Anda di halaman 1dari 53

PRODUCTION OPERATOR TRAINING

TOTAL E & P INDONESIE Hal : 1 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

BAB I
TURBIN GAS ( GAS TURBINE )

1. PENDAHULUAN

Turbin gas adalah suatu mesin yang mengubah energi panas menjadi
energi mekanik. Sebagaimana halnya pada motor diesel atau pada motor
gas, energi panas didapat dalam proses pembakaran bahan bakar di ruang
bakar ( Combustion Chamber )
Perbedaan dengan motor- motor bakar lainnya adalah dalam
pengubahan energi, yang mana pada turbin gas proses pemberian panas
(proses pembakaran) berlangsung secara kontinyu, sedangkan pada motor
diesel atau motor gas proses ini berlangsung secara periodik.
Karena proses pengubahan energi berlangsung secara kontinyu,
maka daya yang dibangkitkan turbin gas untuk ukuran yang sama jauh lebih
besar.
Disamping itu turbin gas mempunyai beberapa kelebihan lainnya dari
motor bakar torak ( motor diesel,motor gas, motor bensin ), antara lain:
o Pengoperasiannya lebih cepat
o Pelumasannya lebih hemat
o Tidak memerlukan air pendingin mesin
o Penyesuaian terhadap perubahan beban lebih cepat
o Bahan bakar lebih fleksibel
o Dampak terhadap lingkungan lebih rendah ( polusi, kebisingan )
o Getaran yang ditimbulkan relative lebih kecil karena pengubahan enrgi
diruang turbin berupa tenaga putar / torsi

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 2 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

o Pemasangan lebih mudah, karena ukuran dan berat pada daya yang
sama lebih kecil, hal ini sangat cocok untuk lokasi yang terbatas seperti
pada platform
Klasifikasi Turbin Gas
Pengklasifikasian turbin gas diantaranya dapat di klasifikasikan:
a. Arah aliran gas panas terhadap poros turbin:
 Axial flow turbin
 Radial flow turbin
b. Hubungan poros dengan beban:
 Single shaft turbine
 Two shaft turbine
c. Cara pengubahan energi gas panas:
 Impuls turbine
 Reaction turbine
d. Sifat siklus kerjanya:
 Open cycle
 Closed cycle
Single shaft turbine pada umumnya digunak-=an untuk panggerak
generator, dimana diharapkan putaran yang dihasilkan/diberikan konstan,
sedangkan two shaft turbine digunakan untuk mechanical drive seperti
pompa, kompresor atau peralatan dengan putaran beban dapat bervariasi.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 3 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

2. Fungsi Mesin dan Komponen Utama


Fungsi/Penggunaan Mesin Turbin Gas Pada Industri
Fungsi gas centaur merk Solar ini dirancang bangun guna
menggerakkan kompresor untuk keperluan memampatkan berbagai
jenis gas ( CS 4000 ) dan sebagai penggerak generator ( CSG 4000)
Penggunaan Turbin – Kompresor Set akan tergantung dari jenis
kompresor yang dipilih. Penggunaan secara umum adalah untuk :

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 4 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Pemindahan / pengiriman gas ( transmission )


 Proses pengumpulan gas ( gathering )
 Proses injeksi ulang ( reinjektion )
 Menaikkan tekanan ( boosting )
 Proses gas lift
 Dan lain – lain dengan batas antara ( range ) kebutuhan kapasitas
dan tekanan yang lebar
Bagan rangkaian Turbin – Kompresor Set untuk berbagai penggunaan
ditunjukkan pada gambar 3.

Komponen Utama CS 4000


Komponen utama pada turbin – kompressor set terdiri dari :
1 Skid / base frame
2 Lemari pengendali ( central control )
3 Mesin turbin
4 Kompresor gas
Untuk jelasnya ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 5 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

1. Skid / base frame


Skid / base frame dibuat dari baja struktur yang dirangkai dengan
sistem pengelasan sehingga membentuk kesatuan yang kaku.
Skid berfungsi untuk mendukung Turbin – Kompressor Set yang di
pasang dalam satu garis dan juga sebagai tempat kedudukan
berbagai komponen penunjang antara lain : sistem start, sistem
bahan bakar sistem pelumasan, sistem udara dan sistem kontrol
elektrik.
2. Lemari Pengendali
Lemari pengendali berbentuk kotak yang memiliki pintu pada bagian
depan dan dikontruksi kedap ledakan ( explosion proof )
Lemari pengendali berfungsi sebagai pelindung sistem relay elektrik
beberapa monitor, beberapa peralatan pengaman dan lain-lain yang
terletak dibagian dalam.Pada bagian pintu lemari dipergunakan untuk
menempatkan beberapa saklar sistem pengendali,monitor suhu dan
beberapa saklar pengendali valve yard kompresor.Sedang untuk

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 6 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

beberapa peralatan manometer diletakkan dibagian atas permukaan


lemari pengendali.Sebagai catatan:
Untuk jenis non explosion proof hanya dapat digunakan pada instalasi-
instalasi di daerah terpencil.

3. Turbin Gas Centaur


Turbin gas centaur dikontruksi dengan poros terpisah,dimana satu
poros sebagai poros penggerak kompresor turbin dan satu poros
lainnya sebagai poros penggerak kompresor booster.Putaran Turbin
gas centaur bervariasi dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Untuk penggunaan sistem tandem, maka hubungan antara poros
turbin dan poros kompresor booster tidak di hubungkan
langsung,tetapi menggunakan transmisi roda gigi ( gearbox ) dengan
tujuan untuk menaikkan putaran kompresor booster.
Turbin gas centaur terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
 Perlengkapan penggerak ( accessory drive )
 Saluran udara masuk (air inlet )
 Kompresor Diffuser
 Ruang pembakaran ( combustor )
 Turbin
 Pengeluar gas bekas pembakaran ( ex haust )
 Poros penggerak ( output drive )
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 7 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

4. Komposer Booster
Kompresor Booster yang digunakan adalah jenis centrifugal
dengan aliran radial, kompresor booster dipasang diatas askid dan
terletak dibagian belakang turbin.
Hubungan antara poros komposer dan poros turbin digunakan
dua dua buah splined, hubungan kedua poros harus dijaga
kelurussannya tidak boleh terjadi penyimpangan (eksentri dan arah
paraler)

5. Perlengkapan Tambahan/Bantu
Untuk menunjang kelayakan operasi diperlukan perlengkapan
tambahan/Bantu, berupa:
- pengisi battery sebagai sumber arus DC
- pagar pengama menjadi satu kesatuan dengan skid
- rumah pelindung yang dilengkapi dengan material menyerap suara
- ventilasi yang dibuka dan dilepas dengan mudah

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 8 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

- skid tambahan dipasang diatas rumah pelindung Turbin –


Kmpressor Set, yang digunakan untuk meletakkan saluran udara
masuk dan saringan, pendingin pelumas silinder gas buang dan
sebagai tempat kumpulan sambungan perpipaan.

Jenis dan letak perlengkan tambahan/bantu ditunjukkan pada gambar


dibawah ini.

