1. TIPE VENTURI
Venturi ada 3 tipe; venturi tetap (fixed venturi), variable venturi, dan valve venturi.
Umumnya yang banyak digunakan saat sekarang adalah tipe Fixed Venturi.
Variable Venturi menggunakan sebuah sistem dimana area permukaan venturi di kontrol sesuai
dengan banyaknya udara yang dihisap. Karburator tipe <V= yang digunakan pada mesin
DAIHATSU saat ini menggunakan Variable Venturi.
Karburator tipe <N= pada mesin DAIHATSU dewasa ini menggunakan air valve venturi. Yang
menggunakan sistem dimana membukanya air valve dikontrol dengan besarnya udara yang dihisap.
Konstruksi jenis ini berbeda tetapi cara kerjanya adalah sama dengan variable venturi.
Karburator yang mencampur udara dan bahan bakar yang keluarnya mengarah ke bawah disebut
karburator arus turun (down-draft) sedang yang keluarnya ke sisi (mendatar) disebut karburator
arus datar (side draft).
Belakangan ini banyak digunakan karburator tipe down-draft. Karburator arus datar (side draft)
sering digunakan pada mesin yang tinggi.
Karburator tipe SU dan Solex seperti terlihat pada gambar.
3. JUMLAH BARREL
Saluran untuk mencampur udara dan bahan bakar yang mengalir dari venturi ke inlet karburator
disebut barrel. Bila hanya terdapat satu barrel disebut karburator single barrel, bila dua disebut
karburator double barrel.
Karburator single barrel umumnya digunakakn pada mesin ukuran kecil, sedangkan double barrel
digunakan pada mesin dengan ukuran kecil atau sedang.
Karburator ini tidak menggunakan suatu mekanis yang rumit untuk mengukur jumlah bahan bakar,
sehingga dapat mengirim dalam jumlah tetap. Ada juga sistem (seperti sistem idle dan power) dan
sudah disesuaikan dari sifat masing-masing karburator untuk masing-masing jenis mesin.
Selain itu, ada yang ditambahkan peralatan pembantu seperti peralatan emission kontrol. Jenis
karburator ini menjadi besar dan rumit, pembuatannya diperlukan ketelitian dalam penyusunan
pemeriksaannya.
Konstruksi dasarnya terdiri dari sebuah pelampung (float), choke dan beberapa sirkuit pengiriman
bahan bakar : primary, secondary, akselerasi (acceleration)dan power.
Karburator ini digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi. Umumnya untuk
mengurangi tahanan aliran udara, lubang diameter venturi dibuat besar dan intake manifoldnya
diperpendekkan.
Karburator ini sering digunakan pada mesin untuk mencapai output yang tinggi dan respon
akselerasi yang baik. Saat ini syarat emission kontrol lebih ditekankan , karburator ini pada
DAIHATSU diganti dengan EFI karena memberikan pengontrolan yang tinggi dan penyaluran
bahan bakar yang tepat.
Dalam mesin bensin perbandingan bahan bakar dan udara harus tepat untuk menjamin pembakaran
yang sempurna dalam silinder.
Mesin tidak effisien bila jumlah bahan bakar
terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam
hubungannya dengan volume udara.
Jumlah bagian udara dan bahan bakar disebut
perbandingan udara-bahan bakar. Perbandingan
ini sangat penting, sebab perbandingan yang
tepat dibutuhkan dalam semua kondisi kerja
mesin. Kemampuan kerja mesin dikontrol oleh
banyaknya campuran udara bahan bakar yang
dihisap ke dalam silinder.
Berikutnya istilah <perbandingan udara-bahan bakar= akan digunakan untuk melihat perbandingan
berat.
Secara teoritis perbandingan udara bahan-bakar adalah perbandingan campuran. Termasuk teori
volume udara, diperlukan untuk melengkapi pembakaran dari bahan bakar. Dan ini dinyatakan
sebagai perbandingan udara-bahan bakar (A/F) dan normalnya adalah 14,7: 1 untuk mesin bensin.
PERBANDINGAN
KONDISI
UDARA BAHAN
PENGENDARAA KETERANGAN
BAKAR* (UDARA :
N
BAHAN BAKAR)
Mesin hidup pada Kira-Kira 1:1 Bila mesin (silinder, intake manifold, dsb)
temperatur rendah umumnya dingin saat dihidupkan , disebabkan
(kira-kira 0ºC) penguapan uap bensin sulit.
