Anda di halaman 1dari 3

Definisi Profesionalisme Kerja dan Penampilan seorang Profesional

PENGERTIAN PROFESIONALISME

Sebelum membahas pengertian profesionalisme kerja, ada baiknya diketahui terlebih


dahulu makna profesi, sehingga akan diketahui makna profesionalisme yang akhirnya akan
tercapai tindakan profesional. Profesionalisme berasal dari kata dasar profesi, dalam bahasa
Inggrisnya (profession) atau bahasa belanda (professie). Kedua bahasa ini mengambil dari
bahasa latin (professio) berarti pengakuan atau pernyataan.

Profesi diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.
Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu yang artinya
suatu pekerjaan atau jabatan tersebut tidak dapat dipegang oleh sembarang orang tetapi
memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus (Kunandar, 2009).

Para ahli telah banyak memberikan definisi terhadap profesionalisme, diantaranya


adalah profesionalisme merupakan sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suat u profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan
kualitas profesionalannya (Surya, 2007).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional disebutkan bahwa profesionalisme adalah mutu, kualitas
dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.

Sedangkan dalam Kamus Webster Amerika dalam Anoraga (1992) menegaskan


bahwa profesionalisme adalah suatu tingkahlaku, suatu tujuan atau serangkaian kualitas
yang menandai atau melukiskan coraknya suatu profesi.

Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk


keuntungan atau sumber penghidupan. Profesi mengharuskan tidak tidak hanya pengetahuan
dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti profession terpaku juga
suatu panggilan, suatu roeping dan suatu calling.

Dengan begitu profesionalisme mengandung dua unsure yaitu unsur keahlian dan
unsur panggilan. Sebagai seorang professional harus memadukan dalam diri pribadinya
kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya dan juga kematangan
etik (unsur akal dan moral). Kedua-duanya harus berjalan seimbang.

Menurut Wignjosoebroto, profesionalisme merupakan suatu paham yang


menceritakan dilakukanya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekal
keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpangilan serta ikrar untuk menerima
panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan
kepada sesama yang tengah di rundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme kerja


merupakan pandangan atau sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu
profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalannya dalam
menjalankan profesi sesuai dengan kode etik profesi.

Penampilan Seorang Profesional


Anda sering mendengar istilah Grooming atau lebih mudahnya kita sebut Penampilan.
Penampilan yang tentunya memiliki beberapa syarat penting sehingga sangat berpengaruh
dan berdampak dalam pencapaian kinerja pribadi maupun kelompok organisasi. Penampilan
atau Grooming merupakan bagian dari Pelayanan Pelanggan yang perlu dicermati dan
disikapi secara komprehensif. Pentingnya Grooming atau Penampilan diantaranya ialah:

Bersifat Nyata sebagai Dimensi Kualitas Pelayanan

Bagian dari Citra (Image) Perusahaan

Membuat Pelanggan nyaman bersama Anda

Bentuk Perhatian (Respect) dan Pertimbangan (Consideration) bagi Pelanggan

Bagaimanakah Penampilan Pribadi yang baik itu..?


Komponen Utama Penampilan Pribadi (Personal Grooming) adalah Tubuh dan Wajah
bagian dari Kebersihan Pribadi (Personal Hygiene) serta Seragam dan Pelengkap sebagai
bagian dari Etika Berpakaian. Sekilas mengenai beberapa hal penting tentang Kebersihan
Pribadi ialah:

Rambut

1. Kebersihan dan Kerapihan Rambut

2. Potongan Rambur sesuai Bentuk dan Teksur Wajah serta Usia

3. Rambut tidak menutupi Wajah dan Telinga

4. Rambut berwarna Natural atau di cat warna Natural dan Tidak Mencolok

Wajah

1. Wajah dirawat agar tampak sehat dan bersih

2. Istirahat Cukup dan Pola Makan Teratur

3. Menggunakan Make-Up sepantasnya bagi Wanita

4. Kumis dan Jenggot terawat dan tertata rapih bagi Pria

Tubuh

1. Wangi dan Bersih tidak berbau

2. Gigi Bersih dan Tidak Bau Mulut, selalu terjaga secara periodik
3. Kuku bersih dan tidak panjang berlebih

Kebersihan Pribadi perlu dilengkapi dengan Pakaian dan Aksesoris lainnya dan
disesuaikan dengan kondisi budaya perusahaan dan lingkungan kerja sekitar yaitu:

Pakaian atau Seragam, harus terawat rapi, bersih dan sesuai ukuran badan

Sepatu, tidak terbuka, tidak ber-hak terlalu tinggi, bukan sepatu sandal

Aksesoris seperti Jam Tangan, Cincin, Kacamata, Tas Kerja, dan lainnya

Setelah memiliki Penampilan yang pantas dan sesuai dengan etika berpakaian yang baik,
selanjutnya seorang profesional juga perlu membenahi Bahasa Tubuh (Body Language)
dalam pelayanan pelanggan khususnya. Sikap Tubuh yang baik ialah:

Berdiri Tegak namun Bahu Releks (Santai)

Duduk agak kedepan, sopan dan bagi wanita paha tertutup

Jalan tidak tergesa-gesa dan langkah teratur

Gerak-gerik sopan dan tidak malas-malasan

Sikap tubuh yang perlu dihindari diantaranya Postur Tubuh Bermalas-masalan, Sering
menutup Mulut, Menyilangkan Kaki.
Seorang profesional akan memaksimalkan penampilannya demi pelayanan berkualitas
bagi pelanggan sehingga tujuan akhir Kepuasan Pelanggan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai