TURBIN GAS
OLEH :
EDY SAPUTRA
NIM : 050421023
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan kasih-Nya penulis dapta menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
yang merupakan tugas akhir ini adalah suatu syarat untuk dapat menyelesaikan
Listrik Pada Suatu PLTG Dengan Daya Terpasang 130 MW”. Dalam penulisan
skripsi ini dari awal sampai akhir, penulis telah melakukan semaksimal mungkin
guna tersusunnya tugas akhir ini. Namun penulis menyadari bahwa masih banyak
mengharapkan petunjuk dan saran dari semua pihak yang terkait yang bersifat
1. Bapak Ir. Alfian Hamsi M.Sc selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
2. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku Ketua Dapertemen Teknik
3. Bapak Ir. Isril Amir selaku dosen pembimbing tugas sarjana penulis, yang
4. Para Dosen dan Staff pada Departemen Teknik Mesin FT-USU yang telah
7. Rekan-rekan kerja Sales Region I-Pelumas yang telah memberi motivasi bagi
penulis.
Akhir kata dan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan Doa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, semoga semua dilindungi dan diberikan berkat-Nya.
Edy Saputra
050421023
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
KARTU BIMBINGAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL x
DAFTAR NOTASI xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
2.7 Generator 20
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
2.9 Perencanaan Turbin 22
3.2.4 Generator 44
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
5.2 Perencanaan Bantalan Luncur 90
BAB 6 KESIMPULAN 98
LAMPIRAN 102
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.7 50 Percent Reaction Designs 72
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR NOTASI
A Luas annulus m2
Ds Diameter poros m
kg Konstanta adiabatik
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
mat Massa udara total kg/s
N Putaran rpm
Nk Daya kompresor MW
Nt Daya Turbin MW
R Jari-jari sudu m
S Picth sudu m
T Tebal sudu m
Ta Temperatur ligkungan K
To Temperatur stagnasi K
T Temperatur statis K
w Lebar sudu m
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
W Kerja spesifik kJ/kgudara
λ Faktor kerja
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya. Sistem turbin
gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : kompresor,
ruang bakar (combustion chamber), dan turbin. Turbin Gas merupakan pesawat
Engine). Perkembangan turbin gas hingga bisa ekonomis untuk dipakai sebagai
mesin penggerak pesawat terbang dan untuk instalasi darat seperti pembangkit
tenaga listrik. Secara teknis konstruksi dan cara kerjanya turbin gas adalah sangat
penyedia panas pada industri seperti pabrik kelapa sawit adalah sangat
dan dimensinya kecil serta turbin gas dapat mencapai beban puncak dalam waktu
yang relatif singkat, dipasang dengan cepat dan bisa segera dioperasikan.
Pada saat ini perkembangan penggunaan turbin gas sudah sangat maju,
dimana penggunaan turbin gas dan turbin uap sekaligus dalam satu siklus yang
dengan memanfaatkan gas buang turbin gas karena masih memiliki temperatur
yang cukup tinggi yang dapat digunakan untuk menguapkan air umpan sebagai
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
penggerak turbin uap. Dengan pemanfaatan gas buang dari turbin gas ini akan
Pada saat ini turbin gas dapat dibuat untuk menghasilkan daya rendah
sampai daya tinggi, sedangkan bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar
mendapatkan bahan bakar maka sangat tepat jika instalasi turbin gas dipilih
pembangkit tenaga listrik dalam sistem single (pembangkit listrik tenaga gas)
ataupun dengan sistem Combine (Pembangkit listrik tenaga gas dan uap).
Generator Listrik pada sebuah PLTG dengan Daya 130 MW mempunyai beberapa
turbin gas.
3. Analisa termodinamika
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
4. Perhitungan bagian utama turbin gas
(Persero) Belawan.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
terkandung didalam bahan bakar (fluida kerja) menjadi energi mekanis. fluida
kerja untuk memutar turbin gas adalah gas panas yang diperoleh dari proses
bakar, udara dan panas. Dalam proses pembakaran ini bahan bakar disuplly oleh
pompa bahan bakar (fuel oil pump) apabila digunakan bahan bakar minyak, atau
oleh kompresor gas apabila menggunakan bahan bakar gas alam. Pada umumnya
Sistem turbin gas paling sederhana terdiri atas kompresor, ruang bakar,
dan generator. Kompresor memampatkan udara dari luar menjadi udara yang
bertekanan tinggi, gas alam dibakar di ruang bakar. Udara untuk pembakaran
dihasilkan oleh ignitor. Gas hasil pembakaran dialirkan ke turbin yang akan
setelah melewati turbin, keluar menuju saluran buang (exhaust) dan selanjutnya
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Turbin gas dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu :
Dalam siklus ini, gas hasil pembakaran setelah diekspansikan pada turbin,
langsung dibuang ke udara bebas. Instalasi ini memiliki struktur yang sederhana,
yaitu terdiri dari kompresor, ruang bakar dan turbin sebagai penggerak kompresor
dan beban. Struktur dan susunan dari instalasi turbin gas dengan siklus terbuka
Bahan
Bakar
Udara Gas
Buang
masuk RB
K T
Sama seperti halnya pada turbin uap, turbin gas dapat pula dirancang
dengan sistem tertutup. Dalam siklus ini, fluida kerja tidak berhubungan dengan
atmosfir sekitarnya, dengan demikian dapat juga dijaga kemurniannya. Hal ini
menguntungkan dari segi pencegahan kerusakan yang disebabkan oleh erosi dan
korosi. Pada sistem ini dapat juga digunakan dengan tekanan tinggi (sampai 40
atm) seperti pada instalasi uap, tetapi kerjanya tidak mengalami perubahan fasa.
Skema instalasi turbin gas siklus tertutup dapat dilihat pada gambar 2.2.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Turbin gas dengan sistem ini konstruksinya lebih rumit, karena
1. Untuk daya yang sama, turbin ini mempunyai ukuran yang lebih kecil.
Bahan
Udara Bakar
masuk RB
K T G
Keterangan :
K = Kompresor T = Turbin
RB = Ruang Bakar G = Generator
R = Penukar Panas (Heat Exchanger)
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
a Siklus Kombinasi
gas buang, maka telah dilakukan beberapa upaya memanfaatkanya dengan cara
energi yang seharusnya terbuang dapat dimanfaatkan lagi untuk suatu proses
tersebut. Tetapi seiring dengan itu bertambah pula biaya investasi yang diperlukan
karena harus membeli peralatan baru. Dilihat dari segi ekonomisnya, turbin gas
dengan siklus kombinasi memiliki kebaikan bila turbin gas ini dijalankan untuk
Turbin gas ini sebagai pembangkit listrik pada perusahaan listrik maupun
Jenis turbin ini digunakan untuk menahan beban dan torsi yang bervariasi.
Poros pertama turbin dikopel langsung dengan poros aksial. Turbin dengan tekan
tinggi berfungsi menggerakkan kompresor dan mensuplai gas panas untuk turbin
bertekanan rendah. Turbin berporos ganda ini juga digunakan untuk sentral listrik
dan industri.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
2.2.3. Berdasarkan arah aliran fluidanya
a Turbin radial : dimana arah aliran fluida kerja dalam arah yang tegak lurus
b Turbin aksial : dimana arah aliran fluida kerja diperoleh dalam arah sejajar
sumbu poros.
