Anda di halaman 1dari 33

KEGIATAN PEMBELEJARAN 4: SISTEM BAHAN

BAKAR KARBURATOR

A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem bahan bakar dan karburator serta melakukan praktek perbaikan
berkala, penyetelan karburator sesuai dengan spesifikasi

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mempelajari materi ini peserta diklat mampu :
 Menelaah prinsip kerja sistem bahan bakar
 Menyetel campuran bahan bakar dan udara pada karburator
 Menyetel putaran stasioner mesin sesuai spesifikasi

C. Uraian Materi

Sistem Pengaliran Bahan Bakar


Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda mesin berfungsi untuk
menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan b a k a r
dan udara d e ng an perbanding an yang tepat, kemudian
menyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume
yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan
penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem
penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan
sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendiri diterapkan pada sepeda
mesin yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar
konvensional). Pada sistem ini tidak diperlukan pompa bahan bakar dan
penempatan tangki bahan bakar biasanya lebih tinggi dari karburator.
Sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan terdapat
pada sepeda mesin yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau EFI
(electronic fuel injection). Dalam sistem ini, peran karburator yang terdapat
pada sistem bahan bakar konvensional diganti oleh injektor yang proses
kerjanya dikontrol oleh unit pengontrol elektronik atau dikenal ECU
(electronic control unit) atau kadangkala ECM (electronic/engine control
module).

Gambar bagan sistem aliran bahan bakar


Secara umum bagan sistem aliran bahan bakar sepeda motor dapat
digambarkan sebagai berikut:

Tangki bahan
bakar

Kran bahan

saringan

karburator

Ruang bakar
mesin

Gambar 4. 1 BaganSistem Aliran Bahan Bakar

Komponen sistem pengaliran bahan bakar


Tangki bahan bakar

Gambar 4. 2 Tangki Bahan Bakar

Tangki merupakan tempat persediaan bahan bakar. Pada sepeda mesin


yang mesinnya di bawah maka tangki bahan bakar ditempatkan di belakang,
sedangkan mobil yang mesinnya di belakang biasanya tangki bahan bakar
ditempatkan di bagian depan.
Kapasitas tangki dibuat bermacam -macam tergantung dari besar kecilnya
mesin. Bahan tangki umumnya dibuat dari plat baja dengan dilapisi pada
bagian dalam dengan logam yang tidak mudah berkarat.
Namun demikian terdapat juga tangki bensin yang terbuat dari aluminium.
Tangki bahan bakar dilengkapi dengan pelampung dan sebuah tahanan
geser untuk keperluan alat pengukur jumlah minyak yang ada di dalam
tangki.

Tipe tangki bahan bakar


Tangki bahan bakar dibedakan berdasarkan bahan atau material pembuatannya
Baja (steel) : umum digunakan pada sepeda motor tipe bebek, sport dan scooter
Gambar 4. 3 Tangki Bensin Baja

Alumunium : umumnya digunakan pada sepeda motor balap

Gambar 4. 4 Tangki Bensin Alumunium

Pada tangki terdapat Tank cap(penutup tangki) yang berfungsi :


- Sebagai penutup lubang pengisian bahan bakar
- Untuk melindungi bahan bakar dari masuknya bahan lain yang merugikan
terutama debu dan air
- Sebagai tempat lubang ventilasi tangki
- Menjaga agar bahan bakar tidak tumpah ketika sepedamotor terguling
Tutup tangki

Gambar 4. 5 Posisi Tutup Tangki

Konstruksi tutup tangki


Bagian utama dari tutup tangki adalah : saringan (filter) dan katup (Check valve)

Gambar 4. 6 Konstruksi Tutup Tangki


Tipe tutup tangki
Terdapat beberapa tipe tutup tangki bahan bakar yaitu:
a. Tipe Breather pipe: digunakan pada sepeda motor untuk motorcross

Gambar 4. 7 Tutup Tangki Tipe Breather Pipe

b. Tipe normal : digunakan pada sepedamotor dengan kapasitas silinder kecil

Gambar 4. 8 Tutup Tangki Tipe Normal


c. Tipe check valve (dengan check ball) : digunakan pada sepeda motor
kapasitas silinder besar.

