Anda di halaman 1dari 34

PANDUAN DESAIN

POMPA

NOMOR O-OIL-008/100.19
1 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 1 dari 34

LEMBAR PENGESAHAN

Disusun Oleh Disahkan Oleh


Kelompok QA Proyek EPC Manajemen Proyek EPC
Jr. Analyst QA EPC Kepala Divisi

Adhyaksa Lumban Gaol Sondang Aryanto

1
2 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 2 dari 34

LEMBAR REVISI

REV. TANGGAL KETERANGAN

A 17-11-23 -Pembaruan format

-penambahan tujuan panduan

-pembuatan diagram alir pemilihan pompa

2
3 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 3 dari 34

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................................... 1

LEMBAR REVISI .............................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3

I. TUJUAN ................................................................................................................................. 4

II. RUANG LINGKUP ................................................................................................................... 4

III. REFERENSI ............................................................................................................................. 4

IV. DEFINISI ................................................................................................................................ 5

V. PANDUAN DESAIN ................................................................................................................. 7

VI. RISIKO POTENSIAL ............................................................................................................... 19

3
4 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 4 dari 34

I. TUJUAN
Prosedur desain ini bertujuan:
a. Memberikan panduan umum dalam merencanakan sistem pompa pada industri
minyak.
b. Memastikan bahwa desain pompa memenuhi standar dan regulasi yang berlaku,
termasuk keselamatan dan lingkungan
c. Menetapkan pedoman keamanan yang memastikan operasi pompa tanpa risiko
berlebihan bagi pengguna dan lingkungan
II. RUANG LINGKUP
Panduan desain ini berisikan panduan dalam perencanaan pompa yang meliputi
klasifikasi, pemilihan dan material pompa, serta persyaratan umum dalam sistem
pemompaan termasuk penggerak, sistem lubrikasi dan perpipaannya.
III. REFERENSI
Referensi yang digunakan sebagai dasar untuk penerbitan dokumen ini antara lain:
1. PIP RECP001, Design of Pumping Systems That Use Centrifugal Pumps
2. PIP REEE003 - Guidelines for General Purpose Non-lubricated Flexible Couplings –
3. PIP RESP73H - Application of ASME B73.1 Specification for Horizontal End Suction
Centrifugal
4. PIP RESP73V - Application of ASME B73.2 Specification for Vertical In-Line
Centrifugal Pumps for Chemical Process
5. API 610/ISO 13709 - Centrifugal Pumps for Petroleum, Petrochemical and Natural
Gas Industries
6. API 611 - General-Purpose Steam Turbines for Petroleum, Chemical, and Gas
Industry Services API API 614 - Lubrication, Shaft-sealing, and Control-Oil Systems
and Auxiliaries for Petroleum, Chemical, and Gas Industry Services
7. API 671 - Special Purpose Couplings for Petroleum, Chemical and Gas Industry
Services
8. API 674 - Positive Displacement Pumps - Reciprocating
9. API 675 - Positive Displacement Pumps - Controlled Volume
10. API 676 - Positive Displacement Pumps - Rotary
11. API 682 - Pumps-Shaft Sealing Systems for Centrifugal and Rotary Pumps

4
5 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 5 dari 34

12. API 685 - Sealless Centrifugal Pumps for Petroleum, Heavy Duty Chemical, and Gas
Industry Services
13. API RP686 – Recommended Practice for Machinery Installation and Installation
Design
14. American Society of Mechanical Engineering (ASME)
15. ASME B73.1 - Specification for Horizontal End Suction Centrifugal Pumps for
Chemical Process – ASME B73.2 - Specification for Vertical In-Line Centrifugal Pumps
for Chemical Process –
16. ASME B73.3 - Specification for Sealless Horizontal End Suction Metallic Centrifugal
Pumps for Chemical Process
17. ANSI/Hydraulic Institute Standard 3.1-3.5 Rotary pump nomenclature definitions
applications and operations –
18. ANSI/Hydraulic Institute Standard 12.1-12.6 Rotodynamic (Centrifugal) Slurry Pumps
for Nomenclature, Definitions, Applications and Operation –
19. ANSI/Hydraulic Institute Standard 1.1-1.2 Rotodynamic (Centrifugal) Pumps for
Nomenclature and Definitions –
20. ANSI/Hydraulic Institute Standard 1.3 Rotodynamic (Centrifugal) Pumps for Design
and Application
21. NEMA MG-1, “Motors and Generators”
IV. DEFINISI
Istilah dan definisi yang tercantum di bawah ini merupakan bagian integral yang tidak
terpisahkan, definisi yang dipakai antara lain:
a. Axial split: Casing pompa yang dapat dipisah dan dibuka dengan arah paralel dengan
poros pompa.
b. Best efficiency point (BEP): Laju alir pompa sentrifugal dimana menghasilkan
efisiensi yang maksimum.
c. Between bearing: Jenis pompa dimana lokasi impeler ditopang diantara bearing.
d. Diffuser: Desain pompa dimana impeler dikelilingi oleh diffuser vane dengan saluran
yang makin membesar dan merubah head kecepatan menjadi tekanan.