2.3. Komponen Utama GSC 4000


GSC 4000 adalah suatu mesin pembangkit listrik yang terdiri dari enam
komponen dasar, yaitu:
1. Engine: mesin turbin poros tunggal (centaur)
2. Reduction drive: roda gigi penurun putaran dua tingkat
3. Generator: suatu mesin pembangkit listrik
4. Gage panel: alat – alat ukur pemantau mesin
5. Frame: suatu kontruksi baja pendukung

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 9 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

6. Electic control console: peralatn kontrol untuk pengoperasian dan


pemantaun

Bagian-bagian yang sesumbu, agar mesin bekerja baik tiga komponen


harus berada pada posisi yang lurus. Tiga komponen tresebut adalah:
- Engine, reduction drive dan generator.
Pensejajaran (alignment) adalah suatu factor yang kritis dan sangat
berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin. Bagian-bagian yang sesumbu
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 10 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

3. Prinsip Kerja Komponen dan Fungsi


Teori Turbin Gas
Turbin gas adalah mesin pembangkit energi panas (heat engine)
dimana energi panas tersebut didalam penggunaannya di konversikan
menjadi energi mekanik. Berdasarkan thermodinamika urutan proses
yang terjadi didalam turbin gas dapat dinyatakan dalam suatu siklus,
yang dikenal dengan sklus Brayton.
Dalam suatu siklus terdapat empat urutan, sebagai berikut:
 Proses kompresi: udara luar (atmosfir) dimampatkan
 Proses pembakaran: bahan bakar ditambahkan dicampur
dengan udara bertekanan kemudian dinyalakan.
 Proses expansi: gas hasil pembakaran diexpansikan melalui
nozzle
 Proses pembuangan: gas hasil pembakaran dikeluarkan menuju
atmosfir.
Diagram perubahan daya/tenaga ditunjukkan pada ganbar dibawah ini:

Komponen Bagian Luar


Komponen – komponen mesin bagian luar meliputi :
 Saluran udara masuk ( air inlet duct )
Untuk mengarahkan udara masuk ke dalam pengumpulan udara
masuk ( inlet air assembly )
Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 11 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Rangkaian saluran udara masuk ( air inlet assembly )


Bagian dalamnya terdapat saringan udara dengan celah-celah kecil
Keliling 3600 untuk menyaring udara sebelum bersih masuk
kompresor.
Disamping itu juga berfungsi sebagai rumah seal (penyekat ) dan
rumah bantalan rotor kompresor.
 Sistem Sudut pengarah yang variabel (variabel guide vane system )
Berfungsi untuk membantu mencegah terjadinya stall / choke
selama terjadi perubahan kecepatan aliran.
 Casing Kompresor (Compressor Case )
Berfungsi sebagai pelindung komponen kompresor yang diam dan
yang berputar (Compressor Case)
Berfungsi sebagai pelindung komponen kompresor yang diam dan
yang berputar (stator dan rotor )
 Casing Difuser kompresor (Compresor Diffuser Case )
Berpungsi sebagai laluan aliran udara dari kompresor ke ruang
bakar dan merubah energi kecepatan gas menjadi energi tekanan.
 Rumah Penumpu Bantalan Kompresor (Compresor Bearing
Support Housing ).
Berfungsi untuk menumpu bantalan kompresor bagian belakang,
Tempat aliran pelumas masuk dan keluar mesin dan mengarahkan
aliran udara menuju ruang bakar (Combustor )
 Casing Penumpu Bantalan Turbin (Turbin Bearing Support Case )
Berfungsi untuk menumpu bantalan turbin bagian depan dan untuk
mengarahkan aliran udara menuju ruang bakar.
 Rumah Ruang Bakar ( Combuster Housting )
Sebagai pelindung ruang bakar dan rangkaian turbin.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 12 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Pada rumah ruang bakar telah disediakan tempat untuk


thermocouplles instrument (alat kontrol )
 Pengumpul Gas Buang ( exhaust collector )
Sebagai pengumpul gas panas bekas pembakaran (gas buang )
menuju atmosphir.

3.3 Perlengkapan Bagian Luar


Perlengapan yang tersedia pada bagian luar mesin meliputi:
 Tuas Pengatur Sudu Pengarah (variable guide Vane actuator)
berfungsi untuk mengatur kedudukan/posisi sudu pengarah dan
sebagai media penggerak tuas pengatur digunakan tenaga Hydroulic
 Manipol Bahan Gas (gas fuel manifold) berfungsi untuk, menyalurkan
bahan bakar gas ke injektor bahan bakar
 Brander penyalaan dan busi (Torch Igniter and Spark Plug).
Berfungsi untuk membuat nyala api pada saat bahan bakar
diinjeksikan, selam proses starting.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 13 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Injektor bahan bakar berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar


guna menunjang proses pembakar
 Katub pernafasan dan saluran (bleed valve and duct )berg\fungsi
untuk mengurangi udara lebih dari kompresor selam terjadi
perubahan kecepatan denga cara membuang udara ke saluran
buang (exhaoust)
 Thermocouple dan pengaman (Harness)berfungsi untuk tempat
beberapa Thermocouple pengukur temperatur pada nozzle turbin
tingkat ketiga dan sebagai tempat beberapa peralatan pengaman.

3.4 Rangkaian Bahan Utama Turbin Gas


Turbin gas terdiri dari beberapa bagian utama yang dihubungkan dalam satu
baris. Setiap rangkain dihubungkan dengan menggunkan baut dan mur
melalui flen casing.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 14 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

3.5 Rangkaian Perlengkapan Unit Penggerak (accesory drive assembly)


perlengkapan unit penggeraj terdiri dari beberaoa roda gigi pengerak
yang tersusun dalam satu rumah dan dipasang pada bagian sisi masuk
uadara susuna rangkaian roda gigi penggerak pada gambar dibawah ini.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 15 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

3.6 Rangkaian Saluran Udara Masuk dan Kompresor


1. Rangkaian Saluran Udara Masuk
sebelum uadar masuk ke kompresor terlebih dahulu melalui sebuah
saringan yang terbuka 3600 denga ukuran mesh tertentu. Fungsi
saringan adalah untuk menangkap kotoran, sehingga udara yang
masuk dalam kompresor dalam keadaan bersih, disamping itu rumah
dari saringa berfungsi sebagai tempat kedudukan bantalan yang
mempunyai poros rotor kompresor dan tempat kedudukan rumah seal
(penyekat)
2. Kompresor Udara
Jenis kompresor yang digunakan adalah jenis aliran exial (axial flow)
denga jumlah tingkat sebelas(sebelas stages)
Kompresor axial memiliki kelebihan antara lain:
 Dapat dihubungkan langsung dengan turbin dalam satu baris
 Aliran udara sejajar poros (axial) sehingga mempermudah
konstruksi ruang bakar
 Kapasitas yang dihasilkan besar dengan tekanan rendah
Rankaian unit kompresor terdiri dari:
 Tiga sudu pengarah yang variable, dua baris pertama sebagai
stator yang akan mengatur aliran udara masuk kompresor dan
untuk mencegah terjadinya surge pada saat start. Sudu
pengarah mulai terbuka bila Pcd mencapai ±32 Psig, dan
terbuka penuh bila Pccd mencapai ±76,5 Psig.
 Casing compressor
 Diffuser
 Rotor Compressor: berjumlah sebelas baris masing-masing
baris terpasang seri dan disusun menjadi satu kesatuan dalam
satu poros. Sebagai menumpu rotor maka pada ujung bagian

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 16 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

depan dan belakang poros dipasang bantalan Tild – Pad. Ujung


poros bagian belakang (Alf) dihubungkan dengan poros turbin
penghasil gas (Gas Producer Turbin) melalui box splind.
 Rumah penumpu bantalan bagian belakang kompresor
ditempatkan pada rumah penumpu bantalan, dan sekaligus
berfungsi sebagai pelindung bantalan.

3.7 Ruang Pembakaran dan Rangkain Turbin Kompresor


Ruang pembakaran turbin kompresor meliputi rumah penumpu bearing
turbin, rangkaian ruang bakar dan rotor turbin dua tingkat
1. ruang bakar
jenis ruang bakar yang digunakan adalah jenis annular yaituberupa
lorong dengan arah aliran lurus. Dibagian ruang sekeliling rumah
ruang bakar dipasang manipol penyalur bahan bakar gas dan sepuluh
buah injektor gas yang masing-masing dihubungkan dengan
manipol. . Kedudukan injektor gas menonjok ke dalam masuk pada
pelapis (liner) ruang bakar dan sekaligus berfungsi sebagai penumpu

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 17 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

ruang bakar disamping hal tersebut ruang bkar terdapat sebuah flen
untuk memasang valve udara (pernafasan)

2. Turbin Penghasil Gas (Gas Producer Turbine)


Turbin penghasil gas adalah turbin penggerak kompresor udara,
dimana turbin tersebut memanfaatkan memanfaatkan energi gas hasil
pembakaran untuk menggerakkan kompresor udara,sehingga turbin
penghasil sering disebut sebagai Turbin Kompresoer.
Sedang sisa energi gas setelah digunakan menggerakkan turbin
kompresor,diberikan kepada Turbin Tenaga (Power Turbine ) untuk
menggerakkan beban (dalam hal ini kompresor booster) maka Turbin
Tenaga sering disebut sebagai Turbin Load/beban.
Turbin penghasil gas terdiri dari poros rotor turbin dan dua buah
piringan (disc)rotor turbin yang dirangkai menjadi satu kesatuan.Untuk

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 18 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

mendukung rotor turbin digunakan bantalan yang dipasang pada


rumah penumpu bantalan.
Didalam cassing nozzle,terdapat nozzle turbin yang dipasang
mengarah kedepan permukaan sudu rotor (blade).Pada bagian luar
rumah ruang bakar dan rumah turbin bertemperatur tinggi,maka
seluruh permukaannya diisolasi dengan selimut (blanket)penghambat
panas yang dilapisi dengan stainless steel.Tujuan pemasangan isolasi
tersebut untuk melindungi terhadap karyawan dan mencegah
terjadinya kebakaran.
Rangkaian ruang bakar dan turbin penghasil gas ditunjukan pada
gambar dibawah ini.

