihan buka file “view


kamera.dwg”

2. Pastikan menggunakan “Top View” dan dalam


mode 2D Wireframe agar loading lebih cepat.

4. Ketika kamera selesai dibuat, selanjutnya pilih


custom model view “camera1”
5. Ubah visual style-nya kedalam mode realistic. 7. Ketika sudah mendapatkan pandangan yang
sesuai. Ketik view (enter), dan akan muncul view
manager.

6. Gunakan perintah orbit (tekan middle mouse +


Shift), pan (tekan hold middle mouse), zoom in dan
zoom out (putar middle mouse keatas dan kebawah)
untuk mencari view yang diinginkan. Seperti contoh
gambar dibawah.

8. Klik tombol new, dan akan muncul New View


dialog box. Pada kolom view name, berikan nama
camera2. Klik tombol ok, dan klik tombol ok lagi.
9. Apabila berhasil, anda akan melihat pilihan Kesimpulan:
camera2 pada custom model view.
Cara tercepat mendapatkan view yang baik adalah
dengan cara diatas, ketimbang anda melakukan
editing secara manual melalui camera dan target
camera yang akan memakan waktu lebih lama.

Setelah anda sudah menetapkan sebuah view yang


diinginkan. Barulah anda dapat lanjut untuk
melakukan rendering settings. Rendering settings ini
biasanya hanya terfokus pada efek pencahayaan
global dan bukan dari fitur lighting.

Biasanya, cara ini banyak digunakan untuk desain


exterior siang dan malam, dan interior siang hari.
Sedangkan untuk interior malam hari hanya
memanfaatkan fungsi dari lighting, terutama sekali
10. Gunakan cara yang sama untuk membuat untuk ruangan tertutup.
pandangan yang lainnya.
2. RENDERING SETTINGS

Ada 4 komponen penting yang tidak boleh 3. Photon/Light, memperhalus tampilan gambar.
dilewatkan pada rendering settings. Komponen Semakin besar nilai photon yang diberikan, maka
tersebut seperti: proses rendering akan semakin lama.

1. Global Illumination, mampu memberikan efek


terang dan bias bayangan pada gambar.

4. Memory Limit, mengatur kapasitas memori agar


hasil rendering lebih halus. Ketika saat rendering
memory limit sudah mencapai batasnya, maka
secara otomatis engine render akan menghentikan
proses render dan langsung melakukan render pada
tahap selanjutnya. Inilah mengapa hasil dari render
dapat terlihat blur atau samar-samar.
2. Final Gather, mengurangi noise pada gambar
yang akan di render. Biasanya rays yang digunakan
sebesar 1000 untuk kualitas presentasi.

Untuk membuka render settings, ketik rpref


(enter)
Exterior Rendering Settings 7. Aktifkan Sun Status yang berada pada render tab.
Mode ini berfungsi untuk memberikan efek bayangan
pada lingkungan exterior.
1. Sebagai model latihan buka file “rendering
settings.dwg”.

2. Dengan view camera2, ketik render (enter) untuk


melihat hasil rendering. Terlihat bahwa gambar
kurang tegas dan tidak ada efek bayangannya

8. Jika ada pemberitahuan seperti ini, pilihlah “Keep


the default lighting turned on”.
9. Lakukan test rendering. Terlihat sudah ada efek 11. Lakukan test rendering. Kali ini bayangan sudah
bayangannya, namun terlihat hitam pekat dan tidak terlihat membias dan kualitas gambar lebih baik.
membias

10 Untuk mengatasi masalah ini anda dapat Inilah fungsi dari efek Global illumination dan Final
mengaktifkan Global Illumination dan Final Gather. Gather pada settingan rendering yang harus selalu
(ketik rpref > enter). digunakan dalam setiap proses rendering.

Selanjutnya adalah memberi settingan background


image pada gambar.
Background Settings Untuk melakukan perubahan warna, klik color pada
Solid options, dan kemudian akan muncul select
color dialog box. Pilih warna yang diinginkan
Sebelum lanjut ke penggunaan background. Perlu kemudian tekan tombol ok.
dijelaskan bahwa ada 4 jenis Background Settings,
diantaranya:

1. Solid, menciptakan background dengan 1 warna

Jenis background seperti ini biasanya digunakan


untuk melakukan proses rendering pada single part
seperti desain produk.
2. Gradient, menciptakan background dari 2 hingga Secara default warna yang ditampilkan hanya 2 yaitu
3 warna yang berbeda top color dan bottom color. Untuk memberikan efek 3
warna anda dapat mencentang fungsi “Three color”.

Untuk melakukan perubahan warna, anda hanya


perlu click pada garis warna, dan kemudian akan
muncul “Switch color dialog box”
3. Image, menciptakan background dari gambar
dalam beberapa format seperti jpeg, png, tiff, dan
bmp.

