Anda di halaman 1dari 15

3. Kegiatan Belajar 4 : Membuat animasi menjadi sebuah movie.

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

1) Peserta Diklat dapat menggunakan menu-menu dan shortcut dalam proses


pembuatan animasi dimensi 3 dan menjadikannya sebuah movie yang bisa
di putar pada beberapa software video player.
2) Peserta diklat dapat memilih bentuk output dari animasi seperti waktu
animasi, ukuran animasi, dan penempatan file animasi
3) Peserta diklat dapat membuat output animasi dalam berbagai macam
extention seperti avi, jpg, png, mov.
4) Peserta diklat mampu menjalankan animasi yang telah dijadikan menjadi
sebuah movie pada software video player.

b. Uraian Materi 4

1) Render

Hasil akhir proses kerja 3D Studio Max dapat kita jadikan sebagai gambar diam
atau animasi tiga dimensi. Setelah kita membuat objek dalam 3D Studio Max
dengan memberikan material, pencahayaan, kamera, menerapkan efek, untuk
proses selanjutnya kita harus menggunakan proses Render pada hasil kerja
kita sebagai langkah akhir pembuatan animasi.
Dengan melakukan Render, kita dapat mengetahui apakah hasil kerja kita
sudah sesuai dengan tampilan yang diinginkan atau belum. Hal ini disebabkan
hasil Render belum tentu sama dengan desain yang kita buat dan ini
memerlukan penyesesuaian dengan mengatur beberapa parameter dalam
proses Render supaya menghasilkan tampilan yang sempurna. Hasil Render
biasa berupa sebuah gambar diam atau berupa animasi 3D.

99
RENDER ANIMASI

Desain kerja yang kita buat dapat di-Render dengan hasil berupa animasi
dimensi tiga (3D Animation).
Gunakan perintah berikut untuk melakukan Render dengan hasil animasi
dimensi 3 :

1. Aktifkan Viewport yang akan di-Render..


2. Klik tombol Render scene atau dengan memilih menu rendering
render (F10) sehingga akan ditampilkan kotak dialog Render scene seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.

Panel Common

Time Output
Kita dapat
menentukan
frame yang akan
Output Size digunakan untuk
Kita dapat melakukan
menentukan proses render
ukuran hasil
render baik
diam ataupun Options
animasi 3D Pengaturan
objek yang akan
dirender seperti
: pencahayaan,
Advanced efek, pewarnaan
Lighting dsb.
Pengaturan
cahaya untuk
Render Output
hasil render.
Pengaturan
tempat
penyimpanan
Render render yang kita
Tombol untuk buat dan bentuk
memulai formatnya.
render

Gambar 149. Pengaturan render animasi 3 dimensi

100
Grup Time Output

Dalam grup time output, anda dapat menentukan frame yang akan anda
gunakan untuk melakukan proses Render.

Single hanya menggunakan frame tunggal yang berlaku saat ini.


Active Time Segment menggunakan jarak frame yang berlaku saat itu
seperti yang ditampilkan dalam time slider.
Range menggunakan semua frame dari dua nilai range yang anda
tentukan
Frame menggunakan semua jumlah frame tertentu untuk proses render.
Dalam hal ini dapat berupa frame acak atau frame secara berurutan.
Sebagai contoh, jika anda menggunakan frame berurutan yaitu frame 1
sampai 5 maka ketik nilai 1-5, dan jika anda menggunakan frame acak
yaitu frame 1,3,5,dan 7 maka ketik 1,3,5,7.
Every Nth frame menggunakan nilai tetap pada sebuah range. Sebagai
contoh, jika terpasang nilai 8 maka akan melakukan proses render setiap 8
frame. Pilihan ini hanya aktif jika time output dipilih active time segment
atau Range.
File Number Base menentukan dasar bilangan file.

Grup output size

Dalam grup output size, anda dapat menentukan ukuran sendiri dalam kotak
width dan height dalam satuan pixel.