5
6 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 6 dari 34

e. Double suction: Impeler dengan dua suction eyes yang berlawanan, dimana fluida
masuk dari kedua sisi impeler.
f. Eye inducer: Impeler aliran aksial dengan head rendah yang ditempatkan pada poros
yang sama di depan impeler stage pertama, untuk menaikkan tekanan hisap NPSHA
ke impeler.
g. Margin ratio NPSH: Perbandingan antara NPSHA pada sisi hisap pompa dengan
NPSH3
h. Net positive suction head available (NPSHA): NPSH dalam meter (feet) fluida yang
ditentukan oleh pembeli pada laju aliran rated dan temperature normal.
i. Net positive suction head 3 (NPSH3), sebelumnya NPSH required (NPSHR):
NPSH dalam meters (feet) fluida yang ditentukan oleh Supplier melalui pengujian,
dengan air. NPSH3 diukur pada flens hisap dan dikoreksi ke elevasi datum. NPSH3
adalah minimum NPSH pada kapasitas rated yang diperlukan untuk mencegah
penurunan head > 3% (i.e., head stage pertama pada pompa multistage) karena
kavitasi.
j. Pompa Canned Motor: Pompa sealless dimana motor dan impeler berada dalam satu
rumah dan poros impeler menjadi satu dengan poros motor.
k. Pompa Magnetic Drive (MDP): Pompa sealless dimana impeler pompa diletakkan
pada poros penggerak yag memiliki magnet dan dilindungi dalam containment.
l. Pompa overhung: Pompa sentrifugal dengan poros impeler menggantung dan
ditopang di bantalan.
m. Pompa Vertikal Menggantung (Suspended): pompa sentrifugal dengan impeler
ditopang secara vertikal dengan posisi nosel hisap tercelup.
n. Radial split case: Pompa casing yang terbelah melintang dengan poros pompa
o. Recycle atau spill back: Mengontrol jumlah aliran melalui pompa dengan
mengirimkan sebagian aliran kembali ke sisi hisap, baik bejana hisap (lebih disukai)
atau pipa hisap untuk menghindari turbulensi, biasanya digunakan untuk menjaga
pompa sentrifugal beroperasi di dekat BEP-nya. Self-venting: udara memiliki jalan
keluar sendiri dari casing pompa sehingga tidak terjadi kantung udara dalam casing.
p. Shut off head: Titik pada kurva pompa sentrifugal dimana laju alirannya nol.

6
7 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 7 dari 34

q. Sealless pump: Pompa tanpa seal mekanis, tetapi menggunakan magnet atau
arus induksi dengan rumah bertekanan (pressure containing housing) untuk
mengisolasi cairan.
r. Suction eye: bagian impeler sebelum baling-baling tempat masuk cairan.
V. PANDUAN DESAIN
Panduan desain berisi hal-hal sebagai berikut:
5.1 KLASIFIKASI DAN MATERIAL POMPA
5.2.1. Umum
Persyaratan proses harus ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan sistem pompa.
Penentuan sistem pompa membutuhkan pompa yang cocok dengan persyaratan proses
dan properti cairan. Pemilihan dan penerapan teknologi pemompaan yang tepat dapat
sangat meningkatkan keandalan sistem pemompaan. Produsen harus dikonsultasikan
untuk referensi aplikasi pompa yang serupa (mis., pompa yang beroperasi di bawah
kondisi yang hampir sama/analog ). Berikut adalah klasifikasi untuk pompa sentrifugal dan
potisitif displacement.
5.2.2. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal dibagi menjadi bebarapa kategori di bawah ini:
• Pompa Overhung
Pompa ini memiliki beberapa jenis tipe seperti di bawah ini:
a. Pompa horisontal close coupled sentrifugal overhung tidak memiliki kopling
sehingga tidak memerlukan alignment kopling dan penggerak. Karena itu, dapat
dipasang tanpa pondasi. Namun, memiliki keterbatasan power dan temperatur,
serta perlu pemindahan motor ketika perawatan.
b. Pompa horisontal foot mounted overhung sentrifugal didukung dari bagian bawah
casing. Digunakan pada cairan asam, kaustik, dan air yang terkontaminasi. Dalam
unit proses kilang, pompa ini biasanya dibatasi untuk servis non-hidrokarbon.
Pompa ini memiliki batasan operasi sbb.:
- Temperatur operasi maksimum: 150°C (300°F)
- Kecepatan pompa maksimum: 3,600 rpm
- Tekanan keluaran maksimum: 2.0 MPa (275 psig)
- Laju alir maksimum: 135 m3/hr (600 GPM)

7
8 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 8 dari 34

- Tekanan hisap maksimum: 0.5 MPa (75 psig)


- Dalam unit proses kilang, pompa ini biasa digunakan terbatas untuk servis non
hydrocarbon.
c. Pompa centerline mounted overhung yang didukung di sepanjang garis tengah
horisontal pompa dapat dilihat dalam lampiran 2. Penunjukan API 610 untuk jenis
pompa ini adalah OH2. Susunan ini memungkinkan casing pompa berekspansi ke atas
dan ke bawah dari tengah poros saat dioperasikan pada servis panas. Servis panas
biasanya didefinisikan lebih dari 150 ° C (300 ° F). Pompa ini biasanya digunakan
untuk servis hidrokarbon di dalam unit proses.
d. Pompa vertikal in-line sentrifugal memiliki 4 tipe sebagai berikut:
- Vertical fleksibel coupled, dimana poros penggerak dan pompa disambung dengan
kopling fleksibel. API 610 desain untuk pompa ini adalah OH3.
- Vertical rigid coupled, penggerak dan poros pompa disambung secara rigid.
- Vertical close coupled, dimana impeler dipasang pada poros motor.
- Desain kecepatan tinggi dengan integral gearbox untuk menaikkan kecepatan pompa.
• Pompa Between Bearings
Pompa ini terdiri dari satu stage, dua stage, atau multistage. Casing pompa dapat dibuka
secara aksial atau radial. Konstruksi pompa menggunakan dudukan kaki (foot mounted)
atau dudukan di tengah (center mounted). Lihat lampiran 2. untuk ilustrasi pompa
sentrifugal between bearing untuk satu stage dan multi-stage. Penunjukan API 610 untuk
jenis pompa ini adalah BB1 (aksial split, 1 dan 2 stage), BB2 (radial split, 1 dan 2 stage)
dan BB3 untuk multistage Pompa between bearings satu stage split aksial, dengan
dudukan kaki (foot mounted) digunakan pada volume besar dan tekanan rendah biasanya
digunakan untuk servis air. Pompa between bearing satu stage atau multistage, dengan
casing split aksial atau radial dapat digunakan dalam aplikasi hidrokarbon dan tekanan
tinggi. Namun, untuk pompa split aksial harus dibatasi pada temperatur kurang dari 200 °
C (400 ° F) karena celah split rentan bocor di atas suhu ini. Jenis pompa ini terutama BB2
rentan terhadap beban dorong netral sehingga menghasilkan beban bantalan yang rendah
dan selip pada bearing.