Untuk memberikan image pada background, klik


tombol browser, kemudian pilih gambar yang
diinginkan. Sedangkan untuk mengatur tampilan
gambar pada kamera, anda dapat melakukan klik Untuk rendering exterior kita dapat memanfaatkan
pada tombol Adjust Image. Kemudian akan tampil jenis background ini guna menghasilkan visualisasi
Adjust Background image dialog box. gambar yang lebih nyata
4. Sun & Sky, menciptakan background gradient Penerapan Background
dengan dukungan efek global illumination.
1. Sebagai model latihan buka file “Background
settings.dwg”

2. Ketik view (enter), akan muncul view manager


dialog box. Klik camera2, pada option background
pilih image.

Dalam view kamera, mode background ini akan


secara otomatis aktif. Dan jika dalam mode standar
view seperti top, left dan right, mode Sun & Sky tidak
akan aktif.

Selama pengalaman, para profesional jarang


menggunakan backgound ini dalam proses
rendering.
3. Selanjutnya akan muncul Background dialog box. 5. Pada y offset atur hingga poin 63 atau mendekati
Klik tombol browse, lalu pilih file di folder dan juga centang “maintain aspect ratio when
texture/background dengan nama “pohon scaling” untuk penyesuaian pada kamera.
background.jpg”, klik tombol open.

4. Untuk melakukan editing pada background, klik


tombol “Adjust image”.

6. Click ok, Click ok, Click update layers, Click Apply,


dan click ok untuk mengakhiri.
7. Sekarang click pada custom view dan pilih 9. Lakukan render untuk melihat hasilnya.
camera2.

8. Hasil view akan seperti ini. Background pada


bagian belakang tidak akan selurunya menutupi layar
kerja.

Inilah settingan yang dapat dilakukan untuk


memperoleh hasil background yang lebih baik. Dan
ketika dikombinasikan dengan material, maka
hasilnya akan jauh lebih realistis. Nanti akan dibahas
pada sesi material.
Haze & Render Exposure Maksimal poin yang diberikan pada Haze adalah
sebesar 15 dan memberikan tingkat pencahayaan
yang rendah. Untuk itulah anda memerlukan
Haze merupakan salah satu settingan dari sky dukungan Render Exposure.
properties yang sangat berguna untuk memberikan
ketegasan pada material dan tekstur. Semakin besar Untuk mengatur tingkat kecerahan, anda dapat
nilai Haze yang diberikan, maka kondisi melakukan editing pada Brightness dan Mid Tones,
pencahayaan akan semakin gelap. sedangkan fungsi Contras hanya untuk
meningkatkan ketegasan pada gambar.

Ketik sunproperties (enter), untuk membuka sun Ketik renderexposure (enter), untuk membuka
properties dialog box. render exposure dialog box
Penerapan Haze & Render Exposure 3. Gunakan view camera2 dan render untuk melihat
hasilnya. Terlihat jelas bahwa objek memiliki tingkat
kecerahan yang rendah.
1. Sebagai model latihan gunakan file “Haze and
Adjust Exposure.dwg”

2. Ubah Haze menjadi 15 pada sky properties

4. Untuk mengatasi masalah ini buka Render


Exposure. Ubah nilai Brightness dan Mid tone guna
memberikan kecerahan pada gambar. Disini tidak
ada poin yang tetap, dan hanya disesuaikan dengan
kebutuhan anda. Untuk itulah anda perlu melakukan
trying error hingga mendapatkan tingkat kecerahan
yang sesuai keinginan.
5. Apabila ketika akan membuka Render Exposure
terjadi masalah seperti ini. Ketik lightingunits dan
berikan nilai 2.

7. Lakukan render untuk melihat hasilnya dan


tampak hasil render sudah lebih baik.

Masalah tersebut di atas terjadi karena ada


perubahan nilai lightingunits menjadi 0, yang
menyebabkan Adjust Rendering Exposure dialog box
tidak dapat terbuka atau dimatikan.

6. Pada latihan render exposure ini, saya


menggunakan Brightness: 87, Contras: 100 dan Mid
Tones: 2.1.
Lanjutannya ke Material & Texture
Interior Rendering Settings 2. Gunakan view camera2 dan lakukan rendering.

Ada dua jenis rendering pada sektor Interior;


ruangan tertutup tanpa jendela dan dengan jendela.
Jika ruangan tanpa jendela, anda dapat
memanfaatkan fungsi lighting sebagai
penerangannya untuk kondisi siang ataupun malam.

Berbeda jika ruangan terdapat fitur jendelanya,


dimana anda dapat memanfaatkan sinar matahari
yang masuk kedalam ruangan sebagai cahaya
tambahan. Berikut penerapan interior rendering
settings tanpa menggunakan lighting.
Terlihat hasil rendering gambar tidak tegas dan
1. Sebagai objek latihan buka file dengan nama masih samar-samar.
“interior rendering.dwg”
3. Aktifkan Sun Status untuk mendapatkan efek
matahari dari luar jendela.
4. Jika ada pemberitahuan seperti ini, pilihlah “Keep Hasil rendering terlihat hitam pekat, dan cahaya yang
the default lighting turned on”. masuk lewat jendela masih belum masuk ke dalam
ruangan.

6. Disini saya mencoba untuk merubah settingan


waktu sekitar pukul 03:00 pm.

