Oleh :
RIFKY JULIANDA
NIM : 170120003
Penulisan dan penyelesaian laporan ini banyak pihak yang terlibat dan
membantu penulis dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ini, mulai dari
dukungan ilmu, pengalaman bahkan dukungan moril, maupun berupa data yang
dibutuhkan dalam menunjang penulisan laporan ini. Untuk itu tak lupa penulis
şampaikan rasa hormat dan terima kaşih yang dalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Herman Fitra, S.T., M.T., IPM., ASEAN.Eng selaku
Rektor Universitas Malikussaleh.
2. Bapak Dr. Muhammad, S.T., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Malikussaleh
3. Bapak Asnawi, S.T., M.Sc selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Malikussaleh.
4. Bapak Abdul Rahman, S.T., M.Eng selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
5. Bapak Zulfahmi, S.T., M.T selaku dosen pembimbing saya Kerja
Praktek (KP)
i
6. Staf pengajar dan administrasi Jurusan Teknik Mesin Universitas
Malikussaleh
7. Bapak Sukandar selaku Manager sekaligus instruktur lapangan Kerja
Praktek (KP) saya di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita.
8. Bapak Tian Syahputra selaku Kepala Maintenance dan sekaligus
pembimbing Kerja Praktek (KP) saya di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita.
7. Seluruh mandor dan karyawan di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita yang
memberikan banyak ilmu ditempat saya melaksanakan Kerja Praktek (KP).
8. Orang tua saya yang telah memberikan dorongan motivasi dan berkat doa
mereka, Suwoyo ialah ayah saya tercinta dan Sukarti ibu saya tercinta.
9. Serta teman-teman yang selalu memberikan semangat dan support.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
sangat mengharapkan respon dari pada pembaca, baik itu berupa kritik yang
membangun maupun saran. Dengan harapan adanya keterlibatan pembaca,
laporan dengan topik pembahasan yang serupa dapat lebih baik dari laporan
sebelumnya. Semoga laporan ini bermanfaaat bagi penulis dan semua pihak yang
membacanya. Amin Ya Robbal Alamin.
Rifky Julianda
Nim. 171020003
ii
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan di bawah ini, pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh menyatakan bahwa laporan
Kerja Praktek (KP) dari :
Telah diperiksa dan dinyatakan sudah selesai melaksanakan Kerja Praktek pada
tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan 22 April 2021. Lokasi Kerja Praktek: PT.
Langkat Makmur Jaya Sawita.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
iv
3.1.3 Nut polishing drum 13
3.1.4 Nut silo 14
3.1.5 Ripple mill 14
3.1.6 LTDS (light tenerat dry separator) 14
3.1.7 Claybath 15
3.1.8 Nut silo dryer 15
3.1.9 Kernel storage 15
3.2 Proses Claybath 16
3.2.1 Motor listrik 17
3.2.2 Kalsium karbonat (CaCO3) 18
3.2.3 Air (H2O) 19
3.3 Klasifikasi Claybath 20
3.3.1 Reservoir tank 20
3.3.2 Cyclone claybath 21
3.3.3 Vibrating claybath 22
3.3.4 Stirrer 23
3.3.5 Circulating pump 24
3.3.6 Shell conveyor dan kernel conveyor 25
3.4 Nut Kernel / Inti 26
3.5 Cangkang Kelapa Sawit 28
3.6 Larutan 29
3.7 Massa Jenis 30
3.8 Faktor-faktor Kehilangan Inti (Losses Kernel) 31
3.8.1 Kapasitas aktual ripple mill 31
3.8.2 Persentase output LTDS 1 & LTDS 2 32
3.8.3 Persentase umpan yang masuk ke claybath 33
3.8.4 Mengukur specific gravity suspensi claybath 33
3.8.5 Melakukan analisa losses kernel di claybath 34
3.9 Standar Losses 35
v
BAB IV TUGAS KHUSUS 36
4.1 Proses Pemisahan Kernel Dengan Cangkang 36
4.2 Percobaan Penekanan Losses Kernel Pada Proses Claybath 39
4.3 Parameter Pengamatan 41
4.4 Losses Kernel 42
4.4.1 Menentukan losses kernel 43
4.4.2 Menentukan berat jenis larutan CaCO3 44
4.5 Hasil percobaan 45
BAB V PENUTUP 46
5.1 Kesimpulan 47
5.6 Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 49
LAMPIRAN 50
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia
dipahami sebagai unit ekstraksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil
(PKO) dari tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. PKS tersusun dari unit-unit
proses yang memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia. Pabrik
kelapa sawit adalah pabrik yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi
produk utama berupa Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). Dalam suatu
proses pengolahan, kuantitas dan kualitas merupakan tujuan utama yang harus
dicapai dengan biaya seminimal mungkin serta menghasilkan keuntungan
semaksimal mungkin.