(Ini menyebabkan bensin menempel pada beberapa
Mesin hidup pada bagian pada sistem bahan bakar , dengan demikian
temperatur normal Kira-Kira 5:1 membuat campuran menjadi kurus. Untuk
(kira-kira 20ºC) mengatasi hal tersebut, diperlukan penambahan
bensin dalam campuran udara bahan bakar.
Selama akselerasi Kira-Kira 8:1 Karena spesifikasi gravitasi bensin dan udara
berbeda, jumlah bensin tidak dapat mengimbangi
jumlah udara yang masuk selama akselarasi. Hal ini
menyebabkan perbandingan udara-bahan bakar
menjadi kurus, sehingga diperlukan pengiriman
sementara campuran udara-bahan bakar yang
gemuk.
Pada kecepatan 12-13 : 1 Ketika kendaraan berjalan pada putaran lambat atau
rendah pada putaran idling, jumlah aliran campuran udara
bahan bakar melalui intake manifold rendah. Ini
Selama putaran Kira-Kira 11 : 1 menyebabkan bahan bakar dan udara tidak
idling bercampur dengan baik , sehingga sebagian dari
udara yang tidak terbakar keluar,dan campuran yang
dihasilkan kurus.
Campuran udara-bahan bakar yang gemuk dari
kaburator dapat mengatasi semua udara yang masuk
ke dalam silinder untuk dibakar
Selama output 12-13 : 1 Karena mesin kecepatan tinggi pada saat output
maksimum (beban maksimum, besarnya aliran campuran udara bensin
penuh) besar dan campuran tersebut lebih besar
dibandingkan saat mesin pada kecepatan
rendah/idling. Oleh karena itu tidak semua udara
yang masuk dalam silinder terbakar, sebagian keluar
melalui saluran buang, sehingga untuk memperoleh
output yang besar campuran ekstra yang gemuk
disuplai ke mesin untuk ,enghasilkan pembakaran
yang sempurna.
Selama pengendara 16-18 : 1 Karburator dirancang untuk memberikan
ekonomis perbandingan udara bensin yang optimal untuk
menghasilakan pemabakaran yang ekonomis
sempurna dari bensin selama economy driving
(penghematan selama pengendaraan) . Hal ini
adanya campuran udara-bensin yang tepat, sehingga
tidak ada bensin atau udara dalam silinder yang
tidak terbakar saat pembakaran sempurna.
Jumlah udara yang diperlukan untuk membakar bensin keseluruhan (teori campuran udara-
bahan bakar. Biasanya perbandingan 14,7: 1(standar) dan campuran udara-bahan bakar disebut
akan menjadi kurus atau gemuk tergantung masing-masing nilainya. Campuran yang paling
kurus udara-bahan bakar di dalam ruang bakar adalah 20:1, sedang campuran yang gemuk
(kaya) udara-bahan bakar yang dapat dibakar adalah 8:1.
Dalam jenis karburator dua barrel ini, udara dan bahan bakar dicampur dalam satu barrel (pada
sistem primary) saat kendaraan bergerak pada kecepatan lambat ke kecepatan sedang dan jumlah
udara yang diberikan dicampur dalam kedua barrel (pada sistem-primary dan secondary) saat beban
penuh pada mesin atau pada saat kendaraan bergerak pada kecepatan tinggi.
Dengan kata lain karburator dapat mencampur udara dan bahan bakar dalam satu atau kedua barrel
tergantung pada jumlah yang diperlukan oleh mesin.
SISTEM PELAMPUNG
Bensin mengalir keluar dari nossel utama (main
nozzel) disebabkan terjadinya kevacuman yang
ditimbulkan adanya udara mengalir melalui
venturi.
Bila terdapat perbedaan tinggi antara lubang
nossel dan tinggi permukaan bensin dalam
ruang pelampung, maka jumlah bensin yang
dikirimkan oleh nosel akan berubah menjadi
tidak tetap.
Untuk mencegah ini permukaan bensin dalam
ruang pelampung harus tetap konstan. Ini diatur
oleh sistem pelampung (float system).
FLOAT SYSTEM
PENTING !
