Anda di halaman 1dari 11

PT.

PEMBANGKITAN JAWA BALI


UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI


UBJO&M LUAR JAWA UNIT PLTU BOLOK

Document Number:

ROP-BLK/ANOP-...../2019

Document Title:

ANALISA OPERASI (ANOP)


KENAIKAN CONDUCTIVITY PERMEATE SWRO

Date Prepared by Checked by Approved by

Staff Kimia Spv. Kimia & DM Operasi


Lingkungan
Ridwan Aji Santoso Rike Tanjung Firman Endarta

ANOP 0
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

I. LATAR BELAKANG

PT. PJB Services merupakan salah satu pengelola jasa O & M pembangkit listrik
yang terpercaya. Sebagai anak perusahaan PT. PJB dibidang pembangkitan, maka
dituntut untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan customer. Salah satu
bentuk pelayanannya adalah dengan mempertahankan kehandalan pembangkit yang
dikelola tetap tinggi, selain itu PT PJB Services juga dituntut untuk memberikan solusi
yang tepat terhadap permasalahan setiap pembangkit listrik yang dikelola di seluruh
Indonesia, salah satunya PLTU yang berada Nusa Tenggara Timur.

Gambar 1. PLTU 2 NTT - Bolok

PLTU 2 NTT - Bolok merupakan salah satu dari proyek PLTU 10.000 MW yang
dikelola PT. PJB Services dengan daya terpasang 2 x 16,5 MW. PLTU Bolok terletak
di desa Bolok, Kupang, NTT (lokasi seperti yang ditunjukkan pada gambar). Proyek
PLTU Bolok dikerjakan oleh J/O Poeser dengan kontraktor china, SDMECO. PLTU
Bolok menggunakan boiler tipe CFB (circulating fluidized bed) dengan berbahan
bakar batubara kalori rendah (low rank coal).
Data 3 bulan terakhir (April – Juni 2019) menunjukkan performa SWRO (Sea
Water Reverse Osmosis) mengalami penurunan kualitas air permeate (produk SWRO
atau raw water). Indikasinya terlihat pada kenaikan parameter conductivity hingga
sekitar 1500 µs/cm, kenaikan DP (differential pressure) 10 – 15 %, serta salt passage
10 – 15 %. Dari data tersebut harus dilakukan chemical cleaning membrane SWRO
agar performa SWRO kembali normal. Akan tetapi ada beberapa kendala yang perlu
diketahui dalam melakukan progress chemical cleaning membrane SWRO,
diantaranya adalah lama waktu yang dibutuhkan sekitar 3 hari dengan kondisi level
raw water harus high atau full tank, sedangkan SWRO portable sebagai back up
SWRO existing juga tidak ready karena kerusakan pressure transmitter inlet SWRO
serta ketersediaan bahan kimia analisa parameter ferrous (Fe) dan silika (SiO2)
karena stock gudang kosong.

ANOP 1
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

II. FUNGSI DAN TUJUAN


ANOP (Analisa Operasi) berfungsi sebagai analisa dasar dari operasional unit
pembangkit yang mempunyai tujuan continuous improvement dan metode problem
solving dari suatu permasalahan yang muncul dari kegiatan operasional unit.
Tujuan utama dari aktivitas chemical cleaning membrane SWRO adalah
normalisasi SWRO existing khususnya dan WTP (external treatment) pada umumnya.

III. WAKTU, TEMPAT DAN KONDISI PENGETESAN


Progress chemical cleaning membrane SWRO dilakukan saat bahan kimia
analisa maupun SWRO portable ready operasi dan dilakukan oleh operator WTP &
Lab. Waktu yang diperlukan sekitar 3 hari dan berlokasi di WTP area PLTU Bolok.

IV. KONDISI KUALITAS AIR SWRO


Berdasarkan data dari bidang operasi WTP bulan April – Juni 2019, telah terjadi
kenaikkan nilai conductivty permeate SWRO hingga 1500 µs/cm (batasan < 1000. Hal
ini terindikasi karena adanya fouling, biofouling, dan scaling pada membrane SWRO.
Berikut ini adalah table data kualitas air SWRO :