1. Kompresor
2. Ruang bakar
bakar agar diperoleh fluida kerja berupa gas hasil pembakaran yang akan
dengan udara kompresi serta dengan bantuan percikan nyala api dari ignitor.
3. Tubin gas
Turbin gas berfungsi merubah energi kinetik yang tersimpan pada gas
4. Generator
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
2.4 Siklus Kerja Turbin Gas
Turbin gas secara termodinamika bekerja dengan siklus Brayton. Siklus ini
merupakan untuk sistem turbin gas sederhana dengan siklus terbuka. Seperti
Siklus aktual ini adalah suatu siklus yang dibangun berdasarkan asumsi
sebagai berikut :
T(K)
3
Q in Wout
2'
2
4'
W in 4
Q out
s(kJ/kg K)
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 2.3. Diagram T – s siklus Turbin Gas
Proses-proses yang terjadi dari diagram diatas adalah sebagai berikut :
diperoleh :
Kerja spesifik kompresor aktual, titik 1 – 2’ (WK) yaitu kalor spesifik yang
C pa (T02 − Ta )
WK = …(Lit 2. hal 64)
ηm
dimana :
Pada proses pembakaran terjadi pada tekanan konstan (isobar), tetapi pada
0,02 – 0,03.
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
h3 = entalpi gas keluar ruang bakar (kJ/kg)
Untuk proses ekspansi aktual pada turbin kerja yang terjadi adalah :
dimana :
kJ/kg.K
Kerja siklus adalah selisih kerja yang dihasilkan turbin dengan kerja yang
3600
η th = x 100% …(Lit 2 hal 65)
S fc .LHV
dimana :
f
dimana Sfc = …(lit 2 hal 65)
WT − WK
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Oleh karena proses 1 – 2’ dan 3 – 4’ adalah proses yang berlangsung secara
( k a −1) (k g −1)
T2 P2 ka P kg T3
= = 3 = ...(Lit 2 hal 39)
T1 P1 P4 T4
P2 P3
rp = =
P1 P4
dimana :
kepada pressure ratio (rp). Jadi efisiensi akan naik apabila pressure ratio yang
digunakan lebih tinggi. Hubungan efisiensi, pressure ratio dan jenis fluida kerja
NK
η Nk = x100%
NT
dimana :
dimana :
Ditinjau dari arah aliran, turbin dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
Turbin radial adalah turbin dimana arah aliran fluida kerja dalam arah
yang tegak lurus terhadap sumbu poros, yakni arah radial. Pada turbin radial
ekspansi fluida dari tekanan awal ke tekanan akhir terjadi di dalam laluan semua
Turbin radial umunya digunakan untuk aliran yang kecil, dimana turbin
radial lebih murah dan sederhana untuk dibuat bila dibandingkan dengan turbin
aksial, misalnya pada instalasi turbin gas yang kecil, dalam bidang automotif dan
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
pompa kebakaran yang dapat dipindah-pindahkan. Pada gambar 2.5 diperlihatkan
2. Turbin aksial
Turbin aksial adalah turbin dimana arah aliran fluida kerja diperoleh dalam
Umumnya untuk kapasitas dan daya besar sering digunakan turbin aksial,
Ditinjau dari sistem koversi energinya, turbin aksial dapat dibagi menjadi
Turbin aksial reaksi adalah turbin yang proses ekspansinya terjadi tidak
saja pada laluan-laluan, tetapi juga terjadi pada laluan-laluan sudu gerak, sehingga
penurunan seluruh kanduangan kalor pada semua tingkat dan terdistribusi secara
merata.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 2.6 Penampang Turbin Jenis Aksial
(penurunan tekanan) fluida hanya terjadi pada sudu diam, dan energi kecepatan
diubah menjadi mekanis pada sudu-sudu turbin (tanpa terjadinya ekspansi pada
sudu gerak itu). Konstruksi turbin aksial diperlihatkan pada gambar 2.6.
Dalam perencangan ini dipilih turbin aksial reaksi, karena pada tipe reaksi
bahwa efisiensi tingkat tipe reaksi lebih baik dibandingkan dengan tipe reteau
a. Efisiensi tingkat pada tipe reaksi lebih baik dari pada yang lainnya,
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
c. Pada tipe ini, kecepatan tangensial yang mengalir diantara sudu-sudu
pemasukan kalor yang diharapkan terjadi pada tekanan konstan dan menghasilkan
pada tekanan konstan dapat diterima selama bilangan Mach, dari aliran gas
didalam ruang bakar cukup rendah. Udara dari kompresor masuk kedalam ruang
bakar dimana bahan bakar disemprotkan kedalam arus udara sehingga terbakar.
harus dibatasi sesuai material yang digunakan, terutama material sudu turbin. Hal
tersebut perlu dilakukan karena kekuatan material akan turun seiring dengan
naiknya temperatur.
untuk dapat beroperasi kontinu dalam jangka waktu yang cukup lama (± 11,4
tahun).
Beberapa kateria yang harus dipenuhi oleh suatu ruang bakar turbin gas
rendah.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
3. Memiliki kesetabilan yang baik, artinya pembakaran harus tetap
5. Emisi asap, bahan bakar yang tidak terbakar dan polutan gas rendah.
Type ruang bakar yang digunakan disini adalah type “Tubular Chamber”
yang terdiri dari suatu silinder linier yang terpasang konsentrasi didalam casing.
Turbin ini mempunyai dua buah ruang bakar. Masing-masing ruang bakar
dilengkapi 8 buah burner (pembakar) yang memiliki lubang injeksi bahan bakar
dan “Diagonal swirler’ untuk menghasilkan campuran udara dan bahan bakar
yang optimal.
Keterangan gambar
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
4. Tabung api (flane tube)
Keterangan gambar
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
4. Alat penyala (Ignitor)
Kalor spesifik yang masuk (qin) pada ruang bakar adalah gas hasil
dimana :
m = Molekul masing-masing unsur
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
(mf/ma) = 100% bahan bakar : (400% udara x total komsumsi
udara)
f teoritis
Sehingga f aktual =
η rb
dimana :
menurut [1] halaman 55 perbandingan massa bahan bakar dan udara yang baik
1 1
dalam range f = s/d atau 0,005 ÷ 0,02.
50 200
2.7. Generator
Dalam suatu proses pembebanan listrik arus bolak-balik ada dua unsur
1. Daya nyata yang diukur dengan watt. Dikatakan daya nyata, karena
tetapi dalah suatu kebutuhan yang harus dilayani. Secara ekonomis dapat
dikatakan bahwa daya reaktif hanya membebani biaya investasi dan bukan
biaya operasi.