Gambar 4. 9 Tutup Tangki Check Valve

Cara kerja tutup tangki yang menggunakan check ball:


- Jika pada posisi normal (tegak) : Lubang udara terbuka sehingga udara dapat
bersirkulasi karena ruang dalam tangki dan udara luar terhubung.
- Jika posisi miring atau terbalik : bola akan menutup saluran udara karena
gaya gravitasi untuk menghindari bahan bakar tumpah keluar.

Filler tube
Adalah salah bagian dari konstruksi tangki yang berfungsi menjaga
melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas, bensin
akan memuai).
Gambar 4. 10 Posisi Filler Tube

Kran Bahan bakar


Fuel cock (kran bensin); berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin
dari tangki dan sebagai penyaring kotoran/partikel debu.
Terdapat dua tipe kran bensin, yaitu:
- Tipe standar
Tipe standar adalah kran bensin yang pengoperasiannya dilakukan secara
manual.
Ada tiga posisi yaitu OFF, RES dan ON. Jika diputar ke posisi
“ÓFF” akan menutup aliran bensin dari tangkinya dan posisi ini
biasanya digunakan untuk pemberhentian yang lama. Posisi RES untuk
pengendaraan pada tangki cadangan dan posisi ON untuk pengendaraan yang
normal.
(a) (b)

(a) (b)

Gambar 4. 11 Kran Bahan Bakar Tipe Mekanis (a) Flat Seal: (b) Coned Seal

Tipe vakum
Tipe vakum adalah tipe otomatis yang akan terbuka jika mesin hidup dan
tertutup ketika mesin mati. Kran tipe vakum mempunyai diapragma yang
dapat digerakkan oleh hisapan dari mesin.
Pada saat mesin hidup, diapragma menerima hisapan dan membuka
jalur bensin, dan pada saat mesin mati akan menutup jalur bensin (OFF).

Gambar 4. 12 Kran Bahan Bakar Tipe Vakum


Sistem Karburator
Karburator adalah salah satu komponen sistem bahan bakar konvensional
pada kendaran bermotor yang berfungsi:
1. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
2. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
3. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai dengan
kecepatan dan beban mesin yang berubah-ubah.

Sejak sebuah mesin dihidupkan sampai mesin tersebut berjalan pada


kondisi yang stabil perbandingan campuran mengalami beberapa kali
perubahan. Perkiraan perbandingan campuran dengan keadaan
operasional mesin telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Untuk melakukan perubahan perbandingan sesuai dengan kondisi mesin
tersebut maka terdapat beberapa sistem dalam karburator. Cara kerja
masing-masing sistem dalam karbuartor akan dibahas pada bagian
selanjutnya.

Prinsip Kerja Karburator


Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum -hukum fisika seperti
Qontinuitas dan Bernauli. Apabila suatu fluida mengalir melalui suatu
tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran (Q) adalah :
Q = A. V = Konstan
Dimana:
Q = Debit aliran (m³/detik)
A= Luas penampang tabung (m²)
V= Kecepatan aliran (m/detik)

Jumlah tekanan (P) pada sepanjang tabung alir ( ya ng


diameternya sama) juga akan selalu tetap. Jika terdapat bagian dari
tabung alir/pipa yang diamet ernya diperkecil maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa bila campuran bensin dan udara yang mengalir
melalui suatu tabung yang luas penampangnya meng ecil (diameternya
diperk ecil) makakecepatannyaakan bertambah sedangkantekanannyaakan
menurun.
Prinsip hukum di atas tersebut dipakai untuk mengalirkan bensin dari ruang
pelampung k arburator dengan m emperkecil suat u diameter dalam
karburator. Pengecilan diameter atau penyempitan saluran ini disebut dengan
venturi.
B e r d a s a r k a n g a m b a r d i b a w a h m a k a d a p a t d i a m b i l k esimpulan
b a h w a b e n s i n a k a n t e r h i s a p d a n k e l u a r me l a l u i v e n t u r i d a l a m b e n t u k
b u t i r a n - b u t i r a n k e c i l k a r e n a s a a t i t u kecepatan udara dalam venturi
lebih tinggi namum tekanannya lebih rendah dibanding dalam ruang bensin
yang berada di bagian bawahnya.