8
9 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 9 dari 34

• Pompa Vertikal Menggantung (Suspended)


Pompa ini terbagi menjadi lima tipe pompa sebagai berikut:
- Desain vertikal turbin (disebut juga wet pit, diffuser) dengan baling-baling diffuser dalam
mangkuk (bowls) pompa. Aliran mengikuti sumbu poros pompa. API 610 desain untuk
tipe ini adalah VS1. Pompa ini digunakan jika NPSHA tidak mencukupi pada pompa
horisontal.
- Wet pit, desain volute dengan volute casing pada mangkuk (bowls) pompa, dimana liran
mengikuti poros pompa.
- Wet pit, aliran aksial dengan baling-baling menyerupai impeler tanpa mangkuk (bowls)
untuk memompa fluida ke atas casing arah aksial.
- Line shaft cantilever, yaitu pompa sump yang didesain dengan impeler tunggal. Aliran
mengikuti jalur yang terpisah dari impeler.
- Desain double casing, diffuser. Dimana lokasi sisi hisap dan keluar flens berada pada
permukaan tanah. Pada dasarnya pompa ini terletak dalam can atau casing untuk
menarik fluida dari bejana proses. Pompa jenis ini digunakan untuk aplikasi dengan
NPSHA yang rendah. Aplikasi pompa ini meliputi tapi tidak terbatas pada hidrokarbon
dan steam kondensat.
• Pompa Sealless
Pompa Sealless sentrifugal tidak memerlukan mekanikal seal. Ada dua tipe pompa sealles:
canned motor dan magnetic drive atau coupled. Desain ini memiliki beberapa variasi (mis,
overhung, multistage, gear, regenerative turbine, vertical in-line, dll.) Pompa ini biasanya
digunakan untuk memompa cairan yang sangat berbahaya sehingga tidak boleh terjadi
kebocoran. Aplikasi lainnya adalah pada cairan dengan persyaratan low emission (mis.,
volatile organic compounds (VOC)), sehingga dipergunakan secara luas pada kilang
minyak. Karena biaya instalasi yang murah pompa canned motor digunakan di luar aplikasi
utamanya. Karena bantalan dilumasi dengan fluida proses, maka bantalan dapat
mengalami keausan jika cairan mengandung partikel. Jika pompa beroperasi pada kondisi
aliran yang kecil dan gaya hidrodinamik yang dihasilkan tidak dapat mengangkat poros,
maka pompa dapat mengalami kegagalan. Jika pompa beroperasi pada laju aliran lebih
besar dari BEP, gaya dorong unbalanced dapat terjadi yang mengakibatkan keausan pada
bantalan thrust dan impeler. Seleksi yang mendalam dan informasi yang lebih lengkap
diperlukan dalam mendesain pompa jenis ini (mis., heat of vaporization, dan specific heat).

9
10 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 10 dari 34

a) Pompa Canned Motor


Karena rotor berada dalam lapisan stator dan stator berada dalam selongsong (can), pompa
ini menyediakan penahan ganda (dual containment) pada saat lapisan stator bocor. Rongga
stator dapat menahan tekanan yang sama dengan rongga utama. Pompa jenis ini
menggunakan fluida proses untuk melumasi bantalan dan mendinginkan motor. Panas
pada stator menyebar ke fluida setelah motor mati, dapat menyebabkan cairan dalam motor
menguap dan memerlukan venting sebelum start. Pertimbangan yang cermat harus
diberikan pada sifat fluida yaitu: viskositas, tekanan uap dan kalor penguapan agar aplikasi
pompa ini berjalan dengan baik. Pompa dengan daya yang besar biasanya memiliki efisiensi
lebih rendah dibandingkan pompa sealed konvensional.
b) Pompa Magnetic Drive
Pada pompa ini magnet digerakkan oleh poros penggerak. Poros penggerak dikopel ke
penggerak motor atau turbin. Untuk menghasilkan dual containment, dapat dengan metode
double containment shell atau dry running mechanical seal pada poros magnetic drive.
Karena menggunakan magnet, pompa ini memiliki keterbatasan power (decouple pada
magnet) dan temperature Pompa ini menggunakan proses fluida sebagai pelumas,
sehingga material bantalan harus terbuat dari bahan yang tahan abrasi (mis.: silicon
carbide). Pompa ini digerakkan oleh penggerak dari luar dimana koneksi ke penggerak
menggunakan jenis close couple atau dengan kopling spacer, jika kopling spacer
digunakan, pondasi dan baseplate diperlukan.
• Pompa Submersible
Pompa submersible didesain agar pompa dan penggerak tercelup dalam fluida yang akan
dipompa. Pompa ini memiliki poros yang pendek dan tidak membutuhkan kopling.
Kebocoran pada seal pompa tidak menjadi masalah pada pompa jenis ini. Material yang
khusus diperlukan jika digunakan untuk memompa fluida yang korosif.
• Pompa Self-Priming
Pompa self-priming memiliki desain casing dimana impeler tetap terisi fluida setelah
pompa berhenti, yang memungkinkan pompa selalu dalam kondisi yang siap untuk
menghisap fluida dari sump tanpa memerlukan foot valve. Desain pipa hisap dan keluar
pompa menjadi hal yang penting agar pompa dapat bekerja dengan baik.

10
11 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 11 dari 34

5.2.3. Pompa Positif Displacement


Pada pompa jenis ini perpindahan volume dilakukan melalui salah satu cara berikut:
- Pergerakan piston dalam cylinder
- Pergerakan katup diafragma
- Perputaran volume eccentric dalam rongga sealed (i.e., pompa sliding vane)
- Lobe berputar dalam volume rongga
- Pompa Gear
- Screw
- Progressing cavity
Pompa tipe positif displacement pada umumnya beroperasi lebih efisien daripada pompa
tipe kinetik. Pompa ini juga lebih sesuai pada kapasitas aliran konstan dengan tekanan
keluaran yang bervariasi. Pompa reciprocating menghasilkan laju aliran konstan untuk
kecepatan tertentu pada langkah (stroke) dan diameter piston. Kecepatan atau langkah
piston dapat diubah selama operasi untuk mengubah laju aliran. Pompa ini sangat efisien
dan dapat beroperasi pada laju aliran yang sangat spesifik dengan memilih ukuran piston,
kecepatan dan langkah. Pompa reciprocating dapat memompa fluida dengan viskositas
yang tinggi dan bervariasi. Aliran fluida dari pompa ini menghasilkan tekanan pulsa yang
tinggi sehingga memerlukan peralatan peredam pada saluran masuk dan keluar pompa.
Pompa piston sangat sensitif pada partikel, untuk mengatasi hal ini dapat digunakan pompa
tipe plunger. Pompa reciprocating memerlukan area dan pondasi yang besar karena
memiliki penggerak berikut roda gigi pengurang kecepatan serta adanya gaya reciprocate.
• Pompa diafragma
Pompa diafragma adalah modifikasi dari pompa reciprocating, dimana diafragma
ditambahkan antara piston dan fluida proses untuk mengisolasi item mekanik pompa dari
fluida proses pada cairan yang berbahaya, korosif, atau abrasif. Kemampuan tekanan
pompa dibatasi oleh kekuatan material diafragma sehingga tidak dapat digunakan untuk
aplikasi tekanan tinggi.
• Sliding Vane.
Pompa sliding vane adalah jenis pompa perpindahan positif rotary dimana cairan bergerak
di dalam ruang karena putaran vane yang dipasang di rotor. Bantalan pompa ini
menggunakan pelumas oli atau gemuk (grease) Pompa ini digunakan untuk cairan dengan
viskositas rendah (mis., solvent dan LPG).

