Anda di halaman 1dari 57

5

MEMBUAT ANIMATIC
Secara ringkas, animatic adalah video yang merupakan prototype awal film yang disusun dari
gambar-gambar sketsa atau potongan-potongan gambar dari storyboard, diberi sound effect
atau dubbing seadanya dan belum memakai musik latar.

Animatic dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum tentang film yang akan
dibuat kepada semua pihak yang berkepentingan atau semua yang terlibat dalam proses
pembuatan film, sehingga semua pihak akan bisa menilai apakah masih diperlukan revisi-revisi
atau perbaikan, penambahan atau pengurangan, ataukah sudah cukup bagus untuk dilanjutkan
pada tahap produksi film.

Animatic dapat dibuat dengan menggunakan berbagai macam software, misalnya: Adobe After
Effects, Adobe Premiere, Flash, dan lain lain. Untuk kali ini kita akan membuat animatic
menggunakan Adobe After Effects.

1
PENGENALAN ADOBE ATFER EFFECTS

Adobe After Effects terdiri dari berbagai macam seri antara lain: Adobe After Effects CS3,
Adobe After Effects CS5, Adobe After Effects CS6, Adobe After Effects CC dan masih banyak
lainnya. Secara umum tampilan, fungsi maupun cara pemakaian hampir sama, hanya terdapat
beberapa perbedaan kecil saja. Gambar di atas adalah tampilan dari Adobe After Effects CS3
beserta panel-panel paling penting dalam pembuatan film animasi.

Kolom

Kolom adalah piranti pengaturan dasar atas tampilan maupun kinerja Adobe After Effects,
termasuk mengaktifkan (menampilkan) atau menonaktifkan (menghilangkan) panel-panel
tertentu.

Kolom terdiri dari beberapa bagian yaitu: Kolom File, Kolom Edit, Kolom Composition, Kolom
Layer, Kolom Effect, Kolom Animation, Kolom View, Kolom Window dan Kolom Help.

2
Kolom File terdiri dari banyak pilihan antara lain:

New > Project adalah untuk mengawali membuat project baru.


New > Folder adalah untuk membuat folder baru di Panel Project.
Open Project adalah untuk membuka project yang sudah pernah dikerjakan.
Close adalah untuk menutup program Adobe After Effects yang sedang aktif.
Close Project adalah untuk menutup project yang sedang aktif, sedangkan program Adobe After
Effects masih tetap aktif dan tidak ikut tertutup.
Save adalah untuk menyimpan langkah-langkah dalam project yang baru saja dikerjakan.
Save As adalah untuk menyimpan project yang dikerjakan dalam bentuk copy/duplikatnya.
Import adalah memanggil / memasukkan file untuk diolah ke dalam project yang sedang aktif.
Project Setting adalah untuk mengatur kinerja dasar Adobe After Effects yang sedang
digunakan, misalnya ingin berbasis frame rate berapa, timeline ingin berupa frame atau
time code, dan lain-lain.

3
Kolom Edit terdiri dari banyak pilihan antara lain:

Undo dan Redo adalah untuk mengulangi atau mengembalikan sesuatu langkah yang telah
dikerjakan.
Copy dan Paste adalah untuk menjiplak sesuatu dan menerapkannya kembali.
Duplicate adalah untuk menggandakan sesuatu layer / file.
Split Layer adalah untuk memotong layer / file menjadi dua bagian.
Select All adalah untuk memilih semua layer / file.
Deselect All adalah untuk melepaskan semua layer / file yang terpilih.
Label adalah untuk mengganti warna layer beserta semua propertiesnya.
Preferences adalah untuk mengotomatisasikan beberapa kinerja Adobe After Effects yang
sedang digunakan, misalnya jika mengimport file yang berupa sequence akan otomatis
berbasis sekian frame per second.

4
Kolom Composition terdiri dari banyak pilihan antara lain:

New Composition adalah untuk membuat komposisi baru.