7. Lakukan test rendering lagi. Terlihat cahaya


matahari sudah memasuki ruangan lebih dalam.

5. Lakukan test rendering lagi untuk melihat apakah


sinar matahari masuk lewat jendela.
8. Untuk membuat ruangan tampak lebih cerah, Aktifkan Global illumination, Final Render
aktifkan “sky background and illumination”. (Rays:5000), dan Ray Tracing masing-masing efek
100.

Aktifkan full shadow

Nilai 5000 pada Rays berguna untuk mengurangi


efek noise yang disebabkan pencahayaan dari luar
ruangan. Dan juga poin tersebut akan berdampak
pada proses rendering yang semakin lama.

Intinya, semakin besar nilai Rays yang diberikan,


maka proses rendering akan semakin lama. Namun
hasil dari kualitas gambar rendering akan semakin
baik.
Setting pencahayaan pada Render Exposure berikan 9. Lakukan Rendering. Biasanya akan memakan
nilai 65 pada brightness, 80 pada contrast, dan 2.5 waktu cukup lama karena penggunaan Rays yang
pada mid tones. mencapai nilai 5000.

Anda pun dapat melakukan settingan yang berbeda


sesuai dengan kebutuhan.

10. Kita sudah mendapatkan efek cahaya dari luar,


untuk selanjutnya perlu penambahan lighting pada
bagian dalam ruangan rumah yang terlihat gelap.
3. LIGHTING SETTINGS
Pada aplikasi AutoCAD, ada 4 jenis pencahayaan Berikut cara penerapan lighting di AutoCAD:
yang dapat digunakan, seperti:
• Lajutkan dari file yang telah dibuka sebelumnya,
1. Point; untuk memberikan cahaya di seluruh arah atau gunakan file “lighting settings.dwg”.
dari titik lokasi dan cahaya ini tidak terfokus pada
suatu objek.

2. Spot; cahaya ini berbentuk kerucut seperti lampu


senter.

3. Distant; cahaya ini digunakan untuk memberikan • Ubah view menjadi top dan 2D wireframe. Gunakan
pencahayaan pararel pada objek kerja. orbit untuk memutar objek.

4. Weblight; cahaya ini merupakan 3D representasi


yang aktif ketika dalam mode standar international
atau american units.

Point dan Spot sering digunakan dalam proses


rendering baik exterior maupun interior, karena dapat
aktif pada mode default lighting units. Sedangkan
distant hanya aktif ketika anda mematikan default
lighting dan penggunaan weblight akan cukup berat
dalam melakukan proses rendering.
3. Pilih light distant yang terdapat pada 5. Jika ada pemberitahuan seperti ini, pilihlah “Allow
render/visualisation tab. Distant”.

6. Klik pada titik 1 kemudian titik 2, tekan enter.


4. Jika ada pemberitahuan seperti ini, pilihlah “Keep
the default lighting turned on”.
7. Ketik lightlist (enter) untuk memunculkan light 9. Ubah view menjadi camera2
model dialog box.

8. Klik 2x Distantlight1, kemudian akan muncul


properties dialog box. Ubah Shadows: off dan 10. Cek kembali rendering settings, biasanya akan
Intensity Factor: 2 berubah. Aktifkan Full Shadows, Sun Status dan Sky
background and Global Illumination.
11. Karena sudah menempatkan distant lighting. 9. Lakukan test rendering.
Pada rendering setting Final Gather ubah raysnya
menjadi 1000.

12. Cek juga rendering exposure-nya, apabila


berubah, ganti menjadi Brightness: 65, Contras: 85
dan Mid Tones: 2.5, atau sesuai settingan anda.

Kali ini bagian gelap pada ruangan sudah terlihat


dengan jelas, tahap selanjutnya adalah memasukkan
material untuk menghasilkan view gambar yang lebih
realistis.

Lanjutannya ke Material & Texture


Interior Lighting Settings 3. Jika ada pemberitahuan seperti ini, pilih “Turn off
the default lighting”.

Kalau tutorial sebelumnya menggunakan distant


lighting yang memberikan efek cahaya namun tidak
meninggalkan bekas seperti efek lampu. Kali ini saya
akan menggunakan point dan spot lighting tanpa
bantuan sun status.

•Sebagai objek latihan buka file “Interior


Rendering.dwg”.
4. Gunakan zoom in dan tempatkan point light di
tengah-tengah kotak berwarna putih.

2. Pada kondisi view top dan 2D wireframe, klik point


light.
5. Sekarang ganti view menjadi left. Kemudian 7. Selanjutnya klik spot lighting.
pindahkan point light hingga mendekati kotak putih.

8. Kemudian tempatkan di bawah salah satu objek


lampu.

6. Gunakan orbit untuk memutar objek hingga terlihat


seperti gambar dibawah.
9. Gunakan perintah copy untuk menempatkan spot 10. Ganti view camera2 dan lakukan tes render.
light di objek lampu lainnya.

Dari hasil test rendering, hanya terlihat satu light,


itupun dengan intensitas yang rendah.