Kabel

Lubang
Gambar 4. 13 Prinsip Pengabutan

Di dalam mesin, pada saat langkah hisap, piston akan bergerak menuju
Titik Mati Atas (TMA) dan menimbulkan tekanan rendah atau vakum.
Dengan terjadinya tekanan antara ruang silinder dan udara (t ek anan udara
luar lebih t ingg i) mak a udara meng alir masuk ke dalam silinder.
Perbedaan tekanan merupakan dasar kerja suatu karburator, yait u
dengan membuat venturi sepert i g ambar di at as. Semak in cepat udara
mengalir pada saluran vent uri, mak a t ek anan akan semak in rendah dan
kej adian ini dimanfaatkan untuk menghisap bahan bakar.

Komposisi campuran antara bahan bakar dan udara


Perband ing an camp uran bens in dan udara harus d it ent uk an
sedemikian rupa agar bisa diperoleh ef isiensi dan pembakaran yang
sempurna. Secara tepat perbandingan campuran bensin dan udara yang
ideal (perbandinganstoichiometric) unt uk p r os es pem bak ara n yang
sempurna p ada mes in ada lah 1 : 14, 7. Nam un pad a k enyat aann ya,
perbandingan campuran optimum tersebut tidak bisa diterapkan te rus
menerus pada setiap keadaan operasional (putaran mesin), contohnya; saat
putaran idel (langsam) dan beban penuh kendaraan mengkonsumsi
campuran udara b e n s i n y a n g g e m u k , s e d a n g k a n d a l a m k e a d a a n l a i n
p e m a k a i a n campuran udara bensin bisa mendekati yang ideal. Dikatakan
campuran kurus/miskin, jika di dalam campuran bensin dan udara tersebut
terdapat lebih dari 14, 7 prosentase udara. Sedangkan jika kurang dari
angka tersebut disebut campuran kaya/gemuk.

Gambar 4. 14 Komposisi Campuran Bahan Bakar dan Udara

U n t uk d a p at b er l a n g s u ng p em bak ara n b a h an b ak ar , m ak a
dibutuhkan oksigen yang diambil dari udara. Udara mengandung 21
sampai 23% oksigen dan kira-kira 78% nitrogen, lainnya sebanyak 1%
Arg on dan beberapa unsur yang dapat diab aik an. Unt uk k eperlua n
pembakaran, oksigen tidak dipisahkan dari unsur lainnya tapi disertakan
bersama-sama. Yang ikut bereaksi pada pembakaran hanya lah oksigen,
sedangkan unsur lainnya tidak beraksi dan tidak memberikan pengaruh
apapun. Nitrog en akan keluar bersama gas sisa pembak aran dalam
jumlah dan bentuk yang sama seperti semula.
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa perbandingan campuran
bensin dan udara yang ideal (campuran bensin udara untuk pembakaran
dengan tingkat polusi yang paling rendah) adalah 1 : 14,7 atau dalam
ukuran liter dapat disebutkan 1 liter bensin secara ideal harus bercampur
dengan 11500 liter udara.

Tipe karburator berdasarkan Konstruksi

 Piston throttle dan variable venturi


Piston valve di tempatkan di dalam venturi dan digerakan secara manual oleh
tangan pengendara melalui kabel gas. Sehingga diameter venturi dapat berubah
ubah sesuai dengan tarikan tangan pengendara.
Karburator jenis ini umum digunakan pada sepedamotor berkapasitas kecil

Gambar 4. 15 Karburator Variabel Venturi

 Butterfly throttle valve


Karburator tipe ini mempunyai diameter venturi yang tetap (fixed), sedangkan
buterfly throttle valve hanya mengatur besar kecilnya udara yang masuk yang
digerakan oleh pengendara.

Gambar 4. 16 Karburator Venturi Tetap Butterfly Throttle Valve


 Piston throttle valve variabel venturi
Karburator tipe ini merupakan gabungan antara buterfly throttle dengan piston
valve, mekanisme pergerakan buterfly throttle digerakan oleh tangan sedangkan
pergerakan piston valve bergerak berdasarkan perbedaan tekanan antara ruang
di bawah piston dan ruang di atas piston.