11
12 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 12 dari 34

Pompa sliding vane memiliki toleransi abrasif yang rendah dan dapat beroperasi kering
hanya pada waktu yang singkat. Kemampuan tekanan pompa ini dipengaruhi oleh desain
dan bahan. Tekanan operasi terbatas hingga 1,72 megapascal (250 psig).
• Pompa Lobe
Pompa ini masuk dalam tipe rotary positive displacement, bisa dari jenis tunggal, dua, tiga
atau multi lobe. Lobe tidak saling kontak dan gerakannya diatur oleh external timing gears
yang berada dalam gearbox. Pompa ini umumnya menggunakan bantalan dengan pelumas
grease. Pompa ini dapat mengalirkan fluida dengan partikel ukuran sedang dengan
viskositas yang bervariasi. Jika seal terus dilumasi, pompa ini dapat bekerja dalam kondisi
kering tanpa fluida dalam waktu yang lama. Pompa ini menggunakan seal mekanis dan
tidak digunakan untuk aplikasi tekanan tinggi.
• Pompa Roda Gigi (Gear)
Pompa ini dibagi menjadi dua jenis yaitu pompa roda gigi eksternal dan internal. Pompa
roda gigi eksternal memiliki dua rotor berbentuk roda gigi. Bentuk roda gigi rotor dapat
berbentuk spur, helical, atau herringbone gear teeth dan dapat menggunakan timing gear.
Lihat lampiran 1 untuk pompa roda gigi eksternal dan internal. Pompa roda gigi internal
memiliki satu rotor dimana roda gigi bagian dalam bergerak pada roda gigi luar. Pompa gear
memberikan laju aliran konstan pada tekanan apa pun yang diperlukan untuk memindahkan
cairan. Pompa gear sangat efisien dan dapat memompa cairan dengan berbagai kepadatan
dan viskositas (> 5 cP) serta memiliki persyaratan NPSH3 yang rendah. Cairan dengan
viskositas rendah dapat menyebabkan selip internal meningkat yang akan membatasi
tekanan diferensial dan mengurangi kapasitas pompa. Jika kavitasi terjadi dalam aplikasi
energi yang tinggi, uap air yang pecah dapat menyebabkan pulsasi tekanan dan getaran
pada pompa serta palu hidrolik dalam pipa.
• Pompa Ulir (Screw)
Pompa ulir adalah jenis pompa perpindahan positif berputar di mana cairan bergerak melalui
ruang-ruang yang terjadi karena perputaran sekrup. Agitasi cairan relatif lebih rendah
dibanding pompa perpindahan positif lainnya. Pompa ulir dapat digunakan untuk aplikasi
bertekanan tinggi dengan berbagai density dan viskositas. Pompa ulir memiliki pulsasi dan
NPSH3 yang rendah. Pompa ulir tidak dapat menangani partikel solid sehingga memerlukan
strainer untuk menyaring kontaminan dan partikel. Jika memompa cairan dengan viskositas
yang rendah maka kapasitas pompa ulir dapat berkurang.

12
13 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 13 dari 34

Pompa ulir memiliki batasan suhu operasi karena jarak clearance pada ulir berkurang. Jika
kavitasi terjadi dalam aplikasi energi tinggi, uap air yang pecah dapat menyebabkan pulsasi
tekanan dan getaran pada pompa dan palu hidrolik dalam pipa.
• Pompa Progressive Cavity
Pompa ini memiliki kemampuan head yang tinggi pada laju alir yang rendah. Pompa ini
memiliki efisiensi yang tinggi, self priming dan bebas getaran serta dapat digunakan untuk
fluida dengan berat jenis dan viskositas yg tinggi serta dapat menghandel gas serta 20%
solid dalam fluida. Pompa ini biasa digunakan untuk fluida metering serta fluida yang sensitif
terhadap viscous atau shear karena memiliki laju alir volumetrik yang proporsional dengan
rotasi serta shear rate yang rendah terhadap fluida. Temperatur dibatasi oleh kemampuan
material stator, umumnya hingga 180 deg C
5.2.4. Material Pompa
• Konstruksi Material Logam
Tabel 3.2 (lampiran 3) menunjukkan material logam yang biasa digunakan untuk memompa
berbagai jenis fluida. Kode pemilihan material pada kolom 5 dijelaskan pada tabel 3.1
Material pompa harus dipilih berdasarkan sifat fisik terhadap cairan yang dipompa, kondisi
lingkungan pompa, dan tegangan pada bahan karena kondisi operasi pompa. Material harus
kompatibel secara mekanis, mis.: tidak terkikis jika bergesekan, sehingga penggunaan
bahan tahan korosi yang sama tidak dapat diaplikasikan pada bagian berputar dan diam
karena tidak dapat bekerja dengan baik, misalnya berbagai jenis baja tahan karat.
• Konstruksi Material Polimer
Tabel 3.4 adalah panduan pemilihan material polimer baik thermoplastic dan thermoset
yang sesuai untuk berbagai macam fluida. Maksimum temperatur kontinu adalah kondisi
dimana fluida tidak mempengaruhi sifat mekanis material. Pada temperatur yang melebihi
dari acuan ini baik dalam waktu yang singkat harus dikonsultasikan dengan Manufaktur.
Kekuatan tarik dan modulus elastis dari polymer dapat turun secara signifikan dengan
naiknya temperatur sehingga menjadi batasan yang paling utama selain ketahanan

