Anda di halaman 1dari 6

2017

LSP BLK
SORONG

FR.SKEMA-08.02

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI


JURU GAMBAR ARSITEKTUR

Skema sertifikasi Mengerjakan Juru Gambar Arsitektur merupakan sertifikasi Klaster yang
dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP BLK Sorong. Kemasan kompetensi yang digunakan
mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan Juru Gambar Arsitek tur pada pekerjaan Konstruksi
yang disusun mengacu pada Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia NO. 227/MEN/2003 Tahun 2013,Tanggal 37 Oktober 2003 Tentang tata cara Penetapan
standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan perubahannya KEP.69/MEN/20O4, t anggal 4 Mei
2004 dan digunakan sebagai
acuan dalam pembinaan dan penetapan persyaratan pada jabatan tersebut dan berlaku secara
nasional. SKKNI tersebut dikuatkan dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
340/KPTSfl9I/2007 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Tenaga Terampil dan Tenaga AhIi Di
Bidang Jasa Konstrusi . Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan Kompetensi Tenaga Kerja
SKEMA SERTIFIKASI JURU GAMBAR ARSITEKTUR SS.BGN-02-JGA-2017

dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP BLK Sorong dan asesor kompetensi

Ditetapkan tanggal: 06-02-2017 Disahkan tanggal: 06-02-2017


Oleh : Oleh :

DWI JUWITA TANGKUMAN, ST SYAFRIZAL UBAIDY , ST


Ketua Komite Skema Ketua LSP BLK Sorong

Nomor Dokumen : SS.BGN-02-JGA-2016


Nomor Salinan : 01
Status Distribusi : √ Terkendali
Tak terkendali

2
SKEMA SERTIFIKASI JURU GAMBAR ARSITEKTUR SS.BGN-02-JGA-2017

1. LATAR BELAKANG
1.1. Diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015, di mana akan berlaku pasar bebas khususnya tenaga
kerja sehingga diperlukan sertifikasi sebagai bentuk pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja
1.2. Kebijakan Kemenakertrans tentang konsep 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan) bagi calon tenaga kerja
1.3. Implementasi Permenakertrans No.8 Tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan berbasis
kompetensi, dimana mengintegrasikan pelatihan off the job training dan on the job training
1.4. Penjaminan mutu lulusan hasil pelatihan sesuai dengan standar kompetensi kerja dalam rangka penyiapan SDM
yang kompetitif di pasar kerja
1.5. Perlunya penjaminan kualitas dan pengakuan kompetensi dalam lingkup pekerjaan Juru Gambar Arsitekturdalam
bentuk sertifikasi kompetensi

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Bidang Jasa Industri Furnitur Kayu Bagian Proses Produksi dan Finishing
2.2. Lingkup pekerjaan Finishing Dengan Teknik Semprot

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi pada lingkup pekerjaan Finishing Dengan Teknik Semprot

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2. Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
4.6. Permenakertrans Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi
4.7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M /2013 Tentang Persyaratan Kompetensi Untuk Subkualifikasi
Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi
4.8. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 385 Tahun 2013 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan
Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil; Analisis dan Uji Teknis Golongan Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil serta
Konsultasi Teknis YBDI Sub Golongan jasa Arsitektur dan Teknik Sipil serta Konsultasi Teknis YBDI Kelompok
Usaha jasa Arsitektur dan Teknik Sipil serta Konsultasi Teknis YBDI Jabatan Kerja Estimator Biaya Jalan.
4.9. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Persyaratan Umum
Lembaga Sertifikasi Profesi
4.10. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 4/BNSP/VII/2014 tentang Pedoman Pengembangan Dan
Pemeliharaan Skema Sertifikasi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : Klaster
5.2. Klaster : JURU GAMBAR ARSITEKTUR