Gambar 4. 17 Karburator Piston Valve Variabel Venturi

Tipe karburator berdasarkan arah aliran


a. Tipe horisontal draft atau side draft
Karburator tipe ini campuran bahan bakar dan udara masuk dengan arah
mendatar atau dari arah samping dengan ruang bakar.

Gambar 4. 18 Karburator Tipe Horisontal Draft atau Side Draft


b. Tipe down draft
Arah aliran bahan bakar menurun atau vertikal

Gambar 4. 19 Karburator Tipe Down Draft

Pada dasarnya, fungsi karburator adalah menyuplai gas hasil pencampuran


bahan bakar dan udara ke dalam silinder. Namun untuk dapat menghasilkan
campuran yang tepat pada setiap “kondisi” kerja engine adalah sangat sulit,
diperlukan beberapa komponen lain untuk dapat memenuhi tuntutan tersebut.
Selain itu, karburator juga sebenarnya dirancang untuk dapat mengurangi kadar
polusi yang ditimbulkan dari hasil pembakaran.

Seperti penjelasan sebelumnya campuran bahan bakar dan udara yang ideal
adalah 1:15, yaitu satu bagian bahan bakar (berat) dan 15 bagian udara.
Pengertian ideal dalam hal ini adalah satu bagian bahan bakar akan terbakar
habis dengan 15 bagian udara (dengan kadar oxigen ± 21 %).
Pada dasarnya, karburator harus mampu mempertahankan/memenihi ketentuan
ini pada setiap kondisi engine, misalnya pada saat engine dihidupkan dalam
keadaan dingin, saat putaran langsam, putaran menengah, percepatan, putaran
tingggi dan beban maximum. Idealnya karburator harus mempertahankan
komposisi campurannya tetap 1 : 15
Campuran yang kaya (1 :<15) akan menimbulkan polusi dan campuran yang
miskin (1:>15) akan mengakibatkan mesin menjadi panas. Untuk dapat
“mengabutkan” bahan bakar, diperlukan tambahan udara bahan bakar.
Macam-macam prinsip pembentukan campuran :
Dengan aliran udara yang cepat menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan
antara ujung nosel penyemprot dengan tekanan cairan di dalam tangki, sehingga
terjadi aliran cairan dari dalam tangki yang bertekanan lebih tinggi menuju ujung
nosel yang tekanannya lebih rendah akibat aliran udara yang cepat. .Prinsip ini
digunakan pada karburator.

Gambar 4. 20 Prinsip Pencampuran

Pada saat tabung ditekan atau dipompa, tekanan cairan dalam tabung meningkat
lebih tinggi dibanding tekanan diujung nosel penyemprot, akibatnya cairan akan
mengalir dari dalam tabung menuju udara luar lewat nosel.Prinsip ini digunakan
pada sistem Injeksi

Gambar 4. 21 Prinsip Pencampuran Dengan Tekanan

Cara Kerja Karburator


a. Putaran Langsam (idle speed).
Pengertian putaran langsam adalah putaran engine (rpm)terendah tanpa beban
sesuai dengan spesifikasi pabrik. Pada kondisi ini piston valve dalam keadaan
tertutup, saluran utama tidak mengeluarkan bahan bakar. Udara mengalir melalui
saluran udara (slow air bleed) menuju saluran slow jet. Aliran udara ini akan
membawa bahan bakar dan saluran slow jet. Jumlah campuran bahan bakar dan
udara yang dihasilkan umumnya hanya cukup untuk mempertahankan engine
tetap hidup dengan vibrasi minimum

Gambar 4. 22 KetikaPutaran Stasioner

b. Putaran Menengah
Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari
putaran maksimum engine dan posisi pilot valve (juga posisi gas tangan) berada
pada setengah lintasan maksimumnya. Pada kondisi ini venturi yang terbentuk
juga kira-kira setengah dari venturi maksimum.
Dalam keadaan ini, udara akan mengalir melalui saluran venturi dan saluran
udara idle (slow air bleed). Jarum skep terangkat mengikuti gerakan piston valve,
maka bahan bakar akan mengalir dari saluran utama (main jet) dan juga dari
saluran idle (slow jet). Jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama akan
diatur oleh jarum skep yang berbentuk tirus, yaitu sesuai dengan celah yang ada
antara saluran utama dan jarum skep. Oleh sebab itu, penempatan klip (pengikat
jarum skep) sangat menentukan dalam hal ini (jumlah posisi klip umumnya
berkisar 3-5 buah).