3.8 Turbin Tenaga / Beban dan Bagian Gas Buang


Rangkaian Turbin Tenaga atau Turbin Beban terdiri dari rotor turbin
beban satu tingkat,rumah bantalan,diffuser dan pemgumpul/saluran
gas buang.
Sebagai penumpu poros rotor turbin yang dihubungkan dengan
rangkaian poros penggerak digunakan bantalan yang dipasang

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 19 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

dibagian sisi depan,sedang bantalannya dipasang pada rumah


bantalan.
Bagian diffuser gas buang dihubungkan dengan flen rumah ruang
bakar dan diikat menggunakan baut,demikian juga hubungan antara
difuser dengan pengumpul / saluran gas buang. Bagian luar
permukaan rangkaian tersebut diisolasi dengan selimut penghambat
panas yang dilapisi stainless steel.
Rangkaian turbin tenaga dan bagian gas buang ditunjukan pada
gambar dibawah ini.

3.9 Prinsip Kerja Turbin Gas :

Berdasarkan Termodinamika proses kerja didalam turbin gas berlasung


secara terus menerus (kontinyu) yaitu udara bertekanan mengalir

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 20 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

kontinyu dari kompresor menuju ruang pembakaran bercampur dengan


bahan bakar kemudian terjadi pembakaran yang kontinyu dan
menghasilkan tenaga dari turbin yang kontinyu.
Selanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut :
 Enersi pertama diperoleh dari motor starter dengan perantaraan roda
gigi memutar rotor kompresor.Dengan bentuk sudu yang air foil
menyebabkan udara masuk dan selanjautnya enersi dihasilkan oleh
turbin untuk menggerakkan kompresor setelah pembakaran dimulai.
 Udara bertekanan dari kompresor terus menuju difuser, pada bagian
ini enersi kecepatan udara diubah menjadi enersi tekanan kemudian
masuk dalam ruang bakar, dimana pada saat yang bersamaan
diinjeksikan bahan bakar kedalam udara bertekanan.
 Selama poses start, brander bahan bakar yang menonjol dalam
ruang bakar menyeburkan bahan bakar kemudian dinyalakan
dengan busi.
 Pada bagian ujung brander terjadi nyala api hasil pembakaran
campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Pembakaran yang kontinyu dapat dipertahankan selama bila ada
aliran udara dan bahan bakar.
Selama terjadi pembakaran tekanan gas hasil pembakaran tidak
berubah tetapi temperatur naik dengan cepat sehingga menambah
volume dan kecepatan aliran gas hasil pembakaran.
Gas panas yang keluar dari ruang bakar melalui nozzle dibelokkan
menumbuk sudu turbine dan menghasilkan gerakan berputar atau
energi kecepatan rotor turbin, sebagai tenaga mekanik.
Pada saat gas panas menumbuk rotor turbin terjadi proses expansi
sehingga tekanan gas turun kemudian dialirkan ke atmosphir

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 21 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

melalui saluran buang. Proses expansi gas terjadi pada rotor turbin
komponen dan rotor turbin beban.

Gambar 18: Diagram Aliran Udara Dalam Turbin

 Tenaga mekanik yang dihasilkan oleh Turbin Kompresor dan turbin


beban tidak tergantung satu dengan lainnya. Sedang turbin beban
satu tingkat yang menyerap sisa enersi gas untuk menghasilkan
tenaga, digunakan untuk menggerakkan peralatan / beban melalui
poros penggerak.
 Dalam proses pembebanan dapat terjadi perubahan kecepatan. Dan
selama terjadi perubahan kecepatan beberapa udara lebih dapat
terbentuk pada tingkat kompresi terakhir yang menyebabkan mesin
mengalami stall. Untuk mencegah hal tersebut, udara lebih
dikeluarkan melalui valve udara ( pernapasan ) menuju saluran gas
buang. Valve udara ( pernapasan ) akan tertutup kembali ketika
aliran udara sesuai dengan kebutuhan operasi normal. Dibawah ini
ditunjukkan gambar Mesin Turbin Gas Centaur

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 22 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Aliran udara dan pembakaran.


Udara yang dimampatkan dari kompresor menuju / masuk difuser.
Disini udara diexpansikan, mengakibatkan enersi kecepatan berkurang
dan tekanan statis bertambah / makin besar. Udara bertekanan dari
difuser masuk bagian ruang bakar. Udara tersebut mempunyai dua
fungsi :
a. Seperempat bagian udara bercampur dengan bahan bakar
kemudian dinyalakan.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 23 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

b. Tigaperempat bagian udara digunakan untuk pendinginan gas hasil


pembakaran dan pelapis ( liner ) rung bakar.
Bagian udara pendingin mengalir diantara ruang bakar dan rumah
ruang bakar. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan bahwa udara
pendingin yang mengalir mempunyai temperatur relatip lebih dingin
dibanding temperatur yang dihasilkan proses pembakaran.
Beberapa lubang dan alur dalam kubah ( dome ) sisi depan ruang
bakar, disediakan untuk aliran udara primair agar nyala api berbentuk
konis serta mencegah semburan api kontak dengan pelapisan bagian
dalam dan luar ruang bakar.
Sedang beberapa lubang pada pelapis ( liner ) bagian dalam dan
luar sebagai aliran udara sekunder untuk mencegah nyala api tidak
kontak dengan permukaan bagian dalam pelapis ruang bakar.
Tambahan udara sekunder diperlukan agar terjadi pembakaran
yang sempurna dan meyerap sebagian panas dari bahan bakar yang
terbakar sehingga temperatur gas yang masuk dalam turbin berkurang.
Jika hal ini tidak di penuhi dapat mengakibatkan kerusakan pada
ruang dan komponen turbin. Proses pembakaran pada turbin gas
adalah sangat spesifik tidak diikuti kenaikan tekanan karena unjuk
kerja turbin sangat ditentukan oleh kecepatan gas yang masuk bagian
turbin, bukan oleh tekanan gas.
Aliran udara / gas menuju ruang bakar dan turbin ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 24 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Fungsi dan Operasi Bagian Kompresor dan Turbin.