Suatu beban membutuhkan daya reaktif yang besar karena dua hal, yaitu :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator untuk menghasilkan
daya listrik merupakan daya netto haruslah lebih besar dari daya keluaran
generator, karena pada generator itu sendiri terdapat faktor daya dan kerugian-
kerugian.
langsung, namun dalam hal ini akan terjadi kerugian-kerugian mekanis, sehingga
daya generator adalah daya semu (Volt ampere, Ns) dan daya keluaran (daya
Ns = Nb x Cos ϕ
Nb
Ns =
cos ϕ
dimana :
Nb
N pp =
ηg
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Npp = Daya putaran poros (MW)
Untuk menentukan laju aliran massa udara dan bahan bakar maka keadaan
dihitung pada temperatur rata-rata udara atmosfir yang dihisap kompresor, hal ini
berguna untuk mendapatkan perbedaan daya keluaran sistem tidak terlalu besar
bila sistem bekerja pada temperatur rendah ataupun temperatur tinggi udara
atmosfir.
Laju aliran massa udara dan bahan bakar dapat dihitung dengan
Npp = NT – NK
N pp
ma =
(1 + f ).N T − Nk
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Pada perencanaan turbin ini akan dibahas mengenai jumlah tingkat turbin,
dimana :
C 2 − (σ .C 2 ) 2 (1 + φ 2 − 2φ . cos α )
2
(∆ha)1t = …(Lit 9 hal 106)
2.Cp g .g .J
dimana :
α = sudut sudu
h1t − h4t
Zt =
h1t − h3t
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
2.9.2 Kondisi Gas pada Sudu
Kondisi gas dianalisa pada keadaan stagnasi dan statis, keadaan stagnasi
kecepatan, sedangkan keadaan statis adalah kondisi gas yang dianalisa dengan
memperhitungkan kecepatan.
Persamaan-persamaan stagnasi
P01 ∆Tos .R k −1
= 1 −
P02 η st .T01
dimana :
Persamaan-persamaan statik
2
Ca
T1 = T01 – ... (Lit 2 hal 279)
2.C pg
k
T k −1
P1 = P01 – 2
T02
dimana :
Dari persamaan gas ini dapat dicari massa jenis gas yang mengalir yaitu :
P
ρ= . 100 ... (Lit 2 hal 283)
R.T
Dengan menghitung laju aliran massa gas maka dapat dicari luasan yang
mg
A = ... (Lit 2 hal 284)
ρ .C a
dimana :
mg = massa gas, yang dalam hal ini untuk tiap tingkat berbeda karena
Penamaan ukuran pada sudu turbin dapat dilihat pada gambar 2.9
A.n
h = ...(Lit 2 hal 285)
U m .60
dimana :
Jari-jari rata-rata sudu yang dimaksud adalah jarak dari pusat cakram ke
60.U m
rm = ...(Lit 2 hal 285)
2.π .n
dimana :
h
rr = rm – ...(Lit 2 hal 285)
2
h
rt = rm +
2
dimana :
Tebal sudu dan celah antara sudu besarnya dilihat dari persamaan :
h
w = ...(Lit 2 hal 297)
3
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
c = 0,25 . w
dimana :
kecepatan tersebut masuk dan kecepatan sudut keluar relative gas, yang besarnya
adalah:
Ψ = 4. φ. Tan β3 - 2
dimana :
tinggi, hal ini diakibatkan oleh frekuensi yang ditimbulkan oleh rotor sama
dengan frekuensi natural dari komponen tersebut. Putaran kritis dipengaruhhi oleh
C.g
ωc =
y max
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
dimana :
g = kecepatan grafitasi
60
nc = .ω c
2.π
dimana :
Gaya-gaya pada sudu turbin adalah gaya radial dan gaya aksial yaitu :
dimana :
dimana :
α3 = β1 = 57017’
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
ρ = Kerapatan gas masuk turbin = 2,857 kg/m3
RA =
[(6495.W ) + (4345.W ) + (4145.W ) + (2654.W )]
k p sp t
8690
BAB 3
ANALISA TERMODINAMIKA
mengacu dari hasil data survey yang dilakukan di PT. PLN (Persero)
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
− Efisiensi kompresor (ηK) : 0,85
yang cukup besar terhadap daya efektif yang dapat dihasilkan pembangkit, sebab
massa udara yang dihisap kompresor akan berubah sesuai dengan perubahan
p.V
temperatur menurut persamaan umum untuk gas ideal dimana m = , dimana
R g .T
bila temperatur udara atmosfir turun maka daya efektif akan turun.
(gambar 3.1) analisa ini didukung dengan menentukan beberapa harga yang
T
q in 3
W out
4’
2’ 4
2
W in q out
s
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.1 Diagram T – s Siklus Brayton
Keterangan gambar :
= Siklus Ideal
kondisi udara masuk dan keluar kompresor serta besarnya daya yang digunakan
Ta = temperatur lingkungan
= 30 + 273 = 303 K
Pa = 1,013 bar
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gbr. 3.2 Stagnation States
a) Kondisi Stagnasi
P01 = Pa – Pf
dimana :
maka :
sehingga :
Ta
T01 = ( k a −1)η pk … (lit 2. hal 51)
Pa ka
P01
k
Cpa = 1,005 kJ/kg K, na = n = 1,4 atau = 3,5 … (Lit 2 hal 57)
k −1a
ηpk = efisiensi politropik filter udara = 0,9 bar … (Lit 2 hal 181)
Pa 1,013
= = 1,020 bar
P01 0,993
maka :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
303
T01 = (1, 4 −1)0 , 9 = 301,46
1, 4
1,020
T01 = 301,46 K
2
C
T1 = T01 − a …(lit 2. hal 133)
2C p a
dimana :
sehingga :
T1 = 301,46 −
(150)2 = 290,26 K
2 x1,005 x10 3
ka
T k a −1
P1 = P01 1 …(Lit 2. hal 47)
T01
1, 4
290,26 1, 4−1
P1 = 0,993 = 0,87 bar
301,46
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
3.2.1.2 Kondisi udara keluar kompresor
= 10,32 bar
maka :
1, 4 −1
T02 = 301,46(10,4 )1, 4 x 0,9 = 634,07 K
sehingga diperoleh :
Ca 2
T2 = T02 − …(Lit 2. hal 135)
2Cp
sehingga :
T2 = 634,07 −
(150)2 = 622,87 K
2 x1,005 x10 3
k a −1
T ka
P2 = P02 2 …(Lit 2. hal 135)
T02
1, 4 −1
622,87 1, 4
P2 = 10,32 = 10,27 bar
634,07
Kerja yang dibutuhkan untuk menggerakkan kompresor per unit mass flow adalah
(Wk) :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Cp (T02 − Ta )
Wk = …(Lit 2. hal 64)
ηm
Dimana :
ηm = 0,99
( k a −1)
Ta P02
− 1
ka
T02 – Ta = …(Lit 2 hal 64)
η k Pa
(1, 4 −1)
303 10,32 1, 4
= − 1 = 335,43 K
0,85 1,013
sehingga :
1,005(335,43)
Wk = = 340,51 kJ/kg udara
0,99
Dari harga entalfi ini dapat dicari temperatur aktual perencanaan adalah :
To’2 = 633 K
bahan bakar dan temperatur gas yang dihasilkan. Bahan bakar yang digunakan
adalah gas alam cair (Liquid Natural Gas) dengan komposisi sebagai berikut :
Low Heating Value (LVH) bahan bakar untuk tiap kg bahan bakar adalah : 47320
kJ/kg.
