PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
LEMBAR PENGESAHAN
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
- Rig akan dipasang secara vertical pada posisi bore pile. Level horizontal dan vertical
selalu dicheck oleh surveyor.
- Pemasangan Rig akan menggunakan excavator atau alat angkat lainya. Pastikan
sambungan rig sudah terpasang dengan kuat.
- Pasang mesin bor di tengah rig dan pastikan sambungan dan level dari mesin bor.
- Peralatan pendukung lainya seperti hand tools, tangka air, dll harus disiapkan dan
diperiksa sebelum aktifitas dimulai. Re-bar pile harus sudah difabrikasi dan dirangkai
terlebih dahulu sebelum proses pengeboran dimulai.
2. Proses pengeboran
- Tanah akan dibor dengan metode pengeboran kering menggunakan mesin bor.
- Tanah akan dibor dengan interval 0.5 – 1 meter hingga kedalaman +1 meter dari
kedalaman design engineering.
- Pastikan selalu kelurusan mata bor selama aktifitas boring dilakukan. Mata bor yang Commented [IPM19]: Tegak dan kelurusan
dipakai harus lebih besar dari desain diameter bore pile untuk memudahkan proses
pemasangan re-bar dan pengecoran.
- Setelah kedalaman pengeboran tercapai, Tarik mata bor dengan menggunakan mesin
katrol untuk mengurangi gesekan dengan tanah.
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
- Masukkan pipa casing sesuai dengan diameter desain, setiap pipa akan diangkat Commented [IPM21]: Pengangkatan pipa casing dapat
dilakukan jika
menggunakan sling yang disambungkan ke rig. Pipa casing akan disambung dengan
Commented [IPM22]: Pengangkatan pipa casing dan pipa tremi
metode intermittent fillet weld. dilakukan secara bertahap untuk setiap kedalaman bersamaan
dengan penuangan beton cor.
- Masukkan re-bar yang sudah difabrikasi ke dalam pipa casing. Untuk menjaga ketebalan
Commented [IPM23]: ‐Untuk kasus dimana tanah rawan
minimum dari selimut beton, pengganjal beton akan dipasang dan diikat di re-bar. longsor dan daya dukung tanah kecil pipa casing dapat
ditinggalkan/ tidak diangkat.
- Masukkan pipa tremie kedalam lubang pengeboran yang sudah dilengkapi corong ‐Zat additive untuk menopang longsoran tanah dapat digunakan
diarea pengeboran dengan kondisi tanah lunak
diatasnya. Tuangkan beton secara perlahan kedalam tremie untuk mencegah beton ‐Batas atas pengecoran harus sesuai dengan elevasi dari
persyaratan yang telah ditentukan.
terpisah dan tremie tidak terisi sepenuhnya. Commented [IPM24]: Tambahkan dan lengkapi
- Cabut pipa casing jika penuangan beton sudah selesai dilakukan. Commented [IPM25]: ‐Meratakan lokasi kerja agar mesin
bor bisa duduk dengan baik dan tegak lurus
- Pengangkatan awal pipa tremie yang berlebihan akan mengakibatkan beton keropos. ‐Menutup dan mengamankan fasilitas sekitar agar terhindar dari
kotoran lumpur
Bagian bawah pipa tremie harus selalu berada dibawah beton yang baru dituangkan. Jika ‐Pasang rangka tripod sebagai penopang mesin bor pada elevasi
yang stabil
beton tidak bisa dimasukkan dengan mudah kedalam pipa tremie, pipa tremie bisa ‐Siapkan bak penampung air sebagai sumber injeksi saat
pengeboran
digerakkan naik turun tidak lebih dari 30 cm secara vertical, pipa tremie tidak boleh ‐Siapkan bak penampung zat additive cair sebagai penopang
dinding tanah, terutama untuk tanah lunak
digerakkan secara horizontal.