Bagian-bagian turbin sama dengan bagian-bagian kompresor yaitu
terdiri dari beberapa buah rotor yang berputar diantara stator. Namun
demikian fungsi dan operas! bagian-bagian turbin sering berlawanan /
kebalikan dengan bagian-bagian kompresor. Bagian-bagian kompresor
merubah enersi mekanik menjadi tekanan statik sedang bagian-bagian turbin
mengkonversikan tekanan statik ke dalam enersi mekanik.
4. Sistem Pendukung (Support System)
4.1 Sistem Pendukung Mesin
Sistem pendukung operasional mesin yang standar meliputi:
 Sistem setart
 Sistem bahan bakar

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 25 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Sistem pelumasan/minyak
 Sistem udara dan
 Sistem pengendali/control elektrik

Untuk memberikan gambaran awal sistem pendukung/penunjang mesin


dapat ditunjukkan diagram blok, dilembar berikut

4.1.1 Sistem Setart (Sistem Start Pneumatik)


Fungsi sistem start adalah menyiapkan penggerak untuk memutar mesin,
sebagai fasilitas turbin menambah kecepatan mencapai kecepatan operasi.
Komponen-komponen sistem start pneumatik dapat ditunjukkan pada
gambar 22 dibawah ini.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 26 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Komponen-komponen Sistem
 Udara / gas stainer (komponen tambahan)
 Kerangan penutup (shut off valve) motor starter
 Saringan (filter) Pilot
 Kerangan pembebas tekanan (relief valve)
 Orifice
 Kerangan Pilot
 Alat pencantu pelumas (lubricator)
 Motor Starter
 Adapter Starter
 Rangkaian Clutch

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 27 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Uraian Fungsi Sistim Start Pneumatik


Sistim starter ini memerlukan catu gas atau udara bersih sebesar 2600
scfm pada tekanan 165 psig s/d 200 psig dan setiap start digunakan 2100
scfm gas / udara bertekanan. Pada awal start mesin, dimulai dengan
mengalirkan tekanan pilot untuk membuka kerangan penutup motor starter.
Setelah kerangan penutup motor starter terbuka maka catu tekanan utama
gas / udara mengalir melalui kerangan penutup motor starter dan lubrication
menuju motor starter dan motor starter mulai berputar. Roda gigi-gigi pinion
starter yang berpasangan dengan roda gigi antara menstransikan putaran
melalui shaft starter dan clutch sprag.
Shaft starter memutar cincin bagian dalam clutch sprag, sprag akan
saling berkaitan (mengunci) dengan cincin bagian luar, maka momen puntir
dari shaft starter ditransmisikan melalui cincin luar untuk memutar mesin.
Setelah terjadi pembakaran dan kecepatan mesin bertambah / naik, bila
putaran mesin melebihi putaran motor starter maka clutch sprag akan lepas
dengan sendirinya dan berputar bebas. Bila putaran mesin naik mencapai
±60 % dari putaran operasi, maka catu tekanan ke motor starter secara
otomatis tertutup dan motor starter stop.

4.1.2 Sistem Bahan Bakar Gas


Fungsi Sistem
Sistem bahan bakar gas mengeluarkan / menghasilkan bahan baker
pada tekanan dan kapasitas yang dibutuhkan dan mengalir ke injektor bahan
bakar dalam ruangan pembakaran.
Sistem secara otomatis mengatur / membagi bahan bakar selama
percepatan dan mengatur bahan bakar selama operasi.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 28 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Komponen-Komponen Sistem
1. Gas Fuel Strainers ( Stainer Bahan Bakar)
2. Primary Shut Off Valve ( Katup Utama Bahan Bakar ).
3. Secondary Shut Off Valve
4. Filter gas kendali (Pilot Gas Filter)
5. Katup Kendali (Pilot Valves)
6. Fuel Control Valve (Katup Kontrol Bahan Bakar)
7. Electrohydraulic Servoactuator
8. Susunan Rangkaian (Linkage Assembly)
9. Throtle Valve
10. Gas Fuel Manifold & Injector (Manifold & Injektor Bahan Bakar
Gas)
11. Igniter Torch ( Pengapian Alat Pembakar)

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 29 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Uraian/Diskripsi Fungsi Sistem


Bahan bakar gas disupply ke masukan / inlet sistem bahan bakar dan
mengalir lewat strainer supply gas ke primary shut off valve dan filter gas
kendali. Saat mesin mulai berputar sesudah permukaan start, gas kendali
membuka "primary shut off valve", menerima gas untuk test sakelar tekanan
katup; "secondary shut off valve" tetap menutup. Saklar test katup menutup
pada tekanan preset, memastikan pembukaan dari primary shut off valve.
Lima detik sesudahnya, gas kendali menutup primary shut off valve.
Saklar test katup masih tetap tertutup, menandakan secondary shut off valve
tetap tertutup dengan kuat.
Pada 15 % putara, gas kendali terbuang (vented ) dan secondary shut
off valve membuka, menambah ) jumlahgas yang terperangkap / terjebak
untuk ke luar ke dalam sistem bahan bakar.
Sakelar test katup akan membuka, menandakan primary shut off valve
tetap tertutup penuh, dan secondary shut off valve kemudian membuka
dengan memuaskan. Secondary valve tetap membuka selama siklus
start dan operasi mesin
Sepuluh (10 ) detik setelah putaran mencapai 15 %, primary fuel valve (
katup primer bahan bakar) membuka lagi. Bahan bakar mengalir ke fuel
control valve ( katup kontrol bahan bakar), kemudian aliran bahan bakar
diatur ke gas manifold dan kemudian ke alat pengapian (ignitor). Bahan
bakar didistribusikan ke dalam sepuluh injektor bahan bakar dan
diinjeksikan ke dalam rangkaian / susunan ruang bakar. Rangkaian
pengapian beraliran listrik / bertenaga ( energized ).
Secara serentak, sinyal ramp generator servoactuator dengan pelan-
pelan menarik masuk dan menggeser throttle valve ke arah posisi
maksimum untuk semakin memperkaya campuran bahan bakar dan

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 30 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

udara. Pemadaman pengapian terjadi sangat halus pada ratio


( perbandingan ) udara bahan bakar yang optimum. Kenaikan
temperatur mesin terjadi dengan cepat, pada lebih kurang 350° F, ramp
generator kehilangan daya (de-energized).
Kontrol servoactuator dan sebab itu posisi throtle valve dipindahkan ke
rangkaian kontrol bahan bakar puncak (fuel topping control circuit )
yang berlokasi di MFAC (Main Fuel Actuator Control).
Sepuluh detik setelah permulaan / mulai pembakaran, rangkaian
pengapian de-energized dan pembakaran secara terus-menerus terjadi
dengan sendirinya. Putaran mesin naik ke putaran idle secara otomatis,
kemudian putaran distabilkan pada putaran yang dipilih oleh sistem
kontrol putaran elektronik. Posisi throttle valve berubah sesuai dengan
kebutuhan untuk mempertahankan putaran yang dipilih. Jika temperatur
mesin atau putaran panser turbin naik diatas preset maksimum, posisi
throtle valve dirubah oleh "topping control system" untuk mengurangi
temperatur atau putaran ke tingkat operasi yang aman. Bila sakelar
( switch ) stop ditekan, valve bahan bakar menutup, pembakaran
berhenti dan mesin beranjak / berangsur ke berhenti.

4.1.3 Sistem Minyak/Pelumasan


Fungsi Sistem
Sistem minyak adalah penting untuk kebenaran/kebaikan operasi mesin
dan kompresor, sama perlunya dengan minyak yang untuk
mengoperasikan komponen sistem bahan bakar, sistem udara dan
sistem start. Sistem minyak termasuk didalamnya sistem pelumasan,
sistem hidrolik, sistem servo, dan sistem seal oil. Sistem ini
dihubungkan secara tertutup, dan semua disuply dari tangki minyak

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 31 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

utama. Sistem pelumasan, sistem hidrolik dan sistem servo semuanya


termuat dalam bagian dari workbook.
1. IVIinyak Pelumas
Sistem minyak pelumas ini berfungsi untuk memberikan pelumasan
dan pendinginan untuk mesin turbin, gigi-gigi Boost Kompresor
dan bantalan juga mensuply minyak ke sistem pengatur tekanan
masukan mesin pada aktuator kontrol variable vane, sistem hidrolik,
sitem servo dan sistem seal oil.