Composition Settings adalah untuk mengubah beberapa atau keseluruhan ukuran yang
terdapat pada komposisi yang sedang dikerjakan.
Background Color adalah untuk menentukan warna latar pada komposisi yang sedang
dikerjakan.
Add to Render Queue adalah untuk merender project atau komposisi yang sedang aktif menjadi
bentuk video (misalnya: AVI, Quick Time, MPEG, MP4, dll), atau menjadi bentuk audio
(misalnya: MP3, WAV, dll) atau menjadi berbentuk Sequence / rangkaian gambar
(misalnya: TIFF Sequence, JPEG Sequence, PNG Sequence, dll).

5
Kolom Layer terdiri dari banyak pilihan antara lain:

New > Adjusment Layer adalah untuk membuat layer baru yang transparan.
New > Solid adalah untuk membuat layer baru yang berwarna dan tidak transparan.
Transform > Position adalah untuk mengubah letak objek / layer terpilih pada Panel Timeline.
Transform > Scale adalah untuk mengubah ukuran objek / layer terpilih pada Panel Timeline.
Time > Enable Time Remapping adalah untuk member kunci di awal dan di akhir layer yang
berupa sequence file, sehingga dapat diatur gambar yang diinginkan dapat ditampilkan
pada frame tertentu.
Bring Layer to Front adalah untuk mengubah letak layer terpilih menjadi berada di urutan
paling atas pada tampilan Panel Timeline.
Bring Layer Forward adalah untuk mengubah letak layer terpilih melompati layer yang ada di
atasnya pada tampilan Panel Timeline.
Pre-compose adalah menjadikan layer-layer yang terpilih menjadi satu komposisi baru.

6
Kolom Effect terdiri dari banyak pilihan, dimana pilihan-pilihan ini merupakan grup / kelompok
effect –effect sejenis, antara lain:

Blur & Sharpen adalah kelompok effect yang berhubungan dengan membuat blur / samar-
samar. Ada banyak pilihan di dalamnya: Fast Blur, Vector Blur, Gaussian Blur, dll.
Color Correction adalah kelompok effect yang berhubungan dengan mengubah / merevisi
warna. Ada banyak pilihan di dalamnya: Levels, Brightness & Contras, Curves, Hue &
Saturation, Tint, Photo Filter, Tritone, dll.
Simulation adalah kelompok effect yang berhubungan dengan memberikan efek-efek tertentu
yang sudah disimulasikan oleh After Effect. Ada banyak pilihan di dalamnya: CC
Rain/Rainfall (untuk membuat hujan), CC Snow / Snowfall (untuk membuat salju), CC
Bubbles (untuk membuat aliran gelembung udara) dll.
Transition adalah kelompok effect yang berhubungan dengan membuat transisi antar scene /
antar shoot. Ada banyak pilihan di dalamnya: Radial Wipe, Linear Wipe, CC Radial scale
Wipe, Venetian Blinds, Card Wipe, CC Jaws dll.

7
Kolom Animation terdiri dari banyak pilihan antara lain:

Save Animation Preset berfungsi untuk menyimpan effect tertentu yang sudah dibuat,
sehingga bisa diterapkan pada file atau layer yang lain tanpa perlu mengulangi lagi dari
awal.
Apply Animation Preset berfungsi untuk menerapkan effect tertentu yang sudah dibuat dan
sudah disimpan, sehingga tidak perlu membuat effect sejenis lagi dari awal
Toogle Hold Keyframe berfungsi untuk mempengaruhi frame-frame berikutnya, otomatis akan
mengikuti kunci/ keyframe di sebelah kirinya, sebelum dibuat keyframe baru.
Keyframe Assistant > Easy Ease In berfungsi membuat gerakan antar dua keyframe menjadi
slow in.
Keyframe Assistant > Easy Ease Out berfungsi membuat gerakan antar dua keyframe menjadi
slow out.
Reveal Animating Properties berfungsi perlihatkan kunci-kunci /keyframe-keyframe yang
sudah dibuat, yang masih tersembunyi.

8
Kolom Window berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan sebuah panel.

Jika suatu panel belum aktif (belum muncul di layar monitor), misalnya panel Tools, maka kita
tinggal klik kolom ‘Window’ lalu pilih dan klik ‘Tools’, maka otomatis Panel Tools akan muncul
di layar komputer.