Drop-down list, daftar drop-down output size digunakan unntuk memilih


resolusi dan segi perbandingan film dan video standart. Pilih salah satu dari
format yang tersedia, atau pilih custom untuk menggunakan kontrol lainnya
dalam output size. Beberapa pilihan yang dapat anda pilih dari daftar
tersebut yaitu:

101
Custom
35mm 1.316:1 full aperture (cine)
35mm 1.66:1 (cine)
35mm 1.75:1 (cine)
35mm 1:85:1 (cine)
35 MM anamorphic (2.35:1)
35 MM anamorphic (2.35:1) (squeezed)
70mm panavision (cine)
70mm imax (cine)
vista vision
35mm (24mmX 36mm)(slide)
6cm X 6cm (2 ¼ X 2 ¼ )(slide)
4 X 5 or 8 X 10 (slide)
NTSC D-1 (video)
NTSC DV (video)
PAL (video)
PAL DV (video)
HDTV (video)

Catatan: nilai Image Aspect dan tombol resolusi dapat berubah sesuai dengan
format output yang anda pilih dari daftar output size.

Apertune Width digunakan untuk menentukan lebar lubang lensa kamera


yang digunakan untuk membuat hasil Render. Perubahan nilai akan
mengubah lensa pada kamera. Hal ini mempengaruhi hubungan antara nilai
lensa dan FOV, tetapi tidak akan mengubah pandangan kamera pada
scene.
Width dan Height digunakan untuk mengatur resolusi pada hasil gambar
dengan menentukan lebar dan tinggi gambar dalam satuan pixel. Nilai
maksimal untuk width dan height yaitu 32768 pixel x 32768 pixel.

102
Tombol Resolusi, klik salah satu dari empat tombol resolusi yang tersedia
(320 x240, 640x480, 720x486, dan 800x600). Klik kanan tombol tersebut
untuk menampilkan sub kontak dialog configurasi preset seperti terlihat
pada gambar dibawah ini dan dapat mengubah nilai resolusi dari tombol
yang terpilih.

Gambar 150. sub kontak dialog configurasi preset

Image Aspect digunakan untuk mengatur segi perbandingan pada


gambar.

Pixel Aspect Ratio digunakan untuk mengatur bentuk pixel tampil pada
perlengkapan lainnya.

Grup Options

Video Color Check digunakan untuk memeriksa warna pixel.

Atmospherics digunakan untuk melakukan proses render dengan


memakai beberapa efek atmospheric, seperti memberikan efek kabut,
ketika pilihan tersebut dalam kondisi terpilih.

Super Black digunakan untuk melakukan proses render dengan


memberikan batasan kegelapan pada proses render geometry untuk
komposisi video. Berikan pilihan ini dalam kondisi tidak terpilih kecuali anda
yakin ingin menggunakannya.

Render Hidden digunakan untuk melakukan proses Render pada semua


objek yang ada dalam layer, meski dalam kondisi disembunyikan.

103
Force 2-Sided digunakan untuk melakukan proses pada kedua sisi semua
permukaan.

Effects digunakan untuk melakukan proses Render dangan memakai


beberapa efek Render, seperti memberikan efek kabur, ketika pilihan
tersebut dalam kondisi terpilih.

Dispacement digunakan untuk melakukan proses Render dengan


memberikan beberapa pembuatan peta pemindahan.

Render to Field digunakan untuk render pada field video dari frame ketika
membuat animasi video

Grup Advanced Lighting

Use Advanced Lighting ketika dalam kondisi terpilih, software akan


memasukkan radiosity atau cahaya salinan dalam hasil render.

Compute Advanced Lighting When Required ketika dalam kondisi


terpilih, software akan memperhitungkan radiosisty ketika diperlukan pada
sebuah basis per-frame.

Grup Render Output

Save File ketika terpilih, software akan menyimpan gambar atau animasi
hasil render kedalam sebuah disk saat Anda melakukan proses render. Save
File hanya tersedia setelah anda menentukan hasil file dengan
menggunakan tombol Files.