2. Minyak Hidrolik
Sistem minyak hidrolik memberikan minyak tekanan tinggi untuk
mengoperasikan motor fan pendingin minyak pelumas bila
digunakan unit hidrolik. Pompa minyak pelumas utama yang
digerakkan oleh mesin turbin secara bersama-sama menambah
element untuk memompa minyak hidrolik.
3. Minyak Servo
Pompa minyak servo yang digerakkan oleh mesin turbin untuk
memberikan / menghasilkan minyak bertekanan untuk
mengoperasikan piston servo aktuator elektrohidrolik sistem bahan
bakar (Fuel System)

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 32 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Komponen Sistem Minyak


1. Pompa Minyak Pelumas Pembantu (Auxiliary Lube Oil Pump)
2. Rangkaian Tangki Minyak Pelumas
3. Level Indikator Tangki Minyak Pelumas

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 33 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

4. Oil Heater (Pelumas Minyak)


5. Sistem Pengisian Tangki Minyak
6. Pompa Utama Minyak Pelumasan (Main Lube Oil Pump)
7. 7. Rangkaian Regulator Minyak Pelumas (Lube Oil Regulator
Assembly)
8. Rangkaian filter minyak pelumas (lube oil filter assembly).
9. Saklar Tekanan Minyak Pelumas. (Lube Oil Pressure Switch )
10. Saklar Temperatur Minyak Pelumas (Lube Oil Temperatur Switch)
11. Saklar Ketinggian Minyak Pelumas ( Lube Oil Level Switch).
12. Saklar Alarm Beda Tekanan Filter Minyak Pelumas
13. Alat Ukur Sistem Minyak Pelumas (Lube Oil System Gages)
14. Indikator - indikator Tangki Minyak (Oil Tank Indicators)
15. Pompa Minyak Hidrolik (Hydraulic Oil Pump)
16. Pendingin Minyak dengan Udara (Oil to Air Cooler)
17. Pompa Minyak Servo, Filter dan Relief Valve

Diskripsi Fungsi Sistem


Pada saat mulai start, pompa minyak pelumas pembantu (Pre/Post lube)
menarik / menghisap minyak dari tangki minyak dan mengeluarkan /
menyalurkan ke rangkaian regulator dan filter-filter minyak.
Tekanan minyak pembantu dipertahankan sebesar 20 psig oleh relief
valve. Minyak kemudian mengalir lewat manifold ke sistem pelumasan
mesin dan sistem pelumasan kompresor.
Setelah interval waktu prestart pelumasan awal (biasanya 4 menit untuk
memberikan / mengijinkan pada urutan yard valve), mesin mulai
berputar dan pompa minyak yang digerakkan mesin mulai
menghasilkan minyak.
Dengan bertambahnya putaran mesin, tekanan minyak pelumas ( Oti )

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 34 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

yang dihasilkan pompa juga bertambah. Bila tekanan minyak


mencapai harga set awal (preset), biasanya 35 psig, pompa pelumas
pembantu berhenti.
Minyak dikeluarkan oleh pompa minyak utama ke rangkaian regulator
yang tekanannya dipertahankan pada 55 psig oleh unloading valve
pengatur tekanan. Jika temperatur minyak melebihi harga set awal
(biasanya 140°F), thermal valve, atau mixing valve akan membelokkan
aliran minyak lewat pendingin (cooler).
Minyak lewat filter ke manifold minyak, dari sini minyak didistribusikan ke
jalur cabang dan seterusnya sampai ke titik / tempat yang perlu
pelumasan pada mesin dan kompresor.
Minyak ke rangkaian asesoris untuk melumasi roda gigi (gear) dan
bantalan depan rotor kompresor.
Minyak turun / keluar dari rumah asesories ke tangki minyak secara
grafitasi.
Jalur minyak ke bantalan kompresor dan bantalan turbin, mensuply
minyak ke bantalan rotor kompresor bagian belakang dan bantalan
turbin. Minyak yang berkumpul dibantalan kembali ke tangki minyak
secara grafitasi.
Pelumasan akhir dilanjutkan / dikerjakan pada saat mesin berhenti oleh
pompa minyak pembantu, yang secara otomatis distart oleh sistem
kontrol listrik. Pompa memberikan pendinginan pada bantalan dan roda
gigi selama 55 menit pada siklus pelumasan akhir ( Post lube).

4.1.4 Sistem Udara


Fungsi Sistim Udara
Fungsi utama udara adalah untuk mendukung proses pembakaran.
Disamping itu juga berfungsi untuk :

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 35 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 penyekat minyak pelumas


 pendingin piringan (disc) rotor turbin
 membantu agar operasi mesin halus, mencegah kondisi surge pada
kecepatan kritis
 memberikan udara pada sistim kendali bahan bakar untuk operasi.

Sistim udara dicatu dari sisi tekan (discharge) kompresor (Pcd= Pessure
compressor discharge)
1. Udara pembakaran
Start sistim udara mempunyai fungsi memutar kompresor turbin,
sehingga udara sekitar masuk ke dalam kompresor. Udara dimampatkan
dan dialirkan melewati difuser menuju ke ruang bakar dimana bahan
bakar di injeksikan, sehingga terbentuk campuran yang mudah terbakar
dan dinyalakan.
2. Udara pernapasan (bleed air)
Suatu usaha merubah udara ke dalam gas panas yang dikembangkan /
diekspansikan melalui turbin untuk menghasilkan enersi mekanik dan
dibuang ke atmosphir melalui saluran gas buang.
Udara diambil dari rumah ruang bakar pada kecepatan dibawah ±75%
dari kecepatan mesin, hal ini dilakukan untuk menghindari / mencegah
surge selama terjadi perubahan kecepatan.
Usaha ini dipenuhi oleh operasi kerangan udara pernapasan pada bagian
tekanan keluar (discharge) kompresor.
3. Kerangan udara pernapasan
Kerangan udara pernapasan dipasang pada rumah ruang pembakaran
dan kerangan secara normal dalam keadaan terbuka karena tekanan pir
pada piston sebagai beban. Kerangan tersebut akan mengurangi
tekanan balik pada kompresor selama starting dan penurunan kecepatan

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 36 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

operasi dengan cara membuang udara melalui kerangan


pemapasan/buangan ke atmosphir melewati saluran buang. Udara hasil
kompresor, dari rumah ruang pembakaran dihubungkan ke silinder piston
kerangan pernapasan. Awal mesin start, posisi pir (spring) mendorong
piston kekiri, dan kerangan pada kedudukan terbuka. Karena putaran
mesin bertambah, tekanan keluar kompresor makin naik dan mulai
menggerakkan piston. Ketika tekanan mencapai ± 22 Psig mampu
melawan gaya pir dan piston bergerak ke kanan, sehingga kerangan
dalam keadaan tertutup.
Pada saat kecepatan mesin mencapai + 83 % ( Eng. T 4700 ) dan
tekanan keluar kompresor mencapai + 72 Psig maka kerangan tertutup
penuh dan mencegah udara dari kompresor mengalir keluar. Dalam
keadaan ini akan menghasilkan surge, untuk itu kecepatan mesin harus
segera dinaikkan dan kompresor akan mengalirkan udara secara penuh
untuk mencapai operasi normal.
Bagian dari pengaturan kerangan udara pernapasan dapat ditunjukkan pada
gambar berikut.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 37 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

4. Udara pengendali
Udara bertekanan dari kompresor (Pcd) dilengkapi dengan tanda (signal)
tekanan untuk kerangan pengendali bahan bakar (S).
Tanda tersebut digunakan untuk mewakili dalam pengaturan aliran bahan
bakar agar perbandingan bahan bakar / udara sesuai dengan kebutuhan.
Saluran udara pengendali dipasang dibagian luar dari rumah penumpu
bantalan turbin dilengkapi dengan manometer Pcd untuk kerangan
pengendali bahan bakar. Bagan dari diagram sistim perpipaan udara
dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini.