Menurut [2] hal 258 bahwa cara untuk proses pembakaran gas-gas dengan
• Menthana (CH4)
Jadi :
• Ethana (C2H6)
Jadi :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
1 kg C2H6 membutuhkan (244/60) kg O2, maka :
• Propana (C3H8) :
Jadi :
• Butana (C4H10) :
Jadi :
• Pentana C5H12 :
Jadi :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
1 kg C5H12 membutuhkan 15,46 kg udara.
• Hexana C6H14
Jadi :
Dengan demikian perbandingan massa bahan bakar dan udara (mf/ma) adalah 1 :
14,59 atau mf/ma = 0,0685. Untuk pembakaran dengan menggunakan 400% udara
mf/ma = 1 : (4 x 14,59)
= 0,0172 = fteoritis
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
f teoritis
Sehingga : faktual =
η rb
Dimana :
= 0,98
0,0172
Maka : faktual = = 0,01755
0,98
Menurut [1] halaman 469, perbandingan massa bahan bakar dan udara yang baik
1 1
dalam range f = s/d atau 0,005 ÷ 0,02.
50 200
Sehingga faktual yang dihasilkan disini cukup baik untuk proses pembakaran.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Didalam analisa termodinamika dimaksudkan untuk menentukan kondisi
gas masuk dan keluar sudu turbin. Didalam turbin terjadi proses perubahan energi
kinetis dari hasil gas pembakaran menjadi energi mekanis dengan cara
cerobong.
• Kondisi stagnasi
Kerugian pada ruang bakar diasumsikan sebesar 0,02 bar menurut [2] halaman 60
maka :
• Kondisi statis
Ca 2
T3 = T03 −
2.CPg
dimana :
kg = konstanta adiabatik
k
= 1,33 (untuk gas hasil pembakaran) atau = 4,0
k −1 g
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
ηpt = Efisiensi polytropic turbin = 0,9
maka :
150 2
T3 = 1278 −
2.1,148 x10 3
= 1268,2 K = 1541,2 0C
kg
T k g −1
P3 = P03 3
T03
1, 33
1268,2 1,33−1
= 10,11
1278
= 9,80 bar
• Kondisi stagnasi
tekanan gas keluar turbin siklus terbuka yang baik sekitar 1,1 ÷ 1,2 untuk
Po4 =(Pa)(1,1)
Po4 =(1,013)(1,1)
= 1,1143 bar
Po3
r p (T ) =
Po4
10,11
r p (T ) = = 9,07bar
1,1143
dimana :
kg = konstanta adiabatik
= 0,9
sehingga
(1, 33−1) 0 , 9
1278 = T04 (9,07 ) 1, 33 …(Lit 2 hal 52)
1278
T04 = (1, 33−1) 0 , 9
1, 33
9,07
= 781,06 K = 508,07 0C
• Kondisi statis
Ca 2
T4 = T04 −
2.Cp g
150 2
= 781,06 −
2 x1,148 x10 3
= 771,26 K = 498,26 0C
kg
T k g −1
P4 = P04 4
T04
1, 33
771,26 1,33−1
= 1,1143 −
781,06
= 0,16 bar
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Temperatur ekivalen dari kerja total turbin Δ T034 atau T03 – T04 adalah :
k g −1
1 kg
∆T034 = η t .T03 1 − (Lit 2 hal 64)
(P / P )
03 04
1, 33−1
1 1,33
= 0,95 x 1278 1 −
9,07
= 511,58 K
3.2.2.3 Kerja total turbin per unit massa flow (Wt) adalah :
dimana :
maka :
= 587,29 – 340,51
= 246,78 kJ/kg
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
f
S fc = …(lit 2 hal 65)
Wt − Wk
3600x0,01755
=
246,78
= 0,256 kg/kW h
3600
η th = …(Lit 2 hal 65)
S fc .LHV
3600
= = 0,297
0,256 x 47320
= 29,7 %
3.2.4 Generator
Dalam suatu proses pembebanan listrik bolak-balik ada dua unsur yang
1. Daya nyata yang diukur dengan watt. Dikatakan daya nyata karena besaran
dikatakan bahwa daya reaktif hanya membebani biaya investasi dan bukan
biaya operasi.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Dari kesimpulan diatas bahwa daya yang harus disuplai oleh turbin kepada
generator harus dapat memenuhi kebutuhan daya nyata atau daya reaktif, seperti
φ
Daya Berguna (Nb) [MW]
langsung, namun hal ini akan terjadi kerugian-kerugian mekanis, sehingga daya
yang dibutuhkan generator adalah daya semu (Volt ampere, Ns) dan daya keluaran
sebagai penggerak generator listrik dengan kapasitas daya output sebesar 130MW.
Maka dalam hal ini akan dibutuhkan daya turbin yang lebih besar dari pada
kapasitas generator. Efisiensi generator (ηg) maka daya yang harus disuplai ke
Maka :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Dayaberguna ( generator )
Daya putaran poros =
Efisiensigenerator
Nb
atau Npp =
ηg
dimana :
Berdasarkan hasil survey di Turbin Unit GT 12 pada PT. PLN Sektor Belwan,
generator 0,95
Sehingga :
Nb 130
Npp = = = 136,842 MW ≈ 136.842 kW
ηg 0,95
Untuk mengetahui daya yang terdapat pada siklus turbin dapat dilihat pada
Nk Nt Npp
Nb =130 MW
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 3.5. Daya pada siklus Turbin
Atau
Npp = Nt - Nk
dimana :
Nt = mg . Wt
maka mg = ma ( 1 + f )
Nt = ma (1 + f) . Wt
Daya kompresor
Nk = ma . Wk
= 340,51 ma
Npp = Nt - Nk
136842
ma =
291,12
= 470,05 kg/s
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Dengan demikian besarnya aliran massa udara (ma) sebesar 470,05 kg/s.