Setelah semua lampu telah diberikan fitur lighting, Defaultnya, point dan spot light memiliki nilai
barulah kita akan memulai penyettingan untuk intensitas cahaya sebesar 1. Dengan hasil rendering
mendapatkan pencahayaan yang lebih baik. seperti itu, biasanya nilai intensitas cahaya yang
diberikan diatas 200. Untuk mendapatkan hasil yang
Pertama anda bisa memasukkan nilai intensitas terbaik, anda pun bisa melakukan trying error.
cahaya dari masing-masing, kemudian render untuk
melihat hasilnya. Apabila kurang terang, anda dapat Sekarang kita akan melakukan editing pada lighting.
meningkatkan nilai intensitas cahaya-nya.
11. Ketik lightlist (enter), dan anda akan melihat ada 13. Kita akan coba memberikan nilai 700 pada
6 lighting pada Light on model dialog box. intensity factor-nya.

12. Klik 2x pada Pointlight1, dan akan muncul 14. Kita lakukan testing render, terlihat sudah lebih
properties dialog box. baik.
15. Klik pada spotlight2 3 dan ganti intensity factor Terlihat cahaya spot yang berada di dekat jendela
menjadi 300. terlalu kebawah. Untuk itu lakukan editing pada
Hotspot angle dengan nilai 70 dan falloff angle
dengan nilai 130.

17. Lakukan testing render. Cahayan spot lighting


sudah terlihat lebih baik.
16 Lakukan testing render
18. Aplikasikan settingan tersebut untuk 4 spot 20. Jangan lupa untuk melakukan settingan
lighting yang lainnya dan lakukan render. pencahayaan di render exposure, disini saya
memakai nilai 45 untuk brightness, 80 contras dan 1
mid tones.

21. Lakukan proses rendering untuk melihat


hasilnya.

19. Untuk memperhalus hasil rendering, aktifkan


Global illuminaton dan final gather.
Exterior Lighting Settings 3. Gunakan pencahayaan Point Light.

1.Sebagai model buka file “Rendering Settings.dwg”.

2. Ubah kedalam view SE Isometric dan 2D 4. Jika ada pemberitahuan seperti ini, pilih “Turn off
wireframe. the default lighting”.

Pada modus exterior untuk kondisi malam, kita akan


lebih banyak menggunakan pencahayaan dengan
point light.
5. Tempatkan point light pada objek lampu yang Dari hasil rendering, gambar masih terlihat gelap.
berada di taman dan halaman rumah. Untuk itu kita perlu meningkatkan intensitas factor-
nya.

7. Ketik lightlist (enter), akan muncul light on model


dialog box.

6. Ganti view camera2 dan lakukan test rendering. 8. Klik 2x pada pointlight1,, dan ganti intensity factor
dengan nilai 10000
9. Lakukan test rendering. Terlihat cahaya terlalu 11. Lakukan test rendering untuk melihat hasilnya
terang. dan terlihat lebih baik.

10. Ubah intensity factor-nya menjadi 1000 12 Aplikasikan settingan tersebut pada point light
lainnya dan lakukan proses render.
13. Untuk mendapatkan hasil rendering yang lebih 15. Lakukan test rendering.
baik, anda dapat mengaktifkan fungsi global
illumination dan final gather.

14. Lakukan juga pengaturan para render exposure.


4. MATERIAL DAN TEXTURE

Setelah proses pengaturan view, melakukan


settingan rendering dan pencahayaan pada objek
kerja. Selanjutnya adalah menerapkan material agar
objek lebih terlihat realistic dan sesuai dengan
bentuk dan sifatnya.

Secara default, material sebenarnya sudah dapat


ditemukan di AutoCAD mulai dari material keramik,
kayu, kaca, air dan lain – lain. Namun saya lebih
sering untuk menggunakan material sendiri,
dikarenakan hasilnya akan jauh lebih baik.

Untuk membuka material browser, dapat dilakukan


dengan menggunakan perintah rmat, atau melalui
render tab > material browser.

Material Browser dialog box


Penerapan Material 3. Berikut ini settingan rendering dan pencahayaan
yang sudah di aplikasikan pada view camera2.
1. Sebagai model, buka file “material mapping
latihan.dwg”

Saya tidak menggunakan fitur shadows, sun status


dan sky dalam kondisi off. Settingan ini juga berguna
2. File tersebut terdiri dari objek lampu, vas bunga, untuk melakukan rendering pada single part.
plane, kotak persegi panjang, bola, dan point light
sebagai cahaya. Untuk view ada dua camera;
camera1 dan camera2.

Untuk mendapatkan hasil render yang halus, saya


mengaktifkan fungsi global illumination dan final
render.
Untuk render exposure saya menggunakan settingan 4. Buka material browser dengan perintah rmat.
ini. Untuk membuat material baru, right click pada global
material dan duplicate.

Sedangkan untuk point lighting saya menggunakan


nilai Intensity factor sebesar 0.01.