Conductivity
Permeate salt flow Press inlet
permeate
Tanggal Conductivity passage permeate membran
Max
(µs/cm) (%) (m3/jam) (bar)
(µs/cm)
01-Apr-19 1000 967 1,93 22,8 41
02-Apr-19 1000 873 1,75 23,8 40
03-Apr-19 1000 966 1,93 23,8 43
04-Apr-19 1000 863 1,73 24,9 43
05-Apr-19 1000 820 1,64 25,5 43
06-Apr-19 1000 902 1,80 25,8 43
07-Apr-19 1000 892 1,78 23,9 42
08-Apr-19 1000 820 1,64 24,0 42
09-Apr-19 1000 936 1,87 22,4 42
10-Apr-19 1000 861 1,72 23,4 42
11-Apr-19 1000 911 1,82 25,6 43
12-Apr-19 1000 886 1,77 24,4 44
13-Apr-19 1000 803 1,61 25,0 44
14-Apr-19 1000 937 1,87 24,8 42
15-Apr-19 1000 793 1,59 24,7 44
16-Apr-19 1000 781 1,56 26,0 44
17-Apr-19 1000 805 1,61 25,1 44
18-Apr-19 1000 874 1,75 25,3 44
19-Apr-19 1000 805 1,61 24,9 43
20-Apr-19 1000 794 1,59 25,2 43

ANOP 2
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

21-Apr-19 1000 873 1,75 24,1 43


22-Apr-19 1000 876 1,75 25,0 43
23-Apr-19 1000 935 1,87 24,5 42
24-Apr-19 1000 1000 2,00 24,2 43
25-Apr-19 1000 816 1,63 26,0 43
26-Apr-19 1000 918 1,84 24,8 44
27-Apr-19 1000 1041 2,08 21,2 40
28-Apr-19 1000 830 1,66 25,2 44
29-Apr-19 1000 844 1,69 25,6 43
30-Apr-19 1000 964 1,93 23,8 44
01-May-19 1000 801 1,60 26,0 41
02-May-19 1000 870 1,74 25,2 43
03-May-19 1000 972 1,94 25,2 43
04-May-19 1000 991 1,98 24,1 43
05-May-19 1000 982 1,96 25,2 43
06-May-19 1000 889 1,78 25,9 42
07-May-19 1000 956 1,91 24,8 43
08-May-19 1000 1108 2,22 23,9 44
09-May-19 1000 892 1,78 25,5 44
10-May-19 1000 975 1,95 24,9 43
11-May-19 1000 994 1,99 23,2 44
12-May-19 1000 889 1,78 24,6 44
13-May-19 1000 1077 2,15 22,3 41
14-May-19 1000 914 1,83 24,6 42
15-May-19 1000 1019 2,04 24,9 43
16-May-19 1000 903 1,81 23,7 44
17-May-19 1000 1019 2,04 24,7 43
18-May-19 1000 958 1,92 24,6 44
19-May-19 1000 1066 2,13 23,6 43
20-May-19 1000 1123 2,25 23,2 42
21-May-19 1000 848 1,70 25,8 41
22-May-19 1000 968 1,94 25,5 43
23-May-19 1000 1077 2,15 23,4 44
24-May-19 1000 1128 2,26 22,7 44
25-May-19 1000 1087 2,17 24,0 44
26-May-19 1000 1087 2,17 25,0 44
27-May-19 1000 877 1,75 25,4 44
28-May-19 1000 1023 2,05 24,7 43
29-May-19 1000 1096 2,19 24,6 44
30-May-19 1000 988 1,98 24,3 44
31-May-19 1000 1196 2,39 24,1 44
01-Jun-19 1000 1073 2,16 24,6 41
02-Jun-19 1000 1224 2,29 23,2 43
03-Jun-19 1000 1211 2,33 22,1 43
04-Jun-19 1000 1220 2,43 23,7 43

ANOP 3
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

05-Jun-19 1000 1061 2,13 25,1 43


06-Jun-19 1000 993 1,99 25,2 42
07-Jun-19 1000 1288 2,44 24,0 43
08-Jun-19 1000 1142 2,18 24,9 44
09-Jun-19 1000 1369 2,62 23,4 44
10-Jun-19 1000 1142 2,20 24,8 43
11-Jun-19 1000 1235 2,37 24,5 44
12-Jun-19 1000 1314 2,56 24,1 44
13-Jun-19 1000 1266 2,36 24,6 41
14-Jun-19 1000 1276 2,56 24,8 42
15-Jun-19 1000 1214 2,51 23,0 43
16-Jun-19 1000 1345 2,69 25,5 44
17-Jun-19 1000 977 2,01 25,6 43
18-Jun-19 1000 1167 2,34 25,8 44
19-Jun-19 1000 1183 2,20 25,5 43
20-Jun-19 1000 1185 2,25 25,1 42
21-Jun-19 1000 1334 2,50 25,0 41
22-Jun-19 1000 1241 2,35 25,6 43
23-Jun-19 1000 1201 2,35 25,0 44
24-Jun-19 1000 1258 2,55 25,2 44
25-Jun-19 1000 1192 2,35 25,7 44
26-Jun-19 1000 1396 2,72 23,4 44
27-Jun-19 1000 1308 2,55 24,9 44
28-Jun-19 1000 1394 2,64 23,4 43
29-Jun-19 1000 1317 2,65 24,3 44
30-Jun-19 1000 1386 2,71 24,1 44