digunakan udara dari kompresor ini dan menurut [2] hal 322 sebagai berikut :
maka :
mp = (0,065) . ma
Maka laju massa udara total yang harus disupplai oleh kompresor adalah :
= 470,05 + 30,55
= 500,6 kg/s
= 166504,566 kW ≈ 166,504 MW
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Daya yang harus dibangkitkan oleh turbin adalah :
= 267550,16 kW ≈ 267,550 MW
Nk
η Nk = x100%
Nt
166,504
= x100%
267,550
= 62,23 %
18. Laju aliran massa udara total pada kompresor : 500,6 kg/s
BAB 4
antara kenaikan temperatur setiap tingkatnya. Secara sistematis ,menurut [8] hal
292 adalah :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
∆Tα
Zk =
∆T0 s
λ
∆T0 s =
Cp
(
U .C a tan β1 − tan β 2 )
dimana :
P01
ρ1 = …. (Lit 2 hal 180)
Ra xT01
dimana :
Ra = 0,287 kJ/kg K
0,993 x10 2
ρ1 =
0,287 x301,46
= 1,147 kg/m3
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
P02
ρ2 =
R.T02
10,32 x10 2
=
0,287 x634,07
= 5,671 kg/m3
mat
rt2 = …(Lit 2 hal 180)
r
2
π .ρ1 .Ca 1 − r
rt
dimana :
rr
= Perbandingan dasar dan puncak sudu [2] halaman 180 = 0,4 ÷ 0,6
rt
500,6
rt2 =
r
2
π .1,147 x1501 − r
rt
0,927
rt2 =
r
2
1 − r
rt
Ut
N =
2π .rt
350
=
2π .rt
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Perhitungan harga rt dan N dapat dilakukan dengan memasukkan harga-harga
Dari tabel tersebut (tabel 4.1.) dapat dilihat harga yang mendekati putaran poros
3000 rpm = 50 rps adalah pada rr/rt = 0,40, sehingga jari-jari tengah sudu rata-rata
adalah :
rr + rt
rm =
2
0,420 + 1,051
=
2
= 0,74 m
Ut = 2π . rm . N
Sudut kecepatan masuk aksial udara pada tingkat pertama menurut [2] halaman
183 adalah :
U t 232,36
Tan β1 = = = 1,55
Ca 150
β1 = 57017’
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Ca
V1 = ... (Lit2 hal 183)
casβ1
150
= = 276,68 m/s
Cos57 017'
angka De Haller minimum yang disarankan menurut [2] hal 183 yaitu V2/V1 ≤
V2 = 0,72 . V1
Ca
Cos β2 =
V2
150
= = 0,753
199,21
β2 = 41015’
λ
∆ Tos = .U .C a (tan β1 − tan β 2)
Cp
= 16,29 ≈ 16 tingkat
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Menurut [2] halaman 166 kemungkinan penggunaan kompresor menghendaki 16
tingkat adalah wajar, mengingat dari pengaruh faktor kerja (work – done faktor).
maka kenaikan temperatur rata-rata setiap tingkat adalah 21,47 K. Hal ini normal
dalam kenaikan temperatur yang agak rendah pada tingkat pertama dan terakhir.
1
∆P = CR n
= (10,4)1/16
= 1,157 Bar
v = 1/ρ1
= 1/ 1,147
= 0,872 m3/kg
Selanjutnya besarnya tekanan dan temperatur setiap tingkat dapat dihitung seperti
berikut:
Tingkat I
Masuk : Keluar :
berikut :
sudu kompresor sistem turbin gas yang tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya.
Annulus adalah ruang yang dibatasi oleh kompresor casing dan rotor.
Massa aliran dalam laluan annulus adalah tetap konstan. Luas annulus sisi masuk
m
A1 = …(Lit 2 hal 180)
ρ1 .C a
dimana :
sehingga :
500,6
A1 = = 2,909 m2
1,147 x150
mat
A16 =
ρ16 .C a
500,6
= = 0,601 m2
5,555 x150
Diambil hubungan puncak dan dasar sudu (rr/rt) = 0,40 dengan rt = 1,051 m, maka
rr = rt . 0,4
rr + rt 0,42 + 1,051
rm = =
2 2
= 0,74 m
A1 2,909
h1 = =
2.π .rm 2.π .0,74
= 0,626 m
rt1 = rm + (h1/2)
= 0,74 + (0,626 / 2)
= 1,053 m
rr1 = rm – (h1/2)
= 0,74 – (0,626 / 2)
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 0,427 m
A16 0,601
h16 = =
2.π .rm 2.π .0,74
= 0,129 m
h
rt16 = rm + 16 = 0,74 + ( 0,129/2)
2
= 0,805 m
h
rr16 = rm - 16 = 0,74 - (0,129/2)
2
= 0,676 m
Derajat reaksi direncanakan 50%, maka losses pada sudu gerak sama
dengan losses pada sudu tetap. Dengan demikian bentuk kontruksi sudunya akan
sama pada tingkat yang sama. Hal ini menguntungkan karena mudah dalam
α1 = β2 = 41015’
α2 = β1 = 57017’
= 16002’
Dari [2] grafik 5,62 untuk β2 = 41015’ dan ε = 120,57’ diperoleh s/c = 1,2
dimana :
c = Chord
s = Pitch or space
Aspect Ratio direncanakan h/c = 3, maka selanjunya jarak pitch dan chord sudu
h
c =
3
h1 0,626
c1 = = = 0,2087 m
3 3
dimana :
Vs = h . c. t
= 2,727 . 10-3 m3
= 2,39. 10-5 m3
= 207,25 N
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 1,82 N
Apabila sebuah sudu aerofoil dengan panjang chord (C) dan jarak antara
sudu (s) berada didalam suatu aliran fluida dengan kecepatan aksial rata-rata
(Vm), maka sudu tersebut akan mengalami dorongan yang akibatnya sebuah gaya
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.2. Gaya-gaya yang berkerja pada sudu kompresor
Dimana :
α1 = 41015’
α2 = 57017’
sehingga :
= 28.693 N
Didasari atas drag coeficient (Cd) dan Lift coeficient (Cl), maka kecepatan rata-
rata adalah :
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
1
tan α = (tan α1 + tan α2)
2
1
= ( tan 41015’ + tan 57017’)
2
= 1,212
= 50047’
Sehingga :
= 235,67 m/s
1
D = ρ . Vm2. C. Cdp ...(Lit 2 hal 209)
2
= 8484,99 N
sehingga :
D
Cd =
0,5.ρ .C.Vm
2
8484,99
=
0,5.1,147.0,207.235,67 2
= 1891,5
1
L = ρ. Vm2 . C . Cl …(Lit 2 hal 211)
2
atau
L = F cos αm + S . ∆p . sin αm
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 34798,46 N
sehingga :
L
Cl =
1
.ρ .Vm .C
2
3257,23
=
1
.1,147.(235,67 ) 2 .0,207
2
= 0,49
dimana :
penghubung dan disk turbin menjadi satu. Bahan poros direncanakan adalah AISI
Menurut [5] halaman 8 tegangan geser yang diizinkan untuk beban poros
σB
τa =
Sf1 .Sf 2
dimana :
Sf1 = Faktor keamanan karena kelelahan puntir adalah 18% dari kekuatan
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
(2,5 diambil).
200,335
τa = = 17,89 kg/mm2
5,6 x 2,0
= 175,44 MPa
Nt
MP = 9,74 x 105 x
n
dimana :
= 382057 kW
maka :
382057
MP = 9,74 x 105 x
3000
= 124041172,7 N.mm
5,1
Ds = 3 .Kt.C b .Mp
τa
dimana :
maka :
5,1
Ds = 3 x1x1,2 x1,240 x10 8
17,89
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 348,75 ≈ 355 mm
Dari standar poros yang ada maka dipilih diameter poros yang
antara disk kompresor dan disk turbin. Karena letaknya ditengah dan bentuknya
adalah poros bolong serta terletak antara disk kompresor dan disk turbin maka
t1 = t2 = t3 = t4 = 7 cm
L = 160 cm
r1 = 35,5 cm
r2 = 67 cm
r3 = 73 cm
W = π . r2. t . γ
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
dimana :
Bagian 1
W1 = π (r22 – r12) t1 . γ
= π (0,672 – 0,3552)0,07 . 76
= 5,394 kN ≈ 5394 N
Bagian 2
W2 = W3 = W4 = W1 = 5394 N
Bagian 5
W5 = π (r32 – r22) L . γ
= 32,073 kN ≈ 32073 N
Luas penampang casing ruang bakar menurut [7] halaman 111 dapat
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
1
m T
2
2
R ∆P0
Ac =
at 02
.Plf .