Begitu juga apabila ada sebuah panel yang nampak di layar monitor komputer dan kita ingin
menyembunyikannya, misalnya Panel Align & Distribute, maka kita tinggal klik kolom ‘Window’
lalu pilih dan klik ‘Align & Distribute’, maka otomatis Panel Align & Distribute akan hilang dari
layar komputer.

Ada beberapa panel yang sangat dibutuhkan pada saat membuat animasi antara lain:
- Panel Tools
- Panel Project
- Panel Timeline
- Panel Composition
- Panel Time Control / Panel Preview

Sedangkan panel yang lain hanya kadang-kadang saja dibutuhkan atau bahkan ada juga panel
tertentu yang sama sekali tidak dibutuhkan pada saat pembuatan film animasi.

9
Panel Tools

Tools adalah panel yang berfungsi sebagai tempat semua piranti yang akan digunakan sebagai
alat kerja untuk mengolah sesuatu di Adobe After Efffects.

10
Panel Project

Project adalah panel yang berfungsi sebagai wadah semua bahan (file gambar, file suara, video,
solid, composition) yang akan diolah di dalam Adobe After Effects.

11
Panel Timeline

Timeline adalah panel yang berfungsi sebagai tempat mengolah semua bahan (file gambar, file
suara, video, solid,) untuk membuat / mengedit adegan film.

12
Panel Composition

Composition adalah panel yang berfungsi menampilkan semua perubahan dari file yang sedang
diolah di dalam Adobe After Effects.

13
Panel Time Control

Time Control adalah panel yang berfungsi untuk memutar / memainkan hasil olahan di Adobe
After Effects.

14
Missing File

Missing File adalah kondisi dimana Adobe After Effects tidak mampu membaca file-file yang
terpakai di After Effects. File itu akan berubah tampilannya menjadi mirip bendera
beraneka warna.

Beberapa hal yang menyebabkan missing file:

- File dihapus (di delete).


- File dipindah tempat atau pindah folder.
- File diganti namanya. Misalnya nama file adalah A01 lalu diubah menjadi A001 maka
akan menyebabkan missing file.
- Khusus untuk file yang diimport dalam bentuk sequence, penamaan file yang tidak urut,
(misalnya A01, A02,A03 langsung loncat A05… jadi tidak ada A04) juga bisa
menyebabkan missing file.
- Selain itu, untuk file yang masih diimport dalam bentuk sequence, penamaan file yang
tidak sama, (misalnya A01, A002,A 03 …) juga bisa menyebabkan missing file.
Kita lihat:
A01 adalah 1 huruf 2 angka.
A002 adalah 1 huruf 3 angka.
A 03 adalah 1 huruf lalu spasi lalu 2 angka.

15
Hal ini dalam pembuatan animasi memakai Adobe After Effects tidak diperbolehkan.
Jadi semua file dalam lingkup kelompok sama - misalnya layer A - harus sama, misalnya
jika terdiri 1 huruf 2 angka, maka semua file layer A harus seperti itu.

Cara mengatasi Missing File adalah:

Sebelum mereplace file yang mengalami missing file maka harus dibenahi dulu apa yang
menyebabkan suatu file mengalami missing.

- Apabila file dihapus (di delete) maka harus direstore kembali dari recycle bin. Namun
jika file dihapus permanen harus mengulang membuat file baru yang sama persis.
- Apabila file dipindah tempat atau pindah folder, maka dikembalikan lagi ke tempat
semula. Atau bisa juga langsung dicari di tempat yang baru dan direplace.
- Apabila file diganti namanya maka harus dikembalikan ke penamaan yang lama.
- Untuk file yang berbentuk sequence harus diurutkan kembali jangan sampai ada
yang terlompati/terlewati, dan harus seragam penamaannya baik jumlah huruf
maupun jumlah angkanya.

Apabila hal-hal di atas sudah diperbaiki barulah dilakukan langkah replace file.

Klik file yang mengalami missing file.

