BAKAR KARBURATOR
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem bahan bakar dan karburator serta melakukan praktek perbaikan
berkala, penyetelan karburator sesuai dengan spesifikasi
C. Uraian Materi
Tangki bahan
bakar
Kran bahan
saringan
karburator
Ruang bakar
mesin
Filler tube
Adalah salah bagian dari konstruksi tangki yang berfungsi menjaga
melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas, bensin
akan memuai).
Gambar 4. 10 Posisi Filler Tube
(a) (b)
Gambar 4. 11 Kran Bahan Bakar Tipe Mekanis (a) Flat Seal: (b) Coned Seal
Tipe vakum
Tipe vakum adalah tipe otomatis yang akan terbuka jika mesin hidup dan
tertutup ketika mesin mati. Kran tipe vakum mempunyai diapragma yang
dapat digerakkan oleh hisapan dari mesin.
Pada saat mesin hidup, diapragma menerima hisapan dan membuka
jalur bensin, dan pada saat mesin mati akan menutup jalur bensin (OFF).
Kabel
Lubang
Gambar 4. 13 Prinsip Pengabutan
Di dalam mesin, pada saat langkah hisap, piston akan bergerak menuju
Titik Mati Atas (TMA) dan menimbulkan tekanan rendah atau vakum.
Dengan terjadinya tekanan antara ruang silinder dan udara (t ek anan udara
luar lebih t ingg i) mak a udara meng alir masuk ke dalam silinder.
Perbedaan tekanan merupakan dasar kerja suatu karburator, yait u
dengan membuat venturi sepert i g ambar di at as. Semak in cepat udara
mengalir pada saluran vent uri, mak a t ek anan akan semak in rendah dan
kej adian ini dimanfaatkan untuk menghisap bahan bakar.
U n t uk d a p at b er l a n g s u ng p em bak ara n b a h an b ak ar , m ak a
dibutuhkan oksigen yang diambil dari udara. Udara mengandung 21
sampai 23% oksigen dan kira-kira 78% nitrogen, lainnya sebanyak 1%
Arg on dan beberapa unsur yang dapat diab aik an. Unt uk k eperlua n
pembakaran, oksigen tidak dipisahkan dari unsur lainnya tapi disertakan
bersama-sama. Yang ikut bereaksi pada pembakaran hanya lah oksigen,
sedangkan unsur lainnya tidak beraksi dan tidak memberikan pengaruh
apapun. Nitrog en akan keluar bersama gas sisa pembak aran dalam
jumlah dan bentuk yang sama seperti semula.
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa perbandingan campuran
bensin dan udara yang ideal (campuran bensin udara untuk pembakaran
dengan tingkat polusi yang paling rendah) adalah 1 : 14,7 atau dalam
ukuran liter dapat disebutkan 1 liter bensin secara ideal harus bercampur
dengan 11500 liter udara.
Seperti penjelasan sebelumnya campuran bahan bakar dan udara yang ideal
adalah 1:15, yaitu satu bagian bahan bakar (berat) dan 15 bagian udara.
Pengertian ideal dalam hal ini adalah satu bagian bahan bakar akan terbakar
habis dengan 15 bagian udara (dengan kadar oxigen ± 21 %).
Pada dasarnya, karburator harus mampu mempertahankan/memenihi ketentuan
ini pada setiap kondisi engine, misalnya pada saat engine dihidupkan dalam
keadaan dingin, saat putaran langsam, putaran menengah, percepatan, putaran
tingggi dan beban maximum. Idealnya karburator harus mempertahankan
komposisi campurannya tetap 1 : 15
Campuran yang kaya (1 :<15) akan menimbulkan polusi dan campuran yang
miskin (1:>15) akan mengakibatkan mesin menjadi panas. Untuk dapat
“mengabutkan” bahan bakar, diperlukan tambahan udara bahan bakar.
Macam-macam prinsip pembentukan campuran :
Dengan aliran udara yang cepat menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan
antara ujung nosel penyemprot dengan tekanan cairan di dalam tangki, sehingga
terjadi aliran cairan dari dalam tangki yang bertekanan lebih tinggi menuju ujung
nosel yang tekanannya lebih rendah akibat aliran udara yang cepat. .Prinsip ini
digunakan pada karburator.
Pada saat tabung ditekan atau dipompa, tekanan cairan dalam tabung meningkat
lebih tinggi dibanding tekanan diujung nosel penyemprot, akibatnya cairan akan
mengalir dari dalam tabung menuju udara luar lewat nosel.Prinsip ini digunakan
pada sistem Injeksi
b. Putaran Menengah
Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari
putaran maksimum engine dan posisi pilot valve (juga posisi gas tangan) berada
pada setengah lintasan maksimumnya. Pada kondisi ini venturi yang terbentuk
juga kira-kira setengah dari venturi maksimum.
Dalam keadaan ini, udara akan mengalir melalui saluran venturi dan saluran
udara idle (slow air bleed). Jarum skep terangkat mengikuti gerakan piston valve,
maka bahan bakar akan mengalir dari saluran utama (main jet) dan juga dari
saluran idle (slow jet). Jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama akan
diatur oleh jarum skep yang berbentuk tirus, yaitu sesuai dengan celah yang ada
antara saluran utama dan jarum skep. Oleh sebab itu, penempatan klip (pengikat
jarum skep) sangat menentukan dalam hal ini (jumlah posisi klip umumnya
berkisar 3-5 buah).