2 P02 P02
dimana :
T02 = 634,07 K
∆P0
= 0,02 …(Lit 2 hal 245)
P02
maka :
1
287 500,6 634,07 2 2
Ac = .37.0,02
2 105234,712
= 1,23 m2
4. Ac
Dc =
π
4.1,2
=
3,14
= 1,25 m
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
k = Perbandingan diameter liner dengan diameter casing
1
(1 − m sn )2 − λ 3
k = 1− ... (Lit 7 hal 112)
Pfl − λ.r
2
dimana :
optimalnya = 0,12
maka :
1
(1 − 0,12 )2 − 0,5 3
k = 1− 2
37 − 0,5.(6,0)
= 1 – 0,24 = 0,76 m
ALin = Ac . k
= 1,25 . 0,76
= 0,95 m2
4. Alin
Dlin =
π
4.0,95
=
3,14
= 1,1 m
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Luas Annulus ruang bakar (ruang diantara casing dan liner) adalah :
Aan =
π
4
( . Dc − Dlin
2 2
)
π
=
4
( )
. 1,25 2 − 1,12 = 0,276 m2
−1
∆P 1
Plin = Dlin A. L . ln
1− P
q ref f
dimana :
∆PL
= Plf = 37 ...(Lit 7 hal 110)
q ref
Tmax − T03
Pf = ....(Lit 7 hal 142)
T03 − T02
=0,138
maka
−1
1
PLin = 1,10,07 x37. ln = 2,8 m
1 − 0,138
Ditinjau dari arah aliran, turbin dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
Turbin radial adalah suatu jenis turbin dimana arah aliran fluida kerjanya
tegak lurus terhadap sumbu poros, yaitu arah radial. Pada turbin radial ekspansi
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
fluida kerja pada laluan semua baris sudu-sudu yang berputar (sudu gerak). Pada
jenis turbin ini tidak ada sudu pengarah, semua sudu adalah jenis sudu gerak. Pada
Turbin radial umumnya digunakan untuk aliran yang sangat kecil, dimana
turbin radial lebih murah dan sederhana untuk dibuat bila dibandingkan dengan
turbin aksial. Turbin radial digunakan dalam instalasi turbin yang kecil, seperti
dalam bidan otomotif. Turbin radial biasanya digunakan pada turbocharger dalam
ukuran kecil.
2. Turbin aksial
Pada jenis ini, arah aliran fluida kerjanya sejajar terhadap sumbu poros.
Umunya untuk kapasitas dan daya besar. Keuntungan turbin aksial dibandingkan
Ditinjau dari sistem konversi energinya, turbin aksial dapat dibagi menjadi
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
1. Turbin aksial reaksi
Turbin aksial adalah jenis turbin yang proses ekspansinya terjadi tidak
hanya pada sudu diam, tetapi juga terjadi pada gerak, sehingga penururnan seluruh
kandungan kalor pada semua tingkat, kurang lebih terdistribusi secara seragam.
Turbin aksial aksi (implus) adalah jenis turbin aksial yang proses
ekspansinya terjadi hanya pada sudu diam saja dan energi kecepatan diubah
menjadi energi mekanis pada sudu-sudu turbin (tanpa terjadi ekspansi yang lebih
lanjut). Turbin implus ini sendiri contohnya yaitu turbin kurtis (turbin dengan
kecepatan bertingkat) dan turbin reteu (turbin dengan tekanan bertingkat). Berikut
Dalam perencanaan ini dipilih turbin aksial jenis turbin aksial reaksi,
tingkat terdiri dari atas satu baris sudu diam dan satu baris sudu gerak. Sudu diam
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
berfungsi mempercepat aliran fluida kerja dan sudu gerak berfungsi untuk
poros turbin.
- Effesiensi tingkat pada tipe reaksi lebih baik dari pada yang lainnya,
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
- Pada tipe ini, kecepatan tangensial yang mengalir diantara sudu-sudu
Untuk turbin dengan derajat reaksi (Λ) = 5 0 %menu ur t [2] halaman 276
ditentukan bahwa :
1
- = tan β3 – β2
φ
- β3 = α2 dan β2 = α3
C3 = C1 sehingga α1 = α3 = β2
Untuk flow koefisien (Ø) = 0,8 dari gambar diatas diperoleh temperatur drop
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Sehingga besarnya sudut gas (α2) adalah :
ψ + 2 3+ 2
Tan α2 = = = 1,5625
4.φ 4 x0,8
α2 = 57 0 38’
ψ + 2 3−2
Tan α3 = = = 0,3125
4.φ 4 x0,8
α3 = 17 035’
Menurut [2] halaman 276, sudut masuk absolut gas pada sudu diam dan
sudut keluar gas pada sudu gerak adalah sama dengan relatif gas (β2 = α1=α3)
yaitu 17035’. Sudut keluar relatif gas pada sudu diam sama dengan keluar relatif
= 280 m/s
U 350
C2 = V3 = = = 437,5 m/s ... (Lit 2 hal 284)
σ 0,8
Ca 3 280
Ca1 = C1 = C3 = = = 293,35 m/s
cos α 3 cos17 0 35'
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.8. Diagram kecepatan untuk derajat reaksi 50%
C3 = V2 = 293,35 m/s
V3 = C2 = 437,5 m/s
α3 = β2 = 17035’
α2 = β3 = 57038’
tingkat turbin.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
C 2 − (σ .xC 2 ) 2 (1 + φ 2 − 2φ cos α )
2
(Δha)1t =
2.C p g .g .J
Dimana :
α = 17035’
Sehingga :
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Dari tabel untuk h2t = 1292,81 kJ/kg diperoleh
T2t = 1212,01 K
Pr2t
P2t = .P1t
Pr1t
dimana :
253,11
P2t = .10,11
309,9
= 8,25 bar
Effisiensi isentropis turbin (ηs) adalah 0,9, maka penurunan entalpi isentropis
(Δhs)1t adalah :
(∆ha )1t
(∆hs )1t = =
77,28
= 85,87 kJ/kg
0,9 0,9
= 1370,09 – 85,87
= 1284,22 kJ/kg
T2ts = 1203,95 K
T2t
v 2t = R.