Files membuka kotak dialog Render Output File yang akan digunakan
untuk menentukan nama file, format, dan lokasi penyimpanan file.

104
Folder
Penyimpanan

Contoh
Format hasil nama file
render

Gambar 151. menyimpan dnegan extension Avi

Use Device digunakan untuk mengirimkan hasil render ke sebuah alat


seperti halnya perekaman video.

Net Render digunakan untuk melakukan proses render dalam jaringan.


Jika pilihan ini dalam kondisi terpilih dan pada saat Anda melakukan render
maka akan ditampilkan kotak dialog Network Job Assigment.

Skip Existing I mages ketika pilihan ini dan Save File dalam kondisi
terpilih, maka proses render akan melompati gambar dalam rangkaian yang
elah di-render kedalam disk.

Apabila animasi yang kita buat belum final atau belum selesai tapi kita ingin
melihat objek animasi dengan merender secara keseluruhan sebaiknya
gunakan dulu resolusi yang rendah, hal ini akan mempersingkat waktu yang
dibutuhkan untuk proses render secara keseluruhan.

2) Menjalankan Animasi dalam Software Video Player


Setelah pembuatan animasi selesai dan telah dirender menjadi sebuah movie
kita bisa menjalankannya dengan menggunakan software video player.
Jalankan program windows media player
Pilih animasi yang kita buat dengan menekan file Open

105
Gambar 152. memilih file animasi
Tekan play untuk menjalankan animasi yang kita pilih tadi pada software
Windows Media Player.

c. Rangkuman

Hasil akhir proses kerja 3D Studio Max dapat kita jadikan sebagai gambar diam
atau animasi tiga dimensi. Setelah kita membuat objek dalam 3D Studio Max
dengan memberikan material, pencahayaan, kamera, menerapkan efek, untuk
proses selanjutnya kita harus menggunakan proses Render pada hasil kerja
kita sebagai langkah akhir pembuatan animasi.

Mengembangkan animasi dimensi 3 pada dasarnya hanya lanjutan dari materi


permodelan. Kita tidak akan bisa membuat animasi yang bagus tanpa model
atau objek yang akan dianimasikan.

Untuk melihat hasil dari bentuk animasi 3 dimensi yang kita buat, maka kita
perlu menjadikannya sebuah movie yang dapat diputar atau dimainkan pada
software pemutar video atau film.
Sekarang sudah banyak sekali kita jumpai iklan-iklan atau film-film kartun yang
menggunakan animasi 3 dimensi, yang pembuatannya dari permodelan 3
dimensi yang dianimasikan untuk dirender menjadi sebuah movie yang

106
nantinya akan bisa di edit juga dalam bentuk VCD, SVCD, DVD atau pun
format lainnya.

d. Tugas 4
1) Buatlah hasil akhir animasi sebuah movie dengan extension Mov, resolusi
640 x 480 sebanyak 100 frame dengan FPS = 12 dari file animasi
mengelilingi kota.max pada pelajaran sebelumnya. Lalu jalankan dengan
menggunakan Quick Time.

Buka file mengelilingi kota.max


Pilih tombol time configuration
Lalu masukkan nilai FPS = 12 pada frame rate dan masukan nilai 100
pada End Time

Gambar 153. Time Configuration

Delete kamera setelah itu buat kamera dengan posisi yang sama
dengan yang tadi dihapus.
Selanjutnya pilih motion > Parameter > buka Rollout Assign
Controller klik pilihan position : position XYZ klik tombol Assign
Controller sehingga akan di tampilkan kotak dialog Assign Position
Controller klik pilihan Path Constraint.

107
Gambar 154. Assign Position Controller

Buka rollout Path parameters klik tombol Add Path arahkan pointer
mouse ke dalam objek viewport Top klik langsung pada objek line.
Secara otomatis objek kamera akan langsung menempel pada objek
Line sehingga objek kamera akan bergerak mengikuti alur yang
terbentuk oleh objek Line. Masih pada path parameter aktifkan pilihan
Follow.