Selain Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK) merupakan salah satu
produk utama yang dihasilkan dari PKS. Palm Kernel (PK) dihasilkan dari suatu
rangkaian proses pengolahan di stasiun Kernel. Kernel atau biasa disebut biji/inti
adalah salah satu produk untuk menghasilkan minyak inti sawit yang berkualitas,
maka digunakan alat atau mesin pemecah biji. Proses pengolahan biji kelapa sawit
terjadi pada stasiun kernel dengan beberapa tahapan-tahapan proses seperti:
depericarper, riplle mill, dan claybath. Kemudian kernel yang sudah terlepas dari
cangkangnya akan di proses menjadi Palm Kernel Oil (PKO) yang memiliki
kualitas lebih tinggi dari pada minyak nabati lainya sehingga dapat banyak
manfaat untuk digunakan sebagai bahan kosmetik dan sebagainya. Pengutipan
Palm Kernel (PK) pada stasiun ini salah satunya terjadi pada suatu alat yang
bernama Claybath.
Palm Kernel (PK) dengan kualitas yang baik dapat di lakukan dengan
proses awal yaitu pemisahan cangkang dengan biji/kernel yang sudah pecah pada
proses claybath menggunakan larutan air dan kalsium karbonat (CaCO3). Dengan
menggunakan prinsip kerja berat jenis (BJ) maka perbedaan berat jenis antara
pecahan cangkang dan biji akan berbeda, dengan demikian cangkang yang berat
akan tenggelam sedangkan biji akan mengapung. Biji sawit basah memiliki berat
1
2
jenis 1,07 gr sedangkan cangkang 1,15 gr -1,20 gr. Maka untuk memisahkan inti
dan cangkang dibuat berat jenis larutan 1,8 gr-1,14 gr sehinga inti mengapung dan
cangkang akan tenggelam.
Namun pada kenyataannya kernel losses yang terjadi setelah proses ini
masih tinggi. Hal yang mempengaruhi terjadinya kernel losses di Claybath adalah
material balance cracked mixture yang tidak seimbang, untuk memperoleh losses
kernel yang sesuai standar dapat menggunakan Hydrocyclone yang diletakkan
sebelum Claybath. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mengenai teknik
minimalisasi kernel losses di Claybath.
Dengan mengetahui peran penting untuk menjaga kualitas inti sawit maka
dalam laporan kerja praktek ini akan dilakukan observasi mengenai proses-proses
pada stasiun kernel di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS).
Yang ditampilkan pada Tabel 1.1 adalah absensi dan kegiatan selama
melakukan kerja praktek yang dilaksanakan selama satu bulan penuh, terhitung
mulai pada tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan 22 April 2021. Pelaksanaan
kerja praktek dilakukan pada hari senin sampai dengan hari jumat dengan jam
kerja yaitu mulai jam 08.00 – 16.00 WIB, prosedur pelaksanaan ini sudah
ditentukan oleh PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS).
4
PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) hanya mengolah buah kelapa
sawit (Tandan Buah Sawit/TBS) untuk dijadikan minyak kelapa sawit mentah
crude palm oil (CPO) dan inti kelapa sawit palm kernel (PK) dengan kapasitas
pabrik 20 ton/jam. Alur proses pengolahan kelapa sawit pada PT. LMJS
diperlihatkan pada Gambar 2.1 sebagai berikut :
1. Stasiun Penerimaan Buah
Stasiun penerimaan buah atau sering disebut stasiun penyortiran buah
terdiri dari timbangan dan loading ramp. Timbangan berfungsi untuk mengetahui
berat apa saja yang masuk dan keluar dari pabrik berupa tandan buah segar (TBS),
minyak kelapa sawit / crude palm oil (CPO), kernel, fiber, shell, dan yang lainnya
yang penting untuk ditimbang. Sedangkan untuk loading ramp berfungsi untuk
pensortiran buah yang masuk sesuai dengan kriteria yang diterima pabrik.