P2t
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
dimana :
1212,01
v2t = 287. 5
= 0,42 m3/kg
8,25 x10
Q2t = mg . v2t
dimana :
mt = 9,689 + 587,991
= 597,68 kg/s
maka :
= 251,026 m3/s
Tinggi sudu gerak dibuat lebih tinggi dari sudu tetap hal ini dimaksudkan
agar semua aliran gas yang keluar dari sudu tetap ditampung oleh sudu gerak,
Sisi keluar sudu gerak turbin I diberikan notasi 3t, sehingga entalpi aktual sudu
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 1292,81 – 77,28 = 1215,53 kJ/kg
T3t = 1145,57 K
Pr3t 204,73
P3t = P2t = x8,25 = 6,67 bar
Pr2t 253,11
(∆hs )2t
h3ts = h2ts −
η2
85,87
= 1284,22 − = 1188,8 kJ/kg
0,9
T3ts = 1122,24 K
T3t 1145,57
v3t = R. = 287
P3t 6,67 x10 5
= 0,49 m3/kg
Q3t = mt . v3t
= 597,68 . 0,49
= 292,86 kg/s
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
h1t − h4t
Zt = ...(Lit 1 hal 429)
h1t − h3t
maka :
1370,09 − 802,72
Zt =
1370,09 − 1215,53
= 3,67 ≈ 4 tingkat
Jadi untuk heat drop yang terendah dan penurunan tekanan sampai
Sesuai dengan sifat turbin gas dengan derajat reaksi (Λ) = 0,5 maka
penurunan entalpi (enthalpy drop) untuk sudu tetap dan sudu gerak adalah sama
dan untuk kondisi setiap tingkatnya ditabulasikan pada tabel 4.4. berikut ini :
Tingkat Turbin
Kondisi
gas I II III IV
ST SG ST SG ST SG ST SG
MASUK
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Untuk menentukan ukuran-ukuran dari sudu turbin terlebih dahulu kita
1 1
ρ1 = = = 2,857 kg/m3
v 0,35
Luas annulus
mt
A1 = ... (Lit 2 hal 284)
ρ1 .C a1
775,82
= = 0,93 m2
2,857 x 293,35
Menurut [6] halaman 451 untuk mengatasi akibat adanya Boundary layer, diambil
Ka = 0,997 ; Kv = 0,983
A1 0,93
A1t = = = 0,948 m2
Ka.Kv 0,997 x0,983
A1t .N
h1 = ...(Lit 2 hal 285)
Um
dimana :
0,948 x50
h1 = = 0,135 m
350
h
rm +
rt/rt = 2 ... (lit 2 hal 285)
h
rm −
2
0,135
1,115 +
= 2 = 1,128
0,135
1,115 −
2
1 1
• ρ2 = = = 2,439 kg/m3
v 2 0,41
m1 775,82
• A2 = = = 1,136 m2
ρ 2 .C a 2 2,439 x 280
A2 1,136
A2t = = = 1,159 m2
Ka.Kv 0,997 x0,983
1 1
• ρ3 = = = 2,083 kg/m3
v3 0,48
m1 775,82
• A3 = = = 1,330 m2
ρ 3 .C a 3 2,083x 280
A3 1,330
A3t = = = 1,375 m2
Ka.Kv 0,997 x0,983
0,194
1,115 +
• rt/rt = 2 = 1,190
0,194
1,115 −
2
Sehingga tinggi sudu tetap (diam) tingkat I (hN1) = ½ (h1 + h2) ...(Lit 2 hal 297)
= ½ (0,135 + 0,165)
= 0,15 m ≈ 15 cm
hN 1 0,15
rt = 1,115 + = 1,115 + = 1,19 m ... (Lit 2 hal 290)
2 2
Root radius
hN 1 0,15
rr = 1,115 - = 1,115 − = 1,04 m ... (Lit 2 hal 290)
2 2
hR1 0,1795
rt = 1,115 - = 1,115 − = 1,02525 m
2 2
menurut [2] halaman 297, harga antara 3 dan 4 dalam perencanaan ini diambil h/c
=3
hN 1 0,15
CN1 = = = 0,05 m ≈ 5 cm
3 3
hR1 0,1795
CR1 = = = 0,06 m ≈ 6 cm
3 3
=17035’ diperoleh :
S/C = 0,9
dimana :
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 0,9 x 5 cm = 4,5 cm
= 0,9 x 6 cm = 5,4 cm
rm
z = 2π …(Lit2 hal 297)
s
1,115
= 2π = 129,67 ≈ 130 buah
5,4
W = Width (lebar) sudu min h/3 dalam perencanaan ini untuk Tip dan
t/c = 0,1 ÷ 0,2 dalam perencanaan ini untuk Tip dan root diambil tt =
= diambil = 50
Kemudian untuk hasil selengkapnya dari ρ, A, At, rt/rt dan h untuk setiap bagian
dari turbin (lihat gambar 4.10) ditulis pada tabel 4.5 berikut:
Bagian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Notasi
Ρ (kg/m) 2,857 2,439 2,083 1,786 1,429 1,190 0,917 0,752 0,562
A (m2) 0,93 1,136 1,330 1,481 1,851 2,222 2,883 3,517 4,7
2
A1t (m ) 0,944 1,159 1,357 1,567 1,889 2,267 2,941 3,589 4,803
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
h (m) 0,135 0,166 0,194 0,224 0,270 0,324 0,420 0,513 0,686
rt/rr 1,129 1,160 1,190 1,223 1,275 1,340 1,464 1,597 1,889
Tingkat Turbin
Satuan
Ukuran I II III IV
ST SG ST SG ST SG ST SG
H (m) 0,151 0,180 0,209 0,247 0,297 0,372 0,467 0,600
Rt (m) 1,190 1,205 1,220 1,239 1,264 1,301 1,348 1,415
Rr (m) 1,040 1,025 1,011 0,992 0,967 0,929 0,882 0,815
C (m) 0,050 0,06 0,070 0,082 0,099 0,124 0,156 0,200
S (m) 0,045 0,054 0,063 0,074 0,089 0,112 0,140 0,180
h/t (m) 0,050 0,06 0,070 0,082 0,099 0,124 0,156 0,200
Wt (m) 0,060 0,072 0,084 0,099 0,119 0,149 0,187 0,240
Wr (m) 0,006 0,007 0,008 0,010 0,012 0,015 0,019 0,024
Tt (m) 0,013 0,015 0,017 0,021 0,025 0,031 0,039 0,050
Tr (m) 0,006 0,0072 0,008 0,010 0,012 0,015 0,019 0,024
LER (m) 0,0015 0,0018 0,0021 0,0025 0,0030 0,0037 0,0047 0,0060
TER (m) 0,0008 0,0009 0,0010 0,0012 0,0015 0,0019 0,0023 0,0030
CLL (m) 0,0201 0,0240 0,0279 0,0329 0,0396 0,0496 0,0622 0,0799
atau
Gs = Vs . γ
Volume sudu (Vs) = Tinggi sudu (h) . Tebal sudu (ts) . chord
atau
Vs = hR . ts . C
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Berat jenis sudu gerak tingkat I (γ) = 0,025 N/cm3 , maka berat sudu gerak tingkat
I adalah :
Jumlah sudu gerak tingkat I dari hasil survey adalah Z1 = 88 buah sehingga total
Dari data survey lapangan berat stage (tingkat) I + ring adalah 2688 kg. Sehingga
Diameter disk turbin tingkat I adalah jari-jari dasar (root) dari turbin atau rr dikali
dua atau :
Dd1 = 2 . rr1
Berdasarkan hasil survey dan perhitungan yang didapat, maka berat sudu dan disk
Tingkat (stages)
Satuan Ukuran
I II III IV
Z 88 89 62 44
V (cm3) 109 354 1172 4500