- Pada area dengan level air yang tinggi, beton harus dituangkan sampai diatas level air Commented [IPM26]: ‐Pasang alat bor dan arahkan mesin
bork e lokasi titik bor, tempatkan mata bor pada titik bor arah
sebelum pipa casing bisa dicabut vertikal
‐Pasang water swivel dibawah motor dan disambungkan ke
- Untuk master rod
‐Pasang selang water input di sisi samping swivel
4. Pembongkaran Peralatan ‐Hubungkan pompa air ke sumber air
- Setelah melakukan pengeboran di satu lokasi, rig harus dibongkar untuk berpindah Commented [IPM27]: ‐Pembuatan bak penampung lumpur
diarea sekitar pengeboran dengan volume yang sesuai
kelokasi lainya. ‐Jalur pebuangan lumpur harus dibuat agar tidak meluap dan
mengototi area sekitar
VI. PROSEDUR PEKERJAAN WASH BORED ‐Jalur pembuangan lumpur dapat berupa saluran drainase
sementara satau dengan selang yang sesuai
1. Persiapan dan Pemasangan tripod penopang alat
Commented [IPM28]: ‐Mulai proses pengeboran dengan
2. Pemasangan alat wash bored memutar motor dan secara perlahan rod Kelly bar diturunkan
3. Pekerjaan tampungan air dan jalur pembuangan lumpur ‐Top casing dipasang sebelum pengeboran lebih dalam sebagai
penopang tanah permukaan sekaligus sebagai penggantung besi
4. Pekerjaan pengeboran tulangan
5. Pemasangan besi beton dan Pengecoran ‐Cairan additive sebagai penopang longsoran dinding tanah
samping lubang bor dapat dialirkan ke lubang bored pile melalui
6. Pembongkaran peralatan swivel dan drilling rod
VII. PROSEDUR PEKERJAAN PILING DENGAN DIESEL HAMMER Commented [IPM29]: ‐Pemasangan pipa tremi dilakukan
1. Material dan Fabrikasi setelah pekerjaan pengeboran selesai dilakukan. Sambungan pipa
tremi dilakukan dengan sambungan system drat.
2. Persiapan area kerja ‐Pemasangan corong diatas pipa tremi untuk akses pengecoran
... [1]
3. Pemancangan Tiang dengan Jack in Pile Commented [IPM30]: ‐Tripod dan mesin pengeboran dapat
dipindahkan ke area selanjutnya dengan penambahan jalur
VIII. PROSEDUR PEKERJAAN PILING DENGAN DIESEL HAMMER buangan lumpur untuk penampung lumpur diarea selanjutnya.
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
meter, dipilih yang paling besar. Tiang pandu akan dipasang pada tiang pancang yang berfungsi
untuk mengarahkan beban agar tepat jatuh pada tiang pancang. Plat baja diletakkan diatas pile
head untuk melindungi dari kerusakan akibat jatuhnya beban pada tiang pancang.
Bor 3 lubang pada tiang pancang untuk tempat memasang alat ukur. Dua pasang transducer dan
accelerometer dibaut pada tiang pancang yang dihubungkan dengan kabel ke alat PDA. Gaya dan
kecepatan akan direkam oleh alat ukur pada tiang pancang. Data ini akan diproses oleh alat PDA
untuk memperoleh hasil yang test yang cepat di lapangan.
Setiap tumbukan yang dimonitor oleh PDA akan ditampilkan pada LCD screen dalam bentuk gaya
dan kecepatan untuk perhitungan data yang cepat. PDA juga menyediakan beberapa hasil seperti
berikut:
Mobilized static load capacity berdasarkan pada CASE method.
Pile Integrity – lokasi dan tingkat kerusakan
Pile Stresses – maksimum gaya kompresi diatas tiang pancang.
Hammer performance – maksimum energi yang berpindah ke tiang pancang
Transducer dan accelerometer akan dibongkar setelah pengujian dilakukan. Data PDA akan
dipindah dan disimpan dalam disk untuk Analisa dan pelaporan. Langkah diatas akan diulang untuk
pengujian berikutnya. Laporan PDA minimum harus meliputi/mencakup beberapa hal berikut:
Lokasi Proyek ;
Pile Capacity; Pile Stress
Pemilik
Soil Dynamic Characteristic.
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
XI. DOKUMENTASI
Berikut ini yang harus diukur dan dicatat untuk pancang pada kedalaman desain atau yang
mendekati:
a. Rebound (tolakan).
b. Final set.
c. Penetrasi dengan informasi sebagai berikut:
Identifikasi nomor pancang
Tipe dan Panjang tiang pancang
Tipe mesin pancang
Berat hammer atau kapasitas mesin pancang
Subkon harus melaporkan laporan yang diperlukan kepada Engineer setiap hari.
PROSEDUR KERJA
PEMANCANGAN
PT PGAS SOLUTION
Hal. : 10 dari
No Dok. : I-LNG-001/100.19 Rev. : A Tgl. Berlaku :
10
No. Tujuan Resiko Potensial dan Rencana Mitigasi
1. Memastikan pekerjaan pemancangan Pekerjaan Pemancangan tidak berjalan lancar Commented [IPM37]: Mendapatkan pekerjaan pemancangan
yang berjalan baik tanpa hambatan
berjalan dengan baik karena tiang pancang patah, untuk itu
Commented [IPM38]: Resiko potensial : Tiang pancang patah
dipastikan kekuatan tiang pancang sudah sehingga menghambat progress pekerjaan, Peralatan mudah rusak
Rencana Mitigasi : Pengecekan material dan peralatan sebelum
sesuai dengan desain. dimulai nya pekerjaan terkait kualitas, dan sertifikasi.