5. Udara pendingin turbin


Udara dari sudu tingkat sebelas kompresor digunakan juga untuk
pendinginan. Aliran udara diarahkan melewati lubang-lubang dalam
rumah penumpu banatalan kompresor menuju baut pengikat pusat rotor
turbin kemudian udara mengalir melalui hub-hub piringan-piringan (discs)
rotor turbin.
Bagian-bagian udara disalurkan pada permukaan depan piringan-piringan
(disc) rotor oleh sekat labyrinth pada hub dari setiap nozzle diaphragma
yang terletak diantara tingkat. Kemudian udara melewati lubang pada titik
pusat turbin kompresor ke bagian kavity belakang piringan tingkat ke dua
dan seterusnya. Sebagian kecil udara bertekanan dari kompresor oleh
saluran berbentuk selosong (annular) diarahkan ke nozzle diaprahma
turbin tingkat kesatu, kemudian udara melalui lubang dalam diaprahma
mendinginkan sisi depan piringan rotor turbin tingkat satu

6. Udara pendingin nozzle


Tambahan udara dari sudu tingkat sebeias digunakan untuk pendinginan
nozzle turbin tingkat ke satu. Udara disediakan dari sekeliling area pelapis

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 38 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

(liner) ruang bakar dan pertama kali dilewatkan melalui saringan pada
manifol pendingin turbin. Udara pendingin kemudian masuk nozzle sudu
turbin tingkat ke satu melewati tube-tube udara yang dipasang pada setiap
seg-men nozzle dan terakhir keluar melewati sejumlah lubang sisi
samping setiap nozzle tingkat ke satu.
Diagram aliran udara pendingin nozzle ditunjukkan pada gambar
dibawah ini.
7. Udara bertekanan sebagai penyekat oti
Didalam mesin terdapat empat tempat sekat labyrinth dengan udara
bertekanan yang berfungsi untuk mencegas kebocoran minyak pelumas
pada waktu melumasi bantalan. Empat tempat tersebut adalah :
1. Penyekat oli bagian depan rotor kompresor
2. Penyekat oli aft (bagian belakang / tingkat sebeias) rotor kompresor
3. Penyekat oli pada bagian depan Turbin Kompresor
4. Penyekat oli pada bagian belakang (aft) Turbin beban

Aliran udara penyekat pada bantalan-bantalan (kecuali bantalan nomor


satu yang terkontaminasi dengan minyak pelumas dikeluarkan masuk tanki
pelumas dan udara dibuang ke atmosphir melalui saluran ventilasi).
Sedang aliran udara penyekat lainnya digabung dengan udara penyekat
bantalan nomor satu dan langsung di buang ke atmosphir.
Tekanan balik pada tanki pelumas harus dibuat minimum untuk
menghindari penurunan aliran udara penyekat.
Dengan ukuran saluran ventilasi yang benar maka tekanan balik akan
normal tidak melebihi 1 (satu) inchi kolam air (gage).
Diagram aliran udara bertekanan sebagai penyekat minyak pelumas
ditunjukkan pada gambar berikut ini.
8. Sistim Sudu Pengarah

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 39 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Sistim sudu pengarah dengan kedudukan yang bervariasi dipergunakan


untuk mempertahankan unjuk kerja maksimum mesin kompresor selama
start, perubahan kecepatan dan selama operasi normal. Sistim ini
berhubungan dengan tekanan keluar kompresor sistim sudu pengarah
dikendalikan secara pneumatik oteh tekanan keluar kompresor ( Pcd ) dan
digerakkan secara hidrolik untuk merubah sudut dari sudu pengarah
masuk.
Perubahan sudu pengarah tingkat pertama dan kedua akan
membentuk aliran udara masuk kompresor secara aerodinamis sehingga
sesuai tingkat tekanan rendah dan tingkat tekanan. tinggi dari kompresor.
Pacta mesin kompresor ini ada 2 (dua) kondisi posisi sudu pengarah yaitu
posisi terbuka minimum dan terbuka maksimum.
Perubahan sudu pengarah dengan posisi yang bervariasi dimaksudkan
agar membentuk sudut yang efektif untuk aliran udara masuk kedalam
sudu-sudu rotor disamping itu sudut sudu pengarah menentukan
karakteristik kompresor.
Dengan perubahan posisi sudu pengarah yang bervariasi maka tingkat
tekanan rendah yang kritis secara otomatis dirubah untuk
mempertahankan aliran udara dan unjuk kerja kompresor selama start,
perubahan kecepatan dan selama operasi normal. Pergerakan sudu
pengarah pada posisi terbuka minimum atau terbuka maksimum dilakukan
oleh tuas / batang pendorong yang digerakkan dengan sistim hidrolik yang
dioperasikan oleh tekanan oli mesin.
Catu oli dan oli kembali ke silinder tuas pengatur dikontrol oleh tekanan
posisi kerangan servo yang berkaitan dengan tuas pengatur.
Bila tekanan keluar kompresor dibawah 32 Psig sudu pengarah terbuka
minimum, discharge kompresor mencapai 32 Psig sudu mulai bergerak
menuju posisi terbuka maksimum.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 40 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

9. Tuas Pengendali Sudu Pengarah


Tuas pengendali sudu pengarah terdiri dari silinder hidrolik dengan torak
pengatur dan batang poros keluar, rangkaian bellows dengan pir dan
kerangan servo. Minyak pelumas mesin pada tekanan operasi nominal
menyebabkan torak dalam silinder bergerak keluar atau masuk bersama
dengan batang poros untuk merubah posisi sudu pengarah. Perubahan
posisi sudu pengarah akan sebanding dengan perubahan tekanan keluar
kompresor dimana torak pengatur mulai keluar bila Pcd mencapai 32
Psig dan keluar penuh pada tekanan 42 Psig.
10. Hubungan secara mekanik
Batang poros pengatur / pengendali sudu-sudu pengarah dihubungkan
oleh turnbucle dengan batang lengan.
Pada batang lengan terdapat tiga buah turnbuckle yang masing-masing
dihubungkan dengan ring tuas pengatur dan tiap ring mekanisme yang
dihubungkan dengan bagian akhir sudu pengarah. Setiap ring tuas
pengatur dapat berputar dan berkaitan dengan pengaturan / penyetelan
posisi sudu pengarah yang diatur oleh pabrik pembuat.
Pengaturan sudu pengarah diset dalam derajat yang semuanya
tergantung tiap-tiap jenis mesin.
Sebagai pendekatan perputaran sudu pengarah dari posisi terbuka
minimum sampai dengan maksimum berkisar antara :
 Untuk sudu pengarah masuk : - 29° - + 5°
 Untuk sudu pengarah tingkat pertama : - 29° - + 0°
 Untuk sudu pengarah tingkat kedua : - 24° - + 5°

Pengaturan sistim hubungan sudu pengarah ditunjukkan pada gambar


berikut.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 41 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 42 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

4.1.5 Sistem Pengendali Elektrik


Fungsi dari sistem kontrol adalah untuk membuat sistem operas!
selama setar, jalan dan saat shut down. Selain itu juga untuk melindungi
selama operasi dan untuk memantau parameter-parameter sistem generator
selama operasi.

Uraian cara kerja


Sistem kontrol gen-set dapat dihidupkan dengan tombol local maupun
jarak jauh. Anggap bahwa rangkaian "malfungsi" sudah direset dan switch
pemilih operasi sudah diletakan pada posisi yang cocok, maka sinyal setar
akan memulai urutan sevagai berikut:
 Pompa minyak lumas awal/akhir dihidupkan setama peiumasan awal,
semua relai control dan setar mendapat energi, mesin mulai berputar
dan sinyal-sinyal dikirim ke peralatan yang lain.
 Pada kecepatan mesin kira-kira 21% (kecepatan 15% +10 detik)
system penyalaan dan solenoid katup bahan baker mendapat enersi,
bahan baker masuk ke dalam ruang baker dan penyalaan terjadi hingga
mesin akan mendapat percepatan, ketika temperature Ta mencapai
350°? system penyalaan dimatikan.
 Bila T5 gagal mencapai 350°F (176°C) dalam waktu 10 detik setelah
penyalaan pertama, maka system setar akan mati dan indikasi "Ignition
Failure" akan menyala.
 Pada kecepatan 60% system setar dimatikan, mesin penghitung setar
dan jam dihidupkan, maka magnet generator dan regulator mendapat
energi, dan IGV (Inlet Guide Vane) mmulai bergerak ke posisi buka
maksimum.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 43 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Pada kecepatan 90% governor mengambil alih control kecepatan dan


tegangan listrik dari regulator. Sepuluh detik kemudian indicator "ready
to load "menyala. Kecepatan dan tegangan generator dapat disetel
secara normal bila diperlukan. Untuk mematikan mesin dapat dilakukan
dengan tombol control local atau jarak jauh, dengan pembukaan control
otomatis dari suatu peralatan jarak jauh atau dengan unit malfungsi.