Periksa keadaan permukaan bahan
bakar apakah permukaan tepat pada
tanda yang terdapat pada glass baca
(antara 2 garis seperti diperlihatkan
dalam ilustrasi disamping ini).
2. NEEDLE VALVE
REFERENSI
1. Apabila terdapat kebocoran bensin antara katup dan dudukannya karena cacat pada bagian ujung needle
valve atau disebabkan tersumbat oleh kotoran, bensin tidak dapat dicegah lagi mengalirnya kedalam
ruang pelampung. Ini akan menyebabkan permukaan bensin menjadi tinggi dan bensin akan terus
menerus dikirim ke venturi dari nosel utama, dan campuran udara-bensin akan menjadi terlalu gemuk
dan menyebabkan putaran mesin menjadi rendah atau mati, sulit di hidupkan.
Hal ini disebut banjir.
2. Bila needle valve menempel terus pada dudukannya atau tidak dapat membuka dan bensin tidak dapat
disalurkan ke ruang pelampung, maka mesin akan mati.
3. Apabila banjir, kendorkan penyumbatnya pada karburator di bawah needle valve dengan obeng
kemudian bersihkan mungkin tersumbat antara needle valve dengan dudukannya sehingga problem dapat
siatasi. Apabila problemnya adalah needle valve saja yang rusak, maka gantilah dengan yang baru.
Jumlah bensin yang keluar dari nosel utama (jumlah bensin yang diperlukan mesin) ditentukan oleh
perbedaaan antara tekanan udara (vakum) di dalam venturi A dan tekanan udara (tekanan atmosfir)
dalam ruangan pelampung. Oleh karena sejumlah bensin yang disalurkan ke venturi tergantung
pada besarnya vakum yang terjadi di dalam venturi, tekanan udara di dalam air horn C dan di
dalam ruang pelampung B diusahakan agar tetap sama seperti halnya dengan air horn C melalui air
vent tube (saluran lubang udara).
REFERENSI
1. Apabila air vent tube dan saringan udara tersumbat, maka tekanan udara air horn akan menjadi rendah
dibandingkan tekanan di dalam ruang pelampung. Hal ini akan menyebabkan jumlah bensin yang
dikirim oleh nosel utama bertambah. Hal ini akan menyebabkan campuran menjadi gemuk, sangat
merugikan pada efektif kemampuan mesin oleh karena itu air vent tube harus selalu bersih dari
kotoran.
2. Apabila baut air horn ada yang kendor atau gasketnya rusak, tekanan di dalam ruang pelampung akan
sama seperti tekanan atmosfir (udara keluar). Ini akan menyebabkan jumlah bensin yang dikirim oleh
nosel utama akan bertambah dan campuran menjadi gemuk.
Katup throttle tertutup dan vakum yang ditimbulakan di bawah katup cukup besar. Hali ini
menyebabkan bensin dapat bercampur dengan udara yang datang dari air bleeder, melalui intake
manifold dan masuk ke dalam silinder-silinder.
REFERENSI
• Tergantung dimana kendaraan itu dijual
(kecuali untuk US dan Canada), beberapa
karburator dilengkapi tutup segel pada sekrup
penyetel idle. Ada dua jenis penutup (cap)
seperti diperlihatkan dibawah. Bila menyetel
idle lepaskan penutupnya (cap) atau dengan
menggunakan SST sekrup penyetel idle.
2. SLOW JET
Jumlah bensin yang disalurkan ke sirkuit primary low speed dikontrol oleh slow jet. Bensin yang
mengalir melalui slow jet selanjutnya melalui sekrup penyetel idle, yang dikontrol lagi banyaknya
bensin yang mengalir. Bensin yang dapat melalui sekrup penyetel idle kemudian masuk ke silinder-
silinder.
REFERENSI
1. Bila slow jet tidak dikeraskan secukupnya,
bensin akan bocor dari sekeliling sekrup,
sehingga menambah jumlah bensin yang
disalurkan ke mesin. Ini akan menyebabkan
campuran tidak mampu di buat kurus tidak
ada jalan lain betapa pentingnya sekrup
penyetel campuran idle dikeraskan.
3. AIR BLEEDER
Ada dua air bleeder dalam sirkuit primary low speed, primary air bleeder No.1 dan primary air
bleeder No.2. Ini untuk mengatomisasi bensin yang bercampur dengan udara.