Atau klik lingkaran dengan tanda +, kemudian pilih


New Generic Material
5. Secara otomatis akan muncul material baru. Klik 7. Select object ground.
2x dan ganti namanya menjadi “ground” atau sesuai
keinginan anda.

8. Right click pada material ground dan pilih assign


6. Klik kolom image pada efek Generic, kemudian to selection.
masukkan gambar ground1 dari file texture/ground.
9. Hasilnya objek sudah diaplikasikan oleh material 11. Kemudian akan muncul texture editor dialog box.
ground. Ubah view camera2 dan lakukan test Ganti scale-nya menjadi 5.
rendering untuk melihat hasilnya.

10. Jika tile materialnya terlihat kebesaran, lakukan


editing pada teksturnya. Klik material ground 2x, dan
klik gambar kayu di image.
12. Lakukan test rendering untuk melihat hasilnya.

Disini saya memberikan nilai 15 pada direct agar


hasil pantul bayangan tidak terlalu tegas. Lakukan
test rendering untuk melihat hasilnya.

Terlihat hasilnya sudah lebih baik dan proposional.


Secara garis besar efek generic berfokus untuk
menegaskan suatu objek kedalam visual yang lebih
nyata dengan bantuan tekstur.

Selanjutnya kita akan menggunakan efek reflectivity


yang merupakan efek pantul seperti cermin ataupun
benda-benda yang licin.

13. Klik 2x material ground, kemudian centang kotak


reflectivity.
14. Selanjutnya penerapan efek transparency yaitu 15. Klik warna tersebut kemudian akan muncul
efek tembus pandang pada objek. Select Color dialog box. Ganti dengan warna yang
diinginkan. Klik tombol ok.
Buat material baru dengan nama kaca, kemudian
berikan warna pada generic. Klik tanda panah dan
kemudian klick Color.

Saya menggunakan warna biru.

Secara otomatis color akan berwarna hitam.


16. Centang kotak transparency, masukkan nilai 80 18. Selanjutnya kita akan menempatkan efek cutouts
pada amount dan translucency menjadi 30. Centang pada objek plane. Buat material baru dengan nama
juga kotal reflectivity dan masukkan nilai 20 pada bunga.
direct.

17. Apply material kaca tersebut pada 3 objek bola, 19. Masukkan gambar Flower1.jpg (texture/cutouts)
dan kemudian lakukan render. pada image di efek generic.
20. Centang kotak Coutouts dan masukkan gambar Terlihat objek plane menjadi transparant dan kita
Flower1bump.jpg (texture/cutouts). akan melakukan editing pada ukuran gambar.

22. Pada generic, klik 2x gambar Flower1.jpg.


Kemudian akan muncul Texture editor dialog box.
Ubah nilai Sample Size menjadi 1, Repeat Horizontal
menjadi None dan Repeat Vertical menjadi None.

21. Kemudian Apply material bunga pada objek


plane.

Jangan lupa juga untuk melakukan perubahan scale


dan repeat pada gambar di efek cutouts.
Jika bunga terlihat masih belum proposional atau
kekecilan. Kita bisa melakukan proses editing
menggunakan Planar Material Mapping.

24. Select Planar pada Material Mapping.

23. Lakukan render untuk melihat hasilnya. 25. Kemudian klik pada objek plane (bunga), enter.
Sehingga akan terlihat tanda segitiga biru pada
ujungnya.
26. Gunakan tanda biru yang berada di setiap Terlihat ukuran bunga sudah menjadi lebih baik dan
ujungnya untuk menyesuaikan ukuran bunga. Tekan proposional.
enter untuk mengakhiri.
28. Selanjutnya adalah penerapan efek self
illumination. Efek ini biasanya digunakan pada objek-
objek bercahaya seperti lampu, kerena memiliki efek
luminance dan color temperature.

Penggunaannya; buat material baru dengan nama


Lampu.

27. Lakukan render untuk melihat hasilnya.


29. Centang kotak Self Illumination dan kemudian 31. Lakukan test rendering untuk melihat hasilnya.
ganti luminancenya menjadi Lamp Shade Interior.

30. Selanjutnya, apply material ke objek lampu. Dari hasil rendering terlihat bahwa objek lampu
sudah terlihat menyala.

Untuk selanjutnya adalah penerapan efek bump.


Efek material ini merupakan efek timbul yang
diberikan melalui texture yang berwarna hitam.
Dengan penerapan bump pada objek, tentunya akan
lebih memperjelas karakter dan sifat material.
32. Klik 2x pada material ground. 34. Samakan nilai scale texture dengan gambar yg
ada di Generic yaitu dengan nilai 5.

33. Centang kotak efek bump, dan kemudian beri


gambar Ground1bump.jpg dari file texture/ground. Jangan lupa juga untuk memberikan Amount bump
material yg dibutuhkan. Disini saya memberikan nilai
350.
35. Lakukan test rendering untuk melihat hasilnya. 37. Centang kotak tint. Kemudian klik pada kolom
warna untuk mengganti warna. Disini saya
menggunakan warna kuning.

Saya pun melakukan centang pada efek reflectivity


dengan nilai direct sebesar 25.