16
Klik kolom ‘File’, pilih ‘Replace Footage’, pilih dan klik ‘File’.

Cari file yang bersangkutan. Jika berbentuk sequence aktifkan checklist opsi sequence. Jika file
tunggal dan tidak berupa sequence, jangan aktifkan checklist opsi sequence. Lalu klik
‘Open’.

17
Caps Lock aktif

Caps Lock aktif akan berakibat tampilan Panel Composition menjadi hitam blank. Untuk
mengatasinya cukup nonaktifkan Caps Lock (tombol untuk huruf kapital).

18
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN ANIMATIC

Langkah-langkah pembuatan animatic berikut adalah berdasarkan ukuran-ukuran atau aturan-


aturan tertentu. Dalam hal ini kita akan memakai resolusi High Definition (1280 widht x 720
height) dan frame rate 25 fps.
Jika menginginkan resolusi dan frame rate berbeda, tinggal menyesuaikan saja.

1. Mensetting program yang akan digunakan (Adobe After Effects) sesuai kebutuhan

Buka program Adobe After Effects, kemudian klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Project
Setting’.

19
Akan muncul jendela Project Setting. Klik tombol pilihan pada opsi Timecode Base, dan
pilih pada 25 fps. Aktifkan opsi Frames. Klik dan ketik opsi Start numbering frame at
dengan angka 1. Lalu klik ‘OK’.

Klik kolom ‘Edit’, pilih ‘Preferences’, pilih dan klik ‘Import’.

20
Akan muncul jendela Preferences. Pastikan opsi Length of composition pada posisi aktif.
Klik dan ketik opsi Sequence Footage dengan angka 25. Lalu klik ‘OK’.

2. Mengimport / memanggil semua file yang dibutuhkan

Klik kolom ‘File’, pilih ‘Import’, pilih dan klik ‘File’.

21
Akan muncul jendela Import File. Cari dimana file yang dibutuhkan. Klik file yang
diinginkan, jangan aktifkan checklist opsi Sequence. Lalu klik ‘Open’.

Ulangi mengimport semua file yang dibutuhkan.

22
3. Membuat komposisi baru

Klik kolom ‘Composition’, pilih dan klik ‘New Composition’.

Akan muncul jendela Composition Setting.


Klik dan ketik opsi Composition Name dengan: ANIMATIC DISAMBAR PETIR.
Klik tombol pilihan pada opsi Preset, pilih: HDV/HDTV 720 25.
Biarkan Pixel Aspect Ratio pada: Square Pixels.
Pastikan atau ganti Frame Rate dengan 25.
Pastikan atau ganti Start Frame dengan: 1.
Klik dan ketik Duration dengan: 550. Lalu klik ‘OK’.

23
Komposisi baru sudah muncul di Panel Project, berkumpul dengan file-file yang baru
saja diimport.

Klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Save’.

24
Akan muncul jendela Save As. Cari folder / tempat yang akan digunakan untuk
menyimpan project kita.

Setelah menemukan tempat yang diinginkan, klik dan ketik File Name dengan:
ANIMATIC DISAMBAR PETIR, lalu klik ‘Save’.

25
4. Memasukkan file ke dalam panel Timeline

Klik file yang ada di Panel Project yang akan dimasukkan ke dalam Panel Timeline.

Klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Add Footage to Comp’.

26
Akan nampak file yang baru saja dimasukkan sudah ada dalam panel Timeline. Langkah
berikutnya adalah mengatur besarnya / ukuran file agar tampilannya sama besar
dengan tampilan layar Panel Composition.

Klik kolom ‘Layer’, pilih ‘Transform’, pilih dan klik ‘Scale’.

27
Akan muncul jendela Scale. Klik dan ketik angka pada opsi Width atau Height dengan
angka yang tepat sehingga tampilan file akan sama persis dengan tampilan layar Panel
Composition seperti ditunjukkan gambar berikut. Lalu klik ‘OK’.

Ulangi memasukkan file-file yang lain satu per satu sekaligus diatur ukuran scalenya.