2. Memastikan pekerjaan pemancangan Hasil pemancangan tidak sesuai desain (miring, Commented [IPM40]: Resiko potensial : Tiang pancang miring,
beton bored pile terjadi kretakan dan tidak rapat, penyambungan las
dilakukan dengan benar oleh personel patah, dll) , untuk itu dipastikan personel yang tidak baik
Rencana Mitigasi : memastikan personel pekerjaan adalah personel
yang berpengalaman bekerja sudah berpengalaman dan mempunyai
yang berpengalaman dan bersertifikat, membuat prosedur kerja
syarat kelengkapan seperti sertifikat atau SIO. yang disetujui sebagai acuan bersama untuk setiap tahapan
pekerjaan
Commented [IPM39]: Dilakukan dengan benar dan sesuai
prosedur
3. Memastikan pekerjaan pemancangan Pada saat pekerjaan pemancangan terdapat Commented [IPM42]: Resiko potensial : suara bising dan
getaran yang menganggu lingkungan apabila memakai diesel
bisa berjalan lancar dan tidak merusak potensi bahaya terhadap fasilitas eksisting. hammer, terjadi pengangkatan permukaan tanah (heaving) pada
area sekitar, bahaya ledakan di hazardous area, Hambatan
fasilitas lain. Maka sebaiknya dalam melakukan
pekerjaan di area dengan akses terbatas
pemancangan, melakukan komunikasi terlebih Rencana Mitigasi : menggunakan metode yang ssuai dilapangan,
data dan informasi yang lengkap terhadap lokasi pekerjaan
dahulu dengan pemilik pekerjaan sehingga
Commented [IPM41]: Melakukan pekerjaan tiang pancang
pemilik pekerjaan bisa memberikan informasi yang dapat menghindari kerusakan atau menganggu area sekitarnya
Page 6: [1] Commented [IPM29] IPM 06/09/2021 11:48:00
‐ Pemasangan pipa tremi dilakukan setelah pekerjaan pengeboran selesai dilakukan. Sambungan pipa tremi
dilakukan dengan sambungan system drat.
‐ Pemasangan corong diatas pipa tremi untuk akses pengecoran
‐ Pemasangan baja tulangan dapat dilakukan dan baja tulangan dapat di ikat pada pipa casing bagian atas
yang menahan tanah bagian atas.
‐ Setelah semua siap selanjutnya pompakan beton cor kedalam lubang bored pile melalui pipa tremi
‐ Lanjutkan pekerjaan pengecoran hingga beton segar keluar dari lubang bored pile
‐ Pengangkatan pipa tremi dapat dilakukan secara bersamaan dengan pengecoran namun pipa tremi tetap
harus tertanam minimal 2 m dalam beton segar di lubang bored pile.
‐ Selama proses pengecoran, maka beton cor akan mendorong zat additive peopang dinding tanah lunak
keluar dari lubang bored pile. Selanjutnya pompa zat additive tersebut ke bak penampungan
‐ Pemindahan tiang pancang ke alat jack in pile harus dilakukan dengan bantuan alat crane yang memadai
‐ Apabila terdapat lapisan tanah keras pada lapisan atas permukaan yang harus ditembus, maka pekerjaan
preboring harus dilakukan menggunakan continuous flying auger
‐ Setiap tiang pancang yang akan dipancang harus dalam kondisi tegak dan lurus, penyimpangan tidak
boleh melebihi batas yang telah ditentukan
‐ Semua tiang pancang dengan jack in pile harus dipancang secara kontinyu tanpa terputus sampai
mencapai penetrasi berdasar syarat yang telah ditentukan
‐ Nilai penetrasi harus dicatat untuk setiap interval 0,5 m kedalaman
‐ Pengelasan harus sesuai dengan AWS D1.1 Structural Welding Code. Penyambungan bagian kedua tiang
pancang dilakukan dengan bantuan clamp/guide yang sudah dipasang sebelumnya. Sambungan yang
sudah dilas diinspeksi secara visual dan dilapisi cat/coating sebelum pemancangan dilanjutkan. Surveyor
akan mengawasi kelurusan tiang pancang baik secara vertical maupun horizontal dan berkoordinasi terus
menerus dengan supervisor.
‐ Apabila pemancangan dihentikan sebelum penetrasi akhir tercapai maka,pencatatan penetrasi tidak
boleh diambil sebelum penetrasi mencapai sedikitnya 300‐mm pemancangan ulang (redriving).
‐ Apabila sebelum kedalaman yang ditentukan namun nilai resistance sudah tercapai sesuai yang
disyaratkan maka pemancangan dapat dihentikan
‐ Pemotongan bagian atas pile dilakukan dengan ketentuan tinggi minimum dari muka tanah sesuai yang
disyaratkan