Dengan demikian, komponen-komponen yang aktif dalam kondisi engine pada


putaran menengah adalah :
 Venturi air bleed
 Slow Jet.
 Main Jet.
 Jet Needle
 Piston valve.

Cara kerja karburator pada saat beban menengah

Gambar 4. 23 Ketika Putaran Menengah

Cara kerja karburator pada saat beban penuh

Gambar 4. 24 Ketika Putaran Tinggi


Posisi katup gas terbuka ¾ - terbuka penuh
 Nosel utama terbuka penuh
 Aliran udara venturi besar Vakum pada venturi mencapai maksimum sesuai
aliran udara
 Sistem utama bekerja penuh
 Idle tidak bekerja lagi
 Untuk mendapatkan perbandingan campuran dan pengabutan bensin yang
baik pada beban penuh putaran rendah, bisa diatur dengan cara sedikit
menutup torak gas melalui gas tangan(mengurangi putaran motor)
Cara penyetelan :
 Pasang tachometer
 Setel putaran idle dengan memutar sekrup penyetel gas
 Putaran stasioner 1400 rpm
 Putar sekrup penyetelan udara searah jarum jam sampai putaran mulai turun,
kemudian kembalikan putarannya keluar sampai menghasilkan putaran
mesin tertinggi yang rata
 Setel kembali stasioner sesuai spesifikasi
 Hasil penyetelan baik apabila :
 Putaran mesin terdengar halus /rata
 Saat menutup gas dari putaran menengah / tinggi tidak terdengar suara
tembakan dari knalpot

Susunan Karburator sepeda motor


Bagian-bagian :
1. Nosel Utama 7. Saluran udara idle
2. Jet utama 8. Jarum
3. Sekrup penyetel udara 9. Kabel gas
4. Katup cuk 10. Jet idle
5. Jet udara system utama 11. Katup Gas(torak gas)
6. Lubang idle 12. Pegas pengembali
Gambar 4. 25 Konstruksi Karburator

Persyaratan sistem pembentukan campuran :


 Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan motor
 Campuran bensin/udara harus homogen
 Jumlah campuran yang dihisap motor harus dapat diatur

Macam-macam system pada karburator sepeda motor


1. Sistem Pelampung
Berfungsi untuk menstabilkan tinggi permukaan bensin pada ruang
pelampung

Gambar 4. 26 Sistem Pelampung


2. Sistem utama
Berfungsi Mengatur jumlah campuran pada beban menengah sampai beban
penuh.

Gambar 4. 27 Sistem Utama

3. Sistem stasioner (idel)


Membentuk atau mengatur campuran ketika mesin berputar stasioner (tanpa
beban)

Gambar 4. 28 Sistem Idel

4. Sistem awalan (Choke)


Membentuk campuran yang kaya, agar mesin mudah dihidupkan ketika
dingin (start dingin)
Gambar 4. 29 Sistem Awalan (Choke)

Start dingin (Jarum sistem choke naik)


Bahan bakar masuk melalui lubang penambahan Jumlah udara tetap, bensin
yang masuk bertambah, sehingga campuran menjadi kayaBahan bakar yang
masuk menjadi lebih banyakMotor mudah hidup

Tuas cuk
Jarum sistem cuk

Lubang penambahan

Gambar 4. 30 Sistem Choke Bekerja


Bagian – bagian utama karburator vakum konstan (venturi variabel)

Gambar 4. 31 Konstruksi Karburator Vakum Konstan (Venturi Variabel)


Catatan :
Vakum yang konstan pada celah juga merupakan kecepatan udara yang
konstan.Maka luas penampang celah berhubungan langsung dengan jumlah
aliran udara. Dengan demikian, perbandingan campuran dapat diatur secara
mudah lewat bentuk tirus pada jarum torak pengatur.