REFERENSI
Bila air bleeder tersumbat, maka uadara tidak akan dapat bercampur dengan bensin, dan bensin akan terlalu
banyak disalurkan oleh idle dan slow port. Hal ini akan menyebabkan campuran menjadi terlalu gemuk.
4. ECONOMIZER JET
Agar bensin dapat bercampur udara dengan baik dari air bleeder, maka kecepatan aliran bensin
yang melalui air bleeder harus bertambah. Economizer berfungsi untuk mengurangi ukuran saluran
bensin (fuel passage).
5. KATUP SOLENOID
Bila mesin terus menerus berputar setelah kunci kontak diputar ke posisi OFF, hal ini disebut
<dieselling=. Dieselling disebabkan oleh adanya campuran udara-bensin terbakar sendiri
disebabkan terlalu panasnya busi atau katup buang, atau adanya endapan karbon yang menempel
pada ruang bakar.
Bila ini terjadi bensin dalam ruang pelampung bercampur dengan udara pada main air bleeder dan
mengalir keluar melalui nosel utama. Kemudian diatomisasikan oleh udara yang mengalir melalui
venturi selanjutnya dikirim ke silinder-silinder.
Di bawah ini diperlihatkan skema aliran bensin dan udara mengalir pada system primary
high speed :
Bila bensin mulai keluar dari nosel utama kedua sirkuit primary low speed dan sirkuit high speed
kemudian mengalirkan bensin ke mesin.
Bila jumlah bensin yang dikirim oleh nosel utama dari sirkuit high speed bertambah, maka jumlah
bensin yang disalurkan oleh sirkuit high dan low speed tanpa beban pada mesin diperlihatkan
dalam grafik.
1. MAIN JET
Main jet mengontrol jumlah bensin yang dikirim oleh sirkuit primary high speed.
REFERENSI
1. Bila main jet tersumbat, mesin akan tersendat-sendat dan tidak dapat membangkitkan tenaga
ketika kendaraan bergerak dari kecepatan sedang kekecepatan tinggi. Dan juga akan
berpengaruh pada primary low speed, sehingga menghasilkan idling yang kurang baik.
2. Bila main jet pengerasannya kurang, bensin yang disalurkan akan menjadi terlalu banyak,
menyebabkan busi menjadi kotor dan putaran mesin menjadi kurang baik.
Untuk mendapatkan campuran yang baik dengan udara, pertama bensin harus diatomisasikan
sebelum disalurkan dari nosel utama. Dan ini dilakukan oleh main air bleeder.
Bila tekanan udara (vakum) pada outlet nosel utama rendah, udara masuk ke nosel dari air bleeder
dalam bentuk gelembung dan bercampur dengan bensin. Bensin kemudian menyemprot dari nosel
dan selanjutnya diatomisasikan oleh udara dari air horn.
REFERENSI
Apabila slow port secondary tersumbat, mesin akan tersendat saat akselerasi.
Bila mesin berputar pada kecepatan rendah, dan kevakuman yang dihasilkan oleh vakum bleeder
dalam primary venturi masih lemah, vakum di dalam ruang diaphragma juga lemah dan secondary
throttle valve tidak dapat dibuka. Pada saat kecepatan mesin meningkat dan vakum yang
ditimbulkan oleh primary vakum bleeder menjadi kuat dan cukup untuk melawan return sping,
secondary throttle valve mulai membuka.
Bila ini terjadi, vakum juga ditimbulkan dalam sisi secondary vacuum bleeder, menyebabkan
vakum menarik diaphragm dengan kuat, dan selanjutnya akan membuka secondary throttle valve
lebih besar.
REFERENSI
Apabila diaphragma atau gasketnya rusak, maka vakum tidak cukup kuat untuk membuka
secondary throttle valve, dan tenaga mesin akan turun.
Secondary throttle valve selalu berkaitan dan tidak dapat terbuka sampai primary throttle valve
membuka pada sudut antara 45º-55º. Sudut ini disebut <secondary touch angle=.
Dapat dilihat dalam diagram, apabila primary valve membuka sedikit dari sudut θ, kemudian tuas
· akan tertarik ke atas oleh pegas, sehingga bila secondary throttle valve tertarik ke atas oleh
diaphragm melalui batang ¹, tuas ¸ tidak akan berputar dan secondary throtle valve tidak akan
membuka.