Urutan mesin shut down adalah sebagai berikut:


 Bila semua rangkaian mesin jalan kehilangan energi, katup bahan
baker utama menutup dan aliran bahan baker ke mesin terhenti. Suatu
sinyal diberikan untuk mematikan rangkaian "breaker" dan medan
magnet generator akan hilang karena turunya kecepatan mesin. Pompa
lumas akhir dihidupkan dan beroperasi selama 55 menit.
 Kecepatan mesin turun dibawah 66% dan meter jam dimatikan. Mesin
boleh di setar lagi setelah kecepatanya turun sampai dibawah 15%.
 Bila mesin mati akibat suatu malfungsi, turbin tak dapat di setar lagi
sebelum tombo! reset ditekan.

4.1.5 Sistem Pengendali Elektrik


Fungsi dari sistem kontrol adalah untuk membuat sistem operas!
selama setar, jalan dan saat shut down. Selain itu juga untuk melindungi
selama operasi dan untuk memantau parameter-parameter sistem generator
selama operasi.

Uraian cara kerja


Sistem kontrol gen-set dapat dihidupkan dengan tombol local maupun
jarak jauh. Anggap bahwa rangkaian "malfungsi" sudah direset dan switch

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 44 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

pemilih operasi sudah diletakan pada posisi yang cocok, maka sinyal setar
akan memulai urutan sevagai berikut:
 Pompa minyak lumas awal/akhir dihidupkan setama peiumasan awal,
semua relai control dan setar mendapat energi, mesin mulai berputar
dan sinyal-sinyal dikirim ke peralatan yang lain.
 Pada kecepatan mesin kira-kira 21% (kecepatan 15% +10 detik)
system penyalaan dan solenoid katup bahan baker mendapat enersi,
bahan baker masuk ke dalam ruang baker dan penyalaan terjadi hingga
mesin akan mendapat percepatan, ketika temperature Ta mencapai
350°? system penyalaan dimatikan.
 Bila T5 gagal mencapai 350°F (176°C) dalam waktu 10 detik setelah
penyalaan pertama, maka system setar akan mati dan indikasi "Ignition
Failure" akan menyala.
 Pada kecepatan 60% system setar dimatikan, mesin penghitung setar
dan jam dihidupkan, maka magnet generator dan regulator mendapat
energi, dan IGV (Inlet Guide Vane) mmulai bergerak ke posisi buka
maksimum.
 Pada kecepatan 90% governor mengambil alih control kecepatan dan
tegangan listrik dari regulator. Sepuluh detik kemudian indicator "ready
to load "menyala. Kecepatan dan tegangan generator dapat disetel
secara normal bila diperlukan. Untuk mematikan mesin dapat dilakukan
dengan tombol control local atau jarak jauh, dengan pembukaan control
otomatis dari suatu peralatan jarak jauh atau dengan unit malfungsi.

Urutan mesin shut down adalah sebagai berikut:


 Bila semua rangkaian mesin jalan kehilangan energi, katup bahan
baker utama menutup dan aliran bahan baker ke mesin terhenti. Suatu
sinyal diberikan untuk mematikan rangkaian "breaker" dan medan

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 45 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

magnet generator akan hilang karena turunya kecepatan mesin. Pompa


lumas akhir dihidupkan dan beroperasi selama 55 menit.
 Kecepatan mesin turun dibawah 66% dan meter jam dimatikan. Mesin
boleh di setar lagi setelah kecepatanya turun sampai dibawah 15%.
 Bila mesin mati akibat suatu malfungsi, turbin tak dapat di setar lagi
sebelum tombo! reset ditekan.

5. Pemeliharaan (Maintenance)
Pada bab ini tidak diberikan secara lengkap mengenai insturksi
pemeliharaan, untuk isi detail mengenai prosedur semua pekerjaan
pemeliharaan yang direkomendasikan "SOLAR" yang mungkin dapat
dilaksanakan di lapangan dapat dilihat pada "Operation and Maintenance
Instruction Manual".

Informasi yang terdapat dalam pemeliharaan ini tidak diharapkan untuk


prosedur perawatan yang direkomendasikan untuk diterapkan di lapangan,
bagaimanapun juga informasi ini akan membantu siswa untuk dapat
mengerti prosedur pemeliharaan yang bagus, mengenai apa - apa yang
dibutuhkan untuk prosedur pencegahan, dan memahami bagaimana
amannya, kebiasaan menjaga kebersihan.

5.1 Preventive Maintenance ( Pemeliharaan Pencegahan)


5.1.1. Urnum
Preventive maintenance adalah kunci untuk menjaga "down time"
peralatan menjadi minimum. Peralatan akan beroperasi lebih efisien,
dan corective maintenance akan berkurang bila pemanfaatan program
preventive maintenance dilaksanakan dengan giat.
5.1.2. Inspeksi

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 46 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Inspeksi harian dan periodik yang dibutuhkan peralatan kompresor


dapat diperoleh / dilihat dalam detail dari "Operation and Maintenance
Manual". Ikuti daftar yang disingkatkan dari pokok-pokok prosedur
inspeksi. Interval inspeksi dianjurkan hanya menggunakan yang sesuai
dengan petunjuk dan sebaiknya dimodifikasi sesuai dengan keadaan
individual.
5.1.3. Pelaksanaan Inspeksi Sebelum Start (Awal Start)
Pada perangkat / peralatan yang tanpa perawatan, perangkat jarak
jauh, atau perangkat yang digunakan secara berkala, inspeksi ini tidak
dianjurkan secara harian, tetapi sebaiknya dikerjakan sesuai dengan
yang mudah dilaksanakan. Pengukuran perbaikan / ulang sebaiknya
dilakukan jika perlu.
 Cek level minyak pelumas di dalamtanki dan dalam peralatan
pelumasan.
 Cek dari cukup / kemampuan supply bahan bakar gas.
 Cek supply kelistrikan ( pengisi battery, benar / tidaknya fungsi
pengisi battery).
 Cek dari kebocoran minyak pelumas dan bahan bakar (gunakan alat
pembau / penghirup untuk mendeteksi kebocoran bahan bakar gas).
 Cek hubungan kelistrikannya dari korosi, gesekan untuk isolasinya,
dll.
 Cek jalur dan selubung / selongsong (hose) dari gesekan dan
pengotoran / perubahan warna.
 Cek saluran (ducting) udara masuk, screen, dan filter dari
kontaminasi dan penyumbatan.
 Cek bahwa sistem pengeluaran (exhaust ) tidak tersurnbat dan tidak
ada material yang mudah terbakar berada di dekatnya.
 Pastikan jalur pengosongan ( drain ) bahan bakar tidak tersurnbat.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 47 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Cek jalur Pcd - filter air pembuangan ( water traps ) untuk


pengumpulan pengembangan, kosongkan jika diperlukan.
 Pemeriksaan visual untuk kopling penggerak ( drive coupling ) dari
peralatan pelumas dan motor pompa minyak perapat dari kerusakan
yang berlebihan.
 Cek pengatur level ( ketinggian ) minyak pelumas dan kelambanan
meter aliran, jika dipasang; catat / rekam pembacaan meter.
 Periksa visual bangunan luar mesin dari adanya tanda tanda kondisi
operasi yang luar biasa ( pengotoran / perubahan warna, keretakan,
kebocoran dll).
 Periksa visual semua bagian luar sambungan-sambungan mekanik
dari kerusakan / kelonggaran yang berlebihan dan kekendoran
(looseness) ( misal; throttle bahan bakar bocor)

5.1.4. Pelaksanaan Inspeksi selama Operas!


 Periksa visual semua alat ukur ( gage ) dan indikator dari operasi
peralatan yang benar.
 Catat / rekam gambar unjuk kerja mesin yang digunakan
(asapplicable)
 Teliti tombol ( button ) indikator dan atau alat ukur beda tekanan filter
minyak pelumas dari kondisi pelayanan filter yang dibutuhkan.
Rekam / catat pembacaan beda tekanannya.
 Cek aiat bantu dan peralatan motor starter dari kemampuan aliran
minyaknya ( sebagai pendekatan 60 s/d. 100 tetesan permenit).
 Selama periode yang panjang pada operasi yang terus-menerus, cek
ketinggian minyak pada tangki setiap 24 jam.
 Bilamana ditemukan adanya kondisi ytidak normal, pastikan dan can
penyebabnya.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 48 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

Untuk menentukan lebih jauh tentang kebutuhan perbaikan, perhatian


yang khusus ditujukan pada :
 Getaran dan berisiknya ( noise ), atau kondisi luar biasa yang lain
pada operasi.
 Waktu perubahan percepatan saat / bila starting.
 Tentang pekerjaan perbaikan yang dibutuhkan selama pemeriksaan
yang dijadwalkan.
 Adanya sedikit kenaikan temperatur mesin saat diberi beban dan
temperatur ambient.

