NOMOR DOKUMEN :
Rev
WIPRA-CPM-PC-SP-001
TANGGAL
03-Nov-11
Hal
1 dari 33
AFC
3-Nov-11
Approve For
Construction
MZQ
YM
D2
IFA
7-Okt-11
MZQ
YM
D1
IFA
7-Jun-11
BHN
TB
IFA
31-Mar -11
BHN
TB
C1
IFR
07-Mar -11
BHN
TB
REVISI
STATUS
TANGGAL
PRED
CHECKD
EPCIC
CHECKD
APPD
PMT
APPD
PERUSAHAAN
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 2 dari 35
TABEL REVISI
REVISI
TANGGAL
06-Jan-11
C1
07-Mar-11
D1
07-Jun-11
D2
07-Okt-11
03-Nov-11
KETERANGAN PERUBAHAN
-
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 3 dari 35
DAFTAR ISI
1.
TUJUAN .............................................................................................................................. 4
2.
3.
ISTILAH ............................................................................................................................... 4
4.
5.
PENDAHULUAN .................................................................................................................5
6.
7.
8.
6.1
6.2
6.3
FASILITAS PENUNJANG................................................................................................. 18
7.1
7.2
7.3
7.4
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 22
8.1
8.2
8.3
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 4 dari 35
1. TUJUAN
Dokumen ini menjabarkan basis design proses untuk menyiapkan desain fasilitas
pengolahan dan injeksi air dengan kapasitas 20.000 BWPD serta memenuhi kondisi
sesuai persyaratan PERUSAHAAN agar tidak terjadi penyumbatan (plugging) atau
berkurangnya permeabilitas batuan formasi yang disebabkan oleh padatan (solid), produk
korosi, emulsi minyak, scale dan clay swelling. Kondisi ini sesuai dengan volume
kebutuhannya serta memenuhi kondisi sesuai persyaratan sehingga menggambarkan
secara menyeluruh dari fasilitas yang akan dibangun atau yang dikehendaki oleh
PERUSAHAAN pada proyek UPGRADING / MODIFIKA SI FASILIT AS INJE KSI AIR
PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA.
2. RUA NG LINGKUP
Dokumen ini menjadi dokumen dasar dan filosofi rancang-bangun proses dan mencakup
dasar kriteria untuk pehitungan design ukuran peralatan baru pada seluruh fasilitas dan
penilaian terhadap peralatan yang sudah ada :
Open Pit
Skimming Tank
Media Filter
Cartridge Filter
3. ISTILAH
Dalam prosedur ini, kata kata atau kalimat maupun istilah harus mempunyai arti
sebagaimana ditentukan dibawah ini, kecuali ditentukan atau disebut lain.
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN yang dimaksudkan adalah PT. PERTAMINA EP selaku pemilik dan
pengguna fasilitas akhir.
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 5 dari 35
spesifikasi
yang
KONTRAKTOR
Pihak lain yang dipilih oleh PERUSAHAAN sebagai pelaksana pekerjaan EPCIC
(Engineering Procurement Construction Installation and Commissioning) di
Lapangan Rantau Region Sumatera, dalam hal ini disebut PT. CI TRA P ANJI
MANUNGGAL yang akan bertanggung jawab kepada PERUSAHAAN
sebagaimana diperinci dalam kontraknya, Scope of Work atau Work Order.
VENDOR
Pihak lain yang akan menyediakan sesuatu untuk kebutuhan Proyek selain yang
disediakan oleh PERUSAHAAN, PMT, dan KONTRAKTOR disebut VENDOR,
dimana tanggungjawabnya langsung kepada KONTRAKTOR baik terhadap
Purchase Order (PO) atau bentuk perjanjian lain antara VENDOR dan
KONTRAKTOR.
4.