Tuas cuk
Jarum sistem cuk
Lubang penambahan
Sistem Pengaya
Berfungsi Memperkaya campuran
Udara dari
saluran 1
Vaccum ke mesin
Udara dari
saluran 2
Udara dari
saluran (AS)
A
Campuran normal
Throttle
AS
Valve Coasting
Mesin Enricher
TER
BUKA
Bahan Bakar
dan Udara Udara
Bahan PA
bakar
PJ
Campuran Kaya
Throttle
Valve Coasting AS
Mesin Enricher
TER
Bahan bakar
dan udara Udara
Bahan PA
bakar
PJ
Banjir /overflow
Ukuran ketinggian bahan bakar dinyatakan dalam satuan mm, dibawah titik
tengah sambungan karborator. Tergantung dari tipe model. Jika pengganti
komponen part karburator, harus mengikuti prosrdur pemeriksaan dan penyebab
sbb:
Pasangkan “ fuel level” (selang trasparan) pada bagian pipa pengurus untuk
mengetahui secara actual ketinggian bahan bakar. Tetapi pada umumnya
pengukuran ketinggian bahan bakar dengan mengukur ketinggian pelampung.
Instruksi kerja
1. Sekrup penyetel campuran idle disetel jika telah mengalami pembongkaran
2. Untuk memperoleh hasil penyetelan yang baik, mesin harus dalam keadaan
panas kerja
3. Gunakan tachometer untuk memperoleh putaran yang di inginkan
Keselamatan kerja
Jangan mengencangkan atau memutar sekrup pengikat atau sekrup penyetel
dengan terlalu keras, karena akan merusak kedudukannya.
Bila kedudukan skrup penyetel rusak maka harus ganti karburator LENGKAP.
D. Aktivitas Pembelajaran
Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem
yang menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan
bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat
perlu merencanakan belajarnya kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah
diperoleh.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh
E. Latihan/Tugas
1. Jelaskan fungsi sistem pengaliran bahan bakar
2. Jelaskan bagan aliran sistem pengaliran bahan bakar
3. Sebutkan 2 macam konstruksi sistem pengaliran bahan bakar
4. Jelaskan tiga komponen utama sistem pengaliran bahan bakar
5. Jelaskan tuntutan utama yang harus dimiliki oleh karburator
6. Jelaskan syarat utama pembentukan sebuah campuran
7. Jelaskan jenis karburator berdasarkan arah aliran bahan bakarnya
8. Apa yang dimaksud dengan
a. Sistem awalan
b. Sistem idel
c. Sistem utama
d. Sistem pelampung
F. Rangkuman
1. Sistem aliran bahan bakar bensin berfungsi untuk mengalirkan bensin dari
tangki menuju ruang bakar agar motor dapat hidup, disamping itu juga
berperan dalam mengatur jumlah campuran bahan bakar
2. Bagan sistem pengaliran bahan bakar karburator adalah tangki---kran bahan
bakar---saringan bahan bakar---karburator---ruang bakar mesin
3. Konstruksi sistem pengaliran bahan bakar bensin ada tiga macam, yaitu
sistem pengaliran kran Mekanis (menggunakan kran manual)
sistem pengaliran kran Otomatis (menggunakan kran vakum)
4. Komponen sistem pengaliran bahan bakar adalah
a. Tangki
Tipe tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar dibedakan berdasarkan bahan atau material
pembuatannya yaitu dari Baja (steel) : umum digunakan pada sepeda
motor tipe bebek, sport dan scooter dan berbahan Alumunium : umumnya
digunakan pada sepeda motor balap
Pada tangki terdapat Tank cap(penutup tangki) yang berf ungsi :
Sebagai penutup lubang pengisian bahan bakar
Untuk melindungi bahan bakar dari masuknya bahan lain yang merugikan
terutama debu dan air
Sebagai tempat lubang ventilasi tangki
Menjaga agar bahan bakar tidak tumpah ketika sepedamotor terguling
Tipe tutup tangki
Terdapat beberapa tipe tutup tangki bahan bakar yaitu :
Tipe Breather pipe : digunakan pada sepedamotor untuk motorcross
Tipe normal : digunakan pada sepedamotor dengan kapasitas silinder kecil
Tipe check valve (dengan check ball) : digunakan pada sepeda motor
kapasitas silinder besar.
b. Filler tube
Adalah salah bagian dari konstruksi tangki yang berfungsi menjaga
melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas,
bensin akan memuai).
c. Kran bahan bakar
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin dari tangki dan
sebagai penyaring kotoran/partikel debu.
5. Karburator adalah salah satu komponen sistem bahan bakar konvensional
pada kendaran bermotor yang berfungsi :
Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar
Mengatur jumlah campuran bahan bakar dan udara
6. Prinsip kerja karburator adalah adanya perbedaan tekanan
7. Persyaratan sistem pembentukan campuran :
Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan
motor
Campuran bensin/udara harus homogen
Jumlah campuran yang dihisap motor harus dapat diatur
8. Karburator berdasar arah alirannya dibedakan menjadi dua tipe
Side draft
Arah aliran bahan bakar berasal dari samping ruang bakar
Down draft
Arah aliran bahan bakar berasal dari atas ruang bakar
9. Pada Karburator terdiri dari beberapa sistem yang mempunyai fungsi
sendiri- sendiri tapi merupakan suatu kesatuan yaitu:
Start system
Sistem yang bekerja ketika mesin dalam pertama kali dihidupkan
(mesin dalam kondisi dingin)
Pilot system
Sistem yang berkerja ketika mesin berputar stasioner (tanpa beban)
Main system
Sistem yang berkerja ketika mesin pada putaran menengah sampai tinggi
(beban menengah sampai tinggi)
Float system
Sistem yang berfungsi menstabilkan ketinggian permukaan bahan
bakar pada ruang pelampung
10. Perbandingan ideal yang harus dihasilkan karburator adalah 1 : 15