Bila secondary throttle valve membuka lebih dari sudut θ, maka tuas ¶ akan menyebabkan tuas
· bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, sehingga tuas ¸ bergerak bebas. Oleh karena itu
secondary throttle valve akan mulai membuka apabila secondary throttle valve tertarik keatas oleh
diaphragm melalui batang ¹. Sudut θ yang menentukan saat secondary throttle valve akan
membuka secondary throttle angle.
REFERENSI
Waktu membuka secondary throttle valve ditentukan oleh sudut ini,apabila katup mulai lebih cepat
atau lebih lambat, mesin akan tersendat.
2. MEKANISME KICK-UP
Kick-up adalah sebuah mekanisme yang membuka sedikit secondary throttle valve (0.1-0.3 mm)
ketika primary throttle valve terbuka melebihi secondary touch angle (jarak yang diberikan diatas
adalah antara secondary throttle valve dengan throttle body).
Hal ini untuk mencegah terjadi secondary throttle valve dari setting up yang diakibatkan oleh
carbon yang terbentuk diantara katup dan throttle body. Kick up juga digunkan untuk mencegah
terlambatnya secondary throttle valve membuka.
REFERENSI
Apabila kick up membuka secondary throttle valve terlalu jauh, katup membuka tidak lembut dan
mesin akan tersendat.
POWER CIRCUIT
Sirkuit primary high speed direncanakan untuk
penggunaan bahan bakar yang hemat, dengan
alasan ini bila mesin membutuhkan tenaga yang
besar, maka penyaluran bahan bakar harus
ditambah.
Dan ini dilakukan oleh sirkuit power, yang
menyalurkan campuran udara -bahan bakar
menjadi gemuk (12-13 : 1) pada sirkuit high
speed. Ketika throttle membuka hanya sedikit
(seperti saat kerja mesin pada beban ringan),
vakum pada intake manifold menjadi kuat,
sehingga power piston dalam posisi terhisap ke
atas. Ini menyebabkan spring power valve ·
menahan power valve menutup.
Apabila throttle valve membuka lebar, seperti
saat kerja mesin pada beban besar atau
kendaraan sedang menanjak, vakum dalam
intake manifold lemah dan power piston
menekan ke bawah oleh adanya pegas ¶, dan
membuka power valve.
Bila ini terjadi, bensin disalurkan oleh power jet
dan main jet ke sirkuit high speed, dan
membuat campuran udara-bahan bakar menjadi
gemuk. Bahan bakar yang disalurkan
bertambah 15%-20% saat power valve dibuka.
Dibawah ini diperlihatkan skema aliran bensin dan udara yang melalui komponen yang
berbeda dari karburator
REFERENSI
1. Apabila power valve tidak rapat benar, maka campuran udar-bahan bakar yang digunakan
dalam sirkuit primary high speed akan menjadi gemuk, dan menjadi boros.
2. Bila vakum bocor di sekeliling power piston, atau tersumbat, power piston akan turun,
menyebabkan power valve terbuka, dan campuran menjadi gemuk dan boros.
Bila ada kelainan, power piston tersangkut dalam posisi ke atas, power valve tidak akan
membuka, (berarti power circuit tidak akan bekerja), menyebabkan saat akselerasi kurang baik
dan tenaganya berkurang.
Hal ini menyebabkan bensin terdorong ke atas ke outlet stell ball dan menyemprot ke dalam venturi
melalui pum jet.
Bila pedal akselerasi dibebaskan, pompa plunyer akan naik dan outlet steel ball menutup.
Sedangkan inlet steel ball membuka selanjutnya bensin terhisap ke dalam silinder pompa dari
ruang pelampung. Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan oleh setiap langkah penuh plunyer
lebih kurang 0,5 cc .
REFERENSI
Disamping pompa akselerasi jenis pompa plunyer, ada juga pompa akselerasi jenis diaghragm, dan
mempunyai cara kerja yang sama.
REFERENSI
1. Pompa plunyer (plunger pump) sebagian dibuat dari kulit, bila ini sobek atau berubah bentuk,
maka besarnya tekanan dari pompa akan berkurang dan menghasilkan akselerasi yang kurang
baik. Untuk mengatasi hal ini, berhati-hatilah dalam meletakan pompa ke bawah, dan tidak
memutar bagian dalamnya ke arah luar pada saat memasangnya.
