SISTEM BILGA
Mahsiswa Pembimping
Rev. Tanggal Keterangan Nama Nama
Ttd. Ttd.
Tri Adi Sisawanto Ir. Hari Prastowo, M.Sc.
Project DISAIN IV
Doc. No. 05 - 4211001 - BG
SISTEM BILGA Rev. No.
Page
1. Sistem bilga
Sistem bilga merupakan salah satu system di kapal yang digunakan untuk menjaga
keselamatan kapal. Fungsi utama sistem bilga adalah penguras (drainase) bila terjadi
keborocan pada kapal yang disebabkan oleh kandasnya kapal (grounded) atau tabrakan,
sistem pengurasan harus dapat dilakukan secepat mungkin dari dalam keluar kapal.
Fungsi lain dari sistem bilga adalah nenguras air yang jumlahnya relatif sedikit yang
ditampung di dalam sumur bilga (bilge well).
Cara kerja sistem bilga yaitu menampung air di dalam sebuah sumur yang disebut sumur
bilga (bilge well), kemudian air tersebut dihisap oleh pompa bilga dan dibuang melaui
keluar kapal melaui overboard. Sementara air yang mengandung minyak di tampung di
sebuah tangki, kemudian air yang mengandung minyak tersebut di treatment di dalam
sebuah sebuah peralatan yang disebut oil water separator untuk mengurangi kandungan
minyak di dalam air sebelum dibuang keluar kapal melalui overboard.
Air didalam kapal yang dikuras oleh sisitem bilga dapat berasal dari :
- Terjadinya tabrakan yang menyebabkan robeknya pelat.
- Pengembunan air laut pada pelat.
- Rembesan pada sambungan pelat yang disebabkan oleh penyambuangan yang
kurang baik (karena reatakan).
- Terjadinya kebocoran pada sistem perpipaan.
dm = 1,6 L(B D) 25 mm
Keterangan :
dm = Diameter dalam pipa utama sistem bilga, dalam mm
L = Panjamg yang diukur tidak kurang dari 96% LWL dan tidak lebih dari 97%
LWL
B = Lebar kapal, dalam meter
D = Tinggi kapal, dalam meter
- Berdasarkan LR section5/part5/chapter 13, diameter pipa cabang sistem bilga tidak boleh
kurang dari rumus berikut, tetapi diameter pipa cabang sistem bilga tidak boleh kurang
dari 50 mm.
db = 2,5 C(B D) 25 mm
Keterangan :
db = Diameter dalam pipa cabang sistem bilga, dalam mm
C = Panjang kompartmen, dalam meter
B = Lebar kapal, dalam meter
D = Tinggi kapal, dalam meter
- Berdasarkan LR section5/part5/chapter 13, diameter pipa direct bilge suctions tidak
kurang dari diameter pipa utama yang dibutuhkan sistem bilga.
- Berdasarkan LR section6/part5/chapter 13, kapasitas pompa bilga tidak boleh kurang dari
yang kebutuhan berdasarkan rumus berikut :
5,75
Q = dm 2
10 3
Keterangan :
Q = Kpasitas, dalam m3/jam
dm = Diameter dalam pipa utama sistem bilga, dalam mm
- Berdasarkan LR section7/part5/chapter 13, sumur bilga terbuat dari pelat baja dan dengan
kapasitas tidak kurang dari 0,15 m3. Pada kompatement yang kecil, kapasitas sumur bilga
dengan ukuran yang masuk akal dapat dipasang.
- Beradasarkan SOLAS 2009 II-2/C, Reg. 10, pompa sanitary, pompa ballast, atau pompa
pelayan umum dapat digunakan sebagai pompa kebakaran, asalkan pompa tersebut tidak
digunakan untuk memompa minyak.
- Beradasarkan SOLAS 2009 II-2/C, Reg. 19, jika kapal mengangkut bahan cairan mudah
terbakar atau beracun, saluran bilga yang menuju kamar mesin harus dilengkapi dengan
sebuah katup yang dapat dikunci.
- Beradasarkan SOLAS 2009 II-2/C, Reg. 12, jika pipa digunakan untuk tangki atau bilga
yang menembus sekat tabrakan, dapat menggunakan katup yang dilengkapi dengan
aktuator yang dapat dioperasikan jarak jauh.
- Beradasarkan SOLAS 2009 II-1/C, Reg. 35-1, seluruh pipa bilga yang digunakan di dalam
atau dibawah bunker batubara atau tangki penimpanan bahan bakar atau ruangan boiler
atau kamar mesin, termasuk ruang dimana tangki pengendapan minyak atau pompa
bahan bakar terletak, harus terbuat dari baja atau bahan lainnya yang sesuai.
- Beradasarkan SOLAS 2009 II-1/C, Reg. 35-1, sistem bilga dan pompa ballast harus ditata
sedemikian rupa sehingga air dari laut dan air dari tangki ballast tidak masuk ke dalam
ruang muat dan kamar mesin, atau dari kompartemen satu ke kompartemen yang lain.
- Beradasarkan SOLAS 2009 II-1/C, Reg. 35-1, untuk kapal kargo minimal harus terdapat
dua pompa yang terhubung ke sistem bilga.
5,75
Q = dm 2
10 3
5,75 2
= 10 3 105,3
= 49,244 m3/jam
v2
hlfd = k
2g
22
= 7,9
2 9,8
= 2,519 m
Perhitungan head total pompa
v2
H = ha h p hl
2g
= 6,4 + 0 + 15,930 + 0
= 22,330 m