Grafik permeate conductivity


1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0

Conductivity permeate Max (µs/cm) Permeate Conductivity (µs/cm)

ANOP 4
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

Grafik salt passage (%)


3,00

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0,00

Grafik Flow permeate & press inlet membrane


50,0
45,0
40,0
35,0
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,0

flow permeate (m3/jam) Press inlet membran (bar)

Dari data dan grafik diatas maka terlihat trending permeate conductivity
mengalami kenaikan hingga 40 % dari batasan maksimal parameter yaitu 1000 µs/cm
adan actual tertinggi 1398 µs/cm. Salt passage juga mengalami kenaikan hingga 73 %
dari terendah 1,56 % - tertinggi 2,71 %. Sedangkan untuk flow permeate bisa tercapai
sekitar 25 m3/jam dengan beberapa catatan yaitu menaikkan pressure inlet membrane
dan frekusensi HPP SWRO (high pressure pump) agar flow yang diinginkan tercapai.
Solusi untuk permasalahan kondisi kualitas air SWRO salah satunya dengan cara
chemical cleaning agar performa SWRO existing kembali normal.

ANOP 5
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

V. INDIKATOR CHEMICAL CLEANING


RO (Reverse Osmosis) merupakan suatu unit yang menggunakan tekanan
untuk mengembalikan proses alami dari osmosis, sehingga diperoleh produk yang
lebih baik. Masalah yang biasa terjadi adalah Fouling, biofouling, dan scaling. Fouling
adalah masalah yang disebabkan partikel suspended solid yang ada dalam air.
Biofouling adalah masalah yang disebabkan oleh hasil metabolisme dari suatu
mikroorganisme yang hidup di membrane. Scaling adalah masalah kerak yang terjadi
karena kejenuhan/kristalisasi padatan terlarut dari air dalam membrane.

Masalah tersebut dapat menyebabkan turunnya performance suatu unit


reverse osmosis yan mana akan membutuhkan cleaning untuk mengembalikan ke
performance semula. Indikator yang dipakai adalah :
 Naiknya differential pressure 10-15% dari differential pressure saat start up /
setelah cleaning
 Turunnya Normalize permeate flow 10-15% dari normalized permeate flow saat
start up / setelah cleaning
 Naiknya salt passage (garam yang lolos) 10-15% dari salt passage saat start
up / setelah cleaning.

Berikut adalah ilustrasi performance RO jika dicleaning tepat waktu dengan tidak tepat
waktu.

Gambar 2 : Ilustrasi antara proper dan improper cleaning

ANOP 6
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

VI. PROSES CHEMICAL CLEANING MEMBRAN SWRO


Berikut adalah gambaran prosedur pelaksanaan chemical cleaning membrane SWRO
PLTU Bolok :

Gambar 3 : flow diagram chemical cleaning membrane SWRO PLTU Bolok

Perhitungan Volume Cleaning Tank dan Pipa Cleaning


Untuk 1 unit SWRO di PLTU BOLOK unit #12 berjumlah 12 vessel dan 1 vessel ada 6
membrane, maka volume larutan cleaning yang dibutuhkan:
 Volume dalam vessel
(1 inches = 0.0254 m, V1 = volume per membrane, V6 = volume per vessel, V7 =
volume per train).
V1 = pr2 x L.
= 3.14 x 0.10162 x 1.016
= 0.0329 m3
= 32.9 liter
V6 = 32.9 x 6
= 197.4 Liter
V12 = 2,368.8 Liter

 Volume in pipe
V = πr2 x L.
(Sesuaikan diameter & panjang dari pipa cleaning)

 Estimasi
Volume SWRO train + Volume in pipe : 2500 L
Volume CIP tank yang ada yaitu 2500 L.