Sistem Pengaya
Berfungsi Memperkaya campuran

Udara dari
saluran 1

Vaccum ke mesin

Udara dari
saluran 2

Udara dari
saluran (AS)
A

Gambar 4. 32 Konstruksi Sistem Pengaya

1. Sebagai pengaya campuran pada saat start


Saat mesin di start pergerakan piston lambat kevakuman kecil, membran tidak
tertarik pegas mendorong membran peluru menutup saluran udara luar yang
akan menuju saluran udara 2(PAJ), campuran menjadi kaya
2. Sebagai pengaya campuran pada saat jalan menanjak (kecepatan kendaraan
rendah transmisi masuk gigi tinggi, trotel di buka penuh)
Pada saat kondisi tersebut gerakan piston lambat kevakuman kecil membrane
tidak tertarik, pegas mendorong membrane, peluru menutup saluran udara
luar yang akan menuju kesaluran udara 2(PAJ), campuaran menjadi kaya.

Campuran normal

Throttle
AS
Valve Coasting
Mesin Enricher
TER

BUKA
Bahan Bakar
dan Udara Udara
Bahan PA
bakar
PJ

Campuran Kaya

Throttle
Valve Coasting AS
Mesin Enricher

TER

Bahan bakar
dan udara Udara
Bahan PA
bakar

PJ

Gambar 4. 33 Cara Kerja Sistem Pengaya


Pemeriksaan kinerja karburator

Percampuran bahan bakar dan udara di tentukan didalam karburator yang


secara langsung mempengaruhi kemampuan mesin sehingga pemeriksaan dan
penyetelan karburator sangantlah penting. Biasanya masalah yang terjadi
dikarburator sebagian besar adalah disebabkan oleh penyumbatan kotoran dan
tidak sikroonya karburator pada mesin yang menggunakan karburator banyak
dan penyebab lain adalah keausan part, ko,ponen kendor, kesalahan setel,
misyalnya terlalu gemuk atau terlalu kurus atau rich dan lean sehingga mesin
bermasalah

Saat menentukan masalah .

Meskipun masalah karburator langsung mempengaruhi kondisi mesin, tetapi


rusaknya komponen lain juga akan mempengaruhi pada pembakaran,
performance/tenaga, dan pemakaian bahan bakar yang boros. Jika hanya
menyimpulkan karburator saja yang bermasalah, mungkin malah akan
mempersulit dalam memecahkan masalah. Dan untuk mempermudah
merenanakan permasalahan, sebaiknya menerapkan sistim “Theree element” (3
faktor penting) yang mempengaruhi untuk kerja mesin ( campuran bahan bakar
yang baik, Kompresi yang baik, serta pengapian yang baik)

1) Sistim bahan bakar dan sistim pemasukan


2) Sistim kmpresi
3) Sistim pengapian

Menentukan penyebab permasalahan, perbaikan pada perawatan

Jika anda menentukan permasalahan di karburator, sebaiknya setelah komponen


diperiksa dan barulah periksa kerapatan percampuran udara dan bahan bakar/
density (terlalu kaya atau terlalu miskin) dan periksa cara kerja karburator pada
berbagai kondisi kecepatan.

1) Dasar pemeriksaan dan penyetelan

Pemeriksa kerja putaran mesin (dengan membuka Therottle Valve/handel/Gas)


untuk memeriksa gejala yang terjadi pada bagian variasi putaran mesin.
Selanjutnya bongkar karburator dengan hati-hati periksa kemungkinan adanya
penyumbatan kotoran, kekendoran komponen, dan keusan. Bersihkan
kencangkan, dang anti jika perlu. Setel dan periksa standart setting sessuai
dengan spesifikasi sesuai dalam service data poster

2) Masalah dan pemeriksaan pada sistim pelampung/float system

Banjir /overflow

Karburator banjir/overflow karena disebabkan kapasitas bensin dalam rumah


pelampung terlalu banyak penyebabnya adalah ketinggian permukaan bensin
melebihi ketinggian pipa over flow. Dan jika sepeda motor tetap dijalankan, maka
akan terjadi percampuran gemuk/terlalu banyak bensin hal ini akan menimbulkan
masalah. Penyebabnya adalah, pelampung bocor, salah dalam penyetetan
ketingian lidah pelampung, atau ada kotoran yang menyumbat jarum
pelampung,sehingga bensin terus mengalir.