API 12J
API RP 520
API RP 521
ASME B.31.3
Process Piping
ASME B.31.4
5. PEN
DAHULUAN
Lapangan Rantau merupakan salah satu lapangan migas yang terletak pada area WKP
PT PERTAMINA EP Region Sumatera. Secara geografis lapangan ini terletak kira-kira
110 km sebelah barat laut kota Medan dan kira-kira 45 km di sebelah barat laut kota
Pangkalan Brandan. Lokasi tersebut dapat dicapai dengan perjalan darat kurang lebih 3
hingga 4 jam dari kota Medan. Luas lapangan minyak Rantau kurang lebih 13 km2 dengan
panjang 7.5 km berarah barat laut - tenggara dan lebar 2 km berarah timur laut - barat
daya.
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 6 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 7 dari 35
Sebagai tahap awal akan dibangun pilot waterflooding pada pattern 1,2,3 dan 4.
Keseluruhan pattern tersebut memerlukan 19 sumur injector dan 13 sumur monitor.
Keseluruhan jumlah total produce water yang akan diinjeksikan sebesar 20.000 BWPD.
6.
Lapisan
Blok
1.
Z600
C1
2.
Z600
C2
3.
Z600
A2
4.
Z600
A1
19
Komponen
Prod. Water
Field Rantau
Persyaratan Keterangan
Oil Content
1,36
pH
8,2
7-8
Turbidity, FTU
38
<5
Scale Index
Bacteria, coloni
205 x 10
Nil
3
< 10
TSS, mg/L
30,12
<2
O2, mg/L
18,9
Serendah mungkin
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 8 dari 35
0.923
< 0,5
RPI
(Rel.
Index)
59,8
<3
3-40
Plugging
Particle size, m
Note :
Di semua area
Di well head
Sebagian data telah menggunakan data analisa kualitas air terbaru yang
dilakukan pengujian pada tanggal 10 Desember 2010.
Air terproduksi dialirkan ke Oil Catcher (existing) untuk pemisahan awal minyak yang
masih turut terbawa bersama aliran air terproduksi, kemudian ditampung dalam Open Pit.
Dari Open Pit, air dipompa oleh Feed Pump ke unit Deaerasi untuk mengurangi kadar O2
terlarut. Stripping gas diambil dari existing PPP Rantau. Effluent gas dialirkan dari
deaerator ke vent stack, sedangkan air terproduksi kemudian dialirkan ke unit Skimming
Tank menggunakan pressure dari Feed Pump. Chemical O2 scavenger, Flocculant dan
Reverse Demulsifier diinjeksikan pada pipa di antara deaerator dan skimming tank. Di unit
Skimming Tank terjadi proses settling untuk mengendapkan partikel padat serta
memekatkan lapisan-lapisan minyak dalam produced water. Produced water selanjutnya
dialirkan ke Water Tank untuk menampung air olahan sebelum dikirim ke WIP Alur
Bamban. Sementara lapisan minyak dari Skimming Tank mengalir secara overflow
melalui siphon dan ditampung di Skimmed Oil Tank sebelum dipompa ke Oil Storage
Tank (existing). Feed pump harus mampu memberikan tekanan sedemikian hingga air
dari Open Pit bisa mengalir sampai ke Water Storage Tank. Chemical biocide, scale
inhibitor dan corrosion inhibitor diinjeksikan pada pipa di antara skimming tank dan water
storage tank.
Transfer pump di PPP Rantau digunakan untuk mengirim produced water dari Water
Storage Tank di PPP Rantau ke Water Storage Tank di WIP Alur Bamban yang berjarak
sekitar 3500 m dari PPP Rantau. Selanjutnya di WIP Alur Bamban, produced water
difiltrasi untuk mengurangi partikel padat dan butiran minyak halus dalam suatu rangkaian
kombinasi Multimedia Filter dan Cartridge Filter. Air olahan yang telah memenuhi
persyaratan air injeksi tersebut ditampung dalam Water Injection Tank. Air buangan
backwash dari Multimedia Filter ditampung dalam Disposal Water Basin (existing).
Proses injeksi olahan dilakukan menggunakan Water Injection Pump untuk mencapai
head yang diperlukan agar air olahan dapat diinjeksikan ke formasi. Dari Water Injection
Pump air olahan didistribusi-kan lewat manifold, sub-manifold dan pipa distribusi hingga
ke sumur-sumur injector. Untuk memastikan kualitas air yang akan diinjeksikan terbebas
dari solid / debris yang dapat dikontribusikan oleh pipa distribusi, maka dilakukan filtrasi
menggunakan Cartridge Filter di Sub-Manifold injeksi.