13
14 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 14 dari 34

5.2 DESAIN SISTEM POMPA


5.2.1. Umum
Pompa harus memiliki mekanisme seal poros yang dirancang untuk semua kondisi
operasi. Mekanisme seal harus memiliki pendinginan, pelumasan, dan sistem pendukung
yang memadai sesuai dengan kondisi proses dan persyaratan seal. Area/tempat seal
pada sisi proses harus memiliki ventilasi sendiri. Pompa harus dapat menyediakan head
dan laju aliran yang diperlukan pada semua jalur perpipaan, karakteristik aliran proses dan
sifat-sifat produk. Sifat-sifat produk yang harus dipertimbangkan adalah kerapatan relatif,
viskositas, tekanan uap, panas spesifik, dan kisaran suhu. Head hisap positif yang tersedia
(NPSHA) untuk konfigurasi pipa hisap harus diperiksa dan dibandingkan dengan head
hisap positif (NPSHR) untuk semua pompa. Pompa harus didesain sesuai dengan standar
dan Code yang digunakan. Untuk pompa sentrifugal, NPSHA harus lebih besar dari
NPSHR sesuai dengan PIP RECP001, Design of Pumping Systems That Use Centrifugal
Pumps. Untuk pompa perpindahan positif, NPSHA harus lebih besar dari NPSHR sesuai
dengan API 674, Positif Displacement Pump — Reciprocating, API 675, Positif
Displacement Pump — Controlled Volume, atau API 676, Positif Displacement Pump —
Rotary. Pompa yang digunakan secara paralel harus identik dalam desain dan ukuran,
dioperasikan pada kecepatan yang sama, dan dipasang dengan impeler yang identik.
Konfigurasi perpipaan untuk pompa paralel harus identik secara geometris untuk
mencapai pembagian beban yang sama antara pompa. Pompa yang menangani fluida
yang mudah menguap pada atau di dekat tekanan uap fluida dan yang bukan tipe self
venting, harus memiliki koneksi vent casing yang kembali ke sumber fluida atau sistem
lainnya. Pompa harus dibuat dari bahan yang sesuai dengan aplikasi proses. Bahan harus
tahan korosi dan erosi. Pertimbangan khusus harus diberikan jika lingkungan dapat
menurunkan kekuatan mekanis material.
5.2.2. Persyaratan Tambahan untuk Pompa Sentrifugal
Pompa harus memiliki impeler yang berukuran dan dirancang untuk mengakomodasi
semua kondisi operasi. Impeler semi terbuka atau tertutup harus digunakan dalam aplikasi
suhu tinggi untuk mencegah pompa terkunci selama pemanasan dan pendinginan.

14
15 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 15 dari 34

Pada tipe impeler terbuka, celah aksial yang sempit dapat menyebabkan gangguan
mekanis karena ekspansi termal. Kontrol aliran pompa dapat dilakukan dengan membatasi
aliran pompa. Mengatur kecepatan pompa dapat juga digunakan untuk mengontrol
kapasitas pompa. Pengontrolan pipa hisap pompa dengan throttling untuk mengontrol
aliran sebaiknya tidak dilakukan. Kecepatan kritis harus minimal 20% di luar kisaran
kecepatan operasi pompa untuk memberikan margin yang memadai antara kecepatan
operasi dan kecepatan kritis agar meminimalkan kemungkinan terjadinya ketidakstabilan
rotor. Pompa yang dipilih sebaiknya memiliki karakteristik head – aliran yang naik secara
kontinu hingga shut off. Pompa dengan karakteristik kenaikan head yang kontinu dapat
dipasang parallel jika memiliki performa hidrolik yang sama. Jika sistem pemompaan
didesain agar pompa bekerja paralel, kenaikan head hingga shut off sebaiknya tidak
kurang dari 10% dari head pada kapasitas rated. Operasi paralel dapat menggunakan
sistem bypass agar dapat beroperasi pada semua rentang sistem aliran. Pompa dengan
kurva karakteristik yang tidak naik secara signifikan ketika aliran berkurang, lebih tahan
beroperasi pada kondisi tertutup (shut in) jika beroperasi paralel. Diameter minimum
impeler yang dipilih harus 105% dari minimum diameter impeler dari kurva pompa untuk
pompa tertentu. Jika cairan memiliki specific gravity yang bervariasi, head yang dihasilkan
pompa harus berdasarkan specific gravity tertinggi dan perbedaan tekanan sistem yang
paling besar pada laju aliran yang diperlukan. Jika koreksi viskositas diperlukan, maka
koreksi head, kapasitas dan efisiensi menjadi tanggung jawab Manufaktur pompa, dan
dihitung sesuai dengan prosedur pada ANSI/HI 1.3 “Centrifugal Pump”.
5.2.3. Kopling
Ukuran kopling harus didasarkan pada torsi yang ditransmisikan (daya kuda per 100
RPM). Kopling harus memiliki peringkat torsi kontinu yang lebih besar dari rated torsi pada
rated daya dan kecepatan penggerak. Kopling harus memiliki faktor servis minimum 1,25
pada daya poros yang diperlukan dari peralatan yang digerakkan. Untuk rated kecepatan
antara 800 dan 3.600 RPM, jenis fleksible kopling harus dipilih sesuai dengan kriteria
berikut:
• Untuk tenaga kuda hingga 100, kopling elastomer dapat digunakan.
• Untuk tenaga kuda antara 100 dan 2.000 atau untuk peralatan vital atau tidak
memiliki cadangan dengan tenaga kuda berapapun, kopling nonelastomer dapat
digunakan.