γ (N/cm3) 0,025 0,02 0,017 0,0076
Gs (N) 2,73 7,09 19,92 34,2
Gs tot (N) 240 631 1235 1505
Dd (cm) 205 198 186 163
Gstage (N) 2688 3065 3560 3346
Gd (N) 2448 2434 2325 1841
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 5
Tekanan gas pada sudu turbin dan akibat berat rotor turbin dan kompresor,
berat Central Hollow Shaft mengakibatkan poros utama turbin menerima dua
1. Pembebanan Aksial
2. Pembebanan Radial
yang bekerja sepanjang arah sumbu rotor. Beban aksial yang terjadi didalam
sistem turbin gas adalah merupakan gaya aksial yang terjadi pada turbin dikurang
dengan gaya aksial yang terjadi pada kompresor. Telah diperoleh besarnya gaya
dimana :
α3 = β1 = 57017’
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Sm = Pitch (space) rata-rata = 0,0946
sehingga :
= 21189,3405 x 0,676
= 14323,994 N
= 14323,994 - 3234,28
= 11089,714 N
berikut
WK WP WSP WT
A B
8690
= 3143 N
ΣMB =0
RA =
[(6495.W ) + (4345.W ) + (4145.W ) + (2654.W )]
k p sp t
8690
RA =
[(6495.18997 ) + (4345.3143) + (4145.5365) + (2654.15545)]
8690
= 23060,56 ≈ 23061 N
ΣMA =0
= 19989 N
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gbr. 5.2 Bantalan Luncur
Direncanakan L = 1,25 d
= 1,25 x 355
= 444 mm
π .D s . N
Up = …(Lit 11 hal 273)
60
dimana :
maka :
π .355.3000
Up =
60
Telah didapat bahwa beban bantalan luncur pada sisi turbin (RB) =
19989 N. Kriteria beban bantalan luncur (Øv) menurut [10] halaman 203 dapat
a
RB . 2
Øv = Ds
L.Up.µ
0,6
19989.
355 2
= = 1,2
444 x55735 x32,64 x10 −10
Ds 355
ε = = = 0,80 ...(Lit 10 hal 205)
L 444
Harga eksentrisitas relative bantalan (X) dapat diperoleh dari gambar 5.3 untuk Øv
X .a 0,45.0,6
e = = = 0,135
2 2
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gbr. 5.3. Grafik koefisien kriteria beban
Harga koefisien bantalan dapat diperoleh dari gambar 5.5 untuk X = 0,45 dan ε =
= 4,7 x 10-3
f .R B .Up
Qr = …(Lit 10 hal 204)
427 x1000
Qr
qo = …(Lit 10 hal 204)
ρ .Cp o .(t 2 − t1 )
0,0123
= = 2,3 x10 −3 l/s
0,9 x0,5(52 − 40)
0,6(1 − 0,45)
= = 0,165 mm ≈ 2 mm
2
Telah diketahui bahwa beban bantalan luncur pada sisi kompresor (RA) =
23061 N. Kriteria beban bantalan luncur (Qv) menurut [10] halaman 203 dapat
a
R A . 2
Øv = Ds
L.Up.µ
0,6
23061.
355 2
= = 1,4
444 x55735 x32,64 x10 −10
Ds 355
ε = = = 0,80
L 444
Harga eksentrisitas relatif bantalan (X) untuk Qv = 1,4 dan ε = 0,8 diperoleh X =
X .a 0,45.0,6
e = = = 0,135
2 2
Harga koefisien bantalan (Qs) untuk X = 0,5 dan ε = 0,8 maka Qs = 3,6 .
= 4,4 . 10-3
Qr 0,0133
qo = = = 2,5 x10 −3 l/s
ρ .Cp o .(t 2 − t1 ) 0,9 x0,5(52 − 40)
a (1 − X ) 0,6(1 − 0,5)
ho = = = 0,15 mm ≈ 2 mm
2 2
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
= 0,15 x 3,55 mm ≈ 53,25 mm
Bahan bantalan direncanakan adalah besi cor mutu tinggi dengan tekanan yang
FTG
P= ...(Lit 5 hal 125)
z.π / 4.(Dn − Ds )
2
dimana :
= 11089,714N
maka :
11089,714
P= =0,62 N/mm2
2.π / 4.(461,5 − 355) 2
Sehingga tekanan yang terjadi lebih kecil dari tekanan yang diizinkan atau P =
0,62 < Pa = 0,75 N/mm2. Oleh karena itu kontruksi aman digunakan.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Gaya gesek pada bantalan
µ . A.Vm
fg =
ho
dimana :
=136522,88 mm2
Vm = Kecepatan keliling
π . N ( Dn + D s )
= ...(Lit 5 hal 125)
2 x60
ho = 0,2 mm
sehingga :
= 141,9 ≈ 142 N
fg .vm
Qr = ...(Lit 5 hal 204)
427 x1000
142x64095,25
= = 21,315 kkal/s
427000
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Laju Aliran minyak pelumas yang dibutuhkan untuk melumasi bantalan (qo) :
Qr 21,315
qo = = = 3,947 kkal
ρ .Cpo(t 2 − t1 ) 0,9 x0,5(52 − 40)
BAB 6
A. Kesimpulan
pembangkit energi listrik serta hasil survey dilapangan, maka dapat dibuat
1. Kompresor
- Jumlah tingkat : 16
2. Ruang bakar
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
- Temperatur udara keluar : 10050C
3. Turbin
- Jumlah tingkat :4
- Daya : 130.000 kW
B. Saran
Turbin gas adalah ”Package Unit” sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
pembangunannya relatif singkat dan sangat baik untuk memenuhi beban puncak
karena proses startnya yang cepat dan dapat menggunakan bahan bakar yang
Karena efisiensi turbin gas rendah jika dioperasikan dalam siklus terbuka
maka untuk menaikan efisiensi siklus biasanya turbin gas diprioritaskan untuk
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2000.
4. Earl R. Parker, “ Material Data Book, for Engineer and Scientist”, Mc. Graw
6. John F. Lee, “ Theory and Design of Steam and Gas Turbine”, Revised
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
10. P. Shlyakhin, “ Turbin Uap, Teori dan Perancangan”, Penerbit Erlangga
1990.
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
Installed Capacity 117,5 MW 128,8 MW
Main/back up Fuel Natural/HSD Natural/HSD
TURBINE
COMPRESOR
GENERATOR
MAIN TRANSFORMER
Type
Manufacture TLSM 8252 TLSM 8252
MVA Trafo Union Trafo Union
Cooling System 164 MVA 167 MVA
ONAN ONAF
COMBUSTION
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009
47.320 kJ/kg 47.320 kJ/kg
Low Heating Vaule
Edy Saputra : Turbin Gas Perancangan Turbin Gas Penggerak Generator Pada Instalasi Pltg Dengan Daya
130 Mw, 2008.
USU Repository © 2009