Pemeriksaan dan penyetelan ketinggian bahan bakar

Ukuran ketinggian bahan bakar dinyatakan dalam satuan mm, dibawah titik
tengah sambungan karborator. Tergantung dari tipe model. Jika pengganti
komponen part karburator, harus mengikuti prosrdur pemeriksaan dan penyebab
sbb:

Metode pemeriksaan dan penyetelan

Pasangkan “ fuel level” (selang trasparan) pada bagian pipa pengurus untuk
mengetahui secara actual ketinggian bahan bakar. Tetapi pada umumnya
pengukuran ketinggian bahan bakar dengan mengukur ketinggian pelampung.

 Balikkan posisi karburator, setelah melepas gasket dan rumah pelampung.


 Setelah pelampung diangkat, periksa kondisi jarum pelampung pada saat
posisi lidah pelampung dengan permukaan sambungan karburator (dimensi
“H”) dengan menggunakan skuifmat/jangka sorong.
 Untuk “independent float” ukur ketinggian lengkap pelampung.
 Jika ketinggian diluar stsndart, setel dengan membengkokan lidah pelampung.

Gambar 4. 34 Pemeriksaan Ketinggian Pelampung

Pemeriksaan ketinggian bahan bakar actual

 Pengukuran dengan “fuel level guage” dapat melakukan dengan karburator


dalam posisi terpasang.
 Pasangkan special tool (fuel level guage) pada bagian baut penguras
 Putar kran bensin pada posisi “PRI” atau “ON” dan kendorkan bautpenguras.
 Luruskan fuel level guege pada bodi karburator, buat penguras, dan lihat
prmukaan bensin pada “fuel level guage”

Gambar 4. 35 Pemeriksaan Ketinggian Bahan Bakar


3) Penyetelan langsam/idle
a) Setel gerak bebas handel gas dengan kelonggaran 3-7 mm.
b) Setel buat seletan angin/air screw sesuai spesifikasi.
c) Hidupkan mesin untuk pemanasan- pasangkan engine tachometer.
d) Setel baut putaran langsam sedikit lebih tinggi dari spesifikasi (tambahkan
100rpm)
e) Putar baut setelan angin/ air screw kedalam atau keluar ¼ hinga ½ dan
dengarkan perubahan putaran mesin, jika tidak aka nada perubahn, setel
sesusai spesifikasiseperti pada langka b)
f) Setel putaran langsam sesuai spesifikasi.
g) Dan yang terakhir, periksa kembali putaran mesin dengan membuka gas
secara perlahan – lahan dua atau tiga kali

Penyetelan campuran bahan bakar dan udara


 putar sekrup penyetel campuran idle searah jarum jam sampai duduk dengan
ringan kemudian kembalikan kea rah yang berlawanan sesuai spesifikasi
pabrik.
 Panasi mesin sampai temperatur kerja
 Pasang tachometer
 hidupkan mesin sampai mencapai putaran stasioner 1500±100 rpm
 Putar sekrup campuran idle masuk atau keluar sampai memperoleh putaran
tertinggi dan rata.
 setel kembali putaran mesin sampai diperoleh putaran stasioner dengan cara
memutar sekrup penyetel putaran idle.
 Putar gas tangan perlahan-lahan, periksa apakah kenaikan putaran mesin
sudah halus, kalau tidak ulangi langkah sampai langkah.

Instruksi kerja
1. Sekrup penyetel campuran idle disetel jika telah mengalami pembongkaran
2. Untuk memperoleh hasil penyetelan yang baik, mesin harus dalam keadaan
panas kerja
3. Gunakan tachometer untuk memperoleh putaran yang di inginkan
Keselamatan kerja
Jangan mengencangkan atau memutar sekrup pengikat atau sekrup penyetel
dengan terlalu keras, karena akan merusak kedudukannya.
Bila kedudukan skrup penyetel rusak maka harus ganti karburator LENGKAP.