6.1
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 9 dari 35
Oil Cather terdiri atas rangkaian bak terbuka no 2,3 dan 4 untuk pemisahan
minyak dan air. Bak terbuka tingkat ke-4 (lihat Gambar 2) merupakan bak
terakhir sebelum air dibuang ke sungai.
Untuk keperluan waterflood, produced water yang diinjeksikan akan diambil
dari bak terbuka tingkat ke-4 dimana secara kasat mata kadar minyak sudah
jauh mengalami penurunan, Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kualitas air
produksi tidak memenuhi persyaratan air olahan untuk keperluan waterflood.
Pit
Pump
Unit Feed Pump yang akan digunakan adalah Feed Pump ex-WTP (Existing)
Serang Jaya (GM-102 A/B/C/D) yang akan direlokasi ke PPP Rantau yang
dimaksudkan untuk mentransfer sumber air terproduksi dari Open Pit ke
Deaerator. Spesifikasi teknis awal dari Feed Pump ex-WTP Jaya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3. Data Awal Pompa GM-102 A/B/C/D (ex-WTP Serang Jaya)
Manufacturer
Marushichi
SMKD 3x 4 x 8-1/4
Operating Condition
Liquid pumped
Sea Water
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 10 dari 35
0
2
Performance
Efficiency, %
76
NPSHR, m
Motor
Power, kW
22
Volt/Phase/Frequency
380 / 3 / 50
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 11 dari 35
Untuk mencapai kondisi air olahan yang memenuhi persyaratan air injeksi
dengan kadar O2 hingga mendekati 0 mg/L maka air dari unit Deaerasi
tersebut diolah dengan cara menginjeksikan O2 scavenger pada outlet
deaerator dengan dosis 5 ppm (lihat lampiran 1 Laboratory Test Result
Pertamina EP Rantau by PT. EON).
Perlu diperhatikan bahwa Deaerator bekerja pada kondisi solid-free,
sehingga sebelum feed pump perlu dipasang basket strainer.
6.1.5
6.1.6
a)
O2 scavenger
O2 scavenger diinjeksikan dengan kadar 10 ppm untuk mengurangi
kadar O2 terlarut sampai memenuhi persyaratan air injeksi dari
PERUSAHAAN.
b)
Reverse demulsifier
Reverse demulsifier diinjeksikan dengan kadar 5 ppm untuk
menyempurnakan pemisahan minyak dan air secara mekanis di
Skimming Tank.
c)
Flocculant
Flocculant diinjeksikan dengan kadar 10 ppm untuk menyempumakan
pemisahan padatan dari air terproduksi yang bertujuan untuk
meminimalkan terbentuknya sludge yang mungkin terjadi dalam pipa.
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 12 dari 35
2
3
0.5
0.5
6.1.8
Corrosion inhibitor
Corrosion inhibitor diinjeksikan
menghambat laju korosi.
dengan
kadar
10
ppm
untuk
b)
Scale inhibitor
Scale inhibitor diinjeksikan dengan kadar 15 ppm untuk mencegah
terbentuknya scale.
c)
Biocyde
Biocyde diinjeksikan dengan kadar 15 untuk mematikan bakteri serta
menghambat pertumbuhan organisme seperti ganggang, lumut dan
sebagainya.