28
Semua file gambar sudah dimasukkan dan diatur besarnya pada Panel Timeline.

5. Menjadikan suara dubbing sebagai patokan timing tiap tampilan gambar

Klik kolom ‘File’, pilih ‘Import’, pilih dan klik ‘File’.

29
Akan muncul jendela Import File. Cari dimana file yang dibutuhkan. Klik file suara
DIALOG yang diinginkan, jangan aktifkan checklist opsi Sequence. Lalu klik ‘Open’.

Klik file suara DIALOG yang baru saja diimport pada Panel Project.

30
Klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Add Footage to Comp’. Ini untuk memasukkan file ke
dalam Panel Timeline.

Klik segitiga kecil putih di sebelah kiri nama layer file suara DIALOG yang baru saja
dimasukkan pada Panel Timeline.

31
Klik segitiga kecil putih di sebelah kiri Audio. Klik juga segitiga kecil putih di sebelah kiri
Waveform. Maka, semua properties yang ada pada Audio dan Waveform akan terbuka.
Kemudian klik batang layer file DIALOG.

Klik kolom ‘Edit’, pilih ‘Label’, pilih dan klik ‘Red’.


Hal ini berfungsi mengganti warna batang layer DIALOG sekaligus semua properties
filenya akan berwarna merah. Ini bertujuan agar grafik Waveform suara DIALOG terlihat
jelas termasuk jeda maupun batas-batas dialog per tokohnya.

32
Grafik Waveform suara DIALOG berganti warna dari hijau menjadi merah, dan lebih
tampak jelas. Klik tombol paling kanan (RAM Preview) pada Panel Time Controls untuk
mendengarkan suara file DIALOG.

Pembagian jatah tampilan gambar berdasarkan suara file DIALOG yang baru saja
didengarkan.

33
6. Mengatur urutan dan timing tiap gambar

.
Bawa Timeline Indicator ke pertengahan area yang menjadi jatah adegan BERDIRI LALU
JONGKOK. Kemudian klik file gambar urutan yang kedua (SCENE 01 b = Pria jongkok).

Klik kolom ‘Edit’, pilih dan klik ‘Split Layer’.

File akan terpotong menjadi dua. Klik potongan sebelah kiri lalu klik tombol delete pada
keyboard komputer.

34
Bawa Timeline Indicator ke batas antara dialog pertama Pria dengan dialog Wanita.
Kemudian klik file gambar ketiga (SCENE 01 c = Wanita mengayun tangan ke muka)

Klik kolom ‘Edit’, pilih dan klik ‘Split Layer’.

File akan terpotong menjadi dua. Klik potongan sebelah kiri lalu delete.

35
Bawa Timeline Indicator ke akhir dari batang layer file dubbing (paling ujung kanan).
Kemudian klik file gambar keempat (SCENE 01 d = Wanita terlonjak ke belakang).

Klik kolom ‘Edit’, pilih dan klik ‘Split Layer’.

File akan terpotong menjadi dua. Klik potongan sebelah kiri lalu delete.

36
Klik Current Time. Muncul jendela Go to Time. Klik dan ketik angka 361. Lalu klik ‘OK’.

Kemudian klik file gambar kelima (SCENE 01 e = Bunga sudah terbakar).

Klik kolom ‘Edit’, pilih dan klik ‘Split Layer’.

File akan terpotong menjadi dua. Klik potongan sebelah kiri lalu delete.

37
Klik Current Time. Muncul jendela Go to Time. Klik dan ketik angka 475. Lalu klik ‘OK’.

Current Time sudah menunjukkan angka 475. Kemudian klik file gambar keenam
(SCENE 01 f = transisi Radial Scale Wipe).

Klik kolom ‘Edit’, pilih dan klik ‘Split Layer’.

File akan terpotong menjadi dua. Klik potongan sebelah kiri lalu delete.

38
Klik Current Time. Muncul jendela Go to Time. Klik dan ketik angka 525. Lalu klik ‘OK’.

Current Time sudah menunjukkan angka 525. Kemudian klik file gambar ketujuh
(SCENE 01 g = Blank).