36. Yang terakhir yaitu efek tint. Ini merupakan jenis


efek berwarna yang digunakan untuk mempertegas
material. Anda juga bisa menerapkan efek tint pada
benda yang belum di beri material.

Untuk penerapan material tint pada AutoCAD. Buat


material baru dengan nama vas.
38. Apply material Vas pada objek Vas Bunga, Lalu 40. Berikan gambar AutoCAD.jpg dari folder
lakukan test render untuk melihat hasilnya. Texture/Ground, dan berikan juga gambar pada efek
bump dengan nilai Amount sebesar 500. Tidak lupa
juga berikan efek reflectivity dengan nilai direct
sebesar 40.

39. Selanjutnya kita akan menerapkan material pada


face objek. Buat material baru dengan nama buku.
41. Tekan tombol ctrl pada keyboard, tahan. 43. Terlihat texture terlalu besar, dan rubahlah nilai
Kemudian klik pada bagian face objek. scale menjadi 1 dan repeat menjadi none. Lakukan
juga settingan yang sama pada efek bump.

42. Selanjutnya apply material buku pada face objek.


44. Selanjutnya kita akan melakukan editing dengan
planar mapping. Klik planar mapping.
45. Press ctrl, kemudian klik pada face objek, enter. 47. Klik tanda panah yang berwarna biru dekat
Sehingga akan muncul editing planar mapping. koordinat. Kemudian pindahkan ke sudut objek
seperti di gambar.

46. Gunakan orbit untuk memutar objek.


48. Klik kanan, pilih rotate.
49. Klik garis yang berwarna biru, kemudian putar 51 Tekan enter untuk mengakhiri. Ganti view
texturenya. camera2 dan lakukan render untuk melihat hasilnya.

50. Klik tanda panah warna biru di atas, dan atur


agar texture menutupi seluruh face objek. Terlihat hasil rendeirng masih terlihat cukup gelap.
Untuk settingan terakhir, saya menambahkan efek
bump pada material bunga dengan amount sebesar
900. Saya juga merubah reflectivity pada material
ground dengan direct sebesar 45. Pastikan pada
render exposure global illumination dan final gather
dalam kondisi aktif, rubah juga rays menjadi 1000
dan ganti kualitas render ke presentasi.

Berikut ini hasil renderingnya.


Final Render
Material Mapping Exterior 3. Ketik layer (enter), akan muncul layer properties
manager.
Setelah saya menjelaskan beragam fungsi dari
material efek, editing dan mapping di tutorial
sebelumnya. Untuk tutorial ini saya tidak akan
menjelaskan cara penerapannya, dan hanya
memberikan informasi settingan rendering dan
material.

1. Gunakan lanjutan pada pelajran sebelumnya atau


buka file “material.dwg”

2. Gunakan view camera2, lakukan test rendering.

Terlihat ada sekitar 11 nama layer yang berbeda.


Buat 9 material baru dengan nama-nama layer
tersebut. Nama layar 0 dan PUB tidak usah di buat
materialnya.
4. Nama-nama material baru pada Material Browser. Tambahkan juga 1 material pohon, dan 5 material
shurb.
Settingan Material Genteng - Scale Texture Generic dan Bump: 2000

- Generic: Genteng.jpg
- Bump: Genteng.jpg (amount:1000)
Apply Material Genteng
Mapping Material Genteng

Lakukan proses mapping pada setiap face agar lebih proposional. Gunakan cara ini juga untuk material yang
lainnya.
Settingan Material Halaman - Scale Texture Generic dan Bump: 2500

- Generic: Halaman.jpg
- Bump: Halaman.jpg (amount:1000)
Apply Material Halaman
Settingan Material Kaca - Scale Texture Generic dan Bump: 1700

- Generic: Curtain.jpg
- Reflectivity: Direct 27, Oblique 50
- Transparency: Amount 80
- Bump: Curtain.jpg (Amount 1000)
Apply Material Kaca
Settingan Material Kayu -Scale Texture Generic: 1800

-Generic: Kayu.jpg
- Reflectivity: Direct 1
- Bump: Kayubump.jpg (amount:55)

- Scale Texture Bump: 1500


Apply Material Kayu
Settingan Material Lampu Rumah

- Generic: Color RGB 247,247,247


- Transparency: Amount 100
- Self Illumination: Luminance Lamp Shade Exterior
Apply Material Lampu Rumah
Settingan Material Lantai -Scale Texture Generic: 1900

-Generic: Lantai.jpg
- Reflectivity: Direct 25
- Bump: Lantaibump.jpg (Amount: 400)

- Scale Texture Bump: 1300


Apply Material Lantai
Settingan Material Pintu Garasi -Scale Texture Generic dan Bump: 1500

- Generic: Pintu Garasi.jpg


- Reflectivity: Direct 5
- Bump: Pintu Garasi.jpg (Amount: 700)
Apply Material Pintu Garasi
Settingan Material Rumput - Scale Texture Generic dan Bump: 1700

