Fungsi karburator untuk mencampur udara dan bensin, untuk memperoleh campuran
yang sesuai dengan kondisi kerja mesin.
Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum boyle, yaitu tekanan dan volume tetap (P.V tetap)
dan hukum kontinuitas, yaitu luas penampang dan kecepatan tetap (A.C tetap)
Prinsip kerja karburator sama dengan prinsip kerja semprotan obat serangga.Ketika udara di
tekan, maka cairan yang berada dalam tabung akan terisap dan bersama-sama dengan udara
terkaburasi keluar berupa gas.
Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa penyemprot, tekanan di dalam
pipa akan turun 9rendah . akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akan terisap keluar dan
membentuk partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara. Semakin cepat aliara udara,
maka semakian rendah tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan
bahan bakar yang keluar dari pipa.
Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum-hukum fisika seperti Qontinutas dan
bernauli.. apabila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung, maka banyaknya fluida atau
debit aliran Q) adalah :
Q = A x V = konstan
A = Luas penampang tabung (m2.)
V = kecepatan aliaran. (m/detik)
1. Konstruksi dasar karburator
Konstruksi dasar karburator dapat dilihat pada gambar 18 bagian karburator yang
diameternya menyempit (bagian A) disebut venturi. Pada bagian ini kecepatan aliran udara
yang masuk semakin tinggi sehingga kevakuman semakin rendah. Dengan demikian pada
bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin banyak..
2. Proses pencampuran
Proses pencampuran udara (O2) dan bahan bakar pada karburator dapat dilihat pada gambar 11.
3. Macam-macam karburator
a. Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi :
1) Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi)
2) Karburator dengan venturi variable
3) Karburator dengan air valve venturi
Tingkat aliran udara yang dihisap kedalam silinder dapat dilihat pada gambar 5.16.
Dibanding dengan karburator fixed venturi, maka karburator variable venturi memiliki
tingkat aliran udara yang tetap karena adanya tahanan pada aliran udara yang memotong
daerah full pada putaran mesin sehingga diperoleh suatu campuran yang ideal (air fuel ratio)
yang sesuai kebutuhan.
b. Dilihat dari arah masuknya campuran udara dan bahan bakar, karburator dibedakan
menjadi :
1) Karburarator arus turun.
2) Karburarator arus datar.
3) Karburarator arus naik.
1) Karburarator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah
kebawah (down draft). Karburator jenis ini banyak digunakan karena tidak terdapat
kerugian grafitasi.
Gambar 5.19. Karburarator arus turun
2) Karburarator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke
samping (side draft). Karburator jenius ini umumnya digunakan pada mesin yang
memiliki output yang tinggi.
3) Karburarator arus naik, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke atas
(top draft). Karburator jenis ini umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output
yang tinggi.
1) Karburator single barel, memasok semua kebutuhan bahan bakar pada perbagai putaran
mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi
yang besar akan lebih lambat menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang
kecil. Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan
bahan bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat
menghasilkan tenaga.
2) Karburator double barel, memasok kebutuhan bahan bakar dilayani oleh dua barel
sesuai kebutuhan mesin yang dikehendaki. Pada putaran mesin rendah, karburator jenis
ini cepat menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya promery venturi
yang berdiameteer kecil. Pada putaran tinggi, baik primary venturi maupun secondary
venturi bekerja bersama-sama sehingga output yang dicapai akan tinggi karena kedua
venturi bila diameternya dijumlahkan menjadi besar. Selain itu kecepatan aliran
maksimal pada karburator ini lebih kecil, sehingga kerugian geseknyapun lebih kecil.
Gambar 5.22. Karburator double barel
Jika katup gas mulai membuka dan pada saat itu intake manifol dalam kondisi
hampa, maka lubang pengeluaran tanpa beban mengeluarkan gas pembakaran (udar-
bensin0, masuk ke dalam intake manifol karena hisapan torak. Banyak sedikitnya gas
pembakaran yang keluar dari lubang (nosel) tanpa beban dapat diatur oleh sekerup
pengatur tanpa beban.
Jika putaran mesin dalam kondisi stasioner (idle), dimana katup gas masih terbuka
sedikit, kevakuman pada saluran masuk (intake manifold) adalah besar. Prinsip kerja
power valve pada sisstem tenaga dapat dijelaskan sebagai berikut : Torak tenaga
(power piston) akan terhisap pada posisi atas , akibatnya pegas (B) menahan katup
tenaga (power valve), sehingga tertutup. Bila putaran motor dinaikan pada kecepatan
tinggi atau jalan menanjak ,dimana katup throttle terbuka lebar maka kevakuman pada
intake manifold akan berkurang dan power piston terdorong kebawah oleh power valve
sping (A) sehingga power valve terbuka, hal ini akan menambah suplai bahan bakar
dari power jet ke saluran utama (primary main jet), sehingga campuran akan cenderung
kaya.
Gambar 5. 28 Posisi Power valve
Apabila katup choke menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian
dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idel cam yang dihubungkan denga choke
melalui rod berputar berlawanan arah jarum jam. Kemudian fast idel cam menyentuh
cam follower yang dihubungkan dengan katup throttle sehingga akan membuka sedikit.