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 13 dari 35
2 ft
3 ft
3 ft
2 ft
SMKD 3x 4 x 8-1/4
Operating Condition
Liquid pumped
Suction pressure, kg/cm2G
Discharge pressure, kg/cm2G
Flow rate, m3/h (nor/max)
Sea Water
0
15 (atau 222 psig)
144 / 216 (atau 21.737 / 32.606 BPD)
Performance
Efficiency, %
57
NPSHR, m
Power, kW
150
Motor
Volt/Phase/Frequency
6300 / 3 / 50
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 14 dari 35
2 ft
2,5 ft
2 ft
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 15 dari 35
6.2.2
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 16 dari 35
Marushichi
SMKD 3x 4 x 10-1/2
Operating Condition
E
v
a
l
u
a
s
i
Liquid pumped
Sea Water
Performance
Efficiency, %
68
NPSHR, m
Motor
Power, kW
p Volt/Phase/Frequency
e
30
380 / 3 / 50
Unit Filtration
Media filter (AB-T-201 A/B)
Media filter dimaksudkan untuk untuk menyingkirkan padatan-padatan halus
maupun butiran minyak dari air dengan cara memompakan air melewati
media penyaring hingga partikel padat terperangkap di dalam pori-pori
media.
Teknik filtrasi dilakukan dengan cara downflow, yang secara teoritis didesain
untuk beroperasi laju alir filtrasi 8 - 15 gpm/ft2 dan didesain untuk mencapai
kualitas air olahan bisa mencapai 2 - 5 micron dengan efisiensi pemisahan di
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 17 dari 35
6.2.5
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 18 dari 35
7. FASILITAS
7.1 Alat
PENUNJANG
Instrumentasi
Indikator adalah alat yang menerangkan tampilan secara visual dari kuantitas yang
terukur seperti temperature, pressure dan flow. Indikator terdapat dalam sistem
instrumentasi sebagai alat yang berdiri sendiri (dicatat sebagai TI (Temperature
Indicator), PI (Pressure Indicator), FI (Flow Indicator) dan sebagainya). Alat indikator
di dalam sistem pengolahan air terproduksi meliputi :
1.
Level Indikator
Level indikator digunakan untuk menunjukkan level liquid terukur didalam
tangki, perubahan level liquid dalam sistem sangat berpengaruh pada tekanan
outlet pipa, sehingga dipasang level control agar tinggi liquid dalam sistem
dapat dijaga tetap.
2.
Pressure Indikator
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 19 dari 35
Alat instrument pengukur tekanan dalam sistem baik tekanan inlet, tekanan
outlet maupun tekanan di dalam sistem.
7.2
3.
Flow Indikator
Mengukur laju alir liquid di dalam pipa.
4.
5.
Pressure Switch
Alat yang digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan suatu sistem
(Alarm, elektikal switch on/off dan sebagainya) berdasarkan tekanan.
6.
Temperature Indikator
Mengukur temperatur di dalam sistem agar sesuai dengan kondisi operasi
yang diinginkan.
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 20 dari 35
terproduksi dari water tank di PPP Rantau ke WIP Alur Bamban. Distribusi
daya listrik di PPP Rantau ditunjukkan pada Lampiran 8.2.
7.2.2
7.3
7.4 Fuel
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 21 dari 35
System
Konsumsi fuel genset untuk memenuhi kebutuhan listrik di PPP Rantau sebesar 750
kVA adalah sebesar 158,9 L/day, sedangkan di Alur Bamban sebesar 1500 kVA
konsumsi fuelnya sebesar 380,8 L/jam. Diesel fuel tank dirancang untuk bisa
menyimpan minimal 1 hari konsumsi. Dari hasil perhitungan didapatkan untuk diesel
fuel tank PPP Rantau berkapasitas 5000 L dengan dimensi 50 ID x 14-0 L(s/s),
sedangkan di Alur Bamban berkapasitas 10000 L dengan dimensi 66 ID x 15-0
L(s/s).
Diesel fuel mengalir secara gravity dari tanki ke dalam mesin. Filter dipasang untuk
memastikan tidak ada air dan material yang terikut. Untuk mengetahui penggunaan
bahan bakar, aliran bahan bakar menuju mesin dipantau dengan
8. LAMPI
8.1
RAN
Lampiran Hasil Laboratorium Test -17 Maret 2011
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 22 dari 35
8.2
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 23 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 24 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 25 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 26 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 27 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 28 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 29 dari 35
8.3
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. 0
Hal. 24 dari 35
8.3
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 30 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 31 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 32 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 33 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 34 dari 35
WIPRA-CPM-PC-SP-001
Rev. D1
Hal. 35 dari 35