2. Stasiun Perebusan (Sterilizer)
Stasiun perebusan terdiri dari sterilizer. Sterilizer memiliki bentuk panjang
26 m dan diameter pintu 2,1 m. Bagian dalam sterilizer dilapisi Wearing Plat
setebal 10 mm yang berfungsi untuk menahan steam, dibawah sterilizer terdapat
lubang yang gunanya untuk pembuangan air condesat agar pemanasan didalam
sterilizer tetap seimbang. Tandan buah segar (TBS) yang sudah di sortir
selanjutnya akan direbus dengan sterilizer dengan suhu sekitar 95oC-105oC dan
4
5
tekanan 2,8-3,0 Bar (kg/cm) selama 80-90 menit.. Pada saat tandan buah segar
(TBS) direbus, tekanan dan suhu haruslah tinggi. Perebusan ini bertujuan untuk
menurunkan tingkat keasaman lemak bebas dan mengurangi kadar air sehingga
memudahkan saat proses pembrondolan pada thresher dan melembutkan daging
buah untuk pemisahan antara biji dah buahnya.
3. Stasiun Penebah (Thresher)
Stasiun thresher terdiri dari hoisting crane dan thresher. Setelah buah di
rebus dengan sterilizer, lori yang berisi tandan buah rebus (TBR) diangkat dengan
hoisting crane kemudian masuk ke thresher. Pada proses ini buah/brondolan
dipisahkan dari tandan sawit dengan menggunakan mesin penebah (thresher)
dengan cara mengangkat dan membanting tandan buah rebus tersebut.
4. Stasiun Press
Stasiun press terdiri dari digester dan screw press. Buah yang telah diolah
hingga ketahap ketiga akan diproses preshing. Proses keempat ini merupakan
proses inti, dimana minyak diambil dari daging buah dengan screw untuk
mendapatkan minyak. Pada stasiun ini ada dua hasil yang didapat yaitu, minyak
mentah (crude oil) dan (serat) fiber.
5. Stasiun Pemurnian Minyak (Klarifikasi)
Stasiun pemurnian minyak terdiri dari Sand Trap Tank, Vibrating Screen,
Crude Oil Tank, Vertical Continius Tank, Oil Tank, Floater Tank, Vacum
Dryer, Sludge tank, Sand Cyclone, Buffer Tank, Decanter, Fat Fit, dan Storage
Tank. Setelah proses preshing minyak dari buah, barulah di dapat minyak kasar.
Selanjutnya minyak tersebut akan lebih disempurnakan dengan berbagai macam
proses seperti fraksinasi, sedimentasi, pengutipan dan penyaringan. Setelah
melalui tahap penyempurnaan minyak dipompakan ke storage tank untuk tempat
penyimpanan sementara sebelum dikirim.
6. Stasiun Kernel
Stasiun pengolahan biji terdiri dari Cake Breaker Conveyor, Depericarper,
Nut Polishing Drum, Destoner, Nur Grading Drum, Nut Silo, Ripple Mill,
Cracked Mixer Conveyor, Light Tenera Dust Superator I/II, Claybath/Hydro
Cyclone, Kernel Dryer, Kernel Bunker. Pada proses pengolahan biji, biji akan
6
melalui bebrapa tahapan dan menghasilkan produk utama yaitu kernel dan
produk sampingan berupa fibre dan shell. Fibre dan shell dimanfaatkan sebagai
bahan bakar boiler dan bisa juga dijual sebagai produk sampingan.
Adapun visi dan misi pada pabrik LMJS dibuat untuk menjaga kredibilitas
kinerja pabrik, visi dan misi sebagai berikut :
Visi ialah menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan paling
inovatif di dunia.
Sedangkan misi pada PT LMJS adalah menjadi panutan dan berkontribusi untuk
pembangunan serta kesejahteraan bangsa. Adapun logo dari PT. LMJS pada
Gambar 2.2.
Lokasi peta google map PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) yang
ditampilkan pada Gambar 2.3 adalah Dusun Proyek Raya, Desa Buluh Telang,
Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, Prov. Sumatera Utara PT. Langkat Makmur
Jaya Sawita (LMJS) di bangun sejak tahun 2018 dan telah beroperasi sejak
Januari 2020.
Pembagian tugas dan tanggung jawab pada karyawan PT. LMJS sesuai dengan
jabatanya :
1. Direktur, bertugas dan bertanggung jawab dalam memimpin dan mengelola
perusahaan sesuai dengan Visi, Misi, strategi dan tujuannya.