Klik kolom ‘Edit’, pilih dan klik ‘Split Layer’.

File akan terpotong menjadi dua. Klik potongan sebelah kiri lalu delete.

39
7. Menyimpan (saving project) dan rendering (saving format)

Pembuatan animatic sudah selesai, langkah selanjutnya adalah menyimpan (save) dan
merender menjadi tampilan film/video.

Klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Save’.

40
Double klik komposisi ANIMATIC pada Panel Project untuk memastikan komposisi inilah
yang sekarang sedang aktif.

Klik kolom ‘Composition’, pilih dan klik ‘Add to Render Queue’.

41
Akan muncul Panel Render Queue. Klik tulisan ‘Best Setting’ pada opsi Render Settings.

Akan muncul jendela Render Settings.


Pastikan atau ubah opsi Quality terpasang pada pilihan Best.
Pastikan atau ubah opsi Resolution terpasang pada pilihan Full.
Pastikan atau klik opsi Frame Rate terpasang pada pilihan Use Comp’s frame rate (25.00).
Lalu klik ‘OK’.

42
Klik tulisan ‘Lossless’ pada opsi Output Module.

Akan muncul jendela Output Module Settings. Klik tombol pilihan pada opsi Format.

43
Pilih dan Klik tulisan ‘H.264’.

Klik tombol Format Options.

44
Akan muncul jendela H.264.
Klik pilihan PAL pada TV Standard. Kita memilih PAL karena sistem inilah yang dipakai di
Indonesia. Sedangkan USA dan Jepang memakai NTSC.

Kemudian Klik tombol pilihan pada opsi Level.

45
Pilih dan Klik angka 4.0, angka ini berarti 1280 x 270

Klik tombol pilihan pada opsi Frame Rate [fps].

46
Pilih dan Klik angka 25.

Klik tombol pilihan pada opsi Profile.

47
Pilih dan Klik tulisan High.

Klik pilihan VBR, 1 Pass pada opsi Bitrate Settings.

Klik dan ganti angka Target Bitrate menjadi 5.


Klik dan ubah angka Maximum Bitrate nmenjadi 8.

48
Aktifkan checklist Export Video dan Export Audio. Jangan aktifkan checklist Open in
Device Central.

Klik kolom ‘Multiplexer’.

49
Klik tombol pilihan pada opsi Multiplexing.

Pilih dan Klik tulisan MP4.

50
Klik tombol pilihan pada opsi Stream Compability.

Pilih dan Klik tulisan Standard.

Lalu klik ‘OK’.

51
Klik ‘OK’.

Klik tulisan ‘Not yet specified’ pada opsi Output To.

52
Akan muncul jendela Output Movie To. Cari tempat / folder untuk menyimpan hasil
render nantinya. Klik dan ketik file name nya dengan ANIMATIC DISAMBAR PETIR. Lalu
Klik ‘Save’.

Klik tombol Render.

53
Rendering sedang dalam proses. Tunggu hingga selesai.

Tanda proses Rendering sudah selesai adalah statusnya berubah dari Queued menjadi
Done. Kemudian tutup Panel Render Queue dengan meng-klik tanda / ikon silang (x)
pada nama panel.

54
Klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Save’.

Klik kolom ‘File’, pilih dan klik ‘Close Project’.

55
After effects siap di pakai untuk membuka project lain atau membuat project baru.

Hasil render sudah tersimpan.

56
Kesimpulan tugas tahap pembuatan animatic

Tugas pengerjaan animatic dapat disederhanakan menjadi :

1. Mensetting program yang akan digunakan (Adobe After Fx) sesuai kebutuhan.

2. Mengimport / memanggil semua file yang dibutuhkan ke dalam Adobe After Fx.

3. Membuat komposisi baru.

4. Memasukkan file ke dalam panel Timeline.

5. Menjadikan suara dubbing sebagai patokan timing tiap tampilan gambar.

6. Mengatur urutan dan timing tiap gambar.

7. Menyimpan (saving project) dan rendering (saving format).

57

Anda mungkin juga menyukai