15
16 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 16 dari 34

• Kopling disk atau diafragma harus memiliki lebih dari satu bidang fleks.
• Kopling elastomer tidak boleh digunakan untuk servis panas.
• Untuk peralatan yang beroperasi terus menerus di atas 3.600 RPM, kopling special
purpose harus digunakan sesuai dengan ketentuan dalam API 671.
• Untuk peralatan yang beroperasi di bawah 800 RPM, harus dari rekomendasi
produsen peralatan.
5.2.4. Pelumasan
Bantalan dan rumah bantalan didesain untuk pelumas oil menggunakan mineral
(hidrokarbon) oil. Desain pelumas harus mengikuti persyaratan minimum dalam standard
atau code pompa yang digunakan. Desain harus menyediakan akses yang mudah pada
koneksi untuk pengisian dan pembuangan serta pada operasi dan pemeliharaan. Desain
harus menyediakan saluran pembuangan yang dapat mengeringkan komponen dan
sistem selengkap mungkin tanpa meninggalkan bahan sisa untuk dibersihkan. Desain
harus menyediakan ventilasi dan saluran pembuangan dengan ukuran yang cukup dan
ditempatkan dengan benar. Desain harus menyediakan saluran pengisian dan drainase
serta koneksi yang cukup dalam ukuran dan memiliki orientasi sehingga servis dapat
dilakukan tanpa tumpahan oil dan tidak memerlukan peralatan khusus. Sistem perpipaan
harus dilengkapi dengan ventilasi di titik tertinggi dan drain di titik terendah. Pada peralatan
dengan sistem oli sirkulasi, desain perpipaan harus dilengkapi dengan spool break-out
untuk jumper pada koneksi suplai dan balik ke setiap titik pelumasan pada mesin untuk
memfasilitasi pembilasan sistem oli. Desain sistem pelumasan harus memenuhi hal
berikut:
• penggunaan support dan perlindungan yang tepat untuk mencegah kerusakan dari
getaran saat pengiriman, operasi, dan pemeliharaan.
• fleksibilitas yang tepat dan aksesibilitas yang baik untuk operasi, pemeliharaan,
termasuk pengisian, pengeringan dan pembersihan secara menyeluruh.
• pemasangan dengan pengaturan yang rapi dan tertata disesuaikan dengan kontur
mesin tanpa menghalangi akses peralatan seperti kotak junction, kopling,
instrumentasi, dll.
• Pengeluaran kantong udara dengan menggunakan katup ventilasi atau pengaturan
desain perpipaan yang tidak menumpuk.
16
17 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 17 dari 34

• Proses drain melalui titik-titik terendah tanpa pembongkaran pipa, alat vacuum atau
pembilasan.
5.2.5. Penggerak
Pabrikan pompa harus menentukan rating daya poros yang dibutuhkan rakitan pompa
berdasarkan kondisi operasi yang diberikan oleh pembeli. Penentuan rating daya poros
setidaknya harus mempertimbangkan variabel berikut:
• Kepadatan relatif
• Viskositas, termasuk perubahan karena variasi suhu operasi
• Kerugian pada seal dan bantalan mekanis
• Tekanan seal chamber / tekanan stuffing box / tekanan hisap
• Perakitan gear
• Kopling
• Toleransi hidrolik
Jika pertimbangan di atas tidak membutuhkan penggerak yang lebih besar, maka
penggerak motor didesain sesuai dengan Tabel 6.1. Jika rated driver tidak didesain hingga
ujung kurva kapasitas, kelebihan beban dapat terjadi saat start melawan sistem perpipaan
yang masih kosong. Motor listrik harus didesain tidak bekerja pada faktor servis
Table 6.1. Kebutuhan Penggerak Listrik

Rated Power Poros Pengali untuk Sizing


Pompa kW (Bhp) % of Rated Power
Poros Pompa

< 22(30) 125

22-75(30-100) 115

> 75(100) 110

17
18 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 18 dari 34

Berikut adalah tambahan persyaratan untuk penggerak pompa sentrifugal:


a. Motor
Jika daya ujung kurva lebih besar dari 75 kW (100 hp), motor harus berukuran untuk
mengatasi daya ujung kurva atau 110% daya rated, mana yang lebih kecil. Tenaga kuda
secara langsung dipengaruhi oleh kondisi proses dan sifat fluida versus kondisi aktual.
Tenaga kuda sangat sensitif terhadap gravitasi spesifik, viskositas, dan tekanan uap.
Untuk aplikasi pompa yang diharapkan beroperasi di ujung kurva, motor harus didesain
untuk beroperasi di ujung kurva. Motor dan kopling sebaiknya harus berukuran untuk
memenuhi peningkatan daya atau persyaratan head yang ditentukan di masa akan datang.
b. Turbine
Penggerak turbin uap harus sesuai dengan API 611. Rating daya turbin uap harus 110%
dari kebutuhan daya pompa terbesar pada semua kondisi operasi pada saat beroperasi
pada tekanan dan suhu pasokan uap minimum yang tersedia serta tekanan dan suhu
knalpot maksimum.

5.2.6. Seal
Pemilihan jenis seal pada pompa harus berdasarkan jenis pompa yang dipilih dan sesuai
dengan API 682 untuk pemilihan jenis sealnya.

5.2.7. Perpipaan
Perpipaan auxiliary ke pompa seperti cairan gland, pembilasan, air pendingin, uap
pendinginan, dan sebagainya harus dilengkapi dengan katup isolasi yang terletak di
pompa. Katup non-slam check harus digunakan pada saluran keluaran sistem pompa
sentrifugal yang besar > 185 kilowatt (250 tenaga kuda) rating penggerak nominal atau
ukuran pipa > NPS 12. Pipa hisap harus dirancang tanpa high point untuk menghindari
terkumpulnya gas atau uap. Ketika sumber cairan terletak di atas garis tengah pompa,
pipa hisap harus miring ke arah pompa. Ketika sumber cairan terletak di bawah garis
tengah pompa, pipa hisap harus miring menjauhi pompa. Kemiringan pipa hisap harus
minimal 10 mm per m (1/8 in./ft) untuk mencegah akumulasi kantong gas atau uap.
Memiringkan pipa hisap pompa ke arah pompa lebih dianjurkan karena memungkinkan
gas atau uap keluar kembali ke tangki atau bejana hisap. Memiringkan pipa hisap menjauh
dari pompa memungkinkan gas atau uap keluar dari saluran hisap ke dalam casing pompa.
Gas atau uap kemudian diventing manual jika pompa tidak memiliki desain self-venting.
Reduser harus konsentris untuk pemipaan vertikal di atas pompa dan harus tipe eksentris
pada saluran hisap horizontal dengan sisi datar berada di atas. Pipa hisap pompa
sentrifugal harus memiliki jarak lurus minimum 5x diameter pipa antara flens hisap pompa
dan elbow, tee, katup, reducer, saringan permanen atau halangan lainnya untuk
memastikan aliran yang stabil dan seragam pada impeler pompa.