2. Manager, bertugas untuk merencanakan, mengorganisasikan perusahaan dan
pengawasan terhadap bawahan agar bekerja sesuai dengan yang telah
direncanakan dan sebagai penaggung jawab semua kegiatan yang ada
diperusahaan.
8
Sedangkan Spesifikasi Palm Kernel (PK) pada PT. Langkat Makmur Jaya Sawita
(LMJS) diketahui pada Tabel 2.2 yaitu,
Tabel 2.2 Spesifikasi Palm Kernel (PK)
DIREKTUR
per
MANAGER
DASAR TEORI
NUT SILO
RIPPLE MILL
LT
DS
1
STIRRER LT
RESERVOIR TANK
DS
CLAYBATH
2
KERNE
L
11
12
3.1.2 Depericarper
berat jenis biji sehingga fiber akan terhisap fan yang ada pada depericarper
dan biji akan jatuh dan masuk ke nut polishing drum. Fiber yang terhisap fan
akan dibawa menuju boiler sebagai bahan bakar.
Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah membersihkan biji dari serabut –
serabut yang masih melekat, membawa biji dari depericarper ke nut transport,
memisahkan biji dari sampah, memisahkan gradasi nut. Nut Polishing Drum
dapat diperlihatkan pada Gambar 3.4.
3.1.7 Claybath
Nut silo dryer merupakan alat yang berfungsi untuk pemasakan nut/kernel
dengan menggunakan steam, bertujuan agar kernel mudah untuk dipecah, untuk
mendapatkan kernel sesuai standart yaitu kecil dari 8%. Prinsip yang digunakan
adalah pemberian steam pada silo dryer dengan suhu berkisar antara 90-95oC
dimana waktu pemasakan kernel adalah 14-15 jam. Ciri-ciri kernel yang sudah
siap di masak akan berubah warna menjadi coklat kehitaman serta tampak
berminyak pada tampilanmya.
untuk memisahkan dua kelompok padatan yang memiliki berat jenis (BJ) yang
berbeda. Inti sawit basah memiliki berat jenis 1,07 gr/cm3 sedangkan cangkang
1,15 gr/cm3 - 1,20 gr/cm3. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat BJ
larutan 1,8 gr/cm3 - 1,14 gr/cm3 sehinga inti mengapung dan cangkang akan
tenggelam. Hasil gilingan pemecah biji masuk kedalam bak claybath dan inti
mengapung sedangkan cangkang bergerak kedasar bak, kemudian cangkang
dihisap dari dasar bak dan dipompakan kedalam saringan yang dikirim melalui
shellhopper/shell conveyor ke boiler.
Perbandingan 1:1
CaCO3 murni
Sg Vol
CaCO3 Air
air
karung karung
(@50 (@50 (@25
kg kg) kg kg) kg kg)
melarutkan campuran air dan kalsium karbonat sampai merata. Contoh bentuk
reservoir tank pada Gambar 3.11.
Reservoir tank biasanya berbentuk silinder berdiameter 2-3 m dan tinggi 1,5 - 2 m
sesuai dengan tempat dan kapasitas produksi stasiun kernel apabila jumlah
produksi mencapai jumlah >20 ton/jam sudah pasti memiliki tank reservoir
dengan diameter yang lebih besar.
motor
stir
rer 2m
Sircula
ting
pump
Pada Gambar 3.12 dijelaskan cara kerja Cyclone adalah gaya sentrifugal
yang diciptakan sehingga membuat massa lebih besar terlempar keluar dan akan
mendesak kebawah dimana massa lebih kecil akan terdesak ke tengah dan naik
karena tekanan rendah yang tercipta saat berputar.
Bentuk kerucut akan membantu tingkat separasi dari massa dan ukuran besar saat
diujung maka gaya gravitasi akan menangkap ukuran tersebut.
Cyclone claybath adalah alat yang dapat memisahkan antara kernel dengan
cangkangnya, setelah proses perendaman pada reservoir tank berat jenis cangkang
lebih berat dari kernel sehingga cangkang akan tenggelam dan kernel akan
mengapung. Berat jenis kernel 1,07 sedangkan cangkang 1,15-1,20.