NO KODE UNIT JUDUL UNIT


1. BGN.GAK.001 A Mengambar Dasar Dengan Perangkat Lunak Untuk Mengambar Teknik
2. BGN.GPG.002 A Menggambar dan Merencanakan Tapak
3. BGN.GPG.003 A Menggambar dan Merencanakan Denah
4. BGN.GPG.004 A Menggambar dan Merencanakan Tampak
5. BGN.GPG.005 A Menggambar dan Merencanakan Potongan
6. BGN.GST.001 A Menggambar Rencana Pondasi
7. BGN.GST.005 A Menggambar Rencana Pelat Lantai
8. BGN.GST.008 A Menggambar Konstruksi Atap Sistem kuda- Kuda dari kayu
9. BGN.GPG.001 A Menggambar Proyeksi Bangunan
10. BGN.GAK.005 A Mencetak Gambar Dengan Perangkat Lunak Untuk Mengambar Teknik

3
SKEMA SERTIFIKASI JURU GAMBAR ARSITEKTUR SS.BGN-02-JGA-2017

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi pada klaster Juru Gambar Arsitektur yang dilakukan oleh BLK
Sorong atau BLK Binaan BLK Sorong, atau
6.2. Tenaga Kerja pada klaster Juru Gambar Arsitektur dari mitra industri BLK Sorong yang telah berpengalaman kerja
minimal 1 tahun dan telah dilakukan pembekalan oleh BLK Sorong

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1 Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi [9.1]
7.1.2 Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi [9.1]
7.1.3 Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan dengan alas an permintaan untuk
disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas tidak dilanggar serta mempertimbangkan aturan yang
bersifat nasional [9.1]
7.1.4 Memperoleh hak banding terhadap keputusan sertifikasi [9.9]
7.1.5 Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten [9.4]
7.1.6 Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai tenaga kerja atau calon tenaga kerja [9.7]

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1 Melaksanakan keprofesian di bidang pekerjaan Juru Gambar Arsitektur[9.5]
7.2.2 Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh – sungguh dan konsekuen [9.5]
7.2.3 Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan [9.8]
7.2.4 Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi [9.6]
7.2.5 Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat
dipertanggungjawabkan [9.1]
7.2.6 Membayar biaya sertifikasi [8.2]

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Standar biaya sertifikasi mencakup asesmen, RCC, dan administrasi
8.2. Biaya sertifikasi :
Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah), biaya dibayar langsung oleh asesi, atau pihak instansi asesi
/ pemohon yang menanggungnya
8.3. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi asesi yang merupakan beban masing - masing
peserta asesmen

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1 Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen Juru Gambar Arsitekturini yang mencakup persyaratan dan ruang
lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (APL 01) yang dilengkapi dengan bukti :
a. Foto copy KTP atau identitas diri yang masih berlaku
b. Foto copy sertifikat pelatihan Juru Gambar Arsitektur
c. Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar, ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar dengan latar belakang biru
d. Ijazah terakhir 1 lembar
9.1.3. Pemohon mengisi formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti - bukti pendukung
9.1.4. Pemohon telah memenuhi persyaratan dasar sertifikasi yang telah ditetapkan
9.1.5. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi
yang diperlukan untuk penilaian
9.1.6. LSP BLK Sorong menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi

9.2 Proses Asesmen

4
SKEMA SERTIFIKASI JURU GAMBAR ARSITEKTUR SS.BGN-02-JGA-2017

9.2.1. Asesmen Juru Gambar Arsitektur direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi
persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi
untuk memastikan kompetensi .
9.2.2. LSP BLK Sorong menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen
9.2.3. Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan
dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan
9.2.4. Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen
dengan Peserta Sertifikasi
9.2.5. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung yang disampaikan
pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri (APL 02), untuk memastikan bahwa bukti tersebut
mencerminkan bukti yang diperlukan
9.2.6. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang belum
memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi Juru Gambar Arsitektur dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek, tertulis, lisan,
pengamatan atau cara lain yang andal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema
sertifikasi. Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama
lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau
ketidaklulusan
9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan
9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Juru Gambar Arsitektur diverifikasi atau
dikalibrasi secara tepat
9.3.4. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis, lisan, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa
bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi
aturan bukti
9.3.5. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Kompeten” dan
yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan oleh LSP BLK Sorong harus berdasarkan informasi yang
dikumpulkan selama proses sertifikasi
9.4.2 Keputusan sertifikasi ditetapkan melalui rapat pleno komite teknis yang diselenggarakan oleh LSP BLK
Sorong
9.4.3 Personel yang membuat keputusan sertifikasi tidak boleh berperan serta sebagai asesor dalam
pelaksanaan uji atau sebagai pelatih / instruktur dari calon asesi
9.4.4 LSP BLK Sorong memberikan sertifikat kompetensi kepada semua peserta (asesi) yang telah
direkomendasikan oleh asesor kompetensi dan telah diputuskan oleh LSP BLK Sorong melalui rapat pleno
komite teknis
9.4.5 Peserta (asesi) akan diberikan Sertifikat Kompetensi Juru Gambar Arsitektur jika semua unit yang
diujikan dinyatakan kompeten
9.4.6 Peserta (asesi) Tidak diberikan Serifikat Kompetensi Juru Gambar Arsitektur jika salah satu unit atau
lebih dinyatakan belum kompeten, hanya diberikan Surat Keterangan Kompetensi sesuai Unit Kompetensi
yang dicapai
9.4.7 Sertifikat Kompetensi berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah tanggal penerbitannya, dan
setelah itu dapat diperpanjang kembali

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1 Pembekuan dan pencabutan sertifikat dapat dilakukan jika terbukti terjadi ketidak-sesuaian dan
penyalahgunaan
9.5.2 Proses pembekuan dan pencabutan sertifikat dapat dilakukan dilakukan berdasar SOP yang telah
ditentukan oleh pihak LSP BLK Sorong
9.5.3 Selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan promosi terkait
dengan sertifikasi yang dibekukan atau menggunakan sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk
kegiatannya

5
SKEMA SERTIFIKASI JURU GAMBAR ARSITEKTUR SS.BGN-02-JGA-2017

9.6. Pemeliharaan sertifikasi (jika ada)


9.6.1 Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP BLK Sorong melakukan survailen
yang mencakup :
 Survailen minimal dilakukan sekali dalam setiap tahun
 Bentuk surveilen bukti rekaman hasil pekerjaan / laporan di tempat kerja, baik secara langsung, Fax
ataupun email dan lainya
 Witness (bila diperlukan)

9.7. Proses Sertifikasi Ulang


9.7.1 LSP BLK Sorong menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk
menjamin bahwa profesi yang disertifikasi selalu memenuhi sertifikasi yang mutakhir dengan
melaksanakan asesmen
9.7.2 Fokus metode asesmen
 Rekaman kegiatan calon peserta sertifikasi ulang
 Portfolio
 Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman kerja

9.8. Penggunaan Sertifikat


9.8.1 Profesi yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk :
9.8.1.1 Memenuhi ketentuan skema sertifikasi
9.8.1.2 Menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan
9.8.1.3 Tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP BLK Sorong dan tidak memberikan
persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP BLK Sorong dianggap dapat
menyesatkan atau tidak sah
9.8.1.4 Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat
acuan LSP BLK Sorong setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan
sertifikat kepada LSP BLK Sorong yang menerbitkannya, dan
9.8.1.5 Tidak menyalahgunakan sertifikat

9.9. Banding
9.9.1 Asesi dapat mengajukan banding atau keluhan terhadap hasil dan/atau proses sertifikasi dengan mengisi
Form Banding Asesmen
9.9.2 Setiap adanya banding dan keluhan yang diterima LSP akan diidentifikasi, diverifikasi, dievaluasi dan
diberikan rekomendasi sesuai dengan SOP Penanganan Banding dan Keluhan yang telah ditetapkan oleh
LSP BLK Sorong

Anda mungkin juga menyukai