- Generic: Rumput.jpg
- Bump: Rumputbump.jpg (Amout: 1000)
- Tint: Color 66,219,15
Apply Material Rumput
Settingan Material Tembok -Scale Texture Generic: 1500

- Generic: Tembok.jpg
- Bump: Tembokbump.jpg (Amount 600)

- Scale Texture Bump: 1000


Apply Material Tembok
Settingan Material Trotoar -Scale Texture Generic: 1700

- Generic: Trotoar.jpg
- Bump: Trotoarbump.jpg (Amount 200)

- Scale Texture Bump: 1500


Apply Material Trotoar
Settingan Material Pohon - Scale Texture Generic, Cutouts dan Bump: 2000

- Generic: Color (RGB 9,90,7), Pohon.jpg


- Cutouts: Pohonbump.jpg
- Bump: Pohonbump.jpg (Amount:1000)
Settingan Material Shurb1 - Scale Texture Generic, Cutouts dan Bump: 1500
- Repeat: None
- Generic: Color (RGB 37,142,51), Shurb1.jpg
- Cutouts: Shurb1bump.jpg
- Bump: Shurb1bump.jpg (Amount 570)
Settingan Material Shurb2 - Scale Texture Generic, Cutouts dan Bump: 1500
- Repeat: None
- Generic: Shurb2.jpg
- Cutouts: Shurb2bump.jpg
- Bump: Shurb2bump.jpg (Amount 420)
Settingan Material Shurb3 - Scale Texture Generic, Cutouts dan Bump: 1500
- Repeat: None
- Generic: Shurb3.jpg
- Cutouts: Shurb3bump.jpg
- Bump: Shurb3bump.jpg (Amount 470)
Settingan Material Shurb4 - Scale Texture Generic, Cutouts dan Bump: 1500
- Repeat: None
- Generic: Shurb4.jpg
- Cutouts: Shurb4bump.jpg
- Bump: Shurb4bump.jpg (Amount 470)
Settingan Material Shurb5 - Scale Texture Generic, Cutouts dan Bump: 1500
- Repeat: None
- Generic: Shurb5.jpg
- Cutouts: Shurb5bump.jpg
- Bump: Shurb5bump.jpg (Amount 470)
Untuk membuat objek pohon dan shurb, caranya Buat material shurbnya satu-satu, lalu di copy
sama seperti membuat objek vas dengan bunga bertumpuk kelimanya. Pastikan posisinya mengarah
pada pelajaran material mapping diatas. ke kamera.

Buat terlebih dahulu objek plane, kemudian apply


material-nya, lalu lakukan editing menggunakan
planar mapping.

Penempatan objek pohon dan shurb biasanya


memakan waktu yang agak lama, karena perlu
meng-copy material satu persatu di setiap area yang
Saya membuat satu objek plane dengan material diinginkan.
pohon terlebih dahulu, baru selanjutnya di copy.

Untuk objek shurb caranya juga sama dengan


membuat vas bunga pada pelajaran sebelumnya.
Setelah semua material sudah siap dan telah melakukan editing. Lakukan test render untuk melihat hasilnya.
Apabila ada area yang kurang sesuai, anda bisa melakukan editing pada materialnya.

Final Render
Exterior Kondisi Malam Sun Status dalam kondisi aktif dan waktu saya
gunakan 10:00 pm untuk mendapatkan efek
malamnya.
Lanjutan dari rendering sebelumnya, kali ini kita akan
merubah settingan siang hari menjadi malam hari
pada AutoCAD. Background gambar juga
mempengaruhi hasil dari rendering yang akan
dilakukan, jadi harus disesuaikan.

Saya menggunakan Background pagi hari. Gunakan


y offset -271 atau atur sesuai kebutuhan.

Haze saya gunakan 15 untuk mendapatkan


ketegasan pada material.
Global Illumination & Final Gather saya aktifkan Berikut settingan untuk Adjust Render Exposure.
dengan kualitas render medium. Settingan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan
anda, jadi bisa berbeda.
Tempatkan point light pada setiap objek lampu.

Pada point light saya memberikan nilai intensity


factornya 1000. Untuk shadows lightnya saya
menggunakan settingan: Type soft (Shadow map),
map size 512, dan softness 7.

Gunakan juga settingan ini untuk point light yang


lainnya.
Setelah semua settingan telah di terapkan, selanjutnya lakukan proses rendering untuk melihat hasilnya.
Interior Siang Hari Sekarang kita melakukan penerapan material agar
hasil rendering bisa lebih baik lagi. Pada layer ada
Ini merupakan lanjutan dari tutorial sebelumnya di sekitar 16 objek yang dikelompokkan, seperti:
lighting settings.

1. Lanjutkan tutorial sebelumnya atau buka file


“Interior material mapping.dwg”

2. Gunkan view camera2 dan render


Buat material baru dengan nama-nama layer Selanjutnya adalah melakukan penerapan efek dan
tersebut, ditambah 1 material dengan nama ubin tekstur pada material yang telah dibuat. Pastikan
juga melakukan editing dan mapping material agar
hasilnya lebih proposional.