Klik Tombol
Add Path

Hasil penempelan
pada objek line

Aktfikan Follow

Gambar 155. Path parameter


Aktifkan viewport kamera dengan menekan tombol C pada keyboard.
Tekan F10 untuk memilih jendela render.
Pada jendela render pilih 0 to 100 pada range time output
Pilih tombol files lalu simpan dengan nama mengelilingi kota.mov

108
Gambar 156. Membuat file extension mov

Tekan render dan setelah proses render selesai.


Buka program Quick Time player
Jalankan animasi yang tadi kita buat.

e. Tes Formatif 4
1) Apa yang dimaksud dengan render ?
2) Sebutkan beberapa pilihan output size render pada pembuatan animasi
dimensi 3 yang sering dipakai.
3) Sebutkan beberapa extention dari output render yang bisa dihasilkan oleh
3D Studio Max !
4) Buatlah hasil akhir animasi sebuah movie dengan nama airmancur dengan
extension AVI dan resolusi 320 x 240 dari file airmancur.max pada
kegiatan pemelajaran sebelumnya. Lalu jalankan dengan menggunakan
Windows Media Player.

109
f. Kunci Jawaban Formatif 4
1) Apa yang dimaksud dengan render ?
Render adalah suatu proses akhir baik pembuatan permodelan 3 dimensi
ataupun animasi 3 dimensi. dimana permodelan maupun animasi 3
dimensi yang kita buat dapat kita rubah menjadi sebuah bitmap atau
menjadi sebuah movie yang dapat dimainkan pada software movie.
Dengan melakukan Render, kita dapat mengetahui apakah hasil kerja kita
sudah sesuai dengan tampilan yang diinginkan atau belum.

2) Sebutkan beberapa pilihan output size render pada pembuatan animasi


dimensi 3 yang sering dipakai.
Resolusi 640 x 480
Resolusi 320 x 240
NTSC D-1 (video)
NTSC DV (video)
PAL (video)
PAL DV (video)

3) Sebutkan beberapa extention dari render output yang bisa dihasilkan oleh
3D Studio Max !
JPG
PNG
MOV
AVI
BMP
EPS
4) Buatlah hasil akhir animasi sebuah movie dengan nama airmancur dengan
extension AVI dan resolusi 320 x 240 dari file airmancur.max pada
kegiatan pemelajaran sebelumnya. Lalu jalankan dengan menggunakan
Windows Media Player.

110
Buka file airmancur yang telah kita buat pada kegiatan pemelajaran
sebelumnya. Atur sudut pandang
Tekan F10 pada keyboard
Pada jendela render pilih range 0 to 100 lalu pilih tombol files.

Gambar 157. Membuat file extention AVI

Pada jendela output beri nama airmancur dan save as type AVI.
Tekan Render setelah proses selesai
Buka software Windows Media Player lalu open airmancur.avi

g. Lembar Kerja 4
Alat dan bahan :
Satu unit komputer yang telah terinstall aplikasi 3D Studio Max 6.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar.

111
3) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung
terkoneksi dengan baik.
4) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan
elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
5) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.
6) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

Langkah Kerja
1) Periksa semua kabel penghubung pada komputer.
2) Hidupkan komputer dengan menekan saklar pada komputer, jangan
menghidupkan komputer dengan memasukkan colokan ke stop kontak
ketika saklar dalam keadaan on.
3) Jika komputer telah hidup, panggil aplikasi 3D Studio Max 6. Tunggulah
hingga proses loading selesai.
4) Bukalah beberapa animasi yang telah kita buat lalu tekan F10 dan atur nilai-
nilai yang ada pada jendela render untuk membuat hasil render animasi
yang sesuai dengan kebutuhan kita.
5) Jika telah selesai, tutuplah aplikasi 3D Studio Max 6 anda dan matikanlah
komputer dengan benar.

112
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

Anda mungkin juga menyukai