2. Apabila inlet steel ball tidak menutup rapat, sejumlah bensin yang dikirim ole pump jet akan
berkurang. Dan bila macet (menempel), pompa tidak akan cukup mengirim bensin ke silinder.
3. Apabila outlet steel ball tidak menutup dengan rapat, udara akan terhisap ke dalam dari pump
jet bila pompa plunyer naik, dan ini akan menyebabkan berkurangnya jumlah bensin yang
masuk ke ruang pompa (pump chamber).
Katup choke akan menset, cuk akan menutup penuh disebabkan adanya elemen bimetal sampai
abient temperatur mencapai 35ºC.
Bila mesin berputar dengan katup cuk tertutup, vakum akan ditimbulkan dibawah katup cuk. Ini
akan menyebabkan sejumlah bensin akan dikirim oleh sirkuit primary low dan sirkuit high speed
dan campuran udara-bahan bakar akan menjadi gemuk.
Bila mesin hidup, terminal L alternator mulai mengeluarkan arus dan arus ini langsung digunakan
ke koil pemanas (electrice heat coil).
Bila elemen bimetal menjadi panas, elemen mulai mengembang dan membuka katup cuk.
PTC thermistor dilengkapi untuk mencegah arus yang mengalir ke koil pemanas (electric heat coil)
sesuai yang dibutuhkan dan setelah cuk membuka penuh (dan temperatur di dalam spring housing
mencapai kurang lebih 100ºC).
REFERENSI
1. <PTC thermistor= berfungsi sebagai <positive temperature Coefficient thermistor=.
<Positive Temperature Coefficient thermistor=.
Thermistor ini nilai tahanannya akan bertambah apabila temperatur bertambah.
2. Apabila katup cuk masih tetap menutup setelah mesin dipanaskan, maka campuran udara-
bahan bakar akan menjadi gemuk, menyebabkan putaran mesin kurang baik atau mati.
Tambahan pula konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Campuran gemuk diperlukan untuk menghidupkan mesin pada temperatur rendah, hal ini ini
dilayani oleh sistem cuk.
Tetapi juga diperlukan untuk menaikan kecepatan putaran idling ketika temperatur rendah,
sehingga putaran mesin akan normal. Untuk mengatasi hal ini mekanisme fast idle dilengkapi agar
dapat menaikan putaran idling saat temperatur rendah dengan membuka throttle sedikit.
Apabila mesin dihidupkan saat masih dalam keadaan dingin, katup cuk menutup sepenuhnya ketika
akselerasi ditekan satu kali dan dibebaskan.Pada saat yang sama, fast idle cam yang dihubungkan
dengan cuk melalui sebuah rod, berputar berlawanan arah jarum jam. Kemudian fast idle cam
follower yang dihubungkan dengan katup throttle bergerak menyentuh fast idle cam, maka katup
throttle akan membuka sedikit.
Dalam keadaan seperti ini putaran idling dipertahankan sedikit tinggi.
Setelah mesin menjadi panas, putaran pada fast idle masih tetap (sekalipun katup cuk terbuka
penuh) sampai pedal akselerasi ditekan kembali. Bila ini terjadi cam follower akan bergerak bebas
dari cam, dan cam akan kembali ke posisi semula. Ini menyebabkan katup throttle kembali ke
posisi idling, dan putaran mesin turun kembali ke idle.
REFERENSI
Banyak karburator dilengkapi dengan sebuah choke opener, yang menyebabkan mesin kembali ke
idle setelah mesin menjadi panas dan katup cuk membuka penuh, sekalipun akselerasi tidak
ditekan.
MEKANISME UNLOADER
Apabila kendaraan dijalankan langsung setelah mesin dihidupkan ketika masih dalam keadaan
licin, udara yang masuk melalui air horn tidak akan cukup dibandingkan dengan jumlah bahan bkar
yang dikirimkan oleh main jet dan pompa akselerasi.
Hal ini akan mengakibatkan campuran udara-bahan bakar menjadi terlalu gemuk dan mesin akan
mati apabila akselerasi tiba-tiba ditekan.