Untuk backgound kita menggunakan gambar dengan


nama Pohonbackground.jpg
Settingan Material Bantal - Scale Texture Generic dan Bump: 600

- Generic: Bantal.jpg
- Bump: Bantal.jpg (Amount 200)
Apply dan Editing Material Bantal
Settingan Material Foto1 - Scale Texture Generic: 600

- Generic: AutoCAD.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto1
Settingan Material Foto2 - Scale Texture Generic: 200

- Generic: Foto2.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto2
Settingan Material Foto3 - Scale Texture Generic: 100

- Generic: Foto3.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto3
Settingan Material Foto4 - Scale Texture Generic: 100

- Generic: Foto4.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto4
Settingan Material Foto5 - Scale Texture Generic: 100

- Generic: Foto5.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto5
Settingan Material Foto6 - Scale Texture Generic: 200

- Generic: Foto6.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto6
Settingan Material Foto7 - Scale Texture Generic: 200

- Generic: Foto7.jpg
- Reflectivity: Direct 20
Apply dan Editing Material Foto7
Settingan Material Kaca

- Generic: Color RGB 255,255,255


- Reflectivity: Direct 31
- Transparency: Amount 41
Apply dan Editing Material Kaca
Settingan Material Karpet -Scale Texture Generic: 1700

- Generic: Karpet.jpg
- Bump: Karpetbump.jpg (Amout 635)

- Scale Texture Bump: 1500


Apply dan Editing Material Karpet
Settingan Material Kayu - Scale Texture Generic dan Bump 1500

- Generic: Kayuinterior.jpg
- Bump: Kayuinteriorbump.jpg (Amout 250)
Apply dan Editing Material Kayu
Settingan Material Keramik - Scale Texture Generic 1

- Generic: Keramik.jpg
- Reflectivity: Direct 30
Apply dan Editing Material Keramik
Settingan Material Lampu

- Generic: Color RGB 255,255,255


- Self illumination: Luminance Lamp Shade Interior
Apply dan Editing Material Lampu
Settingan Material Sofa -Scale Texture Generic: 2000

- Generic: Sofa.jpg
- Bump: Sofabump.jpg (Amount 100)

- Scale Texture Bump: 1500


Apply dan Editing Material Lampu
Settingan Material Tembok - Scale Texture Bump: 700

- Generic: Color 240,240,240


- Bump: Tembokbump.jpg (Amount 450)
Apply dan Editing Material Tembok
Settingan Material Ubin - Scale Texture Bump: 4000
- Rotation: 75
- Generic: Color RGB 255,255,255
- Reflectivity: Direct 17
- Bump: Ubinbump.jpg (Amount 50)
Apply dan Editing Material Ubin
Sebelum melakukan proses rendering, pada material lampu matikan dahulu efek self illumination. Selanjutnya
menggunakan view camera2 lakukan rendering.
Interior Malam Hari Delete Distantlight

Untuk pencahayaan, saya menempatkan 1 Point


Light pada lampu besar, dan 5 Spot Light pada
masing-masing lampu.

Untuk Point Light, Intensity Factor-nya sebesar 700.


Sedangkan untuk Spot Light-nya ada beberapa
settingan yang dirubah; Hotspot Angle: 70, Falloff
Angle: 130, dan Intensity Factor: 130.

Untuk kondisi pada malam hari saya mematikan fitur


Sun Status dan Default Lighting.
Pada material lampu aktifkan juga efek self Saya juga tidak menggunakan Background pada
illuminationnya dengan Luminance Lamp Shade camera view.
Interior dan transparency 100.

Atur juga pencahayaan dengan menggunakan


Render Exposure. Set off Exterior Daylight.
Setelah semua perubahan dan penambahan telah diaplikasikan, barulah melakukan test rendering pada view
camera2 untuk melihat hasilnya.
Kesimpulan

Ada beberapa point penting mengenai settingan rendering yang selalu digunakan, seperti:

Untuk mode exterior, efek Sun Status harus selalu digunakan, selain itu anda perlu memberikan settingan pada
fungsi Haze guna memberikan efek material yang lebih tegas. Selanjutnya adalah menerapkan fungsi dari Global
Illumination dan Final Gather. Yang terakhir melakukan editing dan penyesuaian pencahayaan melalui Adjust
Render Exposure.

Sedangkan pada mode Interior, kondisi siang hari tetap menggunakan efek Sun Status. Berbeda pada malam
hari yang perlu menerapkan pencahayaan dari lighting dan tentunya mematikan fungsi default lighting agar
hasilnya lebih baik. Mode global illumination, final gather dan Adjust Render Exposure juga harus digunakan,
namun anda tidak perlu menerapkan fungsi Haze pada mode rendering ini.

Dalam hal penerapan material, langkah-langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan editing dan
mapping agar hasilnya lebih proposional. Jika material tidak melalui proses editing, saya pastikan bahwa hasil
rendering tidak akan baik. Selain itu, saya lebih menyarankan kepada anda untuk menggunakan material sendiri
ketimbang menerapkan dari default material yang terdapat di library.

Anda mungkin juga menyukai