D. Aktivitas Pembelajaran

Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi, berbeda dengan sistem
yang menggunakan cara klasikal saja. Pada sistem ini peserta diklat akan
bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, artinya bahwa peserta diklat
perlu merencanakan belajarnya kemudian melaksanakannya dengan tekun
sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan yang sudah
diperoleh.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat
pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh
E. Latihan/Tugas
1. Jelaskan fungsi sistem pengaliran bahan bakar
2. Jelaskan bagan aliran sistem pengaliran bahan bakar
3. Sebutkan 2 macam konstruksi sistem pengaliran bahan bakar
4. Jelaskan tiga komponen utama sistem pengaliran bahan bakar
5. Jelaskan tuntutan utama yang harus dimiliki oleh karburator
6. Jelaskan syarat utama pembentukan sebuah campuran
7. Jelaskan jenis karburator berdasarkan arah aliran bahan bakarnya
8. Apa yang dimaksud dengan
a. Sistem awalan
b. Sistem idel
c. Sistem utama
d. Sistem pelampung

F. Rangkuman
1. Sistem aliran bahan bakar bensin berfungsi untuk mengalirkan bensin dari
tangki menuju ruang bakar agar motor dapat hidup, disamping itu juga
berperan dalam mengatur jumlah campuran bahan bakar
2. Bagan sistem pengaliran bahan bakar karburator adalah tangki---kran bahan
bakar---saringan bahan bakar---karburator---ruang bakar mesin
3. Konstruksi sistem pengaliran bahan bakar bensin ada tiga macam, yaitu
sistem pengaliran kran Mekanis (menggunakan kran manual)
sistem pengaliran kran Otomatis (menggunakan kran vakum)
4. Komponen sistem pengaliran bahan bakar adalah
a. Tangki
Tipe tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar dibedakan berdasarkan bahan atau material
pembuatannya yaitu dari Baja (steel) : umum digunakan pada sepeda
motor tipe bebek, sport dan scooter dan berbahan Alumunium : umumnya
digunakan pada sepeda motor balap
Pada tangki terdapat Tank cap(penutup tangki) yang berf ungsi :
 Sebagai penutup lubang pengisian bahan bakar
 Untuk melindungi bahan bakar dari masuknya bahan lain yang merugikan
terutama debu dan air
 Sebagai tempat lubang ventilasi tangki
 Menjaga agar bahan bakar tidak tumpah ketika sepedamotor terguling
Tipe tutup tangki
Terdapat beberapa tipe tutup tangki bahan bakar yaitu :
 Tipe Breather pipe : digunakan pada sepedamotor untuk motorcross
 Tipe normal : digunakan pada sepedamotor dengan kapasitas silinder kecil
 Tipe check valve (dengan check ball) : digunakan pada sepeda motor
kapasitas silinder besar.
b. Filler tube
Adalah salah bagian dari konstruksi tangki yang berfungsi menjaga
melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas,
bensin akan memuai).
c. Kran bahan bakar
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin dari tangki dan
sebagai penyaring kotoran/partikel debu.
5. Karburator adalah salah satu komponen sistem bahan bakar konvensional
pada kendaran bermotor yang berfungsi :
 Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
 Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar
 Mengatur jumlah campuran bahan bakar dan udara
6. Prinsip kerja karburator adalah adanya perbedaan tekanan
7. Persyaratan sistem pembentukan campuran :
 Perbandingan campuran bensin/udara harus sesuai dengan keperluan
motor
 Campuran bensin/udara harus homogen
 Jumlah campuran yang dihisap motor harus dapat diatur
8. Karburator berdasar arah alirannya dibedakan menjadi dua tipe
 Side draft
Arah aliran bahan bakar berasal dari samping ruang bakar
 Down draft
Arah aliran bahan bakar berasal dari atas ruang bakar
9. Pada Karburator terdiri dari beberapa sistem yang mempunyai fungsi
sendiri- sendiri tapi merupakan suatu kesatuan yaitu:
 Start system
Sistem yang bekerja ketika mesin dalam pertama kali dihidupkan
(mesin dalam kondisi dingin)
 Pilot system
Sistem yang berkerja ketika mesin berputar stasioner (tanpa beban)
 Main system
Sistem yang berkerja ketika mesin pada putaran menengah sampai tinggi
(beban menengah sampai tinggi)
 Float system
Sistem yang berfungsi menstabilkan ketinggian permukaan bahan
bakar pada ruang pelampung
10. Perbandingan ideal yang harus dihasilkan karburator adalah 1 : 15

Anda mungkin juga menyukai