22
3.3.4 Stirrer
Stirrer adalah alat pengaduk yang digerakan dengan motor penggerak
bertenaga listrik. Diperlihatkan pada Gambar 3.14 yaitu stirrer memiliki banyak
jenis, dapat kita ketahui pada kehidupan sehari-hari seperti : mixer, blander dan
lain-lain. Pada proses ini stirrer yang digunakan untuk pengaduk air dan CaCO3
memiliki bentuk yang sesuai dengan besarnya tank reservoir. Stirrer pada proses
ini sangatlah penting karena untuk dapat mengetahui berat jenis antara kernel dan
cangkang campuran larutan harus benar merata sehingga berat jenis larutan harus
pas diantara berat jenis kernel dan cangkang.
Yang diperlihatkan pada Gambar 3.17 adalah Inti kelapa sawit atau kernel
palm merupakan buah tanaman kelapa sawit yang telah dipisahkan dari daging
buah dan tempurungnya serta selanjutnya dikeringkan.
Kernel merupakan bagian terpenting kedua setelah mesokarp karena dari
inti inilah akan dihasilkan PKO sebagai produk unggulan kedua setelah CPO. Inti
ini mengandung minyak yang warnanya jernih, dan kualitas minyak inti lebih
baik jika dibandingkan dengan kualitas minyak daging buah (mesocarp). Hanya
saja kandungan minyaknya lebih sedikit dibanding dengan kandungan minyak
daging buah. Kandungan minyak yang terkandung di dalam inti kering sekitar 44
- 53 %. Minyak inti sawit atau PKO (Palm Kernel Oil) banyak digunakan
sebagai bahan baku pada berbagai industri pangan dan non pangan. Minyak inti
27
sawit sangat baik digunakan dalam industri, misalnya industri pembuatan minyak
margarine. (Ririn Nurhadayati, 2010).
Pada pemakaiannya, lemak yang terkandung di dalam inti sawit (disebut minyak
inti sawit) diekstraksi dan sisanya atau bungkilnya yang kaya protein dipakai
sebagai bahan makanan ternak. Bungkil inti sawit di inginkan berwarna relatif
terang dan nilai gizi serta kandungan asam aminonya tidak berubah.
Pada suhu tinggi inti sawit dapat mengalami perubahan warna. Minyaknya akan
lebih gelap dan sulit dipucatkan. Suhu tertinggi pada pengolahan minyak sawit
adalah pada perebusan, yaitu sekitar 95oC-105oC. Suhu kerja maksimum dibatasi
setinggi itu untuk menghindarkan terlalu banyak inti yang berubah.
Proses pengolahan inti sawit menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila
dibandingkan dengan proses pengolahan buah sawit. Bentuk inti sawit bulat
padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam. Inti sawit mengandung lemak,
protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak yang terkandung didalamnya
disebut minyak inti sawit dan ampas atau bungkilnya yang kaya protein
digunakan sebagai bahan makanan ternak. (Mangoensoekardjo, 2003).
Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah pengolahan minyak kelapa
sawit yang cukup besar, yaitu mencapai 60% dari produksi minyak. Tempurung
buah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif. Arang aktif
dimanfaatkan oleh berbagai industri, antara lain industri minyak, karet, gula dan
farmasi. Selain itu tempurung kelapa sawit digunakan hanya sebagai bahan bakar
pembangkit tenaga uap dan bahan pengeras jalan. (Fauzi, 2002).
29
3.6 Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan
dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut
dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada
suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya,
jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik
padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat
terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai
larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara
umum, larutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut
tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku pada zat padat,
walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya secara
umum kurang peka terhadap suhu dari pada kelarutan padatan atau gas dalam zat
cair. Kelarutan gas dalam air umumnya berbanding terbalik terhadap suhu.
Keterangan :
Satuan massa jenis dalam CGS (centi-gram-sekon) adalah gram per sentimeter
kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3. Massa jenis air murni adalah 1 g/cm 3 atau
sama dengan 1000 kg/m3.
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan ‘Massa Jenis Relatif’. Rumus
massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama.
31
Keterangan :
Ms = Massa sampel
Adapun beberapa tahapan terjadinya kehilangan inti (losses kernel) pada proses
claybath dengan melakukan beberapa pengujian sebagai berikut :
Hisapan ini merupakan upaya untuk menghilangkan debu dan partikel halus
seperti pecahan cangkang, inti dan serat. Alat penghisap ini disebut ltds yang
terdiri dari kolom dan dilengkapi dengan air lock. Hisapan ini umumnya agak
lemah, sehingga hanya bertujuan untuk mengurangi volume campuran inti
cangkang.