ANOP 7
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

Chemical
Chemical yang digunakan adalah:
 Alkaline Cleaning : PC 98 – meremove biofouling
Kebutuhan PC 98 adalah 50Kg

 Alkaline Booster Cleaning : PC 98 + PC 40 – meremove sisa biofouling


Kebutuhan PC 98 adalah 50Kg dan PC 40 adalah 12.5Kg

 Acid Cleaning : PC 77 – meremove fouling dan scaling


Kebutuhan PC 77 adalah 100Kg

 Sanitasi : PC 11 – Meremove sisa mikroorganisme yang ada di membrane


Kebutuhan PC 11 adalah 0.5Kg

Rekomendasi : Sediakan juga buffer stock 30% dari total jumlah yang diperlukan

PROSEDUR
 Step 1
- Sediakan larutan 2% PC 98 dalam CIP tank
- Sirkulasi larutan cleaning ke RO System selama 30 menit
- Rendam larutan cleaning ke RO system selama 30 menit
Note: Cek Turbidity larutan cleaning. Lakukan step sirkulasi - rendam Sampai
turbidity stabil.
- Setelah turbidity stabil, Flushing RO system dengan air tanpa chlorine sampai
pH in = pH out

 Step 2
- Sediakan larutan 2% PC 98 & 0.5% PC-40 dalam CIP tank
- Sirkulasi larutan cleaning ke RO System selama 30 menit
- Rendam larutan cleaning ke RO system selama 30 menit
- Note: Cek Turbidity larutan cleaning. Lakukan step sirkulasi-rendam, sampai
turbidity stabil.
- Setelah turbidity stabil, Flushing RO system dengan air tanpa chlorine, sampai
pH in = pH out

ANOP 8
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

 Step 3
- Sediakan larutan 4% PC 77 dalam CIP tank
- Sirkulasi larutan cleaning ke RO System selama 30 menit
- Rendam larutan cleaning ke RO system selama 30 menit
- Note: Cek Fe content larutan cleaning. Lakukan step sirkulasi-rendam, sampai
Fe content stabil.
- Setelah Fe Content stabil, Flushing RO system dengan air tanpa chlorine,
sampai pH in = pH out

 Step 4
- Sediakan larutan 0.01% PC 11 dalam CIP tank
- Sirkulasi larutan cleaning ke RO System selama 30-60 menit
- Flushing RO system dengan air tanpa chlorine sampai pH in = pH out

VII. LAMPIRAN FOTO

Gambar SWRO

Gambar bahan kimia cleaning

ANOP 9
PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI
UB JOM Luar Jawa Unit PLTU BOLOK

VIII. KESIMPULAN
A. Progress Chemical cleaning SWRO existing rencana dilaksanakan oleh pihak operator WTP,
kimia dan laboratorium. Dan diharapkan performa SWRO kembali normal, dengan
parameter sebagai berikut :
 Penurunan Differential Pressure (DP) SWRO setelah chemical cleaning sekitar 10 – 15
% dari DP awal sebelum cleaning. Rekomendasi Hydranautics dan Dow Filmtec
penurunan DP setelah CIP minimal 10 %.
 Parameter Specific Conductivity (SC) setelah chemical cleaning memmbran SWRO
mengalami penurunan 10 – 15 % dibandingkan dengan SC sebelum CIP, berarti
kontaminan yang terlarut (Total Disolved Solid) tertahan pada membrane dengan
baik. Ref. manufactur SC sebelum dan sesudah CIP minimal sama, karena chemical
tidak terlalu berpengaruh pada penurunan Specific Conductivity (SC) signifikan.
 Parameter permeate flow rate setelah Chemical cleaning memiliki nilai yang sama
dengan permeate flow rate sebelum chemical cleaning. Hal ini mengindikasikan
struktur membrane secara umum dalam kondisi baik atau tidak mengalami kerusakan.

B. Rekomendasi agar performa SWRO dan BWRO existing (khusunya) dan WTP (umumnya)
adalah sebagai berikut :
Jangka pendek
 Percepatan pengadaan bahan kimia analisa
 Percepatan pengadaan spare part pressure transmitter SWRO portable (redundant)
 Percepatan prngadaan spare part display BWRO existing

Jangka panjang
 Kalibrasi peralatan instrument BWRO existing
 Pengadaan rutin bahan kimia operasi dan analisa dilaksanakan kontrak paying.

ANOP 10

Anda mungkin juga menyukai