18
19 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 19 dari 34

Jalur hisap pipa lurus harus memiliki ukuran yang sama dengan nosel hisap pompa. Untuk
pompa dengan pipa hisap dari menara atau kolom vakum, pipa equalizing dari pompa
kembali ke ruang vapor di menara atau kolom harus disediakan untuk venting pompa pada
saat start-up. Strainer permanen yang dipasang di jalur hisap pompa harus sepenuhnya
self-venting kembali ke sumber untuk menghindari terjadinya kantung gas dan kegagalan
pompa dalam menghisap saat start. Jika diaplikasikan, pipa bypass untuk aliran minimum
harus diarahkan dari keluaran pompa ke bejana hisap, tangki, bak, atau saluran hisap
pompa. Jika pipa bypass aliran minimum diarahkan ke pipa hisap pompa, maka harus
kembali ke pipa hisap sejauh mungkin dari nozzle hisap pompa untuk meminimalkan
turbulensi.

VI. RISIKO POTENSIAL


Risiko potensial yang teridentifikasi dalam menerapkan prosedur kerja ini adalah:
No. Tujuan/Aktivitas Risiko Potensial dan Rencana Mitigasi
1. Memastikan desain material / Risiko Potensial:
Peralatan dan desain pompa Potensi kesalahan dalam pembuatan desain
yang digunakan sudah tepat cukup besar apabila konsentrasi sedang
sesuai dengan standard menurun
Rencana Mitigasi:
perlu diadakan pengecekan ulang dan dipastikan
desain material/ peralatan dan desain pompa
sudah benar dan sesuai standar.
2. Memastikan pekerja bekerja Risiko Potensial:
dengan standar keselamatan Potensi terjadinya cidera pada saat posisi bekerja
kerja yang baik. yang tidak ergonomis sangatlah besar
Rencana Mitigasi:
perlu di pastikan posisi kerja yang ergonomis
untuk menghindari cidera.

19
20 PANDUAN DESAIN
POMPA
PT PGAS SOLUTION
No. Dok. O-OIL-008/100.19/ Revisi ke: A Tanggal berlaku: November 2023 2 Hal: 20 dari 34

LAMPIRAN

1. DIAGRAM ALIR PEMILIHAN POMPA

2. JENIS POMPA

3. MATERIAL POMPA

20
LAMPIRAN 1. DIAGRAM ALIR PEMILHAN POMPA
LAMPIRAN 2. JENIS POMPA

POMPA SENTRIFUGAL

Pompa menggantung dengan dudukan kaki Pompa menggantung dengan dudukan di


tengah

Pompa menggantung vertikal in-line


Pompa between bearing satu stage (BB1) Pompa between bearing multi stage (BB3)

Pompa vertikal turbin


Pompa canned motor
Pompa penggerak magnet
POMPA POSITIF DISPLACEMENT

Pompa piston

Pompa ulir

Pompa sliding vane

Pompa lobe bi wing


Pompa internal gear

Pompa external gear


Pompa diafragma

Pompa progressive cavity


LAMPIRAN 3. MATERIAL POMPA

Table 3.1 — Pemilihan material logam (Kolom 5)

Pemilihan Nomor
ASTM Remarks
Material

A All bronze construction


B Bronze fitted construction

C All iron construction


3 A216-WCB Carbon steel
4 A217-C5 5% chromium steel

5 A743-CA15 12% chromium steel


6 A743-CB30 20% chromium steel
7 A743-CC50 28% chromium steel

8 A743-CF-8 19-9 austenitic steel

19-10 molybdenum
9 A743-CF-8M
austenitic steel

20-29 chromium nickel


10 A743-CN-7M austenitic steel with
copper & molybdenum

A series of nickel-base
11
alloys

Corrosion-resistant high-
12 A518
silicon cast iron
Austenitic cast iron
13 A436
– 2 types

13(a) A439 Ductile austenitic cast iron

14 Nickel-copper alloy

15 Nickel
Table 3.2 — Konstruksi material logam untuk memompa berbagai jenis fluida

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5

Fluida Kondisi fluida Simbol kimia Specific gravity Pemilihan material


Ammonia, aqua NH4OH C
Ammonium bicarbonate Aqueous sol. NH4HCO3 C
Ammonium chloride Aqueous sol. NH4CI 9, 10, 11, 12, 14
Ammonium nitrate Aqueous sol. NH4NO3 C, 8, 9, 10, 11, 14
Ammonium phosphate,
Aqueous sol. (NH4)2HPO4 C, 8, 9, 10, 11, 14
dibasic
Ammonium sulfate Aqueous sol. (NH4)2SO4 C, 8, 9, 10, 11
Ammonium sulfate With sulfuric acid A, 9, 10, 11, 12
Aniline C6H7N 1.02 B, C
Aniline hydrochloride Aqueous sol. C6H5NH2HCI 11, 12
Asphalt Hot 0.98-1.4 C, 5
Barium chloride Aqueous sol. BaCI2 C, 8, 9, 10, 11
Barium nitrate Aqueous sol. Ba(NO3)2 C, 8, 9, 10, 11
Beet pulp A, B, 8, 9, 10, 11
C6H6 0.88
Benzene
Benzine (See petroleum ether)

Benzol (See benzene) B, C


Bichloride of mercury (See mercuric chloride)
Black liquor (See liquor, pulp mill)
Brine, sodium chloride Over 3% salt, hot 9, 10, 11, 12, 14
Brine, seawater 1.03 A, B, C
C4H10 0.60 @ 0°C
Butane B, C, 3
(32°F)
Diphenyl C6H5. C6H5 .99 C, 3
Enamel C
(See alcohols)
Ethanol
Gasoline 0.68-0.75 B, C
(See sodium sulfate)
Gaubes salt A, B
Glucose
Hydrogen sulfide Aqueous sol. H2S 8, 9, 10, 11
(See sodium
Hydrosulfite of soda
hydrosulfite)
(See sodium
Hyposulfite of soda
thiosulfate)
Kaolin slip Suspension in water C, 3
Kaolin slip Suspension in acid 10, 11, 12
Kerosene (See oil kerosene)