Proses LTDS 2 (hisapan tahap kedua)
Hisapan ini bertujuan untuk memisahkan cangkang dari inti. Dalam hal ini
terjadi pemisahan cangkang dengan hisapan, yaitu karena bentuknya yang
lempeng dan tipis mudah terangkat keatas akibat hisapan sedang inti yang
umumnya bulat dan tebal jatuh kebagian kolom bawah. Hisapan yang terlalu
kuat akan menyebabkan inti ikut terangkut keatas dan menyebabkan efisiensi
pengutipan inti turun, dan jika hisapan terlalu lemah maka dalam inti banyak
dijumpai cangkang. Oleh sebab itu pada PKS yang memiliki hydrocyclone
33
sering dibuat tekanan kuat sehingga diperoleh inti bersih. Sedangkan tumpukan
cangkang yang masih banyak mengandung inti diolah dalam hydrocyclone,
sehingga diperoleh 3 jenis keluaran yaitu: inti kering, inti basah dan cangkang.
Gambar 3.19 Grafik Perbandingan Kernel Losses dan Kernel Dirt pada
36
37
1. Motor listrik
Motor listrik pada bidang industri sangat penting serta banyak digunakan. Hal
ini dikarenakan motor listrik merupakan salah satu system peralatan yang
mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Selanjutnya energi mekanis ini
banyak digunakan untuk berbagai keperluan pelayanan beban ekonomis. Motor
listrik yang digunakan pada proses claybath yaitu untuk penggerak stirre,
mengaduk larutan bersamaan dengan cangkang dan kernel, larutan tersebut akan
menambah beban yang di berikan kepada motor sehingga pemilihan motor
penggerak harus sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Diketahui pada Gambar
4.1 yaitu motor penggerak bertenaga listrik yang digunakan bertype motor listrik
AC (alternating current).
Daya motor listrik type AC (alternating current) yang digunakan untuk penggerak
stirrer sebagai berikut :
• Motor terpasang : 1 Unit
• Daya motor terpasang : 30 KW
• Arus motor : 58 A
• Tegangan : 380 V
• N : 1465 RPM
• F : 50 HZ
• Cos : 0,86
38
2. Circulating pump
Pengaruh hasil keluaran dari reservoir tank akan berpengaruh terhadap hasil kerja
pompa, karena peran stirrer sebagai pengaduk kernel dan cangkang akan
mempengaruhi berat jenis yang terpisah dan akan berdampak pada kerja pompa
yang optimal. Diketahui pada Tabel 4.1 yaitu spesifikasi circulating pump
vertical.
No Description Specification
2 Type Vertikal
3 Pump Model 1 – P 26 M
4 369 rpm
Speed
tiga larutan yang terbentuk dengan kecepatan putaran yang sama, setelah itu
pengukuran massa jenis air dilakukan dengan menggunakan hydrometer, setelah
mengetahui massa jenis sampel dimasukkan sebanyak 1 kg, kedalam tiga larutan
tersebut, pengambilan sampel pada larutan pertama dilakukan pasca waktu 5
menit berlalu, sedangkan pada larutan ke dua dilakukan pengambilan sampel
pasca 5 menit berikutnya, dan larutan ketiga pada pasca 5 menit berikutnya,
namun pada setiap perlakuan dilakukan masing-masing dua pengulangan, hasil
losses kernel pada masing-masing larutan selanjutnya ditimbang kemudian
dikalkulasi dengan menggunakan rumus yang ada, dari hasil masing-masing
perhitungan diatas akan menjadi pembanding untuk menentukan larutan terbaik.
Adapun racangan percobaan sebagai berikut :
A1 : 0,25 % B1 : 5 menit
A2 : 0,35 % B2 : 5 menit
A3 : 0,45 % B3 : 5 menit
Pada Gambar 4.2 dijelaskan bagan proses pemisahan cangkang dan kernel
menggunakan larutan CaCO3 dan H2O yang bertujuan untuk menekan losses
kernel untuk meningkatkan hasil palm kernel oil (PKO) yang baik.