5.1.5. Inspeksi Standard


Prosedur di bawah ini dilaksanakan sesuai dengan yang dianjurkan untuk
interval antara satu sampai tiga bulan, terrgantung pada kebutuhan
instalasi. Prosedur ini dibutuhkan untuk paket di luar perbaikan dengan
waktu lebih kurang tiga jam.
 u Kerjakan semua kebutuhan yang ditunjukkan dalam
pekerjaan inspeksi dan perbaikan.
 Cek seting monitor temperatur dan putaran.
 Periksa filter minyak pelumas, filter bahan bakar (termasuk filter
katup kontrol bahan bakar gas), dan filter udara masuk.
 Dibtuuhkan pencucian deterjent dan atau pembersih carboblast
kompresor mesin.
 Bersihkan bagian luar paket dari kotoran /debu, gumpalan
debu, kerak / timbunan minyak, kotoran - kotoran yang menempel,
atau material dari luar yang lain.
 Melumasi alat bantu pneumatik motor pompa minyak perapat
dan minyak pelumas dan motor starter, cek dari operasi yang benar
( Motor ini mempunyai perangkat pelumasan bila digunakan gas).

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 49 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

5.1.6. Inspeksi Menengah (Intermediate Inspection)


Prosedur berikut ini harus dilakukan menurut interval dua sampai empat
Bulan, tergantunng kebutuhan instalasi. Prosedur ini diperlukan untuk
paket di luar perbaikan kurang lebih dengan waktu 10s/d. 12 jam.
 Lakukan semua yang dibutuhkan dalam daftar pada Inspeksi
Standard.
 Pada waktu penggantian fitter minyak pelumas, ambit sampet minyak
untuk dianalisis di laboratorium.
 Cek semua alat ukur dan meter dari operasi yang memuaskan.
 Lepaskan katup-katup gas, bongkar, bersihkan dan rangkai kembali.
 Lepaskan katup pengurangan udara ( bleed air valve ) dan aktuator
pengubah posisi vane ( variable vane actuator ), bongkar, bersihkan,
dan rangkai kembali.
 Cek sistem udara dari kebocoran.
 Lepaskan magnetic pickups sensor putaran, cek, bersihkan dan
pasang kembali.
 Cek seting unit kontrol putaran dan temperatur.
 Periksa bagian atas komponen sistem dari keamanannya, kebocoran,
dan kebenaran operasinya.
 Cek katup "poppet" kontrol bahan bakar dari keamananya, dan
kebenaran bergeraknya.
 Cek filter pilot gas, bersihkan bila periu.
 Lakukan pemeriksaan Nozle bahan bakar dan ruang bakar
 Analisis getaran kelakuan mesin.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 50 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

5.1.7. Inspeksi Besar (Major Inspection)


Prosedur berikut ini hams dilakukan sesudah 1000 jam operasi
pertamadan menurut interval empat sampai delapan bulan.,
tergantung kebutuhan instalasi.
 Lakukan semua kebutuhan yang tertera pada inspeksi menengah.
 Cek rangkaian / hubungan, katup throttle, dan servo aktuator dari
keamanannya dan ketepatan / kebenaran operasinya.
 Lepaskan busi ( spark plug ) dan kabel kabelnya, periksa, bersihkan,
perbaiki bila perlu, dan pasang kembali.
 Periksa visual ruang dan rumah sisi masuk udara dan rangkaian
perlengkapan penggerak, perbaiki bila perlu.
 Cek mulut depan mesin dari kerusakan, dan dari keamanannya.
 Periksa thermocouple suhuu, pasang kembali (ganti) bila perlu.
 Periksa starter pneumatik dari keausan dan dari kebocoran seal,
periksa starter listrik (electric starter ) dari keausan gosokan (brush).
 Periksa pendingin minyak pelumas dari akumulasi (pengumpulan )
kotoran, kumur ( lekatan debu ) atau material material luar lain yang
akan menyumbat aliran pendinginan.
 Periksa blade ( sudu ) fan pendingin minyak pelumas dari keretakan
dan kebenaran operasinya.
 Cek katup relief tekanan minyak dari operasi yang benar.Bersihkan
dan atur bila perlu.
 Bersihkan dan periksa katup pengatur beda tekanan minyak gas
perapat.
 Bersihkan dan periksa elemen sparator minyak / gas perapat.

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 51 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

 Bersihkan perangkap ( traps ) minyak perapat. Lakukan pengecekan


terhadap keamanan dan fungsi kegagalan (malfunction ), atur / stel
dan kalibrasi bila perlu.
 Rekam penunjukan pembacaan dan aturlah pembacaan berikut ini :
Temperatur minyak pelumas, tekanan minyak pelumas, tekanan
pelumasan awal, temperatur pembuangan ( T7 ), temperatur masuk
turbin ( T5 ), dan putaran lebih.

6. Troubbleshooting
Gejala (Symptoms Kemungkinan Penyebabnya (Possible cause)

1. Starter tidak dapat a. Suplai gas ke starter tidak cukup


memutar mesin b. Satu atau lebih membuka pemutus sirkuit
c. Sirkuit katup starter rusak atau relai-relai
1. tidak efektip
d. Starter motor tidak efektip e. Kopling starter
tidak berfungsi baik

2. Tidak terjadi a. Penyimpanan bahan bakar sementara b. Sistem


pembakaran bahan baker tidak berfungsi c. Penyalaan tidak
berfungsi

3. Lampu-lampu mesin a. Sistem bahan baker tidak berfungsi baik


mati kemudian nyala api
hilang

. 4. Mesin tidak bisa a. Tekanan tidak cukup (Pcd) ke aktuator


berekselarasi kecepatan b. control sudu-sudu b. Aktuator bahan bakar utama
penuh yang menahan
c. katup cekik tertutup c. Sistem bahan bakar tidak

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 52 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

berfungsi d. Suplai gas ke starter tidak cukup e.


Mesin sudah stall f. Tidak cukup Pcd ke katup
control bahan
d. baker
e. g. Peralatan control cekik tidak berfungsi h.
Motor starter tidak efektip i. Suplai udara ke
mesin terhambat

5. Vibrasi a. Rotor tidak seimbang


b. Rotor bengkok
c. Getaran sudu-sudu akibat desakan gas
d. Pusaran minyak dalam mesin yang
mempunyai bantalan-bantalan datar
e. Vibrasi yang diteruskan dari peralatan didekatnya

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu
PRODUCTION OPERATOR TRAINING
TOTAL E & P INDONESIE Hal : 53 dari 53

PUSDIKLAT MIGAS
GAS TURBIN Revisi : 0

DAFTAR PUSTAKA

1. Training and Technical Resources Development Student Workbook


(CS 4000). 1979. US. Solar Turbines International.
2. Fundamental Principles of Gas Turbines. 1980. Austin : PETROLEUM
EXTENSION SERVICE DEVISION of Continuing Education The
University of Texas.
3. Dietzel, Fritz- 1980. Turbin, Pompa dan Kompresor

Buku ini milik dan hanya dipergunakan dalam kegiatan Pusdiklat Migas Cepu

Anda mungkin juga menyukai