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5

Fluida Kondisi fluida Simbol kimia Specific gravity Pemilihan material


Mustard A, 8, 9, 10, 11, 12
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5

Fluida Kondisi fluida Simbol kimia Specific gravity Pemilihan material


Naphtha 0.78-0.88 B, C
Naphtha, crude 0.92-0.95 B, C
Nitro ethane C2H5NO2 1.04 B, C
Nitro methane CH3NO2 1.14 B, C
Oil, coal tar B, C, 8, 9, 10, 11
A, B, C, 8, 9, 10, 11,
Oil, coconut 0.91
14
Oil, creosote 1.04-1.10 B, C
Oil, crude Cold B, C
Oil, crude Hot 3
Oil, essential A, B, C
Oil, fuel B, C
Oil, kerosene B, C
A, B, C, 8, 9, 10, 11,
Oil, linseed 0.94
14
Oil, lubricating B, C
Oil, mineral B, C
Oil, olive 0.90 B, C
Oil, palm 0.90 A, B, C, 8, 9, 10, 11, 14

Oil, quenching 0.91 B, C


Oil, rapeseed 0.92 A, 8, 9, 10, 11, 14
Oil, soya bean A, B, C, 8, 9, 10, 11, 14
Vitriol, oil of (See acid, sulfuric)
Vitriol, white (See zinc sulfate)
Not evaporated pH >
Water, boiler feed 1.00 C
8.5
Water, boiler feed High makeup pH < 8.5 B
Low makeup
Water, boiler feed 1.00 4, 5, 8, 14
Evaporated, any pH
High purity 1.00 A, 8
Water, distilled
Water, distilled Condensate A, B
Water, fresh 1.00 B
Water, mine (See acid, mine water)
Table 3.3 — Material polymer yang digunakan pada konstruksi pompa

Material Abbr. Nama Diproduk Tipe


produk si oleh
1. Phenylene oxide PPO Noryl® GE TP

2. Polycarbonate PC Lexan® GE TP
3. Poly-etheretherketone PEEK — — TP

4. Poly-phenylene Sulfide PPS Ryton® Phillips TP

5. Polypropylene PP — — TP
6. Polytetra Fluoroethylene PTFE Teflon® DuPont TP

7. Tetrafluoroethylene Perfluoroalkoxy Copolymer PFA Teflon® Dupont TP

8. Polyvinylfluoride PVDF Kynar® Agochem TP


9. Biphenol A Resin with Anhydride Hardener Epoxy A — TS
10. Novolac Resin w/Aromatic Amine Hardener Epoxy N — TS

11. Vinyl Ester (Bisphenol Epoxy) Vin,Est — TS


Table 3.4 - Temperatur kontinu maksimum (°C) fluida vs. pemilihan material
untuk pompa polymer (continued)
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10

Fluida Kondisi Conc PP PC PEEK PPS PP PFA/PTF PVDF Epoxy A Epoxy Vin Est
O E N
Acid, tartaric Alcohols Aqueous — 20 NR 100 95 60 95 60 25 25 80
sol.
Aluminum chloride
Beverages — — 20 — — 20 20 20 — — 20
Aqueous 10 95 — 100 95 85 95 95 25 25 95
sol.
Aluminum sulphate Aqueous 10 95 20 100 95 85 95 95 25 25 95
Ammonia Ammonium sol.
carbonate
Anhydrous 10 20 NR 100 95 — 95 95 25 25 NR
Aqueous — 60 — — 95 85 95 95 — — 65
sol.
Ammonium chloride Aqueous 10 95 20 100 95 85 95 95 25 25 95
Ammonium nitrate sol.
Ammonium
phosphate
Aqueous — 95 20 100 95 85 95 95 25 25 120
sol.
Aqueous 65 20 — — 95 85 95 95 25 25 95
sol.
Benzene — 85 NR 120 95 NR 95 20 NR NR 50
Benzol — 85 NR 120 95 NR 95 85 — — —
Brine, calcium, 10 95 NR 95 120 85 95 95 60 60 120
chloride
Dow 100 NR NR 120 95 NR 95 85 25 25 50
Aqueous
Therm “A” 96 — — 20 — — 20 — 20 60 25
sol.
Ethanol — N N 100 9 N 95 N — —
Ether R R 5 R R

Formaldehyde Furf 40 95 NR 20 95 95 95 40 — 25 50
ural Gas oline — 95 95 2 25
N N — N N N
— R R 20 95 R 95 R 5 60 R
N 2 N 9 60 6
R 0 R 5 5
Hydrogen peroxide 50 NR 70 20 N N 95 — N N —
Kerosene — NR 0 20 R R 95 9 R R 8
Lead acetate Aqueous 1 20 — — 9 2 95 5 60 6 0
sol. 5 0 0
0 95 25 80
95 85 25
Naphtha — NR — 100 95 N 95 95 25 25 80
Nicotine 1 20 2 — 95 R 95 95 — — —
sulfate 0 — 0 — — 8 95 95 — — 6
Oil, coconut — — 5 0
NR
Oil, — — — — — — — — — — —
creosote — 8 — — 9 6 9 9 — — —
Oil, — 5 — 20 5 0 5 5 — — 1
vegetable NR 120 20 95 95 2
Oil, crude 0
Fluida Kondisi Conc PP PC PEE PPS PP PFA/PTF PVDF Epoxy A Epoxy Vin Est
O K E N

Oil, — NR 20 20 95 20 95 95 — — 95
diesel — — — 20 115 20 95 95 60 60 115
Oil, — — — 20 80 85 95 95 60 60 80
fuel
Oil, kerosene
Oil, linseed — — 20 — 95 85 95 95 — — 95
Oil, — N 20 10 120 — 95 95 6 6 120
lubricating — R 20 0 120 — 95 95 0 0 120
Oil, mineral 20 20 70 —
Oil, — — — 100 250 — 95 95 — — 120
olive — — — — 80 — 95 95 — — 80
Oil, — — — 2 — — — — — — —
JP-4 0
Oil, hydraulic
a PPS contains glass

b Contains glass

Anda mungkin juga menyukai