Mixing
CaCO3 & H2O
Pemisahan
5, 10, 15 menit
cangkang kernel
Berat Jenis
Kernel & Cangkang
losses
Kehilangan inti sawit atau kernel merupakan salah satu indikasi kurang
efisienya proses yang berlangsung pada stasiun kernel, diantaranya adalah proses
claybath yang disebabkan oleh banyak faktor namun yang utama adalah
penggunaan media pemisah (CaCO3). Adapun factor lain terjadinya losses kernel
yaitu motor listrik penggerak stirrer, dan circulating pump pada cyclon claybath.
pengaruh pengadukan larutan yang dilakukan stirrer dengan penggerak motor
listrik akan berdampak kepada hasil kernel yang baik, karena fungsi dari
mengaduk larutan adalah untuk memisahkan kernel yang menempel dengan
cangkangnya apabila pengaduk / stirrer tidak baik maka akan menyebabkan
losses, sedangkan circulating pump bertujuan untuk menghisap larutan kernel dan
cangkang yang sudah terpisah yaitu kernel berada di atas permukaan reservoir
tank sedangkan cangkang berada dibawah, maka pentingnya menjaga daya
hisapan pump, karena berpengaruh akan terjadinya losses kernel yang meningkat.
Jumlah kehilangan inti tentu sangat mempengaruhi rendemen pada
perusahaan, semakin tinggi rendemen maka semakin rendah pula kehilangan inti
pada proses tersebut, sehingga untuk menentukan losses kernel dapat digunakan
rumus sebagai berikut.
Rumus perhitungan kehilangan kernel.
Keterangan :
Ms = Massa sampel
43
Contoh :
= 6,05%
Dilakukan perhitungan yang sama pada percobaan 2,3,4,5 dan 6.
Yang diperlihatkan pada Tabel 4.3 adalah data berat jenis larutan CaCO3
dan H2O pada claybath. Dan untuk mencari berat jenis larutan CaCO3 dan H2O
diperlukan beberapa hal yaitu :
1. Diambil larutan CaCO3 yang berasal dari claybath dengan
menggunakan gayung.
2. Dimasukkan larutan kalsium karbonat (CaCO3) kedalam beaker glass
500 ml.
3. Diaduk dengan menggunakan batang pengaduk sampai homogen.
4. Piknometer di isi dengan larutan kalsium karbonat (CaCO3) sampai
penuh.
5. Timbang piknometer yang telah berisi larutan kalsium karbonat
(CaCO3).
6. Dihitung berapa berat jenis larutan dan kemudian catat hasilnya.
Keterangan :
Massa : berat larutan claybath (g)
Volume : volume piknometer = 25,261g/cm3
Contoh : berat jenis = 28,0014 / 25,261
= 1,10 g/cm3
Dilakukan perhitungan yang sama pada percobaan 2,3,4,5 dan 6
Pada pengambilan sampel yang dilakukan pada larutan claybath yang ada
berkisar antara 1,06 sampai 1,14 g/cm3. Dimana pada berat jenis 1,10 g/cm3
dihasilkan losses kernel 6,05 %, berat jenis 1,07 g/cm3 dihasilkan losses kernel
4,53 %, berat jenis 1,12 g/cm3 dihasilkan losses kernel 1,56 %, berat jenis 1,10
g/cm3 dihasilkan losses kernel 2,39 %, berat jenis 1,06 g/cm 3 dihasilkan losses
kernel 1,18 %, berat jenis 1,05 g/cm3 dihasilkan losses kernel 1,15%. Oleh karena
itu berat jenis larutan claybath perlu dilakukan kontrol setiap saat, dikarenakan
berat jenis larutan tersebut dapat berubah akibat pertambahan zat tersuspensi yang
berasal dari debu dan pecahan biji sehingga berat jenis larutan menjadi tidak
sesuai.
Efektifitas nilai SG pada larutan claybath terdapat pada SG 1,16 dengan kernel
losses 1,97 % (to sample) atau 0,02 % to FFB dan kadar kotoran pada kernel
(kernel dirt) 6,31 %.
BAB V PENUTUP
46
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan percobaan pada saat pelaksaan kerja praktek
(KP) di PT. Langkat Makmur Jaya Sawita (LMJS) selama satu bulan, dapat
diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
Arham anwar. 2017. Study Penggunaan Kalsium Karbonat (CaCO3) Pada Proses
Claybath Pada Stasiun Kernel. Skripsi. Pangkep: Poli Teknik Pertanian
Negri Pangkep.
Nurma yunita. 2016. Pengaruh Berat Jenis Larutan Kalsium Karbonat (CaCO3)
Terhadap Losses Kernal. Karya Ilmiah.
44
LAMPIRAN
45
46
5. Stasiun press
6. Proses sterilizer