Untuk mencegah hal ini katup cuk akan membuka sedikit untuk menambah jumlah aliran udara dan
selanjutnya akan membuka penuh. Mekanisme yang melakukan ini disebut <Unloader=. Saat katup
throttle membuka penuh, maka primary throttle shaft arm yang berhubungan dengan throttle shaft
memutar fast idle cam searah jarum jam dan membuka katup cuk.
Sudut buka katup cuk (θ pada gambar di bawah ) adalah sekitar 40º bila katup throttle membuka
penuh.
REFERENSI
DASHPOT(DP)
Tergantung pada model, dashpot digunakan pada
throttle positioner. Dashpot juga direncanakan
untuk mencegah katup throttle menutup dengan
tiba-tiba dan dasar kerjanya sama seperti throttle
positioner.
CHOKE OPENER
Bila terjadi kelemahan dalam sistem choke otomatis, yaitu katup cuk tidak dapat membuka setelah
mesin dipanaskan, maka campuran udara-bahan bakar menjadi terlalu gemuk.
Untuk mencegah hal ini, sebuah mekanisme yang disebut <Choke Opener= dilengkapi untuk
mendorong katup choke membuka penuh setelah mesin panas.
Setelah mesin dipanaskan (temperatur air pendingin diatas 68ºC *), maka TVSV (Thermosmatic
Vacuum Switcing Valve) membuka, memungkinkan vakum mengoperasikan choke opener.
Choke opener membuka katup cuk, dan pada waktu yang bersamaan fast idle , yang dihubungkan
oleh sebuah tuas (lingkage).
CHOKE BREAKER
Katup cuk dipertahankan agar dapat menutup penuh pada saat mesin dalam keadaan dingin untuk
menambah agar mesin stabil. Tetapi apabila katup cuk tetap tetutup penuh setelah mesin hidup,
campuran udara –bahan bakar akan menjadi gemuk, dan mesin akan mati.
Untuk mencegah hal ini diperlukan sebuah mekanisme untuk membuka katup cuk sedikit setelah
mesin hidup untuk menjaga campuran agar tidak terlalu gemuk,dan yang mengatasi hal tersebut
adalah choke breaker.
Membukanya sudut cuk ditentukan oleh temperatur air pendingin. Saat temperatur di bawah 17ºC,
hanya diaphragm ¶ yang bekerja dan katup cuk membuka sedikit. Bila temperatur naik di atas
17ºC * atau lebih, diaphragm · juga bekerja dan selanjutnya katup cuk membuka. Setelah ini,
katup cuk membuka normal disebabkan adanya sistem cuk otomatis sesuai naiknya temperatur.
REFERENSI
Bergantung pada mesinnya, choke breaker mungkin hanya mempunyai satu diaphragm. Jenis ini
tidak dilengkapi TVSV, dengan demikian sudut membukanya katup choke tidak bertambah
walaupun temperatur cairan pendingin bertambah.
Bila kendaraan diakselerasi tiba-tiba saat mesin dalam keadaan dingin, maka banyaknya bensin
yang disalurkan oleh pompa akselerasi (acceleration pump) tidak mencukupi, dan kendaraan
percepatannya kurang baik. Dengan alasan ini, maka dilengkapi dengan pompa akselerasi
tambahan (auxiliary acceleration pump) atau AAP pada pompa akselerasi utama saat mesin dalam
keadaan dingin. Saat temperatur pendingin di bawah 68ºC*, TVSV membuka dan kevakuman pada
manivold masuk ke dalam ruang ¶ pada AAP. Maka diaphragm akan tertarik ke kanan
menyebabkan ruang · pada AAP diisi oleh bensin.
Apabila akselerasi ditekan pada saat ini, kevakuman dalam maka intake manifold berkurang
(lemah), dan menyebabkan diaphragm tertarik kembali ke posisi semula dengan adanya pegas, dan
bensin keluar dari pompa nosel. Setelah mesin panas, TVSV menutup dan AAP akan berhenti
bekerja.
Banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan untuk setiap langkah dari diaphragm AAP kurang lebih
1,0 cc.(0.06102 cu.in.).
REFERENSI
Hot idle compensator mulai membuka bila temperatur disekeliling elemen bimetal telah mencapai
kurang lebih 55ºC, dan akan membuka saat temperaturnya naik mencapai 75ºC.